• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PLS 1100302 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PLS 1100302 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

69

Resty Rhea Wulandari, 2015

PENGARUH PROGRAM BIMBINGAN INDIVIDUA TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Peneliti memaparkan kesimpulan dan rekomendasi untuk penelitiannya dalam

bab ini, berdasarkan referensi dan temuan di lapangan yang tertuang dalam

beberapa bab sebelumnya mengenai permasalahan yang di teliti yaitu “Pengaruh Program Bimbingan Individual Terhadap Keharmonisan Keluarga”.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian yang dituangkan di dalam analisis pada bab

IV, yaitu terdapatnya pengaruh program bimbingan individual terhadap

keharmonisan keluarga, di mana suatu keluarga yang mengalami KDRT dapat

menjaga keutuhan di dalam rumah tangganya melalui mediasi yang disebut

dengan bimbingan individual yang diselenggarakan oleh lembaga P2TP2A.

Keharmonisan keluarga korban mengalami peningkatan berdasarkan keikutsertaan

korban dalam proses mediasi.

1. Tanggapan Korban KDRT terhadap Program Bimbingan Individual

Secara spesifik pada kelas usia 41-45 tahun diketahui bahwa bimbingan

individual sangat bermanfaat bagi terjadinya pola interaksi dalam sebuah

keluarga. Hal ini terjadi akibat penilaian yang baik terhadap program bimbingan

individual di mana klien merasa puas terhadap layanan yang diberikan, yaitu

berupa arahan/masukan konselor kepada klien yang dapat membantu dalam

memecahkan permasalahan keluarganya. Sedangkan pada usia 15-20 memiliki

kecenderungan pola interaksi terendah. Hal ini diakibatkan pada usia muda tidak

memiliki keterbukaan pada saat proses bimbingan, sehingga konselor merasa

kebingungan untuk memberikan arahan kepada klien.

2. Keharmonisan Keluarga yang telah Mengikuti Program Bimbingan Individual

Secara spesifik pada usia 36-40 tahun diketahui bahwa pola interaksi yang

terjadi di dalam keluarga membaik. Hal ini terjadi karena adanya arahan yang

diberikan oleh konselor serta motivasi yang tinggi dari klien untuk

mempertahankan keutuhan rumah tangganya. Sedangakan keharmonisan keluarga

terendah berada pada kelas usia 45-50 tahun. Hal ini terjadi karena, klien pada

usia lanjut memiliki kesulitan untuk memahami arahan yang diberikan oleh

konselor.

(2)

70

Resty Rhea Wulandari, 2015

PENGARUH PROGRAM BIMBINGAN INDIVIDUA TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pengaruh Program Bimbingan Individual Terhadap Keharmonisan Keluarga

yang mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Pada hal ini terdapat pengaruh antara bimbingan individual terhadap

keharmonisan keluarga. Besarnya pengaruh yang dihasilkan 13%, sehingga hal ini

memberikan arti bahwa program bimbingan individual sebagai salah satu hal yang

penting untuk pembentukan keharmonisan di dalam keluarga.

B. Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai “pengaruh program

bimbingan individual terhadap keharmonisan keluarga” peneliti mengajukan

rekomendasi sebagai berikut:

1. Bagi klien

Klien tidak menitik beratkan program bimbingan individual sebagai solusi

untuk memecahkan permasalahan di dalam keluarga. Kemandirian serta pola pikir

klien yang dewasa lebih berpengaruh terhadap keharmonisan di dalam keluarga.

2. Bagi lembaga

Proses bimbingan individual perlu lebih spesifik pada strategi pemecahan

masalah, karena kliennya mayoritas ibu-ibu muda yang berprofesi sebagai ibu

rumah tangga, sehingga menjadikan proses bimbingan lebih fokus dan efektif.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti lain diharapkan dapat menindaklanjuti penelitian ini untuk secara

lebih mendalam, agar mampu meneliti aspek-aspek bimbingan yang lebih spesifik

pada berbagai latar belakang permasalahan keluarga yang mengalami kekerasan

dalam rumah tangga guna meningkatkan efektivitas program bimbingan

Referensi

Dokumen terkait

Kajian Peguungan Meratus Sebagai Geopark Nasional (M. Arief Anwar, Gusti Syahrany Noor, Wajidi, Ahmad Zaky Maulana, Yudhi Putryanda, Dewi Siska).. Pengolahan data dilakukan

Abstrak: Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui tingkat rasio kemampuan keuangan daerah Kawasan Luwu Raya tahun 2015-2019, (2) Untuk mengetahui pola

Untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap pembahasan, serta agar analisis menjadi terarah dan sesuai dengan masalah yang ada, maka penulis membatasi ruang lingkup

[B] jika pernyataan betul, alasan betul tetapi keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab akibat.. [C] jika pernyataan betul dan

Pertama kali sebelum menggunakan mesin penyedot dalam penambangan ini masyarakat Desa Tondasi mengambil pasir dengan menggunakan alat-alat yang sangat sederhana yaitu berupa

Adapun masalah dalam penelitian ini adalah “ Pengetahuan Keluarga Tentang Kekambuhan Stroke Di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Batu, Torgamba, Labuhan Batu Selatan”.. Tujuan

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salahsatu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. ©Irma

11 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas IV SDN Conggeang II Dalam Menulis Pantun Siklus II .... 12 Data Tes Hasil Belajar Siswa Siklus