• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN VINYL CHLORIDE MONOMER KAPASITAS TON/TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN VINYL CHLORIDE MONOMER KAPASITAS TON/TAHUN"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN VINYL CHLORIDE MONOMER KAPASITAS 100.000 TON/TAHUN

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik Kimia

pada

Universitas Sriwijaya

Muhammad Syahrul Sandrea NIM 03031381621066

Ryan Reza Fahlepy NIM 03031381621108

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karunia-Nya tugas akhir yang berjudul “Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Vinyl Chloride Monomer Kapasitas 100.000 Ton/Tahun” dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan tugas akhir ini dilakukan sebagai syarat untuk menyelesaikan kurikulum akademik yang ada di Jurusan Teknik Kimia Universitas Sriwijaya.

Tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik dikarenakan penulis mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, yang dalam kesempatan ini disampaikan terima kasih kepada:

1) Bapak Dr. Ir. H. Syaiful, DEA, selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.

2) Ibu Dr. Hj. Leily Nurul Komariah, S. T., M. T., selaku Sekertaris Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.

3) Bapak Prahady Susmanto, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

4) Seluruh staff administrasi Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.

5) Orang tua dan teman-teman yang telah memberikan motivasi, saran, serta dukungan yang terbaik.

Penulis berharap tugas akhir ini agar dapat memberikan gambaran mengenai perancangan pabrik, serta dapat dijadikan sebagai referensi ilmu pengetahuan.

Palembang, September 2020

(8)

iii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

DAFTAR NOTASI ... viii

ABSTRAK ... ix

BAB I PEMBAHASAN UMUM 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Sejarah dan Perkembangan ... 2

1.3. Macam-macam Proses Pembuatan Vinyl Chloride Monomer ... 3

1.4. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Bahan Baku dan Produk ... 5

BAB II PERANCANAAN PABRIK 2.1. Alasan Pendirian Pabrik ... 9

2.2. Pemilihan Bahan Baku ... 10

2.3. Pemilihan Kapasitas Produksi ... 10

2.4. Pemilihan Proses ... 11

2.5. Uraian Proses ... 11

BAB III LOKASI DAN LETAK PABRIK 3.1. Lokasi Pabrik ... 15

3.2. Tata Letak Peralatan Pabrik ... 19

3.3. Tata Letak Pabrik ... 20

3.4. Perkiraan Luas Tanah Yang Digunakan ... 21

BAB IV NERACA MASSA DAN NERACA PANAS 4.1. Neraca Massa ... 22

(9)

iv BAB V UTILITAS

5.1. Unit Pengadaan Steam ... 32

5.2. Unit Pengadaan Air ... 33

5.3. Unit Pengadaan Refrigerant ... 37

5.4. Unit Pengadaan Listrik ... 37

5.5. Unit Pengadaan Bahan Bakar ... 39

BAB VI SPESIFIKASI PERALATAN ... 43

BAB VII ORGANISASI PERUSAHAAN 7.1. Bentuk Perusahaan ... 62

7.2. Struktur Organisasi ... 62

7.3. Tugas dan Wewenang ... 64

7.4. Sistem Kerja ... 67

7.5. Penentuan Jumlah Karyawan ... 68

BAB VIII ANALISA EKONOMI 8.1. Keuntungan (Profitabilitas) ... 75

8.2. Lama Pengembalian Modal ... 76

8.3. Total Modal Akhir ... 78

8.4. Laju Pengembalian Modal ... 80

8.5. Break Even Point (BEP) ... 82

BAB IX KESIMPULAN ... 85

BAB X TUGAS KHUSUS ... 86 DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ...

(10)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Perbandingan Proses Pembuatan VCM ... 7

Tabel 2.1. Data Kebutuhan Vinyl Chloride Monomer di Indonesia ... 10

Tabel 5.1. Unit Pengadaan Steam ... 32

Tabel 5.2. Unit Pengadaan Air ... 33

Tabel 5.3. Total Kebutuhan Refrigeran... 37

Tabel 5.4. Unit Pengadaan Listrik ... 37

Tabel 5.5. Total Kebutuhan Bahan Bakar ... 42

Tabel 7.1. Pembagian Jadwal Shift Kerja Karyawan ... 68

Tabel 7.2. Jumlah Karyawan ... 71

Tabel 8.1. Angsuran Pengembalian Modal ... 77

Tabel 8.2. Kesimpulan Analisa Ekonomi ... 84

Tabel 10.1. Pertimbangan dan Perbedaan Jenis Kolom Distilasi... 104

Tabel 10.2. Pertimbangan Pemilihan Tipe Plate Coloumn ... 107

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Denah Lokasi Pabrik Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Serang ... 15

Gambar 3.2. Denah Lokasi dengan Sumber Bahan Baku ... 16

Gambar 3.3. Denah Lokasi Distribusi vinyl chloride Provinsi Banten ... 17

Gambar 3.4. (a) Denah Lokasi Pabrik dengan Sumber Utilitas (b) Peta Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian ... 18

Gambar 3.5. Tata Letak Peralatan Pabrik ... 19

Gambar 3.6. Tata Letak Pabrik ... 21

Gambar 7.1. Jumlah Buruh direct operating ... 69

Gambar 7.2. Struktur Organisasi Perusahaan ... 73

Gambar 8.1. Grafik Break Even Point ... 83

Gambar 10.1. Multi Bed Reactor ... 93

Gambar 10.2. Multi-tube Bed Reactor ... 94

Gambar 10.3. Fluidized Bed Reactor ... 96

Gambar 10.4. Skema Kolom Distilasi... 99

Gambar 10.5. Tower Distilasi ... 100

Gambar 10.6. Proses Distilasi ... 102

Gambar 10.7. Perbandingan Tray Coloumn dan Packed Coloumn ... 105

Gambar 10.8. Contoh Desain Tray pada Coloumn ... 106

Gambar 10.9. Jenis Tray ... 108

(12)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN NERACA MASSA ... 116

LAMPIRAN 2 PERHITUNGAN NERACA PANAS ... 157

LAMPIRAN 3 SPESIFIKASI PERALATAN ... 199

(13)

viii

DAFTAR NOTASI

1. ACCUMULATOR

C = Tebal korosi yang diizinkan, m E = Effisiensi pengelasan, dimensionless ID, OD = Inside diameter, Outside diameter, m L = Panjang accumulator, m

P = Tekanan operasi, atm

S = Working stress yang diizinkan t = Temperatur Operasi, oC V = Volume total, m3 Vs = Volume silinder, m3 W = Laju alir massa, kg/jam

 = Densitas, lb/ft3

2. CHILLER, COOLER, CONDENSOR, PARTIAL CONDENSOR, REBOILER, VAPORIZER

A = Area perpindahan panas, ft2 C = Clearance antar tube, in D = Diameter dalam tube, in De = Diameter ekivalen, in f = Faktor friksi, ft2/in2

Gs = Laju alir massa fluida pada shell, lb/jam.ft2 Gt = Laju alir massa fluida pada tube, lb/jam.ft2 g = Percepatan gravitasi

h = Koefisien perpindahan panas, Btu/jam.ft2.oF

hi,hio = Koefisien perpindahan panas fluida bagian dalam dan luar tube jH = Faktor perpindahan panas

k = Konduktivitas termal, Btu/jam.ft2.oF L = Panjang tube, pipa, ft

(14)

ix Nt = Jumlah tube

PT = Tube pitch, in

Pr = Return drop sheel, Psi

Ps = Penurunan tekanan pada shell, Psi Pt = Penurunan tekanan tube, Psi ID = Inside Diameter, ft

OD = Outside Diameter, ft

PT = Penurunan tekanan total pada tube, Psi Q = Beban panas pada heat exchanger, Btu/jam Rd = Dirt factor, Btu/jam.ft2.oF

Re = Bilangan Reynold, dimensionless s = Specific gravity

T1,T2 = Temperatur fluida panas inlet, outlet, oF t1,t2 = Temperatur fluida dingin inlet, outlet, oF Tc = Temperatur rata-rata fluida panas, oF t c = Temperatur rata-rata fluida dingin, oF

Uc,Ud = Clean overall coefficient, design overall coefficient, Btu/jam.ft2.oF

W1 = Laju alir massa fluida panas, lb/jam W2 = Laju alir massa fluida dingin, lb/jam  = Viscositas, cp 3. KOLOM DISTILASI Ad = Downcomer area, m2 At = Tower area, m2 An = Net area, m2 Aa = Active area, m2 Ab = Hole area, m2

Ada = Aerated area, m2 C = Faktor korosi yang dizinkan, m Csb = Kapasitas vapor, m/det

(15)

x Dl = Clearance, mm

dh = Diameter hole, mm dc = Diameter kolom, mm e = Total entrainment, kg/det E = Joint efficiency, dimensionless F = Friction factor, dimensionless Fiv = Paramater aliran, dimensionless ha = Aerated liquid drop, m

hf = Froth height, mm hw = Weir height, mm h = Weep point, cm H = Tinggi kolom, m Lw = Weir length

L = Laju alir massa liquid solvent, kg/det Nm = Jumlah tray minimum

P = Pressure drop P = Tekanan desain, atm

q = Laju alir volume umpan solvent, m3/det Q = Laju alir volume umpan gas, m3/det Qp = Aeration factor, dimensionless R = [L/D] refluks ratio, dimensionless Rh = Radius Hydrolic, m

Rm = Refluks minimum

Reh = Reynold modulus, dimensionless S = Working stress, N/m2

Ss = Stage umpan St = Jumlah stages

t = Tebal dinding vessel, m T = Temperatur operasi, oC Tav = Temperatur rata-rata, oC Uf = Kecepatan aerated mass,

(16)

xi

Uf V = Laju alir massa umpan gas, kg/det Vd = Downcomer velocity, m/det

= Relatif volatil, dimensionless = Liquid gradien, cm

G = Densitas gas, kg/m3 l = Densitas liquid, kg/m3

= Fractional entrainment, dimensionless

4. KNOCK OUT DRUM

A = Vessel Area Minimum, m2 C = Corrosion maksimum, in D = Diameter vessel minimum,m E = Joint effisiensi

HL = Tinggi liquid, m Ht = Tinggi vessel,m P = Tekanan desain, psi

QV = Laju alir volumetric massa, m3/jam QL = Liquid volumetric flowrate, m3/jam S = Working stress allowable, psi t = tebal dinding tangki, m

Uv = Kecepatan uap maksimum, m/s Vt = Volume Vessel, m3 Vh = Volume head, m3 Vt = Volume vessel, m3  = Densitas, kg/m3  = Viskositas, cP g = Densitas gas, kg/m3 l = Densitas liquid, kg/m3

(17)

xii 5. REAKTOR

A = Luas tube, ft2 Acp = Cold plate area, ft2

Acpw = Cold plate area tube wall, ft2

Art, a = Luas area radian section, luas tube, ft2 CAo = konsentrasi awal umpan masuk, kmol/m3

έ = Emisivitas

F = Faktor seksi konveksi FAo = Laju alir umpan, kmol/jam

G = Mass velocity pada minimum cross section, lb/s.ft2 k = Konstanta laju reaksi, m3/kmol.s

L = Panjang tube, ft Lbeam = Mean beam length, ft Nt = Jumlah tube

OD = Diameter luar tube, in

P = Tekanan, atm

Qf = Volumetric Flowrate Umpan Qn = Net heat release, Btu/jam qL = Tube heat loss

qr = Radian duty, Btu/jam T = Temperatur. oC

tf, tt = Temperatur fluida, temperatur dinding, o F Vt = Volume reaktor, m3

X = Konversi

g = Densitas fuel gas, lb/ft3 6. POMPA

A = Area alir pipa, in2 BHP = Brake Horse Power, HP Di opt = Diameter optimum pipa, in E = Equivalent roughtness

(18)

xiii f = Faktor friksi

FK = Faktor keamanan

gc = Percepatan gravitasi, ft/s2 Gpm = Gallon per menit

Hf suc = Total friksi pada suction, ft Hf dis = Total friksi pada discharge, ft Hfs = Skin friction loss

Hfsuc = Total suction friction loss

Hfc = Sudden Contraction Friction Loss (ft lbm/lbf) Hfc = Sudden expansiom friction loss (ft lbm/lbf) ID = Inside diameter pipa, in

KC, KS = Contraction, expansion loss contraction, ft L = Panjang pipa, ft

Le = Panjang ekuivalen pipa, ft NPSH = Net positive suction head (ft) NRe = Reynold number, dimension less PVp = Tekanan uap, Psi

Qf = Laju alir volumeterik Vf = Kapasitas pompa, lb/jam V = Kecepatan alir

P = Beda tekanan, Psi 7. KOMPRESSOR

Cfm = Cubic feed per menit k = Spesific heat

Ns = Jumlah stage

PW = Power yang dibutuhkan, HP P = Tekanan, Psi

Rc = Ratio Pout/Pin, dimensionless

Rct = ratio kompresi per stage, dimensionless W = Laju feed

(19)

xiv v, l = Densitas gas, liquid, kg/m3

(20)

ABSTRAK

PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN VINYL CHLORIDE MONOMER KAPASITAS 100.000 TON/TAHUN

Karya tulis ilmiah berupa Skripsi, September 2020

M. Syahrul Sandrea dan Ryan Ryan Reza; Dibimbing oleh Prahady Susmanto, S.T., M.T.

Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya xiv + 380 halaman, 14 tabel, 19 gambar, 4 lampiran

RINGKASAN

Pabrik pembuatan Vinil Chloride Monomer (VCM) dengan kapasitas produksi 100.000 ton/tahun ini direncanakan berdiri pada tahun 2025 di Jl. Raya Bojonegara, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang yang diperkirakan memiliki luas area sebesar 4 Ha. Bahan baku dari pembuatan VCM ini adalah Ethylene Dichloride (EDC). Proses pembuatan VCM ini mengacu pada Patent EP 2788308 B1 dengan proses pirolisis EDC membentuk produk VCM dan HCl. Reaktor yang digunakan berupa reaktor jenis furnace. Reaktor beroperasi pada temperatur 550 oC dan tekanan 10 Bar.

Bentuk perusahaan yang akan digunakan pada pabrik ini adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan sistem organisasi Line dan Staff, dipimpin oleh seorang Direktur dengan total karyawan 197 orang. Berdasarkan hasil analisa ekonomi, pabrik VCM ini layak untuk didirikan karena telah memenuhi berbagai macam persyaratan parameter ekonomi, yaitu sebagai berikut:

 Biaya Investasi = USD 19.877.646  Hasil penjualan per tahun = USD 101.374.132  Biaya produksi per tahun = USD 81.303.871  Laba bersih per tahun = USD 15.585.029

Pay Out time = 1,588 tahun

Return on investment = 65,89%

Discounted Cash Flow-ROR = 28,50%

Break Even Point = 35,275%

Service Life = 11 tahun

Kata Kunci: Vinyl Chloride Monomer, Furnace, Perseroan Terbatas, Pirolisis.

Mengetahui, Palembang, September 2020

Ketua Jurusan Teknik Kimia, Dosen Pembimbing Tugas Akhir,

Dr. Ir. H. Syaiful, DEA Prahady Susmanto, S.T., M.T. NIP. 195810031986031003 NIP. 198208042012121001

(21)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pembangunan industri nasional diarahkan untuk meningkatkan daya saing agar mampu menerobos pasar internasional dan mempertahankan pasar dalam negeri. Upaya pembangunan tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar bagi pendapatan negara. Salah satu perkembangan dalam pembangunan industri nasional adalah industri kimia. Vinyl Chloride Monomer (VCM) merupakan salah satu dari senyawa kimia yang paling banyak digunakan untuk proses pembuatan polyvinyl chloride atau yang biasa dikenal dengan PVC. Pabrik vinyl chloride masih sangat minim produksinya di Indonesia, dan sangat diinginkan bahan bakunya berasal dari dalam negeri.

Kebutuhan vinyl chloride didalam maupun diluar negeri terus meningkat pada setiap tahunnya. Penyediaan untuk kebutuhan di dalam negeri sebagian telah dipenuhi oleh PT. Asahimas dan PT Eastern Mitshubisi Polymer. PT. Asahimas dan PT. Eastern Mithsubisi Polymer yang berlokasi di kawasan Industri Cilegon dan Jakarta pabrik tersebut menghasilkan vinyl chloride dengan kapasitas 176.000 ton/tahun dan 36.000 ton/tahun. Oleh karena itu perlu didirikan pabrik vinyl

chloride untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang semakin meningkat,

dapat diekspor ke negara lain untuk meningkatkan devisa negara, dan dapat mendorong industri-industri baru untuk menggunakan vinyl chloride sebagai bahan baku. Bahan baku yang digunakan pada pembuatan vinyl chloride ini berupa ethylene dichloride. Penggunaan vinyl chloride akan terus meningkat dengan adanya perkembangan industri-industri yang menggunakan vinyl chloride antara lain industri polimer dan lainnya. Produksi PVC memiliki peningkatan setiap tahunnya sekitar 3%, hal tersebut mendorong banyaknya peningkatan kebutuhan bahan baku PVC yaitu VCM (Damian dan Bildea, 2008).

Melalui pendirian pabrik vinyl chloride monomer dengan menggunakan bahan baku dari dalam negeri, diharapkan dapat mendorong Indonesia untuk dapat menambah kapasitas produksi dari sektor industri kimia dalam negeri dan membangun kemampuan Indonesia menjadi eksportir dalam sektor ini. Selain itu,

(22)

2

diharapkan dapat menciptakan pemerataan usaha dengan memacu pertumbuhan industri-industri baru yang menggunakan bahan baku vinyl chloride monomer. 1.2. Sejarah dan Perkembangan

Vinyl chloride ditemukan pertama kali pada tahun1835 yang diproduksi oleh

Justus von Liebig dan Henri Victor Regnault. Vinyl chloride diperoleh dengan memperlakukan ethylene dichloride dengan solusi dari hidroxide kalium dalam etanol. Pada tahun 1912, Frans, seorang ahli kimia Jerman yang bekerja untuk Griesheim-Elektron, paten alat untuk memproduksi vinyl chloride Dari acetylene dan hidrogen khlorida menggunakan mercuric khlorida sebagai katalisator. Sedangkan metode ini telah banyak digunakan selama tahun 1940-an dan 1930an, telah dilakukan sejak superseded oleh proses lebih ekonomis, setidaknya di Barat. Vinyl chloride diproduksi pada skala besar 12.000 dan 15.000 ton yang diproduksi pada tahun 1984. Dua metode yang digunakan yaitu hydrochlorination

of acetylene dan dehydrochlorination of dichloroethylene.

Produksi komersil VCM dimulai pada tahun 1920-an berdasarkan hidroklorinasi katalitik asetilena tetapi metode produksi tersebut memakan biaya yang tidak sedikit dan proses yang susah. Hampir semua produksi sekarang menggunakan etilen, yang pertama kali direaksikan dengan klorin untuk memproduksi etilen diklorida (EDC). Ada dua cara yang biasa digunakan untuk membuat EDC, klorinasi langsung menggunakan klorin murni dan etilen, dan oksiklorinasi dimana etilen bereaksi dengan klorin dalam hidrogen klorida.

EDC kemudian diubah menjadi VCM melalui perengkahan termal dan produk sampingan hidrogen klorida dapat didaur ulang ke pabrik oksiklorinasi untuk membuat lebih banyak EDC. Perengkahan termal EDC dilakukan pada suhu 400-550°C dan tekanan 1-40 bar dengan zeolite atau carbon yang digunakan sebagai katalis. Gas keluar didinginkan dengan cepat di menara pendingin untuk membatasi pembentukan produk sampingan. Hidrogen klorida dihilangkan dengan distilasi pada kolom pertama sedangkan VCM yang diperoleh dari atas kolom destilasi kedua dicuci dengan natrium hidroksida encer dan kemudian dimurnikan dengan distilasi ekstraktif dengan asetonitril.

(23)

3

Berdasarkan alasan ekonomi, banyak produksi VCM menggunakan proses klorinasi-oksiklorinasi terintegrasi yang berlangsung dalam tiga tahap. Klorinasi etilen dalam fase cair atau uap untuk membuat EDC, pemecahan termal EDC untuk membentuk VCM dan hidrogen klorida, dan oksiklorinasi etilen dengan hidrogen klorida daur ulang untuk membuat lebih banyak EDC.

Sejumlah upaya telah dilakukan untuk mengembangkan proses berbasis etana untuk memproduksi VCM, termasuk oleh Geon, Lummus, dan OxyChem, tetapi tidak berhasil. Namun, INEOS Vinyls tampaknya telah membuat terobosan dengan proses katalitik barunya untuk pembangkitan VCM langsung dari etana. Proses EVC telah diuji di pabrik percontohan di Wilhelmshaven, Jerman. EVC juga mengklaim pengurangan 20-30% dalam biaya produksi PVC sementara proses tersebut memisahkan produksi VCM dari ethylene cracker (ICIS, 2019). 1.3. Macam-macam Proses

1.3.1. Proses perengkahan ethylene dichloride

Proses ini dibuat dari ethylene dichloride dengan proses cracking bahan baku tersebut. Berikut reaksi yang terjadi:

C2H4Cl2 C2H3Cl + HCl

Berdasarkan dari Patent EP 2788308 B1 Vinyl chloride monomer (VCM) dapat diproduksi melalui proses cracking ethylene dichloride (EDC). Proses cracking ethylene dichloride (EDC) ini beroperasi pada temperature 480-550°C dan tekanan 10-25 bar. Proses cracking ini dapat mendekomposisi ethylene

dichloride (EDC) menjadi vinyl chloride monomer (VCM) dan asam klorida

(HCl). Waktu tinggal dari proses ini sekitar 1 sampai dengan 60 detik dengan preferensi pada rentang 5 sampai 25 detik. Konversi bahan baku ethylene

dichloride dibatasi pada 45 – 75%, hal tersebut agar dapat membatasi terjadinya

fouling pada tube reaktor dan terbentuknya byproducts yang tidak diinginkan.

1.3.2. Proses reaksi metil chloride dengan methylene chloride

Proses ini berdasarkan dari referensi Patent US 7253328 B2. Metode pembuatan vinyl chloride monomer ini dilakukan dengan methyl chloride yang direaksikan dengan methylene chloride dalam fasa gas sehingga dihasilkan vinyl

(24)

4

chloride monomer dan hydrogen chloride. Satu mol methyl chloride bereaksi

dengan satu mol methylene chloride. Reaksinya terjadi pada suhu 300-500°C dengan tekanan kisaran 1-10 atm. Selektivitas pada reaksi ini bisa meningkat dengan menggunakan katalis antara lain gamma-alumina, zinc chloride zeolite, alumina gel, CuCl2 dan silicone alumunium phospat. Salah satu kekurangan dari proses tersebut yaitu bahan baku dan katalis yang susah didapatkan di Indonesia. 1.3.3. Proses hidroklorinasi 1-2-2 Trichloroethane

Pembuatan vinyl chloride monomer dengan metode ini dengan memanfaatkan limbah organik dari proses pembuatan ethylene dichloride. prosesnya TCEA bereaksi dengan H2 selama 2 jam dengan menggunakan reaktor fixed bed dan pada suhu 300°C. Perbandingan umpan senyawa H₂ dengan senyawa TCEA harus 10:1 supaya laju reaksi dapat ditingkatkan. Cara meningkatkan selektfitas dengan menggunakan katalis NI-Cu/SiO2 sebagai katalis dengan waktu tinggal 2 jam dan suhu operasi 400°C (Damian dan Bildea, 2008). 1.3.4. Proses reaksi acetylene dengan hydrogen chloride

Berdasarkan Barry, Patent WO2016077298 metode produksi vinyl chloride

monomer dengan mereaksikan acetylene dengan HCl merupakan metode yang

paling umum dan pertama digunakan. Metode ini dilakukan dengan mereaksikan

acetylene pada fase gas dengan HCl. Pada proses ini digunakan katalis berupa

mercury chloride (HgCl2) dan karbon aktif yang berperan sebagai carrier dari

HgCl2. Pada proses ini, HCl yang digunakan dapat dihasilkan dari reaksti antara H2 dan Cl2 sehingga dapat bebas pengotor air. Reaksi yang terjadi pada proes ini cukup sederhana dan dinilai cukup efektif karena menghasilkan konversi yang cukup tinggi. Adapun reaksi yang terjadi pada proses ini adalah sebagai berikut:

C2H2 + HCl C2H3Cl

Proses tersebut berada pada kondisi operasi temperature 300 – 750°C dan tekanan 1,5 – 1,6 atm. Pada kondisi operasi tersebut, konversi reaktan adalah sebesar 80-85%. Reaktor yang dipakai pada proses ini adalah fixed bed reactor dengan katalis yang diletakkan di dalam pipa-pipanya.

(25)

5

1.4. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Bahan Baku dan Produk 1.4.1 Bahan Baku

1. Ethylene Dichloride

Rumus Kimia C2H4Cl2

Berat Molekul (g/mol) 98,96

Densitas (g/mL) 1,2425

Titik Didih (˚C) 85,5 Titik Leleh (˚C) -35,6 Temperatur Kritis (K) 561

Tekanan Kritis (bar) 53,7

(Perry, 1997) 2. Air

Rumus Kimia H2O

Berat Molekul (g/mol) 18

Densitas (g/mL) 0,9941

Titik Didih (˚C) 100

Titik Leleh (˚C) 0

Temperatur Kritis (˚C) 374,3 Tekanan Kritis (atm) 217,6

(Perry, 1997) 1.4.2. Produk

1. Vinyl Chloride Monomer

(26)

6

Berat Molekul (g/mol) 62,5

Densitas (g/mL) 0,9106

Titik Didih (˚C) -13,8 Titik Leleh (˚C) -153,84 Temperatur Kritis (K) 429,7

Tekanan Kritis (bar) 56

(Perry, 1997) 2. HCl

Rumus Kimia HCl

Berat Molekul (g/mol) 36,46

Densitas (g/mL) 1,639

Titik Didih (˚C) -85,5 Titik Leleh (˚C) -114,2 Temperatur Kritis (K) 324,6

Tekanan Kritis (bar) 83,1

(27)

7 Parameter Proses 1 (EP 2788308 B1) 14 Maret 2018 Proses 2 (US 7253328 B2) Proses 3 (EP 0662940 B1) Proses 2 (WO 2016/077298 Al ) 19 Mei 2016 Bahan Baku - 1,2 Ethylene Dichloride

(EDC)

- Methyl Chloride

- Methylene Chloride - 1-2-2 Trichloroethane

- Acetylene - HCl

Proses Dehidroklorinasi Hidroklorinasi Dehidroklorinasi Hidroklorinasi Sintesis Reaksi 1: C2H4Cl2 → C2H3Cl + HCl Reaksi 1 CH3CI+H2O → CH3OH+HCI Reaksi 2 CH3OH+CH2C12→ CH3OCH2Cl2+HCI Reaksi 3 CH3OCH2CI2 → CH2CHCl + H2O Reaksi 1: C2H2 + Cl2 → C2H3Cl Persamaan Reaksi Kondisi Operasi Reaktor : T = 400-550 oC P = 10-25 bar

Waktu Reaksi = 5 – 25 detik

Reaktor T = 300-500°C P = 1 – 10 atm Reaktor T = 300°C P = 1 – 2 atm Reaktor : T = 300-750°C P = 1,5-1,6 atm

Katalis Tanpa Katalis Zeolite, Alumina, Zinc Ni-Cu/SiO2 HgCl2 dan Karbon Aktif Jenis Reaktor Fixed Bed Multitube Fixed Bed Multitube Fixed Bed Multitube Fixed Bed Multitube

(28)

8

Separasi dan Purifikasi

- Memurnikan HCl dari aliran produk dengan Kolom Distilasi

- Memurnikan produk VCM dengan Kolom Distilasi - Memisahkan EDC dari pengotor sebagai aliran recycle dengan Knock Out Drum

- Menggunakan Stripper untuk memisahkan HCl - Memisahkan VCM dari pengotor heavy product dengan kolom distilasi

- Menggunakan separator untuk memisahkan ethylene dan ethane dari aliran produk

- Memurnikan VCM dengan alat Kolom Distilasi

- Menggunakan HCl Absorber untuk

memisahkan ethylene dari HCl

- Menggunakan kolom distilasi untuk memurnikan produk VCM

Produk

Vinyl Chloride Vinyl Chloride Vinyl Chloride Vinyl chloride

Produk Utama Produk Samping - HCl - Ethylene - HCl - Heavy Product - Ethylene - Ethane - HeavyProduct - HCl - Ethylene - HeavyProduct : 1,2 dichloroethane 1,1 dichloroethane 1,1,1 trichloroethane 1,1,2 trichloroethane 1,1 dichloroethylene

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2019. Data Impor Vinyl Chloride dari Tahun 2011-2018. (Online). http://www.bps.go.id/. (Diakses pada Tanggal 10 Januari 2020). Barry, F. B., dkk. 2016. Process For The Production Of Hydrogen Chloride,

Ethylene And Vinyl Chloride From Ethane. WO Patent No. 2016/077298 A1.

Bank Indonesia. 2020. Suku Bunga Penjaminan. (Online). https://www.bi.go.id/id/moneter/suku-bunga-penjaminan/Contents/Default (Diakses pada Tanggal 28 Juli 2020).

Brown, G. G. 1950. Unit Operations. New Delhi: CBS Publishers & Distributors. Climate Data Organization. 2019. Climate Gresik. (Online). https://

www.climate-data.org. (Diakses pada 7 Januari 2019).

Coulson, J., dan Jack, R. 2003. Chemical Engineering 3th Edition Volume 6. New York: Butterworth-Heinemann.

Couper, J. R., Penney, W. R., James, dan Walas, S. M. 2010. Chemical Process

Equipment Selection and Design Edisi 2. New York:

Butterworth-Heinemann.

Dimian, A. C. dan Bildea C. S. 2008. Chemical Process Design: Computer-Aided

Case Studies. Weinheim: WILLEY-VCH.

Felder, R. M. dan Rousseau, R. W. 2005. Elementary Principles of Chemical

Engineering 3rd Edition. New York: John Wiley and Sons.

Fogler, S. H. 2004. Element of Chemical Reaction Engineering 3rd Edition. United States of America: John Wiley & Sons, Inc.

Geankoplis, C. J. 1993. Transport Processes and Unit Operations 3rd Edition. United States of America: Prentice-Hall International.

Harriott, P. 2003. Chemical Reactor Design. America: Marcel Dekker, Inc

Hayness, W. M. 2012. Handbook of Chemistry and Physics. New York: CRC Press.

Hill, C. G., dan Root, T. W. 2014. Introduction to Chemical Engineering Kinetics

(30)

Ilmusipil.com. 2019. Harga Borong Bangunan per Meter Persegi. (Online). http://www.ilmusipil.com/harga-borong-bangunan-per-meter-persegi. (Diakses pada 23 Juni 2019).

Index Mundi. 2020. Indonesian Liquified Natural Gas Monthly Price – US

Dollars per Million Metric British Thermal Unit. (Online).

https://www.index mundi.com/commodities/?commodity=indonesian-liquified-natural-gas&months=60. (Diakses pada 23 Juni 2020).

Ismail, S. 1999. Alat Industri Kimia. Inderalaya: Universitas Sriwijaya.

Kemenperin RI. 2019. Kementerian Perindustrian Republik Indonesia: Industri

Kimia Ketergantungan Bahan Baku Impor. (Online).

http://www.kemenperin. go.id/. (Diakses pada Desember 2019).

Kern, D. Q. 1965. Process Heat Transfer. New York: McGraw-Hill Book, Co. Kementerian PU. 1996. Kriteria Perencanaan Pengolahan Air. Jakarta:

Direktorat Jendral Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum.

Kirk-Othmer. 2013. Encyclopedia of Chemical Technology Volume 2 Edisi 4. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Li, S., Xin, F., dan Li, L. 2017. Reaction Engineering 1th Edition. Oxford: Elsevier Butterworth-Heinemann.

Levenspiel, O. 1999. Chemical Reaction Engineering 3rd Edition. Oregon: John Wiley and Sons.

Matches Engineering. 2020. Equipment Cost. (Online). www.matche.com. (Diakses pada 28 Juli 2020).

McPherson, R., Starks, C. M., & Fryar, G. J. 1979. Vinyl chloride monomer what

you should know. Hydrocarbon Process.

McCabe, W. L., Smith, J. C., & Harriott, P. 1993. Unit Operation of Chemical

Engineering 5th Edition. New York: McGraw-Hill.

Megyesy, E. F. 2001. Pressure Vessel Handbook 12th Edition. Oklahoma: University of Tulsa.

Perry, R. H. 1997. Perry’s Chemical Engineers’ Handbook 7th Edition. United States of America. The McGraw Hill Companies.

(31)

Perry, R. H. 2008. Perry’s Chemical Engineers’ Handbook 8th Edition. United States of America. The McGraw Hill Companies.

Peters, M. S. dan Timmerhaus, K. D. 1991. Plant Design and Economics for

Chemical Engineers, Edisi 4. Singapore: McGraw Hill.

Richardson, J. F., Harker, J. H., dan Backhurst, J. R. 2002. Coulson and

Richardson's Chemical Engineering 5th Edition, Volume 2: Particle

Technology & Separation Processes. New York: Butterworth-Heinemann.

Rushton, A. 1982. The Selection and Use of Liquid/Solid Separation Equipment. England: Institute of Chemical Engineers.

Salto, A. dkk. 2018. Process for the Manufacture ffo Vinyl Chloride Monomer (VCM) and of Polyvinyl Chloride (PVC). EP Patent No. 2788308B1. Shreve, R. N. 1937. Chemical Process Industries 5th Edition. Tokyo:

McGraw-Hill Book Kogakusha Ltd.

Sinnott, R. K. 2005. Coulson and Richardson's Chemical Engineering Design 4th

Edition, Volume 6. Oxford: Elsevier Butterworth-Heinemann.

Sinnott, R. K. 2005. Coulson and Richardson's Chemical Engineering Design 4th

Edition, Volume 6. (Hal. 322: Heat Capacities of the Element). Oxford:

Elsevier Butterworth-Heinemann.

Smith, J. M. 1982. Chemical Engineering Kinetics 2nd Edition. New York: McGraw Hill Book Company.

Smith, J. M., Van Ness, H. C., dan Abbolt, M. M. 2001. Introduction Chemical

Engineering Thermodynamics 6th Edition. Boston: McGraw Hill.

Stauffer, J. 2007. Method For Producing Vinyl Chloride Monomer. US Patent No. 7253328 B2.

The Engineering Toolbox. 2019. Engineering ToolBox. (Online). https://www. engineeringtoolbox.com/. (Diakses pada 25 Juni 2019).

Treybal, R. E. 1980. Mass Transfer Operations 3rd Edition. New York: McGraw-Hill Book Co.

Ulrich, G. G. 1984 A Guide to Chemical Engineering Process Design and

(32)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1995. Tentang Perseroan Terbatas. (Online). https://www.bphn.go.id/data/documents/95uu001.pdf. (Diakses pada Tanggal 12 Juli 2020).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003. Tentang Ketenagakerjaan. (Online). http://www.kemenperin.go.id/kompetensi/UU _13_2003.pdf. (Diakses pada Tanggal 12 Juli 2020).

Vataruk, W. M., Hall, R. S., dan Matley, J. 2002. Estimating Process Equipment Costs. Chemical Engineering Journal. Vol. 95, Hal. 66.

Walas, S. M. 1990. Chemical Process Equipment Selection and Design. New York: Butterworth-Heinemann.

Yaws, C. L. 1999. Chemical Properties Handbook. New York: McGraw Hill Education.

Referensi

Dokumen terkait

berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul: Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Sodium Lactate Dari Molase Dengan Kapasitas Produksi

Evalianty Depari : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Gliserol Dari Minyak Mentah Jagung Dengan Kapasitas 40.000 Ton/ Tahun, 2009.. Pra Rancangan Pabrik

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas karunia dan rahmatNya, sehingga tugas akhir ini dengan judul “P rarancangan Pabrik Vinyl Chloride Monomer

PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN TANIN DARI KULIT BUAH KAKAO DENGAN KAPASITAS..

Menguraikan dasar pendekatan pada perencanaan dan perancangan Pabrik Vinyl Chloride Monomer (VCM) dengan proses Pirolisda Ethylendichloride (EDC) kapasitas 230.000

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat -Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Pra Rancangan Pabrik

Puji syukur kepada Allah SWT, atas berkat, rahmat dan karunia-Nya tugas akhir yang berjudul “Pra Rencana Pabrik Pembuatan Phosgene Kapasitas 50.000 Ton/Tahun”

Puji syukur kepada Allah SWT, atas berkat, rahmat dan karunia-Nya tugas akhir yang berjudul “Pra Rencana Pabrik Pembuatan Vinil Klorida Kapasitas 60.000 Ton/Tahun” dapat