• Tidak ada hasil yang ditemukan

PASCAMANUSIA; SAINS DAN TEKNOLOGI TERHADAP TAKDIR MANUSIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PASCAMANUSIA; SAINS DAN TEKNOLOGI TERHADAP TAKDIR MANUSIA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PASCAMANUSIA; SAINS DAN TEKNOLOGI

TERHADAP TAKDIR MANUSIA

Abshar Platisza Biradenio Nuh Aminudin TH Siregar M.Sn

Program Studi Sarjana Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB

Email: absharpb@gmail.com

Kata Kunci : teknologi informasi, pasca manusia, media baru, instalasi, gambar

Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa

Abstrak

Komputer mengubah secara radikal kepercayaan manusia milenium lama dan mengangkat teknologi menjadi daya utama dalam kehidupan manusia, yang secara tak langsung merevolusi konsep tentang hidup dan tubuh. Dari tubuh fisik menuju virtual, dari kepercayaan kultural menuju jelmaan virtual, identitas masyarakat mulai pudar, gender baru mulai muncul dan nilai nilai yang lain mulai hilang dimana Masyarakat sekarang yang sangat bergantung pada dunia digital yang berwajah kode bineral. Istilah post-human berasal dari post-human manifesto oleh steve nichols pada 1988 dimana istilah ini umum dipakai untuk mendeskripsikan perbedaan dan kompleksitas ekspektasi kehidupan dan identitas dari masyarakat abad 21, dimana kemajuan sosial dan teknologi pada abad 20 menetapkan bahwa manusia berada di kondisinya yang sekarang dan tak bisa dimanfaatkan seluruhnya dan robotika adalah solusinya di abad selanjutnya. Karya yang akan dibuat adalah karya instalasi media baru, medium ini dipilih karena dapat mewakili narasi tentang dampak dari arus teknologi informasi pada manusia. Medium spesifik yang digunakan adalah microcontroller, olahan komputer dan video yang menggambarkan realitas baru bagi manusia sebenarnya adalah serangkaian proses kode bineral. Dari hal itu semua, manifestasi pemikiran post human ini dapat dinterpretasikan sebagai redefinisi dari istilah ‘manusia’, sebagaimana kita hidup didalam dunia dengan kemajuan teknologi didalamnya. Dengan kemajuan cepat dalam teknologi ini, wacana post human yang muncul seperti fiksi ilmiah dan penggambaranya sudah hampir menjadi kenyataan dalam kehidupan sehari hari.

Abstract

Computers radically alter the old millenium human beliefs and elevate technology to becoming a major power in human life, which indirectly revolutionize the concept of life and body. From the virtual to the physical body, from cultural beliefs to the virtual incarnation, the identity of the community began to fade, a new gender began to emerge and the other values began to disappear where the community is now very dependent on the digital world faced bineral code. The term of post-human derived from the post-human manifesto by Steve Nichols in 1988 where the term is commonly used to describe the differences and complexities expectations of life and identity of the people of the 21st century, where social progress and technology in the 20th century established that the current human condition can not be utilize fully and robotics is the solution in the next century.

Works that will be made is the work of new media installation, this medium was chosen because it represents the narrative of the impact of information technology on the human flow. Specific medium used is a microcontroller, computer processing and video depicting the new reality for humans is actually a set of processes bineral code. The manifestation of human thought this post can be interpreted as a redefinition of the term of 'human being', as we live in the world with the technological advances in it. With the rapid advances in this technology, post-human discourse that appear like science fiction and description has almost become a reality in their daily lives.

1. Pendahuluan

Ditemukanya komputer mengubah secara radikal kepercayaan manusia milenium lama dan mengelevasi teknologi menjadi daya utama dalam kehidupan manusia, yang secara tak langsung merevolusi konsep tentang hidup dan tubuh. Dari tubuh fisik menuju virtual, dari kepercayaan kultural menuju jelmaan virtual, identitas masyarakat mulai pudar, gender baru mulai muncul dan nilai nilai yang lain mulai hilang dimana Masyarakat sekarang yang sangat bergantung pada dunia digital yang berwajah kode bineral. Sejak segalanya dapat terproses secara digital dan tersimpan dalam bentuk angka, masyarakat secara perlahan melepaskan kontrol dari tubuhnya sendiri dan menjadi entitas hibrida dengan kultur virtual. Datangnya komputer, internet dan media massa menyebabkan dampak signifikan pada kehidupan manusia, ekonomi, dan budaya, yang memunculkan fenomena yang dikenal dengan pascamanusia.

Istilah pascamanusia muncul dari pemikiran post human manifesto oleh Steve Nichols, yang dipublikasikan pada 1988. Istilah tersebut seringkali mendeskripsikan penyimpangan, ekspetasi kompleks, dan identitas dari masyarakat abad 21, secara spekulatif merepresentasikan penyusunan ulang manusia sebagai individu. Secara filosofis, sifat alami manusia adalah bentuk dimana manusia secara individu muncul, sifat alami manusia adalah mandiri, rasional, berkehendak bebas. Dalam paham pascamanusia sendiri mengakui tentang ketidaksempurnaan, dan memahami dunia melalui perspektif heterogen dengan mempertahankan kekakuan intelektual dan dedikasi pada observasi objektif, dengan tujuan kemampuan untuk mengubah perspektif dan memanifestasikan diri melalui identitas yang berbeda.

Inti yang dapat ditarik dari pemahaman pascamanusia ini adalah ketika hubungan manusia dan mesin berintelegensi tinggi saling berhubungan yang mempengaruhi pemahaman tradisional mengenai arti sebenarnya menjadi “manusia”, sebuah fase dimana tumpang tindih yang terus menerus antara manusia dan mesin.

(2)

Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1| 3 Seperti yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya, bahwa perkembangan teknologi dengan laju yang sangat cepat ini menuai sebuah prediksi dan paham paham didalam pemikiran pascamanusia itu sendiri bahwa teknologi dapat membawa kemanusiaan kearah yang lebih baik. Meninjau dari hal tersebut penulis melihat adanya permasalahan yang dapat diangkat dari fenomena tersebut.

Berangkat dari permasalahan- permasalahn tersebut, penulis berupaya memunculkan permasalahan permasalahan yang timbul dari fenomena pascamanusia yang diterapkan kedalam berbagai medium instalasi seni media baru. Penulis menciptakan karya dengan menggunakan teknik robotik yang dikontrol dengan microcontroller, perangkat rekognisi wajah melalui perangkat lunak komputer, teknik drawing diatas kanvas, teknik penggabungan drawing yang berfungsi sebagai konduktor dan rangkaian listrik, dan teknik seni video. Melalui berbagai teknik tersebut, penulis mencoba memaparkan isu isu tenttang posthumanisme didalam manusia .

3. Hasil Studi dan Pembahasan

Karya ini dibuat dengan maksud menampilkan kritik terhadap gaya hidup manusia yang sudah termakan arus teknologi informasi dimana penggunaan teknologi informasi yang sudah menjadi kebutuhan primer manusia. Dengan berangkat dari tema pascamanusia sendiri dimana augmentasi teknologi sudah mempenetrasi tubuh manusia dimana isu utam dari pascamanusia adalah transhumanise, kloning, dan gender ketiga. dengan tubuh sebagai objek utama dalam karya, penulis menghadirkan beberapa isu mengenai pascamanusia kedalam beberapa macam visual karya. Dimana dalam karya ini penulis menghadirkan bentuk tubuh manusia yang sudah termodifikasi dan terdeformasi sebagaimana yang umum digambarkan pada manusia pascamanusia adalah percampuran antara teknologi mekanis dan individu organis, atau yang lebih dikenal dengan istilah cyborg.

Dalam karya ini, penulis mencoba memetaforakan berbagai isu pascamanusia melalui beberapa medium yang ada. Seperti saat penulis mencoba memetaforakanya dengan mengganti kabel dengan gambar tubuh manusia yang dialiri perintah perintah bineral secara berulang. Hal tersebutlah yang ingin penulis simbolkan dari dari dampak teknologi informasi itu sendiri, ketika manusia mulai kehilangan kendali sepenuhnya dari tubuhnya. Melalui instalasi robotik yang bergerak berulang dan berasal dari sebuah perintah bineral yang dapat terkendali itulah penulis mencoba menggambarkan bagaiman interaksi yang juga dikendalikan oleh perintah bineral dengan karya tersebut yang dapat mendeteksi wajah manusia.

Lalu pada bagian jantung, material yang digunakan adalah silikon, dimana material inilah yang saat ini digunakan jika ingin mengaugmentasikan organ didalam tubuh manusia, lalu bagian ini dibuat dengan teknik cetak dan berulang untuk menggambarkan bahwa organ tubuh manusia yang dapat rusak dapat digantikan secara mudah melalui proses industri. Selain itu bagian ini penulis buat menjadi seaakan akan berdetak dengan maksud me-mimesis-kan cara kerja organ jantung pada manusia.

(3)

detak dalam gubahan, denyut dalam aksara. Media campur, 180 x 88 cm, 2016

(4)

Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1| 5

4. Penutup / Kesimpulan

Melihat dari arus informasi dan intensitas manusia menggunakanya, tampak dari hal tersebut manusia memiliki ekstensinya masing masing terhadap dunia digital, dimana masing masing mempunyai alter-personalitas. Sebelum era digital ini berkembang, ‘diri’ terdefinisi sebagai sesuatu yang unik, individual, ego yang mandiri, dan dikotomi antara pikiran dan tubuh. Dalam realitas virtual, ‘diri’ menjadi sebuah ‘mata virtual’ yang bertemu berbagai perspektif melalui persepsi akal. Dengan kemajuan dalam teknologi telekomunikasi dan jejaring sosial, isu mengenai pribadi digital ini makin menjadi kompleks. Melalui munculnya fenomena ini, seharusnya manusia dapat mempercayai pribadi sejatinya yang kompleks dan rapuh. Dari hal ini, dapat disimpulkan bahwa pribadi digital adalah pribadi yang dinamis, ‘plin-plan’, dan gelisah. Kita hidup berdampingan dengan era digital dimana persepsi diri dan tubuh manusia selalu dalam perubahan yang konstan. Dari hal itu semua, manifestasi pemikiran post human ini dapat dinterpretasikan sebagai redefinisi dari istilah ‘manusia’, sebagaimana kita hidup didalam dunia dengan kemajuan teknologi didalamnya. Dengan kemajuan cepat dalam teknologi ini, wacana post human yang muncul seperti fiksi ilmiah dan penggambaranya sudah hampir menjadi kenyataan dalam kehidupan sehari hari.

Penulis menggunakan karya seni sebagai alat untuk menjawab permasalahan dari fenomena posthumanisme, walaupun demikian penulis sadar bahwa karya seni tidak bisa menjadi solusi tunggal dalam menjawab fenomena yang hadir ditengah masyarakat, tapi melalui karya seni penulis bisa memaparkan dan menyadarkan mengenai fenomena yang sedang terjadi

(5)

Ucapan Terima Kasih

Artikel ini didasarkan kepada catatan proses berkarya/perancangan dalam MK Tugas Akhir Program Studi Sarjana Seni Rupa FSRD ITB. Proses pelaksanaan Tugas Akhir ini disupervisi oleh pembimbing Aminudin TH Siregar M.Sn. .

Daftar Pustaka

BUKU:

 Hayles, N. Katherin. 1999. How we Became a Posthuman, Chicago, The University of Chicago.

 Ran, Faye. 2009. A History of Installation Art and the Development of New Art Forms. New York. Peter Lang Publishing

 Whitelaw, Mitchell. 2004. Metacreation : Art and Artificial Life. Cambridge, MIT Press  Kelly, Niamh Ann. 2003. What’s Installation Art. Dublin. IMMA

 Wilson, Stephen. 2013. Art+Science Now, San Fransisco, Thames and Hudson.  Wilson, Stephen. 2002. Art, Science and Cultural Acts., Cambridge, MIT Press  Pepperel, Robert. 2003. The Post Human Condition. Bristol. Intellect Books

 Rutsky, R.L. 1999. High Techne : Art and Technology from machine to Aesthethics in Posthuman, London. University of Minnesota Press

 Herbrechter, stefan. 2013. Posthumanism : a Critical Analisys, London, Bloomsbury Academic WEBSITE :

 Tseng, Yu-Chuan. 2013. From Myths to Genetic Engineering – Transformations, Hybrid and Cyborg within Creative Works. ma.ntua.edu.tw/nextbody/nextbody_en/docs/cr/cr_04_en.doc. diakses pada 12 mei 2015.  http://www.moustachemagazine.com/2015/05/global-artist-heri-dono-hits-stockholm/heri-dono-angels/ .

diakses pada 5 februari 2016 pk 21.04

 http://www.mocataipei.org.tw/index.php/2012-01-12-03-36-46/past-exhibitions/173-exhibition-review-2013/974-post-humanist-desire. Diakses pada 8 september 2015 pk 17.21

 www.posthumanism.org/page=2. Diakses pada 18 februari 2016 pk 13.55

(6)

Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1| 7

SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING TA

Bersama surat ini saya sebagai pembimbing menyatakan telah memeriksa dan menyetujui Artikel

yang ditulis oleh mahasiswa di bawah ini untuk diserahkan dan dipublikasikan sebagai syarat

wisuda

mahasiswa

yang

bersangkutan.

Nama Mahasiswa

NIM

Judul Artikel

diisi oleh pembimbing

Nama Pembimbing

Rekomendasi

Lingkari salah satu 

1. Dikirim ke Jurnal Internal FSRD

2. Dikirim ke Jurnal Nasional Terakreditasi

3. Dikirim ke Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi

4. Dikirim ke Seminar Nasional

5. Dikirim ke Jurnal Internasional Terindex Scopus

6. Dikirim ke Jurnal Internasional Tidak Terindex Scopus

7. Dikirim ke Seminar Internasional

8. Disimpan dalam bentuk Repositori

Bandung, .../.../ 2013

Tanda Tangan Pembimbing :

Nama Jelas Pembimbing :

Referensi

Dokumen terkait

Maksud pembelajaran kooperatif tipe TSTS untuk meningkatkan minat dan aktivitas mahasiswa yang berani dan membantu teman dalam belajar, saling bertukar informasi dan

Perencanaan bisnis merupakan dokumen tertulis yang menjelaskan rencana perusahaan/pengusaha untuk memanfaatkan peluang-peluang usaha (business opportunities) yang

Agar dalam penggambaran perspektif 2 titik hilang dapat dilaksanakan dengan baik, maka kita perlu lebih dahulu memahami bagan perspektif 2 titik hilang tentang

Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk, hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrument pengukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh

Laporan Hasil Penggambaran adalah laporan yang disiapkan oleh juru gambar atau kepala juru gambar (job captain) yang ditujukan kepada arsitek dengan tujuan menjelaskan

Untuk pasien yang dikategorikan sebagai pasien yang mendesak atau gawat darurat, pengkajian dilakukan setiap 15 menit / lebih bila perlu.Setiap pengkajian ulang harus

Uji toksisitas akut oral adalah suatu pengujian untuk mendeteksi efektoksik yang muncul dalam waktu singkat setelah pemberian sediaan uji yangdiberikan secara oral dalam dosis

Hasil evaluasi menunjukkan bahwa delapan dari 60 genotipe jarak pagar yang dievaluasi merupakan tanaman tri-monoecious yang menghasilkan bunga jantan, bunga betina, dan