• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL TAMAN WISATA ALAM ANGKE KAPUK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL TAMAN WISATA ALAM ANGKE KAPUK"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL

TAMAN WISATA ALAM ANGKE KAPUK

Asher Julian Zelig

Jl. KH. Syahdan Gang Sandang 68 081944344378

asherjz@gmail.com

Pembimbing:

Dra. Dria Setiautami, M.Sn.

Abstract

The goal of research in this final task is to find out the extent of the application of the

science of Visual communication design can help the making of visual identity of Angke

Kapuk Nature Tourism Park. Research methods used by the author is with the research

literature to the institutions concerned and read a book related to the visual identity in

order to obtain the data needed to complete the task. Results achieved was the plan of

visual identity design that can provide an identity for Angke Kapuk Nature Tourism

Park, namely by giving insights and general knowledge about the park itself.

The

conclusion is that in order for research purposes is reached, then visual communication

design application are required to support the creation of visual identity for "Angke

Kapuk Nature Tourism Park”.(A)

(2)

Abstrak

Tujuan dari penelitian dalam tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana

penerapan ilmu desain komunikasi visual dapat membantu pembuatan identitas visual

dari Taman Wisata Alam Angke Kapuk. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis

adalah dengan literatur penelitian dengan instansi terkait dan membaca buku yang

berkaitan dengan identitas visual untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk

menyelesaikan tugas.

Hasil yang dicapai adalah perancangan identitas visual yang

dapat memberikan identitas untuk Taman Wisata Alam Angke Kapuk, yaitu dengan

memberikan wawasan dan pengetahuan umum tentang taman itu sendiri.

Kesimpulannya adalah dalam rangka untuk tujuan penelitian tercapai, maka penerapan

desain komunikasi visual diperlukan untuk mendukung terciptanya identitas visual untuk

"Taman Wisata Alam Angke Kapuk". (A)

(3)

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang mempunyai berbagai jenis flora dan fauna. Saat ini banyak taman agrowisata yang dikhususkan sebagai sarana pelestarian tanaman dan juga sebagai sarana wisata bagi masyarakat maupun wisatawan mancanegara. Taman-taman agrowisata ini merupakan salah satu cara efektif sebagai tempat pelestarian dan pengembangan tanaman tanaman di Indonesia dan juga sangat mendukung di bidang edukasi, dan dan penghijauan di negara kita.

Mungkin tak banyak yang mengetahui bahwa di Jakarta, ada kawasan mangrove yang selain berfungsi untuk melindungi dari abrasi dan dampak lingkungan lainnya, juga bisa menjadi tujuan wisata. Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk hadir sebagai penyeimbang dari padatnya dan hiruk pikuk Kota Jakarta yang begitu sesak akan warga, kendaraan dan bangunannya, sekaligus juga sebagai salah satu tempat yang memberikan kesejukan dari panasnya Kota Jakarta.

Taman Wisata Alam ini merupakan kawasan pelestarian alam yang didominasi dengan vegetasi pohon bakau, dihiasi dengan pemandangan yang melengkapi keindahan Taman Wisata Alam ini. Tetapi dari sekian banyak kelebihannya, taman wisata ini kurang mencitrakan nilai-nilai dari Taman Wisata Alam tersebut ke pengunjung. Hal ini dapat dilihat dari pengunjung yang tidak mengerti akan fungsi dan kurangnya kontribusi dari pengunjung dan masyarakat terhadap taman wisata sekaligus konservasi alam ini.

Melihat hal di atas, maka Penulis merasa perlu untuk merancang Identitas Visual mereka dan pengaplikasiannya pada media-media yang sesuai yang menarik. Dengan adanya identitas visual yang baru, diharapkan Taman Wisata Alam Angke Kapuk dapat lebih mencitrakan nilai-nilai yang dimiliki dan dikenal baik melalui identitasnya sendiri dan publikasi lainnya yang lebih menarik di mata masyarakat.

(4)

1.1 Lingkup Proyek Tugas Akhir

Dalam menanggapi permasalahan diatas, kaitannya dengan bidang studi Desain Komunikasi Visual, maka lingkup Tugas Akhir dibatasi dengan pembuatan identitas visual yang ditargetkan agar TWA Angke Kapuk dapat menunjukkan citranya sebagai penyeimbang alam dan menjadi tujuan wisata atau rekreasi bagi seluruh kalangan masyarakat, terutama kalangan remaja. Selain meningkatkan jumlah pengunjung ke TWA Angke Kapuk diharapkan dengan adanya identitas yang baru bisa membuat pengunjung mengerti akan esensi dari keberadaan TWA tersebut dan ikut berkontribusi.

Langkah pertama yang akan penulis lakukan adalah mengembangkan logo baru untuk memberikan TWA Angke Kapuk sebuah “wajah” baru yang lebih segar. Kemudian penulis akan membuat sistem dari logo tersebut dan menggembangkannya lebih lanjut dengan membuat strategic

branding yang akan lebih memudahkan Taman Wisata Alam Angke Kapuk untuk diterima dan dikenal

lebih menarik, lebih dinamis, dan lebih modern.

Penulis juga ingin membangkitkan kembali nuansa wisata yang dimiliki oleh Taman Wisata Alam Angke Kapuk sebagai tempat wisata yang memperlihatkan keindahan alam yang juga merupakan kawasan pelestarian sehingga meningkatkan minat masyarakat untuk melihat dan mengenal tentang pentingnya merawat alam dan mengenal alam lebih dekat sehingga tahu manfaat dan pentingnya alam bagi kehidupan manusia.

(5)

2.1 Tinjauan Umum

Data beserta informasi yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini diperoleh penulis melalui beberapa sumber, yaitu:

• Kuisioner • Data Umum • Data Elektronik

Data-data yang terkumpul tersebut selanjutnya akan dianalisa untuk digunakan sebagai landasan dalam merancang identitas visual yang mampu memberi nilai jual dan membuat ketertarikan masyarakat juga pencinta wisata Indonesia.

2.1.1 Kuisioner

Untuk mendapatkan data yang otentik dan analisa dalam mendukung penulisan laporan, penulis sadar akan pentingnya melakukan survei berupa penyebaran kuisioner kepada para pengunjung. Hal ini dilakukan untuk mengetahui respon dan pandangan para pengunjung terhadap Taman Wisata Alam Angke Kapuk.

Hasil survey :

• Jumlah Koresponden : 48 Jenis kelamin : Pria dan Wanita Usia : 15-30 tahun keatas Hasil rangkuman :

• Pengunjung yang datang, terdiri dari berbagai profesi seperti: Pelajar, mahasiswa, karyawan, ibu rumah tangga, dan lain-lain. Mayoritas pengunjung dengan profesi sebagai karyawan, pelajar, dan mahasiswa.

• Pengunjung sebagian besar datang bersama dengan keluarga atau teman.

• Pengunjung mengetahui mengenai Taman Wisata Alam Angke Kapuk dari kerabat dan dari media sosial.

• Tujuan utama pengunjung datang ke Taman Wisata Alam Angke Kapuk adalah untuk rekreasi, refreshing dan sekedar penasaran dengan tempat ini.

• 87.5 % pengunjung merasa media promosi dan media informasi Taman Wisata Alam Angke Kapuk minim dan kurang menarik.

(6)

• 75.0 % pengunjung menganggap logo Taman Wisata Alam Angke Kapuk kurang mewakili atau mencitrakan fungsi dan value dari TWA itu sendiri, dan merasa perlu mendapatkan perbaikan/perancangan ulang.

2.1.2 Data Umum

Taman Wisata Alam Angke Kapuk merupakan kawasan suaka alam dengan ciri khas sebagai habitat Mangrove dan habitat burung khususnya jenis-jenis burung merandai dan beberapa burung migran seperti Bluwok. Suaka margasatwa ini terkategori ke dalam ekosistem lahan basah (Wetland), dan masuk dalam pengelolaan ekosistem esensial.

Deskripsi Kawasan

Letak Geografis dan Administratif

Secara geografis, Taman Wisata Alam Angke Kapuk terletak pada 106,5 o 41° 30 BT dan 5,5 o 58° 30° LS. Berdasarkan administrasi pemerintahan, kawasan Taman Wisata Alam Angke Kapuk terletak di Kelurahan Untung Jawa, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kotamadya Kepulauan Seribu.

Sejarah Kawasan dan Progres Pengukuhan

Pulau Rambut ditetapkan secara resmi sebagai cagar dengan luas kawasan sebesar 20 ha. Dalam perkembangannya, kondisi Cagar Alam Pulau Rambut terus berubah, mengalami kerusakan pada vegatasi Mangrove yang disebabkan oleh sampah organik maupun anorganik serta terdapat indikasi

berkurangnya jenis burung. Selanjutnya pada tahun 1999 terjadi perubahan status dari cagar alam menjadi suaka margasatwa yang ditetapkan melalui keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan tentang perubahan status Cagar Alam Pulau Rambut menjadi Suaka Margasatwa Pulau Rambut dengan luas 90 Ha yang terdiri dari 45 Ha daratan dan 45 Ha perairan.

Aksesibilitas

Penyeberangan Tanjung Pasir

Dari Jakarta bisa naik bis arah Terminal Kalideres, kemudian naik angkot ke arah Pintu Air Tangerang, kemudian naik angkutan (Elf) sampai Kampung Melayu (Teluk Naga) dan naik angkot ke Tanjung Pasir. Tarif sewa kapal sampai Suaka Margasatwa Pulau Rambut sebesar Rp 15.000.

(7)

Pelabuhan Muara Angke

Jadwal perahu yang ke arah Kepulauan Seribu pukul 07.00 WIB turun di Pulau Untung Jawa kemudian menyeberang ke Suaka Margasatwa Pulau Rambut. Perahu dari Pelabuhan Muara Angke ke Pulau Untung Jawa dan Pulau Untung Jawa ke Suaka Margasatwa Pulau Rambut.

• Kawasan Lainnya

• Cagar Alam Pulau Bokor

• Suaka Margasatwa Muara Angke

• Suaka Margasatwa Pulau Rambut

Potensi Kawasan Fasilitas

• Paket menanam mangrove

• Paket menanam mangrove dengan papan nama

• Sewa perahu/ Sewa kano/perahu dayung

• Rumah tenda (camping ground) di atas tanah / di atas air

• Villa bervariasi

2.1.3 Observasi

Penulis juga melakukan pengamatan / observasi langsung ke Taman Wisata Alam Angke Kapuk untuk mengetahui secara langsung suasana dan kondisi Taman Wisata Alam Angke. Dan juga untuk lebih mengenal dan merasakan nilai-nilai yang di miliki kawasan taman wisata alam tersebut.

Analisa SWOT

Strength

• Pusat pendidikan dan juga rekreasi. • Pusat pemberdayaan lingkungan.

• Merupakan taman wisata mangrove yang besar dan pertama.

• Penyeimbang lingkungan ditengah padatnya kota Jakarta.

Weakness

• Nilai-nilai / value dari taman wisata alam itu tidak tercitra kepada pengunjung.

• Kurangnya pengunjung yang ingin ikut memberdayakan mangrove saat berkunjung karena tidak merasakan/melihat dampak langsung hasil konservasi.

(8)

Opportunity

• Lokasi sesuai dengan suasana dan nuansa yang ingin dibangun.

• Memiliki potensi sebagai tempat wisata nasional hingga internasional dan juga dapat menjadi pusat pembelajaran.

• Masih terdapat komunitas pecinta alam.

• Masyarakat yang kini lebih mengincar tempat wisata yang bersifat outdoor

Threat

• Pengetahuan masyarakat mengenai tanaman-tanaman mangrove kurang mendalam. • Kepedulian masyarakat terhadap pelestarian lingkungan sangat kurang.

• Rute menuju lokasi sering terjadi kemacetan akibat lokasi merupakan tempat liburan warga perkotaan sekitar.

• Tempat hiburan yang begitu beragam dan berbagai jenis mulai berkembang dimana-mana.

3.1 Identifikasi Masalah

• Nilai-nilai dari adanya taman wisata alam tidak tercitra kepada pengunjung sebagai penyeimbang alam dan lingkungan.

• Ilmu yang bisa didapatkan dari konservasi alam tidak diminati karena pengunjung tidak melihat fungsinya saat berkunjung.

• Visual yang bersifat seadanya tidak membuat pengunjung mengerti nilai-nilai TWA itu.

• TWA ini ingin menanamkan pemikiran bahwa jika pengunjung maka tidak hanya sekedar untuk wisata, namun juga ikut berkontribusi yang nyata terhadap alam dan lingkungan kota.

3.2 Rumusan Masalah

Bagaimana merancang dan membuat identitas baru TWA Angke Kapuk yang diharapkan dapat membuat wajah baru, segar, dan menarik di mata masyarakat moderen. Dan bagaimana perancangan tersebut dapat memperlihatkan bahwa TWA Angke Kapuk juga layak sebagai salah satu objek wisata yang berfungsi untuk menyeimbangkan alam dan lingkungan di tengah hiruk pikuk padatnya kota Jakarta.

3.3 Tujuan dan Manfaat Desain

• Merancang dan membangun sebuah brand baru yang dapat menggambarkan TWA Angke Kapuk sendiri.

(9)

• Nilai-nilai dari keberadaan TWA Angke Kapuk dapat diserap saat berkunjung.

• Dengan identitas yang baru maka dapat memberi semangat baru.

• Memberikan kesan yang baru yang indah, unik, modern, dan menarik untuk

dikenal lebih baik di mata masyarakat luas.

• Menciptakan sistem yang baik dan jelas untuk TWA Angke Kapuk, sehingga terlihat lebih modern dan menarik di mata masyarakat

4.1 Strategi Komunikasi

4.1.1 Fakta Kunci

• Pengunjung yang datang ke Taman Wisata Alam Angke Kapuk tidak merasakan hal yang dapat dikenang dan melekat karena tidak adanya identitas yang mencerminkan sebuah citra dan cerita dibalik taman ini.

• Pengunjungnya terdiri dari wisatawan lokal dan mancanegara.

4.1.2 Masalah Yang Akan Dikomunikasikan

• Adanya kesalahpahaman citra sesungguhnya dibalik Taman Wisata Alam Angke Kapuk ini karena tidak adanya identitas yang jelas.

• Identitas visual yang dimiliki saat ini tidak manggambarkan karakter dan identitas Taman Wisata Alam Angke Kapuk.

• Penerapan identitas visual pada media-media yang ada tidak teintergrasi dengan baik.

4.1.3 Tujuan Komunikasi

Terciptanya sebuah identitas visual Taman Wisata Alam Angke Kapuk sehingga pengunjung yang tertarik akan taman mangrove ini cerita dan dapat mengenang citra dan maksud yang ingin ditujukan taman ini.

4.1.4 Profil Target Komunikasi Demografi

• Keluarga, terdiri dari : ayah, ibu dan anak, Pelajar, terdiri dari : SMP, SMA, Mahasiswa/i • Usia : 15 - 35 tahun ke atas

• Status Ekonomi Sosial menengah keatas ( B, A)

Geografi

• Wisatawan lokal Indonesia: 1. Warga tetap kota Jakarta

(10)

2. Warga dari luar kota (Jawa dan sekitarnya)

• Wisatawan mancanegara yang sedang berkunjung ke Jakarta untuk berwisata.

Psikografi A. Personality

• Memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitar • Mudah bergaul dan senang bersosialisasi

• Dapat meluangkan waktu rekreasi di sela-sela kegiatan • Periang dan ramah serta memiliki sifat yang down to earth • Senang menikmati waktu luang dengan santai, rekreasi • Memiliki perhatian kepada waktu kebersamaan

B. Behaviour

• Travelling

• Menyukai kegiatan outdoor

• Menyukai kegiatan di tempat terbuka / outdoor • Peduli dengan alam dan lingkungan hidup • Menyukai jalan-jalan

• Senang bercengkrama bersama teman dan keluarga • Senang mencoba hal-hal baru

4.1.5 Big Idea

Taman yang menyajikan tempat wisata dan pembelajaran bagi pengunjung sebagai sarana belajar yang menghibur dengan adanya wahana pembudayaan yang dan berperan aktif dalam menciptakan masyarakat yang peduli lingkungan.

4.1.6 Positioning

Sebagai sarana edukasi outdoor yang menyenangkan bagi pengunjung.

4.1.7 Pendekatan Rasional & Emosional Rasional

Sebagai taman wisata yang menyediakan pembelajaran bagi pengunjung juga rekreasi di Jakarta, pengunjung dan masyarakat diberi kesempatan untuk lebih mendorong ilmu pengetahuan

(11)

secara mandiri, kelompok dan keluarga agar memberi inspirasi dalam meningkatkan kontribusi terhadap lingkungan.

Emosional

Selain panorama alam yang indah, pengunjung dapat menikmati pemandangan hamparan mangrove di laut yang tenang. Hal ini bisa menjadi daya tarik emosional untuk masyarakat yang ingin beristirahat sejenak dari kesibukan di kota Jakarta.

4.2 Strategi Desain

4.2.1 Tone & Manner

• Cerah / Hidup • Alami / Natural • Harmonis

4.2.2 Bahasa

Bahasa yang akan digunakan untuk tagline dan pengaplikasian identitas ini menggunakan bahasa Indonesia

4.3 Strategi Visual

4.3.1 Warna

Warna yang akan digunakan adalah warna-warna alam dan juga menggunakan warna-warna pendekatan yang mencerminkan alam, kegembiraan dan juga edukasi.

Warna-warna earthy yang memiliki nuansa alami dan aksen berupa warna cerah yang segar. Dengan warna earthy seperti cokelat dan hijau, serta dengan perpaduan warna-warna cerah seperti biru, kuning, orange, dan merah.Warna tersebut dipilih karena dapat mewakili nuansa dan citra yang terdapat dan dilihat di Taman Wisata Alam Angke Kapuk sendiri.

4.3.2 Tipografi

Typeface yang digunakan harus mendukung penggambaran karakter Taman Wisata Alam Angke Kapuk yang natural, indah, harmonis. Jenis hurus serif dengan modifikasi pada bagian atau sudut tertentu diperlukan, untuk menghidupkan karakter yang ingin dicapai dalam pembentukan logo.

Sementara tipografi untuk aplikasi dalam berbagai media, jenis huruf san serif dan serif yang dapat membangun suasana variasi yang tidak kaku, modern dan memenuhi syarat legibilitas yang baik, sehingga dapat diaplikasikan ke berbagai media.

(12)

4.3.3 Layout

(13)

5 Hasil Visual

5.1 Logo

Gambar 5.4 Visual Logo

Logo Taman Wisata Alam Angke Kapuk ini, terdiri dari logogram dan logotype.

Logogram dari Taman Wisata Alam Angke Kapuk ini, merupakan penggambaran dari

sebuah mangrove yang berupa akar dan daun. Sebagai unsur yang kedua, logotype

menjadi pendamping dari logogram yang memberi kesan bermain. Dengan karakter

typeface yang fleksibel tersebut, memperlihatkan sebuah tempat wisata yang

menyenangkan yang menyenangkan. Berbagai paduan warna yang bersifat cerah ini,

memberikan suasana natural dan tetap ceria dan penuh dengan kehangatan.

5.2

Signage

1.

Mapping Zone

Pembagian Wayfinding Taman Wisata Alam Angke Kapuk adalah

dengan pembagian zona dan struktur sebagaimana merupakan awal terbentuknya

suatu sign system yang terpadu dan terstruktur

2.

Warna

Pembagian Zona Taman Wisata Alam Angke Kapuk dibagi menjadi 4

bagian.

Warna-warna zona signage dibuat sesuai dengan karakter dan imajinatif

untuk merepresentasikan karakteristik suatu zona lokasi.

(14)

3.

Pembagian Zona dan Piktogram

Tiap zona dalam pembagian signsistem ini sendiri akan mempunyai

icon/pictogram

sendiri yang sesuai dengan karakteristik dari zona-zona tersebut

sendiri.

Piktogram juga dibagi mengikuti warna zona yang ada namun

mempunyai karakteristik

visual yang sama pada semua zona yang ada.

Piktogram juga didesain sesuai dengan fasilitas yang ada ditiap zona.

a.

Zona Air

Visual Zona Air menggunakan warna biru dimana memang pada umumnya

warna biru memberikan perasaan tenang dan segar, dan juga warna yang paling

merepresentasikan air.

b.

Zona Keluarga

Visual Zona Keluarga mempunyai warna yang ceria dan warm,

menggunakan visual berbentuk rumah sebagai iconnya.

c.

Zona Pelestarian

Visual Zona Pelestarian menggunakan warna cokelat yang merupakan warna

earthy dan memberi kesan alami. Visualnya menggunakan tangan manusia

dimana menunjukkan turut campur manusia dalam pelestarian.

d.

Zona Informasi

(15)
(16)
(17)

5.3

Stationary

Gambar 5.6 Kop Surat

Ukuran:

(18)

Gambar 5.7 Kartu Nama

Ukuran:

• Kartu nama: 55 x 90 mm

Gambar 5.8 Amplop

Ukuran:

• Amplop: 230 x 110 mm

(19)

Gambar 5.9

CD

Case & CD Label

Ukuran:

• CD Case : d= 120 mm

• CD Label : 127 x 123 mm

Gambar

Gambar 5.4 Visual Logo
Gambar 5.6 Kop Surat  Ukuran:
Gambar 5.7  Kartu Nama  Ukuran:  • Kartu nama: 55 x 90 mm     Gambar 5.8  Amplop  Ukuran:  • Amplop: 230 x 110 mm
Gambar 5.9  CD Case & CD Label

Referensi

Dokumen terkait

Sai melaporkan bahwa seluruh timnya telah hilang dan memperingatkan tentang ancaman yang ditimbulkan oleh Gengo (pemimpin Negara Shijima). Pilihan kata yang Sai

Untuk menguji keabsahan data, digunakan pula triangulasi sumber data, yaitu dengan cara membandingkan suatu fenomena berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti, dari dimensi

Setelah konversi semak dan tanah kosong menjadi hutan kota, masih terdapat defisit air sebanyak 993.529,46 m 3 /th, padahal tidak ada lagi lahan yang dapat dikonversi, maka

Model Pendidikan Agama Islam di SMP Salman Al-Farisi Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Hasil pengembangan strategi pembelajaran matematika dengan pendekatan metakognitif yang ditinjau dari regulasi diri siswa memiliki lima komponen penting yang meliputi (1)

Hasil pene- litian menunjukkan bahwa dengan menggunakan kompor tekan Semawar tipe 203 dengan bahan bakar campuran antara 50% minyak biji kapas (MBK) dan 50%

Pada tahun 1980 terdapat peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah pemerintahan Orde Baru, yakni pernyataan Keprihatinan 50 warga Negara Indonesia yang kemudian dikenal