• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Barcode Reader Guna Menghindari Mix Up Dengan Menggunakan Visual Basic 6.0

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Implementasi Barcode Reader Guna Menghindari Mix Up Dengan Menggunakan Visual Basic 6.0"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Implementasi Barcode Reader Guna Menghindari Mix Up

Dengan Menggunakan Visual Basic 6.0

Muhammad Noval Riswandha

Jurusan Teknik Informatika, STMIK YADIKA Bangil mriswandha@yahoo.com

ABSTRAK

Penggunaan teknologi di dunia berkembang semakin pesat. Beberapa bidang pekerjaan seperti bidang edukasi, pharmasi, perdagangan dan lainnya telah dikembangkan banyak macam teknologi untuk mempermudah pekerjaan manusia, salah satunya adalah teknologi barcode. Di bidang pharmasi, teknologi barcode telah banyak membantu perusahaan didalam mengontrol kegiatan di dalamnya. Banyak hal detail dalam operasional yang perlu di awasi secara ketat, misalkan dalam pengontrolan bahan kemasan. Karena sedikit saja kesalahan dalam pengontrolan bahan kemasan, bisa menyebabkan mix up atau campuran dalam produk dan dapat merugikan perusahaan dan menurunkan tingkat kepercayaan konsumen. Dengan memanfaatkan teknologi barcode yang dihubungkan dengan port USB dan mesin conveyor yang dihubungkan dengan port Parallel pada computer yang nantinya dibantu dengan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 dapat diimplementasikan sebuah sistem yang terintegrasi untuk mengontrol bahan kemasan agar tidak terjadi mix up atau campuran.

Kata kunci: Barcode, Barcode Reader, Port USB, Port Parallel, Conveyor, Visual Basic 6.0, mix up.

1.1Latar Belakang

Penggunaan teknologi di dunia berkembang semakin pesat. Beberapa bidang pekerjaan seperti bidang edukasi, pharmasi, perdagangan dan lainnya telah dikembangkan banyak macam teknologi untuk mempermudah pekerjaan manusia. Di bidang pharmasi, teknologi barcode telah banyak membantu perusahaan didalam mengontrol kegiatan di dalamnya. Banyak hal detail dalam operasional yang perlu di awasi secara ketat, misalkan dalam

pengontrolan box desain. Karena sedikit saja kesalahan dalam pengontrolan box desain, bisa menyebabkan mix up atau campuran dalam produk dan dapat merugikan perusahaan dan menurunkan tingkat kepercayaan konsumen.

Sistem yang akan dibangun diharapkan memberikan suatu tindakan menghindari mix up dan memberikan suatu informasi berupa laporan yang tepat guna dan akan dijadikan suatu analisa keputusan didalam mengembangkan bisnis perusahaan.

(2)

27 Jurnal Monitor, Vol. 2, No. 2, Juli 2013

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan didalam implementasi ini :

1. Bagaimana membuat suatu rancang bangun sistem yang mengintegrasikan port USB dan port Parallel dengan menggunakan bahasa pemrograman visual basic 6.0 ?

2. Bagaimana mengintegrasikan sistem dengan barcode reader dan mesin conveyor ?

1.3Batasan Masalah

Adapun batasan masalah adalah sebagai berikut:

1. Port yang digunakan adalah port USB dan port Parallel pada computer

2. Menggunakan Barcode Reader type DS6708 yang mempunyai connector USB

3. Menggunakan Barcode type RSS-Code 4. Menggunakan mesin conveyor 1 arah

sederhana

5. Menggunakan bahasa pemrograman visual basic 6.0 untuk pembuatan sistem

1.4Tujuan

Tujuan dari implementasi ini adalah memberikan kemudahan kepada perusahaan untuk mengendalikan dan menghindari adanya mix up / campuran dari bahan kemasan.

1.5Manfaat

Manfaat dari implementasi ini adalah 1. Memanfaatkan barcode reader sebagai

pembaca barcode untuk mengenali bahan kemasan.

2. Memanfaatkan port usb dan port parallel yang terdapat didalam computer sebagai pengendali.

3. Memudahkan pengendalian dan menghindari adanya mix up /campuran dari bahan kemasan.

4. Memberikan laporan yang akurat terhadap jumlah dan jenis bahan kemasan, waktu dan tanggal melakukan transaksi.

1.6Metodologi Penelitian

Untuk dapat mengimplementasikan system ini, maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Studi Literatur

Mempelajari buku-buku dan media internet tentang bahasa pemrograman visual basic 6.0 untuk membantu menyelesaikan sistem.

2. Perancangan

Melakukan perancangan aplikasi dan konfigurasi serta integrasi antara computer, barcode reader dan mesin conveyor.

(3)

28

M. Noval R. : Implementasi Barcode Reader ….. Dilakukan uji coba aplikasi untuk

menguji apakah sistem integrasi ini benar-benar berjalan sesuai yang diharapkan

4. Evaluasi

Dari hasil rangkaian uji coba dan penggunaannya maka akan dievaluasi untuk pengembangan selanjutnya. 2.1 Microsoft Visual Basic 6.0

Merupakan bahasa pemrograman yang menawarkan Integrated Development Environment (IDE) Visual untuk membuat program perangkat lunak berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model pemrograman (COM).

Visual Basic merupakan turunan bahasa pemrograman BASIC dan menawarakan pengembangan perangkat lunak komputer berbasis grafik dengan cepat. Bagi programmer pemula yang baru ingin belajar programming visual basic, lingkungan visual basic dapat membantu membuat program berbasis windows dalam sekejap mata. Sedang bagi programmer tingkat lanjut, kemampunannya yang besar dapat digunakan untuk membuat program yang kompleks, misalnya seperti dalam lingkungan networking atau client server.

Di dalam visual basic semuanya sudah disediakan dalam pilihan-pilihan yang tinggal diambil sesuai kebutuhan. Selain itu,

sarana pengembangannya yang bersifat visual memudahkan untuk mengembangkan aplikasi berbasis windows dan bersifat mouse-driven (digerakkan dengan menggunakan mouse).

Berikut adalah gambar dari aplikasi Visual Basic 6.0

Gambar 1. Microsoft Visual Basic 6.0 2.2 Port USB

Universal Serial Bus (USB) adalah standar bus serial untuk perangkat penghubung, biasanya kepada komputer namun juga digunakan di peralatan lainnya seperti konsol permainan, ponsel dan PDA.

Sistem USB mempunyai desain yang asimetris, yang terdiri dari pengontrol host dan beberapa peralatan terhubung yang berbentuk pohon dengan menggunakan peralatan hub yang khusus.

Desain USB ditujukan untuk menghilangkan perlunya penambahan expansion card ke ISA komputer atau bus PCI, dan memperbaiki kemampuan

(4)

plug-29 Jurnal Monitor, Vol. 2, No. 2, Juli 2013

and-play (pasang-dan-mainkan) dengan memperbolehkan peralatan-peralatan ditukar atau ditambah ke sistem tanpa perlu mereboot komputer. Ketika USB dipasang, ia langsung dikenal sistem komputer dan memroses device driver yang diperlukan untuk menjalankannya.

USB dapat menghubungkan peralatan tambahan komputer seperti mouse, keyboard, pemindai gambar, kamera digital, printer, hard disk, dan komponen networking. USB kini telah menjadi standar bagi peralatan multimedia seperti pemindai gambar dan kamera digital.

Versi terbaru (Dirilis November 2008) USB adalah versi 3.0, sedang versi 2.0 dirilis Januari 2005. Perbedaan paling mencolok antara versi baru dan lama adalah kecepatan transfer yang jauh meningkat. Kecepatan transfer data USB dibagi menjadi tiga, antara lain:

1. High speed data dengan frekuensi clock 480.00Mb/s dan tolerasi pensinyalan data pada ± 500ppm. 2. Full speed data dengan frekuensi

clock 12.000Mb/s dan tolerasi pensinyalan data pada ±0.25% atau 2,500ppm.

3. Low speed data dengan frekuensi clock 1.50Mb/s dan tolerasi

pensinyalan data pada ±1.5% atau 15,000ppm.

Berikut adalah gambar dari USB

Gambar 2. Universal Serial Bus (USB) 2.3 Port Parallel

Gambar 3. Port Parallel

Fungsi dari port parallel dapat digunakan dalam hal pengendalian perangkat listrik di mesin conveyor. Adapun yang pertama dibuat adalah rangkaian pengontrol relay sebagai pengatur arus daya tinggi yang akan dihubungkan dengan aplikasi yang dibuat dengan visual basic 6.0.

Ada dua macam koneksi parallel port yaitu 36 pin dan 25 pin. Konektor 36 pin dikenal dengan nama Centronics dan konektor 25 pin dikenal dengan DB25. Centronics lebih dahulu ada dan digunakan

(5)

30

M. Noval R. : Implementasi Barcode Reader ….. dari pada konektor DB-25. DB-25

diperkenalkan oleh IBM (bersamaan dengan DB-9, untuk serial port), yang bertujuan untuk menghemat tempat. Karena DB-25 lebih praktis, maka untuk koneksitor parallel port pada komputer sekarang hanya digunakan DB-25.

Pada komputer, konektor parallel port yang terpasang adalah DB-25 betina , sehingga kabel penghubung keluar adalah DB-25 jantan. Susunan/bentuk DB-25 tampak seperti gambar.

Gambar 4. Susunan Bentuk DB-25 Dari 25 pin konektor DB-25 tersebut, hanya 17 pin yang digunakan untuk saluran pembawa informasi dan yang berfungsi sebagai ground 8 pin. Ketujuh belas saluran informasi itu terdiri dari tiga bagian, yakni data 8 bit; status 5 bit; dan control 4 bit. Bit control dan status berfungsi dalam “jabat tangan” dalam proses penulisan data ke paralel port.

Berikut ini tabel fungsi dari pin konektor DB-25

Tabel 1. Pin Konektor DB-25 2.4 Rangkaian Relay

Gambar 5. Blok Diagaram Rangkaian Relay Rangkaian relay pengontrol digunakan sebagai komponen kontrol untuk peralatan yang beroperasi dengan tegangan DC atau AC, sehingga memberikan perlindungan bila terjadi kerusakan port pada komputer.

Rangkaian ini menggunakan relay magnetic 12 volt. Relay magnetic ini

(6)

31 Jurnal Monitor, Vol. 2, No. 2, Juli 2013

merupakan sebuah kumparan dengan induktansi spesifik yang menyebabkan sebuah kontak atau sambungan untuk membuka atau menutup ketika arus spesifik memuatnya. Sambungan ini akan tetap pada posisinya sampai arus turun yang nantinya dikendalikan oleh program aplikasi komputer.

Pada umumnya relay kontrol digunakan sebagai alat pembantu untuk kontrol penghubung rangkaian dan beban. Misalnya, motor kecil, solenoida dan lampu. EMR dapat digunakan untuk mengontrol rangkaian beban tegangan tinggi dengan rangkaian kontrol tegangan rendah. Ini memungkinkan sebab kumparan dan kontak dari relay secara listrik terosilasi satu sama lain. Dari segi keamanan, rangkaian tersebut mempunyai perlindungan ekstra bagi operator. Mesin conveyor akan dirangkai seri dengan kontak relay pada sumber 220 Volt. Saklar dirangkai seri terhadap kumparan relay pada sumber 12 Volt. Pengoperasian saklar adalah dengan memberi energy atau menghilangkan energy kumparan. Hal ini pada gilirannya akan menutup atau membuka kontak pada saklar on/off mesin conveyor.

2.5 Barcode

Barcode atau kode batang adalah sekumpulan data yang digambarkan

dengan garis dan jarak spasi (ruang). Barcode menggunakan urutan garis batang vertikal dan jarak antar garis untuk mewakili angka atau simbol lainnya. Dengan demikian, setiap ketebalan garis batang dan jarak antara garis saru dengan yang lain selalu berbeda sesuai dengan isi data yang dikandung oleh kode batang atau barcode tersebut.

Terdapat beberapa standar kode dalam barcode sesuai dengan kegunaan dan tujuan pemakaian barcode, seperti pada daftar berikut :

1. Uniform Product Code (UPC) : untuk checkout penjualan, persediaan, dan sebagainya pada toko retail.

2. Code 39 (Code 3 of 9) : identifikasi, inventarisasi, dan pengiriman pelacakan.

3. POSTNET : kode pos encoding di US mail.

4. European Article Number (EAN) : sebuah superset dari UPC yang memungkinkan digit ekstra untuk identifikasi negara.

5. Japanese Article Number (JAN) : serupa dengan EAN, digunakan di Jepang.

6. Bookland : berdasarkan nomor ISBN dan digunakan pada sampul buku.

(7)

32

M. Noval R. : Implementasi Barcode Reader ….. 7. ISSN bar code : berdasarkan nomor

ISSN, digunakan pada majalah di luar AS.

8. Code 128 : digunakan dalam preferensi untuk Code 39 karena lebih kompak.

9. Interleaved 2 of 5 : digunakan dalam industri pelayaran dan gudang. 10. Codabar : digunakan oleh Federal

Express, di perpustakaan dan bank darah.

11. MICR (Magnetic Ink Character Recognition) : sebuah font khusus yang digunakan untuk nomor di bagian bawah cek bank.

12. OCR-A : format pengenalan karakter optik yang digunakan pada sampul buku, untuk nomor ISBN agar bisa dibaca oleh manusia.

13. OCR-B : digunakan untuk mempermudah pembacaan barcode versi UPC, EAN, JAN, Bookland, dan ISSN dan Code 39.

14. Maxicode : digunakan oleh United Parcel Service.

15. PDF417 : suatu jenis barcode 2-D baru yang dapat encode sampai 1108 byte informasi; dapat terkompresi seperti pada sebuah portabel file data (PDF).

16. RSS-Code: suatu jenis barcode yang sering digunakan pada bahan

kemasan atau sering juga disebut Reduced Space Symbology yang dapat menyimpan lebih banyak data dalam setengah jumlah ruang dan menawarkan alternative untuk teknologi RFID

Berikut ini adalah contoh dari Barcode RSS-Code

Gambar 6. Contoh RSS-Code 2.6 Barcode Reader

Barcode reader adalah salah satu perangakt penting yang digunakan untuk memindai/menscan kode dari barcode itu sendiri. Bentuk dari Barcode reader sendiri bermacam-macam tergantung dari kebutuhan penggunanya. Salah satu contoh Barcode reader yang digunakan dalam implementasi ini adalah Barcode Reader Symbol DS6708.

Barcode Reader Symbol DS6708 adalah barcode scanner jenis 2D Area Imager. Jenis Barcode 2D sendiri ada 2 macam, yaitu jenis composite / stack misalnya PDF417, Micro PDF417, Code 16, GS1 dan RSS, serta Databar. Dan jenis kedua adalah barcode 2 dimensi misalnya Data Matrix, Maxicode, QR Code, Aztec, Code 49, Chinese Sensible / Han Xin.

(8)

33 Jurnal Monitor, Vol. 2, No. 2, Juli 2013

Untuk jenis barcode 2D yang dapat di-scan oleh $nama barcode scanner ini adalah jenis PDF417, Micro PDF417, Composite untuk jenis barcode 2D composite / stack dan MaxiCode, Data Matrix, QRCode untuk jenis barcode 2 dimensi.

Teknologi scan light yang digunakan oleh barcode scanner ini adalah IMAGER (Area Imager). Teknologi Linier Imager adalah pengembangan dari teknologi CCD, disebut juga dengan solid state CCD. Beberapa merek dan tipe linear imager tertentu menggunakan sistem foto imaging dan mempunyai kualitas decoding yang sangat berkualitas. Kecepatan pembacaan dari barcode scanner jenis linier imaging sangat ditentukan oleh kualitas decoder, jadi sebaiknya anda meminta penjelasan mengenai kualitas pembacaan jika anda memutuskan untuk memilih tipe barcode scanner linear imager.

Adapun jenis interface yang disediakan sebagai opsi oleh barcode scanner Symbol DS6708 adalah USB, KBW/PS2, Serial/RS-232.

Berikut adalah gambar dari barcode symbol DS6708

Gambar 7. Barcode Reader Symbol DS6708

2.7 Mesin Conveyor

Mesin Conveyor adalah alat bantu dalam memindahkan barang dalam skala banyak dan continue.

Berikut adalah contoh dari mesin conveyor

Gambar 8. Mesin conveyor 3.1 Analisa dan Perancangan

Sebelum penulisan script program yang dibuat, maka perlu dibahas kembali tentang port parallel dengan fungsi bagian pin yang ada. Pin-pin port tersebut dapat diakses apabila kita melakukan akses pada alamat tersebut. Dan untuk mengakses pin-pin pada port tersebut dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual

(9)

34

M. Noval R. : Implementasi Barcode Reader ….. Basic 6.0 maka harus dibuatkan procedure

melalui fasilitas library yaitu io.dll, yang harus kita letakkan di folder c:\program files\system32 pada computer.

Berikut komunikasi data computer dan port parallel.

Gambar 9. Komunikasi Data Komputer dan Port Parallel

Berikut adalah gambar integrasi antara Komputer, Barcode Reader dan Mesin Conveyor

Gambar 10. Integerasi Komputer, Barcode Reader dan Mesin Conveyor

3.1.1 Flowchart

Sebelum pembuatan program, perlu dijelaskan mengenai logika dari sistem ini agar bisa mengerti bagaimana pemrograman Visual Basic 6.0 bisa mengintegrasikan port USB dan port parallel. Start Barcode ON, Conveyor ON Pembacaan Barcode pada Bahan Kemasan Data Sesuai Conveyor OFF Finish N Y

Gambar 11. Flowchart system 3.1.2 Implementasi

Aplikasi ini terdiri dari beberapa form yaitu: 1. Form Master Barcode

(10)

35 Jurnal Monitor, Vol. 2, No. 2, Juli 2013

2. Form Pengendali Mesin Conveyor 3. Form Transaksi Pembacaan

Barcode 4. Form Laporan

Prosedur menghidupkan mesin conveyor dengan memberikan variabel a bernilai 1. 1: Private Sub CmdOn_Click()

2: Static a,b,m as Integer 3: CmdOff.Visible = True 4: CmdOn.Visible = False 5: a = 1 6: m = a + b 7: Call PortOut(888, m) 8: End Sub

Prosedur mematikkan mesin conveyor dengan memberikan variabel a bernilai 0. 1: Private Sub CmdOff_Click()

2: Static a,b,m as Integer 3: CmdOff.Visible = True 4: CmdOn.Visible = False 5: a = 0 6: m = a + b 7: Call PortOut(888, m) 8: End Sub

Prosedur untuk membaca kode barcode dari port USB dan mengintegrasikan dengan mesin convefor dari port Parallel. 1: Private Sub TxtBarcode_Change() 2: Static i as Integer

3: i = i + 1

4: lblCounter.Caption = i

5: If Lblcounter.Caption = txtLen.text then

6: CallSimpan 7: i = 0

8: End IF

9: TxtLen1.Text = Txtmaster.text 10: If txtlen1.text = Txtlen.text then 11: Call PlaySnd(Glsbrk) 12: Call CmdOff_Click 13: txtlen1.text = “” 14: End IF 15: End Sub 4.1 Kesimpulan

Dari implementasi ini dapat diberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dapat mengintegrasikan device computer, barcode reader dan mesin conveyor yakni berupa port usb dan port parallel dengan bantuan komponen io.dll.

2. Dengan mengimplementasikan yaitu pembacaan Barcode RSS dengan Barcode Reader dengan

menggunakan bahasa

pemrograman Visual Basic 6.0 dapat menghindari adanya mix up / campuran pada bahan kemasan. 3. Dengan menggunakan sistem ini,

laporan semakin akurat, mengefektif dan mengefesiensikan pekerjaan operator serta mempercepat keputusan dan feedback yang akan diambil oleh pimpinan perusahaan

(11)

36

M. Noval R. : Implementasi Barcode Reader ….. 4.2 Saran

Adapun saran yang diberikan dari hasil penelitian ini adalah

1. Sistem ini dapat dikembangkan untuk menghindari adanya mix up / campuran bukan hanya ke bahan kemasan, tetapi ke semua bahan material dan bahan non material yang diberikan kode barcode.

2. Sistem ini dapat dikembangkan dengan berbagai macam tipe dan bentuk dari Barcode Reader.

3. Sistem ini nantinya bisa dikembangkan dengan berbagai macam tipe kode Barcode.

5. Daftar Pustaka

Retna P & Catur E.W, (2007), “Teori dan Praktek Interfacing Port Paralel & Port Serial dengan VB 6.0”, Andi Publisher, Yogyakarta.

Eko Koswara, (2011), “Visual Basic 6 Beginner Guide : Panduan Mudah Belajar Visual Basic dari Nol Hingga Mahir”, MediaKom, Jakarta.

Achmad Zakki Falani (2013), “Pemanfaatan Port Paralel Sebagai Sistem Pengendali Peralatan Listrik dengan Menggunakan Visual Basic 6.0”, Universitas Narotama , http://ejournal.narotama.ac.id/index.php/det ail/5745/1041 http://www.visualbasicku.com/2013/02/tutori al-visual-basic-indonesia.html http://alexanderadhitya.wordpress.com/usb/ http://khaireza.blogspot.com/2011/12/pengg unaan-teknologi-barcode.html http://www.gs1.org/barcodes/databar

Gambar

Gambar 1. Microsoft Visual Basic 6.0  2.2 Port USB
Gambar 4. Susunan Bentuk DB-25
Gambar 10. Integerasi Komputer, Barcode  Reader dan Mesin Conveyor

Referensi

Dokumen terkait

NIP 196101011988031009 Penata Tk.I/Kepala UPT BP4K2P Kecamatan Tilatang KamangUPT Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan Kec..

Ring A mengalami kerusakan creep yang lebih parah dibandingkan dengan ring B akibat dari temperatur tube ring A lebih besar daripada ring B yang didukung dengan

Seperti yang telah diketahui tanah yang berada pada lokasi penelitian adalah tanah pertambakan yang merupakan jenis tanah liat atau tanah lempung. Tanah jenis ini

Tidak hanya gebyok, saya mendapatkan banyak mendengar cerita dari "arga mengenai cerita kali 1engek, maupun cerita tokoh!tokoh yang kini makamnya berada di

 Peralatan yang berhubungan dengan produk tidak boleh berkarat.  Timbangan

Penelitian ini dirancang untuk menentukan persentase penyisihan TSS skala laboratorium berdasarkan tipe flocculent settling sehingga persentase penyisihan TSS,nilai waktu detensi,

Pemilihan metode seleksi dalam algoritma genetika untuk optimasi terhadap fungsi tujuan dan pendugaan parameter stress dan strain dalam analisis creep dan fatique , dilakukan

Adapun parameter yang diamati adalah tinggi tanaman per rumpun, jumlah daun per rumpun, jumlah anakan per rumpun, jumlah siung per rumpun, diameter umbi per sampel, bobot