• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 1

1.1 Latar Belakang

Perencanaan pembangunan daerah adalah proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. Dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah daerah terdiri atas RencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah (Renstra-OPD). Penyusunan dokumen RPJMD dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah(BAPPEDA), sedangkan penyusunan Renstra-OPD disusun oleh OPD sesuai tugas dankewenangannya.

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang dalam upaya mencapai keberhasilannya perlu didukung dengan perencanaan yang baik sesuai dengan visi dan misi organisasi. Pendekatan yang dilakukan adalah melalui perencanaan strategis yang merupakanserangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat untuk diimplementasikan oleh organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Perencanaan pembangunan menengah daerah diwujudkan dalam bentuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lampung Barat, yang merupakan dokumen perencanaan Pemerintah Daerah selama 5 (lima) tahun kedepandan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). RPJMD Kabupaten Lampung Barat Tahun 2018 – 2022 disusun sebagai acuan kelanjutan pembangunan Kabupaten Lampung Barat 5 (lima) tahun sebelumnya.

Proses pembangunan ekonomi di Kabupaten Lampung Barat adalah merupakan bagian dari pembangunan Propinsi Lampung dan pembangunan nasional yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan kesinambungan pembangunan, memberikan daya dukung tercapainya

(2)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 2

kondisi masyarakat yang lebih baik, dimana pada hakekatnya merupakan upaya peningkatan kualitas manusia dengan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar manusia yang semuanya bermuara pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana dalam prioritas daerah pembangunan pra ekonomi daerah melalui pengembangan ekonomi dan pembangunan kawasan pedesaan.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanan Rencana Pembangunan Daerah setiap OPD perlu melakukan Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) OPD sebagai dokumen perencanaan pembangunan jangka menengahuntuk jangka waktu lima tahun. Renstra OPDdisusun sesuai dengan tugas dan fungsi OPD serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif.Penyusunan Renstra OPD terdiri dari tahapan persiapan penyusunan Renstra OPD, penyusunan rancangan Renstra OPD, penyusunan rancangan akhir Renstra OPD dan penetapan Renstra OPD. Tahapan penyusunan Rancangan Renstra OPD dapat digambarkan dalam bagan alir sebagai berikut :

1.2 Landasan Hukum

1. Undang – undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 11, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3193);

2. Undang – undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian ;

3. Undang – undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen ;

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Keuangan Negara;

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

(3)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 3

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian;

10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4124;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

17. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 78 Tahun 2016 Tentang Unit Metrologi Legal ;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.;

(4)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 4 19. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 8 Tahun 2016

tanggal 25 November 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

20. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2010-2030 (Lembaran Daerah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2012 Nomor 1);

21. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 1 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2005 – 2025;

22. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017-2022 (Lembaran Daerah Kabupaten Lampung Barat tahun 2018 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 404);

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya renstra Dinas Koperindag kabupaten Lampung Barat Tahun 2017-2022 adalah untuk :

Bahwa dengan berakhirnya periode RPJMD Tahun 2012 – 2017 dan telah disusunnya Visi, Misi dan Arah Kebijakan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih maka perlu dilakukan penyusunan Rencana Strategis Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lampung Barat untuk merumuskan tujuan, sasaran dan target kinerja organisasi selama 5 tahun kedepan.

Sedangkan tujuan disusunnya Renstra Diskoperindagsar Kabupaten Lampung Barat adalah sebagai berikut :

1. Sebagai pedoman bagi Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lampung dalam menjalankan organisasinya;

2. Memberikan arah dan pedoman bagi Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lampung Barat dalam menjalankan Rencana Kerja selama 5 (lima) tahun kedepan sehingga Program/Kegiatan yang disusun dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan berorientasi hasil.

(5)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 5

3. Memudahkan Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lampung Barat dalam melakukan kontrol terhadap pencapaian dan kendala-kendala yang dihadapi dalam mencapai target yang ditetapkan karena Program/Kegiatan yang direncanakan dalam Renstra telah terukur.

1.4 Sistematika Penulisan

Rencana Strategi Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Lampung Barat Tahun 2012-2017 disusun menurut sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan dan Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

Berisi Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumberdaya Perangkat Daerah, Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah, Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

Berisi Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas, Fungsi Pelayanan OPD, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra K/L, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan KLHD serta Penentuan Isu-isu Strategis.

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

Berisi Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah.

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Berisikan Strategi dan Arah Kebijakan Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Berisi Rencana Program dan Kegiatan yang disertai Pendanaan untuk 5 Tahun

(6)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 6

Berisi Kinerja penyelenggaraan bidang urusan Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM.

(7)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 7

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota dalam bagian kedua pasal 6 ayat 1 dan 2 menyebutkan bahwa urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah dibagi menjadi dua urusan yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib diselenggarakan oleh Pemerintah daerah yang berkaitan dengan pelayanan dasar meliputi 26 urusan, sedangkan urusan pilihan adalah urusan pemerintahan yag secara nyata dan berpotensi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi kekhasan dan potensi unguulan daerah yang bersangkutan yang penentunya diserahkan kepada daerah masing-masing sesuai dengan kebutuhannya.

2.1.1. Tugas OPD

Berkaitan dengan urusan wajib maka Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Lampung Barat menangani urusan koperasi sedangkan untuk urusan pilihan menangani urusan perindustrian dan perdagangan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 8 Tahun 2016 tanggal 25 November 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Berdasarkan Peraturan Daerah sebagaimana tersebut diatas, maka Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Lampung Barat mempunyai kedudukan dan tugas pokok yaitu membantu Bupati dalam melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Kabupaten.

2.1.2 Fungsi OPD

Berdasarkan Peraturan Bupati Lampung Barat Nomor 48 tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian Dan

(8)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 8

Perdagangan, fungsi Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Pasar sebagai berikut:

a. perumusan kebijaksanaan di bidang koperasi usaha kecil menengah, perindustrian dan perdagangan;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang koperasi usaha kecil menengah, perindustrian dan perdagangan;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang koperasi usaha kecil menengah, perindustrian dan perdagangan;

d. pelaksanaan administrasi Dinas koperasi usaha kecil menengah, perindustrian dan perdagangan; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.1.2.1 SEKRETARIAT DINAS

(1) Sekretariat Dinas Koperasi UKM, Perindustrian, dan Perdagngan mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan dan menyelenggarakan kegiatan kesekratriatan, pengelolaan keuangan dan pelayanan adminstrasi pada seluruh unit organisasi dilingkungan Dinas Koperasi UKM, Perindustrian, dan Perdagangan serta melakukan penyusunan program, evaluasi dan pelaporan.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersebut di atas, Sekretariat dinas Koperasi UKM, Perindustrian, dan Perdagangan mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan koorinasi dalam penyusunan rencana dan program kerja dilingkungan Dinas;

b. Pelaksanaan Tugas administrasi umum dan administrasi kepegawaian, perlengkapan, keuangan, kearsipan dan kerumahtanggaan;

c. Pelayanan adminsitrasi ;

d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan dilingkup secretariat dinas.

2.1.2.2 Bidang Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

(1) Bidang Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan mengkoordinasikan serta menyelenggarakan kegiatan di bidang Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), menyiapkan perumusan

(9)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 9

kebijakan teknis Pembinaan, Penyiapan bahan dan proses pendirian Koperasi, Perubahan Anggaran Dasar (PAD), Pebubaran, Amalgamasi (Penggabungan / Penyatuan Koperasi), serta ketatalaksanaan dan Akuntabilitas Koperasi.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagai dimaksud pada ayat (1) tersebut diatas, Bidang Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai fungsi :

a. Perencanaan dan Pelaksanaan kegiatan di bidang Koperasi dan UMKM;

b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Koperasi dan UMKM;

c. Pelaksanaan dan Pengkoordinasian Kegiatan di bidang Koperasi dan UMKM;

d. Pelaksanaan Pengawasan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan di bidang Koperasi dan UMKM;

2.1.2.3. BIDANG INDUSTRI

(1) Bidang Industri mempunyai tugas, Membina, Mengembangkan, Mengkoordinasikan, dan, Menyelenggarakan sebagian tugas Dinas di Bidang Industri.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) Bidang Industri mempunyai Fungsi

a. Penyiapan rumusan kebijakan teknis di Bidang Industri b. Penyusunan rencana dan program kerja di Bidang Industri

c. Pelaksanaan dan Pengkoordinasian Kegiatan di Bidang Industri dan,

d. Pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan kegiatan Bidang Industri

2.1.2.4. BIDANG PERDAGANGAN

(1) Bidang Perdagangan mempunyai tugas melaksanakan, membina dan mengkoordinasikan serta menyelenggarakan sebagian tugas Dinas Koperasi UKM, Perindustrian, dan Perdagangan. dibidang Perdagangan meliputi perdagangan dalam dan luar negeri, pembinaan bina usaha dan promosi dagang serta tertib niaga dan Metrologi.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang Perdagangan mempunyai fungsi :

(10)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 10

a. perencanaan dan pelasanaan kegiatan dibidang perdagangan; b. penyiapan perumusan kebijakan teknis dibidang perdagangan; c. pelaksanaan dan pengkoordinasian kegiatan dibidang

perdagangan; dan

d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan dibidang perdagangan.

2.1.2.5. BIDANG PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN PASAR

(1) Bidang Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Pasar mempunyai tugas melaksanakan, membina dan mengkoordinasikan serta menyelenggarakan sebagian tugas Dinas Koperasi UKM, Perindustrian, dan Perdagangan. dibidang Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Pasar.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Pasar mempunyai fungsi :

a. perencanaan dan pelasanaan kegiatan dibidang Pengelolaan dan Pengembangan Pasar;

b. penyiapan perumusan kebijakan teknis dibidang Pengelolaan dan Pengembangan Pasar;

c. pelaksanaan dan pengkoordinasian kegiatan dibidang Pengelolaan dan Pengembangan Pasar; dan

d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan dibidang Pengelolaan dan Pengembangan Pasar.

2.1.3 Struktur Organisasi OPD

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Struktur Organisasi Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Lampung Barat terdiri dari:

(1) a. Susunan Organisasi Dinas terdiri dari : b. Kepala Dinas;

c. Sekretariat, terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Perencanaan; dan

3. Sub Bagian Keuangan.

d. Bidang Koperasi dan UKM, membawahi : 1. Seksi Kelembagaan dan Pengawasan;

(11)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 11

3. Seksi Pemberdayaan dan Pengembangan UKM. e. Bidang Perindustrian, membawahi :

1. Seksi Industria Agro;

2. Seksi Industri Non Agro; dan

3. Seksi Bina Produksi dan Sarana Prasarana Industri. f. Bidang Perdagangan, membawahi :

1. Seksi Perdagangan Dalam dan Luar Negeri; 2. Seksi Bina Usaha dan Promosi Dagang; dan 3. Seksi Tertib Niaga dan Metrologi Legal.

g. Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Pasar, membawahi : 1. Seksi Pendataan dan Penagihan Retribusi Pasar;

2. Seksi Ketertiban dan Kebersihan Pasar; dan 3. Seksi Sarana dan Prasarana Pasar.

h. Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilannya.

(12)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 12

2.2 Sumber Daya OPD 2.2.1 Sumber Daya Aparatur

Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lampung Barat sampai dengan bulan Desember 2016 berjumlah 30 (tiga puluh) orang. Dengan komponen pegawai

berdasarkan pangkat/golongan dan tingkat pendidikan dapat dilihat pada TABEL 2.1 dan TABEL 2.2 berikut ini :

Komposisi Pegawai Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lampung Barat Berdasarkan Pangkat/Golongan

No Pangkat/Gol. Jumlah Ket.

1 Golongan IV 5

2 Golongan III 23

3 Golongan II 2

4 Golongan I 0

J U M L A H 30

Sumber :Data Kepegawaian Dinas Koperindag ; 2017

Komposisi Pegawai Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lampung Barat Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Ket.

1 PascaSarjana/S2 5 orang

2 Sarjana/S1 23 orang

3 SarjanaMuda/Diploma III 0 orang

4 SLTA 2 orang

5 SLTP 0 orang

Sumber :Data Kepegawaian Dinas Koperindag ; 2017

Aparatur pemerintah merupakan inti organisasi yang menempati posisi strategis dan peran dominan dalam membawa Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan untuk mencapai tujuan nya. Tujuan organisasi ini hanya akan terwujud apabila didukung oleh aparatur yang handal dan profesional. Sedemikian penting dan strategisnya peran aparatur dalam penyelenggaraan manajemen sumberdaya manusia secara baik, tepat

(13)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 13

dan terarah sehingga mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan dana efektifitas kinerja Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan. Akan tetapi saat ini baik secara kuantitas maupun kualitas, Aparatur Sipil Negara yang ada di OPD ini belum berada pada kondisi yang diharapkan. Secara kuantitas jumlah Aparatur 30 personil dengan tugas dan kewajiban membawahi 3 urusan pemerintahan belumlah memadai, sehingga banyak ASN yang melaksanakan tugas tambahan yang sama banyak dengan tugas pokoknya. Secara kualitas, ASN yang ada perlu dilakukan intervensi untuk meningkatkan kualitas kinerjanya. Namun dengan kondisi yang ada OPD Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lampung Barat akan terus berupaya melakukan optimalisasi peningkatan kinerja untuk mencapai tujuan organisasi.

Disamping sumber daya diatas Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lampung Barat memiliki Unit Perlaksana Teknis yakni Badan Layanan Umum Daerah yang memposisikan tugas sebagai lembaga pembiayaan bagi UMKM di Lampung Barat, dan unit usaha lain adalah Lamban Kemasan yang mempunyai kegiatan usaha percetakan dan sablon.

2.2.2 Sarana dan Prasarana

Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan maka Dinas Koperasi UKM, Perindustrian danPerdagangan Kabupaten Lampung Barat ditunjang dengan barang inventaris sebagai berikut:

a. Kendaraan Dinas

Hingga tahun 2017, kendaraan dinas yang digunakan adalah kendaraan dinas roda dua sebanyak 3 unit dan kendaraan dinas roda 4 sebanyak 4 unit, dengan rincian sebagai berikut :

(14)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 14 Barang – barang Inventaris

Untuk mendukung kenyamanan bekerja dan efektiftas pelayanan publik diperlukan prasarana pendukung perkantoran. Prasarana tersebut secara kuantitas sudah cukup memadai, namun secara kualitas prasarana tersebut belum cukup memadai. (Data tersaji pada Tabel 2.5).

Sarana dan Prasarana

DinasKoperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan

No. Jenis Barang Jumlah

Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Berat 1 Meja 1 Biro 16 0 16 0 2 Meja 1/2 Biro 11 0 11 0 3 Kursi 1 Biro 7 0 7 0 4 Kursi 1/2 Biro 5 0 5 0 5 Kursi Staff 6 0 6 0 6 Meja Rapat 2 0 2 0 7 Lemari Kayu 3 0 3 0 8 Lemari Arsip 11 0 11 0 9 Kursi lipat 26 26 0 0 10 Brankas 3 0 3 0 11 Filling Cabinet 20 6 14 0 12 Mesin Tik 3 0 1 2 13 Komputer 8 0 2 6 14 Water Dispenser 4 0 3 1 15 Faximile 1 1 0 0

NO Kendaraan Dinas Jumlah

Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Berat 1 2

Mobil Daihatsu Taruna Mobil Kijang Pick Up

1 1 - - 1 1 - -

3 Mobil Mitsubishi Terios 1 1 - -

4 5 6

Sepeda Motor Honda Win Sepeda Motor Suzuki A 100

Sepeda Motor Suzuki Shogun 125

1 1 2 1 1 2 - - - - - -

(15)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 15 17 18 19 Bangku Panjang Laptop Printer 2 5 7 1 1 2 1 4 5 0 0 0

2.3 Kinerja Pelayanan OPD

Jumlah koperasi di Kabupaten Lampung Barat secara kuantitas mengalami penurunan jumlah, namun secara kualitas terjadi peningkatan kualitas koperasi. Pada tahun 2015 jumlah koperasi di Kabupaten Lampung Barat adalah 147 koperasi. Akan tetapi dari 147 koperasi tersebut yang terkategori koperasi aktif secara administrasi yakni melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) dengan kontinu hanya 24 koperasi, sisanya 34 koperasi merupakan koperasi tidak aktif secara administrasi namun kepengurusan masih aktif dan sebagian usaha koperasi tersebut masih produktif, 89 Koperasi lainnya merupakan koperasi yang tidak hanya tidak aktif secara administrasi melainkan secara kepengurusan, keanggotaan hingga produktivitas koperasi memang sudah tidak berjalan.

Dengan kondisi tersebut maka Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lampung Barat melakukan koordinasi dengan pihak Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, sehingga setelah dilakukan penelitian oleh pihak Kementerian Koperasi dan UKM tersebut maka pada tahun 2017 diputuskan dilakukan pembubaran terhadap 89 koperasi tidak aktif di Kabupaten Lampung Barat. Sehingga saat ini jumlah koperasi di Kabupaten Lampung Barat berjumlah 58 Koperasi.

Adapun Usaha Mikro Kecil Menengah terdata di Kabupaten Lampung Barat pada tahun 2017 berjumlah 5.228 UKM, yang terdiri dari sektor Industri Kecil Menengah, Sektor Perdagangan dan Sektor Jasa. UKM tersebut selama ini belum sepenuhnya tersentuh kebijakan mengingat terbatasnya program dan pendanaan yang tersedia, untuk lebih lengkapnya akan diuraikan pada sektor perdagangan dan sektor Industri Kecil Menengah.

Dalam sektor perdagangan, PDRB menurut harga berlaku Kabupaten Lampung Barat pada tahun 2016 adalah sebesar 643.153,96 pada sektor perdagangan besar dan eceran. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat di sektor perdagangan adalah peningkatan penjualan produk UKM Lampung Barat serta penyediaan sarana perdagangan untuk menumbuhkan pelaku usaha perdagangan. Hingga tahun 2017 sebanyak 6 Pasar pemda telah dilakukan renovasi bangunan pasar dengan pembangunan Mega Los,

(16)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 16

Kios dan fasilitas pendukung seperti Toilet umum, sarana tempat ibadah serta tempat pembuangan limbah sementara. Selain sarana pasar Pemerintah juga terus mengupayakan peningkatan kualitas kebersihan dan pengelolaan pasar sehingga nyaman dikunjungi dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Pendapatan Asli Daerah Sektor perdagangan untuk tahun 2016 terealisasi sebesar Rp. 464.434.528,67 dan pada tahun 2017 terjadi kenaikan target PAD sebesar Rp 474.533.600,-

Sektor Industri Kecil Menengah (IKM) merupakan salah satu sektor pendukung perekonomian Kabupaten Lampung Barat. PDRB Kabupaten Lampung Barat Sektor industri pengolahan pada tahun 2016 adalah sebesar 245.241,98 dengan jumlah IKM Kabupaten Lampung Barat pada tahun 2017 adalah 685 IKM yang tersebar dalam berbagai sektor industri pengolahan. Sektor unggulan IKM di Kabupaten Lampung Barat adalah sektor agroindustri, namun terdapat beberapa sektor industri lain seperti industri kreatif, industri perbengkelan, serta sektor industri jasa lainnya.

Sampai tahun 2017 terdapat sentra IKM yang terbangun, yakni Sentra IKM Kopi Luwak yang berada di Kelurahan Way mengaku Kecamatan balik Bukit. Selain itu terdapat Klaster Kopi organik di Kecamatan Air Hitam. IKM pengolahan kopi yang ada di Kabupaten Lampung Barat sampai tahun 2017 telah diberikan fasilitasi pendaftaran Hak Paten Merk di Kementerian Hukum dan HAM serta fasilitasi Barcode bagi UKM pengrajin kopi sebanyak 30 IKM. Berbagai upaya yang dilakukan untuk memfasilitasi peningkatan produktifitas dan penjualan produk IKM Lampung Barat antara lain dengan mengikutsertkan IKM dalam berbagai event promosi dan penjajakan bisnis dalam rangka mencari calon buyer bagi produk IKM Lampung Barat khususnya Kopi, Pisang dan industri kreatif pengembangan kain celugam khas Lampung Barat. Pada tahun 2016 telah disusun Dokumen Rencana Pembangunan Industri Kabupaten Lampung Barat (RPIK) 2017 – 2037 yang merupakan grand design pembangunan industri hingga 20 tahun kedepan.

(17)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 17

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lampung Barat

No Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perngkat Daerah Target NSPK Target IKK Target Indika tor Lainn ya

Target Renstra Perangkat daerah

Tahun ke - Realisasi Capaian Tahun ke - Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 Persentase koperasi aktif 49.49 % 54,5 5% 59,6 0% 64,6 5% 69,7 0% 41.3 8% 59.36 % 2 Jumlah koperasi yang melaksanakan RAT 10 10 10 10 10 5 5 5 5 5 50% 50% 50% 50% 50%

3 Jumlah Mitra BLUD 42 42 42 42 42 0 0 0 0 59.52

% 4 Jumlah UMKM yang

mengakses pasar regnioal 0 0 0 0 15 0 0 0 0 15 0 0 0 0 100% 5 Jumlah Pasar representatif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 % 100 % 100 % 100 % 100% 6 Jumlah IKM produktif 344 394 444 494 544

(18)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 18

7 Jumlah sentra IKM 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 100

%

(19)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 19

1. Indikator kinerja pertama. Koperasi aktif adalah koperasi yang melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) secara berkelanjutan maksimal bulan Februari Tahun berjalan untuk pertanggung jawaban tahun sebelumnya. Selain itu koperasi di kategorikan aktif apabila usaha yang dilakukan Koperasi berjalan.

Pencapaian target indikator kinerja pertama hanya tercapai sebesar 41.38 % dari target 69.70% dengan tingkat capaian 59.36%. kondisi ini disebabkan beberapa faktor antara lain :

1. Surat keputusan Mentri Koperasi dan UKM Republik Indonesia tentang Pembubaran Koperasi. Indikator koperasi yang akan dibubarkan adalah sebagai berikut :

- Rapat Anggota Tahunan tidak berjalan berkelanjutan - Uslui UPTD aha Koperasi tidak berjalan

2. Berdasarkan hasil laporan Otoritas Daya System (ODS) didapat Data sebagai berikut :

- Terdapat 2.456 Koperasi di Provinsi Lampung yang harus dibubarkan

- Terdapat 98 Koperasi di Kabupaten Lampung Barat yang harus dibubarkan, dari 98 Koperasi tersebut ahirnya tada tahun 2017 yang benar benar dibubarkan sebanyak 91 koperasi. Adapun saat ini jumlah Koperasi Lampung Barat menjadi 58 Koperasi dengan koperasi aktif (yang melaksanakan RAT) sebanyak 24 Koperasi.

2. Indikator Kinerja Kedua :

Koperasi yang melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) menjadi salah satu Indikator Kinerja Utama dari Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan.

(20)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 20

Koperasi yang melaksanakan RAT yang dimaksud disini adalah Koperasi yang pada tahun sebelumnya tidak melaksanakan RAT menjadi melaksanakan RAT. Pencapaian Indikator ini masih belum tercapai sesuai harapan, dari target 10 Koperasi yang melaksanakan RAT hanya tercapai 5 Koperasi saja atau 50% tingkat capaian.

3. Indikator Kinerja Ketiga :

Jumlah Mitra BLUD. Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan dan Pasar Kabupaten Lampung Barat melalui UPTD Badan Layanan Umum Daerah Perkuatan Permodalan Koperasi dan UMKM melaksanakan sebuah program pemberian bantuan pinjaman dengan kredit lunak kepada koperasi dan UMKM di Kabupaten Lampung Barat. Program ini diharapkan bisa menstimulan dan membantu permasalahan permodalan bagi KUMKM yang ada. Target 42 Mitra BLUD yang tertuang dalam indikator kinerja sasaran ini adalah jumlah mitra yang mengakses dana pinjaman BLUD tahun 2017, dimana pencapaiannya hanya sebanyak 25 Mitra saja dari 42 Mitra yang ditargetkan.

4. Pasar yang representatif adalah Pasar Tradisional yang kondisi Fisiknya sudah memiliki Hal-hal sebagai berikut :

1. Memiliki bangunan utama Pasar berupa selasar/koridor/gang, kios dan Los Permanen.

2. Memiliki sarana pendukung yaitu :

1. Kantor pengelola berada didalam lokasi pasar 2. Toilet

3. Ruang Ibadah 4. Pos Ukur Ulang

5. Zonasi Kios (pangan basah, pangan kering, siap saji, non pangan, tempat pemotongan unggas)

(21)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 21

7. Pos kesehatan 8. Pos keamanan

Dari Indikator tersebut maka tahun 2017 melalui Dana DAK Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Lampung Barat telah membangun 2 Unit Pasar tradisional Daerah tertinggal yakni pasar Kenali Kecamatan Belalau dan Pasar Seblat Kecamatan Sukau.

5. Jumlah IKM Produktif adalah jumlah Industri Kecil dan industri menengah yang berproduksi dengan jumlah tertentu dan dalam waktu yang berkelanjutan. Dalam menentukan jenis IKM Produktif Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Lampung Barat tidak menetapkan standar yang terlalu tinggi, mengingat IKM di Lampung Barat saat ini masih dalam tahap berkembang, dari tabel terlihat terjadi over target sebesar 125.9%.

6. Sentra IKM

Adalah Lokasi pemusatan kegiatan Industri Kecil dan Industri menengah yang menghasilkan produk sejenis, menggunakan bahan baku sejenis dan atau mengerjakan proses produksi yang sama, dilengkapi sarana dan prasarana penunjang yang dirancang berbasis pada pengembangan potensi sumber daya Daerah, serta dikelola oleh suatu pengurus Profesional.

Dari Target 1 sentra IKM pada tahun 2017 terealisasi sebesar 100%, yakni sentra Pengelola Pisang di Kecamatan Gedung Kecamatan Gedung Surian.

7. Jumlah UMKM yang mengakses pasar regional adalah UMKM yang pemasaran produknya sudah sampai keluar Lampung Barat, pemasaran produk UMKM di Kabupaten Lampung Barat sebagian besar masih dipasarkan di pasar lokal, atas berbagai uipaya pada tahun 2017 terdapat 15 UMKM yang telah berhasil mengakses pasar regional.

(22)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 22

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Koperindag Kabupaten Lampung Barat

URAIAN Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- dan Anggaran Tahun ke- Rasio antara Realisasi PertumbuhRata-rata

an 201 3 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 Ang gara n Realis asi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 APBD Dinas Koperindag Kab. Lampung Barat 7 .3 4 1 .0 7 9 .6 00 5 .4 4 3 .4 9 8 .3 65 7 .8 3 2 .6 8 7 .5 21 7 .1 7 5 .5 2 2 .3 3 9 ,4 9 1 0 .2 3 1 .4 9 1 . 4 2 8 ,5 9 6 .8 1 2 .2 4 7 .6 24 5 .3 6 0 .7 5 1 .1 60 7 .5 6 7 .0 9 7 .4 50 6 .8 9 4 .5 3 0 .9 29 1 0 .1 0 9 .9 1 4 . 028 9 2 ,8 0 % 9 8 ,4 8 % 9 6 ,6 1 % 96 ,0 8 % 9 8 ,8 1 % 1 1 3 .0 6 % 1 1 4 .4 0 %

Pada tabel diatas terlihat besaran rata – rata pertumbuhan anggaran dan realisasi mencapai lebih dari 100% yaitu 113,06% untuk rata – rata pertumbuhan anggaran dan 114,40% untuk pertumbuhan Realisasi. Hal ini disebabkan karena :

1. Adanya kebijakan Pusat terkait Dana Alokasi Khusus baik dari Kementerian Perdagangan maupun Kementerian Perindustrian

2. Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu daerah yang menjadi sasaran Kebijakan Industri Nasional yaitu Pengembangan Industri Agro

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan OPD

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai pelaksana teknis di bidang Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan OPD ini menghadapi tantangan sebagai berikut :

1. Mewujudkan pelayanan masyarakat yang berkualitas dan akuntabel 2. Mewujudkan Koperasi dan UKM yang aktif, sehat dan berdaya saing 3. Meningkatkan perekonomian sektor riil serta pengembangan Skala

Usaha Koperasi dan UKM

4. Meningkatkan Pertumbuhan PDRB Sektor Perdagangan 5. Meningkatkan Pendapatan Daerah sektor Perdagangan

6. Meningkatkan Pertumbuhan PDRB sektor industri pengolahan 7. Meningkatkan daya saing industri unggulan

Tantangan-tantangan tersebut dia atas merupakan pekerjaan rumah yang harus diwujudkan semaksimal mungkin selama kurun waktu lima tahun kedepan. Guna menjawabnya Dinas Koperasi UKM, perindustrian

(23)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 23

dan Perdagangan Kabupaten Lampung Barat dalam merumuskan rencana pembangunannya harus bersifat progresif (optimis) dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada dan terus mencari peluang dan dukungan program dan pendanaan baik melalui Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Propinsi, serta menciptakan dan memperkuat jaringan kerjasama (network) antara Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, Badan Usaha, NGO dan Perguruan Tinggi.

Disamping tantangan yang dipaparkan diatas Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lampung Barat memiliki berbagai peluang mewujudkan tantangan diatas, antara lain :

1. Adanya animo masyarakat pedesaan untuk bersama – sama membangun ekonominya dengan semangat kebersamaan dan gotong royong melalui Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Pekon yang digulirkan Pemerintah Pusat. Salah satunya adalah pendirian dan optimalisasi Badan Usaha Milik Desa.

2. Minat masyarakat yang terus tumbuh untuk mengolah hasil pertanian dan perkebunannya menjadi produk yang menghasilkan nilai tambah.

3. Program Pemerintah Pusat yang menjadikan Kabupaten Lampung Barat sebagai salah satu Kabupaten yang diprioritaskan sebagai kabupaten yang keluar dari ketertinggalan

4. Sumber daya alam yang melimpah dan menghasilkan bahan baku industri agro, serta tealh disusunnya Dokumen Rencana Induk Pengembangan Industri Kabupaten Lampung Barat

Analisis renstra K/L dan PD Kabupaten/Kota ditujukan untuk menilai keserasian, keterpaduan, sinkronisasi, dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra PD Provinsi terhadap sasaran Renstra K/L dan renstra PD Kabupaten/kota sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan masing-masing PD. Hal tersebut diatas perlu perbaikan lingkungan usaha yang kondusif bagi peningkatan daya saing Perindustrian dan perdagangan, dan perlu juga dilakukan peningkatan akses usaha

(24)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 24

perindustrian dan perdagangan kepada sumber daya produktif, kompetensi dan produktifitas usahanya.

1. Prioritas Nasional

Untuk mewujudkan pembangunan yang tepat sasaran dan menyentuh kebutuhan masyarakat, diperlukan sinkronisasi perencanaan program pembangunan baik yang direncanakan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Salah satu media untuk mewujudkan sinkronisasi program dan kegiatan tersebut adalah penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD yang memuat selaras dengan visi pembangunan nasional yakni “Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong”. Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, dirumuskan sembilan agenda prioritas. Kesembilan agenda prioritas itu disebut NAWA CITA, yaitu:

1) Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.

2) Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. 3) Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4) Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

5) Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia. 6) Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar

Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektorsektor strategis ekonomi domestik,

8) Melakukan revolusi karakter bangsa.

9) Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

(25)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 25

Kebijakan masing-masing kementrian yang menangani urusan perindustrian dan perdagangan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1.

Identifikasi Kebijakan Nasional

No Kebijakan Sumber Ket

1 2 3 4

PERINDUSTRIAN

1 Pengembangan perwilayahan

industri diluar Pulau Jawa

Renstra Kementerian Perindustrian

2 Penambahan populasi industri

dengan menambah paling tidak sekitar 9 ribu usaha industri berskala besar dan sedang dimaan 50 persen tumbuh di luar Jawa serta tumbuhnya industri kecil sekitar 20 ribu unit usaha

3 Peningkatan daya saing dan

produktivitas (nilai ekspor dan nilai nilai tambah per tenaga kerja)

PERDAGANGAN

1 Mengamankan pangsa ekspor di

pasar utama Renstra Dinas

Perdagangan

2 Memperluas pangsa pasar ekspor di pasar prospektif dan hubungan perdagangan internasional

3 Meningkatkan diversifikasi produk ekspor

4 Mengamankan pasar domestik

untuk meningkatkan daya saing produk nasional

5 Meningkatkan aksesibilitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

6 Meningkatkan perlindungan

konsumen

7 Meningkatkan efisiensi sistem

distribusi dan logistic

8 Meningkatkan fasilitasi dan iklim usaha perdagangan

(26)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 26

2. Prioritas Provinsi

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) Provinsi Lampung Tahun 2014-2019, terdapat program prioritas yang sesuai dengan kewenangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, yaitu : Tabel 3.2 Program Prioritas Provinsi

No Program/Kegiatan

1 Program Pengembangan dan Fasilitasi Kebijakan Pembangunan Daerah, terdiri dari beberapa kegiatan sebagai berikut:

- Pengembangan cluster industri;

- Fasilitasi pengembangan kawasan industri dan pariwisata;

- Fasilitasi pengembangan dunia usaha dan sinergitas pembangunan ekonomi daerah;

3. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah

Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan aspek fungsional. Oleh karena itu Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lampung Barat dengan potensi pertanian, perikanan dan perkebunan yang sangat besar diharapkan akan lebih menarik investor untuk melakukan kegiatan usaha di Kabupaten. Dengan melakukan pembinaan, bimbingan, penyuluhan, pendidikan dan pelatihan serta fasilitasi pengembangan usaha, diharapkan akan tumbuh wirausaha baru yang tangguh dan kompetitif serta meningkatkan kemampuan dan kapasitas pelaku usaha yang sudah ada baik dari segi organisasi dan manajemen, dari segi produksi, teknologi, permodalan maupun pemasaran sehingga kegiatan usaha yang ada akan semakin tangguh dan berkualitas/fasilitasi juga diberikan dalam hal peningkatan kerjasama kemitraan antar pelaku usaha itu sendiri maupun dengan instansi pemerintah seperti pembentukan kelompok usaha,

(27)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 27

pembentukan sentra-sentra usaha, kluster usaha, kemitraan dalam hal penyediaan bahan baku, kemitraan dalam hal pemasaran maupun kemitraan dalam hal permodalan.

Berdasarkan potensi dan upaya-upaya tersebut diharapkan ada peningkatan yang signifikan pada kegiatan usaha baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Dengan peningkatan jumlah pelaku usaha baik perindustrian dan perdagangan peningkatan kualitas barang dan jasa yang dihasilkan, peningkatan kualitas kelembagaan usaha, peningkatan jaringan pemasaran, peningkatan permodalan, peningkatan kerjasama kemitraan dan peningkatan kesadaran tertib niaga diharapkan akan menciptakan usaha yang tangguh, mandiri dan profesional yang bisa menggerakkan roda perekonomian Kabupaten Lampung Barat, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan penyediaan lapangan kerja, meningkatkan penyerapan tenaga kerja, mengurangi pengangguran, mengurangi kemiskinan, meningkatkan taraf hidup dan kesejehteraan serta daya beli masyarakat. Secara prinsip, seluruh pembangunan dan pengembangan usaha industri, perdagangan disesuaikan dengan penataan ruang dan wilayah sesuai Peraturan Daerah tentang RTRW dimana telah ditentukan dengan jelas rencana pengembangan berbasis kawasan baik kawasan industri, sentra industri, kluster industri maupun kawasan perdagangan.

Visi penataan ruang Kabupaten adalah terwujudnya pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi kabupaten berbasis pada potensi sumber daya alam daerah yang didukung oleh pembangunan sarana dan prasarana yang memadai dengan memperhatikan harmonisasi antara pengelolaan kawasan budidaya, kawasan lindung, dan pengendalian kawasan rawan bencana. Sedangkan misi penataan ruang Kabupaten di bidang industri dan perdagangan adalah :

1. Mewujudkan pengembangan kawasan perdagangan dan jasa, industri kecil dan menengah serta industri besar untuk memacu pertumbuhan ekonomi

(28)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 28

2. Mewujudkan pengelolaan sumber daya alam secara optimal untuk mendorong kemandirian ekonomi dan kesejahteraan rakyat

4. Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Dalam Kajian Lingkungan Hidup Strategis RPJMD Kabupaten Lampung Barat diidentifikasi isu-isu pembangunan berkelanjutan yang dikelompokkan kedalam 9 (sembilan) tema yaitu : Badan Air, Kawasan Hutan, Kawasan Perkotaan dan Permukiman, Industri, Manajemen Bencana, Kesehatan, Sosial Budaya dan Persampahan. Terkait dengan tema industri terdapat 3 (tiga) isu yang teridentifikasi yaitu : 1. Memantabkan sistem terintegratif perekonomian berbasis pertanian dan pariwisata 2. Membangun alternatif industri hasil pertanian dan pariwisata 3. Memperluas pasar dan produk olahan hasil pertanian.

Tabel 3.4 Rekomendasi KLHS

(29)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 29

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD

Perencanaan Pembangunan Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017 – 2022 secara umum merupakan kelanjutan dari perencanaan pembangunan tahun sebelumnya. Meskipun pada tahun – tahun sebelumnya banyak capaian kinerja yang telah dicapai organisasi ini, namun masih banyak hal yang harus dilakukan penyesuaian perencanaan terkait dengan isu – isu yang berkembang dan tuntutan masyarakat di bidang Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan.

Tidak dipungkiri bahwa perencanaan 5 tahun sebelumnya belum sepenuhnya menyentuh kepentingan masyarakat secara spesifik, walaupun hasil yang telah dicapai bukan berada pada garis ketidakpuasan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan skor kepuasan masyarakat yang diperoleh dari survey kepuasan masyarakat pengguna layanan Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan yang dilakukan berturut – turut pada tahun 2015 dan 2016 menunjukkan bahwa masyarakat pengguna layanan mengyatakan PUAS terhadap layanan yang diberikan oleh OPD ini. Akan tetapi pekerjaan 5 tahun yang lalu kembali menyisakan pekerjaan rumah yang harus segera ditindaklanjuti selama 5 tahun kedepan terkait isu – isu strategis OPD yang juga merupakan tuntutan keinginan masyarakat secara umum.

Beberapa hal yang memerlukan perhatian lebih lanjut terkait tugas fungsi Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lampung Barat adalah sebagai berikut :

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU ISU STRATEGIS

(30)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 30

TABEL.

Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

1 2 3 4 1 Pelayanan Administrasi dan Aparatur Kompetensi Aparatur yang belum mamadai Belum meratanya pendidikan dan pelatihan bagi aparatur sesuai kompetensinya 2 Urusan Wajib Koperasi dan UKM  Tingginya jumlah koperasi tidak aktif  Rendahnya akses permodalan dan perkuatan kelembagaan UKM Pendampingan

koperasi yang belum maksimal Rendahnya UMKM yang mengakses permodalan disebabkan kurangnya pengetahuan UMKM terkait akses permodalan yang tersedia 3 Urusan Pilihan

Perdagangan Pertumbuhan PDRB sektor Perdagangan melambat Rendahnya tingkat penjualan Belum optimalnya pelaksanaan tertib niaga Belum optimalnya upaya stabilisasi harga dan ketersediaan stok barang kebutuhan

(31)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 31

masyarakat

4 Urusan Pilihan

Perindustrian Pertumbuhan PDRB sektor Industri Pengolahan

melambat

Jumlah IKM dan Sentra IKM masih cukup rendah

Daya saing produk IKM yang rendah

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

1.2.1 Visi

Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Kabupaten Lampung Barat merupakan gambaran kondisi yang akan dicapai 5 tahun kedepan. Adapun Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Kabupaten Lampung Barat periode 2017 – 2022 adalah :

TERWUJUDNYA LAMPUNG BARAT HEBAT DAN SEJAHTERA

Dengan Uraian sebagai berikut :

HEBAT merupakan Kepanjangan dari Harmonis, Elok, Berdaya Saing dan Taqwa. Visi ini bermakna Megoptimalkan potensi yang ada dan sangat besar bagi kesejahteraan masyarakat.

1.2.2 Misi

Adapun Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Kabupaten Lampung Barat periode 2017 – 2022 adalah

1. Mengembangkan wilayah melalui pembangunan infrastruktur secara berkeadilan, dengan memperhatikan aspek penyelenggaraan bencana dan berwawasan lingkungan

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat cerdas dan berdaya saing

(32)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 32

3. Meningkatkan Perekonomian yang berorientasi pada agrobisnis dan agrowisata berbasis sumber daya lokal

4. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang profesional dan amanah dengan berorientasi pada pelayanan publik

5. Mengembangkan perikehidupan masyarakat yang agamis, berbudaya, demokratis, kesetaraan gender dan partisipatif

Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lampung Barat dalam pelaksanaan Tugas dan Fungsinya mendukung pencapaian Misi Ke 3 Bupati Lampung Barat yaitu

Meningkatkan Perekonomian yang berorientasi pada agrobisnis dan agrowisata berbasis sumber daya lokal

3.3 Penentuan Isu Strategis OPD

Berdasarkan identifikasi permasalahan terkait tugas dan fungsi OPD Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lampung Barat diatas maka selanjutnya permasalahan diatas akan diuraikan dikaitkan dengan isu – isu stategis yang berkembang sesuai kebutuhan masyarakat Kabupaten Lampung Barat. Isu – isu strategis tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pelayanan Administrasi dan Aparatur

Administrasi dan Pelayanan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan kunci berjalan atau tidaknya sebuah Organisasi Perangkat Daerah. Oleh karena itu peningkatan kualitas layanan dan kinerja aparatur Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan merupakan Permasalahan pertama yang harus diurai dan diselesaikan. Terkait dengan profesionalisme aparatur, maka yang menjadi perhatian utama adalah Peningkatan pelayanan yang berkualitas dan akuntabel bagi seluruh ASN Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan.

(33)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 33

2. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

a. Koperasi merupakan sokoguru perekonomian nasional. Keberadaan usaha koperasi sebagai Badan Hukum resmi yang diakui negara merupakan bukti keseriusan pemerintah membangun ekonomi kerakyatan berbasis gotong royong. Namun sangat disayangkan koperasi di Kabupaten Lampung Barat lebih dari 50% berada pada predikat koperasi tidak aktif, dan pada akhir tahun 2016 sebanyak 89 koperasi dibubarkan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia dari 98 koperasi yang diusulkan untuk dilakukan pembubaran. Pekerjaan rumah yang cukup berat bagi Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan selama 5 tahun kedepan adalah kembali mengaktifkan 58 koperasi yang tersisa, menjadi koperasi yang tidak hanya aktif secara administrasi yakni rutin melaksanakan Rapat Anggota Tahunan Koperasi, melainkan juga mendorong produktivitas usaha koperasi, karena sesungguhnya itulah yang menjadi kunci berhasilnya koperasi menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan. Tentu hal ini tidaklah mudah, dibutuhkan kerja keras dan strategi yang jitu untuk mencapainya. Selain mengaktifkan koperasi yang sudah ada salah satu tujuan yang tidak kalah penting adalah pertumbuhan Koperasi Kabupaten Lampung Barat sebagai sokoguru perekonomian daerah.

b. Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan sektor strategis untuk dikembangkan. Jumlah UKM Kabupaten Lampung Barat per Desember 2017 berjumlah 5.228 UKM yang bergerak disektor Perdagangan, Jasa dan Industri Kecil Menengah. Permasalahan paling krusial dalam pengembangan Usaha bagi UKM adalah pertumbuhan UKM, akses permodalan, pengembangan produk dan pemasaran. Pemerintah dan swasta melalui Bank yang ditunjuk telah mengucurkan bantuan kredit bagi UKM yakni Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Mikro lainnya yang

(34)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 34

menyasar pelaku UKM dalam target kinerjanya. Akan tetapi dilapangan kerap ditemukan kesulitan yang dialami UKM dalam mengakses program KUR tersebut. Kondisi ini merupakan tantangan dan permasalahan bagi Dinas Koperasi UKM,Perindustrian dan Perdagangan Lampung Barat.

c. Penumbuhan UKM sebagai wirausaha baru dan produktif melalui optimalisasi usaha milik pekon maupun usaha perorangan masyarakat pekon melalui koordinasi dengan instansi penanggung jawab pengembangan ekonomi pekon

3. Urusan Pilihan Perdagangan

Berbicara masalah perdagangan ada beberapa hal yang menjadi permasalahan dan isu strategis Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan yakni :

a. Jumlah perdagangan yang terjadi di Kabupaten Lampung Barat mengalami fluktuasi yang cukup berarti. Pertumbuhan PDRB sektor perdagangan sempat melambat pada tahun 2016 dikarenakan adanya kecendrungan penurunan transaksi penjualan kendaraan roda 4 dan roda dua. Sebuah permasalahan yang harus menjadi fokus perhatian disektor ini adalah meningkatkan share PDRB sektor perdagangan melalui berbagai kebijakan terkait Usaha Kecil Menengah Sektor Perdagangan, sehingga diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam kenaikan data penjualan di Kabupaten Lampung Barat. Salah satu yang menjadi isu penting adalah data jumlah dan kenaikan jumlah pelaku usaha perdagangan yang masih sangat minim.

b. Perlindungan konsumen, merupakan satu diantara kewajiban pemerintah, baik pusat maupun daerah. Iklim usaha yang sehat harus didukung oleh tingkat persaingan usaha yang sehat dan juga meminimalisir pelanggaran hak – hak konsumen. Konsumen yang cerdas dan terlindungi merupakan bagian dari permasalahan

(35)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 35

yang ada dan harus dilakukan upaya stategis untuk mewujudkannya, melalui kebijakan optimalisasi tertib niaga.

c. Kebutuhan masyarakat akan kebutuhan pangan dan sandang, ketersediaan stok hingga stabilitas harga merupakan isu penting dalam kebijakan perdagangan dalam negeri. Pemerintah harus hadir dalam menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan stok barang kebutuhan masyarakat, terutama dalam kondisi – kondisi tertentu, seperti saat masa gagal panen, masa menjelang dan saat bulan Ramadhan serta Hari Raya dan Tahun Baru dimana trend yang terjadi adalah kelangkaan barang dan kenaikan harga.

d. Isu yang tak kalah penting adalah peningkatan Pendapatan Asli Daerah sektor Perdagangan. Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Lampung Barat merupakan salah satu OPD penyumbang Pendapatan Asli Daerah yang cukup besar. PAD merupakan salah satu sumber utama keuangan daerah, untuk itu upaya peningkatan PAD harus menjadi permasalahan yang menjadi perhatian OPD ini selama 5 tahun kedepan

4. Urusan Pilihan Perindustrian

a. Perindustrian merupakan satu dari berbagai sektor usaha bagi UKM. Kabupaten Lampung Barat bukan merupakan wilayah pengembangan industri skala besar, mengingat 65% wilayahnya merupakan daerah konservasi Kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang harus tetap lestari. Akan tetapi Kabupaten Lampung Barat merupakan daerah penghasil bahan baku industri agro yang sangat mungkin untuk dikembangkan. Dalam Rencana Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) Kabupaten Lampung Barat adalah wilayah pengembangan Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) yang berbasis agroindustri. Jumlah IKM Kabupaten Lampung Barat per Desember 2017 adalah 685 IKM

(36)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 36

yang tersebar di Kecamatan – Kecamatan di Kabupaten Lampung Barat. Pertumbuhan IKM diharapkan mampu untuk meningkatkan share PDRB sektor industri di Lampung Barat, yang artinya akan mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi. Maka yang menjadi permasalahan adalah bagaimana merumuskan sebuah kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan IKM tersebut, .

b. Selain jumlah IKM tentu yang sangat penting adalah peningkatan kualitas mutu produk IKM, perizinan, Kemasan hingga kemanan dan kehalalan produk. Pekerjaan rumah yang cukup berat dan membutuhkan strategi yang serius untuk mengurai dan menyelesaikan permasalahan ini.

Adapun keterkaitan permasalahan dan isu strategis OPD Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lampung Barat dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut :

No .

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tupoksi Pelayanan

SKPD

Penentuan Isu – isu Strategis

1. Pelayanan Administrasi dan Aparatur - Perlunya peningkatan kinerja

dan profesionalitas aparatur

- Peningkatan pelayanan yang berkualitas dan akuntabel bagi seluruh ASN Dinas Koperasi UKM,

Perindustrian dan

Perdagangan. 2. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

- Tingginya jumlah koperasi tidak aktif, yang mengakibatkan pembubaran koperasi, disinyalir

- Mengaktifkan 58 koperasi yang tersisa, menjadi koperasi yang tidak hanya

(37)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 37

koperasi yang ada terbagi atas koperasi aktif non produktif, koperasi tidak aktif namun produktif dan koperasi tidak aktif dan tidak produktif

aktif secara administrasi yakni rutin melaksanakan Rapat Anggota Tahunan Koperasi, melainkan juga mendorong produktivitas usaha koperasi

- Rendahnya akses permodalan dan perkuatan kelembagaan UKM

- Pemerintah dan swasta melalui Bank yang ditunjuk telah mengucurkan bantuan kredit bagi UKM yakni Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Mikro lainnya yang menyasar pelaku UKM dalam target kinerjanya. Akan tetapi dilapangan kerap ditemukan kesulitan yang dialami UKM dalam mengakses program kredit tersebut

- Penumbuhan UKM sebagai wirausaha baru dan produktif

- Optimalisasi produktivitas Badan Usaha Desa/Pekon dan masyarakat desa baik dari segi badan hukumnya

maupun penguatan

kelembagaan dan

produktivitas sektor

usahanya melalui

koordinasi intensif dengan instansi penanggung jawab pengembangan ekonomi pekon

(38)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 38

- Peningkatan Pertumbuhan

PDRB Sektor Industri

Pengolahan

- Pertumbuhan IKM

diharapkan mampu untuk meningkatkan share PDRB sektor industri di Lampung Barat, yang artinya akan mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi. - peningkatan kualitas mutu

produk IKM, perizinan, Kemasan hingga kemanan dan kehalalan produk

4. Urusan Pilihan Perdagangan

- Rendahnya tingkat penjualan di Kabupaten Lampung Barat mengakibatkan Pertumbuhan PDRB sektor Perdagangan melambat, selain itu rendahnya jumlah pelaku perdagangan dan kenaikan jumlah pelaku usaha perdagangan juga menjadi faktor lambatnya pertumbuhan PDRB sektor perdagangan

- meningkatkan share PDRB sektor perdagangan melalui berbagai kebijakan terkait Usaha Kecil Menengah Sektor Perdagangan, sehingga diharapkan

mampu memberikan

kontribusi dalam kenaikan

data penjualan di

Kabupaten Lampung Barat

- Iklim usaha yang sehat

harus didukung oleh tingkat persaingan usaha yang

sehat dan juga

meminimalisir pelanggaran hak – hak konsumen.

- Pemerintah harus hadir

dalam menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan stok barang

(39)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 39

kebutuhan masyarakat, terutama dalam kondisi – kondisi tertentu, seperti saat masa gagal panen, masa menjelang dan saat bulan Ramadhan serta Hari Raya dan Tahun Baru dimana trend yang terjadi adalah kelangkaan barang dan kenaikan harga.

- Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Sektor Perdagangan

- PAD merupakan salah satu sumber utama keuangan daerah, untuk itu upaya peningkatan PAD harus menjadi permasalahan yang menjadi perhatian OPD selama 5 tahun kedepan.

3.4 Sasaran jangka menengah pada Renstra K/L

Analisis renstra K/L dan PD Kabupaten/Kota ditujukan untuk menilai keserasian, keterpaduan, sinkronisasi, dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra PD Provinsi terhadap sasaran Renstra K/L dan renstra

PD Kabupaten/kota sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan masing-masing PD.

Hal tersebut diatas perlu perbaikan lingkungan usaha yang kondusif bagi peningkatan daya saing Perindustrian dan perdagangan, dan perlu juga dilakukan peningkatan akses usaha perindustrian dan perdagangan kepada sumber daya produktif, kompetensi dan produktifitas usahanya.

1. Prioritas Nasional

Untuk mewujudkan pembangunan yang tepat sasaran dan menyentuh kebutuhan masyarakat, diperlukan sinkronisasi perencanaan program

(40)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 40

pembangunan baik yang direncanakan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

Salah satu media untuk mewujudkan sinkronisasi program dan kegiatan tersebut adalah penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD yang memuat selaras dengan visi pembangunan nasional yakni

“Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, dan

Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong”. Untuk menunjukkan

prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, dirumuskan sembilan agenda prioritas. Kesembilan agenda prioritas itu disebut NAWA CITA, yaitu:

1) Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.

2) Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. 3) Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4) Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

5) Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia. 6) Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar

Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektorsektor strategis ekonomi domestik,

8) Melakukan revolusi karakter bangsa.

9) Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Kebijakan masing-masing kementrian yang menangani urusan perindustrian dan perdagangan dapat dilihat pada tabel berikut :

(41)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 41

Identifikasi Kebijakan Nasional

NO KEBIJAKAN SUMBER KETERANGAN

1 2 3 4

1 Pengembangan

perwilayahan industri diluar Pulau Jawa

Renstra Kementerian Perindustrian 2 Penambahan populasi

industri dengan menambah paling tidak sekitar 9 ribu usaha industri berskala besar dan sedang dimaan 50 persen tumbuh di luar Jawa serta tumbuhnya industri kecil sekitar 20 ribu unit usaha

3 Peningkatan daya saing dan produktivitas (nilai ekspor dan nilai nilai tambah per tenaga kerja)

1 Mengamankan pangsa

ekspor di pasar utama Renstra Kementerian Perdagangan 2 Memperluas pangsa pasar

ekspor di pasar prospektif dan hubungan perdagangan internasional 3 Meningkatkan diversifikasi produk ekspor 4 Mengamankan pasar domestik untuk

meningkatkan daya saing produk nasional

5 Meningkatkan aksesibilitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

6 Meningkatkan perlindungan konsumen

7 Meningkatkan efisiensi sistem distribusi dan logistic 8 Meningkatkan fasilitasi dan

iklim usaha perdagangan

Pada dasarnya, penetapan Rencana Stategis Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lampung Barat merupakan bentuk pengembangan dari Visi dan Misi yang telah ditetapkan

(42)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 42

sebelumnya. Dikaitkan dengan Renstra kementrian/lembaga maupun renstra provinsi.

Kebijakan, Program dan Kegiatan Kementrian :

a. Peningkatan akses pasar ekspor & fasilitas ekspor.

b. Peningkatan pengawasan dan perbaikan iklim usaha perdagangan luar negeri.

c. Peningkatan Daya saing ekspor.

d. Peningkatan peran dan kemampuan diplomasi perdagangan Internasional

e. Perbaikan Iklim usaha perdagangan Dalam Negeri.

f. Peningkatan kinerja sektor perdagangan besar & eceran dan ekonomi kreatif.

g. Peningkatan pengawasan dan perlindungan konsumen.

h. Lembaga Pengelola Dana Bergutir-Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) dan Lembaga Layanan Pemasaran-Koperasi dan Usaha Kecil. dan Menengah (LLPKUKM).

i. Rencana Program/kegiatan Pembangunan lintas pelaku (stakeholder) termasuk di daerah di bidang Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

j. Pelaksanaan koordinasi perencanaan kegiatan antar sektor, serta antar Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dengan dinas yang membidangi Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah di Daerah (Propinsi/D.I. dan Kabupaten/Kota).

k. Penciptaan jaringan distribusi perdagangan yang efisien.

3.5 Sasaran jangka menengah dari Renstra Perangkat Daerah Provinsi

Adapun sasaran jangka menengah Dinas Koperasi UKM, Dinas Perdagangan dan Dinas Perindustrian Provinsi Lampung adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya jumlah skala dan kapasitas usaha koperasi

2. Meningkatnya peyerapan tenaga kerja yang berasal dari pelaku koperasi

Gambar

Tabel 3.4  Rekomendasi KLHS
Tabel 4.1 Target Pencapaian Tujuan
Tabel 4.2 Target Pencapaian Sasaran

Referensi

Dokumen terkait

Prediksi Pobabilitas hujan memiliki nilai akumulasi anomali negatif yang penjalaran nilai negatifnya akan berada pada w ilayah Jakarta bagian Utara sampai Banten Bagian

Kadar air kayu di atas titik jenuh serat mempunyai kandungan air lebih dari 30%. Atau kayu yang akan melalui proses pengeringan buatan mempunyai kadar air kira-kira 70%

Fakta di lapangan tersebut didukung dengan pengakuan dari guru lain yang mengatakan bahwa guru kelas 4 ketika memberikan materi pembelajaran acuan utama

Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Lada di Desa Kunduran Kecamatan Ulu Musi Kabupaten Lahat Sumatera Selatan.. Fakultas Pertanian Universitas

Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Banyumas Tahun 2013-2018 disusun

Berdasarkan lebar karapas, rajungan yang layak tangkap di perairan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan adalah rajungan yang berada pada jarak minimal 3.7 mil laut dari pantai ke

Gluck dkk, pada tahun 1971, melaporkan bahwa untuk kehamilan yang tidak diketahui umurnya tetapi tanpa komplikasi apaun, resiko terjadinya sindroma gawat napas pada bayi

Selain itu munculnya para kolektor kaset dan CD, vinyl (sebutan bagi piringan hitam) mendorong beberapa industry musik untuk mengembalikan format digital pada