• Tidak ada hasil yang ditemukan

S FIS 1009217 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S FIS 1009217 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Annisa Tsamrotul Fu’adah,2014

Analisis spasial ketersediaan air tanah di wilayah Bandung dengan menggunakan metode heraca air thornthwaite-matter

Bandung memiliki pola hujan monsunal. Setelah dilakukan analisis spasial curah hujan

dengan menggunakan Arc View 3.2 terlihat bahwa wilayah Bandung mengalami musim

kemarau di bulan Juni-September dengan nilai curah hujan <150 mm/bulan dan bulan

Januari-April memiliki curah hujan yang sangat tinggi dengan nilai curah hujan ekstrim

>400 mm/bulan di wilayah Cibuni dan sekitarnya.

Berdasarkan grafik neraca air dan analisis spasial ketersediaan air tanah diketahui

bahwa wilayah Bandung mengalami defisit air tanah pada bulan Juni-September. Pada

bulan Juni-September ini dapat dikatakan bahwa Bandung mengalami musim kemarau

sesuai dengan analisis spasial curah hujan yang diperoleh dengan bulan September sebagai

puncak musim kemarau. Namun di stasiun Cibuni terlihat bahwa tiap bulannya tidak

mengalami penurunan ketersediaan air tanah atau tidak mengalami defisit. Hal ini didukung

dengan hasil grafik neraca air yang memperlihatkan nilai curah hujan di Cibuni yang tinggi

dan nilai evapotranspirasi potensial (PE) yang hampir sama dengan nilai evapotranspirasi

aktual (EA). Wilayah yang memiliki nilai elevasi yang tinggi memiliki temperatur yang

rendah, namun nilai ketersediaan air tanahnya akan tinggi jika nilai curah hujannya tinggi.

B. Saran

Dengan adanya penelitian ini diharapkan masyarakat lebih memperhatikan tentang

bagaimana kodisi ketersediaan air tanah di wilayah Bandung mengingat air tanah sebagai

salah satu sumber air bersih yang penting untuk memenuhi kebutuhan hidup. Penelitian ini

perlu dikembangkan lebih lanjut guna memperoleh data yang lebih akurat dengan

(2)

Annisa Tsamrotul Fu’adah,2014

Analisis spasial ketersediaan air tanah di wilayah Bandung dengan menggunakan metode heraca air thornthwaite-matter

Referensi

Dokumen terkait

dari data curah hujan dan klimatologi dengan menggunakan Metode Mock. Alasannya karena evapotranspirasi inimemberikan nilai yang

Begitupun dengan kecepatan longsor, semakin tinggi intensitas curah hujan maka semakin rendah kecepatan longsor tersebut hingga konstan pada nilai tertentu.. Perbedaan

Fuzzy Similarity dalam Penentuan Cakupan Wilayah Indeks Curah Hujan , dan Perbandingan Evapotranspirasi Potensial Antara Hasil Keluaran Model RegCM 4.0 dengan Perhitungan

Metode Mock merupakan model neraca air yang dapat menghitung debit bulanan dari data curah hujan, evapotranspirasi, kelembaban tanah dan tampungan air tanah.. Model neraca

Curah hujan dan suhu udara ini akan berpengaruh langsung terhadap nilai evapotranspirasi tanaman, dimana curah hujan merupakan faktor penting pada siklus hidrologi

Pada kondisi tidak hujan radiasi surya lebih besar yang menyebabkan evapotranspirasi lebih tinggi dibandingkan dengan curah hujan neto... 4.5 Evapotranspirasi pada

Hasil analisis neraca air di Catchment Area 4 Presipitasi (P) Evapotranspirasi Potensial (PE) P - PE Akumulasi kehilangan air potensial ( - ) Cadangan lengas tanah

Pendugaan curah hujan sesaat (perjam) dilakukan dengan melihat pola curah hujan sesaat pada stasiun yang memiliki karakteristik yang hampir mirip dengan daerah kajian. a)