• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 13

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 13"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Operator Gondola Pada Bangunan Gedung

Membuat Laporan Harian Operasi

F 45 3 1 6 5 2 01 I 08 08

2009

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG MEKANIKAL

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA

PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI (PUSBIN-KPK)

(2)

BAB I PENGANTAR ... 1

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi ... 1

1.2. Penjelasan Modul ... 1

1.2.1. Desain Modul ... 2

1.2.2. Isi Modul ... 2

1.2.3. Pelaksanaan Modul ... 3

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (CRCC) ... 3

1.4. Pengertian-Pengertian Istilah ... 4

BAB II STANDAR KOMPETENSI ... 6

2.1. Peta Paket Pelatihan... 6

2.2. Pengertian Unit Standar ... 6

2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari ... 7

2.3.1. Judul Unit ... 7

2.3.2. Kode Unit ... 7

2.3.3. Deskripsi Unit ... 7

2.3.4. Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja ... 8

2.3.5. Batasan Variabel ... 9

2.3.6. Panduan Penilaian ... 10

2.3.7. Kompetensi Kunci ... 11

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ... 12

3.1. Strategi Pelatihan ... 12

3.2. Metode Pelatihan ... 13

BAB IV BAHAN MATERI UNIT KOMPETENSI ... 14

4.1. Tujuan Instruksional Umum ... 14

(3)

4.3.1. Definisi ... 14

4.3.2. Sarana dan Prasarana Pelatihan ... 14

4.3.3. Peralatan Utama Pelatihan ... 14

4.3.4. Peralatan Bantu Pelatihan ... 14

4.3.5. Perangkat Lunak Pelatihan ... 14

4.4. Membuat laporan harian operasi ... 15

4.4.1. Format, lembar simak dan diskripsi isi laporan pengoperasian gondola dipahami sesuai dengan SOP dan prosedur kerja yang ditetapkan ... 15

4.4.2. Laporan kondisi Kesehatan, APD, sistem keseluruhan dari gondola, alat keselamatan, jam operasi dan kondisi lingkungan serta cuaca dibuat setiap hari sesuai format yang telah ditentukan ... 19

4.4.3. Laporan dibuat dengan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya .. 22

4.5. Membuat laporan K 3 ... 23

4.5.1. Laporan potensi bahaya dan kondisi perlengkapan kerja dibuat pada daftar simak yang ditetapkan ... 23

4.5.2. Laporan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dibuat sesuai dengan aturan yang berlaku ... 23

4.5.3. Laporan Kecelakaan Kerja dibuat dengan memberikan informasi yang benar kepada pejabat/petugas terkait ... 24

4.5.4. Laporan dibuat dengan sistematis dan jelas ... 24

4.6. Menyampaikan laporan kepada atasan langsung ... 25

4.6.1. Laporan diteliti ulang dan ditandatangani setelah diyakini kebenarannya ... 25

4.6.2. Laporan harian operasi dan laporan K3 yang telah ditandatangani disampaikan kepada atasan langsung operator tepat waktu ... 25 4.6.3. Laporan diarsipkan sesuai dengan SOP dan prosedur kerja yang

(4)

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN

KOMPETENSI ... 27

5.1. Sumber Daya manusia ... 27

5.2. Sumber-Sumber Perpustakaan ... 28

5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ... 28

(5)

BAB I

PENGANTAR

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi

x Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?

Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja.

x Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?

Jika Anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, Anda memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.

1.2. Penjelasan Modul

Modul ini dikonsep agar dapat digunakan pada proses Pelatihan Konvensional/Klasikal dan Pelatihan Individual/Mandiri. Yang dimaksud dengan Pelatihan Konvensional/Klasikal, yaitu pelatihan yang dilakukan dengan melibatkan bantuan seorang pembimbing atau guru seperti proses belajar mengajar sebagaimana biasanya dimana materi hampir sepenuhnya dijelaskan dan disampaikan pelatih/pembimbing yang bersangkutan.

Sedangkan yang dimaksud dengan Pelatihan Mandiri/Individual adalah pelatihan yang dilakukan secara mandiri oleh peserta sendiri berdasarkan materi dan sumber-sumber informasi dan pengetahuan yang bersangkutan. Pelatihan mandiri cenderung lebih menekankan pada kemauan belajar peserta itu sendiri. Singkatnya pelatihan ini dilaksanakan peserta dengan menambahkan unsur-unsur atau sumber-sumber yang diperlukan baik dengan usahanya sendiri maupun melalui bantuan dari pelatih.

(6)

1.2.1. Desain Modul

Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri:

x Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih. x Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta

dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.

1.2.2. Isi Modul

Modul ini terdiri dari 3 bagian, antara lain sebagai berikut:

a. Buku Informasi

Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.

b. Buku Kerja

Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri.

Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :

ƒ Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi.

ƒ Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

ƒ Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja.

c. Buku Penilaian

Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi:

ƒ Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.

(7)

ƒ Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan.

ƒ Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan.

ƒ Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.

ƒ Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik. ƒ Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

1.2.3. Pelaksanaan Modul

Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :

ƒ Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.

ƒ Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.

ƒ Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan.

ƒ Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.

Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :

ƒ Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan. ƒ Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja. ƒ Memberikan jawaban pada Buku Kerja.

ƒ Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.

ƒ Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)

ƒ Apakah pengakuan Kompetensi Terkini ( Recognition of Current

Competency). Jika anda telah memiliki pengetahuan dan

keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.

(8)

anda telah :

a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang sama atau.

b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau

c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama .

1.4. Pengertian-Pengertian Istilah

Profesi

Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap. Pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan. pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan /jabatan.

Standardisasi

Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.

Penilaian / Uji Kompetensi

Penilaian atau uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.

Pelatihan

Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.

(9)

Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap. Pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mencapai unjuk kerja yang ditetapkan.

Standar Kompetensi

Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.

Sertifikat Kompetensi

Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.

Sertifikat Kompetensi

Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji kompetensi.

(10)

BAB II

STANDAR KOMPETENSI

2.1. Peta Paket Pelatihan

Modul yang sedang Anda pelajari ini adalah untuk mencapai satu unit kompetensi, yang termasuk dalam satu paket pelatihan, yang terdiri atas unit-unit kompetensi berikut:

NO KODE UNIT JUDUL KOMPETENSI

I KELOMPOK KOMPETENSI UMUM

1 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 01 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Selama Mengoperasikan Gondola.

2 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 02 Menerapkan Komunikasi yang Efektif di Tempat Kerja

3 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 03 Menerapkan Kerjasama ditempat kerja

II KELOMPOK KOMPETENSI INTI

1 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 04 Mengidentifikasi Spesifikasi Teknik Gondola 2 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 05 Melaksanakan Pemeriksaan Gondola sebelum

Dioperasikan Sesuai Petunjuk Pengoperasian 3 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06 Melakukan Gerakan Dasar Pengoperasian

Gondola

4 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 07 Melaksanakan Tahapan Operasional Gondola 5 F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 08 Membuat Laporan Harian Operasi

III KELOMPOK KOMPETENSI KHUSUS

- - -

2.2. Pengertian Unit Standar

Apakah Standar Kompetensi ?

Setiap Standar Kompetensi Menentukan :

a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi. b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.

(11)

Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini ?

Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk “Menerapkan prosedur-prosedur mutu”

Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan ?

Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian Kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.

Berapa banyak kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi ? Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

2.3 Unit Kompetensi yang dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :

x Mengidentifikasi apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan. x Mengidentifikasi apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan. x Memeriksa kemajuan peserta pelatihan.

x Meyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian

2.3.1 Judul Unit

Membuat Laporan Harian Operasi

2.3.2 Kode Unit

F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 08

2.3.3 Deskripsi Unit

Unit kompetensi ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang diperlukan untuk pembuatan laporan harian operasi gondola

(12)

sesuai dengan prosedur yang ditetapkan

2.3.4 Elemen Kompetensi

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Membuat laporan harian operasi

1.1 Format, lembar simak dan diskripsi isi laporan pengoperasian gondola dipahami sesuai dengan SOP dan prosedur kerja yang ditetapkan.

1.2 Laporan kondisi Kesehatan, APD, sistem keseluruhan dari gondola, alat keselamatan, jam operasi dan kondisi lingkungan serta cuaca dibuat setiap hari sesuai format yang telah ditentukan

1.3 Laporan dibuat sesuai dengan kondisi yang sebenarnya

2. Membuat laporan K 3 2.1. Laporan potensi bahaya dan kondisi perlengkapan kerja dibuat pada daftar simak yang ditetapkan

2.2. Laporan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dibuat sesuai dengan aturan yang berlaku

2.3. Laporan Kecelakaan Kerja dibuat dengan memberikan informasi yang benar kepada pejabat/petugas terkait 2.4. Laporan dibuat dengan sistematis dan

jelas 3. Menyampaikan laporan

kepada atasan langsung

3.1. Laporan diteliti ulang dan ditandatangani setelah diyakini kebenarannya

(13)

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

K3 yang telah ditandatangani disampaikan kepada atasan langsung operator tepat waktu

3.3. Laporan diarsipkan sesuai dengan SOP dan prosedur kerja yang berlaku

2.3.5 Batasan Variabel

1. Kontek Variabel

1.1. Kompetensi ini diterapkan secara perorangan pada operator gondola yang bekerja dalam satu kelompok kerja

1.2. Untuk ini diterapkan di tempat kerja untuk dapat tercipta sinerji kelompok kerja

2. Perlengkapan dan Peralatan

2.1. Prosedur standar perusahaan

2.2. Uraian tugas pribadi dalam kelompok 2.3. Prosedur perusahaan

2.4. Uraian tugas pribadi dalam kelompok

3. Tugas–tugas Yang Harus Dilakukan

3.1 Membuat laporan harian Operasi 3.2 Membuat laporan K-3

3.3 Menyampaikan laporan kepada atasan langsung

4. Peraturan–peraturan Yang Diperlukan

4.1 Prosedur standar perusahaan 4.2 Prosedur kerja di tempat kerja 4.3 Spesifikasi dan petunjuk dari pabrik

(14)

2.3.6 Panduan Penilaian

1. Kondisi Penilaian

Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar. Metode tersebut antara lain:

1.1 Wawancara/uji lisan, 1.2 Ujian tertulis.

1.3 Observasi,

1.4 Penugasan/demonstrasi

1.5 Portofolio atau metode lain yang relevan

2. Keterkaitan dengan unit lain:

2.1 Unit kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya:

-2.2 Kaitan Dengan Unit Lain

2.2.1. F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 01 Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) selama mengoperasikan gondola

2.2.2. F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 02 Menerapkan komunikasi yang efektif di tempat kerja

2.2.3. F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 03 Menerapkan kerja sama di tempat kerja

2.2.4. F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 04 Mengidentifikasi Spesifikasi Teknik Gondola

2.2.5. F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 05 Melaksanakan pemeriksaan gondola sebelum dioperasikan sesuai petunjuk pengoperasian

(15)

2.2.6. F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 06 Melakukan gerakan dasar pengoperasian gondola

3. Pengetahuan Yang Dibutuhkan untuk mendukung unit

kompetensi ini :

3.1 Tata cara penyusunan laporan

3.2 Teknis menggunakan format laporan/check list/lembar

4. Keterampilan Yang Dibutuhkan untuk mendukung kompetensi ini

4.1 Menggunakan peralatan ATK

5. Aspek Kritis

Menemukan kembali sikap kerja yang harus diperhatikan dalam melaksanakan unit ini antara pengetahuan dan keterampilan

5.1 Kemampuan untuk melakukan kerjasama dalam kelompok 5.2 Kemampuan mengisi data yang diisikan pada format laporan 5.3 Jelas dan tepat waktu dalam pengisian dan penyampaian laporan

2.3.7 Kompetensi Kunci

NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan

informasi 1 2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

(16)

BAB III

STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1. Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri. Artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Persiapan/ Perencanaan

a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda. b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.

c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.

d. Merencanakan aplikasi praktek pengetahuan dan keterampilan Anda.

Permulaan dari proses pembelajaran

a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktek yang terdapat pada tahap belajar.

b. Merevisi dan meninjau meteri belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan anda.

Pengamatan terhadap tugas praktek

a. Mengamati keterampilan praktek yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya.

b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan.

Implementasi

a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.

b. Mengamati indikator kemajuan personal melalui kegiatan praktek. c. Mempraktekkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.

(17)

Penilaian

Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.

3.2. Metode Pelatihan

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus. Kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

Belajar secara mandiri

Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas. Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

Belajar Berkelompok

Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing. sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta. Pelatih dan Pakar / Ahli dari tempat kerja.

Belajar terstruktur

Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.

(18)

BAB IV

MATERI UNIT KOMPETENSI

4.1. Tujuan Instruksional Umum

ƒ Peserta pelatihan mampu membuat laporan harian operasi

4.2. Tujuan Instruksional Khusus

ƒ Peserta pelatihan mampu membuat laporan harian operasi ƒ Peserta pelatihan mampu membuat laporan K 3

ƒ Peserta pelatihan mampu menyampaikan laporan kepada atasan langsung

4.3. Pengetahuan Dasar Pelaksanaan Pekerjaan Operator Gondola Pada Bangunan Gedung

4.3.1. Definisi

Pekerjaan Operator Gondola Pada Bangunan Gedung adalah salah satu bagian dari pekerjaan konstruksi

4.3.2. Sarana dan Prasarana Pelatihan

Pelatihan pelaksanaan pekerjaan operator gondola memerlukan sarana dan prasarana:

4.3.3. Peralatan Utama Pelatihan

1 Gondola dan perlengkapannya 2 Barikade

3 Alat-alat K3/APD

4.3.4. Peralatan Bantu Pelatihan

OHP, Infokus, Komputer, HT, HP dan alat-alat tulis

4.3.5. Perangkat Lunak Pelatihan

Perangkat lunak yang diperlukan dapat berbentuk materi presentasi yang akan dibawakan oleh instrukstur ketika mengajar dalam kelas. Aplikasi

(19)

program disesuaikan dengan kebutuhan, namun hal yang utama adalah seluruh materi dapat disampaikan melalui visualisasi yang mempermudah peserta latih menyerap ilmu yang disampaikan

4.4. Membuat laporan harian operasi

4.4.1. Format, lembar simak dan diskripsi isi laporan pengoperasian gondola dipahami sesuai dengan SOP dan prosedur kerja yang ditetapkan

Laporan diperlukan oleh atasan atau pimpinan untuk : a. Mengetahui status suatu pekerjaan

b. Mengevaluasi hasil pekerjaan apakah sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

c. Melakukan koreksi atas penyimpangan yang terjadi. d. Mengambil keputusan berdasarkan laporan.

Karena laporan ini akan disusun atau dibuat oleh operator gondola, maka perlu dipandu dengan format laporan atau daftar simak yang disiapkan oleh atasan atau perusahaan. Format laporan harus dibuat sesederhana mungkin sehingga tidak menyulitkan operator gondola untuk membuat laporan sesuai dengan prosedur kerja pengoperasian gondola yang telah ditetapkan. Seperti telah diuaraikan di depan, prosedur kerja pengoperasian gondola adalah sebagai berikut:

1. Operator gondola menyiapkan material dan peralatan untuk pembersihan dinding luar gedung.

2. Operator gondola membawa material dan peralatan pembersihan gedung ke lokasi kerja.

3. Operator gondola memeriksa cuaca dan angin,

4. Operator gondola melakukan pemeriksaan mandiri atas kondisi kesehatan dan tingkat kelelahan.

5. Operator gondola membawa keranjang gondolo ke lokasi kerja.

6. Operator gondola membawa alat perlengkapan sistem keselamatan gondola ke lokasi kerja.

(20)

7. Operator gondola membawa Alat Pelindung Diri ke lokasi kerja.

8. Operator gondola memasang rambu-rambu pembatas dan tanda-tanda atau peringatan agar menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

9. Operator gondola melakukan pemeriksaan sekitar lokasi kerja untuk memastikan kondisi kerja terbebas dari benda-benda atau barang-barang yang mengganggu maupun membahayakan kelancaran maupun keselamatan operator gondola dalam mengoperasikan gondola,

10. Operator gondola memindahkan barang-barang yang berbahaya maupun mengganggu kelancaran pengoperasian gondola maupun keselamatan operator gondola.

11. Operator gondola memeriksa kondisi dan kelengkapan alat pelindung diri. 12. Operator gondola kondisi sistem struktur gondola

13. Operator gondola memeriksa kondisi sistem mekanikal gondola. 14. Operator gondola memeriksa sistem elektrikal gondola.

15. Operator gondola memeriksa sistem keselamatan gondola.

16. Operator gondola memeriksa dan melakukan uji coba alat komunikasi yaitu HP dan HT,

17. Operator gondola melakukan uji coba fungsi seluru sistem gondola, baik struktur, mekanikal, elektrikal dan sitem keselamatan serta alat pelindung diri.

18. Para operator kondola secara bersama-sama menyimpulkan hasil pemeriksaan dan pelaksaan uji coba seluruh sistem gondola termasuk alat pelindung diri (APD).

19. Operator gondola membuat catatan hasil tersebut dan dilaporkan kepada atasan.

20. Jika hasil pemeriksaan dan uji coba seluruh sistem gondola disimpulkan memenuhi syarat pengeoperasian gondola kemudian dilaporkan kepada atasan dan atasan menyetujuinya,maka operator gondola melakukan persiapan pengoperasian gondola.

21. Operator gondola memasukkan alat-alat dan materia-material untuk pembersihan dinding luar gedung.

22. Operator gondola menyambung aliran listrik. 23. Operator gondola mengenakan Alat Pelindung Diri.

(21)

24. Operator gondola naik ke keranjang gondola dengan membawa alat komunikasi.

25. Operator gondola menghidupkan gondola.

26. Operator gondola menggerakkan gondola ke lokasi yang ditentukan. 27. Setelah gondola sampai di lokasi yang diinginkan, gondola dimatikan. 28. Operator gondola mulai membersihkan dinding yang ditentukan.

29. Setelah seluruh lokasi dinding yang ditentukan selesai dibersihkan maka operator gondola diturunkan ke lantai dasar.

30. Setelah sampai di lantai dasar gondola dimatikan. 31. Operator gondola melepas kabel power listrik. 32. Operator gondola melepas alat pelindung diri.

33. Perlengkapan sistem keselamatan gondola dilepas dan disimpan di tempat yang telah ditentukan.

34. Operator gondola menyimpan Alat Pelindung Diri di tempat yang telah ditentukan.

35. Operator gondola menurunkan alat-alat dan sisa material untuk pembersihan ke tempat yang telah disediakan.

36. Operator menyimpan keranjang gondola ke tempat yang telah ditentukan 37. Operator gondola menyimpan rambu-rambu pembatas dan tanda-tanda

atau peringatan menggunakan K 3 ke tempat yang telah ditentukan. Setelah prosedur kerja pengoperasian gondola dipahami, selanjutnya akan disusun format laporan yang mencakup seluruh tahapan atau kegiatan pengoperasian gondola.

Berdasarkan pedoman tersebut maka dibuat format laporan yang memuat hal-hal sebagai berikut :

1. Hasil pemeriksaan mandiri kondisi kesehatan dan tingkat kelelahan. 2. Hasil pemeriksaan cuaca dan kecepatan angin.

3. Hasil pemeriksaan lingkungan

4. Hasil pemeriksaan seluruh sistem gondola dan uji coba fungsinya termasuk alat pelindung diri dan alat komunikasi

(22)

pengoperssian gondola.

6. Waktu mulai dan berakhirnya pengoperasain gondola. 7. Tanggal dan hari pengoperasian gondola.

8. Nama-nama operator gondola yang bekerja.

9. Bidang atau bagian dinding gedung yang dibersihkan. 10. Tindakan/perbaikan

11. Nama atasan

Untuk memudahkan operator gondola dalam menyusun laporan harian, maka perlu dibantu dengan format laporan sehingga operator gondola tinggal mengisi saja. Berikut ini adalah format laporan harian, yang merupakan ringkasan dari beberapa format pemeriksaan, uji coba, pengamatan dan pengoperasian gondola.

Laporan Harian Pengoperasian Gondola 1. Hari ………tanggal

2. Jam ……… 3. Nama Operator : 1. :…….

2……. 4. Nama Atasan :………

NO Sitem Gondola Kodisi Keterangan

Baik Tidak Baik

1. Sistem Stuktur

2. Sistem Elektrikal 3. Sistem Mekanik

4. Sistem keselamatan 5. Alat Pelindung Diri 6. Cuaca

7. Kecepatan Angin 8. Alat komunikasi HT

dan HP

9. Jumlah material untuk pembersihan yang dipakai

(23)

10 Alat kebersihan yang digunakan

Luas bidang yang dibersihkan : Kejadian Penting / Kerusakan : Tindakan / Perbaikan :

Persetujuan Atasan Jakarta,

Tanggal:..,...,...

Nama Atasan Nama Operator

4.4.2. Laporan kondisi Kesehatan, APD, sistem keseluruhan dari gondola, alat keselamatan, jam operasi dan kondisi lingkungan serta cuaca dibuat setiap hari sesuai format yang telah ditentukan

Berikut ini adalah contoh format untuk laporan harian yang telah diisi oleh operator gondola, meliputi :

1. Kondisi kesehatan 2. Alat pelindung diri (APD)

3. Sistem keseluruhan gondola seperti system elektrik, mekanik,struktur dan lain-lain.

4. Alat keselamatan gondola, seperti safety line, safety rope, descender, ascender dan karabiner.

5. Jam operasi 6. Kondisi lingkungan

Format laporan kondis kesehatan

No Kesehatan Kondisi Keterangan

Sehat Sakit

1. Kepala 2. Tenggorokan 3. Hidung

(24)

4. Mata 5. Perut

6. Tingkat kelelahan

Persetujuan Atasan Jakarta,

Tanggal:..,...,...

Nama Atasan Nama Operator

Format laporan kondisi Alat Pelindung Diri (APD)

No Nama APD Kondisi Keterangan

Layak Pakai Tdk Layak Pakai

1. Helm 2. Sarung Tangan 3. Masker 4. Safety Belt 5. Sepatu 6. Dll

Persetujuan Atasan Jakarta,

Tanggal:..,...,...

(25)

Format laporan kondisi Keseluruhan Sistem Gondola

No Sistem gondola Kondisi Keterangan

Layak Pakai Tdk Layak Pakai

1. Sistem Struktur 2. Sistem Elektrikal 3. Sistem Mekanikal 4. Sistem Safety 5. 6.

Persetujuan Atasan Jakarta,

Tanggal:..,...,...

Nama Atasan Nama Operator

Format Laporan Kondisi Lingkungan

No Lokasi Kondisi Lingkungan Keterangan

Aman Tidak Aman

1. Lantai Dasar 2. Dinding Luar Gedung 3. Lantai Paling Atas

No Cuaca/angin Kondisi Keterangan

Aman Tidak Aman

1. 2. 3.

Persetujuan Atasan Jakarta,

Tanggal:..,...,...

(26)

Format laporan jam operasi

No Tanggal Bulan Jam Bidang/ Dinding

Yang di bersihkan Mulai Selesai 1. 2. 3. 4. 5.

Persetujuan Atasan Jakarta,

Tanggal:..,...,...

Nama Atasan Nama Operator

4.4.3. Laporan dibuat sesuai dengan kondisi yang sebenarnya

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa fungsi laporan adalah untuk mengetahui status dan kemajuan suatu pekerjaan sebagai bahan evaluasi, perbaikan, penyempurnaan dan pengambilan keputusan secara tepat. Oleh karena itu laporan harus dibuat sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Laporan yang dibuat dengan asal-asalan, menutupi kekurangan maupun kesalahan hanya karena takut dimarahi atau menyenangkan atasan saja, maka dapat mengakibatkan keputusan yang salah bahkan bisa membahayakan keselamatan diri operator gondola maupun orang lain. Karena itulah laporan harus dibuat obyekti dan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

(27)

4.5. Membuat laporan K 3

4.5.1. Laporan potensi bahaya dan kondisi perlengkapan kerja dibuat pada daftar simak yang ditetapkan

Berikut ini adalah contoh daftar simak untuk laporan tentang potensi bahaya dan kondisi perlengkapan.

Daftar Simak Laporan Potensi Bahaya dan Kondisi Perlengkapan Kerja

No Potensi Bahaya Lokasi Keterangn

No Nama Perlengkapan Keterangan Kondisi Perlengkapan

Catatan : dijelaskan perbaikan yang dipelukan, perkiraan biaya perbaikan dan jangka waktu perbaikan.

4.5.2. Laporan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dibuat sesuai dengan aturan yang berlaku.

Beberapa penyakit yang dapat dialami oleh para operator gondola akibat menjalankan tugasnya adalah :

1. Masuk angin 2. Flue dan batuk 3. Pusing-pusing 4. Demam 5. Gatal - gatal 6. Dan lain - lain.

(28)

atasan secara jelas dan sesuai kondisi yang sebenarnya untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

4.5.3. Laporan Kecelakaan Kerja dibuat dengan memberikan informasi yang benar kepada pejabat/petugas terkait

Laporan kecelakaan kerja yang mungkin terjadi saat mengoperasikan gondolan adalah :

1. Kepala/anggota badan terbentur pada dinding gedung karena angin yang kencang.

2. Terjatuh dari ketinggian tertentu karena sistem safety tidak berfungsi sehingga operator gondola terluka atau cedera.

3. Kulit telapak tangan terluka karena sarung tangan sudah tipis atau tidak layak pakai.

4. Tersengat aliran listrik

5. Untuk catatan riwayat pemeliharaan dan perawatan gedung. 6. Dan lain-lain.

Semua kejadian kecelakaan tersebut harus dilaporkan secara jujur dan obeyektive kepada atasan sehingga dapat dilakukan penanganan secara tepat dan sesuai peraturan perusahaan. Laporan kecelakaan kerja yang dibuat tidak sesuai keadaan sebenarya dapat mengakibatkan penanganan yang salah sehingga merugikan operator gondola yang mengalami kecelakaan kerja.

4.5.4. Laporan dibuat dengan sistematis dan jelas

Laporan yang dibuat oleh operator gondola tidak serumit atau selengkap laporan tingkat managerial seperti mencakup kata pengantar, daftar isi, ringkasan eksekutif, dan lain-lain. Laporan dibuat dengan sistematis dan jelas artinya dibuat dengan urutan pengoperasian gondola dan kejadian yang jelas, tidak lompat atau terbalik urutannya, sesingkat mungkin sehingga mudah membuatnya dan cepat dimengerti. Untuk memudahkan operator gondola menyusun laporan, maka perusahaan atau atasan langsung menyiapkan format laporan secara sistematis, kemudian

(29)

4.6. Menyampaikan laporan kepada atasan langsung

4.6.1. Laporan diteliti ulang dan ditandatangani setelah diyakini kebenarannya

Setelah laporan selesai dibuat oleh operator gondola, maka operator gondola perlu memeriksa ulang laporan tersebut sebelum diserahkan pada atasan. Jika ditemukan adanya kesalahan maka bisa langsung dikoreksi dan bila sudah benar semua maka ditandatangani oleh operator gondola kemudian diserahkan kepada atasan langsung untuk ditandatangani. Namun menurut penilaian atasa ternyata laporan tersebut belum benar, maka operator gondola memperbaikinya sesuai petunjuk atasan. Setelah itu laporan ditandatangani oleh operator gondola dan atasannya.

4.6.2. Laporan harian operasi dan laporan K3 yang telah ditandatangani disampaikan kepada atasan langsung operator tepat waktu

Dalam modul ini, yang dimaksud laporan harian adalah laporan yang dibuat oleh operator gondola setiap hari setelah selesai mengoperasikan gondola dan disampaikan pada atasan langsung pada hari itu juga. Laporan ini bersisi kegiatan pengoperasian gondola dan hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ).

Secara garis besar laporan ini memuat :

1. Pekerjaan pembersihan gedung yang telah diselesaikan, misal mencakup luas diding yang dibersihkan, jadwal pelaksanaan pekerjaan, alat-alat kerja dan material yang digunakan, dan nama operator gondola.

2. Gangguan atau kendala dalam membersihkan dinding gedung, misal alat kerja rusak atau material tidak cukup dan lain-lain,

3. Hasil pengecekan atau pemeriksaan sekitar lokasi kerja, alat pelindung diri ( APD ), sistem keselamatan gondola, sistem elektrik, sistem mekanik dan struktur gondola,

4. Laporan cuaca dan kecepatan angin.

5. Sakit akibat kerja/ mengoperasikan gondola dan penanganan yang telah dilakukan.

(30)

6. Kecelakaan ataupun kerugian yang terjadi selama mengoperasikan gondola.

7. Kerusakan gondola atau komponen-komponen gondola selama mengoperasikan gondola serta perbaikan yang telah dilakukan.

Laporan tersebut harus ditandatangani oleh operator gondola kemudian diserahkan kepada atasan langsung.

4.6.3. Laporan diarsipkan sesuai dengan SOP dan prosedur kerja yang berlaku

Setelah laporan selesai dibuat dan ditandatangani baik oleh operator gondola maupun atasannya, maka laporan harus diarsipkan sesuai dengan prosedur kerja yang berlaku.

Adapun bentuk/dokumen laporan dapat berupa:

a. Dokumen cetak atau tulisan tangan. b. Dalam bentuk data komputer (soft copy). c. Dalam bentuk micro film.

d. Dalam bentuk film/video.

Untuk laporan pengoperasian gondola biasanya cukup dibuat dengan tulisan tangan, sedang formatnya sudah disiapkan dalam bentuk ketikan komputer, kemudian operator gondola tinggal mengisi pada format tersebut.

Laporan yang telah disampaikan pada atasan harus diarsipkan dengan baik, rapi, di tempat yang aman namun mudah diambil oleh yang berwenang jika sewaktu-waktu diperlukan.

Adapun tahapan atau prosedur mengarsipkan laporan adalah sebagai berikut :

1. Laporan yang sudah selesai atau sudah dikoreksi atasan kemudian ditandatangani oleh operator gondola dan atasannya.

2. Laporan dibuat atau difotokopi dalam rangkap 2 ( dua ), yaitu satu berkas laporan untuk atasan dan satu berkas untuk operator gondola.

3. Laporan disimpan di tempat arsip/file yang telah disediakan oleh perusahaan.

4. Laporan disimpan dengan rapi, di tempat yang aman dan mudah diambil oleh yang berwenang jika sewaktu-waktu diperlukan.

(31)

BAB V

SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN

UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

5.1. Sumber Daya Manusia

Pelatih

Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman Peran Pelatih adalah untuk : a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar

b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar

c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktek baru dan untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.

d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda .

e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.

f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.

Penilai

Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan :

a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda.

b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk deperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.

c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.

Teman kerja/sesama peserta pelatihan

Teman kerja Anda/sesama beserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.

(32)

5.2. Sumber-sumber Perpustakaan

Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman belajar ini. Sumber-sumber tersebut meliputi :

1. Buku referensi (text book) / buku manual servis 2. Lembar kerja

3. Contoh form-form check list

Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.

Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu. Dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.

5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan

1. Judul/Nama Pelatihan : Membuat Laporan Harian Operasi

2. Kode Program Pelatihan: F. 45 3 1 6 5 2 01 I 08 08

NO UNIT

KOMPETENSI KODE UNIT

DAFTAR PERALATAN

DAFTAR

BAHAN KETERANGAN

(33)

DAFTAR PUSTAKA

Sistem Perawatan Dan Pemeliharaan, Kantor Tata Bangunan dan Gedung Pemda

Building Management, 6th Edition , RE. Calvert, G Balley & D Coles

Advanced Cobstruction Technology, Third Edition by Roy Chudly, Revised by Roger

Greeno, England.

Introduction to Healt and Safety In Construction, by Phil Hughes MSc, FIOSH,RSP and Ed

Ferrett, PhD, BSc, (Hons Eng), CEng, MIMechE, MIEE.

Manajemen Proyek, , Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta. oleh Ir. Mahendra

Sultan Syah

Manajemen Proyek, Penerbit Erlangga Jakarta, Iman Soeharto

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Sugiyono (2017), triangulasi teknik adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data dalam mengecek sumber

Penyelenggaraan lokakarya mini untuk membahas program kerja yang disusun oleh tim KKS Pengabdian bersama kelompok masyarakat (bidang kesehatan/unit

Berdasarkan hasil verifikasi dan penelusuran dokumen Laporan Produksi PT Artcraft Indonesia selama periode audit, produk yang diekspor bukan merupakan dari bahan

Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu dilakukan penelitian terkait pembuatan bioetanol dari sampah organik dengan penambahan urea (0, 2, 4 dan 6 g/l) sebagai

Peneliti akan membahas hasil analisis mengenai nilai didaktis yang terdapat pada film Jenderal Soedirman. Adapun nilai didaktis pada film Jenderal Soedirman

rancangan merupakan pondok pesantren yang diperuntukkan buat publik dalam menuntut ilmu dan tempat dakwah agama Islam, sehingga dalam.. 66 perancangan pondok ini

Yang paling penting dalam film adalah gambar dan suara : kata yang diucapkan ditambah dengan suara-suara yang lain serentak mengiri gambar-gambar dan film musik.. Film adalah

Haji Jafar, ayah Zainab adalah sosok pria berhati lembut, dibalik perawakannya yang besar dan sikapnya yang tegas.. Bicaranya pun tidak pernah