TINJAUAN KELENGKAPAN PERSYARATAN ANGGOTA BPJS
PADA PASIEN BPJS DINAS DI RUMAH SAKIT BHAKTI
WIRATAMTAMA SEMARANG PERIODE TRIWULAN I
TAHUN 2015
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Diploma (Amd, PK) dari Progam Studi DIII RMIK
Oleh :
WAHYU IKA YULIANTI
D22.2012.01177
PROGRAM STUDI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2015
i
HALAMAN HAK CIPTA
© 2015
Hak Cipta Karya Tulis Ilmiah adalah Milik Penulis
ii
iii
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya tulis ini kupersembahkan untuk :
Allah SWT karena dengan limpahan rahmat dan karunia-Nya karya tulis ini berhasil diselesaikan tanpa suatu halangan yang berarti. Mamake dan Bapake yang sudah melimpahkan kasih sayangnya
dalam berbagai bentuk yang sungguh indaha kuterima sampai saat ini.
Keluargaku tersayang yang ada di banjarnegara gilar – gilar terimakasih support dan doanya.
The most special though not romantic at all Ganjar Rudi S. Thankyou for listen to my complain and always support me♥. Kebo alias garin terimakasih sudah selalu menemani dan
mensuportku anytime, Dika TS, Rendi,Vera,Devita,Atika Ima,Tyas,Anis,Alika thankyou guys and keep klowors.
Genkssyaaantiikk UU,Vita,Cimol,trixy thankyou guyysss keep ngapakers!!
Teman-teman seperjuangan RMIK angkatan 2012. Terimakasih atas support dan kerjasamanya. Semoga kita semua sukses. See you on top guys!
v
RIWAYAT HIDUP
Nama
:
WahyuIkaYulianti
Tempat & Tanggal Lahir
: Banjarnegara, 2 Juli 1994
Jenis
Kelamin
:
Perempuan
Agama
:
Islam
Alamat
: Pagerayu RT 01/04 Blitar, Madukara,
Banjarnegara
Riwayat Pendidikan :
1. SDN 1 Petambakan tahun 2000-2006
2. SMPN 1 Banjarnegara tahun 2006-2009
3. SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto tahun 2009-2012
4. Program Studi D-III RMIK Fakultas Kesehatan Universitas Dian
Nuswantoro Semarang tahun 2012-2015
vi
KATA PENGANTAR
Pujisyukurkeadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Tinjauan Kelengkapan Persyaratan Anggota BPJS di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang Periode Triwulan I Tahun 2015”. Adapun tujuan dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak, usaha penulis dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan berhasil. Dengan penghargaan yang tinggi disertai rasa terimakasih, penulis sampaikan kepada :
1. Dr. Ir. Edi Nursasongko, M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro.
2. Dr. dr. Sri Andarini Indreswari, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro.
3. Arif Kurniadi, M.Kom, selaku Ketua Progdi DIII RMIK Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro.
4. Maryani Setyowati, M.kes, selaku Dosen Wali yang telah memberikan motivasi dan dukungan yang telah diberikan selama ini.
5. JakaPrasetya, S.Kep,M.Kes selaku Pembimbing yang telah memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
6. Dyah Ernawati S.Kep,Ners. M.kes, selaku Penguji yang telah memberikan arahan dan masukan dalam perbaikan Karya Tulis Ilmiah.
7. Agus Perry Kusuma, SKG, M.Kes selaku penguji yang telah memberikan arahan dan masukan dalam Karya Tulis Ilmiah.
8. Suseno Amd,PK Selaku kepala rekam medis Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang.
9. Seluruh staf petugas rekam medis di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang.
10. Teman-teman DIII RMIK yang selalu memberikan dukungan dan semangat.
vii
11. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan oleh penulis satu persatu.
Akhirnya penulis menyadari atas segala keterbatasan, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini dengan harapan, semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pengambil kebijakan di bidang kesehatan, dari pengembangan ilmu pengetahuan bagi peneliti selanjutnya.
Semarang, Agustus 2015
Peneliti
viii
Program Studi DII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semaranng 2015
ABSTRAK
WAHYU IKA YULIANTI
TINJAUAN KELENGKAPAN PERSYARATAN ANGGOTA BPJSDI
RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG PERIODE
TRIWULAN I TAHUN 2015
Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang Merupakan Rumah Sakit TNI/POLRI yang melayani kepesertaan BPJS Kesehatan. Pasien BPJS Dinas Sendiri yaitu merupakan anggota Purnawirawan atau TNI/POLRI yang mengikuti kepesertaan BPJS Kesehatan apabila akan berobat . Kelengkapan berobat pasien BPJS Dinas dikatan lengkap apabila pasien membawa persyaratan foto copy kartu BPJS, foto copy surat rujukan, foto copy kartu anggota. Dan apabila persyaratan dikatakan tidak lengkap pasien hanya membawa kartu anggota saja dan tidak membawa persyaratan yang sudah ditentukan.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, metode yang digunakan adalah metode observasi langsung. Populasi studi dalam penelitian ini di bagian assembling. Dengan analisis menggunakan analisis deskriptif.
Berdasarkan penelitian, dari 97 dokumen rekam medis rawat inap pada pasien BPJS Dinas yang diteliti terdapat angka ketidak lengkapan persyaratan pasien BPJS Dinas persyaratan foto copy BPJS 34 (35.05%) lengkap 63 (62.88%) tidak lengkap. foto copy kartu keluarga 32 (32.98%) lengkap, 65 (67.01%) tidak lengkap. foto copy kartu anggota 38 (39.17%) lengkap, 59 (60.82%) tidak lengkap. foto copy kartu tanda penduduk 24 (24.72%) lengkap, 73 (75.25%) tidak lengkap. ketidak lengkapan tertinggi terdapat pada persyaratan foto copy kartu tanda penduduk.
Kesimpulan yang diperoleh adalah ketidak lengkapan tetrtinggi pada fotocopy kartu tanda penduduk dan terkecil pada foto copy kartu tanda anggota.
Kata Kunci : Kelengkapan persyaratan anggota bpjs pasien dinas. Kepustakaan :15 (1991-2014)
ix
Study Program DIII of Medical Record and Health Information Health Faculty of Dian Nuswantoro University Semarang 2015 ABSTRACT
WAHYU IKA YULIANTI
REVIEW THE COMPLETENESS OF THE REQUIREMENTS OF A MEMBER OF THE ENLISTED BPJS IN HOSPITAL BHAKTI WIRA SEMARANG A PERIOD OF THE FIRST QUARTER THE YEAR 2015
The hospital bhakti enlisted wira semarang 's a hospital army / police serving membership bpjs health .Patients bpjs own namely agency is a member or retiree indonesian military and police who follows membership bpjs health when they need medication .Completeness of medical treatment patients bpjs agency complete if patients bring the requirements copying bpjs card , copying the referral letter , copying a membership card .And if the requirements be said that complete the patients only bring a membership card and do not bring the requirements that had been determined
This type of research is descriptive research, the method used was the direct observation method. The population in this research study at the assembling. With analysis using descriptive analysis.
Based on research, medical record document of the 97 hospitalizations in patients following BPJS researched there is a number of lengkapan the patient's requirements requirements photo copy Service BPJS BPJS 34 (35.05%) complete 62.88%) 63 (incomplete. the family card 32 (32.98%) complete, 65 (67.01%) is not complete. copy card members 38 (39.17%) complete, 59 (60.82%) is not complete. copy of card of 24 residents sign (24.72%) complete , 73 (82.50%). the highest requirements contained in complete copy card population.
The conclusions obtained was that the complete fotocopy hight on id cards and the smallest on photo copy of a member of identity cards .
Keywords :requirement members department bpjs patients. Literature : 15 ( 1991-2014 )
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN HAK CIPTA ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
HALAMAN RIWAYAT HIDUP ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
DAFTAR SINGKATAN... xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 4 C. Tujuan Penelitian ... 4 D. Manfaat Penelitian ... 5 E. Keaslian Penelitian ... 5 F. Lingkup Penelitian……….. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis ... 8 B. Hukum Kesehatan ... 11 C. Quality Assurance ... 12 D. BPJS Kesehatan ... 15 E. Kebijakan ... 17 F. Assembling ... 17 G. Filling………... 19 H. Kerangka Teori………... 20 I. Kerangka Konsep……… 21 xi
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 22 B. Identifikasi Variabel ... 22 C. Definisi Operasional ... 23 D. Populasi Studi ... 24 E. Instrument Penelitian... 25
F. Cara Pengumpulan Data ... 25
G. Jenis Data ... 25
H. Pengolah Data ... 26
I. Analisis Data ... 26
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum RumahSakit ... 27
B. Gambaran Khusus RumahSakit ... 33
C. Hasil Pengamatan ... 34
D. Pembahasan……….. 36
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 38 B. Saran ... 39 DAFTAR PUSTAKA ... 40 LAMPIRAN ... 41 xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ... 5 Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 23 Tabel 4.1 Pembahasan ... 36
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ... 20 Gambar 2.2 Kerangka Konsep ... 21
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Cheklist kelengkapan dan ketidak lengkapan persyaratan BPJS Surat Ijin survey Awal
Surat Ijin penelitian Kartu BPJS Kesehatan Surat Elegabilitasi Peserta Surat Rujukan
xv
xvi
DAFTAR SINGKATAN
TNI (Tentara Nasional Indonesia)POLRI (Polisi Republik Indonesia)
BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan) PBI (Penerima Bantuan Iuran)
NON ( Tidak )
LJC (Local Join Commite) PNS (Pegawai Negri Sipil) IGD (Instalasi Gawat Darurat)
TPPRJ (Tempat Pendaftaran Rawat Jalan) THT (Telinga Hidung Tenggorokan)
URJ (Unit Rawat Jalan) URI (Unit Rawat Jalan) VIP (Very Important Persone) ICU (Intensive Care Unit)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman, berkembang pula ilmu dan teknologi terutama dibidang kesehatan. Oleh karena itu masalah kesehatan menjadi salah satu aspek terpenting di kehidupan manusia. Pelayanan terhadap pasien dilakukan pada sarana pelayanan kesehatan. Sarana pelayanan esehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktek kedokteran atau kedokteran gigi dan atau tenaga kesehatan tertentu lainnya. Suatu pelayanan kesehatan dapat dijumpai di rumah sakit,puskesmas,klinik. Setiap pelayanan kesehatan terutama di rumah sakit berusaha memperbaiki pelayanannya dengan sebaik mungkin memeberikan kenyamanan dan kepuasan dalam pelayanan maupun hasil pelayanan terhadap pasien. Hal ini dapat mempengaruhi mutu pelayanan suatu institusi kesehatan.[1]
Penyelenggaraan rekam medis yang baik juga dapat memberikan dampak positif atau negatife terhadap suatu institusi kesehatan. Dalam peraturan menteri kesehatan (PERMENKES)/no 269 Tahun 2008 tentang rekam medis disebut bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,pemeriksaan pengobatan, tindakan, pelayanan lain yang diberikan kepada pasien. Rekam medis
1
2
berisi keterangan dan catatan serta rekaman tentang data pasien secara lengkp mengenai identitas pribadi, identitas sosial dan seluruh keterangan lainnya yang menjelskan tentang pasien tersebut.[2]
Setelah informasi yang terkandung dalam rekam medis sangat dibutuhkan salah satunya manager untuk pertimbangan dalam menentukan keputusan dan berperan penting bagi dokter dalam melakukan tindakan terhadap pasien serta dapat digunakan sebagai alat bukti hukum jika terjadi malpraktek. Data rekam medis dicatat dalam bentuk tulisan ataupun rekaman. Kelengkapan dokumen rekam medis merupakan salah satu unsur terpenting dalam mutu pelayan kesehatan. Pada saat ini pelayanan kesehatan sudah semakin maju dengan adanya asuransi atau jaminan kesehatan lainnya yang berguna bagi para pasien.[2]
Pada Tahun 2014 sudah ditetapkan bahwa BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) merupakan Baan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI. BPJS Kesehatan merupakan program pemerintah dalam kesatuan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). BPJS Kesehatan yang sebelumnya bernama ASKES (Asuransi Kesehatan), yang dikelola oleh PT.Askes Indonesia berubah menjadi BPJS Kesehatan menurut UU 24 Tahun 2011[3]
3
Adapun kegiatan yang dilaksanakan salah satunya yaitu pengumpulan data dan pengolahan data rekam medis yang bertugas dalam sistem kerja pengolahan data rekam medis dari sensus harian, assembling, koding, indeksing serta analising reporting yang semuanya berfokus didalam pemberian pelayanan dan penyajian data dan informasi bagi pihak internal dan eksternal rumah sakit sendiri.[12]
Asembling adalah salah satu bagian di unit rekam medis yang berfungsi sebagai perakit formulir rekam medis, peneliti kelengkapan data rekam medis, pengendali DRM tidak lengkap, pengendali pengguna nomor rekam medis dan formulir rekam medis.[10]
Berdasarkan survey awal diperoleh 10 dokumen rekam medis Pasien BPJS Dinasrawat jalan terdapat 60% tidak lengkap persyaratannya dan 40% lengkap persyaratannya.Dokumen rekam medis yang belum lengkap tersebut dikarenakan persyaratan BPJS yang belum lengkap dan belum sesuai dengan kebijakan Rumah Sakit.Kelengkapan dokumen rekam medis di Rumah Sakit Bhakti Wira TamTama Semarang untuk kelengkapan persyaratan pasien BPJS kurang lengkap. Karena pasien BPJS Dinas merupakan Anggota TNI/POLRI sehingga lebih sering mengabaikan kelengkapan persyaratan untuk berobat. Dan hanya membawa kartu Anggota (KTA). Apabila persyaratan tidak lengkap, tidak bisa untuk diklaimkan dari badan penyelenggaraan.Sehingga kelengkapan persyaratan sangat diperlukan. Persyaratan berobat anggota BPJS dinas sendiri yaitu meliputi foto copy kartu anggota, Surat Rujukan, kartu tanda penduduk, kartu BPJS.[9]
4
Berdasarkan hal diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Tinjauan Kelengkapan Persyaratan anggota BPJS Pada Pasien BPJS di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang Periode Triwulan I Tahun 20015”
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Tinjauan kelengkapanpersyaratan anggota BPJS pada pasien Dinas di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Mengetahui kelengkapan persyaratan anggota BPJS pada pasien dinas di Rumah Sakit Bhakti WiraTamtama Semarang.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan tentang pasien BPJS Dinas di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang.
b. Menjelaskan kelengkapan syarat – syarat berobat pada anggota BPJS pasien Dinas.
c. Menghitung tingkat ketidaklengkapan dokumen rekam medis persyaratan pasien BPJS Dinasrawat jalan di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang.
5
D. Manfaat
1. Bagi Peneliti
Untuk memperdalam pengetahuan tentang arti penting kelengkapan DRM.
2. Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan mutu pelayanan dalam kelengkapan Dokumen Rekam Medis.
3. Bagi Akademik
Sebagai bacaan diperpustakaan untuk peneliti lebih lanjut tentang kelengkapan dokumen rekam medis.
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1
Tabel Keaslian Penelitian
No Peneliti Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian
1. Slamet Hasanudin Anallisa
Ketidaklengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat jalan Ruang AnNisa Triwulan I Tahun 2012 Di Rumah Sakit PKU Penelitian yang digunakan adalah survey anallitik dengan pendekatan studi cross Sectional. Hasil Penelitian Rekam Medis menunjukan kelengkapan pengisisan rekam medis paling tinggi pada pemeriksaan
6 Muhammadiyah Gubug. penunjang 88% dan kelengkapan pengisian rekam medis paling rendah pada lembar Masuk dan Keluar 66%.
2. Retno Mukti Analisa Kelngkapan Dokumen Rekam Medis Rawat jalan Diruang Dhlia pada penyakit in infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) RSUD Sunan Kakijaga Demak Periode Triwulan 1 tahun 2012. Metode yang digunakan adalahDeskriptif Hasil Penelitian Rekam Medis menunjukan Ketidaklengkapan pengisian RM11 dan Terkecil pada identifikasi DRM paling tinggi RM1.
Perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian nomor 1 yaitu terdapat pada variable, tempat penelitian dan juga periode dilaksanakannya
7
Gubug.Sedangkan pada penelitian ini di lakukan di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang
F. Ruang Lingkup 1. Lingkup Keilmuan
Peneliti ini menggunakan ruang lingkup ilmu rekam medis dan informasi kelengkapan dokumen rekam medis rawat jalan. 2. Lingkup Materi
Materi yang diambil adalah quality assurance khususnya tinjauan kelengkapan dokumen rekam medis rawat jalan.
3. Lingkup Lokasi
Peneliti dilaksanakan di bagian filing Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang.
4. Lingkup Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi 5. Lingkup Objek
Lingkup yang digunakan adalah dokumen rekam medis rawat jalan. 6. Lingkup Waktu
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2015.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rekam Medis
1. Pengertian Rekam Medis
Berdasarkan Permenkes No 269 tahun 2008 tentang rekam medis disebutkan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.Pasien adalah setiap orang yanng melakukan konsultasi masalah kesehatanya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi dan atau tenaga kesehatan tertentu.[1]
Menurut surat keputusan Jendral Pelayanan Medik no.78 tahun 1991 tentang penyelenggaraan rekam medis, rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas, anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, tindakan dan pelayanan yang diberikan kepada seorang pasien selama dirawat di Rumah Sakit. Puskesmas dan sarana kesehatan lainya.[4]
Sedangkan Rekam Medis Menurut Huffman (1994) adalah Himpunan Fakta tentang kehidupan seorang pasien dan riwayat kepenyakitannya, termasuk keadaan sakit, pengobatan saat ini dan lampau yang ditulis oleh para praktisi kesehatan dalam upaya mereka memberikan pelayanan kesehatan teerhadap pasien.[5]
Pengertian yang terkandung dalam definisi tersebut, dikatakan rekam medis bila berisi keterangan dan catatan serta rekaman tentang
2
pasien secara lengkap meliputi identitas pribadi, identitas sosial dan semua keterangan lainnya yang menjelaskan tentang pasien tersebut. Isi keterangan dan catatan meliputi :
a. Identitas siapa yang melayani dan siapa yang dilayani.
b. Pelayanan apa saja yang bisa dilakukan atau diberikan kepada pasien.
c. Alasan mengapa pelayanan tersebut diberikan atau sering disebut dengan indikasi medis.
d. Bilamana pelayanan tersebut diberikan yang menunjukan waktu (tanggal, jam dan menit)
e. Bagaimana proses pelayanan tersebut diberikan kepada pasien.
2. Tujuan Rekam Medis
Tujuan Rekam Meidis yaitu menyediakan informasi guna memudahkan pengelolaan dalam pelayanan kepada pasien dan memudahkan dalam pengambilan keputusan manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, penilaian dan pengendalian oleh pemberi pelayanan klinis dan administrasi pada sarana pelayanan kesehatan.[1]
3. Kegunaan Rekam Medis
Menurut Gilbony, dengan singkatan Alfred antara lain :
a. Administration(Administrasi)
Suatu Berkas Rekam Medis yang mempumyai nilai administrasi karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan
3
tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedic dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
b. Legal (Hukum)
Suatu berkas rekam medis yang mempunyai nillai hukum karena isinya menyangkut adanya jaminan kepastian hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan.
c. Financial (Keuangan)
Suatu berkas rekam medis yang mempunyai nilai keuangan karena isinya dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan biaya pelayanan di Rumah Sakit, Puskesmas dan sarana pelayanan kesehatan lainnya.Tanpa adanya bukti catatan tindakan pelayanan, maka pembayaran tidak dapat dipertanggung jawabkan.
d. Research (Penelitian)
Suatu berkas rekam medis yang mempunyai nilai penelitian karena isinya mengandung data informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan.
e. Education (Pendidikan)
suatu berkas rekam medis yang mempunyai nilai pendidikan karena isinya menyanngkut data atau informasi tentang perkembangan kronologis dari pelayanan medis yang diberikan kepada pasien, informasi tersebut dapat dibidang profesi.
4
f. Documentation (Dokumentasi)
Suatu berkas rekam medis yang mempunyai nilai dokumentasi karena isinya menjadi sumber ingatan yang harus di dokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban.[5]
B. Hukum Kesehatan
Hukum Kesehatan diartikan sebagai hukum yang berhubungan langsung dengan pemeliharaan kesehatan, meliputi penerapan perangkat hukum perdata, pidana, dan tata usaha negara.[10]
1. Aspek Hukum Kerahasiaan Rekam Medis
Hukum kesehatan mencakup segala peraturan dan aturan secara langsung berkaitan dengan pemeliharaan dan perawatan kesehatan yang terancam atau kesehatan yang rusak.Hukum kesehatan mencakup penerapan hukum perdata dan hukum pidana yang berkaitan dengan hubungan hukum dalam pelayanan kesehatan.Menjaga keamanan dalam menyimpan informasi, unsur keakuratan informasi dan kemudahan akses menjadi tuntutan pihak organisasi pelayanan kesehatan, praktisi kesehatan serta pihak ke-3 yang berwenang.Sedangkan pihak yang membutuhkan informasi harus senantiasa menghormati privasi pasien.Secara keseluruhan, keamanan, privasi, kerahasiaan dan keselamatan adalah perangkat yang membentengi informasi dalam rekam medis.Dengan begitu berbagai pihak yang berwenang yang membutuhkan informasi yang lebih rinci sesuai dengan tugasnya senantiasa menjaga keempat
5
unsur diatas.Dalam konsep pelayanan kesehatan, dikenal istilah privasi, kerahasiaan, dan keamanan.[14]
Ketentuan hukum yang menjamin kerahasiaan informasi yang ada dalam rekam medis yaitu :
a. Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1966, tentang wajib simpan rahasia kedokteran.
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis.
c. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
C. Quality Assurance
1. Pengertian Quality Assurance
Menurut Dr. Avedis Donabedian, Quality Assurance adalah suatu upaya mengkaji secara periodik berbagai kondisi yang mempengaruhi pelayanan, melakukan pemantauan terhadap pelayanan, serta menelusuri keluaran yang dihasilkan sedemikian rupa sehingga berbagai kekurangan dan penyebab kekurangan dapat diketahui serta upaya perbaikan dapat dilakukan, kesemuanya untuk lebih menyempurnakan taraf kesehatan dan kesejahteraan.[8]
2. Tujuan Quality Assurance
Tujuan Quality Assurance adalah meningkatkan mutu pelayanan agar berkesinambungan, sistematis, obyektif, dan terpadu mentapkan masalah dan penyebab masalah. Mutu pelayanan berdasarkan
6
standar yang telah ditetapkan, menetapkan dan melaksanakan cara penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan yang tersedia.
3. Analisa Kuantitatif
a. Definisi Analisa Kuantitatif
Analisa Kuantitatif adalah review yang memuat komponen pada bagian tertentu dari isi rekam medis. Penilaian kelengkapan dari rekam medis dalam pencatatan perlu dilakukan dalam pengisian dari pasien pertama datang sampai dengan pasien tersebut dinyatakan pulang .Pencatatan atau penulisan rekam medis ini telah diatur oleh manajer informasi kesehatan bersama dengan pemberian pelayanan kesehatan administrasi dan fasilitas yang bersangkutan dengan standar dari badan-badan pemberi lisensi, akreditasi dan sertifikasi. Petugas akan menganalisa setiap berkas yang diterima apakah lembar rekam medis yang seharusnya ada atau belum. Ketidaklengkapan berkas pasiendari lembaran tersebut agar segera menghubungi bagian yang bertanggung jawab dalam pengisian berkas rekam medis tersebut.
b. Tujuan Analisa Kuantitatif
Tujuan Analisa Kuantitatif untuk mengidentifikasi kekurangan yang ada agar dapat dikoreksi pada saat pasien menjalani perawatan atau pengobatan, untuk menjamin efektifitas kegunaan isi rekam medis.Yang dimaksud dengan koreksi adalah perbaikan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Selain itu analisa kuantitatif
7
dapat digunakan untuk pelayanan pasien,melindungi dari kasus hukum, memenuhi peraturan dan agar analisis data dan statistik akurat.
c. Komponen Analisa Kuantitatif 1) Review untuk Identifikasi
Memeriksa setiap halaman atau lembar catatan medis untuk identifikasi pasien memuat nama pasien, nomor RM, umur, jenis kelamin, apabila ada halaman yang hilang harus review ulang milik siapa lembar RM tersebut.
2) Review untuk Pelaporan
Ada beberapa laporan tertentu yang ada di DRM dalam pelayanan kesehatan, sedangkan laporan lain disesuaikan dalam penyakit pasien selama dirawat di rumah sakit. Laporan ini harus ada dan sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan. Misalnya terdapat infomed consent jika dilakukan tindakan, terdapat lembar pemeriksaan penunjang. Laporan operasi jika dilakukan operasi.
3) Review untuk Pencatatan
Memeriksa pencatatan yang lengkap dan tidak lengkap. Terhadap kata atau kalimat yang tidak terbaca, diperbaiki dengan mencoret kata atau kalimat yang tidak jelas kemudian menulisnya dengan lengkap dan serta dibubuhi paraf dan tanggal oleh petugas yang menulis tersebut. 4) Review untuk autentifikasi
8
Dapat berupa tanda tangan, cap atau stempel dan inisial dan yang diidentifikasi dalam rekam medis. Untuk penulis harus mempunyai gelar profesional yaitu dokter dan perawat dan tidak boleh ditanda tangani oleh orang lain selain petugas.[8]
D. Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan
Pada tahun 2014 sudah ditetapkan bahwa BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI. BPJS Kesehatan merupakan program pemerintah dalam kesatuan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). BPJS Kesehatan yang sebelumnya bernama ASKES (Asuransi Kesehatan), yang dikelola oleh.Askes Indonesia berubah menjadi BPJS Kesehatan menurut UU 24 Tahun 2011.[9]
Dengan diberlakukannya peraturan perundang – undangan Republik Indonesia tentang jaminan kesehatan negara memiliki kewajiban untuk memberikan jaminan kesehatan kepada seluruh rakyat Indonesia.Oleh karena itu dibentuklah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) kesehatan sebagai pelaksana program tersebut.Peserta jaminan kesehatan berhak memperoleh manfaat jaminan kesehatan nasional yang bersifat pelayanan kesehatan
9
perorangan, mencakup pelayanan kesehatan tingkat pertama (nonspesialistik) dan rujukan tingkat lanjut (rawat jalan dan rawat jalan).Setiap penduduk harus menjadi peserta jaminan kesehatan ini untuk mengantisipasi risiko menanggung sendiri biaya pelayanan kesehatan yang tidak sedikit jumlahnya.Prinsip kepesertaan wajib dimaksudkan agar jaminan kesehatan bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh warga negara Indonesia baik penerima bantuan iuran Penerima Bantuan Iuran (PBI) maupun non-PBI. Bahkan bagi orang asing yang bekerja paking singkat 6 (enam) bulan di indonesia dan telah membayar iuran. Pendaftaran kepesertaan pun cukup mudah dan bisa dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya melalui kantor BPJS Kesehatan, melalui mobile custemercare, BPJS corner, bahkan secara online.[15]
Persyaratan Berobat Peserta BPJS Kesehatan yaitu : 1. Surat Rujukan
2. Foto Copy Surat Rujukan 3. Foto Copy Kartu peserta BPJS 4. Foto Copy Kartu Anggota TNI Polri
5. Foto Copy Kartu Identitas atau Kartu Tanda Penduduk.[9]
10
E. Kebijakan
Banyak definisi yang dibuat oleh para ahli untuk menjelaskan arti kebijakan Thomas Dye menyebutkan kebijakan sebagai pilihan pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. (whatever
gverment choses to do or not do). Friedrich mengatakan bahwa yang
paling pokok bagi suatu kebijakan adalah adanya tujuan (goal), sasaran
(objective) atau kehendak (purpose).[13]
Kebijakan merupakan pedoman yang menjadi acuan bagi semua pelaku pembangunan kesehatan, baik pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan dengan memeperhatikan kerangka desentralisasi dan otonomi daerah.[11]
F. Assembling
Bagian assembling yaitu salah satu bagian di unit rekam medis yang berfungsi sebagai peneliti kelengkapan isi dan perakitan dokumen rekam medis sebelum disimpan. Dokumen – dokumen rekam medis yang telah diisi oleh unit pencatatan data rekam medis yaitu unit rawat jalan, unit gawat darurat, unit rawat jalan dan instalasi penunjang akan dikirim ke fungsi assembling bersama – sama sensus harian setiap hari.
Lembar formulir dan dokumen rekam medis diatur kembali sesuai urutan riwayat penyakit pasien dan diteliti kelengkapan isi dokumen rekam medis. Bila belum lengkap akan dikembalikan ke unit yang bertanggung jawab untuk mengendalikan dokumen rekam medis yang belum lenngkap digunakan formulir lembar kekurangan yang bias disebut kartu kendali (KK).
11
Assembling memiliki tugas pokok sebagai berikut :
a. Menerima dokumen rekam medis dan sensus harian dari unit – unit pelayanan.
b. Meneliti kelengkapan isi dokumen dan merakit kembali urutan – urutan formulir rekam medis.
c. Mencatat dan mengendalikan dokumen rekam medis yang isinya belum lengkap dan secara periodik melaporkan kepada kepala unit rekam medis mengenai ketidaklengkapan isi dokumen, petugas yang bertanggung jawab terhadap kelengkapan isi tersebut.
d. Mengendalikan penggunaan formulir-formulir rekam medis dan secara periodik melaporkan kepada kepala unit rekam medis mengenai jumlah dan jenis formulir yang telah digunakan. e. Mengelola dan mengendalikan nomor rekam medis.
f. Menyerahkan dokumen rekam medis yang sudah lengkap ke fungsi pengkode dan pengindeks.
g. Menyerahkan sensus harian ke fungsi analisa dan pelaporan.[11]
12
G. Filling
1. Tugas poko filing adalah :
a. Menyimpan DRM dengan metode tertentu sesuai dengan kebijakan penyimpanan DRM.
b. Mengambil kembali atau (retiev) DRM untuk berbagai keperluan. c. Menyusutkan (meretensi) DRM sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan saranan pelayanan kesehatan.
d. Membantu dalam penilaian nilai guna rekam medis. e. Menyimpan DRM yang dilestarikan (diabadikan).
f. Membantu dalam pelaksanaan pemusnahan formulir rekam medis.
2. Peran dan fungsi filing a. Menyimpan DRM
b. Penyedia DRM untuk berbagai keperluan.
c. Pelindung arsip-arsip DRM terhadap kerahasiaan isi data rekam medis.
d. Pelindung arsip-arsip terhadap bahaya kerusakan fisik, kimiawi dan biologi.
3. Informasi yang dihasilkan a. Tingkat penggunaan DRM. b. Tingkat kebandelan isi DRM. c. Daftar DRM yang siap diretensi. d. Daftar DRM yang siap dimusnahkan.
e. Daftar pertelaan hasil penelitian nilai guna rekam medis. f. Daftar formulir rekam medis yang dilestarikan. [12]
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JenisPenelitian
Jenis Penelitian adalah penelitian deskriptif yaitu pengamatan terhadap obyek penelitian untuk memperoleh gambaran atau keadaan sebenarnya, sedangkan metode yang digunakan adalah observasi, pendekatan yang digunakan cross sectional yaitu pengumpulan data yang dilakukan pada saat bersamaan.
B. IdentifikasiPenelitian
1. Dokumen Rekam Medis Rawat Jalan anggota BPJS Pasien Dinas. 2. Persyaratan BPJS 3. Kelengkapan persyaratan. C. DefinisiOperasional Tabel 3.1 No Variabel DefinisiOperasional 1. Dokumen Rekam Medis
Dokumen rekam medis Rawat Jalan dikatakan lengkap apabila meliputi lembar masuk dan keluar, resume, dan persyaratan – persyaratan pasien BPJS dinas lengkap.
23 Rawat Jalan Anggota BPJS Pasien Dinas
Meliputi Foto copy kartu peserta BPJS, foto copy surat rujukan, foto copy kartu anggota (KTA), foto copy kartu tanda penduduk (KTP) atau identitas.
2. Persyarat an BPJS
Persyaratan Asuransi BPJS untuk persyaratan pada saat untuk berobat, yaitu meliputi foto copy kartu anggota, kartu BPJS, KTP, Kartu keluarga. Untuk melengkapi persyaratan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak BPJS Kesehatan.
3. Kelengka pan Persyarat an
Kelengkapan persyaratan BPJS pada Pasien Dinas dinyatakan lengkap apabila pasien akan berobat membawa persyaratan meliputi foto copy kartu BPJS, foto copy surat rujukan,foto copy kartu tanda anggota,foto copy kartu tanda penduduk, persyaratan tersebut agar bias di klaimkan pada BPJS kesehatan.
24
D. PopulasiStudi
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah dokumen Rawat Jalan Pasien BPJS Dinas periode triwulan 1 Tahun 2015 Sebanyak 3500 dokumen rekam medis Rawat Jalan.
2. Sampel
Sampel diambil dengan menggunakan teknik acak sederhana yaitu pengambilan sampel dengan elemen yang dipilih dari suatu populasi elemen mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih. Besar sampel yang diperoleh dari hasil perthitungan, dengan rumus sebagai berikut :
= 1 + ( )
=
1 + 3500(0,1)
3500
=
3500
36,0
= 97,22 = 97 Dokumen rekam medis. Keterangan :n = jumlahsampel N = jumlahpopulasi
25
E. InstrumenPenelitian
Pengambilan teknik sampel menggunakan teknik sampel acak sederhana tabel angka random yaitu tabel yang memuat bilangan atau angka-angka sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan untuk memilih sampel secara acak.Tabel bilangan acak terdiri dari beberapa kolom dan baris.Setiap baris dan setiap kolom dalam blok terdapat satu angka.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah table checklist yaitu digunakan untuk memasukan hasil observasi kelengkapan dokumen rekam medis. 1. Data Lengkap : Menggunakan tanda centang (√ ) 2. Data Tidak Lengkap : Menggunakan tanda strip ( - )
F. Cara Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengumpulan data, yaitu dengan menggunakan metode observasi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi yaitu pengumpulan data dengan pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti.
G. Jenis Data
1) Data Primer :Data kelengkapan persyaratan anggota BPJS pasien dinas.
2) Data Sekunder : Dokumen Rekam Medis di assembling dan filling pada anggota BPJS pasien dinas pada triwulan I tahun 20015.
26
H. Pengolahan Data
Data yang diperoleh dengan tahap tersebut diatas kemudian diolah dengan cara :
1) Editing
Meneliti kembali hasil pengumpulan data pada checklist untuk menghindari salah penulisan pada data.
2) Tabulasi
Menyusun dan memasukan data ke tabel agar memudahkan dalam perhitungan data dan analisis data.
3) Penyajian Data
Menyajikan data dalam bentuk tabel. 4) Perhitungan
Pemberian nilai dengan presentase tentang DRM yang belum lengkap.
I. Analisis Data
Data yang sudah terkumpul diolah kemudian dianalisis, dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu menggambarkan tingkat kelengkapan dokumen rekam medis Rawat Jalan sesuai dengan keadaan sebenarya tanpa melakukan uji statistik.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang 1. Sejarah Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang
Pada tanggal 8 Desember 1949 telah tersusun organisasi Divisi III/Gebernur III dengan Panglima Devisi dijabat oleh Kolonel Gatot Subroto Kepala kesehatan (DK Devisi III) dijabat oleh Letkol dr.Suhardi dibantu staf administrasi Lettu Adam Saleh, sedangkan lokasi kantor berada di Hotel Dibya Puti Semarang. Mereka bertugas langsung sebagai anggota LJC (Local Join Commite) yang akan menerima penyerahan kekuasaan dari militer Belanda yaitu KOMANDO DIVISI 20 DESEMBER KONINKLIJKE LEGER (Komandi Devisi 20 Des.K.L). mayor Dr. Sumartono diperintahkan oleh Kepala DKT III untuk menerima penyerahan Militer Hospital yang berkedudukan di Jalan Bojong 150 Semarang dari Komando Divisi 20 Des.K.L. serah terima dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 1949 dimana Mayor Dr. Sumartono didampingi oleh Lettu Adam Saleh dan Lettu Ismaun. Penyerahan dilaksanakan secara bertahap dimana tahap pertama baru diserahkan TMGD (Territorial Militair Gezondheids Dienst). Rumah sakit yang berlokasi di Jalan Bojong 150, sedang yang di Jalan HOS Cokroaminoto 10 masih dipergunakan untuk merawat tentara Belanda yang luka-lukaakibat pertempuran sebagai penanggung jawab Rumah Sakit di Jalan
Bojong 150 ditunjuk Lettu Ismaun dibantu Zr. Sumartini serta beberapa orang tenaga tambahan dari DKT Solo. DKT Divisi III yang semula berkedudukan di Hotel Puri kemudian bergabung dengan Rumah Sakit di Jalan Bojong 150.
Pada bulan Juni 1950 Mayor Dr. Sumartono ditarik di Jakarta dan sebagai penggantinya ditunjuk Letkol Dr. Suwondo. Pada bulan Agustus 1950 Militer Hospital Yuliana Jalan HOS Cokroaminoto 10 daerah diserah terimakan kapada RI dan diberi nama RUMAH SAKIT DIVISI III/ TENTARA DAN TERITORIUM JAWA TENGAH. Setelah serah terima dilanjutkan pemisahan personil antara yang bergabung dengan APRIS dengan tetap bernaung dibawah KNIL/KL.
Beberapa penambahan bangunan seperti Ruang Rontgen, Ruang Perawatan, Poliklinik Gawat Darurat dan Ruang Perawatan Utama. Mengingat semakin ketatnya persaingan dalam bidang pelayanan kesehatan, maka Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang telah mengadakan pembenahan-pembenahan seperti penambahan tenaga dokter ahli, pelayanan konsultasi kesehatan telepon (Hot Line Service) selain itu juga dengan merubah pintu gerbang Rumah Sakit dari jalan HOS Cokroaminoto ke Jalan Dr. Sutomo serta pembuatan unit rawat jalan.
2. Visi, Misi, dan Motto Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang a. Visi
Menjadi Sumber Informasi Rumah Sakit yang akurat. b. Misi
Meningkatkan mutu pelayanan dan administrasi kesehatan Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang.
c. Motto
Cepat Tepat dan Akurat.
3. Jenis Pelayanan Yang Ada di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang
a. Pelayanan 24 jam meliputi : 1. IGD
2. Instalasi farmasi 3. Laboraturium. 4. Ambulan 24jam.
b. Pelayanan Rawat Jalan Meliputi : 1. Poloklinik Umum 2. Poliklinik Gigi 3. Poliklinik Spesialis : a) THT b) Anak c) Obsgyn (kandungan) d) Kulit dan Kelamin e) Penyakit Dalam f) Syaraf
g) Mata
4. Poliklinik Rehabilitas Medik ( Fisioterapi ) 5. Poliklinik Bedah
c. Pelayanan Rawat jalan
Unit Rawat jalan (URI) atau sering disebut ruang perawatan merupakan inti kegiatan rumah sakit. URI biasanya diberi nama ruang yang berlainan satu dengan yang lainnya oleh pimpinan rumah sakit guna memudahkan pembedaan ruangan, URI dibedakan pula atas kelas perawatan. Nama ruangan perawatan yang ada di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang :
1. Paviliun Nusa Indah
Dipergunakan untuk melayani pasien dinas beserta keluarga serta pasien umum yang tersedia dalam fasilitas kelas I dan II dengan kasus penyakit yang kompleks.
2. Bangsal Melati
Dipergunakan untuk melayani pasien dinas yang terdiri dari militer golongan pangkat perwira tinggi dan perwira menengah beserta keluarganya, sedangkan PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang terdiri dari golongan III dan IV beserta keluarganya dan pasien umum, disamping itu untuk pasien BPJS yang ingin mendapatkan pelayanan kelas I dan VIP dengan kasus penyakit yang kompleks.
3. Bangsal Anggrek
Merupakan bangsal anak yang terdiri dari anak keluarga pasien dinas (Pegawai Negeri Sipil, Tentara,Umum, BPJS,dsb) yang tersedia dalam kelas I dan II.
4. Bangsal Bougenville
Merupakan bangsal untuk perawatan kebidanan dan pasien nifas setelah melahirkan bagi pasien dinas dan umum yang tersedia dalam kelas II.
5. Bangsal Flamboyan
Yaitu bangsal spesialis penyakit dalam yang digunakan untuk melayani pasien dinas beserta keluarganya maupun pasien umum dan BPJS yang yang tersedia dalam kelas I, II, dan III.
6. Bangsal Dahlia
Merupakan bangsal yang diperuntukan untuk kasus penyakit bedah untuk pasien dinas beserta keluarganya serta pasien umum maupun BPJS yang terdsedia dalam kelas II dan III.
7. ICU
Untuk melayani pasien dinas maupun umum yang membutuhkan perawatan kritis dan pelayanan yang intensif.
d. Pelayanan Penunjang medis yang dimiliki Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang :
a. Laboraturium
b. Radiologi
c. Fisioterapi
e. Ambulance
f. Kamar Jenazah
e. Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ)
Dibedakan menjadi 3 loket pendaftaran sesuai dengan cara pembayaran pasien yaitu :
1) Loket pendaftaran pasien BPJS umum / Non PBI (askes PNS, Jamsostek dan mandiri).
2) Loket pendaftaran pasien BPJS dinas (Purnawirawan, TNI/PORI)
3) Loket pendaftran pasien BPJS PBI (Jamkesmas, dan Jamspersal), dan in-health.
4) Loketpendaftaran pasien Umum dan Swasta
Adapun jam buka TPPRJ di RS Bhakti Wira Tamtama Semarang adalah :
a. Senin – Kamis : 07.30 – 13.00 WIB
b. Jumat : 07.30 – 11.00 WIB
B. Gambaran Khusus Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang
1. Perakitan Berkas dan Pengelolaan Data
Melaksanakan fungsi assembling di instalasi rekam medis sehingga membantu proses pengelolaan rekam medis di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang agar pelaksanaanya dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
a. Tugas Pokok
1) Menerima berkas rekam medis rawat jalan dari ruang perawatan.
2) Merakit dokumen rawat jalan sesuai urutan nomor formulir. 3) Mengidentifikasi kelengkapan isi rekam medis rawat jalan. b. Fungsi jabatan
Berfungsi dalam meneliti kelengkapan isi pada dokumen rekam medis dan merakit kembali dokumen rekam medis pasien rawat jalan yang telah pulang perawatan dan relah dikembalikan ke instalasi rekam medis untuk menyiapkan formulir – formulir rekam medis dan nomor rekam medis baru
C. Hasil Pengamatan
1. Pasien BPJS Dinas di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang yaitu merupakan Purnawirawan TNI/POLRI mulai dari pangkat yang terendah hingga pangkat yang tertinggi mengikuti kepesertaan BPJS kesehatan NON PBI (Penerima Bantuan Iuran) Pasien BPJS Dinas menggunakan BPJS Kesehatan pada saat berobat, yang mengikuti kepesertaan dari awal tahun 2014.
2. Kelengkapan persyaratan BPJS pada dokumen rekam medis pasien Dinas.
Pengambilan data dilakukan secara keseluruhan dengan mengambil sampel dokumen rekam medis pasien BPJS Dinas di bagian filing unit rekam medis di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang Periode Triwulan I Tahun 2015. Yaitu total sampel sebanyak 97 Dokumen Rekam Medis. Hasil penelitian selanjutnya dibuat dalam tabel hasil ketidaklengkapan persyaratan BPJS pada pasien Dinas. Jenis formulir persyaratan BPJS pasien Dinas yang diamati selamat triwulan I tahun 2015 di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang terdiri atas Foto copy Kartu BPJS, foto copy Surat rujukan, foto copy kartu anggota, foto copy kartu tanda penduduk.
3. Berdasarkan Hasil pengamatan dari 97 sampel dokumen rekam medis Rawat Jalan di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang di dapatkan dokumen rekam medis dengan persyaratan lengkap 39 dokumen rekam medis dengan persyaratan lengkap. Dan didapatkan 58 dokumen rekam medis dengan persyaratan tidak lengkap.
D. Pembahasan
1. Pasien BPJS Dinas di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang apabila akan berobat sering mengabaikan persysratan BPJS
kesehatan yang sudah di tentukan oleh pihak BPJS kesehatan, sehingga tidak membuat efisiensi kinerja petugas dan pasien tersebut merupakan pasien Dinas purnawirawan TNI/POLRI sehingga petugas tidak bisa menolak apabila akan berobat.
2. Lembar – lembar Formulir persyaratan Pasien BPJS Dinas dikatakan lengkap apabila meliputi :
a. Foto copy kartu peserta BPJS b. Foto Copy Surat rujukan
c. Foto Copy Kartu Tanda Anggota d. Foto Copy Kartu Tanda Penduduk
Sehingga jika lembar – lembar diatas persyaratannya lengkap maka akan memudahkan kinerja petugas pendaftaran.
3. Hasil perthitungan ketidak lengkapan pesyaratan BPJS pada pasien BPJS Dinas di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang :
Tabel 4.1
Hasil Perhitungan ketidak lengkapan persyaratan BPJS NO Jenis Formulir
Persyaratan BPJS Pasien Dinas
Lengkap Tidak Lengkap
Hasil Presentase Hasil Presentase
1. Foto Copy BPJS 34 35.05 % 63 62.88 %
2. Foto Copy Surat rujukan
32 32.98 % 65 67.01 %
3. Foto Copy Kartu 38 39.17 % 59 60.82 %
Tanda Anggota
4. Foto Copy Kartu 24 24.72% 73 75.25 %
Penduduk
Hasil 39 40.20 % 58 59.79 %
a. Foto Copy BPJS
Pada Dokumen Rekam Medis pada bagian Formulir persyaratan Foto copy BPJS terdapat sebanyak 35.05 % formulir yang lengkap, dan 62,88% yang tidak lengkap.
b. Foto copy Surat rujukan
Pada Dokumen Rekam Medis pada bagian Formulir persyaratan Foto copy Surat rujukan terdapat sebanyak 32.98 % formulir yang lengkap, dan 67.01 % yang tidak lengkap.
Pada Dokumen Rekam Medis pada bagian Formulir persyaratan Foto
d.
bagian Formulir persyaratan Foto
copy Kartu Tanda Angota terdapat sebanyak 39.17 % formulir yang lengkap, dan 59.79 % yang tidak lengkap.
Foto Copy Kartu Tanda Penduduk Pada Dokumen Rekam Medis pada
copy Kartu Tanda Penduduk terdapat sebanyak 24.72 % formulir yang lengkap, dan 75.25 % yang tidak lengkap
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Kelengkapan persyartan BPJS dikatakan Lengkap apabila terdapat foto copy BPJS, Foto copy surat rujukan, foto copy kartu tanda anggota, foto copy kartu tanda penduduk.
2. Ketidak lengkapan persyartan BPJS dikatakan tidak lengkap apabila tidak ada persyaratan yang sudah ditetapkan.
Dari 97 Dokumen rekam medis rawat jalan yang diteliti didapatkan 63 (62.88 %) dokumen dengan persyaratan tidak lengkap dengan persyaratan foto copy kartu BPJS. Dan 65 (67.01%) yang tidak lengkap persyaratanya foto copy surat rujukan. Kartu Tanda Anggota (KTA) didapatkan 59 (60.82%) dokumen rekam medis dengan persyaratan yang tidak lengkap. Dan untuk foto copy kartu tanda penduduk didapatkan 73 (75.25%) dokumen rekam medis dengan persyaratan yang tidak lengkap.
B. Saran
1. Mengadakan sosialisasi pada saat pertemuan para anggota TNI/POLRI di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama agar pasien BPJS Dinas membawa persyaratan dengan lengkap pada saat berobat.
2. Memasang spanduk atau benner dengan menyebutkan persyratan berobat pasien BPJS dan memperingati agar wajib membawa pada saat berobat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 Tentang rekam medis.
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Permenkes No. 269/Menkes/PER/III. 2008
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 102 Tahun 2000 4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2009
5. Huffman, EK. Health Information Management Physicans Record
Company Beryn,lllion. 1994
6. Hatta Gemala R. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta 2008
7. Azwar, Azrul. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Pusaka sinar harapan. Jakarta. 2008
8. FK UI. Quality Assurance, Pengertian Quality Assurance. Jakarta 2002
9. TIM Visi Yustisia Panduan Resmi Memperoleh Jaminan Kesehatan dari BPJS. Jakarta 2014
10. C.S.T Kansil Pengantar Hukum Kesehatan. Jakarta 1991 11. Ismaniar Hetty. Manajemen Unit Perekam Medik. 2005 12. Gema Salam. Pelopor Rekam Medis Indonesia. 1993
13. Konsil Kedokteran Pengendalian Fasilitas Pelayanan Kesehatan. 2006 14. Poemomo, Bambang, Hukum Kesehatan, UGM, Yogyakarta 2000 15. www.bpjs.co.id (diakses tanggal 5 agustus 2015)
NO NO. RM Kelengkapan Persyaratan Total FC.Kartu BPJS FC.surat rujukan FC. KTA FC. KTP L TL L TL L TL L TL L TL 1 05.63.94 √ - √ - √ - √ - √ - 2 06.68.55 √ - √ - √ - √ - √ - 3 09.47.93 √ - √ - √ - √ - √ - 4 09.29.19 - √ √ - √ - √ - - √ 5 03.67.75 √ - √ - √ - √ - √ - 6 06.83.36 √ - √ - √ - √ - √ - 7 06.63.29 - √ √ - √ - √ - - √ 8 08.89.68 - √ - √ √ - - √ - √ 9 04.16.31 √ - √ - √ - √ - √ - 10 09.39.50 - √ √ - √ - √ - - √ 11 03.26.71 - √ - √ √ - - √ - √ 12 03.19.54 - √ - √ √ √ - √ - √ 13 03.62.14 - √ - √ √ - √ √ - √ 14 02.77.71 √ - √ - √ - √ - √ - 15 00.24.09 - √ - √ √ - - √ - √ 16 00.64.24 - √ - √ √ - - √ - √ 17 00.81.71 - √ - √ √ - - √ - √ 18 03.08.09 √ - √ - √ - √ - √ - 19 03.27.24 √ - √ - √ - √ - √ - 20 93.94.79 - √ - √ √ - √ √ - √ 21 00.04.09 √ - √ - √ - √ - √ - 22 06.24.34 - √ - √ √ - √ - - √ 23 00.46.61 - √ - √ √ - √ - - √ 24 02.02.09 √ - √ - √ - √ - - √ 25 06.43.24 √ - √ - √ - √ - - √ 26 01.31.61 - √ - √ √ - - √ - √ 27 01.67.09 √ - √ - √ - √ - - √ 28 01.00.66 √ - √ - √ - √ - - √ 29 05.99.79 - √ - √ √ - √ - - √
NO NO. RM Kelengkapan Persyaratan Total FC.Kartu BPJS FC.Surat rujukan FC. KTA FC. KTP L TL L TL L TL L TL L TL 30 03.69.09 - √ - √ √ - - V - √ 31 00.13.96 √ - √ - √ - √ - √ - 32 08.93.79 √ - √ - √ - √ - √ - 33 00.72.79 - √ √ - √ - √ - - √ 34 01.27.76 √ - √ - √ - √ - √ - 35 03.93.69 √ - √ - √ - √ - √ - 36 00.21.62 - √ √ - √ - √ - - √ 37 06.36.56 √ - √ - √ - √ - √ - 38 00.26.09 √ - √ - √ - √ - √ - 39 05.44.33 - √ √ - √ - √ - √ - 40 00.71.56 - √ - √ - √ - √ - √ 41 01.93.59 √ - √ - √ - √ - √ - 42 05.22.18 √ - √ - √ - √ - √ - 43 04.17.66 - √ - √ √ - √ - - √ 44 02.06.39 √ - √ - √ - √ - √ - 45 11.46.08 √ - √ - √ - √ - - √ 46 04.66.60 - √ √ - √ - - √ - √ 47 08.10.39 √ - √ - √ - √ - - √ 48 06.39.65 - √ - √ √ - √ - - √ 49 01.27.76 √ - √ - √ - √ - √ - 50 06.15.39 √ - √ - √ - √ - √ - 51 05.40.75 - √ - √ √ - √ - - √ 52 00.71.56 √ - - √ √ - √ - - √ 53 06.27.29 - √ - √ √ - √ - - √ 54 10.69.28 √ - √ - √ - √ - √ - 55 03.00.34 √ - √ - √ - √ - √ - 56 04.33.29 √ - - √ √ - - √ - √ 57 03.59.28 - √ √ - √ - √ - - √ 58 02.00.34 √ - √ - √ - √ - √ -
NO NO. RM Kelengkapan Persyaratan Total FC.Kartu BPJS FC.Surat rujukan FC. KTA FC. KTP L TL L TL L TL L TL L TL 59 01.88.79 √ - √ - √ - √ - √ - 60 03.59.28 √ - √ - √ - √ - √ - 61 00.60.91 √ - √ - √ - √ - √ - 62 06.04.44 - √ √ - √ - √ - - √ 63 04.40.22 √ - √ - √ - √ - √ - 64 01.69.18 √ - √ - √ - √ - √ - 65 00.28.14 - √ √ - √ - √ - - √ 67 06.43.12 √ - √ - √ - √ - √ - 68 06.14.32 √ - √ - √ - √ - √ - 69 05.93.84 - √ √ - √ - √ - √ - 70 07.32.71 - √ - √ √ - - √ - √ 71 03.18.54 √ - - √ √ - √ - - √ 72 01.63.14 - √ √ - √ - - √ - √ 73 07.73.19 √ - - √ √ - √ - - √ 74 00.32.14 √ - √ - √ - - √ - √ 75 00.46.24 - √ - √ √ - √ - - √ 76 00.71.81 √ - √ - √ - √ - √ - 77 03.09.08 √ - - √ √ - √ - - √ 78 03.24.27 - √ - √ √ - - √ - √ 79 93.97.79 √ - √ - √ - √ - - √ 80 00.09.04 √ - - √ √ - - √ - √ 81 04.26.24 √ - - √ √ - √ - - √ 82 00.64.61 √ - √ - √ - √ - √ - 83 02.09.02 - √ √ - √ - √ - - √ 84 06.34.16 √ - √ - √ - - √ - √ 85 01.13.61 - √ - √ √ - √ - - √ 86 01.76.09 √ - √ - √ - √ - √ - 87 01.00.50 √ - - √ √ - - √ - √ 88 05.79.79 - √ - √ √ - - √ - √
NO NO. RM Kelengkapan Persyaratan Total FC.Kartu BPJS FC.Surat rujukan FC. KTA FC. KTP L TL L TL L TL L TL L TL 89 05.93.60 - √ √ - √ - - √ √ 90 02.17.04 √ - √ - √ - - √ - √ 91 04.16.68 √ - √ - √ - √ - √ - 92 00.40.12 - √ √ - √ - √ - - √ 93 01.71.12 √ - - √ √ - - √ - √ 94 02.18.12 √ - - √ √ - - √ - √ 95 04.16.68 - √ √ - √ - √ - - √ 96 02.19.09 √ - - √ - √ - √ - √ 97 09.06.34 √ - √ - √ - √ - √ - Total 39 58 Keterangan : L : Lengkap TL : Tidak Lengkap √ : Lengkap - : Tidak Lengkap
¾ Persyaratan pasien BPJS Dinas yang tidak lengkap sebanyak 58 (59.79 %) DRM yang tidak lengkap persyaratannya dari 97 DRM dikarenakan hanya membawa kartu tanda Anggota.
¾ Persyaratan pasien BPJS Dinas yang Lengkap hanya 39 (40.20 %) DRM yang lengkap persyaratannya.