• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Manajemen User Pada Moodle Menggunakan Database Radius. Artikel Ilmiah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Manajemen User Pada Moodle Menggunakan Database Radius. Artikel Ilmiah"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Manajemen User Pada Moodle Menggunakan

Database Radius

Artikel Ilmiah

Peneliti :

Aditya Setiawan Nugraha (672015138) Teguh Indra Bayu, S.Kom., M.Cs.

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Juli 2019

(2)

Perancangan Manajemen User Pada Moodle

Menggunakan Database Radius

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti:

Aditya Setiawan Nugraha (672015138) Teguh Indra Bayu, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Juli 2019

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

6

Perancangan Manajemen User Pada Moodle Menggunakan

Database Radius

1)Aditya Setiawan Nugraha, 2)Teguh Indra Bayu

Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)672015138@student.uksw.edu, 2)teguh.bayu@uksw.edu

Abstract

The aim of this study is to make user management fast and efficient for the use of e-learning applications used by SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. Radius is one of the user management applications that has many features to maximize user management and can be set according to need. One of the main features in user management is the granting of user access rights, which are features that serve as limitations of each user in using an application that implements the login feature. The login feature is currently implemented in many applications, one of the applications that applies the login feature in education is the e-learning Moodle application. Network administrators can create users and provide provisions for the use of the Moodle application in the learning process at SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. Radius application was chosen because this application is free, user-friendly, easy, and has complete features for managing users. The test results of this study indicate the successful use of the Moodle application with user data stored in the Radius database.

Keyword : User management, Radius, E-learning, Login Features, Moodle

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk membuat manajemen user yang cepat dan efisien untuk penggunaan aplikasi e-learning yang digunakan SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. Radius merupakan salah satu aplikasi manajemen user yang memiliki banyak fitur untuk memaksimalkan pengelolaan pengguna dan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.Salah satu fitur utama dalam manajemen user adalah pemberian hak akses pengguna, yaitu fitur yang berfungsi sebagai batasan – batasan dari masing-masing pengguna dalam menggunakan suatu aplikasi yang menerapkan fitur login. Fitur login saat ini sudah diterapkan dibanyak aplikasi, salah satu aplikasi yang menerapkan fitur login dalam bidang pendidikan yaitu aplikasi e-learning Moodle. Network administrator dapat membuat user dan memberi ketentuan untuk penggunaan aplikasi Moodle dalam proses pembelajaran di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. Aplikasi Radius dipilih karena aplikasi ini gratis, userfriendly, mudah, dan memiliki fitur yang lengkap untuk memanajemen user. Hasil pengujian dari penelitian ini menunjukkan keberhasilan penggunaan aplikasi Moodle dengan data user yang tersimpan pada database Radius.

Kata Kunci : Manajemen user, Radius, E-learning, Fitur Login, Moodle

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

(9)

1 1. Latar Belakang

SMK Telekomunikasi Tunas Harapan sebagai salah satu sekolah menengah kejuruan di kabupaten Semarang menjadikan teknologi informasi sebagai program unggulan. Salah satu teknologi informasi yang berkembang dalam bidang pendidikan saat ini adalah penggunaan metode pembelajaran berbasis teknologi atau sering disebut dengan e-learning. Sesuai dengan namanya e-learning adalah cara dalam belajar mengajar menggunakan media elektronik, khususnya menggunakan jaringan internet sebagai sarana pembelajarannya. Metode pembelajaran e-learning memiliki kelebihan berupa kemudahan, kenyamanan, dan cakupan area yang luas[1]. SMK Telekomunikasi Tunas Harapan menerapkan sistem e-learning berbasis moodle sebagai media pembelajaran, ujian semester, tugas, dan pembagian materi secara online. Penggunaan e-learning berbasis moodle menerapkan fitur login user sebagai data pengguna dalam menggunakan aplikasi moodle. Pada sistem e-learning berbasis moodle yang diterapkan pada instansi tersebut menggunakan sistem manajemen user bawaan dari aplikasi moodle sehingga belum memadai untuk sistem integrasi manajemen user secara terpusat. Untuk itu SMK Telekomunikasi Tunas Harapan membutuhkan sistem yang baik dan aman dalam memanajemen user secara terpusat sehingga memberikan kemudahan network administrator dalam mengelola user untuk penggunaan sistem e-learning berbasis moodle[7].

Oleh sebab itu, diperlukan fasilitas pendukung untuk menerapkan sistem manajemen user secara terpusat di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan yaitu dengan menggunakan server radius. Server radius digunakan sebagai sistem autentikasi, otorisasi, dan pelaporan koneksi pengguna atau sering disebut AAA (Authentication, Authorization, dan Accounting). Sistem manajemen user di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan menggunakan aplikasi Freeradius yang terhubung dengan database MySQL. Server radius dan server moodle dapat berkomunikasi melalui penambahan file ekstensi radius pada aplikasi moodle yang terletak pada server moodle dan diatur sesuai dengan data alamat dari server radius. Sistem ini bekerja pada komputer server, sehingga semua pengguna yang ingin terhubung dengan internet dan mengakses sistem e-learning berbasis moodle harus melakukan autentikasi terlebih dahulu. Proses autentikasi secara aman dapat dilakukan melalui sebuah aplikasi web browser dari sisi pengguna[8].

SMK Telekomunikasi Tunas Harapan merupakan instansi yang bergerak pada bidang pendidikan dan sudah menjadi salah satu SMK favorit di Kab. Semarang. Pengguna internet dan sistem e-learning di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan meliputi guru dan siswa. Penggunaan internet dan sistem e-learning dalam skala besar di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan belum ada sistem manajemen pengguna yang diterapkan. Dengan diterapkannya sistem e-learning dan banyaknya pengguna internet di instansi tersebut, maka diperlukan manajemen pengguna dengan memanfaatkan fungsi AAA (Authentication, Authorization, Accounting) pada server Radius. Sistem manajemen user terpusat dengan menggunakan database radius memberikan kemudahan network administrator dalam mengelola pengguna untuk mencapai hasil yang optimal dalam menggunakan aplikasi

(10)

e-2

learning berbasis moodle. Layanan ini dibangun pada sistem operasi Linux Ubuntu Server 16.04.

2. Penelitian Terdahulu

Pada penelitian sebelumnya ditemukan hasil Manajemen User Dan Bandwidth Pada Hotspot Menggunakan Mikrotik, penelitian yang dilakukan oleh M. Fauzi Zulkarnaen dan Hendri Eka H., membahas tentang manajemen user internet dan bandwidth menggunakan mikrotik. Sistem manajemen default pada mikrotik dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Sistem manajemen bawaan pada Mikrotik digunakan sebagai alat untuk memanajemen penggunaan bandwidth masing-masing user dengan menggunakan aplikasi bawaan dari mikrotik agar penggunaan internet di area tersebut dapat digunakan secara optimal[2].

Pada penelitian sebelumnya ditemukan hasil Rancang Bangun User Manager Pada Mikrotik Berbasis Android, penelitian yang dilakukan oleh Suprijono membahas tentang manajemen user pada mikrotik berbasis aplikasi android yang dapat dilakukan melalui smartphone di Politeknik Harapan Bersama Tegal. Aplikasi yang memiliki nama MUM-Droid menjadi alternatif bagi administrator jaringan dalam mengerjakan manajemen user. Aplikasi MUM-Droid berbasis mobile memudahkan administrator jaringan untuk mengakses manajemen user melalui smartphone apabila tidak ada perangkat komputer[3].

Linux adalah sistem operasi open source yang diciptakan oleh Linus Trovald. Linux mempunyai kemampuan Multi Tasking, Multi User, dan Memory Management yang baik. Linux dapat berjalan pada berbagai jenis hardware[4].

Manajemen user adalah suatu kegiatan mengatur, mengurus, dan mengelola pengguna dalam penggunaan sumber daya agar dapat dimanfaatkan secara optimal. Kegiatan memanajemen pengguna memudahkan administrator untuk mengelola sistem tersebut. Dengan adanya manajemen pengguna, menjadikan sistem berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang optimal.[5].

Radius adalah kependekan dari Remote Authentication Dial In User Service, merupakan sebuah protokol dan perangkat lunak client server untuk keamanan jaringan komputer yang menjalankan service management Authentication, Authorization, dan Accounting (AAA) secara terpusat untuk user yang terkoneksi dan hendak menggunakan resource dalam jaringan. Awalnya radius dikembangkan oleh perusahaan Livingston dan menggunakan port default yaitu port 1812. Penggunaan radius memberikan kenyamanan bagi administrator jariungan dalam mengelola, mengatur, dan memberikan batasan – batasan bagi penggunaan sumber daya dalam jaringan[6].

Moodle adalah platform pembelajaran yang dirancang untuk memberi para pendidik, administrator, dan pelajar satu sistem yang kuat, aman, dan terintegrasi untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang aman dan nyaman. Moodle merupakan perangkat lunak open source yang mendukung implementasi e-learning berbasis website dengan berbagai fitur penunjang untuk pembelajaran agar dengan mudah dan dapat diakomodasi dalam suatu portal e-learning. Fitur – fitur utama sebagai penunjang pembelajaran yaitu tugas, kuis, materi pembelajaran, dan komunikasi[7].

(11)

3 3. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian Action Research (Penelitian Tindakan) dengan cara melakukan diagnosa, membuat rencana tindakan, melakukan tindakan, mengevaluasi. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan pada bulan Juli 2018 sampai September 2018. Tahap-tahap penelitian dapat dilihat pada Gambar 1 yang merupakan diagram penelitian.

Gambar 1. Metode Action Research

Tahapan-tahapan penelitian dalam Gambar 1 dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Tahap Diagnosa. Pada tahap ini, melakukan identifikasi masalah – masalah yang ada. Masalah yang didapatkan yaitu manajemen user untuk aplikasi e-learning moodle belum ada, sehingga pengelolaan user dalam hal penggunaan aplikasi e-learning moodle masih dilakukan dengan manajemen user bawaan pada aplikasi moodle. Topologi jaringan dari sistem manajemen user belum tertata dengan rapi.

2) Tahap Rencana Tindakan. Pada tahap ini, menyusun rencana tindakan yang tepat untuk merancang sistem manajemen user secara terpusat untuk bagian topologi jaringan, flowchart proses saat sistem dijalankan, perangkat keras, sistem operasi yang digunakan sebagai server, dan aplikasi untuk memanajemen user yang aman dan efektif. Pada server moodle berupa sistem layanan aplikasi moodle berbasis website yang digunakan sebagai media pembelajaran elektronik di instansi tersebut. Server radius berupa sistem layanan untuk manajemen user secara terpusat menggunakan aplikasi freeradius sebagai sistem autentikasi antara server moodle dengan server radius, dan aplikasi daloradius sebagai tampilan antarmuka yang memudahkan network administrator dalam hal memanajemen user untuk penggunaan sistem e-learning moodle pada server moodle. Proses saat menjalankan aplikasi moodle akan tersimpan pada file log masing-masing server. Rancangan arsitektur sistem manajemen user Moodle dengan database Radius Server di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan dapat dilihat pada Gambar 2.

Diagnosa Rencana Tindakan Melakukan

(12)

4

Gambar 2. Rancangan Arsitektur Sistem Manajemen User Moodle

Pada Gambar 2 merupakan rancangan arsitektur sistem manajemen user moodle yang terdiri dari 2 server yaitu server radius dan server moodle. Di dalam server radius terdapat database user dari aplikasi e-learning moodle. Dan untuk server moodle terdapat aplikasi e-learning yaitu moodle yang berfungsi untuk media pembelajaran elektronik. Pada saat user melakukan akses aplikasi e-learning moodle pada web browser, untuk proses login user server moodle akan meminta data user dari server radius. Kemudian server radius akan mengirim data user yang tersimpan di database radius ke server moodle. Untuk alur desain sistem loginuser moodle pada database radius dapat dilihat pada Gambar 3.

(13)

5

Tidak

Ya

Gambar 3.Flowchart Alur Desain Sistem Login User Moodle dengan Database Radius

Pada Gambar 3 Alur desain sistem login user moodle dengan database radius, dijelaskan sebagai berikut : User akan menggunakan aplikasi e-learning moodle dengan cara diakses pada web browser yang disediakan. Tampilan aplikasi moodle akan muncul pada web browser, kemudian user melakukan login dengan memasukkan username dan password yang diteruskan ke server radius untuk dilakukan pengecekan data user pada databaseserver radius. Jika data user sudah tersimpan di database server radius, server radius akan mengirimkan data pengguna ke server moodle dan proses login pada moodle berhasil dilakukan. Apabila data user tidak tersimpan di database server radius, maka proses login gagal dan akan dikembalikan ke tampilan awal login moodle.

Mulai

Melakukan login pada moodle

Data user di

server radius?

Server moodle meminta data user pada server

radius

Akses moodle pada web

browser

(14)

6

3) Tahap Melakukan Tindakan. Pada tahap ini terdiri menjadi dua langkah, dalam mengimplementasikan rencana tindakan dengan cara mengkonfigurasi masing-masing server agar saling berkomunikasi sehingga proses autentikasi user yang dilakukan server moodle ke server radius berhasil. Langkah pertama yang dilakukan adalah pada server moodle dilakukan tahap instalasi dan konfigurasi pada aplikasi moodle. Tahap konfigurasi pada aplikasi moodle dimulai dengan melakukan download file autentikasi radius untuk moodle, kemudian melakukan instalasi autentikasi radius tersebut. Autentikasi radius berfungsi sebagai ekstensi tambahan agar aplikasi moodle dapat mengenali fitur – fitur yang terdapat pada server radius sehingga aplikasi moodle dapat berkomunikasi dengan server radius. Konfigurasi pada aplikasi moodle agar dapat berkomunikasi dengan server radius dapat dilihat pada Gambar 4 dan Gambar 5.

Gambar 4. Konfigurasi untuk Koneksi Aplikasi Moodle dengan Server Radius

Pada Gambar 4 merupakan konfigurasi pada aplikasi Moodle untuk menghubungkan server e-learning (Moodle) dengan server radius agar dapat menggunakan data user yang tersimpan pada server radius untuk proses login pada aplikasi Moodle. Penambahan plugin autentikasi radius berfungsi untuk mengaktifkan fitur yang ada pada server radius kemudian diatur pada aplikasi moodle sehingga server moodle dan server radius dapat saling berkomunikasi. Untuk bagian host, port, tipe enkripsi(authentication), password user, dan secret password diisi sesuai dengan alamat dan konfigurasi pada server radius.

(15)

7

Gambar 5.File Extension agar Server Moodle dan Server Radius Saling Terhubung

Pada Gambar 5 merupakan konfigurasi penambahan ekstensi radius.so

pada filephp.ini yang terletak di dalam web serverapache. Penambahan ekstensi tersebut berfungsi agar server Moodle dapat terhubung dengan server Radius. Ekstensi radius membuat PHP dapat mendukung fitur – fitur yang berfungsi sebagai pengambilan data user pada server radius.

Langkah kedua yang dilakukan adalah instalasi dan konfigurasi aplikasi Freeradius dan Daloradius. Langkah ini digunakan untuk memanajemen user secara terpusat untuk mempermudah network administrator dalam mengelola pengguna yang tersimpan. Pada aplikasi Freeradius konfigurasi yang dilakukan terletak pada direktori /etc/freeradius yaitu file radius.conf dan sql.conf. Kedua file tersebut berfungsi untuk server radius agar dapat melakukan CRUD (create, read, update, delete) pada database MySQL sebagai tempat penyimpanan data pengguna dari sistem e-learning berbasis Moodle. Untuk konfigurasi file radius.conf dapat dilihat pada Gambar 5 dan konfigurasi filesql.conf dapat dilihat pada Gambar 6.

(16)

8

Gambar 6. Konfigurasi File radiusd.conf

Pada Gambar 6 merupakan konfigurasi file radiusd.conf pada aplikasi Freeradius dengan menghilangkan tanda “#” pada $INCLUDE sql.conf yang terletak pada bagian module. Menghilangkan tanda “#” berfungsi untuk mengaktifkan fungsi pengelolaan database pada aplikasi Freeradius yang terhubung dengan database MySQL. Akses yang diijinkan berupa create, read, update, dan delete pada database tanpa harus mengakses dari aplikasi MySQL.

Gambar 7. Konfigurasi File sql.conf

Pada Gambar 7 merupakan konfigurasi file sql.conf pada aplikasi Freeradius dengan mengatur bagian server, port, login, dan password. Bagian server berisi localhost dari MySQL karena terletak pada server radius, bagian port berisi nomor portal yang digunakan MySQL, bagian login dan password berisi nama dan kata sandi yang digunakan pada database MySQL. Untuk bagian “radius_db” berisi nama database yang menyimpan data user dan password pengguna agar dapat menggunakan aplikasi Moodle.

(17)

9

4) Tahap Evaluasi. Pada tahap ini, melakukan evaluasi terhadap hasil dari perancangan dan implementasi sistem manajemen user secara terpusat pada server moodle dan server radius. Proses saat pengambilan data pengguna dari server moodle ke server radius disimpan pada file log masing-masing server. Evaluasi dilakukan untuk menganalisis kekurangan – kekurangan pada sistem sehingga sistem manajemen user menjadi lebih baik.

4. Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini menghasilkan sistem yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran elektronik (e-learning) berbasis Moodle dengan manajemen user yang lebih mudah. Seperti pada Gambar 8 dan Gambar 9, user dapat melakukan login pada aplikasi moodle dengan data user yang terletak pada database server radius. Tampilan antarmuka untuk proses manajemen user pada server radius menggunakan aplikasi Daloradius.

Gambar 8. Database User Moodle pada Server Radius

Pada Gambar 8 merupakan tampilan dari database user yang ada di server radius. Pada server radius terdapat data pengguna dari aplikasi e-learning moodle. Server radius memiliki fasilitas berupa enkripsi untuk kata sandi pengguna, pembatasan penggunaan internet masing-masing pengguna, dan informasi aktivitas pengguna selama terhubung dengan internet.

(18)

10

Gambar 9. Tampilan Hasil Login pada Moodle

Pada Gambar 9 merupakan tampilan hasil login pada Moodle. Proses login pada aplikasi e-learning berbasis moodle berhasil dilakukan. Data user diambil dari data user yang telah disimpan pada database server radius. Dengan begitu pengguna dapat menggunakan aplikasi e-learning untuk mengerjakan tugas dan mengunduh materi dari pihak pengampu mata pelajaran.

Gambar 10. Tampilan Log yang diperoleh dari Aplikasi Moodle

Pada Gambar 10 merupakan tampilan log yang tersimpan pada aplikasi Moodle. File log berisi informasi proses yang dilakukan sistem pada saat sistem dijalankan. Tampilan log pada aplikasi moodle berisi data pengguna yang sedang mengakses aplikasi moodle. Bagian Time berisi waktu dari pengguna mengakses e-learning moodle, User Fullname berisi nama lengkap dari pengguna, Affected User berisi username dari pengguna yang sedang mengakses moodle, Event Context berisi konteks sistem yang terlibat. Component berisi sistem sebagai tindakan

(19)

11

proses. Event Name berisi nama kegiatan yang dilakukan user. Description berisi penjelasan lengkap kegiatan yang dilakukan user. Origin berisi aplikasi moodle diakses melalui website.IP Address berisi alamat ip dari pengguna yang mengakses aplikasi moodle.

Gambar 11. Hasil Log Radius Pada Server Radius

Pada Gambar 11 merupakan tampilan isi file log pada direktori

/var/log/freeradius/radius.log. Isi dari radius.log menjelaskan proses pemanggilan data user yang dilakukan server moodle pada server radius dan berisi informasi waktu, tanggal, dan proses pengambilan data user pada server radius. Informasi pada fileradius.log menerangkan bahwa pengambilan data user berhasil dilakukan dan tidak terjadi error.

5. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan menggunakan database radius sebagai manajemen user aplikasi e-learning moodle dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Penambahan file ekstensi radius pada server Moodle dan konfigurasi autentikasi radius pada aplikasi Moodle yang berisi data – data alamat dari server radius menjadikan kedua server dapat saling berkomunikasi. Manajemen user menggunakan radius sebagai database user dapat membantu dan memudahkan administrator dalam pembuatan pengguna baru dan pembatasan hak akses aplikasi e-learning moodle yang digunakan di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. Pembuatan user baru pada e-learning moodle menjadi lebih cepat dan efisien.

Dari hasil penerapan manajemen user pada e-learning moodle menggunakan database radius, memerlukan maintenance secara teratur agar penggunaan server radius sebagai database user dari aplikasi e-learning selalu dalam kondisi baik. Penggunaan fitur – fitur pada server radius dapat digunakan untuk pembatasan hak akses yang lebih optimal. Menerapkan manajemen user pada server radius untuk memanajemen pengunaan internet hotspot di area SMK Telekomunikasi Tunas Harapan.

(20)

12 6. Daftar Pustaka

[1] Ardiansa, dkk. 2017. Manajemen Bandwidth dan Manajemen Pengguna pada Jaringan Wireless Mesh Network dengan Mikrotik. Jurnal Pengembangan Teknologi dan Ilmu Komputer. November 2017. Vol. 1. Universitas Brawijaya. [2] Zulkarnaen, M. F., & Hendrayani, H. E. (2018). Manajemen User Dan Bandwidth Pada Hotspot Laboratorium SMK Negeri 2 Praya Tengah Menggunakan Mikrotik. Jurnal Ilmiah IKIP Mataram, 4(2), 85-90.

[3] Suprijono, S. (2016). Rancang Bangun User Manager Pada Mikrotik Berbasis Android Untuk Mempermudah Admin Di Politeknik Harapan Bersama Tegal. Power Elektronik: Jurnal Orang Elektro, 5(1).

[4] Nainggolan, E. R. (2015). Implementasi Pengaturan Proxy Server Menggunakan Service Squid Pada Sistem Operasi Linux. Jurnal Techno Nusa Mandiri, 12(2), 21-26.

[5] Asnawi, M. F. (2018). Aplikasi Konfigurasi Mikrotik Sebagai Manajemen Bandwidth dan Internet Gateway Berbasis Web. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, 5(1), 42-48.

[6] User Manager Sebagai Radius Server Wireless & DHCP, (http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=88). Diakses pada tanggal 1 Agustus 2018.

[7] Setiawan, R. (2013). E-learningMoodle untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi tingkat SMP. Jurnal Ilmiah Guru Caraka Olah Pikir Edukatif, (1).

[8] Yuliansyah.2011. Optimalisasi Radius Server Sebagai Sistem Otentifikasi Dan Otorisasi Untuk Proses Login Multi Aplikasi Web Berbasis PHP. Juli 2011. Universitas Ahmad Dahlan.

Gambar

Gambar 2. Rancangan Arsitektur Sistem Manajemen User Moodle
Gambar 3. Flowchart Alur Desain Sistem Login User Moodle dengan Database Radius
Gambar 4. Konfigurasi untuk Koneksi Aplikasi Moodle dengan Server Radius
Gambar 5. File Extension agar Server Moodle dan Server Radius Saling Terhubung
+5

Referensi

Dokumen terkait

Web Browser adalah suatu program atau software yang digunakan untuk menjelajahi internet atau untuk mencari informasi dari suatu web yang tersimpan didalam

Jadi guest disediakan untuk user yang ingin melihat – lihat course yang tersedia pada suatu situs sehingga dapat menentukan apakah course tersebut sesuai dengan kenginannya

Pelaksanaan uji kompetensi ini dilakukan dengan metode blanded , yaitu terutama pada penulisan karya tulis ilmiah yang menggabungkan proses pembelajaran

Jenis data yang digunakan data primer yang diperoleh melalui wawancara mendalam dengan pihak pemilik usahatani sayuran hidroponik Casual Farmer dengan bantuan daftar

Sebagai wujud konkret dari kesimpulan rapat itu maka pada tanggal 1 November 1944, Jepang membentuk organisasi baru yang dinamakan “Barisan Pelopor”.Melalui organisasi ini

Agar dalam proses pendataan di sekolah ini bisa bekerja lebih efektif dan menggunakan sistem informasi sesuai dengan perkembangan teknologi yang dapat membantu mempercepat

PENGARUH MODIFIKASI BOLA DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAK TAKRAW.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Risiko pengendalian adalah risiko bahwa suatu salah saji material yang dapat terjadi dalam suatu asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh struktur