• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deteksi DIabetes Melalui Citra Retina Menggunakan Transformasi Wavelet dan Learning Vector Quantization

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Deteksi DIabetes Melalui Citra Retina Menggunakan Transformasi Wavelet dan Learning Vector Quantization"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TRANSFORMASI WAVELET DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

Gladi Yudha Riliandi¹, Bedy Purnama², Retno Novi Dayawati³

¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

Abstrak

Retinopati diabetik merupakan salah satu penyakit pada mata yang menyerang retina. Penyakit ini disebabkan oleh komplikasi diabetes melitus yang akhirnya dapat menyebabkan kebutaan. Pada deteksi diabetes melalui citra retina, ada dua tahap yang harus dilakukan, yaitu

pengekstraksian ciri dari suatu citra masukan dan pengklasifikasian citra tersebut kedalam suatu kelas. Pada tugas akhir ini, digunakan proses-proses antara lain pengolahan citra digital untuk mengeluarkan informasi citra, metode transformasi wavelet untuk pengekstraksian ciri, dan jaringan syaraf tiruan learning vector quantization untuk proses klasifikasi. Pengolahan citra akan menghasilkan citra biner yang akan menjadi masukan pada proses ekstraksi ciri dengan wavelet. Jenis wavelet yang akan digunakan adalah Haar Wavelet. Transformasi wavelet akan menghasilkan suatu citra aproksimasi yang memiliki sebagian besar informasi citra.Kemudian citra tersebut akan menjadi vektor ciri sebagai input untuk metode klasifikasi LVQ. Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa jumlah level dari ekstraksi ciri mempengaruhi hasil klasifikasi, semakin banyak level yang digunakan, hasil dari klasifikasi akan semakin baik. Selain itu, parameter-parameter masukan LVQ yang terbaik setelah pengujian juga sangat berpengaruh dalam mencari akurasi terbaik, dimana tingkat akurasinya mencapai 90%.

Kata Kunci : retina, diabetes, retinopati diabetik, wavelet, LVQ

Abstract

Diabetic retinopathy is an eye disease that attacks the retina. Symptoms of this disease is the vision becomes blurred, however, in the early stages the symptoms will not be felt by the

sufferers. The disease is caused by complications of diabetes mellitus, which can eventually lead to blindness. This final project will be made system that capable to know the presence or absence of diabetes through retinal image by detecting whether the retina is suffering from diabetic retinopathy. The method to be used in the construction of this system consists of processes such as digital image processing, wavelet transform and neural network learning vector quantization. Wavelet made after the image processing is done, the type of wavelet to be used is the Haar wavelet. Wavelet transform will produce an approximation image. Image approximation will be the feature vector as the input to LVQ classification method. LVQ network input vector will compare with vectors derived from learning. The resulting classification is based on the

comparison before, when the two vectors are similar, it will be placed into the same class. Finally, there will be an analysis of the effect of the method that used for the implementation result. Keywords : retina, diabetic, diabetic retinopathy, wavelet, LVQ

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(2)

1

1.

Pendahuluan

1.1

Latar belakang

Retina merupakan salah satu bagian dari mata yang dapat menunjukkan gejala penyakit dalam seperti diabetes, lemah jantung, kolesterol, dan sebagainya. Retinopati diabetik adalah salah satu penyakit yang menyerang retina. Penyakit ini memiliki ciri antara lain pecahnya pembuluh darah di retina dan adanya bintik kuning yang merupakan lemak protein atau biasa disebut dengan eksudat. Penyakit ini disebabkan oleh komplikasi diabetes mellitus yang akhirnya dapat menyebabkan kebutaan. Ada atau tidaknya diabetes juga dapat diketahui dengan mendeteksi ada tidaknya retinopati diabetik pada retina.

Pendeteksian retinopati diabetik memungkinkan penderita untuk melakukan tindakan antisipasi terhadap tindakan selanjutnya dan melakukan pencegahan sebelum penyakit ini berkembang. Pendeteksian penyakit retinopati diabetik masih dilakukan secara manual oleh para dokter ahli. Namun, pada saat ini, keinginan pasar menginginkan segala sesuatu dengan serba cepat, informatif tanpa menghabiskan banyak waktu. Alat-alat kesehatan sangat berperan untuk memudahkan kerja para dokter untuk membantu menganalisa kesehatan pasien. Beberapa alat kesehatan yang beredar di pasaran bahkan dapat digunakantanpa memerlukan bantuan dokter, hanya dengan melihat pada indikator penunjuk, pada alat seperti termometer dan penghitung tekanan darah, pasien bisa mendapatkan informasi secara langsung. Beberapa alat-alat kesehatan dapat dibuat atau dikembangkan menggunakan pengolahan citra.

Pengolahan citra semakin berperan seiring dengan perkembangan teknologi. Alat-alat untuk merekam gambar yaitu berbagai macam kamera sangat mudah didapatkan. Hal ini membuat pengolahan citra dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, salah satunya adalah bidang medis. Pembuatan sistem untuk mendeteksi diabetes melalui retina juga tidak akan bisa lepas dari proses pengolahan citra.

Dalam pembuatan sistem untuk mendeteksi diabetes, akan diperlukan dua proses utama, yaitu ekstraksi ciri dan klasifikasi. Citra retina yang sudah melalui pengolahan citra akan masuk ke proses ekstraksi ciri. Ekstraksi ciri dilakukan untuk mengeluarkan informasi dari suatu citra. Sistem ini menggunakan transformasi wavelet sebagai metode ekstraksi ciri. Wavelet merupakan metode ekstraksi ciri yang paling sederhana. Wavelet melakukan ekstraksi dengan mengambil frekuensi rendah dari suatu citra dan menempatkan sebagian besar informasi penting tersebut kedalam sebuah sub band yang disebut citra pendekatan. Metode wavelet relatif sederhana dan selalu memberi hasil yang baik dalam melakukan proses ekstraksi ciri.

Citra pendekatan yang sudah didapat dari proses ekstraksi akan menjadi input dalam proses klasifikasi dengan jaringan syaraf tiruan. Sistem ini menggunakan metode Learning Vector Quantization sebagai metode klasifikasi. Dalam proses ini, citra tersebut akan diubah strukturnya menjadi sebuah baris vektor. Vektor-vektor yang ada kemudian akan melalui proses pelatihan dan pengujian untuk dibandingkan menjadi dua buah kelas diabetes dan tidak diabetes. Metode LVQ dapat berfungsi dengan baik dalam melakukan pengenalan yang cukup signifikan.

Sistem ini mencoba mengklasifikasikan citra retina kedalam kelas retinopati diabetik dan tidak retinopati diabetik dengan menggunakan kombinasi dari

(3)

2

transformasi wavelet dan jaringan syaraf tiruan LVQ dan menganalisis tingkat akurasi sistem dalam ketepatan pengklasifikasian.

1.2

Perumusan masalah

Permasalahan yang akan diangkat pada tugas akhir ini adalah:

a. Bagaimana pengaruh transformasi wavelet dalam mengeluarkan informasi atau ciri yang diperlukan dari citra retina yang akan dijadikan sebagai input terhadap performansi pengenalan pola pada tahap klasifikasi.

b. Apakah penggunaan metode klasifikasi dengan LVQ yang jarang diterapkan dalam pengenalan pola retina dapat melakukan pembelajaran dan mengklasifikasikannya kedalam kelas-kelas yang telah ditentukan

c. Bagaimana performansi sistem dalam mengenali pola retina dan melakukan pembagian kelas data.

1.3

Batasan masalah

Adapun batasan masalah dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

a. Tugas akhir ini difokuskan pada proses transformasi dan klasifikasi dengan memanfaatkan wavelet dan LVQ.

b. Penyakit yang dideteksi pada tugas akhir ini adalah diabetes, dengan cara mengenali gejala retinopati diabetik, yang merupakan komplikasi dari penyakit diabetes melitus yang menyerang retina, yang berupa bercak darah atau lemak protein.

c. Ciri yang akan dideteksi dari retina yang sakit adalah lemak protein, bukan bercak darah. Hal ini, dikarenakan dari dataset yang didapat hampir seluruh citra yang sakit hanya memiliki ciri berupa eksudat atau lemak protein.

d. Data yang menjadi input adalah citra retina digital dengan format .jpg berukuran 512x512.

e. Jumlah data yang digunakan dalam tugas akhir ini berjumlah 50 citra retina dari foto fundus. citra yang digunakan sebagai data latih sebanyak 25 citra, 15 citra untuk validasi data training, dan 10 citra yang digunakan untuk pengujian.

f. Performansi sistem diukur dari ketepatan dalam mengklasifikasikan citra diabetes dan citra normal.

1.4

Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengimplementasikan metode transformasi wavelet dan metode klasifikasi dengan LVQ dalam mendeteksi penyakit diabetes melalui ciri yang ada pada retina.

2. Menganalisis pengaruh jumlah level dalam transformasi wavelet terhadap ketepatan klasifikasi LVQ.

3. Menganalisis performansi dari metode klasifikasi LVQ dalam pengenalan pola retina.

(4)

3

1.5

Hipotesa

Transformasi wavelet dan LVQ memiliki kemampuan dalam melakukan deteksi diabetes melalui citra retina dan menghasilkan akurasi yang baik berdasarkan ketepatannya dalam melakukan pembagian kelas, yaitu mencapai 90%.

1.6

Metodologi penyelesaian masalah

1. Studi Literature

Mengumpulkan materi-materi dan referensi yang berhubungan dengan pola retina mata, metode transformasi wavelet, dan Jaringan Syaraf LVQ.Sumber dari materi dan referensi adalah melalui buku-buku, paper-paper yang berhubungan dan media internet.

2. Pengumpulan Data

Data diperoleh dari pak Sugondo, salah satu dosen Teknik Elektro di IT Telkom, yang diketahui memperoleh semua citra retinadari klinik mata, Bandung Eye Center.

3. Perancangan Sistem

Perancangan sistem untuk deteksi diabetes yang dibangun dimulai dengan pengambilan citra dari dataset kemudian dilakukan proses pra pengolahan citra. Setelah itu akan dilakukan dekomposisi wavelet yang akan menghasilkan citra pendekatan yang kemudian akan diubah menjadi vektor ciri. Vektor ciri yang telah didapat akan menjadi input dalam tahap klasifikasi dengan jaringan syaraf tiruan LVQ.

4. Implementasi

Sistem ini dibangun dengan menggunakan Matlab R2009b. 5. Analisis Hasil Pengujian

Pengujian dan analisis dilakukan terhadap sistem yang dibangun dengan menggunakan data uji.

6. Pengambilan kesimpulan

Pengambilan kesimpulan dari implementasi, pengujian, dan analisis yang telah dilakukan terhadap sistem deteksi diabetes yang dibangun

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(5)

23

5.

Kesimpulan dan Saran

5.1

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil setelah pengujian dan analisis terhadap sistem deteksi diabetes yang telah dibangun antara lain:

1. Metode Wavelet dan LVQ dapat diimplementasikan dalam pendeteksian penyakit diabetes melalui citra retina. Hasil pengujian yang telah dilakukan juga menunjukkan tingkat akurasi yang cukup tinggi yaitu 90%.

2. Jumlah level dekomposisi wavelet sangat mempengaruhi hasil klasifikasi. Semakin kecil level yang digunakan, maka akan semakin besar vektor yang menjadi masukan pada tahap klasifikasi. Akurasi yang ditunjukkan pun menunjukkan bahwa wavelet dengan jumlah level dekomposisi lebih banyak dapat menghasilkan akurasi yang lebih tinggi.

3. Hasil pengujian dari metode LVQ dalam mengklasifikasikan vektor dalam sistem deteksi diabetes ini cukup baik. Dengan menggunakan parameter-parameter yang sesuai, tingkat akurasi yang dihasilkan cukup tinggi bahkan bisa mencapai maksimum.

5.2

Saran

Setelah menyelesaikan tugas akhir ini, ada beberapa saran yang ingin disampaikan demi pembangunan sistem yang lebih baik lagi.

1. Memasukkan waktu dalam pengukuran performansi sistem.

2. Melakukan proses pelatihan dengan data latih yang lebih banyak dan lebih beragam untuk mendapatkan model klasifikasi yang lebih baik.

3. Ikut mendeteksikan bercak darah yang juga merupakan ciri dari retinopati diabetic.

4. Mangklasifikasikan retinopati yang terdeteksi menjadi kelas-kelas sesuai dengan stadium penderita

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(6)

24

Referensi

[1] Behrens-Baumann, W., 2007, Diabetic Retinopathy vol. 39, Switzerland, S. Karger AG.

[2] Krisnawati., 2010, Transformasi Wavelet dan Fourier Pada Citra, STMIK AMIKOM.Yogyakarta .

[3] Kustiawan, Adrian., 2008, Pengembangan Algoritma Deteksi

Mikroaneurisma Pada Citra Retina Digital Untuk Klasifikasi Retinopati Diabetes Nonproliferatif. Iinstitut Teknologi Bandung, Bandung.

[4] Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta. Graha Ilmu.

[5] Natsir, Muhammad. Pemanfaatan Transformasi Wavelet Untuk Citra Penginderaan Jauh. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

[6] Ommy, Ronald & Rizal, Achmad & Murti, M. Ary. 2008. Pengenalan Identitas Manusia Melalui Pola Iris Mata Menggunakan Transformasi Wavelet dan Mahalanobis Distance. Institut Teknologi Telkom. Bandung.

[7] Putra, Darma. 2010. Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta. ANDI. [8] Ranadhi, Djalu & Indarto, Wawan & Hidayat, Taufik. 2006.

Implementasi Learning Vector Quantization (LVQ) Untuk Pengenalan Pola Sidik Jari Pada Sistem Informasi Narapidana LP Wirogunan. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.

[9] Suyanto. 2007. Artificial Intelligence: Searching, Reasoning, Planning, and Learning. Bandung. Informatika Bandung.

[10] Tontowi, Alva Edy & Allif, Mei & Agni, Angela Nurini. 2008. Analisis Citra Retina Pada Retinopati Diabetes Mellitus Menggunakan Metode Numerik. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Referensi

Dokumen terkait

Pokok-pokok uraian, prinsip-prinsip dasar dan kebijakan umum ini pada dasarnya masih sesuai dengan yang tertuang dalam Buku Utama Rencana Induk sebagaimana

Untuk industri pembuatan mie, biskuit, atau bakery yang berbasis tepung terigu, bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan juga relatif sederhana. Kalau selama ini banyak

Berdasarkan Gambar 9, kombinasi faktor dan level perlakuan yang ber- pengaruh terhadap mutu kimia gula kelapa secara berturut-turut sebagai berikut: CW2, AMCa3, BS3 dan

Puji syukur penulis kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kurnianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PERAN PENYIDIK DALAM

Hotel Phoenix Semester 2  Belum melaksanakan pengendalian pencemaran air; pengendalian pencemaran udara dan pengelolaan limbah B3 sesuai dalam dokumen lingkungan.. (masih

Pusat pertumbuhan tiap fungsi pusat pelayanan adalah sebagai berikut: Kecamatan Boyolali sebagai PKW, Kecamatan Ampel dan Banyudono sebagai PKL, Kecamatan Mojosongo, Kecamatan

Hasil investigasi dan analisis pemetaan oleh EoF menunjukkan indikasi bahwa usulan Holding Zone oleh Pemerintah Provinsi Riau dan DPRD Riau dalam Ranperda RTRWP Riau

pelaksanaan kebijakan dan kegiatan bidang keluarga berencana serta pemberdayaan perempuan  Pelaksanaan kegiatan pengelolaan ketatausahaan Unit Operator Pelaksanaan