• Tidak ada hasil yang ditemukan

RAKORNAS Kementerian KOMINFO Jakarta, 8 Juni 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RAKORNAS Kementerian KOMINFO Jakarta, 8 Juni 2015"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

RAKORNAS Kementerian KOMINFO Jakarta, 8 Juni 2015

(2)

1.

Gambaran Umum Desa dan Daerah Tertinggal Tahun

2015 – 2019

2.

Kebijakan dan Program Pengembangan Desa dan

Daerah Tertinggal Tahun 2015 – 2019

3.

Target Prioritas Program Pengembangan Desa dan

Daerah Tertinggal Tahun 2015 – 2019

4.

Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan

Program Pengembangan Desa dan Daerah Tertinggal

Tahun 2015 – 2019

5.

Dukungan Kementerian Kominfo yang diperlukan

(3)

6/7/2015 6/7 /2 01 5

1

(4)

1. Ketidakseimbangan pembangunan antarwilayah menimbulkan terjadinya kesenjangan antarwilayah, baik antar kota-desa, KBI-KTI, Jawa – luar Jawa.

2. Upaya kebijakan mengurangi kesenjangan wilayah antara lain dengan menerbitkan UU Desa untuk memajukan kesejahteraan desa, memprioritaskan percepatan pembangunan daerah tertinggal dan melaksakanan program transmigrasi.

3. UU No. 6/2014 tentang Desa menjadi prioritas penting bagi Pemerintahan Jokowi, dimana desa bisa diberdayakan menjadi “kekuatan besar” yang akan memberikan kontribusi besar terhadap misi Indonesia yang berdaulat, sejahtera dan bermartabat.

4. Dalam NAWACITA, khususnya Cita ke-tiga, Pemerintahan Jokowi berkomitmen mengawal implementasi UU Desa secara sistematis, konsisten dan berkelanjutan, untuk mencapai desa yang maju, kuat, mandiri dan demokratis.

5. Kehadiran UU No. 6/2014 disambut dengan antusias oleh berbagai kalangan masyarakat dan pemimpin desa, meskipun masih diperlukan penyesuaian atas Peraturan Pemerintah No. 43/2014, untuk dapat mengimplementasikan UU Desa tidak hanya untuk perubahan desa tetapi juga yang masih menghadapi banyak kerumitan dan tantangan dalam

pelaksanaannya.

6. Dengan semangat “memuliakan dan memperkuat desa”, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi berkomitmen dan berjuang mewujudkan harapan UU Desa dan NAWACITA, sekaligus menghadapi dan mengatasi tantangan pelaksanaan UU Desa.

(5)

Jumlah desa sangat tertinggal terbanyak berada di Pulau Papua, disusul Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Nusa Tengara dan Bali

No Wilayah Pulau Jumlah Desa1) Jumlah Desa Tertinggal2) % Jumlah Desa Sangat Tertinggal2) % 1 Sumatera 22.056 12.482 56,59% 8.241 37,36% 2 Jawa 22.458 15.087 67,18% 806 3,59% 3 Kalimantan 6.382 3.063 47,99% 1.702 26,67% 4 Sulawesi 8.233 4.398 53,42% 1.213 14,73% 5 Nusa Tenggara & Bali 3.599 2.277 63,27% 424 11,78% 6 Maluku 1.958 782 39,94% 833 42,54% 7 Papua 5.204 1.002 19,25% 4.049 77,81% Total Kabupaten/Kota (514 Kab/Kota) 74.045 39.091 52,79% 17.268 23,32%

Sumber: 1) Dirjen PUM Kemendagri. Desember 2014

2) Data PODES, 2011 (diolah), Kemendes, PDT, Trans, 2014

(6)

No WILAYAH DESA MAJU

DESA

TERTINGGAL TOTAL DESA

% DESA TERTINGGAL

1 Jumlah Desa di Kabupaten

se-Indonesia 2011 45.803 31.323 77.126 40,61% 2 Desa di Daerah Tertinggal

Tahun 2011 11.983 16.097 28.080 51,39% 3 Desa di Non Daerah

Tertinggal Tahun 2011 33.820 15.226 49.046 48,61%

• Persentase Desa Tertinggal yang berada di Kabupaten Tertinggal sebesar 51,39%, lebih tinggi jika dibandingkan dengan daerah maju sebesar 48,61%,

• Sedang dalam skala daerah tertinggal, persentase desa tertinggal di daerah tertinggal sebesar 57,32% (16.097 desa), sedangkan desa maju di daerah tertinggal sebesar 42,68% (11.983 desa).

• Hal ini mengindikasikan bahwa pengembangan perdesaan (rural based

development) sangat diperlukan untuk mengintervensi desa tertinggal, agar bisa

lebih cepat mengentaskan ketertinggalan suatu daerah.

(7)

• Desa-desa di wilayah Papua menunjukkan dominasi warna merah dibanding Desa-desa di Jawa, hal tersebut

menggambarkan bahwa wilayah Papua sangat dominan desa-desa sangat

(8)

NO KETERANGAN RATA-RATA DAERAH TERTINGGAL RATA-RATA NASIONAL

PDRB Harga Konstan (Rp.Juta) 1.769.117 4.652.442

Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,93 6,3

Pendapatan Per Kapita (Rp Ribu) 5.550 10.671

Pengangguran (%) 5,41 7,24

Penduduk Miskin (%) 19,36 11,66

Jalan Tidak Mantap (%) 55,41 48,78

Desa dengan Jalan Tidak Beraspal (%)

47,12 33,99

Keluarga Pengguna Listrik PLN (%) 63,9 72,4 Keluarga Pengguna Listrik Non PLN

(%)

21 17,7

Elektrifikasi (%) 76,9 83,18

Desa Pengguna Air Bersih Untuk Minum/Memasak (%)

55,58 66,55

Desa Tidak Terjangkau Sinyal Seluler(%)

47,97 32,11

Desa Tidak Terjangkau siaran TVRI (%)

78,18 48,63

Rata-Rata Jarak SD (Km) 13,5 8,73

Rata-Rata Jarak SMP (Km) 13,43 7,97

Rata Rata Jarak Puskesmas (Km) 14,22 8,91 Rata Rata Jarak Puskesmas

Pembantu (Km)

12,96 7,6

Rata Rata Ketersediaan Dokter / Kecamatan

8,77 11,2

Rata Rata Ketersediaan Bidan / Desa 1,06 1,12 NO KETERANGAN RATA-RATA DAERAH TERTINGGAL RATA-RATA NASIONAL

Rata Rata Ketersediaan Paramedis / Kecamatan

39,58 37,46

Rata-Rata Jarak Praktek Dokter (Km)

34,00 18,51

Rata-Rata Jarak Praktek Bidan (Km) 34,36 16,69 Jumlah Aparatur Daerah

Berdasarkan Pendidikan:

A. SMA 92,28 89,85

B. D1/D2/D3 2,48 3,03

C. D4/S1 5,02 6,70

D. S2/S3 0,22 0,42

Rata-Rata Jarak ke Kantor Kecamatan (Km)

12,61 10,32

Rata-Rata Jarak ke Kantor Kabupaten (Km)

53,97 48,25

Rata-Rata Jarak Menuju Pasar (Km)

25,02 14,83

Rata-Rata Jarak Lembaga Keuangan (Bank Umum) (Km)

45,02 24,92

Angka Melek Huruf (%) 88,21 93,25

Rata-Rata Lama Sekolah (Tahun) 7,31 7,9 Angka Harapan Hidup (Tahun) 67,05 69,87

(9)

Daerah tertinggal terbanyak di pulau Papua, disusul Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Sumatera dan Kalimantan. Di Pulau Jawa dan Bali hanya ada 6 Kabupaten Tertinggal di 2 provinsi, yakni : di Banten (Lebak dan Pandeglang), dan di Jawa Timur (Bangkalan,

Situbondo, Bondowoso dan Sampang)

No Wilayah Jumlah

Kab % DOB

A KBI 19 15,57% 2

1. Sumatera 13 10,66% 2

2. Jawa & Bali 6 4,92%

-B KTI 103 84,43% 7 1. Kalimantan 12 9,84% 1 2. Sulawesi 18 14,75% 4 3. Nusa Tenggara 26 21,31% 1 4. Maluku 14 11,48% 1 5. Papua 33 27,05% -Jumlah 122 100% 9

(10)
(11)

6/7/2015 6/7 /2 01 5

2

(12)

VISI

TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG

TUJUH (7) MISI PRESIDEN

1 Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim, dan mencerminkan

kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan; 2 MEWUJUDKAN MASYARAKAT MAJU,

BERKESEIMBANGAN DAN DEMOKRATIS BERLANDASKAN NEGARA HUKUM;

3 Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai Negara Maritim; 4 MEWUJUDKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA

INDONESIA YANG TINGGI, MAJU DAN SEJAHTERA;

5 MEWUJUDKAN BANGSA YANG BERDAYA-SAING; 6 Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim

yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional;

7 Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

No NAWA CITA (9 AGENDA STRATEGIS PRIORITAS)

1

MENGHADIRKAN KEMBALI NEGARA UNTUK MELINDUNGI SEGENAP BANGSA DAN MEMBERIKAN RASA AMAN PADA SELURUH WARGA NEGARA.

2 Membuat Pemerintah Tidak Absen dengan Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif, Demokratis, dan Terpercaya.

3

MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN DENGAN

MEMPERKUAT DAAERAH-DAERAH DAN DESA DALAM KERANGKA NEGARA KESATUAN.

4 Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. 5 MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA INDONESIA.

6 Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.

7 MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN EKONOMI DENGAN MENG-GERAKKAN SEKTOR-SEKTOR STRATEGIS EKONOMI DOMESTIK. 8 Melakukan revolusi karakter bangsa.

9 Memperteguh Kebhinekaan Dan Memperkuat Restorasi Sosial Indonesia. 3 5 1 7 4 2 5

(13)

Visi dan Misi Presiden tersebut sekaligus sebagai visi dan misi Kementerian

Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, sebagaimana

dinyatakan oleh Presiden pada rapat perdana Kabinet Kerja, tanggal 27

Oktober 2014 ;

Visi dan Misi Presiden diterjemahkan dalam Sasaran Strategis Pembangunan

Nasional yaitu Sembilan Agenda Strategis Prioritas (NAWACITA) ;

Implementasi NAWACITA difokuskan pada tujuh isu strategis nasional yang

memerlukan koordinasi dan sinergi Kementerian/Lembaga, yaitu :

1)

Kedaulatan pangan

2)

Kedaulatan energi

3)

Kemaritiman

4)

Industri/Kawasan Industri

5)

Pariwisata

6)

Revolusi mental

(14)

ARAH KEBIJAKAN:

Menguatkan desa dan masyarakat desa serta pengembangan pusat-pusat pertumbuhan di perdesaan untuk mendorong keterkaitan desa-kota dan perdesaan berkelanjutan, melalui :

1. Pemenuhan SPM sesuai dengan kondisi geografis Desa

2. Penanggulangan kemiskinan dan pengembangan usaha ekonomi masyarakat Desa

3. Pembangunan Sumber Daya Manusia, meningkatkan Keberdayaan, dan Modal Sosial Budaya Masyarakat Desa

4. Penguatan Pemerintahan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan Desa

5. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Berkelanjutan, serta Penataan Ruang Kawasan Perdesaan

6. Pengembangan ekonomi kawasan perdesaan untuk mendorong keterkaitan desa-kota. TUJUAN:

meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat desa, dengan mendorong pembangunan desa-desa mandiri dan berkelanjutan yang memiliki ketahanan sosial, ekonomi, dan lingkungan

SASARAN STRATEGIS:

berkurangnya jumlah desa tertinggal sedikitnya 5.000 desa atau meningkatnya jumlah desa mandiri sedikitnya 2.000 desa.

(15)

ARAH KEBIJAKAN:

1. Promosi potensi daerah tertinggal untuk mempercepat pembangunan; 2. Pemenuhan kebutuhan dasar dan pelayanan dasar publik;

3. Pengembangan perekonomian masyarakat yang didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan infrastruktur penunjang konektivitas antara daerah

tertinggal dan pusat pertumbuhan

TUJUAN:

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerataan pembangunan, dan mengurangi kesenjangan pembangunan antara daerah tertinggal dengan daerah maju pada 122 kabupaten

SASARAN STRATEGIS:

• mengentaskan minimal 80 kab daerah tertinggal menjadi kategori daerah maju dengan target outcome :

1) meningkatkan pertumbuhan ekonomi di DT menjadi 7, 24 % pada tahun 2019; 2) menurunkan % penduduk miskin di DT menjadi 14,00 % pada akhir tahun 2019; 3) meningkatnya IPM di DT sebesar 69,59 pada tahun 2019.

(16)

ARAH KEBIJAKAN:

1. Penanganan daerah rawan pangan melalui peningkatan produksi, kemudahan ditribusi dan diversifikasi terutama pada komoditas pangan pokok yang dibutuhkan masyarakat,

2. Peningkatan aksesibilitas dan pelayanan dasar di wilayah perbatasan dan pulau kecil dan terluar;

3. Penanganan daerah rawan bencana melalui mitigasi dan rehabilitasi; serta 4. Penangan daerah pasca konflik melalui rehabilitasi sosial dan ekonomi.

TUJUAN:

Menangani daerah rawan pangan, meningkatkan aksesibiltas dan pelayanan dasar di wilayah perbatasan, pulau kecil dan terluar, serta daerah rawan bencana melalui mitigasi dan rehabilitasi serta penangan daerah pasca konflik .

SASARAN STRATEGIS:

1. Tertanganinya 57 kabupaten daerah rawan pangan;

2. Meningkatnya konektivitas dan sarana prasarana dasar di 39 kabupaten perbatasan;

3. Meningkatnya konektivitas dan sarana prasarana dasar di 29 kabupaten yang memiliki pulau kecil dan pulau terluar;

(17)

FOKUS PRIORITAS

1. Pengawalan pelaksanaan UU Desa khususnya untuk pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat desa, dan pengembangan kawasan perdesaan

2. Percepatan pembangunan 122 Kabupaten yang dikategorikan daerah tertinggal

3. Percepatan pembangunan desa tertinggal sebanyak 39.091 desa tertinggal dan 17.268 desa sangat tertinggal

4. Pengembangan daerah tertentu, yang terdiri dari daerah rawan pangan, daerah perbatasan, daerah rawan bencana dan pascakonflik, daerah pulau kecil dan terluar

5. Pembangunan dan Pengembangan kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan baru

LOKUS PRIORITAS

1. 74.045 desa, khususnya di 39.091 desa tertinggal dan 17.268 desa sangat tertinggal di seluruh Indonesia

2. Desa-desa dan kawasan perdesaan khususnya 1.138 desa di daerah perbatasan, dan desa di daerah pulau-pulau terpencil dan terluar

3. 122 kabupaten daerah tertinggal dengan target pengentasan 80 daerah tertinggal di 2019 4. 57 kabupaten rawan pangan, 39 kabupaten di perbatasan, 29 kabupaten yang memiliki pulau

terpencil dan terluar, 58 kabupaten rawan bencana dan pascakonflik, dengan perhatian di daerah tertinggal dan di kawasan timur Indonesia

5. 144 Kawasan Transmigrasi yang berfokus pada 72 satuan permukiman menjadi pusat Satuan Kawasan Pengembangan Transmigrasi

(18)

6/7/2015 6/7 /2 01 5

3

(19)

Dasar-dasar Strategi Pembangunan Nasional adalah

sebagai berikut:

 Membangun tanpa meningkatkan ketimpangan wilayah;

 Memanfaatkan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat;

 Membangun dari pinggiran dan dari desa;

 Ekonomi harus berorientasi dan berbasiskan pada sector dan

jenis usaha yang memasukkan nilai tambah sebesar-besarnya

dengan SDM berkualitas, inovasi, kreatifitas dan penerapan

teknologi yang tepat;

 Pembangunan nasional sebagian besar adalah hasil agregasi

dari pembangunan daerah yang berkualitas.

(20)

1.

Penguatan tata kelola desa yang baik, melalui: 1) penyusunan peraturan

pelaksanaan UU Desa; 2) menyusun peraturan pelaksanaan

perundang-undangan terkait dengan UU Ketransmigrasian, dan PP Percepatan

Pembangunan Daerah Tertinggal; 3) peningkatan kapasitas pemerintah dan

masyarakat desa .

2.

Mempercepat pemenuhan standar pelayanan minimum untuk pelayanan

dasar di perdesaan, daerah tertinggal dan kawasan transmigrasi

3.

Penguatan pendanaan pembangunan yang bersumber dari APBN, APBD,

Dunia Usaha, dan Masyarakat.

4.

Mendorong investasi yang meningkatkan produktivitas rakyat

5.

Memanfaatkan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran

rakyat

6.

Memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang keamanan, adminitrasi

kependudukan, pertanahan, akta-akta, dan sebagainya

7.

Peningkatan koneksitas melalui penyediaan infrastruktur transportasi dan

perhubungan di perdesaan, daerah tertinggal dan kawasan transmigrasi

8.

Peningkatan dan Penguatan koordinasi lembaga pusat dan daerah dan antar

daerah.

(21)

No NAWAKERJA PRIORITAS

1 Peluncuran “Gerakan Desa Mandiri” di 5.000 desa pada tahun 2015

2 Pendampingan dan Penguatan kapasitas kelembagaan dan masyarakat desa dengan menyediakan tenaga pendamping sebanyak 84.000 orang;

3 Pembentukan dan pengembangan 5.000 BUMDES;

4 Revitalisasi Pasar Desa di 5.000 desa/kawasan perdesaan;

5 Pembangunan Infrastruktur jalan pendukung pengembangan produk unggulan di 5.000 Desa Mandiri;

6 Penyiapan implementasi penyaluran Dana Desa Rp. 1,4 miliar per desa secara bertahap;

7 Penyaluran Modal bagi Koperasi/UKM di 5.000 Desa;

8 Pilot project sistem pelayanan publik jaringan koneksi online di 5.000 desa; 9 “Save villages” di daerah perbatasan dan pulau-pulau terdepan, terluar dan

(22)

Program Awal Nomenklatur Program Baru

No. Unit Kerja Eselon I Program No. Unit Kerja Eselon I Program 1 Sekretariat Kementerian

PDT

Program Dukungan Manajemen Dan Tugas Teknis Lainnya

1 Sekretariat Jenderal Program Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya

2 Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Kemendagri

Proram Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa

2 Direktorat Jenderal Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa;

Program Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa 3 Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan

Perdesaan

Program Pembangunan Kawasan Perdesaan 3 5 (Lima) Kedeputian Kementerian PDT Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal

4 Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu

Program Pengembangan Daerah Tertentu

5 Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal

Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal 4 Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi

6 Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan Dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi

Program Penyiapan Kawasan Dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi

5 Direktorat Jenderal Pembinaan

Pengembangan

Masyarakat Dan Kawasan Transmigrasi

Program Pengembangan Masyarakat Dan Kawasan Transmigrasi

7 Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi

Program Pembangunan Dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi

6 Badan Penelitian Dan Informasi Kemenakertrans

Program Penelitian Dan Pengembangan,

Pendidikan Dan

Pelatihan, Serta Informasi

8 Badan Penelitian Dan Pengembangan, Pendidikan Dan Pelatihan, Serta Informasi

Program Penelitian Dan

Pengembangan, Pendidikan Dan Pelatihan, Serta Informasi

9 Inspektorat Jenderal Program Pengawasan Dan Peningkatan Akuntabilitas

 Berdasarkan Perpres Nomor 12 Tahun 2015, terdapat 9 (Sembilan) unit kerja eselon 1, terdiri dari tiga unit kerja eselon 1 yang memiliki fungsi pendukung (supporting) dan 6 unit kerja eselon 2 memiliki fungsi teknis.

(23)

6/7/2015 6/7 /2 01 5

4

(24)

• Beberapa Peraturan Menteri yang telah diterbitkan, antara lain:

1) Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi (Permen DPDTT) Nomor 1 Tahun 2015 tentang

Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan

Kewenangan Lokal Berskala Desa;

2) Permen DPDTT Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Tertib

dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa;

3) Permen DPDTT Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pendampingan Desa.

4) Permen DPDTT Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian,

Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik

Desa; serta

5) Permen DPDTT Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas

Penggunaan Dana Desa Tahun 2015.

(25)

No. Arah Kerangka Regulasi dan/atau Kebutuhan Regulasi

Unit Penanggungjawab Target Penyeleseaian

1 Revisi Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

2015

2 Landasan Hukum untuk Penetapan Daerah Tertinggal secara Nasional

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

2015

3 Landasan Hukum untuk

Strategi Nasional (STRANAS) Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT)

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

2015

4 Landasan Hukum untuk

Rencana Aksi Nasional (RAN) Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT)

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

(26)

SEBAGIAN TUGAS & FUNGSI DITJEN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL (5 KEDEPUTIAN) • DITJEN PEMBINAAN PEMBANGUNAN KAWASAN TRANSMIGRASI • DITJEN PEMBINAAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT DAN KAWASAN TRANSMIGRASI KEMENTERIAN DALAM NEGERI KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

Kelembagaan Awal PERPRES 165/2015 PERPRES 12/2015

KEMENTERIAN DESA, PDT & TRANSMIGRASI

1. SEKJEN 2. IRJEN

3. DITJEN PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA 4. DITJEN PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN 5. DITJEN PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU 6. DITJEN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

7. DITJEN PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN

PERMUKIMAN TRANSMIGRASI 8. DITJEN PENGEMBANGAN

KAWASAN TRANSMIGRASI 9. BADAN LITBANG, DIKLAT DAN

(27)

LANDASAN HUKUM:

• Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019 ;

• Peraturan Presiden Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja;

• Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara; dan • Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

TUGAS KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI:

• Berdasarkan Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2015, Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melaksanakan tugas

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang:

1) pembangunan desa dan kawasan perdesaan,

2) pemberdayaan masyarakat desa,

3) percepatan pembangunan daerah tertinggal dan daerah tertentu,

4) transmigrasi.

(28)

6/7/2015 6/7 /2 01 5

5

(29)

1.

Dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, diperlukan dukungan

sosialisasi UU Desa dan peraturan turunannya, serta dukungan pengembangan

sistem informasi desa dan kawasan perdesaan (SIDEKA), seperti yang akan

ditindaklanjuti melalui Festival Destika di Belitung Timur pada 15 Juni 2015

2.

Dalam penyaluran dan pengelolaan dana desa, diperlukan dukungan

Kemenkominfo dalam pengadaan sistem informasi pemantauan dan evaluasi

serta pelaporan dana desa, termasuk dukungan kepada pendampingan desa

3.

Dalam bidang Pembangunan Daerah Tertinggal dan Pembangunan Daerah

Tertentu, diharapkan dukungan Kemkominfo dalam perluasan dan

pengembangan sarana dan prasarana telekomunikasi khususnya pada

daerah-daerah tertinggal di perbatasan, pulau terpencil dan terluar

4.

Diperlukan dukungan kemiitraan melalui PSO dan USO yang dikoordinasikan

Kemenkominfo dalam rangka perluasan cakupan pelayanan dan pengembangan

sarana dan prasarana telekomunikasi dan informatika di desa, kawasan

perdesaan, daerah tertinggal dan daerah tertentu

5.

Dukungan kerangka regulasi yang memihak kepada Pemerintah Desa dan

Pemerintah Daerah juga diperlukan dari Kemenkominfo, untuk meningkatan

cakupan pelayanan kominfo di desa, kawasan perdesaan, dan daerah tertinggal

(30)

6/7/2015

6/7 /2 01 5

Gambar

Tabel 1.  Jumlah Desa Tertinggal Berdasarkan Wilayah Pulau Besar

Referensi

Dokumen terkait

Pada Gambar 15 sampai dengan Gambar 18 berikut ini disajikan kurva laju pengeringan mahkota dewa terhadap kadar air pada berbagai tingkat suhu dan berbagai kecepatan udara..

Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru agar para guru profesional dalam.. tugasnya, adalah

Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi perbedaan kondisi sosial ekonomi antara masyarakat lokal dan pendatang sebagai petani kelapa sawit diantaranya, tingkat

Menurut Bapak/ibu jika air dan makanan yang tercemar tinja dapat menyebabkan penyakit.. Menurut Bapak/ibu penggunaan jamban dapat mengurangi

Secara umum ada dua komponen tekanan darah, yaitu tekanan darah sistolik (angka atas) yaitu tekanan yang timbul akibat pengerutan bilik jantung

[r]

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mendeskripsikan pemaknaan branding image yang ada pada desain interior Hotel Mandarin Oriental Majapahit Hotel

Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat dari Noor, et al., (2010) yang menyebutkan bahwa perusahaan dengan jumlah utang yang lebih banyak memiliki nilai effective tax