• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pendahuluan Sectio Caesarea

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Pendahuluan Sectio Caesarea"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN SECTIO CAESAREA

LAPORAN PENDAHULUAN SECTIO CAESAREA

A.

A. TINJAUAN TEORITIS SECTIO CAESAREATINJAUAN TEORITIS SECTIO CAESAREA 1.

1. Pengertian sectio caesareaPengertian sectio caesarea

Seksio secaria merupakan prosedur operatif, yang di lakukan di bawah anestesia sehingga Seksio secaria merupakan prosedur operatif, yang di lakukan di bawah anestesia sehingga  janin, plasentadan ketuban

 janin, plasentadan ketuban di lahirkan melalui di lahirkan melalui insisi dinding abdomendan uterus. insisi dinding abdomendan uterus. ProseduriniProsedurini  biasanya

 biasanya di di lakukan lakukan setelah setelah viabilitas viabilitas tercapai tercapai ( ( mis, mis, usia usia kehamilan kehamilan lebih lebih dari dari 24 24 mingguminggu ).(Buku Ajar bidan,Myles,edisi

).(Buku Ajar bidan,Myles,edisi 14.2011.hal:567).14.2011.hal:567).

Sectio sesarea adalah pengeluaran janin melalui insisi abdomen. Teknik ini digunakan Sectio sesarea adalah pengeluaran janin melalui insisi abdomen. Teknik ini digunakan  jika kondisi ibu

 jika kondisi ibu menimbulkan distres pada menimbulkan distres pada janin atau janin atau jika telah jika telah terjadi distterjadi distres janin. Sebares janin. Sebagiangian kelainan yang sering memicu tindakan ini adalah malposisi janin, plasenta previa, diabetes kelainan yang sering memicu tindakan ini adalah malposisi janin, plasenta previa, diabetes ibu, dan disproporsi sefalopelvis janin dan ibu. Sectio sesarea dapat merupakan prosedur ibu, dan disproporsi sefalopelvis janin dan ibu. Sectio sesarea dapat merupakan prosedur elektif atau darurat .Untuk sectio caesarea biasanya dilakukan anestesi spinal atau epidural. elektif atau darurat .Untuk sectio caesarea biasanya dilakukan anestesi spinal atau epidural. Apabila dipilih anestesi umum, maka persiapan dan pemasangan duk dilakukan sebelum Apabila dipilih anestesi umum, maka persiapan dan pemasangan duk dilakukan sebelum induksi untuk mengurangi efek depresif obat anestesi pada bayi .(Buku pre operatif .arif induksi untuk mengurangi efek depresif obat anestesi pada bayi .(Buku pre operatif .arif muttaqin.2010.hal:507)

muttaqin.2010.hal:507) Sectio

Sectio caesarea adalah caesarea adalah melahirkan melahirkan janin janin melalui inmelalui insisi sisi pada pada dinding dinding abdomenabdomen (laparotomi)dan dinding uterus (histerotomi).Definisi ini tidak mencakup pengeluaran janin (laparotomi)dan dinding uterus (histerotomi).Definisi ini tidak mencakup pengeluaran janin dari rongga

dari rongga abdomen pada abdomen pada kasus rupture kasus rupture uteri atau pada uteri atau pada kasus kehamilan kasus kehamilan abdomen. abdomen. (obstetri(obstetri williams,2005).

williams,2005).

Kesimpulan dari ketiga pengertian diatas yaitu, Sectio caesarea adalah pengeluaran janin Kesimpulan dari ketiga pengertian diatas yaitu, Sectio caesarea adalah pengeluaran janin melalui insisi dinding abdomen. Teknik ini digunakan jika kondisi ibu menimbulkan distres melalui insisi dinding abdomen. Teknik ini digunakan jika kondisi ibu menimbulkan distres  pada

 pada janin janin atau atau jika jika telah telah terjadi terjadi distres distres janin. janin. Sebagian Sebagian kelainan kelainan yang yang sering sering memicumemicu tindakan ini adalah malposisi janin, plasenta previa, diabetes ibu, dan disproporsi sefalopelvis tindakan ini adalah malposisi janin, plasenta previa, diabetes ibu, dan disproporsi sefalopelvis  janin dan ibu.

(2)

2. Etiologi

Indikasi kelahiran dengan bedah sesar

Absolute Relative

Ibu Indikasi persalinan yang gagal Proses persalinan tidak maju (distosia persalinan)

Disproporsi sefalopelvik(panggul sempit

Bedah sesar elektif berula Penyakit ibu (pre ek  diabetes,kanker serviks)

Utero plasenta Bedah uterus sebelumnya (sesar klasik) Riwayat ruptur uterus

Obstruksi jalan lahir (fibroid)

Plasenta previa,abruption plasenta berukuran besar

Riwayat bedah uterus seb dengan ketebalan penuh)

Presentasi funik(tali pusat

Janin Gawat janin/hasil pemeriksaan janin yang tidak meyakinkan

Prolaps tali pusat

Malpresentasi janin (posisi melintang)

Mal presentasi janin(sun ,presentasi gabingan )

Makrosomia

Kelainan janin (hidrosefal

Sumber :errol norwis,buku anatomi 2011

3. Patofisiologi

Adanya beberapa kelainan / hambatan pada proses persalinan yang menyebabkan bayi tidak dapat lahir secara normal / spontan, misalnya plasenta previa sentralis dan lateralis,  panggul sempit, disproporsi cephalo pelvic, rupture uteri mengancam, partus lama, partus tidak maju, pre-eklamsia, distosia serviks, dan malpresentasi janin. Kondisi tersebut menyebabkan perlu adanya suatu tindakan pembedahan yaitu Sectio Caesarea (SC).

Dalam proses operasinya dilakukan tindakan anestesi yang akan menyebabkan pasien mengalami imobilisasi sehingga akan menimbulkan masalah intoleransi aktivitas. Adanya kelumpuhan sementara dan kelemahan fisik akan menyebabkan pasien tidak mampu melakukan aktivitas perawatan diri pasien secara mandiri sehingga timbul masalah defisit  perawatan diri.

Kurangnya informasi mengenai proses pembedahan, penyembuhan, dan perawatan post operasi akan menimbulkan masalah ansietas pada pasien. Selain itu, dalam proses  pembedahan juga akan dilakukan tindakan insisi pada dinding abdomen sehingga

(3)

menyebabkan terputusnya inkontinuitas jaringan, pembuluh darah, dan saraf - saraf di sekitar daerah insisi. Hal ini akan merangsang pengeluaran histamin dan prostaglandin yang akan menimbulkan rasa nyeri (nyeri akut). Setelah proses pembedahan berakhir, daerah insisi akan ditutup dan menimbulkan luka post op, yang bila tidak dirawat dengan baik akan menimbulkan masalah risiko infeksi.

4. Pemeriksaan penunjang

a. Hemoglobin atau hematokrit (HB/Ht) untuk mengkaji perubahan dari kadar pra operasi dan mengevaluasi efek kehilangan darah pada pembedahan.

 b. Leukosit (WBC) mengidentifikasi adanya infeksi

c. Tes golongan darah, lama perdarahan, waktu pembekuan darah d. Urinalisis / kultur urine

e. Pemeriksaan elektrolit.

5. Penatalaksanaan Medis Post SC a. Pemberian cairan

Karena 6 jam pertama penderita puasa pasca operasi, maka pemberian cairan perintavena harus cukup banyak dan mengandung elektrolit agar tidak terjadi hipotermi, dehidrasi, atau komplikasi pada organ tubuh lainnya. Cairan yang biasa diberikan biasanya DS 10%, garam

(4)

fisiologi dan RL secara bergantian dan jumlah tetesan tergantung kebutuhan. Bila kadar Hb rendah diberikan transfusi darah sesuai kebutuhan.

 b. Diet

Pemberian cairan perinfus biasanya dihentikan setelah penderita flatus lalu dimulailah  pemberian minuman dan makanan peroral.Pemberian minuman dengan jumlah yang sedikit

sudah boleh dilakukan pada 6 - 8 jam pasca operasi, berupa air putih dan air teh.

c. Mobilisasi

Mobilisasi dilakukan secara bertahap meliputi :

1) Miring kanan dan kiri dapat dimulai sejak 6 - 8 jam setelah operasi

2) Latihan pernafasan dapat dilakukan penderita sambil tidur telentang sedini mungkin setelah sadar

3) Hari pertama post operasi, penderita dapat didudukkan selama 5 menit dan diminta untuk  bernafas dalam lalu menghembuskannya.

4) Kemudian posisi tidur telentang dapat diubah menjadi posisi setengah duduk (semifowler) 5) Selanjutnya selama berturut-turut, hari demi hari, pasien dianjurkan belajar duduk selama

sehari, belajar berjalan, dan kemudian berjalan sendiri, dan pada hari ke-3 pasca operasi.pasien bisa dipulangkan

d. Kateterisasi

Kandung kemih yang penuh menimbulkan rasa nyeri dan tidak enak pada penderita, menghalangi involusi uterus dan menyebabkan perdarahan.Kateter biasanya terpasang 24 -48 jam / lebih lama lagi tergantung jenis operasi dan keadaan penderita.

e. Pemberian obat-obatan 1. Antibiotik

Cara pemilihan dan pemberian antibiotic sangat berbeda-beda setiap institusi 2. Analgetik dan obat untuk memperlancar kerja saluran pencernaan

1) Supositoria = ketopropen sup 2x/24 jam 2) Oral = tramadol tiap 6 jam atau paracetamol

3) Injeksi = penitidine 90-75 mg diberikan setiap 6 jam bila perlu 3. Obat-obatan lain

(5)

Untuk meningkatkan vitalitas dan keadaan umum penderita dapat diberikan caboransia seperti neurobian I vit. C.

f. Perawatan luka

Kondisi balutan luka dilihat pada 1 hari post operasi, bila basah dan berdarah harus dibuka dan diganti.

g. Perawatan rutin

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan adalah suhu, tekanan darah, nadi,dan  pernafasan.

6. Komplikasi

a. Infeksi Puerperalis

Komplikasi ini bersifat ringan, seperti kenaikan suhu selama beberapa hari dalam masa nifas atau dapat juga bersifat berat, misalnya peritonitis, sepsis dan lain-lain. Infeksi post operasi terjadi apabila sebelum pembedahan sudah ada gejala - gejala infeksi intrapartum atau ada faktor - faktor yang merupakan predisposisi terhadap kelainan itu (partus lama khususnya setelah ketuban pecah, tindakan vaginal sebelumnya). Baha ya infeksi dapat diperkecil dengan  pemberian antibiotika, tetapi tidak dapat dihilangkan sama sekali, terutama SC klasik dalam

hal ini lebih berbahaya daripada SC transperitonealis profunda.  b. Perdarahan

Perdarahan banyak bisa timbul pada waktu pembedahan jika cabang arteria uterina ikut terbuka atau karena atonia uteri

c. Komplikasi - komplikasi lain seperti : 1) Luka kandung kemih

2) Embolisme paru

 – 

 paru

3) Suatu komplikasi yang baru kemudian tampak ialah kurang kuatnya perut pada dinding uterus, sehingga pada kehamilan berikutnya bisa terjadi ruptura uteri. Kemungkinan hal ini lebih banyak ditemukan sesudah sectio caesarea klasik.

7. Prognosis

1) Dengan kemajuan teknik pembedahan, adanya antibiotika dan persediaan darah yang cukup,  pelaksanaan sectio ceesarea sekarang jauh lebih aman dari pada dahulu.

(6)

2) Angka kematian di rumah sakit dengan fasilitas baik dan tenaga yang kompeten < 2/1000. Faktor - faktor yang mempengaruhi morbiditas pembedahan adalah kelainan atau gangguan yang menjadi indikasi pembedahan dan lamanya persalinan berlangsung.

3) Anak yang dilahirkan dengan sectio caesaria nasibnya tergantung dari keadaan yang menjadi alasan untuk melakukan sectio caesarea. Menurut statistik, di negara - negara dengan  pengawasan antenatal dan intranatal yang baik, angka kematian perinatal sekitar 4 - 7%.

8. Klasifikasi sectio caesarea 1. Insisi Abdomen

a. InsisiVertikal

Insisi vertical garistengahinfraumbilikus adalah insisi yang paling cepatdibuat.Insisiiniharuscukuppanjang agar janindapatlahirtanpakesulitan.Olehkarenanya,  panjangharus sesuaidengantaksiranukuranjanin

 b. Insisi Transversal/Lintang

Kulitdanjaringansubkutandisayatdenganmenggunakan insisi transversal rendah sedikit melengkung.Insisi kulit transversal jelas memiliki keunggulan kosmetik .walaupun sebagian orang beranggapan bahwa insisi ini lebih kuat dan kecil kemungkinannya terlepas ,insisi ini  juga memiliki kekurangan,pada sebagian wanita pemajanan uterus yang hamil dan

apendiksnya tidak sebaik pada insisi vertical.

c. Insisi Uterus

Suatuinsisi vertical kedalamkorpus uterus diatassegmenbawah uterus danmencapai fundus uterus namuntindakaninisudahjarangdigunakansaatini.

Keuntungannya adalah menghindari risiko robekan ke pembuluh darah uterus,kemampuan untuk memperluas insisi jika diperlukan ,hanya pada segment bawah saja.

Untuk presentasi kepala,insisi tranversal melalui segment bawah uterus merupakan tindakan  pilihan.secara umum,insisi transversal:

1. Lebih mudah di perbaiki

2. Terletak ditempat yang paling kecil kemungkinannya rupture disertai keluarnya janin ke rongga abdomen pada kehamilan berikutnya

3. Tidak menyebabkan perleketan usus atau omentum ke garis insisi.. d. Tekniki sisisesareaklasik

(7)

1. Apabilasegmenbawah uterus tidakdapatdipajankanataudimasukidenganamankarenakandungkemihmelekateratakibatpembe dahansebelumnya,atauapabilasebuahmiomamenempatisegmenbawah uterus atauapabilaterdapatkarsinoma invasive diserviks.

2. Apabila janin berukuran besar dan terletak melintang ,terutama apabila selaput ketuban sudah pecah dan bahu terjepit jalan lahir.

3. Pada sebagian kasus plasenta previa dengan implantasi anterior

4. Pada sebagian kasus janin yang sengat kecil terutama dengan presentasi bokong yang segment bawah uterusnya tidak menipis.

5. Pada sebagian kasus ibu dengan obesitas berat yang hanya memungkinan untuk menakses  bagianatas uterus saja.

e. Seksio sesarea ekstra peritoneum

Tujuan operasi adalah untuk membuka uterus secara ekstra peritoneum dengan melakukan diseksi melalui ruang retzius dan kemudian disepanjang salah satu dan di belakang kandung kemih untuk mencapai segmen bawah uterus.

Prosedur ini hanya berlangsung singkat sebagian besar mungkin karena tersedianya berbagai obat antimikroba yang efektif.

f. Seksio sesarea postmortem

Kadang-kadang seksio sesarea dilakukan pada seorang wanita yang baru meninggal atau yang diperkirakan tidak lama lagi akan meninggal.pada situasi seperti iniprognosis yang memuaskan pada bayi bergantung pada:

1) Antisipasi kematian ibu,bila mungkin 2) Usia gestasi janin

3) Ketersediaan petugas dan peralatan yang sesuai

4) Ketersediaan ventilasi perimortem dan masase jantung bagi ibu 5) Pelahiran segera dan resusitasi neonates yang efektif.

2. Vagina (sectio caesarea vaginalis

Menurut arah sayatan pada rahim, sectio caesaria dapat dilakukan apabila : 1) Sayatan memanjang (longitudinal)

2) Sayatan melintang (tranversal)

3) Sayatan huruf T (T Insisian).(obstetric wiliams.2006,vol.1,)

B. Tinjauan teoritis keperawatan 1. Pengkajian

(8)

a. Identitas klien dan penanggung  b. Keluhan utama klien saat ini

c. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas sebelumnya bagi klien multipara d. Riwayat penyakit keluarga

e. Keadaan klien meliputi : 1) Sirkulasi

Hipertensi dan pendarahan vagina yang mungkin terjadi. Kemungkinan kehilangan darah selama prosedur pembedahan kira-kira 600-800 mL

2) Integritas ego

Dapat menunjukkan prosedur yang diantisipasi sebagai tanda kegagalan dan atau refleksi negatif pada kemampuan sebagai wanita.Menunjukkan labilitas emosional dari kegembiraan, ketakutan, menarik diri, atau kecemasan.

3) Makanan dan cairan

Abdomen lunak dengan tidak ada distensi (diet ditentukan). 4)  Neurosensori

Kerusakan gerakan dan sensasi di bawah tingkat anestesi spinalepidural. 5)  Nyeri / ketidaknyamanan

Mungkin mengeluh nyeri dari berbagai sumber karena trauma bedah, distensi kandung kemih , efek - efek anesthesia, nyeri tekan uterus mungkin ada.

6) Pernapasan

Bunyi paru - paru vesikuler dan terdengar jelas. 7) Keamanan

Balutan abdomen dapat tampak sedikit noda / kering dan utuh. 8) Seksualitas

Fundus kontraksi kuat dan terletak di umbilikus.Aliran lokhea sedang. DAFTAR PUSTAKA

Doenges, M.E. 2001, Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta : EGC

Errol norwiz,2011,anatomi dan fisiologi obstetric dan ginekologi,

Gary,F C,2006,Williams obstetric edisi 21,Jakarta : EGC

(9)

Muttaqin,A dan Kumala sari,2008,Buku pre operatif ,Jakarta :EGC

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN SECTIO CAESAREA

 A. Definisi

Sectio Caesarea adalan suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina. (Moctar. R, 1998).

B. Indikasi

1. Plasenta previa sentralis dan lateralis (posterior) 2. Panggul sempit

3. Disproporsi sevalo pelvic yaitu ketidak seimbangan antara ukuran kepala dan pangul 4. Ruptur uteri

5. Partus lama

6. Partus tidak maju 7. Distosia sereviks

8. Preeklamsia, eklamsia dan hipertensi 9. Mal presentase janin :

a. Letak lintang  b. Letak bokong

c. Presentase dahi dan muka d. Presentase rangkap

e. Gameli

C. Jenis-Jenis Operasi Sectio Caesarea

1. Sectio Caesarea Transperitonealisis

a. Sectio Caesarea klasik atau corporal dengan insisi memanjang pada korpus uteri.

Dilakukan dengan membuat sayatan memanjang pada korpus uteri kira-kira sepanjang 10 cm. 1) Kelebihan

a) Mengeluarkan janin lebih cepat

 b) Tidak menimbulkan komplikasi kandung kemih tertarik  c) Sayatan bisa diperpanjang proksimal atau distal

2) Kekurangan

a) Infeksi mudah menyebar secara intraabdominak karena tidak ada reperitonelisasi yang baik   b) Untuk persalinan berikutnya lebih sering terjadi ruptur uteri spontan.

 b. Sectio Caesarea ismika atau profunda atau low cervical dengan insisi pada segmen bawah rahim. Dilakukan dengan membuat sayatan melintang-konkaf pada segmen bawah rahim (low cervical transversal) kira-kira 10 cm.

1) Kelebihan

a) Penjahitan luka lebih mudah

 b) Penutupan lukan dengan reperitonealisis yang baik 

c) Tupang tindih peritoneal flap baik sekali untuk menahan penyebaran isi uterus ke rongga peritoneum.

d) Perdarahan kurang

e) Dibandingkan dengan cara klasik kemungkinan ruptur uteri spontan kurang / lebih kecil. 2) Kekurangan

(10)

a) Luka dapat menyebar ke bawah, kiri dan kanan  b) Keluhan pada kandung kemih postoperatif tinggi

2. Sectio Caesarea Ekstraperitonealisis, yaitu tanpa membuka peritoneum parietalis, dengan demikian tidak membuka kavum abdominal.

D. Komplikasi

1. Infeksi puerperal (nifas)

Ringan : dengan kenaikan suhu beberapa hari saja

Sedang : dengan kenaikan suhu yang lebih tinggi, disertai dehidrasi dan perut sedikit kembung Berat : dengan peritonitis, sepsis dan ileus paralitik 

2. Perdarahan disebabkan adanya :

a. Banyak pembuluh darah yang terputus dan terbuka  b.  Atoni uteri

c. Perdarahan pada plasenta

3. Luka pada kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bila reperitonelisis terlalu tinggi

4. Kemungkinan ruptur uteri spontan pada kehamilan mendatang

 ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

A. Pengkajian

Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang pasien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah,kebutuhan kesehatan dan keperawatan pasien baik fisik, mental, sosial dan lingkungan. (Effendy, 1995)

1. Pengkajian data dasar klien (Doengus, 1998)

Riwayat :

- Tinjau kembali catatan perinatal dan intra operasi : tinjau kembali indikasi untuk kelahiran sesarea.

- Catat jenis dari anestesia intra operatif dan obat-obat yang diberikan dalam intra operatif dan dalam masa penyembuhan / pemulihan jangka pendek ; catat kehilangan darah selama menjalani prosedur pembedahan.

- Respon klien dan keluarga terhadap pengalaman kelahiran dapat menggambarkan kekecewaan.

- Kondisi dari bayi yang baru lahir atau umur kehamilan pada kelahiran dapat perlu dirawat ke  bagian unit perawatan intensif neonatal (NICU).

- Keluhan gangguan kenyamanan disebabkan oleh trauma pembedahan atau setelah nyeri.

(11)

1. Fundus akan benar-benar berkontraksi, akan tetap berada pada umbilicus selama kira-kira 7 hari post partum dan selanjutnya akan infolusi satu jari per hari.

2. Lochia sedang dan bebas dari bekuan-bekuan yang banyak, aliran yang terakhir lebih lama melalui kelahiran caecarea dari pada melalui kelahiran vagina.

3. Balutan / verban abdominal kurang sedikit noda / kotor atau tetap kering dan utuh.

4. Pemasangan kateter kemungkinan dipasang selam 24 jam dan akan menglirkan urine jernih dan kekuning-kuningan.

5. Bunyi usus kemungkinan tidak ada, redub atau berbedah.

6. Kateter parenteral apabilah digunakan, sebaiknya infuse bebas dari tanda-tanda infeksi. 7. Mulut kemungkinan kering, menampilkan efek dari obat-obatan pre-operasi dan anaste si. 8. Abdomen lembut dan tidak tagang.

9. Larutan pencuci lock heparin kemungkinan digunakan sebagai pemberian anti biotik.

3. Pemerikasaan Diagnostik :

1. Pemeriksaan darah lengkap dan Hb, untuk mengkaji perubahan dari tingkat pre-operasi dan menilai kehilangan darah selama pembedahan.

2. Darah vagina, dan kultur lochia dapat diambil.

3. Urinalisis dengan kultur dan sensitifitas kemungkinan diambil untuk memastikan infeksi saluran perkemihan.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Multimedia Interaktif Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

For those under the same amount of previous episodes (three or more) in the per-protocol sample, 37% participants experienced relapse in the MBCT condition and 66%

memiliki bawahan, tetapi pemimpin adalah Dalam suatu organisasi para orang yang memiliki pengikut. Ketika sampai pemimpin dapat mempengaruhi moral, pada saatnya

Laporan Penerimaan Sparepart Laporan Pengeluaran Sparepart Laporan Rekapitulasi File Pemasok ID Pemasok Nama Pemasok Alamat Telepon Add Simpan Edit Hapus Update Batal

Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang penuh dengan pertimbangan logis, masuk akal, berdasarkan sumber hukum, berdasarkan ilmu, sehingga tidak salah kalau salah satu

Dalam Peraturan Pemerintah itu, pemerintah memasukkan industri pakaian jadi (konveksi) dari tekstil sebagai bidang usaha yang memperoleh fasilitas pajak

Penyusun mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tesis ini dengan judul :

keagamaan masyarakat di Kabupaten Bangka Tengah yang terdiri dari. partisipasi dalam ibadah wajib, partisipasi dalam ibadah sunah,