• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN LANJUTAN APLIKASI INDONESIA INTEGRATED ROAD MANAGEMENT SYSTEM DI DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA. Hartanto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN LANJUTAN APLIKASI INDONESIA INTEGRATED ROAD MANAGEMENT SYSTEM DI DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA. Hartanto"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN LANJUTAN APLIKASI INDONESIA INTEGRATED ROAD MANAGEMENT SYSTEM

DI DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA Hartanto

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132

hartanto_27@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengembangan lanjutan aplikasi Indonesia

Integrated Road Management System (IRMS) di Direktorat Jenderal Bina Marga yang

mendukung manajemen aset (terdiri dari jalan, jembatan, dan keselamatan pengguna) di Indonesia yang berbasis web dengan sistem pengelolaan basis data relasional (RDBMS) dan menyimpan database aplikasi, database spasial dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis berbasis server untuk menyebarkan data spasial.

Penelitian ini menjelaskan tahapan pengembangan aplikasi IRMS serta fitur dan modul-modul yang terdapat didalamnya. Aplikasi IRMS juga menyimpan semua data secara terpusat (aset jalan, jembatan, kondisi, riwayat pemeliharaan, material, kepadatan lalu lintas, data tilang, dan korban kecelakaan) di Indonesia sehingga dapat melakukan analisa untuk menentukan perlakuan tingkat perbaikan jalan, memprediksi kondisi jembatan, dan mengidentifikasi lokasi rawan kecelakaan, menyusun rencana dan anggaran serta membuat rencana pencegahan sebelum terjadinya kerusakan yang parah.

Kata kunci : IRMS, sistem informasi geografis, jaringan jalan, jembatan, keselamatan

pengguna

1. PENDAHULUAN

Penelitian ini berjudul pengembangan Indonesia Integrated Road Management

System (IRMS) Tingkat Lanjut di Direktorat Jenderal Bina Marga bermaksud untuk

menjelaskan tahapan lanjutan pengembangan aplikasi IRMS yang merupakan suatu aplikasi manajemen aset (terdiri dari jalan, jembatan, dan keselamatan pengguna) berbasis web dengan sistem pengelolaan basis data relasional (RDBMS) yang menyimpan database aplikasi dan database spasial dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis server untuk menyebarkan data spasial.

Dengan adanya penerapan aplikasi IRMS diharapkan tersedianya pangkalan data jaringan Jalan dan jembatan yang tersusun secara sistematis dan teratur, sehingga dapat digunakan dalam program perencanaan, penyusunan anggaran, dan penanganan jalan, dan jembatan serta didukung dengan data keselamatan pengguna yang dapat membantu dalam perancangan jalan dan jembatan.

(2)

2. TINJAUAN PUSTAKA

Aplikasi IRMS merupakan suatu sistem pengelolaan jalan dan jembatan yang terintegrasi. Aplikasi ini mencakup perencanaan, perbaikan, pengelolaan lainnya termasuk ruas-ruas jalan yang masih dan dalam proses pembangunan baru untuk perencanaan dan penyusunan program jalan dan jembatan dengan mempertimbangkan faktor keselamatan penggunanya di Indonesia. [2]

Aplikasi IRMS memiliki pengelolaan basis data oleh suatu perangkat lunak yang spesifik. Perangkat lunak ini yang disebut DBMS (Database Management System). Perangkat lunak ini berfungsi untuk mengorganisasi, menyimpan, mengubah dan mengambil data kembali. Perangkat lunak ini juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data bersama dari banyak pengguna, keakuratan/konsistensi data. Perangkat Lunak DBMS yang digunakan adalah Oracle. Aplikasi IRMS ini menggunakan Oracle Database versi 12.2.0.1. dalam bentuk Oracle Database Enterprise Edition (EE) yang menawarkan kelebihan dalam hal skalabilitas dan reliabilitas dan tidak dibatasi oleh ketersediaan sumber daya server untuk database. Database memberikan sejumlah pilihan fitur dalah hal Ketersediaan (Availability), Skalabilitas, Analitik, Kinerja, Keamanan, Pengelola, Pengembangan dan Integrasi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan dan melengkapi fungsi database sesuai kebutuhan pengguna.

a. Ketersediaan (Availability)

Oracle Active Data Guard (Oracle Data Guard) sebagai fitur tambahan,

memungkinkan akses read-only terhadap data yang terdapat pada standby database untuk mengurangi beban kegiatan utama seperti pelaporan, query khusus, ekstraksi dan backup, menyediakan pilihan untuk mengelola beban kerja melalui replikasi database dan mengembangkan layanan terotomatisasi.

b. Skalabilitas

Oracle Real Application Clusters (RAC) menyediakan kemampuan untuk menangani database failover dan ketersediaan yang tinggi dalam bentuk rolling upgrades, migrasi instance secara online, keberlanjutan applikasi dan manajemen layanan yang

terotomatisasi. c. Analitik

Oracle Advanced Analytics memungkinkan akses kedalam algoritma data mining

database dan penggunaan fungsi Oracle R Enterprise yang terintegrasi dengan bahasa pemrograman statistik open-source R. Oracle On-Line Analytical Processing (OLAP) adalah penerapan online analytical processing pada Oracle.

d. Kinerja (Performance)

Oracle Advanced Compression melengkapi fitur kompresi tabel dasar Enterprise Edition dengan kompresi data secara menyeluruh. Oracle Database In-Memory adalah

penyimpanan data berorientasi kolom. Oracle Real Application Testing

memungkinkan pengujian perubahan sistem dalam bentuk simulasi beban kerja tingkat produksi dan penggunaan. Oracle TimesTen Application-Tier Database Cache untuk meningkatkan waktu respon.

e. Keamanan

Oracle Advanced Security menyediakan enkripsi data transparan yang memungkinkan

enkripsi data yang tersimpan dalam database, dan di-ekspor menggunakan Data Pump, atau backup menggunakan Oracle Recovery Manager, dan penyuntingan terhadap data sensitif yang dikembalikan pada aplikasi database. Oracle Database Vault melakukan pembagian tugas dalam hal prinsip pemberian hak istimewa dan pengendalian akses

(3)

data, memungkinkan melindungi data aplikasi. Oracle Label Security adalah kerangka kerja yang canggih dan fleksibel dalam penerapan pengendalian akses berbasis label. f. Pengelolaan

Oracle Multitenant adalah kemampuan yang memungkinkan konsolidasi database dan

menyediakan lapisan abstraksi tambahan. Dalam konfigurasi multitenant, satu instance database Oracle yang dikenal dengan "container database" (CDB) berperan sebagai sistem database pemersatu untuk mengumpulkan sampai 252 objek database yang portabel yang disebut dengan "pluggable databases" (PDB).

g. Pengembangan.

Oracle Spatial and Graph melengkapi fitur Oracle Locator dengan kemampuan

spasial lanjut yang memungkinkan pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang kompleks dan mencakup model data jaringan.

h. Integrasi.

Oracle GoldenGate 11g (Perolehan data secara real time dan terdistribusi). [3]

Aplikasi IRMS ini juga di dalamnya memiliki aplikasi yang merupakan bagian dari Sistem Informasi Geografis. Aplikasi Sistem Informasi geografis (SIG) yang digunakan adalah ArcGIS yang diproduksi oleh Esri.

Gambar 1. Komponen SIG

ArcGIS merupakan perangkat lunak berbasis Windows yang memiliki jenis sebagai berikut:

a. ArcReader, yang memungkinkan pengguna menampilkan peta yang dibuat menggunakan produk ArcGIS lainnya.

b. ArcGIS Desktop, memiliki tiga tingkat lisensi:

1) ArcView memungkinkan pengguna menampilkan data spasial, membuat peta berlapis, serta melakukan analisis spasial dasar.

2) ArcEditor memiliki kemampuan sebagaimana ArcView dengan tambahan peralatan untuk memanipulasi berkas shapefile dab geodatabase.

3) ArcInfo memiliki kemampuan sebagaimana ArcEditor dengan tambahan fungsi manipulasi data, penyuntingan, dan analisis.

(4)

Dengan adanya SIG maka akan mempermudah pengguna untuk menganalisis, mencari suatu informasi sehingga dapat membantu pengguna dalam mengambil suatu keputusan berdasarkan data/ fakta yang terjadi. SIG juga dapat menghasilkan data spasial yang susunan geometrinya mendekati keadaan sebenarnya dengan cepat dan rinci. [1] 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan aplikasi IRMS yang telah dikembangkan, maka aplikasi ini memiliki 4 modul utama, yaitu:

a. Analis Portofolio/Trade-off Analysis. b. Manajemen Aset Perkerasan Jalan. c. Manajemen Aset Jembatan.

d. Manajemen Keselamatan.

Pada aplikasi IRMS dapat dilakukan pengaturan pengguna, hak akses, tampilan, keamanan, pengelolaan data, Application Program Interface (API) dalam bentuk REST untuk integrasi, memiliki fungsi reporting/dashboard, GIS Explorer dan LRS Gateway. a. Modul Trade Off Analysis mengkombinasikan analisis lintas sektor (Jalan dan

Jembatan) yang bertujuan untuk mengoptimasi alokasi budget lintas sektor, serta menganalisis dampak keterlambatan proyek, dan menghasilkan laporan dalam bentuk tampilan grafik dan peta.

b. Modul Manajemen Aset Perkerasan Jalan. Modul Manajemen Aset Perkerasan Jalan. memiliki arsitektur diagram seperti Gambar 2. Sistem analisis-pelaporan Perkerasan Jalan disusun seperti pada Gambar 3.

(5)

Gambar 3. Analisis Perkerasan Jalan

Menu dan fungsi yang terdapat pada Modul Perkerasan Jalan terdiri dari bagian Setup dan Database, Analisis, dan Reports. Pada bagian Setup dan Database terdapat Menu seperti Gambar 4. Pada bagian Analisis terdapat Menu seperti Gambar 5. Sedangkan Pelaporan dapat ditampilkan dalam bentuk Peta GIS, Laporan (Reports) dan Dashboards. CONSTRUCTION NETWORK ANALYSIS DATABASE PERFORMANCE

Material Code Construction Type

Decision Tree

Budget Category Calculated Expression

PMS Analysis Column MVP Project Status

Upper Level Decision Tree Treatments

Constraint Partition Multiyear Project data

Work Plan Type Construction

Original Data Graph

Original Data Current Pavement Condition Road Dfinition

Current Pavement Condition Graph

Default Model

Structure Perf Model Expression

(6)

PERFORMANCE NETWORK

Master Work Plan

Optimization

Multiyear Section Project Details PMS Post Processed Scenarios Detailed Optimization Results Scenario Summaries

Section Current Needs

Performance Master

Section Performance Performance Models

Gambar 5. Modul Analisis Perkerasan Jalan. c. Modul Manajemen Aset Jembatan

Sistem analisis-pelaporan Jembatan seperti yang dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Analisis Jembatan

Menu dan fungsi yang terdapat pada Modul Jembatan terdiri dari bagian Setup dan Database, Analisis, dan Reports. Pada bagian Setup dan Database terdapat Menu seperti Gambar 7. Pada bagian Analisis terdapat Menu seperti Gambar 8. Sedangkan Pelaporan dapat ditampilkan dalam bentuk Peta GIS, Laporan (Reports) dan

(7)

ANALYSIS Bridge Elements Analysis Constraints Subdivision Treatments BMS Columns in Analysis BMS Element Columns Calculated Expressions Decision Trees Upper Level Decision

Tree

BMS Treatment/ MMS Activities

Mapping Bridge Condition State

Work Plan Type

PERFORMANCE Models Default Model Element

Gambar 7. Modul Setup dan Database Jembatan

ANALYSIS

Structure Network Master

Detailed Optimization Results Optimization Analysis

Master Work Plan

PERFORMANCE

Performance Analysis

Structure Deterioration Deterioration Model Assignment

Gambar 8. Modul Analisis Jembatan. d. Modul Manajemen Keselamatan

Sistem analisis-pelaporan Keselamatan dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Analisis Keselamatan

Secara garis besar menu dan fungsi yang terdapat pada Modul Keselamatan terdiri dari bagian Setup dan Database, Analisis, dan Reports. Pada bagian Setup dan Database terdapat Menu seperti Gambar 10.

(8)

Classification Highway Class District City MIRE Elements One/Two Ways Terrain Type Traffic Signal Type

Surface Type

Functional Class Government Owned

Federal Route Type Departmental Route

Roadbed

Divided/Undivided Highway

Begin/End Road Type (MIRE Ramp) Access Control Shoulder Type AADT Types Rural / Urban Median Type Ramp Location Type

Interchange Type (MIRE Ramp) Intersection Type Inventory Direction Crash Data Crash Table Person Table Vehicle Table

General Crash Data Lookups

Bina Marga Accidents Safety Performance Function SMS Models SPF Model Shape Type SPF Model Severity Type Safety Counter measure and Projects Crash Cost

Project Activity Phase Treatment Category

Project Funding Amounts

Crash Type

Project Status Project Fund Source

Crash Data Bina Marga Accidents

MIRE Elements Data Segment Elements Ramp Elements Intersection + Approach Data Network Screening SQL main Location Hot Spot Rule

Screening Type Network Screening

Colums Threshold Handle Rule Crash Filters

Profile Management Screening

(9)

Pada bagian Analisis terdapat Menu seperti Gambar 11. Sedangkan Pelaporan dapat ditampilkan dalam bentuk Peta GIS, Laporan (Reports) dan Dashboards.

Diagnostics

Step 1 – Reactive – Hotspots + GIS

Step 2 – Location Based Diagnosis with Group

Step 3 – Final List for Project Loactions

Step 4 – Road Profile Viewer

Counter

measure Treatments

Analyst

Step 1 – Project Composition

Step 2 – Recommended Projects

Step 4 – Completed Projects

Step 5 – Discarded Projects Step 3 – Programmed Projects

(10)

4. KESIMPULAN

Adanya penerapan aplikasi IRMS dapat membantu pimpinan di Direktorat Jenderal Bina Marga dalam penyusunan program perencanaan, anggaran, serta pembangunan, pemeliharaan jalan, dan jembatan serta didukung dengan data keselamatan pengguna yang dapat membantu dalam perancangan jalan dan jembatan. Ketersediaan data yang lengkap dan akurat adalah menjadi suatu hal yang yang penting dalam aplikasi IRMS.Oleh karena itu, Aplikasi IRMS ini memerlukan adanya keakuratan data sehingga kegiatan survei yang efisien dan efektif sangat diperlukan.

Untuk mengoptimalisasi pelaksanaan survei di lapangan maka diperlukan alat bantu alat GPS Tracking, dan kamera digital. Selain itu, perlu didukung dengan kegiatan penginput-an data agar aplikasi Indonesia Integrated Road Management System (IRMS) dapat dimanfaatkan secara optimal.

DAFTAR PUSTAKA

[1] ArcGIS. (2019). Create and Share Maps, Analytics, and Data . https://desktop.arcgis.com/en/. Diakses 12 Agustus 2020.

[2] Direktorat Jenderal Bina Marga, 2014, Pavement, Bridge Management

System and Safety Training Booklet.

[3] Oracle.(2019). Oracle Database Documentation. .

https://support.oracle.com/knowledge/. Diakses 11 Agustus 2020.

Gambar

Gambar 1. Komponen SIG
Gambar 2. Arsitektur Diagram Manajemen Jalan Berbasis Spasial
Gambar 4. Modul Setup dan Database Perkerasan Jalan.
Gambar 6. Analisis Jembatan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa secara umum guru-guru geo- grafi SMA di Kota Yogyakarta termasuk dalam kategori baik dalam memahami dan melaksanakan program pembe- lajaran di

Reuse merupakan penggunaan kembali material dan produk bekas yang dapat digunakan kembali untuk tujuan yang sama, bertujuan untuk mengurangi limbah pada tempat pembuangan akhir (TPA)

Setelah dimasukkan dalam model analisis multivariat, variabel yang masih ber makna meningkatkan risiko terjadinya kematian pada BBLSR adalah berat badan lahir<1500 g, Nilai Apgar

Dengan kata lain, ketergantungan terhadap barang impor untuk bahan makanan masih relatif tinggi sehingga peningkatan harga tidak banyak berimbas pada penurunan barang

Bagi individu yang hendak melangsungkan pernikahan dengan pasangan yang berbeda latar belakang suku maupun yang telah menjalani, dapat lebih memperkuat

Penerimaan dalam masyarakat ialah mereka lebih mudah menerima seseorang berpenampilan agamis (pakaian syar’i ) dibandingkan seseorang yang biasa.Selain itu, pada bidang ekomoni dari

mempersiapkan masyarakat yang mandiri. Berbagai model pengembangan telah dilakukan, namun masih dinilai belum mampu meningkatkan kompetensi peternak dalam berusaha yang

Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003