• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.1 Hasil Analisis Petrografi 1.2. Lampiran 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1.1 Hasil Analisis Petrografi 1.2. Lampiran 1"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

1.1 Hasil Analisis Petrografi

(2)

Lampiran 1a. Hasil Analisis Sayatan Tipis Batuan, Daerah Danau Ranau,

Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung

No. Urut

: 1

No. Sampel

: DR-80

Lokasi

: ; X= mT; Y= mU

Warna Batuan

Abu-abu gelap

Nama Batuan

: Basalt

Satuan Batuan

: Lava Gunung Seminung 2 (Qls-2)

Sayatan tipis

Parallel nicol

Cross Nicol

P 10 x

: Sayatan dalam kondisi segar, bertekstur porfiritik, warna coklat muda keruh. Fenokris berukuran mencapai 2 mm, bentuk kristal euhedral-subhedral yang terdiri dari plagioklas, piroksen dan mineral opak yang tertanam dalam masa dasar mikrokristal plagioklas, piroksen dan gelas vulkanik.

Plagioklas (± 40 %): Hadir sebagai phenocrist dengan bentuk kristal euhedral, berukuran mencapai 2 mm, tidak berwarna hingga abu-abu, relief sedang, prismatik, dengan kembaran yang didominasi oleh kembaran albit, dari sudut pemadaman diketahui berjenis lambradorit. Piroksen (± 5 %): Hadir sebagai phenocrist dengan bentuk kristal subhedral-anhedral, berwarna hijau pucat, relief tinggi, dengan cross-nicol berwarna kuning kecoklatan, berukuran mencapai 1,5 mm, belahan 2 arah saling tegak lurus, dari sudut pemadaman diketahui sebagai diopside atau kelompok clino-pyroxen.

Mineral Opak (± 10 %): berwarna hitam, kedap cahaya, relief tinggi bentuk kristal anhedral, berukuran mancapai 0,3 mm.

Masa dasar (± 45 %): terdiri dari mikrokristal dari mineral plagioklas, piroksen dan gelas vulkanik. Gelas vulkanik, tidak berwarna hingga abu-abu keruh, isotropik, dengan cross-nicol gelap, relief rendah.

(3)

Lokasi : X= mT; Y= mU

Warna Batuan Abu-abu gelap

Nama Batuan : Andesit

Satuan Batuan : Lava Seminung 3 (Qls-3) Sayatan tipis

Parallel nicol

Cross Nicol P 10 x

: Sayatan dalam kondisi segar, berwarna coklat keruh, bertekstur porfiritik, dengan fenokris terdiri dari plagioklas, pyroxene, K-feldspar dan mineral opaq, berukuran mancapai 2,5 mm, dengan bentuk kristal euhedral-anhedral, tertanam dalam masa dasar mikro kristal dan gelas vulkanik. Plagioklas (± 40 %): Hadir sebagai kristal subhedral-euhedral, tidak berwarna hingga abu-abu, prismatik, ukuran kristal mencapai 1,8 mm, pleokroisme kuat, kembaran didominasi oleh kembaran albit, dengan sudut pemadaman 310 berjenis Andesine.

Piroksen (± 5 %): Hadir sebagai an-subhedral kristal, berwarna abu-abu kecoklatan, pleokroisme lemah, relief tinggi, dengan cross-nicol berwarna coklat kehijauan, berukuran hingga 1,5 mm, belahan 2 arah saling tegak lurus, dibeberapa tempat terjadi oksidasi disepanjang tepi kristal, dominan terdiri dari klinopiroksen, sudut pemadaman 41o berjenis diopsid.

K-felspard (± 2%), berukuran mencapai 1,0 mm, dengan bentuk kristal euhedral, relief rendah, ada zoning di sepanjang tepi kristal.

Mineral Opak (± 5 %): berwarna hitam, kedap cahaya, relief tinggi, bentuk kristal anhedral, berukuran mencapai 0,5 mm.

Masa dasar (± 48 %): terdiri atas mikrolit mineral dan dominannya gelas vulkanik.

(4)

Lokasi : X= mT; Y= mU

Warna Batuan Abu-abu kehijauan

Nama Batuan : Andesit

Satuan Batuan : Lava Gunung Kukusan (Qlk) Sayatan tipis

Parallel nicol

Cross Nicol P 10 x

: Sayatan dalam kondisi segar, bertekstur fortfiritik, warna coklat tua keruh. Ada indikasi berstruktur flowing (aliran), Fenokris berukuran mencapai 3 mm, dengan bentuk kristal euhedral-anhedral, terdiri dari plagioklas, piroksen K-feldspar dan mineral opak yang tertanam dalam masa dasar mikrolit mineral dan gelas vulkanik.

Plagioklas (± 30 %): Hadir sebagai kristal euhedral-subhedral, berwarna abu-abu, prismatik, berukuran mancapai 1.5 mm, kembaran didominasi oleh albit dan Carlsbad-albit dengan sudut pemadaman 450 jenis andesine.

Piroksen (± 5 %): Hadir sebagai sub-euhedral kristal, berwarna hijau pucat, pleokroisme lemah, relief tinggi, dengan cross-nicol berwarna kuning kecoklatan, berukuran 1 mm, belahan 2 arah saling tegak lurus, dominan terdiri dari klinopiroksen sedang orthopiroksen relatif tidak ada, sudut pemadaman 44o jenis diopside.

K-feldspar (± 2 %): tidak berwarna, relief rendah, dengan zoning disepanjang tepi kristal, bentuk kristal subhedral-anhedral, berukuran mencapai 1,5 mm.

Mineral Opak (± 3 %): berwarna hitam, kedap cahaya, relief tinggi, bentuk kristal anhedral, berukuran mikro 0,7 mm.

Masa dasar (± 60 %): tersusun oleh mikrolit mineral plagioklas, piroksen dan gelas vulkanik, tidak berwarna hingga abu-abu keruh, isotropik, dengan cross-nicol gelap, relief rendah.

(5)

Lokasi : X= mT; Y= mU

Warna Batuan Krem hingga abu-abu muda

Nama Batuan : Pumice

Satuan Batuan : Pyroklastik jatuhan Seminung (Qjs) Sayatan tipis

Parallel nicol

Cross Nicol P 10 x

: Sayatan dalam kondisi segar, warna coklat muda keruh, bertekstur vitrofirik. Fenokris berukuran 1,5 mm, bentuk kristal sub-subhedral, terdiri dari plagioklas, piroksen dan mineral opak yang tertanam dalam masa dasar mikro kristal dan gelas vulkanik, terdapat struktur vesicular berupa lobang-lobang melingkar berdiameter mencapai 2 mm, sebagai ciri adanya gas realease.

Plagioklas (± 15 %): Hadir sebagai kristal euhedral, tidak berwarna hingga abu-abu, relief sedang, pleokroisme kuat, prismatik, berukuran mencapai 1,5 mm, memiliki kembaran albit dan kalsbat, sudut pemadaman 40º jenis Andesine.

Piroksen (± 5 %): Hadir sebagai subhedral-anhedral kristal, berwarna abu-abu kecoklatan, pleokroisme lemah, relief tinggi, dengan cross-nicol berwarna coklat kehijauan, berukuran mencapai 1,0 mm, belahan 2 arah saling tegak lurus, dominan terdiri dari klinopiroksen, sudut pemadaman 53o jenis augite.

Hornblende (± 1%): Berukuran mencapai 0,5 mm, bentuk kristal anhedral, relief tinggi, warna interferensi hijau kekuningan, dengan bentuk belahan membentuk 1200.

Mineral Opak (± 3 %): berwarna hitam, kedap cahaya, relief tinggi, bentuk kristal anhedral, berukuran mikro 0,3 mm, mengkin berupa magnetik atau oksida besi lainnya.

Masa dasar (± 76 %): Didominasi oleh mikrolit mineral plagioklas, piroksen dan gelas vulkanik.

(6)

Lokasi : X= mT; Y= mU

Warna Batuan : Abu-abu gelap

Nama Batuan : Andesit

Satuan Batuan : Lava Seminung 1 (Qls-1) Sayatan tipis

Parallel nicol

Cross Nicol P 10 x

: Sayatan dalam kondisi segar, bertekstur vitrofirik terdiri dari phenokris yang tertanam dalam masa dasar yang didominasi gelas vulkanik. Phenokris terdiri dari plagioklas, pyroxene, K-felspard, yang berukuran mencapai 3,0 mm dengan bentuk kristal anhedral-subhedral.

Plagioklas (± 40 %): Berukuran mencapai 3,0 mm, dengan bentuk kristal euhedral-subhedral, prismatic, kembaran didominasi oleh kembaran albit dan Carlsbad-albite, dengan sudut kembaran 470 jenis andesine.

Pyroksen (± 5 %): Berukuran mencapai 0,5 mm, bentuk kristal anhedral-subhedral, prismatic, warna interferensi coklat kekuningan, dengan sudut pemadaman 430 jenis diopside.

K-feldspar ( ± 1%) : Berukuran mencapai 0,5 mm, bentuk kristal euhedral-subhedral, relief rendah, dengan warna interferensi putih, dan terdapat zoning di sepanjang tepi kristal.

Masa Dasar (± 54%): Didominasi oleh glass vulkanik, hal ini ditandai dengan kenampakan gelap pada posisi nikol silang.

(7)

Lokasi : X= mT; Y= mU

Warna Batuan Krem hingga abu-abu muda

Nama Batuan : Andesit terkersikan

Satuan Batuan : Vulkanik Tua ( Tlt) Sayatan tipis

Parallel nicol

Cross Nicol P 10 x

: Sayatan dalam kondisi segar, bertekstur mikrokristalin, terdiri dari kristal kuarsa, plagioklas dan mineral opaq, ukuran kristal mencapai 2,0 mm, berbentuk subhedral-anhedral.

Kuarsa (± 80 %): Warna putih – tak berwarna, mempunyai pemadaman bergelombang, bentuk kristal anhedral-subhedral, ukuran kristal mencapai 2,0 mm, hadir sebagai kuarsa sekunder yang menalterasi secara pervasive, interlocking tekstur.

Mineral Opaq (± 10 %): Bentuk kristal subhedral-anhedral, ukuran kristal mencapai 1,5 mm, tertanam dalam kumpulan kristal kuarsa, dari bentuk kristal mineral opaq ini teridentikasi sebagai pyrite dan chalcopyrite (cubic).

Plagioklas (± 1 %): Bentuk kristal subhedral-anhedral, berukuran mencapai 0,5 mm, relief rendah, di beberapa tempat menunjukkan mulai teralterasi oleh kuarsa. Mineral plagioklas ini merupakan mineral sisa dari batuan asal yang di perkirakan sebagai andesite.

(8)

Lokasi : X= mt; Y= mU

Warna Batuan Abu – abu muda

Nama Batuan : Tufa Kristal

Satuan Batuan : Vulkanik Tua ( Tlt) Sayatan tipis

Parallel nicol

Cross Nicol P 200 x

: Sayatan dalam kondisi segar, warna: putih-abu-abu kusam bertekstur aphyric, yang terdiri dari mikrokristal yang berukuran relative seragam, berukuran hingga 0.5 mm, terdiri dari plagioklas, pyroksen, biotit, k-feldspar, mineral opaq dan gelas. Dibeberapa tempat terdapat mikroveinlets yang terisi oksida besi.

Plagioklas (± 30%): Hadir sebagai kristal subhedral-anhedral, prismatik, kembaran didominasi oleh albit dan Carlsbad. Berwarna abu-abu, relief sedang, pleokroisme kuat, berukuran mencapai 0,5 mm.

Piroksen (± 10 %): Hadir sebagai euhedral-subhedral kristal, ukuran kristal mencapai 0,5 mm, berwarna abu-abu kehijauan, dengan cross-nicol berwarna coklat kekuningan, belahan 2 arah saling tegak lurus.

Biotite (± 5%): Warna coklat kekuningan, ukuran kristal mencapai 0,5 mm, bentuk kristal anhedral-subhedral, tertanam dalam mikrolite dan gelas vulkanik.

K-feldspar (± 7 %): Berwarna putih – tak berwarna, bentuk kristal euhedral-subhedral, ukuran kristal mencapai 0,6 mm.

Mineral opaq ( ± 15%): Berwarna hitam, ukuran mencapai 0,3 mm, bentuk kristal anhedral.

Kuarsa (± 10%): Bentuk kristal anhedral dengan ukuran kristal mencapai 0,3 mm, di beberapa tempat terjadi korosi di ssepanjang tepi kristalnya. Gelas vulkanik dan Mikrokristal (± 23 %): Hadir sebagai komponen masa dasar yang mengisi ruang-ruang antar kristal.

(9)

Lokasi : X= mT; Y= mU

Warna Batuan Abu-abu kehijauan

Nama Batuan : Andesit

Satuan Batuan : Vulkanik Tua ( Tlt)

Sayatan tipis

Parallel nicol

Cross Nicol P 10 x

: Sayatan dalam kondisi segar, bertekstur porfiritik, warna: coklat tua keruh Fenokris berukuran mencapai 3,0 mm, bentuk kristal euhedral-subhedral, terdiri dari plagioklas, piroksen dan mineral opak yang tertanam dalam masa dasar mikro kristal dan gelas vulkanik.

Plagioklas (± 30 %): Hadir sebagai kristal euhedral-subhedral, tidak berwarna hingga abu-abu, relief sedang, prismatik, berukuran mencapai 3,0 mm, memiliki kembaran albit dan carldsbad-albit dengan sudut pemadaman 53º , jenis labradorite.

Piroksen (± 7 %): Hadir sebagai anhedral-euhedral kristal, berwarna hijau pucat, relief tinggi, dengan cross-nicol berwarna kuning kecoklatan, berukuranmencapai 0,5 mm, belahan 2 arah saling tegak lurus, dominan terdiri dari klinopiroksen sedang orthopiroksen relatif tidak ada, sudut pemadaman 44o , jenis diopside.

K-feldspar (± 1%): Hadir sebagai anhedral mineral, dengan ukuran kristal mencapai 0,5 mm, terdapat zoning disepanjang tepi kristal, kemungkinan sebagai orthoklas.

Mineral Opak (± 10%): Hadir sebagai subhedral-anhedral kristal, dengan ukuran kristal mencapai 0,5 mm, warna hitam tak tembus cahaya. Masa dasar (± 52 %): Didominasi oleh mikrolit plagioklas ukuran kristal < 0,1 mm, selain mikrolit gelas juga hadir sebagai masa dasar, dan terdapat struktur aliran yang ditandai dengan orentasi mineral plagioklas.

(10)

Lokasi : X= mT; Y= mU

Warna Batuan Hitam hingga abu-abu tua

Nama Batuan : Andesit Pyroxen

Satuan Batuan : Aliran Piroklastik Ranau (Qapr) Sayatan tipis

Parallel nicol

Cross Nicol P 200 x

: Sayatan batuan dalam kondisi segar, bertekstur vitrifirik, terdiri dari phenokris yang tertanam dalam masa dasar yang didominasi gelas vulkanik, phenokris terdiri dari plagioklas, pyroksen dan menral opaq. Terdapat struktur vesicular berupa lubang-lubang bekas gas realease. Plagioklas ( ± 25%) Hadir sebagai euhedral-subhedral kristal, ukuran kristal mencapai 2,0 mm, prismatic, kembaran didominasi oleh albit yang mempunyai sudut pemadaman 300 jenis andesine.

Pyroksen (± 10%), Hadir sebagai euhedral-subhedral kristal, ukuran kristal mencapai 1,5 mm, prismatic, relief tinggi, warna interferensi jingga, dengan belahan saling tegak lurus. Dari besarnya sudut pemadaman yaitu 440 pyroksen ini berjenis diopside.

K-feldspar (± 1%) Hadir sebagai anhedral kristal, dengan ukuran kristal mencapai 1,0 mm, warna putih hingga tidak warna, relief rendah dan zoning di sepanjang tepi kristal.

Mineral Opaq (± 5%) Hadir sebagai anhedral kristal, warna hitam tak tembus cahaya, ukuran kristal mencapai 0,4 mm, diindentifikasi sebagai magnetit.

Masa Dasar (± 64%) Hadir sebagai pengisi ruang diantara phenokris, dengan ukuran kristal < 0,5 mm, didominasi oleh gelas vulkanik, warna interferensi hitam, isotropic.

(11)

Satuan Lava Tua (TLT)

Foto 4. a) Lava andesit yang telah terkekarkan di Sungai Wai Uluhan b) urat-urat

kalsit mengisi rekahan pada batuan lava andesit tua di Sungai Wai Uluhan c)

ketidakselarasan (angular unconformity) antara piroklastik jatuhan seminung (QJS)

dan lempung karbonan pada satuan lava tua (TLT). d) alterasi pada batuan tufa di

daerah Jagaraga.

a)

b)

(12)

Satuan Aliran Piroklastik Ranau (QALR)

Foto 5. a) batuan piroklastik aliran massif produk Ranau dengan tebal > 8m di daerah

Batukupit. b) jatuhan bomb dan scoria sebagai komponen aliran piroklastik Ranau di

temukan di daerah Batukupit.

Satuan Lava Kukusan

Foto 6.a) batuan lava basaltis dengan strutktur sheeting joint produk Gn.Kukusan (QLK)

ditemukan di daerah Gunungaji. b) Lava basaltis boulder produk Kukusan di temukan di

daerah Setiwang.

a)

b)

(13)

Satuan Breksi Vulkanik Gn.Kukusan

Foto 7. a) breksi vulkanik dengan komponen lava basaltis (QBvK)ditemukan di daerah

Gunungaji. b) Breksi vulkanik di dinding jalan menuju Gunungaji dengan tebal < 3m.

Satuan Aliran Laharik Kukusan

Foto 8. a)b) Aliran laharik produk Gn.Kukusan (QAlK) ditemukan di daerah Waitanding

terdiri dari komponen batuan lava tua dan lava basaltis kukusan.

a)

b)

(14)

Satuan Lava Seminung-1 (QLS-1)

Foto 9. a) Lava basaltis produk Seminung-1 (QLS-1) ditemukan di daerah Talang

Kedu bersifat massif dengan tebal 5m. b) manifestasi air panas ditemukan keluar

dari lava seminung 1.

Satuan Jatuhan Piroklastik Seminung (QJS)

Foto 10. a) jatuhan piroklastik seminung (QJS), komponen berupa batuapung

(pumice) umumnya memiliki ukuran sampai 5-10 cm, ditemukan di daerah Talang

Kedu. b) piroklastik jatuhan dengan struktur parallel laminasi, tersusun atas

pumice ukuran < 5cm, menindih lava tua di daerah Sulung.

a)

b)

(15)

Satuan Aliran Laharik Seminung

Foto 11. a) endapan lahar seminung (QAlS) dengan sisipan jatuhan piroklastik

seminung di daerah haniarong. b) komponen lahar berupa lava basaltis c)

endapan lahar dengan matrik pasirtufa di Desa Haniarong.

Satuan Lava Seminung-2

b)

c)

a)

b)

c)

a)

(16)

Foto 12.a) lava basaltis seminung (QLS-2) menindih batuan piroklastik aliran

ranau. Ditemukan di daerah penambangan batukupit. b) struktur sheeting joint

pada lava seminung 2 di daerah Batulawang. c) lava boulder seminung 2

ditemukan mengisi lembah di sekitar Talang Kedu.

Satuan Lava Seminung 3

Foto 13. a) lava basaltis dengan tekstur afanitik tersingkap di puncak Gn. Seminung

(QLS-3). b) Autobreccia pada puncak seminung dengan komponen lava basatis yang lebih halus

(afanitik)

Satuan Longsoran dan Aluvium

Foto 14 a) longsoran yang terjadi pada tahun 2000 membawa material lepas dari produk

lava seminung dan jatuhan piroklastik. b) sungai warkuk yang memiliki lebar >10m

tersusun oleh material lepas endapan fluvial.

a)

a)

b)

(17)

Foto 15. Gawir Sesar Talang Kedu berarah BL-TG pada batuan lava seminung-1 di

daerah Haniarong

Foto 16. Drag fold di dinding dan offset litologi pada batuan tufa sebagai indikasi

sesar kotabatu dengan arah baratlaut-tenggara

(18)

Foto 18. Zone gerus (sheared zone ) pada jalur Sesar Way Uluhan

1.2 Grafik FIMA

62% Halloysite + 38% Illite; SRSS=41, SNR=69.1

1:DR40a

Wa v e l e n g t h i n n m R e fl ec tanc e 1300 1600 1900 2200 2500 0. 145 0. 239 0. 3 3 4 0. 429 0. 523 SRSS 0 35.714 71.429 107.143 142.857 178.571 214.286 250 >250

Referensi

Dokumen terkait

Batuan ini bertekstur porfiritik, berukuran butir halus-sedang, fenokris berupa kuarsa berukuran &lt; 2mm dengan kelimpahan lebih dari 5%, bentuk kristal umumnya

Pada proyek akhir ini juga menggunakan sensor rotary encoder untuk menghitung jumlah perputaran poros roda motor yang nantinya output pada rotary encoder yang

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena dengan rahmat dan karunia-Nya tesis yang berjudul “ANALISIS TENTANG KONSOLIDASI TANAH PADA DESA

Biaya pembatalan ini juga berlaku bagi peserta yang oleh karena sesuatu dan lain hal mengganti tanggal keberangkatan atau pindah ke jenis tour yang lain. Pembatalan sebagian

switching value ini tertera pada Lampiran 17. Dapat diketahui bahwa perubahan harga ampas tempe pada skenario I tidak boleh lebih dari 630,25 persen karena akan

Sejauh pengamatan peneliti, penelitian mengenai perbedaan adversity quotient pada mahasiswa yang mengikuti Objective Structured Clinical Skills (OSCE) berdasarkan motivasi

Menurut Kasmir (2014:249), mendefinisikan customer service secara umum sebagai setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan

Setelah melalui proses evaluasi dan analisa mendalam terhadap berbagai aspek meliputi: pelaksanaan proses belajar mengajar berdasarkan kurikulum 2011, perkembangan