• Tidak ada hasil yang ditemukan

Revisi 0 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Revisi 0 RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

2015-2019

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

2015

(2)

RENCANA STRATEGIS

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

2015-2019

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

BAB IPENDAHULUAN ... 1

1.1. Kondisi Umum ... 1

1.2. Potensi dan Permasalahan ... 3

BAB IIVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN... 9

2.1. Visi ... 9

2.2. Misi ... 9

2.3. Tujuan ... 10

2.4. Sasaran Unit Kerja ... 10

2.5. Prinsip ... 12

2.6. Nilai ... 12

BAB IIIARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ... 14

3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Sekretariat Utama ... 14

3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Pusdiklat ... 15

3.3. Program dan Kegiatan ... 16

BAB IVTARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ... 18

4.1. Target Kinerja ... 18

4.2. Kerangka Pendanaan... 19

BAB VPENUTUP ... 20

Lampiran 1. Matriks Sasaran Program dan Keterkaitannya dengan Kinerja Pusdiklat 2015-2019 ... 21

(4)

KATA PENGANTAR

Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) adalah unit kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang bertanggung jawab dalam pembinaan sumber daya manusia (SDM) untuk melaksanakan misi BATAN dalam mencapai visi: “BATAN unggul di tingkat regional, berperan dalam percepatan kesejahteraan menuju kemandirian bangsa.” Berdasarkan Perka Nomor 14 Tahun 2013, Pusdiklat memiliki tugas melaksanakan program dan evaluasi pendidikan dan pelatihan, penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan jabatan fungsional yang berada di bawah pembinaan BATAN.

Kegiatan Pusdiklat dapat terlaksana secara optimal apabila direncanakan dengan baik dalam bentuk Rencana Strategis (Renstra). Renstra Pusat Pendidikan dan Pelatihan tahun 2015-2019 disusun mengacu pada Renstra Sekretariat Utama tahun 2015-2019, khususnya terkait dengan program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya BATAN. Renstra ini disusun dalam rangka perencanaan kegiatan Pusdiklat untuk lima tahun mendatang dan menjadi acuan bagi Bidang, Bagian atau Unit di Pusdiklat dalam menyusun kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Partisipasi pegawai Pusdiklat dalam penyusunan Renstra ini sangat berharga dalam rangka pelibatan pegawai dalam menentukan arah kegiatan Pusdiklat ke depan. Selain itu, keterlibatan dan komitmen pegawai menentukan keberhasilan terlaksananya semua program dan kegiatan sesuai dengan yang direncanakan. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada anggota Tim Penyusun Rencana Strategis tahun 2015-2019 Pusat Pendidikan dan Pelatihan atas segala upaya dan gagasan untuk kemajuan Pusdiklat.

Jakarta, Oktober 2015 Kepala Pusdiklat,

(5)

Renstra Pusdiklat 2015-2019 | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Kondisi Umum

Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) BATAN adalah Pusat setingkat eselon II BATAN yang melaksanakan fungsi pembinaan pendidikan dan pelatihan mengacu pada Peraturan Kepala BATAN Nomor 14 tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja BATAN. Pusdiklat yang berlokasi di Kawasan Nuklir Pasar Jumat berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BATAN dan secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Utama BATAN.

Dalam melaksanakan fungsi pembinaan pendidikan dan pelatihan, Pusdiklat perlu mempertimbangkan beberapa isu strategi:

Persaingan global yang menuntut kemampuan SDM berkualitas tinggi pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir, khususnya untuk program unggulan BATAN di bidang pengembangan dan pengoperasian Reaktor Daya Eksperimental (RDE), pengembangan jabatan fungsional nuklir, dan mengurangi kesenjangan kompetensi. Perubahan paradigma penyelenggaraan pemerintahan atau birokrasi

yang bersih, kompeten dan melayani. Pemanfaatan teknologi informasi.

Pemanfaatan sumber daya untuk pelaksanaan tugas dan fungsi secara efektif dan efisien dengan sistem manajemen mutu dan sistem K3.

Pemanfaatan sumber daya dari luar Pusdiklat, luar BATAN atau organisasi lain dalam dan luar negeri melalui program kerja sama.

Pusdiklat mempunyai tugas melaksanakan program dan evaluasi pendidikan dan pelatihan, penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan Jabatan fungsional yang berada dibawah pembinaan BATAN. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Pusdiklat menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan urusan perencanaan, persuratan dan kearsipan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga, dokumentasi ilmiah dan publikasi serta pelaporan;

(6)

Renstra Pusdiklat 2015-2019 | 2

c. penyelenggaraan pelatihan;

d. pengembangan Jabatan fungsional nuklir dan kerja sama pendidikan dan pelatihan; dan

e. pelaksanaan jaminan mutu.

Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, Pusdiklat mempunyai susunan organisasi yang terdiri atas :

a. Bagian Tata Usaha;

b. Bidang Program dan Evaluasi; c. Bidang Penyelenggaraan;

d. Bidang Pengembangan Jabatan Fungsional Nuklir dan Kerja Sama Pendidikan dan Pelatihan;

e. Unit Jaminan Mutu; dan

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(7)

Renstra Pusdiklat 2015-2019 | 3

1.1.2. Hasil yang telah dicapai tahun 2010-2014

Hasil yang dicapai berdasarkan program Pusdiklat lima tahunan periode 2010-2014 dapat diuraikanpada Tabel 1.1.

Tabel 1.1.

Hasil Kegiatan Pusdiklat periode 2010-2014

NO. HASIL KEGIATAN KETERANGAN

1.

Meningkatnya Kualitas SDM Iptek Nuklir Melalui Pendidikan: Jumlah Kelulusan Dalam Negeri Jumlah Kelulusan Luar Negeri S3 11 7 S2 68 8 S1 11 - D4 21 -

2. Meningkatnya Kualitas SDM Iptek Nuklir Melalui Pelatihan: Jumlah Pelatihan Jumlah Orang Kompetensi Kenukliran 118 2990 Kompetensi Penunjang 46 1346 Coaching 66 868 Prajabatan 5 96 Kepemimpinan 21 102 Manajemen Perubahan 35 801 Layanan Jasa Iptek Nuklir 115 2487 3. Meningkatnya Kualitas Layanan Iptek Nuklir Nilai Indeks

Indeks Kepuasan Masyarakat 3,09

1.2. Potensi dan Permasalahan

1.2.1 Potensi

Pusdiklat BATAN memiliki potensi yang besar dalam melaksanakan tugas pendidikan dan pelatihan kenukliran, baik untuk pegawai BATAN maupun untuk masyarakat pengguna Iptek nuklir. Potensi ini terdapat dalam unsur SDM, sarana dan prasarana, sistem manajemen, dan jejaring. Ekonomi nasional yang terus bertumbuh menciptakan kebutuhan yang semakin bertambah terhadap pemanfaatan Iptek nuklir. Hal ini menjadi peluang bagi Pusdiklat untuk melaksanakan pelatihan bagi pegawai BATAN dan juga untuk masyarakat secara luas. BATAN sebagai satu-satunya instansi pemerintah yang bergerak di bidang pengembangan dan penerapan Iptek nuklir menciptakan peluang yang besar juga bagi Pusdiklat BATAN untuk memenuhi kebutuhan pelatihan SDM.

(8)

Renstra Pusdiklat 2015-2019 | 4

1.2.1.1 Kompetensi Sumber Daya Manusia

SDM di Pusdiklat terdiri dari 80 orang yang tersebar di 3 Bidang, 1 Bagian, 1 Unit Jaminan Mutu, dan 1 kelompok Jabatan Fungsional Widyaiswara. SDM Pusdiklat memiliki kompetensi dengan berbagai bidang keahlian yang merupakan potensi kekuatan Pusdiklat. Jumlah SDM Pusdiklat berdasarkan pendidikan dapat dilihat dalam Tabel 1.2.

Tabel 1.2

Jumlah SDM Pusdiklat berdasarkan pendidikan

Bidang/

Bagian/Kelompok SMP/SMA <=D3 S1/D4 S2 S3 Jumlah

TU 17 3 7 - 1 28 PE 2 3 9 - - 14 Penyelenggaraan 3 6 5 3 - 17 PK 3 2 6 1 - 12 UJM 1 1 3 - - 5 Widyaiswara - - 2 1(1)* - 4 JUMLAH 26 15 32 5 1 80 *) dipekerjakan di BAPETEN

Selain itu, Pusdiklat dapat melibatkan Sumber Daya Manusia dari Unit kerja lain dalam pelaksanaan pelatihan tertentu.

1.2.1.2 Sarana dan Prasarana Diklat

Pusdiklat BATAN, yang terletak di kawasan Nuklir Pasar Jumat, mempunyai prasarana fisik yang memadai sebagai sarana pelatihan yang merupakan potensi kekuatan Pusdiklat. Prasarana fisik berupa sebuah gedung 4 lantai terdiri dari ruang kelas, laboratorium, ruang rapat, ruang tunggu pengajar, dan perpustakaan, dengan rincian sebagai berikut:

1) Ruang kelas: terdapat 1 ruang kelas dengan kapasitas 20 orang, 4 ruang kelas dengan kapasitas 30 orang, dan 1 ruang kelas dengan kapasitas 60 orang yang dapat digunakan sebagai ruang pelatihan/seminar. Setiap ruang

(9)

Renstra Pusdiklat 2015-2019 | 5

kelas dilengkapi dengan alat bantu pengajaran berbasis komputer, dan ruang makan untuk peserta pelatihan tersedia di tiap lantai.

2) Laboratorium: Pusdiklat memiliki beberapa laboratorium pelatihan di bidang nuklir, laboratorium pelatihan komputer, dan laboratorium bahasa, dengan penggunaan sebagai berikut:

Laboratorium Proteksi Radiasi untuk menerapkan konsep proteksi radiasi di lapangan serta penanganan sumber radiasi terbungkus; Laboratorium Instrumentasi dan Spektroskopi Nuklir untuk melakukan

pengukuran radiasi dengan berbagai jenis alat ukur, analisis sampel, serta melakukan perawatan dan pengembangan instrumentasi nuklir; Laboratorium Radiokimia untuk melakukan preparasi sampel radioaktif,

analisis sampel dengan teknik radiokimia, dan penanganan zat radioaktif terbuka;

Laboratorium Radiografi Industri untuk melakukan uji tak rusak (NDT) dengan teknik radiografi menggunakan zat radioaktif maupun pesawat sinar-X;

Laboratorium Radiografi Kesehatan/Medik untuk melakukan kegiatan radiografi medik/radiodiagnostik menggunakan pesawat sinar-X; Laboratorium Bahasa untuk pelaksanaanTest of English as a Foreign

Language (TOEFL);

Laboratorium Komputer untuk melatih penggunaan komputer baik di bidang administrasi, pengolahan data maupun komputasi.

3) Ruang Tunggu Pengajar: Pusdiklat memiliki 2 ruang tunggu pengajar dan 1 ruang panitia pelaksana pelatihan.

4) Ruang Rapat: Pusdiklat memiliki 1 ruang rapat dengan kapasitas 20 orang dan 1 ruang rapat dengan kapasitas 30 orang.

5) Perpustakaan: Pusdiklat menyediakan bahan pendukung materi pengajaran yang diperlukan oleh peserta dan pengajar pelatihan. Perpustakaan mempunyai koleksi berbagai literatur baik berupa perpustakaan digital, buku, jurnal, majalah maupun tugas akhir (skripsi, tesis, dan disertasi) pegawai BATAN yang berhasil menyelesaikan pendidikan formalnya di perguruan tinggi.

(10)

Renstra Pusdiklat 2015-2019 | 6

1.2.1.3 Sistem Manajemen Mutu (SMM) dan Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (SMK3)

Selain potensi kekuatan SDM dan sarana prasarana, Pusdiklat juga telah menerapkan dan mengembangkan sistem manajemen mutu sejak tahun 1992, dan mendapatkan sertifikasi berdasarkan persyaratan sistem manajemen mutu SB 77.0001.80.2005 dan SNI 19-9001-2001 dengan ruang lingkup pelaksanaan pelatihan dari Pusat Standarisasi dan Jaminan Mutu Nuklir (PSJMN ) - BATAN pada tahun 2005. Pada tahun 2009 Pusdiklat mendapatkan sertifikasi ISO 9001: 2008 dari SAI Global Indonesia, dan tahun 2012 telah diresertifikasi dengan ruang lingkup pelaksanaan pelatihan di Pusdiklat. Pengakuan dari pihak eksternal ini juga merupakan potensi kekuatan Pusdiklat. Pada bulan Oktober 2015, Pusdiklat berhasil mempertahankan sertifikat ISO 9001:2008 setelah melalui proses audit resertifikasi dari SAI Global.

Pusdiklat juga telah disertifikasi oleh PSMN pada tahun 2013 berdasarkan persyaratan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3) SB 006-OHSAS 18001:2008 dengan ruang lingkup pelaksanaan K3. Pada tanggal 14 Mei 2014 Pusdiklat mendapatkan sertifikasi SMK3 dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) untuk masa tiga tahun.

1.2.1.4 Jejaring Kerja

Untuk meningkatkan kinerja dalam melaksanakan pendidikan dan pelatihan, Pusat Pendidikan dan Pelatihan telah membangun jejaring kerja dengan institusi sejenis, baik lokal, regional maupun internasional. Jejaring lokal terdiri dari institusi pendidikan antara lain Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran, serta Institut Pertanian Bogor (IPB); institusi pelatihan antara lain Lembaga Administrasi Negara (LAN), Pusdiklat - Kementerian Pendidikan Nasional, Pusdiklat Kementerian Pertanian, Pusdiklat Kementerian Keuangan, Pusdiklat KEBT Kementerian ESDM, serta Kementerian Negara Riset dan Teknologi (KNRT), serta BAPETEN. Pada tahun 2013 Pusdiklat juga telah melakukan kerja sama dengan ATRO Bali, dan tahun 2014 dengan Universitas Airlangga dalam hal supervisi pelatihan Petugas Proteksi Radiasi Bidang Medik Tk. 2.

Jejaring internasional maupun regional, meliputi kerja sama dengan IAEA khususnya dalam kegiatan jejaring keselamatan nuklir Asia (Asian Nuclear Safety

(11)

Renstra Pusdiklat 2015-2019 | 7

Network, ANSN) di kelompok pengembangan sumber daya manusia dan jejaring

Asia untuk pendidikan di bidang Teknologi Nuklir (Asian Network for Education in

Nuclear Technology, ANENT), kerja sama dengan JAEA (Jepang), serta

berpartisipasi aktif dalam forum kerja sama nuklir Asia di bidang pembinaan sumber daya manusia (Forum for Nuclear Cooperation in Asia, FNCA).

Hal ini merupakan peluang besar bagi Pusdiklat dalam rangka mencapai terwujudnya visi Pusdiklat, yaitu menjadi pusat pendidikan dan pelatihan bidang nuklir yang unggul di tingkat regional.

1.2.2 Permasalahan

1.2.2.1 Pengembangan SDM Kenukliran

Berbeda dengan bidang keilmuan yang lain, ilmu kenukliran relatif kurang dikenal oleh masyarakat, bahkan pada saat ini tidak ada satupun perguruan tinggi di Indonesia yang mempunyai fakultas, departemen atau jurusan kenukliran. Hanya ada beberapa perguruan tinggi yang mempunyai program studi kenukliran dan biasanya di bawah jurusan atau departemen Fisika, hal ini merupakan kelemahan untuk mendapatkan SDM nuklir yang siap pakai. Di sisi lain, penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek nuklir di berbagai bidang sudah berkembang dengan pesat, sehingga dibutuhkan SDM yang kompeten di bidang keahlian tersebut, khususnya yang berkaitan dengan keselamatan radiasi.

Selain kelemahan untuk mendapatkan SDM nuklir yang siap pakai, juga ada hambatan karena adanya kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pembatasan penerimaan pegawai baru (“zero growth policy”), sehingga jumlah SDM BATAN yang mempunyai kompetensi bidang kenukliran tertentu akan berkurang secara signifikan. Di lain pihak pengembangan SDM untuk melaksanakan litbang kenukliran membutuhkan waktu yang panjang, melalui jenjang pendidikan dan berbagai pelatihan dan “on the job training”. Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah yang intensif untuk melakukan preservasi kompetensi kenukliran tersebut serta perlu dilakukannya akselerasi proses pengembangan kompetensi kenukliran bagi SDM yang masih muda.

Dengan meningkatnya jumlah pelatihan yang diselenggarakan oleh Pusdiklat BATAN, maka diperlukan penambahan SDM seperti widyaiswara, tenaga administrasi, serta fasilitas dan anggaran agar penyelenggaraan pelatihan berjalan dengan baik.

(12)

Renstra Pusdiklat 2015-2019 | 8

1.2.2.2 Persyaratan Izin Pemanfaatan

Peraturan pemerintah mensyaratkan bahwa setiap perusahaan atau instansi yang memanfaatkan zat radioaktif atau sumber radiasi lainnya, baik di bidang industri, kesehatan, maupun litbang, harus memiliki seorang Petugas Proteksi Radiasi (PPR) dan/atau personel dengan kualifikasi keahlian tertentu. Dalam rangka pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) / Reaktor Daya Eksperimental (RDE) pertama kali di Indonesia yang dijadwalkan beroperasi pada tahun 2020, mulai dari pembangunan sampai pengoperasian dan pemeliharaan PLTN / RDE dibutuhkan personel yang mempunyai persyaratan kompetensi kenukliran tertentu. Oleh sebab itu, penyiapan dan penyediaan SDM yang mempunyai kompetensi di bidang kenukliran yang siap berpartisipasi dalam berbagai penerapan teknologi nuklir untuk kesejahteraan masyarakat menjadi suatu keharusan yang harus dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Bila tenaga kerja Indonesia yang kompeten tidak tersedia maka posisi-posisi tersebut sangat mungkin akan diisi oleh tenaga kerja asing. Hal ini merupakan hambatan dalam mendukung peran BATAN dalam percepatan kesejahteraan menuju kemandirian bangsa.

1.2.2.3. Penuaan Peralatan

Salah satu masalah yang dihadapi saat ini adalah penuaan alat untuk pelaksanaan praktikum. Hal ini akan menjadi salah satu hambatan dalam peningkatan pelayanan pelatihan. Selain itu, perlengkapan dalam laboratorium bahasa perlu peningkatan.

(13)

Renstra Pusdiklat 2015-2019 | 9

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

2.1. Visi

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Pusdiklat mendukung visi BATAN, yaitu: “BATAN Unggul di Tingkat Regional, Berperan dalam Percepatan Kesejahteraan

Menuju Kemandirian Bangsa.”

Visi BATAN ini dapat dikaitkan dan mendukung tercapainya visi dan misi (Nawacita) pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk periode 2014-2019.

Melalui penguasaan teknologi dan pemanfaatan energi nuklir, BATAN berkontribusi, antara lain, untuk tercapainya target daulat energi dan daulat pangan untuk mewujudkan manusia Indonesia yang lebih berkualitas, maju dan sejahtera, serta memiliki daya saing. Tercapainya visi BATAN untuk menjadi institusi unggul di tingkat regional akan menjadi salah satu bukti terwujudnya bangsa yang memiliki daya saing.

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional, Pusat Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan program dan evaluasi pendidikan dan pelatihan, penyelenggaraan pelatihan, dan pengembangan jabatan fungsional yang berada di bawah pembinaan BATAN.

Sebagai salah satu satuan kerja di BATAN, Pusdiklat BATAN menjadi salah satu alat untuk merealisasikan visi dan misi BATAN di bidang pendidikan dan pelatihan untuk menciptakan SDM Unggul.

2.2. Misi

Pusdiklat mendukung misi ketiga Sekretariat Utama yaitu “Meningkatkan layanan di bidang SDM, pendidikan dan pelatihan, serta preservasi pengetahuan di bidang Iptek nuklir”, maka Pusdiklat mempunyai misi sebagai berikut:

Meningkatkan kompetensi SDM di bidang Iptek nuklir.

Meningkatkan layanan pendidikan dan pelatihan sesuai standar SMM dan SMK3. Meningkatkan peran kerjasama pengembangan SDM di tingkat nasional maupun regional.

(14)

Renstra Pusdiklat 2015-2019 | 10

2.3. Tujuan

Pusdiklat mendukung 2 (dua) tujuan BATAN sebagai berikut:

1. Terwujudnya BATAN sebagai lembaga unggulan Iptek nuklir di tingkat regional. 2. Peningkatan peran Iptek nuklir dalam mendukung pembangunan nasional menuju

kemandirian bangsa.

Untuk mendukung tujuan BATAN, maka disusun Renstra Pusdiklat sebagai acuan pelaksanaan kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang kompeten baik dari segi kualitas maupun kuantitas, melalui pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan.

2.4. Sasaran Unit Kerja

Sasaran unit kerja Pusdiklat BATAN adalah meningkatnya kompetensi SDM menuju keunggulan di bidang Iptek nuklir dengan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) sebagai berikut :

1. Jumlah laporan pembinaan jabatan fungsional nuklir, 2. Jumlah dokumen pengembangan SDM PLTN / RDE, 3. Jumlah SDM Iptek nuklir yang meningkat kompetensinya, 4. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan PLTN / RDE,

5. Jumlah pegawai yang melanjutkan pendidikan S-2/S-3 menuju kepakaran bidang Iptek nuklir,

6. Jumlah laporan pengelolaan pendidikan jenjang S-2/S-3, 7. Jumlah kelulusan pegawai tugas belajar,

8. Jumlah sarana, prasarana dan fasilitas litbang iptek nuklir yang direvitalisasi, 9. Jumlah laporan dukungan administrasi layanan perkantoran,

10. Indeks kepuasan pelanggan, 11. Jumlah bulan layanan perkantoran.

(15)

Renstra Pusdiklat 2015-2019 | 11

Sasaran Program, Sasaran Kegiatan, dan Indikator Kinerja Kegiatan Pusdiklat pada tahun 2015-2019 dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1.Sasaran Program, Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Sasaran Program (Outcome)

Sasaran Kegiatan (Output)

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

Meningkatnya kualitas SDM Iptek nuklir

Laporan pembinaan jabatan fungsional nuklir

Jumlah laporan pembinaan jabatan fungsional nuklir Dokumen pengembangan

SDM PLTN / RDE

Jumlah dokumen

pengembangan SDM PLTN / RDE

Pelatihan teknis berbasis Kompetensi

Jumlah sdm iptek nuklir yang meningkat kompetensinya Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan PLTN / RDE

Laporan pengelolaan pendidikan

Program S2/S3

Jumlah pegawai yang melanjutkan pendidikan S-2/S-3 menuju kepakaran bidang Iptek nuklir

Jumlah laporan pengelolaan pendidikan jenjang S-2/S-3 Jumlah kelulusan pegawai tugas belajar

Laporan sarana, prasarana, dan fasilitas litbang iptek nuklir yang direvitalisasi

Jumlah laporan sarana, prasarana dan fasilitas litbang iptek nuklir yang direvitalisasi Laporan dukungan

administrasi layanan perkantoran

Jumlah laporan dukungan administrasi layanan perkantoran

Layanan perkantoran Jumlah bulan layanan

perkantoran Meningkatnya kualitas

layanan BATAN

Laporan layanan jasa Iptek nuklir untuk masyarakat (PNBP)

(16)

Renstra Pusdiklat 2015-2019 | 12

2.5. Prinsip

Seluruh kegiatan pendidikan dan pelatihan dilaksanakan secara konsisten berdasarkan prinsip BATAN adalah segenap kegiatan Iptek nuklir dilaksanakan secara profesional untuk tujuan damai dan diarahkan untuk memberikan kontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan mengutamakan prinsip keselamatan dan keamanan, serta kelestarian lingkungan hidup yang didukung dengan keterlibatan seluruh unsur sumber daya BATAN secara sinergis (BATAN Incorporated).

2.6. Nilai

Seluruh kegiatan pendidikan dan pelatihan dilandasi nilai-nilai BATAN yaitu Akuntabilitas, Disiplin, Keunggulan, Integritas, Kolaborasi, Kompetensi dan Inovatif.

Akuntabilitas

Siap menerima tanggung jawab dan melakukan tanggung jawab itu dengan baik seperti yang ditugaskan.

Disiplin

Bertindak sesuai peraturan, prosedur, tata tertib, tepat waktu dan tepat sasaran dengan tetap mempertahankan efisiensi dan efektivitas waktu dan anggaran. Keunggulan

Memiliki sikap dan motivasi untuk senantiasa berusaha mencapai hasil yang lebih baik daripada yang lain.

Integritas

Menjunjung tinggi dan mendasarkan setiap sikap dan tindakan pada prinsip dan nilai-nilai moral, etika, peraturan perundangan termasuk menjauhkan dari kecenderungan tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme.

Kolaborasi

Mengutamakan kerja sama, mengembangkan jejaring kerja dengan pihak eksternal dan mengedepankan kerja tim untuk mencapai kinerja yang lebih baik.

Kompetensi

Menekankan pada kualitas penguasaan dan pemenuhan kualifikasi kemampuan SDM seperti yang dibutuhkan.

Inovatif

Meningkatkan upaya kreatif untuk menemukan pembaharuan dalam setiap hasil penelitian dan pengembangan.

(17)

Renstra Pusdiklat 2015-2019 | 13

Pusdiklat akan melakukan fasilitasi melalui pelatihan agar nilai-nilai ini dapat diinternalisasi oleh pegawai BATAN dalam rentang tahun rencana strategis 2015-2019.

Dalam penerapan nilai-nilai ini, Pusdiklat menyusun suatu semboyan: Pusdiklat PRIMA, Sumber Daya Manusia UNGGUL. PRIMA dan UNGGUL merupakan akronim dari pernyataan berikut ini.

PRIMA:

P: Pelayanan terbaik senantiasa R: Ramah bertutur sapa

I: Integritas tinggi dalam berkarya M: Membagi pengetahuan amalan diri A: Aman dan selamat menjadi tekad UNGGUL:

U: Utamakan mutu dan karya terbaik (IQ) N: Nurani terjaga dalam berkarya (SQ)

G: Giat gigih gerakkan potensi kreatif inovatif (PQ) G: Gairah tinggi tak takut hadapi tantangan (EQ) U: Ulet mendisiplin diri mencari solusi (PQ) L: Latih diri meraih kompetensi (IQ).

Pernyataan dalam UNGGUL dapat diterapkan untuk SDM seluruh BATAN dan disusun berdasarkan kategori ranah pengetahuan menurut Steven Covey:

IQ: Intelligence Quotient SQ: Spiritual Quotient EQ: Emotional Quotient PQ: Physical Quotient.

(18)

Renstra Pusdiklat 2015-2019 | 14

BAB III

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Sekretariat Utama

Pusdiklat dalam membuat arah kebijakan mengacu pada arah kebijakan dan strategi Sekretaris Utama. Sekretariat Utama memiliki tugas, fungsi dan kewenangan untuk memberikan dukungan pada semua unit organisasi di BATAN, khususnya di bidang kelembagaan. Arah kebijakan dasar Sekretariat Utama yang dijabarkan dalam kegiatan Unit Kerja di Sekretariat Utama adalah:

1. Membuka kesempatan bagi SDM BATAN dan masyarakat untuk meningkatkan keahlian di bidang nuklir dalam rangka preservasi pengetahuan Iptek nuklir, 2. Mendorong litbang BATAN untuk memenuhi standar mutu yang ditetapkan baik

secara nasional maupun internasional,

3. Mendorong produk litbang BATAN untuk memiliki paten dan bernilai komersial, 4. Menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan BATAN secara

terus menerus.

Berdasarkan arah kebijakan dan misi yang diemban oleh Sekretariat Utama, maka setiap unit kerja mempunyai peran masing-masing sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam mencapai program Sekretariat Utama. Kegiatan kelembagaan yang dilaksanakan dalam mendukung kegiatan semua organisasi di Batan difokuskan:

a. Pengelolaan SDM dan peningkatan kompetensi SDM serta preservasi pengetahuan Iptek nuklir.

Keberhasilan pelaksanaan kegiatan penelitian, pengembangan dan perekayasaan, salah satunya dipengaruhi oleh SDM yang berkualitas. Dalam rangka pengelolaan peningkatan dan preservasi pengetahuan Iptek nuklir maka unit kerja yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah BSDMO, Pusdiklat, BP, dan STTN.

b. Perencanaan, pemantauan, pengawasan, dan keuangan. c. Standardisasi dan Manajemen.

d. Layanan bidang hukum, hubungan masyarakat, dan kerjasama.

Pada tahun 2015-2019 Sekretariat Utama BATAN akan melaksanakan program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya, yang terdiri atas 8 kegiatan, yaitu:

(19)

Renstra Pusdiklat 2015-2019 | 15

1. Penyelenggaraan pengawasan dan pemeriksaan aparatur; 2. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan BATAN;

3. Perencanaan program, penyusunan anggaran, dan evaluasi program;

4. Pengembangan SDM dan administrasi kepegawaian, organisasi, dan tata laksana;

5. Pengelolaan keuangan, perlengkapan, rumah tangga, dan ketatausahaan; 6. Penyelenggaraan bantuan hukum, humas, kerja sama, pengamanan, dan

penyusunan peraturan perundangan;

7. Penyelenggaraan pendidikan teknologi nuklir;

8. Pelaksanaan standardisasi, jaminan mutu nuklir, akreditasi, dan sertifikasi.

3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Pusdiklat

3.2.1. Arah Kebijakan

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Pusdiklat BATAN berupaya untuk menjadi institusi pendidikan dan pelatihan unggul di tingkat regional yang andal, tangguh, dan menjadi pelopor dalam upaya pembinaan SDM melalui pelatihan untuk penguasaan Iptek nuklir yang diarahkan secara luas kepada masyarakat untuk memenuhi persyaratan kompetensi personel di instansi yang memanfaatkan zat radioaktif dengan pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Pusdiklat dengan

komitmen penuh melaksanakan pelatihan yang berpedoman pada sistem manajemen

mutu berstandar ISO 9001: 2008 dan SMK3.

Dalam rangka menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan bidang nuklir yang unggul di tingkat regional guna mendukung peran BATAN dalam percepatan kesejahteraan menuju kemandirian bangsa, Pusdiklat BATAN menerapkan langkah sebagai berikut:

Penerapan sistem manajemen mutu pelatihan yang efektif secara berkesinambungan, mulai dari perencanaan, penyelenggaraan, dan evaluasi pelatihan;

Penerapan sistem manajemen K3 dalam rangka menjamin kesehatan dan keselamatan pelaksanaan proses pendidikan dan pelatihan;

Penerapan sistem informasi pendidikan dan pelatihan yang terintegrasi guna meningkatkan efektivitas pelaksanaan proses pendidikan dan pelatihan;

Peningkatan kerjasama penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta pemanfaatan sumber daya, baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional;

(20)

Renstra Pusdiklat 2015-2019 | 16

Peningkatan kemampuan para staf teknis dan administratif, baik sebagai tenaga pengajar dan instruktur pelatihan maupun tenaga pengelola kegiatan pendidikan dan pelatihan;

Peningkatan kualitas sarana pelatihan yang meliputi prasarana fisik, fasilitas laboratorium, dan alat bantu pengajaran berbasis komputer.

3.2.2. Strategi Pusdiklat

Faktor penentu keberhasilan berperan untuk lebih menfokuskan strategi organisasi dalam rangka pelaksanaan misi organisasi Pusdiklat. Faktor penentu keberhasilan pelaksanaan Renstra Pusdiklat BATAN adalah sebagai berikut:

1. Ketersediaan SDM dan program untuk pembinaan dan jabatan fungsional ketenaganukliran;

2. Ketersediaan SDM Pusdiklat yang berkompeten dalam pembelajaran Iptek nuklir; 3. Ketersediaan fasilitas pelatihan dengan jumlah dan kualifikasi yang memadai; 4. Ketersediaan program pelatihan tahunan yang bervariasi, berkualitas, inovatif, dan

sesuai dengan kebutuhan pengguna;

5. Ketersediaan bahan ajar yang lengkap ditunjang dengan alat bantu pelatihan berbasis komputer yang mutakhir;

6. Terjalinnya kerjasama dengan mitra kerja internal BATAN;

7. Terjalinnya kerja sama dengan mitra kerja di luar negeri, antara lain: IAEA, JAEA, ANSN, FNCA, ICTP, Rosatom, United States Department of Energy (US DoE),

United States Department of State (US DoS).

8. Kemampuan manajemen Pusdiklat dalam memberikan pelayanan prima;

9. Ketersediaan sistem manajemen mutu dan SMK3 yang menjadi pedoman dalam penyelenggaraan pelatihan;

10. Adanya kegiatan evaluasi pemanfaatan pelatihan (post training evaluation) yang berkelanjutan sebagai bahan masukan bagi perbaikan dan peningkatan mutu serta peningkatan efektivitas program pelatihan.

3.3. Program dan Kegiatan

Melalui program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BATAN, kegiatan Pusdiklat BATAN difokuskan pada penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Aparatur Negara dan masyarakat pengguna Iptek nuklir yang memerlukan sertifikasi kompetensi. Meskipun demikian, Pusdiklat juga menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk tenaga pengajar dan mahasiswa perguruan tinggi yang

(21)

Renstra Pusdiklat 2015-2019 | 17

memiliki kerja sama dengan BATAN, guru dan masyarakat lain dalam kerangka diseminasi informasi dan preservasi Iptek nuklir.

Pusdiklat juga melakukan pelatihan dari luar negeri dalam rangka pelaksanaan kerja sama dengan IAEA, ANSN, FNCA, ICTP, United States Department of Energy, dan United States Department of State.

Kegiatan lima tahunan Pusdiklat BATAN meliputi:

Penyelenggaraan pendidikan gelar dengan jenjang magister (S-2) dan doktor (S-3) di institusi pendidikan di dalam dan di luar negeri.

Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Prajabatan bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) BATAN.

Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Pimpinan bagi pejabat atau calon pejabat eselon I, II, III, dan IV BATAN.

Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional bagi SDM BATAN.

Penyelenggaraan layanan pendidikan dan pelatihan Iptek nuklir bagi masyarakat pengguna Iptek nuklir.

(22)

Renstra Pusdiklat 2015-2019 | 18

BAB IV

TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

4.1.

Target Kinerja

Target kinerja Renstra tahun 2015-2019 Pusat Pendidikan dan Pelatihan adalah sasaran yang ingin dicapai dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 4.1. Target Kinerja Pusdiklat Sasaran Kegiatan

(Output)

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

Target s.d. 2019 Laporan pembinaan jabatan

fungsional nuklir

Jumlah laporan pembinaan

jabatan fungsional nuklir 5 laporan Dokumen pengembangan SDM PLTN / RDE Jumlah dokumen pengembangan SDM PLTN / RDE 5 dokumen

Pelatihan teknis berbasis kompetensi

Jumlah SDM nasional dan regional yang mengikuti pelatihan Iptek nuklir

8224 orang Jumlah peserta yang

mengikuti Workshop terkait dengan PLTN / RDE

200 orang

Laporan Pengelolaan Pendidikan

Program S2/S3

Jumlah pegawai yang melanjutkan pendidikan S-2/S-3 menuju kepakaran bidang Iptek nuklir

63 orang

Jumlah laporan pengelolaan

pendidikan jenjang S-2/S-3 5 laporan Jumlah kelulusan pegawai

tugas belajar 47 orang

Laporan dukungan administrasi layanan perkantoran

Jumlah laporan dukungan administrasi layanan perkantoran

24 laporan

Layanan perkantoran Jumlah bulan layanan

perkantoran 60 bulan layanan

Laporan layanan jasa Iptek nuklir untuk masyarakat (PNBP)

(23)

Renstra Pusdiklat 2015-2019 | 19

Dengan sumber daya manusia yang dimiliki dan dengan didukung oleh sarana dan prasarana yang ada, Pusdiklat bertekad untuk memenuhi target kinerja yang telah ditetapkan pada Renstra periode tahun 2015-2019.

4.2.

Kerangka Pendanaan

Untuk memenuhi capaian target kinerja kegiatan tahun 2015-2019, Pusdiklat memerlukan dukungan anggaran sebesar Rp. 138.745.000.000. Anggaran ini akan digunakan secara efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan dengan rincian sebagaimana dalam matriks kinerja dan pendanaan 2015-2019 (lampiran 2). Adapun kerangka pendanaannya adalah sebagai berikut :

1. Pembiayaan yang bersumber dari APBN digunakan untuk kegiatan rutin, pembayaran gaji, revitalisasi, dan operasional serta biaya pelatihan non pelatihan PNBP.

2. Pembiayaan yang bersumber dari Penerimaan Negara Bukan pajak (PNBP) digunakan untuk semua kegiatan pelatihan layanan jasa iptek nuklir untuk Masyarakat (pelatihan PNBP).

3. Pembiayaan yang bersumber dari Grand atau sponsor beasiswa tugas belajar dari lembaga lain dalam negeri atau dari negara lain.

(24)

Renstra Pusdiklat 2015-2019 | 20

BAB V

PENUTUP

Rencana Strategis (Renstra) Pusat Pendidikan dan Pelatihan tahun 2015-2019 merupakan penjabaran dari Renstra Sekretariat Utama tahun 2015-2019 bidang pengembangan sumber daya manusia. Tujuan Renstra Pusdiklat untuk memberikan dukungan nyata terhadap program pemerintah di bidang Iptek nuklir, khususnya dalam rangka memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang kompeten di Bidang Iptek nuklir, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, melalui pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan.

Untuk menjamin konsistensi antara perencanaan dan pelaksanaan, diperlukan dukungan sistem pemantauan serta pengawasan yang efektif dengan cara audit internal dan eksternal, serta Tinjauan Manajemen.

Dokumen Renstra Pusdiklat ini akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan kegiatan tahunan Pusdiklat, yang meliputi pelaksanaan kegiatan pendidikan, pelatihan Aparatur Sipil Negara, pelatihan teknis Iptek nuklir bagi karyawan BATAN maupun masyarakat umum, serta kegiatan pengembangan pelatihan.

Dokumen Renstra ini merupakan dokumen dinamis yang dapat diubah sesuai dengan perkembangan peraturan dan perundang-undangan.

(25)

Renstra Pusdiklat 2015-2019 21 Lampiran 1. Matriks Sasaran Program dan Keterkaitannya dengan Kinerja Pusdiklat

2015-2019

Program Sasaran Program (Outcome) / Indikator Kinerja Program

Target

2015 2016 2017 2018 2019

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

1 Meningkatnya Kualitas SDM Iptek

Nuklir

Jumlah SDM Nasional dan Regional yang Mengikuti Pelatihan di Bidang Nuklir

1370 (1420) 1392 (1114) 1391 (1165) 1391 (1195) 1391 (1280)

Jumlah SDM BATAN yang Meningkat Keahlian dan Kompetensinya

12 (12) 8 (8) 9 (9) 9 (9) 9 (9) 2. Meningkatnya kualitas layanan BATAN

Indeks kepuasan masyarakat (IKM) layanan pendidikan, pelatihan dan standarisasi. 3,15 (3,15) 3,17 (3,17) 3,19 (3,19) 3,21 (3,21) 3,25 (3,25)

(26)

Renstra Pusdiklat 2015-2019 22 Lampiran 2. Matriks Kinerja dan Pendanaan Pusdiklat 2015-2019

Sasaran Kegiatan

(Output)/Sub Output Indikator Kinerja Satuan

Target Anggaran (Juta Rupiah)

Prioritas

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Kegiatan : Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan BATAN 26,659 31,506 28,537 26,615 28,309

Laporan Pembinaan Jabatan

Fungsional Nuklir Laporan 1 1 1 1 1 119 235 260 290 335

Jumlah Laporan Pembinaan

Jabatan Fungsional Nuklir Laporan 1 4 4 4 4

Laporan Pengembangan Jabatan

Fungsional Nuklir Laporan 1 1 1 1 1 119 235 260 290 335

UK Jumlah Dokumen

Pengembangan Jabatan Fungsional Nuklir

Dokumen 1 1 1 1

Jumlah Laporan Sosialisasi

Jabatan Fungsional Nuklir Laporan 1 1 1 1

Jumlah Penilaian Jabatan

Fungsional Nuklir Laporan 2 2 2 2

Laporan Layanan Jasa Iptek Nuklir

untuk Masyarakat (PNBP) Laporan 1 1 1 1 1 3,122 3,494 4,618 4,618 4,618

Laporan Layanan Jasa Iptek Nuklir Untuk

Masyarakat (PNBP)

Laporan 1 1 1 1 1 UK

Jumlah peserta yang mengikuti layanan jasa iptek nuklir (PNBP)

Orang 450 450 450 450 450 3,122 3,494 4,618 4,618 4,618

Indeks kepuasan pelanggan Indeks 3,15 3,17 3,19 3,21 3,25 UK

Dokumen Pengembangan SDM PLTN / RDE Dokumen 1 1 1 1 1 103 165 172 180 192 Dokumen Pengembangan SDM PLTN / RDE Dokumen 1 1 1 1 1 Jumlah Dokumen Pengembangan SDM PLTN / RDE Dokumen 1 1 1 1 1 103 165 172 180 192 B

Pelatihan Teknis Berbasis

(27)

Renstra Pusdiklat 2015-2019 23 Sasaran Kegiatan

(Output)/Sub Output Indikator Kinerja Satuan

Target Anggaran (Juta Rupiah)

Prioritas

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah SDM Iptek Nuklir yang meningkat kompetensinya

Orang 1420 1114 1165 1195 1280

Pelatihan Pemagangan (On The

Job Training) Orang 152 152 160 170 190 285 390 410 450 475 UK

Jumlah Peserta Pelatihan Pemagangan (On The Job Training)

Orang 152 152 160 170 190

Pelatihan Berbasis Kompetensi

Kenukliran Orang 670 500 480 500 520 993 1,482 1,482 1,495 1,495 B

Jumlah Peserta Pelatihan Berbasis Kompetensi Kenukliran

Orang 670 500 480 500 520

Pelatihan Berbasis Kompetensi

Penunjang Orang 275 240 240 240 240 343 641 665 705 725 UK

Jumlah Peserta Pelatihan Berbasis Kompetensi Penunjang

Orang 275 240 240 240 240

Pelatihan Kepemimpinan Orang 12 12 15 15 15 259 729 775 815 860 UK

Jumlah Peserta Pelatihan

Kepemimpinan Orang 12 12 15 15 15

Pelatihan Perilaku Kerja Orang 150 150 160 160 180 388 450 480 495 540 UK

Jumlah Peserta Pelatihan

PerilakuKerja Orang 150 120 160 160 180

Pelatihan Pra Jabatan Orang 101 40 50 50 75 504 280 390 415 682 UK

Jumlah Peserta Pelatihan

PraJabatan Orang 101 40 50 50 75

Pelatihan Kerjasama Regional Orang 60 60 60 60 60 332 459 536 578 625 UK

Jumlah Peserta Pelatihan

Kerjassama Regional Orang 60 60 60 60 60

Laporan Pengelolaan Pendidikan

(28)

Renstra Pusdiklat 2015-2019 24 Sasaran Kegiatan

(Output)/Sub Output Indikator Kinerja Satuan

Target Anggaran (Juta Rupiah)

Prioritas

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah Pegawai yang melanjutkan pendidikan S-2/S-3 menuju kepakaran bidang iptek nuklir

Orang 15 12 12 12 12

Jumlah Laporan Pengelolaan Pendidikan Jenjang S-2/S-3

Laporan 1 1 1 1 1

Jumlah kelulusan pegawai

tugas belajar Orang 12 8 9 9 9

Pegawai BATAN yang mengikuti

Pendidikan Orang 15 12 12 12 12 1,629 1,708 1,809 1,874 2,022 UK

Jumlah pegawai BATAN

yang mengikuti pendidikan Orang 15 12 12 12 12

Jumlah kelulusan pegawai

tugas belajar Orang 12 8 9 9 9

Jumlah Laporan Pengelolaan Pendidikan Jenjang S-2/S-3

Laporan 1 1 1 1 1

Laporan Dukungan Administrasi

Layanan Perkantoran Laporan 4 5 5 5 5 768 1548 4546 1714 2062

Jumlah Laporan Dukungan

Administrasi Perkantoran Laporan 4 5 5 5 5

Laporan Pengelolaan Persuratan, Kepegawaian dan Dokumentasi Ilmiah Laporan 1 1 1 1 1 205 230 230 232 234 UK Jumlah Laporan Pengelolaan Persuratan, Kepegawaian dan Dokumentasi Ilmiah Laporan 1 1 1 1 1

Laporan Pengelolaan Keuangan Laporan 1 1 1 1 1 189 300 300 302 304 UK

Jumlah Laporan

(29)

Renstra Pusdiklat 2015-2019 25 Sasaran Kegiatan

(Output)/Sub Output Indikator Kinerja Satuan

Target Anggaran (Juta Rupiah)

Prioritas

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

Laporan Pengelolaan

Perlengkapan Laporan 1 1 1 1 1 280 183 186 188 190 UK

Jumlah Laporan

Pengelolaan Perlengkapan Laporan 1 1 1 1 1

Laporan Pengelolaan Jaminan

Mutu Laporan 1 1 1 1 1 94 85 90 92 94 UK

Jumlah Laporan

Pengelolaan Jaminan Mutu Laporan 1 1 1 1 1

Revitalisasi peralatan dan mesin Laporan 1 1 1 1

Jumlah revitalisasi peralatan

dan mesin Paket 1 1 1 1 750 3,74 900 1,24 UK

Layanan Perkantoran Bulan

Layanan 12 12 12 12 12 12,814 12,525 13,2 13,8 14,5

Jumlah Bulan Layanan Perkantoran

Bulan

Layanan 12 12 12 12 12

Layanan Perkantoran Bulan

Layanan 12 12 12 12 12 12,814 12,525 13,2 13,8 14,5 UK

Jumlah Bulan Layanan Perkantoran

Bulan

Layanan 12 12 12 12 12

Pembangunan gedung sarana

pelatihan Laporan 1 1 1 1 1 5 8,15 3,74 900 1,24

Jumlah prasarana fasilitas

pelatihan Laporan 1 1 1 1 1

Pembangunan gedung sarana

pelatihan Laporan 1 1 5 7,4 UK

Jumlah prasarana fasilitas

Gambar

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pusdiklat
Tabel 2.1.Sasaran  Program, Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan   Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Tabel 4.1. Target Kinerja Pusdiklat  Sasaran Kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Jepang berupaya untuk mengatasi masalah ini misalnya dengan, mengadakan “Premium Friday”, memberikan tunjangan untuk pulang kepada karyawan, pemutusan listrik diluar

Ikan gurame (Osphronemus gouramy) merupakan salah satu ikan konsumsi air tawar yang telah lama dikenal di Indonesia dan cukup banyak peminatnya. Citarasanya yang

Menurut Azhar Susanto (2013:72) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, adalah kumpulan atau group dari sub/sistem/bagian/komponen apapun baik

vi Kelautan dan Perikanan Dalam Angka 2014 Tabel 4.14 Banyaknya Unit Pemasaran Hasil Perikanan Menurut Kabupaten/Kota Dan Status Badan.. Hukum

Peserta Wanita : Memakai blouse lengan panjang warna putih, bawahan/rok warna hitam (bahan dan model bukan jeans), berdasi panjang warna merah, bersepatu warna

Pemerintah telah menjalankan program kemitraan diantaranya adalah pelaksanaan kemitraan antara petani penangkar benih padi dan perusahaan mitra didasarkan pada

Tidak berhenti sampai di situ, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga masing-masing memperluas pengaruh dan kekuatannya

Puji syukur atas penyertaan Tuhan Yesus sehingga penyusunan skripsi dengan judul “Penambahan Bahan Organik pada Sludge Creamer sebagai Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan