SIMULASI DAN PEMODELAN SISTEM
PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN RETAIL
DENGAN METODE SISTEM DINAMIK
(Studi Kasus : Distribution Center Hypermart Surabaya)
Disusun Oleh :
SHINTA OCTAVIANI
5210100113
Dosen Pembimbing : Erma Suryani, S.T,M.T,Ph.D
Jurusan Sistem Informasi – Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Outline
• Pendahuluan
• Tinjauan Pustaka
• Model Penelitian
• Pembuatan dan Implementasi Model
• Pembuatan Skenario dan Analisa
PENDAHULUAN
Distribution Center Hypermart merupakan gudang milik Hypermart yang melayani kebutuhan toko-toko , dan bertugas untuk melakukan pemesanan kepada supplier dan mengirimkan barang tersebut ke toko-toko sesuai dengan permintaan.
permasalahan yang sering terjadi adalah kurangnya persediaannya barang ydi DC untuk dikirimkan ke[ada toko-toko sesuai dengan permintaan
Kehabisan persedian barang (Out of stock) adalah kondisi dimana sebuah perusahaan pengecer kehabisan barang untuk di taruh pada rak jualan. Hal ini telah lama menjadi permasalahan yang mengganggu pihak produsen dan juga pengecer
1. Mengidentifikasi
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
persediaan
gudang
untuk
mengurangi out of stock
2. Mengembangkan Kebijakan untuk mengurangi
out of stock dengan mempertimbangkan
faktor-faktor yang berpengaruh
.
Data yang digunakan pada pengerjaan tugas akhir ini adalah data-data
sample hasil survey dari Distribution Center Hypermart Surabaya yang meliputi :
1. Data order supplier tahun 2013
2. Data jumlah pengiriman oleh supplier tahun 2013
3. Data order Store tahun 2013
4. Data jumlah persediaan gudang tahun 2013
5. Data lead time tiap Supplier
6. Data servise level tiap bulan tahun 2013
Penelitian ini melakukan analisa terhadap 5 (lima) barang yang paling tinggi permintaannya dan paling
memungkinkan untuk terjadi out of
stock, meliputi:
• Sabun Biore Body Wash 450 ml • Detergen Attack Easy 1.2 kg • Downy Pewangi pakaian 1 L • Shampo Pantene pro-V 200 ml • Tissue Paseo softpack 250 sheets
Tujuan
Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah :
Membuat suatu model simulasi sistem dinamik yang dapat membantu pihak perusahaan untuk melakukan analisa persedian dengan menggunakan skenario-skenario model yang dapat mengurangi terjadinya out of stock yang dapat meningkatkan profit.
Manfaat yang yang diberikan tugas akhir ini bagi perusahaan adalah tersedianya skenario-skenario keputusan hasil simulasi sistem dinamik yang dapat membantu perusahaan untuk melakukan evaluasi dan analisa yang sesuai dengan kondisi kekinian dari perusahaan.
TINJAUAN PUSTAKA
PT Matahari Putra Prima Tbk (MPP) sukses mengembangkan Matahari Departemen Store dan Hypermart sampai saat ini. Hypermart Pertama di bangun pada tahun 2004
Dengan mengusung konsep one stop shopping hypermart terbagi atas 3 tipe :
1. Hypermart (Supermarket) 2. FoodMart (Leasure)
3. Boston (Drugs & Pharmacy) Kategori tipe barang yang dijual oleh Hypermart adalah :
1. Groceries (Food, Non Food,Drink)
2. General Merchendise (Elektronik, Bazaar, Softline)
3. Fresh and Bakery (Produce, Fish and Meat, Dairy and Delly)
Untuk melayani semua gerai tersebut Hypermart memiliki 3 gudang Distribution Center utama yang dibedakan atas Gudang kering dan Fresh. Gudang kering terletak di daerah Balaraja Jakarta yang merupakan gudang pusat utama yang melayani gerai di daerah Indonesia bagian barat, mulai dari Jawa barat, Jakarta, Sumatra dan Kalimantan dan juga ada di Margomulyo Surabaya.
Baroto (2002) mendefinisikan sistem persediaan sebagai suatu mekanisme mengenai bagaimana mengelola masukan-masukan yang sehubungan dengan persediaan menjadi output, dimana untuk itu diperlukan umpan balik agar output memenuhi standar tertentu
Sistem persediaan adalah suatu mekanisme mengenai bagaimana mengelola masukan-masukan yang berhubungan dengan persediaan menjadi output, dimna untuk itu diperlukan umpan balik agar output memenuhi standart tertentu.
Persediaan adalah barang yang disimpan atau digunakan atau dijual pada periode mendatang, dapat berupa bahan baku yang disimpan untuk diproses, komponen yang diproses, barang dalam proses pada proses manufaktur dan barang jadi yang disimpan untuk siap langsung dijual (Kusuma,2004).
Pengertian persediaan menurut Pardede (2003) adalah sejumlah bahan atau barang yang tersedia untuk digunakan sewaktu-waktu pada masa yang akandatang.Persediaan terjadi apabila jumlah bahan atau barang yang diadakan melalui proses produksi atau pembelian lebih besar daripada jumlah yang akan digunakan (dijual atau diolah sendiri).
Menurut Sumayang (2003) terdapat tiga alasan mengapa persediaan diperlukan :
1. Menghilangkan pengaruh ketidakpastian.
Untuk menghadapi ketidakpastian, pada sistem persediaan diterapkan persediaan darurat yang dinamakan safety stock.
2. Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan pembelian. Tujuan ini memberikan kemudahan untuk :
a) Memberikan kemungkinan untuk menyebarkan dan meratakan beban biaya investasi pada sejumlah produk
b) Memungkinkan penggunaan satu peralatan untuk menghasilkan bermacam-macam jenis produk
3. Mengantisipasi perubahan pada Demand dan Supply
Persediaan disiapkan untuk menghadapi beberapa kondisi yang menunjukkan perubahan Demand dan Supply:
a) Bila ada perkiraan perubahan harga dan persedian bahan baku.
b) Sebagai persiapan menghadapi promosi pasar, dimana sejumlah besar barang jadi disimpan menunggu penjualan tersebut.
PERENCANAAN PERSEDIAAN
Menurut Garrison menyatakan bahwa perencanaan meliputi pemilihan serangkaian aktivitas dan spesifikasi bagaimana aktivitas tersebut dapat dilaksanakan. Dari definisi tersebut ada beberapa hal penting dalam suatu perencanaan yaitu :
1. Malibatkan masa yang akan datang
2. Harus ada tindakan yang diambil sesuai dengan keadaan saat ini 3. Harus ada penilaian terhadap struktur organisasi dan tanggung
jawab, wewenang dan keadaan yang dapat diminta pertanggungjawaban atas terjadinya tindakan dalam suatu perusahaan tertentu.
KEBIJAKAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN
Menurut Assauri (2000), pengendalia persediaan adalah suatu kegiatan untuk menentukan tingkat dan komposisi dari persediaan parts, bahan baku dan barang hasil atau produk, sehingga perusahaan dapat melindungi kelancaran produksi dan penjualan serta kebutuhan-kebutuhan pembelanjaan perusahaan dengan efektif dan efisien.
Kebijakan pengendalian persediaan barang meliputi : 1. Permalan permintaan,
2. Penentuan jumlah pemesanan ekonomis,
3. lead-time, 4. safety stock 5. reorder point.
KONSEP PEMODELAN DAN SIMULASI
Simulasi merupakan suatu teknik meniru operasi-operasi atau proses-proses yang terjadi dalam suatu sistem dengan bantuan perangkat komputer dan dilandasi oleh beberapa asumsi tertentu sehingga sistem tersebut bisa dipelajari secara ilmiah (Law and Kelton,1991)
Langkah-langkah melakukan simulasi : 1. Pendefinisian Sistem 2. Formulasi Model 3. Pengambilan data 4. Pembuatan Model 5. Verifikasi Model 6. Validasi Model 7. Pembuatan Skenario
Validasi model
Yaman Barlas dalam jurnalnya yang berjudul “Multiple Test for Validation of
Systems Dynamics Type of Simulation Model”, menjelaskan dua cara pengujian
yaitu:
[ ]
A
A
S
E
1
=
−
data rata rata nilai A simulasi hasil rata rata nilai S _ _ _ _ _ − = − =Sa
Sa
Ss
E
2
=
−
Ss = standard deviasi model Sa = standard deviasi data
Model dianggap valid bila E2 ≤ 30% Model dianggap valid bila E1 ≤ 5%
a. Perbadingan Rata-Rata (Mean Comparison) b. Perbandingan Variasi Amplitudo (%
SISTEM DINAMIK
Metode sistim dinamik adalah metode yang dapat digunakan untuk menganalisa dan mengembangkan model untuk meramalkan permintaan store dan untuk mengevaluasi skenario.
Metode sistem dinamik pertama kali diterpakan pada permasalahan manajemen seperti fluktuasi inventori, ketidakstabilan tenaga kerja, dan penurunan pangsa pasar suatu perusahaan.
Dari model sistem dinamik dalam bentuk diagram kausatik dibangun Flow Diagram untuk mengambarkan variabel-variabel simulasi dan parameterisasi serta formulasi model untuk siap disimulasikan(Erma Suryani, 2011)
Variabel Simbol Keterangan
Level
Merepresentasikan
akumulasikan kuantitas yang terakumulasi sepanjang waktu, dapat berubah nilainya sejalan dengan perubahan yang terjadi pada
rate
Rate Merepresentasikan laju
aliran yang dapat mengubah nilai level
Auxilia ry
Merepresentasikan variabel bantu yang berisi formulasi yang dapat menjadi masukan pada rate. Variabel ini sering digunakan untuk formulasi yang kompleks.
MODEL DAN IMPLEMENTASI
1. Pengumpulan data
Data yang dimasukkan dalam proses pembuatan model ini adalah data yang diperoleh dari perusahaan studi kasus : Distribution Center Hypermart Surabaya, yang didapatkan dengan menggunakan 2 cara, yaitu wawancara langsung dengan Manager operational dan pengambilan data secara langsung dari pihak perusahaan
Hasil Wawancara
1. Proses bisnis secara umum dan gambaran alur barang serta informasi yang diterapkan oleh perusahaan 2. Kapasitas gudang mencapai 5000
SKU
3. Faktor-faktor penyebab terjadinya
Out of stock
4. Dampak dan pengaruh Out of stock pada perusahaan
5. Keputusan dan cara perusahaan dalam mengatasi Out of stok
6. Kondisi kekiniaan gudang
Data perusahaan
1. Data order supplier tahun 2013 2. Data jumlah pengiriman oleh
supplier tahun 2013
3. Data order Store tahun 2013 4. Data jumlah persediaan gudang
tahun 2013
5. Data lead time tiap Supplier
6. Data servise level tiap bulan tahun 2013
2. Perancangan model
Pemodelan menggunakan metode simulasi sistem dinamik ini dibagi menjadi tahapan-tahapan sesuai dengan penjelasan pada studi liteartur di BAB II. Tahapan–tahapan yang harus dilakukan antara lain adalah : a. Diagram kausatik b. Diagram Flow c. Verifikasi Model d. Validasi Model e. Skenario Model Diagaram Kausatik
Store Inventory Item
Store Inventory incoming item rate
actual shipment
new item returnable item
outcoming item rate
Order From Store
Order from Store
demand
market share
outcoming item rate
stockout
Order from Store
market share
demand
revenue
profit
Order To Supplier
Order to supplier
re-order point
order forecast
Order to supplier
cost
profit
Good in Production
Production Rate
order fullfilment
actual shipment
Produk 1
( Biore BodyWash 450 Ml)
Produk 2
( Attack Easy Detergen 1.2 kg)
Produk 3
Produk 4
(Shampo Pantene Pro-V 200 ml )
Produk 5
PEMBUATAN SKENARIO DAN HASIL
ANALISIS
Economics Order
Tujuan dari skenario ini adalah untuk meminimalisir jumlah barang digudang guna menekan biaya penyimpanan gudang. Dari model dasar (base model) terlihat bahwa jumlah persediaan (inventory) gudang masih sangat tidak stabil, beberapa bulan terjadi out of stock namun pada bulan-bulan lainya terjadi lonjakan jumlah persediaan yang cukup besar. Untuk menganggulangi terjadi hal tersebut maka digunakan metode Economic Order Quantity (EOQ).
Decrease Order Store
Tujuan dari skenario ini adalah untuk mengurangi jumlah permintaan toko ke DC guna meminimalisir tingkat perbedaan volume barang yang datang yang terkadang tidak sesuai dengan jumlah pemesanan yang dilakukan sehingga menyebabkan terjadi out of stock. Dengan adanya
cross-docking ini diharapkan dapat mengurangi jumlah permintaan toko
yang masuk ke DC dan meminimalisisr jumlah persediaan barang di DC. Pihak Distribution Center Hypermart Surabaya menyebutkan bahwa pihak perusahaan hanya melakukan cross-docking tidak lebih dari 5%-10% untuk tiap produk.
Cross-Docking adalah sistem distribusi dimana barang yang diterima oleh gudang atau
distribution center di simpan lagi tapi langsung disiapkan untuk pengiriman selanjutnya. Dengan kata lain, cross-docking adalah proses pemindahan dari titik penerimaan langsung
Increase Actual Shipment
Perbedaan jumlah barang yang datang dengan jumlah pemesanan yang dilakukan gudang ke supplier disebabkan oleh backlog yang terjadi di perusahaan supplier. Terjadinya backlog ini sering kali menjadi penyebab utama terjadi out of stock pada perusahaan retail dikarenakan gudang retail tidak mampu memenuhi permintaan toko yang jumlahnya lebih besar dari jumlah barang yang dikirm oleh supplier
Backlog adalah pesanan untuk barang atau jasa
yang belum terlayani atau dengan kata lain pesanan untuk barang atau jasa yang perusahaan belum sampaikan atau berikan kepada pelanggannya.
Tujuan dari skenario ini adalah mengurangi dampak yang ditimbulkan dari backlog sehingga dapat meminimalisir terjadi out of
stock pada DC. Harapan yang diinginkan adalah adaya pengirman
kembali barang sejumlah nilai backlog yang terjadi, sehingga jumlah inventory gudang masih mampu untuk melayani permintaan barang dari toko.
Hasil Skenario (Produk 1)
Skenario 1 ( Economic Order)
Skenario 3 ( Increase Actual Shipment)
Hasil Skenario (Produk 2)
Skenario 1 ( Economic Order)
Skenario 3 ( Increase Actual Shipment)
Hasil Skenario (Produk 3)
Skenario 1 ( Economic Order)
Skenario 3 ( Increase Actual Shipment)
Hasil Skenario (Produk 4)
Skenario 1 ( Economic Order)
Skenario 3 ( Increase Actual Shipment)
Hasil Skenario (Produk 5)
Skenario 1 ( Economic Order)
Skenario 3 ( Increase Actual Shipment)
Analisa Hasil Skenario
Tahun Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3
Skenario Gabungan Inv/month Inv/month Inv/month Inv/month 2014 152.0439 6509.997 4229.26 5492.724 2015 1149.734 6425.764 2758.647 5049.995 2016 1117.781 6550.009 3886.087 4869.58 2017 1139.183 5826.579 3418.432 4815.881 2018 1265 5945.677 3183.41 4864.243
Tahun Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3
Skenario Gabungan Profit Profit Profit Profit 2014 2233232128 1664992768 2182567936 2024563968 2015 3442441216 2415996160 3607013888 3224547328 2016 4686034944 3161186048 4905945600 4436895744 2017 5913394176 3941935360 6280666112 5641917440 2018 7119659008 4784687616 7602316800 6845298176
Produk 2 (Attack Easy Detergen 1.2 kg) Tahun Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3 Skenario Gabungan Inv/month Inv/month Inv/month Inv/month 2014 295.3163 6987.306 3639.763 5941.836 2015 762.3868 7493.5 3898.193 6484.582 2016 538.9002 7537.093 4657.006 6779.781 2017 273.3555 6208.511 4816.169 7813.255 2018 839.4062 6749.076 4399.876 7121.41
Tahun Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3
Skenario Gabungan Profit Profit Profit Profit 2014 2359877120 1770144000 1711486976 1915110016 2015 3744659200 2342483200 2389103616 2943705600 2016 5224836608 3056150016 2920623872 3851556352 2017 6741772288 4116998400 3386045696 4430612992 2018 8106480640 5015154688 3964333312 5224823296
Produk 3 (Downy Pewangi Pakaian 1 L) Tahun Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3 Skenario Gabungan Inv/month Inv/month Inv/month Inv/month 2014 4172.357 12879.21 15673.11 13999.65 2015 2138.652 11966.69 8519.034 13990.69 2016 2275.514 11648.69 12445 14139.7 2017 3818.635 10194.55 10993.82 13910.81 2018 3856.486 9776.9 8592.046 13749.51
Tahun Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3
Skenario Gabungan Profit Profit Profit Profit 2014 2404719104 1592664320 -3949016320 1058715968 2015 4839579648 2601453568 -4362853376 1520937600 2016 7402546176 4242302208 -6499132416 1824494208 2017 9140741120 5476658176 -7860881920 2324981504 2018 1105251942 8038744576 -8359148032 2780990464
Produk 4 (Shampo Pantene Pro-V 200 mL) Tahun Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3 Skenario Gabungan Inv/month Inv/month Inv/month Inv/month 2014 598.131 25392.37 11977.36 18045.05 2015 475.363 42012.39 34885.26 15331.85 2016 28.8564 41923.34 36823.21 15545.39 2017 461.7559 34591.14 36183.64 14827.92 2018 739.7259 27713.58 35895.01 14596.46
Tahun Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3
Skenario Gabungan Profit Profit Profit Profit 2014 4873982976 1135696768 2671599104 4410828800 2015 9653155840 4410660864 681304192 9056157696 2016 14501434368 8123696640 4442452480 13696613376 2017 19270371328 11004292096 8246256640 18334466048 2018 24003467264 11539228672 11808212992 22972567552
Produk 5 (Tissue Paseo softpack 250 sheets) Tahun Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3 Skenario Gabungan Inv/month Inv/month Inv/month Inv/month 2014 733.516 34190.22 6075.083 19841.43 2015 571.46 39015.84 -7406.76 17184.46 2016 237.603 41879.55 -9359.74 17657.21 2017 303.4915 34987.98 -6785.98 17760.22 2018 418.783 41016.62 -5460.59 17562.91
Tahun Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3
Skenario Gabungan Profit Profit Profit Profit 2014 5922349056 835035904 122513792 3025094144 2015 11469752320 378903616 2743425536 6062716928 2016 16874603520 912728640 5452291072 9036278784 2017 22198331392 977121664 8038584320 12027622400 2018 27593099264 1826292480 10399377408 15033563136
KESIMPULAN DAN SARAN
• Pemodelan sistem dinamik telah dilakukan pada sistem persediaan barang Distributin Center Hypermart Surabaya dengan tahapan :
1. Identifikasi Permasalahan 2. Identifikasi sistem
3. Pembuatan model konseptual 4. Formulasi model
5. Verifikasi dan validasi model 6. Pembuatan skenario
7. Implementasi dan analisa hasil skenario
• Sistem persediaan barang pada DC retail sangat dipengaruhi oleh banyakya jumlah permintaan dari toko dan banyak jumlah pengiriman yang dilakukan oleh supplier atau distributor. Selain itu keakuratan peramalan permintaan juga sangat mempengaruhi jumlah order barang yang berdampak pada jumlah pengiriman barang. Apabila pihak gudang/DC melakukan prediksi pemesanan maka sangat besar terjadinya kemungkinan Out of stock yang juga dipengaruhi oleh supplier
backlog dan atau keterlambatan pengirman (Shipment Delay).
• Untuk dapat memberikan usulan perbaikan sistem, maka dilakukan pembuatan dan penerapan skenario untuk mengurangi terjadinya out of stock yang juga berpengaruh pada keuntungan yang di dapatkan oleh perusahaan. Skenariosasi yang dilakukan memberikan dampak yang berbeda-beda untuk tiap produk analisa yang dipilih. Skenariosasi yang dilakukan antara lain adalah Economic Order, Decrease order
Store, Increase Actual Shipment, dan Combine Scenario
a. Produk 1 (Biore BodyWash 450 ml)
Hasil skenario terbaik untuk produk 1 ini adalah hasil skenario ke 3 Increase Actual Shipment dengan nilai rata-rata inventory perbulan nya mencapai 3183 item dan kenaikan keuntungan yang di dapatkan sebesar 31%
a. Produk 2 (Attack Easy Detergen 1.2 kg)
Hasil skenario terbaik untuk produk 1 ini adalah hasil skenario ke 1 Economic Order dengan nilai rata-rata inventory perbulan nya mencapai 839 item dan kenaikan keuntungan yang di dapatkan sebesar 29%
a. Produk 3 (Downy Pewangi Pakaian 1 L)
Hasil skenario terbaik untuk produk 1 ini adalah hasil skenario ke 1 Economic Order dengan nilai rata-rata inventory perbulan nya mencapai 3856 item dan kenaikan keuntungan yang di dapatkan sebesar 12%
a. Produk 4 (Shampo pantene Pro-V 200 ml)
Hasil skenario terbaik untuk produk 1 ini adalah hasil skenario ke 1 Economic Order dengan nilai rata-rata inventory perbulan nya mencapai 739 item dan kenaikan keuntungan yang di dapatkan sebesar 4,7%
a. Produk 5 (Tissue Paseo Softpack 250 sheets)
Hasil skenario terbaik untuk produk 1 ini adalah hasil skenario ke 1 Economic Order dengan nilai rata-rata inventory perbulan nya mencapai 418 item dan kenaikan keuntungan yang di dapatkan sebesar 64%
•
Dari hasil skenariosasi yang telah dilakukan, yang paling memberikan hasil
optimal untuk tiap-tiap produk adalah skenario 1 Economic Order, yaitu
skenario untuk menentukan jumlah order paling ekonomis yang bisa
dilakukan oleh DC agar mendapatkan keuntungan yang maksimal namun
juga meminimalisir terjadinya out of stock. Karena menambah jumlah
persediaan dalam jumlah yang berlebihan hanya akan menambah beban
biaya penyimpanan yang juga akan mengurangi kentungan yang di dapatkan
perusahaan.
Saran
Adapun beberapa saran yang dapat penulis sampaikan sebagai pengembangan pengerjaan tugas akhir selanjutnya adalah Pengembangan model bisa lebih ditingkatkan dengan lebih menjabarkan variabel re-order point dan safety stock yang dalam tugas akhir ini belum di jabarkan secara mendetail mengenai variabel-variabel lain yang mempengaruhi dan cara perhitungan yang akurat.
Saran bagi perusahaan adalah penulis merekomendasikan untuk menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan dalam melakukan proses order dan meningkatkan jumlah keuntungan yang didapat dengan mengimplemntasikan skenario 1 yang telah memberikan hasil paling optimal, namun untuk kasus-kasus tertentu tidak menutup kemungkinan bahwa skenario 2, 3 dan 4 akan memberikan hasil yang lebih baik.
Daftar Pustaka
Goncalves, P., & Arango, S. (2010). Supplier Capacity Decisions Under Retailer Competition and Delays: Theoretical and Experimental Results†. 28th International Conference of the System Dynamics Society.
Gozali, A. S. (2012). IMPLEMENTASI METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA SEDIAAN KNOP JENDELA UD, IN JA,SAMARINDA. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya.
Harahap, S. (2009). ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA PT. FASTFOOD INDONESIA CABANG MEDAN . 29. HUTAJULU, M. F. (2008). PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PERSEDIAAN BARANG . 28.
Liu, S., & J. Chris White. (2010). Addressing Retail Out-of-Stock Issues Using System Dynamics. 2.
Maddy, K. (2013, Mei 8). Cross Docking. Retrieved from Blog Bisnis : WIrausaha: http://ammarawirausaha.blogspot.com/2011/03/cross-docking.html
Nahar, J. (2013). MENENTUKAN PERSEDIAAN BERAS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) BERDASARKAN RAMALAHN PERMINTAAN PADA TAHUN 2012. Prosiding Seminar Nasional
Sains dan Teknologi Nuklir PTNBR -BANTAN.
Nasution, A., & Prasetyawan, Y. (2008). Perencanaan & Pengendalian Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sari, S. P. (2010). PENGOPTIMALAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KACANG TANAH MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) DI PT. DUA KELINCI PATI. Skripsi Jurusan/program Studi Sosial Ekonomi
Pertanian/Agrobisnis.
Sariyun Naja Anwar, B. M. (n.d.). MANAJEMEN RANTAI PASOKAN (SUPPLY CHAIN MANAGEMENT) :. Suryani, E. (2010). Demand Scenario Analysis and Planned Capacity Expansion. A System Dynamics Framework.
Thomas W. Gruen, P., Daniel S., C., & Sundar Bharadwaj, Ph.D. (2002). Retail Out-of-Stocks. A Worldwide Examination of Extent,
Causes and Consumer Responses.
W, G. L. (2008). PERAMALAN PERMINTAAN PASAR DAN PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN. 2.
Wiguna, A. (2011, April 03). Cross Docking. Retrieved from teknik industri: http://belajarteknikindustri.blogspot.com/2011/04/cross-docking.html