• Tidak ada hasil yang ditemukan

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA INDUSTRI PENGOLAHAN TEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KUESIONER PENELITIAN ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA INDUSTRI PENGOLAHAN TEH"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Kuesioner penelitian

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA INDUSTRI PENGOLAHAN TEH

(Studi Kasus Bagian produksi PT. Sinar Inesco, Tasikmalaya) Oleh: Yeni Rohaeni (F34050071)

Di bawah bimbingan Dr. Ir. Tajuddin Bantacut, M.Sc dan Ir. Andes Ismayana, MT.

Pengantar

Kuesioner ini disusun untuk melihat dan mengetahui penerapan K3 serta bahaya yang terjadi dalam kegiatan produksi. Kuesioner semata-mata ditujukan untuk keperluan ilmiah dan penyelesaian tugas skripsi, oleh karena itu jawaban yang bapak/ibu/saudara berikan tidak akan berkaitan dengan penilaian kinerja anda. Untuk itu saya mohon kesediaan bapak/ibu/saudara untuk mengisi kuesioner ini dengan lengkap, jujur, sesuai dengan keadaan sebenarnya agar informasi ilmiah yang disajikan nantinya dapat dipertanggungjawbakan.

Terima kasih Berilah tanda silang (X) pada kolom jawaban sesuai dengan pilihan anda!

BAGIAN 1. IDENTITAS RESPONDEN

Nama :…………...

Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan

Usia :……….Tahun

Pendidikan Terakhir :……… Masa Kerja :………..Tahun

Bagian/Departemen :………...

(2)

BAGIAN II. SAFETY PSYCHOLOGY A. Pendidikan dan Pelatihan

No Pernyataan STS (1) TS (2) Netral (3) S (4) (5) SS 1 Perusahaan mengadakan pendidikan

dasar bagi para pegawai

2

Perusahaan mengadakan pelatihan K3 untuk pelaksanaan pekerjaan yang

berpotensi bahya

3 Perusahaan mengadakan pelatihan

khusus untuk para mandor

4 Anda merasakan manfaat dari

pendidikan dan pelatihan K3 5

Perusahaan mengadakan pelatihan mengenai pertolongan pertama saat

kecelakaan (P3K) B. Publikasi K3 No Pernyataan STS (1) TS (2) Netral (3) S (4) SS (5) 1 Perusahaan telah melakukan sosialisasi

tentang program K3

2

Perusahaan telah melakukan sosialisasi tentang penggunaan Alat perlindungan

Diri

3

perusahaan telah melakukan sosialisasi tentang Penggunaan alat pemadam

kebakaran (APAR)

4

Perusahaan telah melakukan sosialisasi tentang prosedur keselamtan kerja untuk pelaksana pekerjaan yang

berpotensi bahaya

5 Pemasangan tanda peringatan di tempat

yang berpotensi bahaya

6 Di lingkungan perusahaan terdapat

pesan-pesan tentang keselamatan kerja 7 Perusahaan memberikan informasi

tentang tingkat bahaya pekerjaan

(3)

C. Kontrol Lingkungan Kerja No Pernyataan STS (1) TS (2) Netral (3) S (4) SS (5)

1 Suhu ruangan cukup baik

2 Kondisi ventilasi, pendingin,

penerangan cukup baik

3 Pemeriksaan kesehatan secara berkala 4 Pemeriksaan kondisi APD, APAR,

sistem hidrant secara berkala 5 Perusahaan menyediakan P3K 6 Kontrol sumber resiko di tempat kerja

dan lingkungan

7

Perbaikan/mengganti instalasi, ruang kerja, dan peralatan kerja yang

menimbulkan bahaya jika teridentifikasi

memiliki potensi bahaya

D. Pengawasan dan Disiplin

No Pernyataan STS (1) TS (2) Netral (3) S (4) (5) SS 1 Pengecekan terlebih dahulu alat-alat

sebelum digunakan

2 Kewajiban penggunaan APD

3 Pengecekan alat-alat K3 secara berkala 4 Pemberlakuan peraturan dan pemberian

sanksi

5 Memberikan pengawasan terhadap

bahan-bahan berbahaya

6 Perusahaan mempunyai peraturan 7 Ada departemen khusus yang menangani

K3

8 Ada audit internal dan eksternal terhadap

pelaksanaan K3

(4)

E. Peningkatan Kesadaran K3 No Pernyataan STS (1) TS (2) Netral (3) S (4) SS (5) 1 Perusahaan memberikan perhatian yang

besar terhadap masalah K3

2 Perusahaan menempatkan K3 sebagai

prioritas utama

3 Perusahaan sangat memperhatikan

keselamatan dan kesehatan kerja anda 4 Memiliki motivasi yang baik untuk

melaksanakan K3

5

Perusahaan menginginkan masukan-masukan dari anda terkait dengan

masalah K3

Keterangan

STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju

Netral : Netral S : Setuju

SS : Sangat Setuju

BAGIAN III. Peluang Terjadinya Bahaya 1. Unit Pra Pelayuan dan Pelayuan

No Bahaya potensial SJ (1) J (2) Sd (3) S (4) SS (5) 1 Tergores 2 Terperosok

3 Terkena panas (lingkungan pada suhu tinggi)

4 Terbentur kursi monorel 5 Tertarik baling-baling exhaust fan

6 Tersetrum listrik

7 Kebisingan

(5)

2. Unit Penggilingan dan Fermentasi No Bahaya Potensial SJ (1) J (2) Sd (3) S (4) SS (5) 1 Terjepit 2 Tergelincir 3 Tersetrum 4 Kebisingan 5 Terpotong 6 Terjatuh 3. Pengeringan No Bahaya Potensial SJ (1) J (2) Sd (3) S (4) SS (5) 1 Terjepit pintu pengering

2 Tergelincir

3 Terbakar

4 Kebisingan

5 Terpapar panas

6 Terjatuh

7 Mata terkena debu

4. Sortasi dan Pengepakan

No Bahaya Potensial SJ (1) J (2) Sd (3) S (4) SS (5) 1 Terjepit 2 Terhirup/pernapasan (dust) 3 Kebisingan

4 Tertarik baling-baling blower

5 Terbentur

6 Mata terkena debu

7 Tertusuk

8 Tersetrum

(6)

Keterangan :

SJ : Sangat jarang, memungkinkan tidak pernah terjadi J : Jarang, dapat terjadi tetapi jarang

Sd : Sedang, dapat terjadi pada kondisi tertentu S : Sering, dapat terjadi secara berkala

SS : Sangat sering, dapat terjadi kapan saja

BAGIAN IV. KONSEKWENSI TERJADINYA BAHAYA 1. Unit Pra Pelayuan dan Pelayuan

No Bahaya potensial TS (1) (2)M (3) Sd (4) B BB (5) 1 Tergores kawat rak pelayuan/trough

2 Terperosok

3 Terkena panas dari exhaust fan 4 Terbentur kursi monorel 5 Tertarik baling-baling exhaust fan

6 Tersetrum listrik

7 Kebisingan

2. Penggilingan dan Fermentasi

No Bahaya Potensial TS (1) M (2) Sd (3) B (4) BB (5) 1 Terjepit 2 Tergelincir 3 Tersetrum 4 Kebisingan 5 Terpotong 6 Terjatuh 75

(7)

3. Unit Pengeringan No Bahaya Potensial TS (1) M (2) Sd (3) B (4) BB (5) 1 Terjepit pintu pengering

2 Tergelincir

3 Terbakar

4 Kebisingan

5 Terpapar panas

6 Terjatuh

7 Mata terkena debu

4. Unit Sortasi dan Pengepakan

No Bahaya Potensial TS (1) M (2) Sd (3) B (4) BB (5) 1 Terjepit rantai 2 Terhirup/pernapasan (dust) 3 Kebisingan

4 Tertarik baling-baling blower

5 Terbentur

6 Mata terkena debu

7 Tertusuk

8 Tersetrum

Keterangan :

TS : Tidak Signifikan, memungkinkan tidak ada konsekuensi yang terjadi

M : Minor, mengakibatkan luka kecil dan tidak permanen Sd : Sedang, mengakibatkan luka atau cacat minor

B : Bencana, mengakibatkan kematian atau cacat permanen BB : Bencana Besar, mengakibatkan kematian dan atau kerugian

finansial dalam jumlah yang tinggi

(8)

77 Lampiran 2. Peta Lokasi PT. Sinar Inesco

Sumber : www.bpkp.go.id

Sumber : www.geocities.com

Keterangan : : PT. Sinar Inesco

Keterangan : Nama Kecamatan 1. Pagerageung 2. Ciawi 3. Rajapolah 4. Cisayong 5. Cigalontang 6. Leuwisari 7. Indihiang 8. Cipedes 9. Salawu 10. Singaparna 11. Cihideung 12. Tawang 13. Kawalu 14. Cibeureum 15. Manonjaya 16. Cineam 17. Taraju 18. Sodonghilir 19. Sukaraja 20. Salopa 21. Bojonggambir 22. Bantarkalong 23. Cibalong 24. Cipatujah 25. Karangnunggal 26. Cikatomas 27. Pancatengah 28. Cikalong

(9)

Lampiran 3. Lay Out Ruangan

(10)

71

(11)

Keterangan :

Ruang Bagian Atas (Pra Pelayuan dan Pelayuan)

Arah Monorail dan arah pergerakan pucuk teh Withering Trough

Tempat menjatuhkan pucuk teh yang sudah layu Ruangan Bagian Bawah

No 1, 2, 3, 4, 5, : Mesin Penggilingan (Open Top Roller) No 6, 7,8, 9, 10 : Mesin Press Cup Roller

No 11 : Ayakan RRB No 12, 13 : Rotorvane No 14 : Ayakan

No 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22 : Rak Fermentasi No 23, 24, 25, 26 : Alat Pengering (Drier)

No 27, 28, 29, 30 : Tungku (Pemasok panas untuk drier) No 31, 32 : Middleton

No 33 : Crusher No 34 : Vibro Mesh No 35 : Vibro Blank

No 36 : Mesin Chota Shifter No 37 : Crusher

No 38 : Vibro Mesh No 39 : Vibro Blank

No 40 : Mesin Chota Shifter No 41 : Winower

No 42 : Tea Bulker

(12)

Lampiran 4. Perhitungan Uji Validitas Safety Psychology Faktor Item Pertanyaan Nilai

Korelasi R tabel α = 10% Tingkat validitas 1 0,841 0,344 Valid 2 0,648 0,344 Valid 3 0,533 0,344 Valid 4 0,663 0,344 Valid Pendidikan dan Pelatihan K3 5 0,534 0,344 Valid 1 0,345 0,344 Valid 2 0,853 0,344 Valid 3 0,702 0,344 Valid 4 0,796 0,344 Valid 5 0,681 0,344 Valid 6 0,354 0,344 Valid Publikasi K 3 7 0,739 0,344 Valid 1 0,580 0,344 Valid 2 0,490 0,344 Valid 3 0,814 0,344 Valid 4 0,725 0,344 Valid 5 0,779 0,344 Valid 6 0,872 0,344 Valid Kontrol lingkungan kerja 7 0,554 0,344 Valid 1 0,630 0,344 Valid 2 0,535 0,344 Valid 3 0,784 0,344 Valid 4 0,456 0,344 Valid 5 0,710 0,344 Valid 6 0,787 0,344 Valid 7 0,274 0,344 Tidak Valid Pengawasan dan Disiplin 8 0,246 0,344 Tidak Valid 1 0,656 0,344 Valid 2 0,740 0,344 Valid 3 0,816 0,344 Valid 4 0,679 0,344 Valid Peningkatan Kesadaran K3 5 0,781 0,344 Valid 81

(13)

Lampiran 5. Perhitungan Uji Validitas Peluang Terjadinya Bahaya 1. Pelayuan dan Pra Pelayuan

Item Pertanyaan Korelasi Nilai α = 10% R tabel Validitas Tingkat

Tergores 0,458 0,729 Tidak valid

Terperosok 0,054 0,729 Tidak valid

Terkena panas dari exhaust fan 0,772 0,729 Valid Terbentur kursi monorel 0,946 0,729 Valid Tertarik baling-baling exhaust

fan -0,170 0,729 Tidak Valid

Tersetrum listrik Tak

hingga 0,729 Tidak Valid

Kebisingan 0,188 0,729 Tidak valid

2. Penggilingan dan Fermentasi

Item pertanyaan Korelasi Nilai α = 10% R tabel Tingkat validitas

Terjepit 0,802 0,805 Tidak valid

Tergelincir Tak hingga

0,805

Tidak valid

Tersetrum 0,345 0,805 Tidak valid

Kebisingan 0,175 0,805 Tidak valid

Terpotong 0,873 0,805 Valid

Terjatuh 0,873 0,805 Valid

3. Pengeringan

Item Pertanyaan Korelasi Nilai α = 10% R tabel Tingkat validitas Terjepit pintu pengering Tak

hingga 0,988 Tidak valid Terjatuh Tak hingga 0,988 Tidak valid Terbakar Tak hingga 0,988 Tidak valid Kebisingan 1 0,988 Valid

Terpapar panas 1 0,988 Valid

Tergelincir 1 0,988 Valid

Mata terkena debu 1 0,988 Valid

(14)

Lanjutan

4. Sortasi dan Pengepakan

Item pertanyaan Korelasi Nilai α = 10% R tabel validitas Tingkat

Terjepit rantai 0,053 0,549 Tidak Valid

Terhirup/pernapasan (dust) 0,265 0,549 Tidak Valid

Kebisingan 0,613 0,549 Valid

Tertarik baling-baling blower Tak hingga

0,549

Tidak Valid

Terbentur 0,634 0,549 Valid

Mata terkena debu 0,389 0,549 Tidak Valid

Tertusuk 0,454 0,549 Tidak Valid

Teresetrum Tak hingga

0,549

Tidak Valid

(15)

Lampiran 6. Perhitungan Uji Validitas Konsekwensi Terjadinya Bahaya 1. Pelayuan dan Pra Pelayuan

Item Pertanyaan KorelasiNilai α = 10% R tabel Tingkat Validitas

Tergores -0,333 0,729 Tidak valid

Terperosok 0,190 0,729 Tidak valid

Terkena panas dari exhaust fan 0,331 0,729 Tidak valid Terbentur kursi monorel 0,331 0,729 Tidak valid Tertarik baling-baling fan

(kipas) 0,746 0,729 Valid

Tersetrum listrik 0,683 0,729 Tidak valid

Kebisingan 0,692 0,729 Tidak valid

2. Penggilingan dan Fermentasi

Item pertanyaan KorelasiNilai α = 10% R tabel Tingkat validitas

Terjepit -0,129 0,805 Valid

Tergelincir 0,902 0,805 Valid

Tersetrum 0,766 0,805 Tidak Valid

Kebisingan 0,902 0,805 Valid

Terpotong 0,705 0,805 Tidak Valid

Terjatuh 0,935 0,805 Valid

3. Pengeringan

Item Pertanyaan Korelasi Nilai α = 10% R tabel Tingkat validitas Terjepit pintu pengering 0,885 0,988 Tidak valid

Terjatuh 0,846 0,988 Tidak valid

Terbakar 0,846 0,988 Tidak valid

Kebisingan 0,846 0,988 Tidak valid

Terpapar panas 0,363 0,988 Tidak valid

Tergelincir 0,885 0,988 Tidak valid

Mata terkena debu 0,885 0,988 Tidak valid

(16)

Lanjutan

4. Sortasi dan Pengepakan

Item pertanyaan Nilai Korelasi

R tabel

α = 10% Tingkat validitas

Terjepit rantai 0.610 0,549 Valid

Terhirup/pernapasan (dust) 0.670 0,549 Valid

Kebisingan -0.039 0,549 Tidak Valid

Tertarik baling-baling blower 0.224 0,549 Tidak Valid

Terbentur Tak hingga 0,549 Tidak Valid

Mata terkena debu 0.167 0,549 Tidak Valid

Tertusuk 0.636 0,549 Valid

Teresetrum 0.566 0,549 Valid

(17)

Lampiran 7. Perhitungan Uji Reliabilitas Safety Psychology 1. Pendidikan dan Pelatihan K3

Case Processing Summary

N %

Valid 24 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 24 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.626 5

Nilai cronbach’s alpha > 0,6 sehingga kuesioner tersebut reliable. 2. Publikasi K3

Case Processing Summary

N %

Valid 24 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 24 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.767 7

Nilai cronbach’s alpha > 0,6 sehingga kuesioner tersebut reliable.

(18)

Lanjutan

3. Kontrol Lingkungan Kerja

Case Processing Summary

N %

Valid 24 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 24 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.814 7

Nilai cronbach’s alpha > 0,6 sehingga kuesioner tersebut reliable. 4. Pengawasan dan Disiplin

Case Processing Summary

N %

Valid 24 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 24 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.650 8

Nilai cronbach’s alpha > 0,6 sehingga kuesioner tersebut reliable.

(19)

5. Peningkatan Kesadaran K3

Case Processing Summary

N %

Valid 24 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 24 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.762 5

Nilai cronbach’s alpha > 0,6 sehingga kuesioner tersebut reliable.

(20)

Lampiran 8. Perhitungan Uji Reliabilitas Peluang Terjadinya Bahaya 1. Pelayuan dan Pra Pelayuan

Case Processing Summary

N %

Valid 6 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 6 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.148 7

Nilai cronbach’s alpha < 0,6 sehingga kuesioner tersebut tidak reliable. 2. Penggilingan dan Fermentasi

Case Processing Summary

N %

Valid 5 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 5 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.400 6

Nilai cronbach’s alpha < 0,6 sehingga kuesioner tersebut tidak reliable

(21)

Lanjutan 3. Pengeringan

Case Processing Summary

N %

Valid 3 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 3 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.843 7

Nilai cronbach’s alpha > 0,6 sehingga kuesioner tersebut reliable. 4. Sortasi dan Pengepakan

Case Processing Summary

N %

Valid 10 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 10 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alphaa N of Items

-.032 8

a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model

assumptions. You may want to check item codings.

Nilai cronbach’s alpha < 0,6 sehingga kuesioner tersebut tidak reliable

(22)

Lampiran 9. Perhitungan Uji Reliabilitas Konsekwensi Terjadinya Bahaya 1. Pelayuan dan Pra Pelayuan

Case Processing Summary

N %

Valid 6 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 6 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.359 7

Nilai cronbach’s alpha < 0,6 sehingga kuesioner tersebut tidak reliable 2. Penggilingan dan Fermentasi

Case Processing Summary

N %

Valid 5 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 5 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.830 6

Nilai cronbach’s alpha > 0,6 sehingga kuesioner tersebut reliable

(23)

Lanjutan

3. Pengeringan

Case Processing Summary

N %

Valid 3 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 3 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.856 7

Nilai cronbach’s alpha > 0,6 sehingga kuesioner tersebut reliable 4. Sortasi dan Pengepakan

Case Processing Summary

N %

Valid 10 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 10 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.260 8

Nilai cronbach’s alpha < 0,6 sehingga kuesioner tersebut tidak reliable

(24)

Lampiran 10. Display untuk Bahaya Terbentur

Sumber: Milist K3(K3_LH@yahoogroups. Com)

Sumber: Milist K3(K3_LH@yahoogroups. Com)

(25)

Lampiran 11. Display untuk Bahaya Terjatuh

(26)

Lampiran 12. Display untuk Bahaya Terbakar/Kebakaran

Sumber : http://www.indonetwork.co.id/

(27)

Lampiran 13. Display untuk Bahaya Tersetrum

Sumber: Milist K3(K3_LH@yahoogroups. Com)

(28)

Lampiran 14. Standard Operating Procedure (SOP) Berdasarkan Unit

No Unit Bahaya SOP

1. Pengeringan Terjepit pintu drier

Gunakan tongkat kayu untuk membalikkan kayu bakar, ketika membuka pintu drier menggunakan tongkat dan ditahan oleh penyangga. Selain itu, potongan kayu bakarnya juga diusahakan panjang agar tidak terlalu dekat dengan pintu.

2. Pengeringan Terpapar panas

Menggunakan sarung tangan anti panas ketika memasukkan kayu bakar dan ketika memasukkan atau mengambil teh bubuk.

3. Sortasi Terjepit rantai Menggunakan sarung tangan ketika rantai/van belt macet.

4. Penggilingan dan

fermentasi Terjepit

Satu mesin minimal 2 orang, menggunakan sapu lidi ketika merapikan pucuk teh yang keluar dari mesin.

5. Penggilingan dan

fermentasi Terpotong

Satu mesin minimal 2 orang, menggunakan sapu lidi ketika merapikan pucuk teh yang keluar dari mesin.

6. Pengeringan Terbakar

Kontrol suhu menggunakan indikator suhu (termometer) dan sediakan APAR yang siap untuk digunakan.

(29)

Lampiran 15. Kotak (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)P3K Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No:Per-15/Men/VIII/2008

(30)

Lampiran 16. P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja )

Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No/Per-02/Men/1992 tentang tata cara penunjukkan kewajiban dan wewenang ahli keselamatan dan kesehatan kerja menyatakan bahwa suatu tempat kerja dimana pengurus memperkerjakan tenga kerja lebih dari 100 maka harus ditunjuk ahli keselamatan dan kesehatan kerja serta dibentuk P2K3.

Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) ialah suatu badan yang dibentuk disuatu perusahaan untuk membantu melaksanakan dan menangani usaha-usaha keselamatan dan kesehatan kerja yang keanggotaannya terdiri dari unsur pengusaha dan tenaga kerja. Struktur dari P2K3 sangat sederhana hanya terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota. Ketua P2K3 diusahakan pimpinan tertitingi di Human Resources Development (HRD). Sekretaris P2K3 harus seorang ahli K3 umum/spesialis, sedangkan untuk anggota dapat dipilih orang-orang dari perwakilan setiap divisi yang bisa menghadiri rapat P2K3 setiap bulannya. Diusahakan orang yang menjadi anggota mempunyai jabatan yang tinggi seperti mandor untuk kasus PT. Sinar Inesco. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja No/Per-02/Men/1992 tentang tata cara penunjukkan kewajiban dan wewenang ahli keselamatan dan kesehatan kerja.

Referensi

Dokumen terkait

Sistem pengelolaan air limbah tidak sesuai dengan standar teknis yang berlaku merupakan kondisi dimana pengelolaan air limbah pada lingkungan perumahan atau

Tujuan akhir dari pendampingan berbasis among ini adalah (1) model yang good and fit, (2) model efektif, (3) trend perilaku tenant dalam peningkatan mental wirausaha, (4) uji

Permeabilitas kapiler yang bertambah terjadi bila protein plasma keluar dari kapiler sehingga tekanan osmotik koloid darah menurun dan sebaliknya tekanan

Dalam melakukan analisis struktur suatu bangunan, seorang praktisi teknik sipil perlu melakukan  perhitungan  yang  tidak  bisa  dikatakan  sederhana.  Perhitungan 

Hal ini berarti bahwa awal waktu Asar dimulai ketika bayangan Matahari sama dengan benda tegaknya, artinya apabila pada saat Matahari berkulminasi atas membuat bayangan

khususnya meliputi banyak faktor, antara lain: masih sulitnya akses bantuan hukum bagi masyarakat Sum Sel karena masih kurangnya pengetahuan mengenai bantuan

Dalam etika pemerintahan, terdapat asumsi yang berlaku bahwa melalui penghayatan yang etis yang baik, seorang aparatur akan dapat membangun

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi sumber risiko yang terdapat pada kegiatan budidaya cabai paprika, menganalisis probabilitas dan dampak dari sumber risiko dan