• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMETAAN DAERAH RAWAN KRIMINALITAS DI WILAYAH HUKUM POLTABES SEMARANG TAHUN 2013 DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMETAAN DAERAH RAWAN KRIMINALITAS DI WILAYAH HUKUM POLTABES SEMARANG TAHUN 2013 DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

V-1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari tujuan, hasil dan analisis penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Beberapa daerah di Kota Semarang memiliki tingkat kerawanan terhadap kejahatan yang berbeda. Daerah yang masuk kategori rawan kriminalitas berada di Kecamatan Semarang Barat, Semarang Tengah, Semarang Selatan, sebagian Semarang Timur, Gayamsari bagian timur, Tembalang bagian barat dan Pedurungan bagian barat. Untuk daerah yang masuk kategori sangat rawan dalam hal tindak kejahatan/kriminalitas berada di Kecamatan Semarang Selatan, Semarang Tengah dan perbatasan antara Gayamsari dengan Pedurungan.

2. Tindak kejahatan paling sering terjadi antara pukul 00.01-06.00 kemudian 06.01-12.00, 12.01-18.00 dan 06.00-12.00 di mana 50,03 % tindak kejahatan terjadi antara pukul 00.01-06.00.

(2)

V-2 5.2 Saran

Saran yang diajukan berdasarkan hasil penelitian untuk penelitian berikutnya adalah :

1. Sebelum melakukan penelitian sebaiknnya, melakukan studi literatur lebih mendalam mengenai permasalahan yang terjadi dan mengenai metode yang digunakan.

2. Pembuatan peta daerah rawan kriminalitas sebaiknya dilakukan secara terorganisir dan didiskusikan dengan pihak terkait sehingga bisa mendapatkan hasil yang lebih baik.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Widaryanti (2011) dan Kusrinanti (2012) yang menemukan bahwa perusahaan yang memiliki ukuran besar tepat waktu dalam

Maka perlu dibuat suatu aplikasi e-Learning  berbasis web yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja sehingga mendukung proses pendidikan di STMIK AMIKOM Purwokerto serta

Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas X1(Disiplin Kerja) Item-Total Statistic

[r]

Alur kerja sistem ini menggunakan Arduino UNO yang telah diprogram oleh software Arduino IDE dengan bahasa C, kemudian input model sistem ini berupa sensor gas MQ-02 yang

negatif apabila tidak segera ditangani, seperti lalu lintas yang semakin padat, tingkat polusi yang semakin tinggi, kondisi lalu lintas yang tidak nyaman, dan

Dengan memanfaatkan teknologi barcode yang dihubungkan dengan port USB dan mesin conveyor yang dihubungkan dengan port Parallel pada computer yang nantinya dibantu

Dari Tabel 9 tampak bahwa kapasitas adaptasi petani pada umumnya lebih tinggi jika lahan garapan utamanya adalah lahan sawah (x6), lahan sawah garapan tidak terlalu rentan