• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Wawancara Dengan Narasumber Salah Satu Guru Matematika SMK Negeri 1 Sooko

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hasil Wawancara Dengan Narasumber Salah Satu Guru Matematika SMK Negeri 1 Sooko"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Observasi Smk negeri 1 sooko

dengan minat ekonomi

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika Kejuruan

HALAMAN JUDUL

oleh:

1. Defi Indah P.

103174022

2. Elok Sundus

103174026

3. Yunita K.

103174036

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN MATEMATIKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA / 2010A

2012

(2)

1 | P a g e

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ijabkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Laporan Observasi SMK Negeri 1 Sooko dengan Minat Ekonomi “ ini dengan tepat waktu.

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bu Affiati Oktaviarini selaku dosen mata kuliah Matematika Kejuruan.

2. Orang tua kami yang senantiasa memberikan dukungan moral dan material pada kami. 3. Teman-teman Pendidikan Matematika 2010 A yang telah membantu dan memotivasi kami

dalam proses penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki makalah ini. Semoga makalah kami yang berjudul “Laporan Observasi SMK Negeri 1 Sooko dengan Minat Ekonomi “ ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Surabaya, 21 September 2011

(3)

2 | P a g e

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 1

DAFTAR ISI ... 2

Profil Sekolah SMK Negeri 1 Sooko ... 3

Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Sooko... 6

Hasil Wawancara Dengan Narasumber Salah Satu Guru Matematika SMK Negeri 1 Sooko ... 8

Hasil Wawancara Dengan Narasumber Siswa Matematika SMK Negeri 1 Sooko ... 10

(4)

3 | P a g e

Profil Sekolah SMK Negeri 1 Sooko

Profil SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto sampai saat ini dapat dijelaskan sebagai berikut

1. NAMA SEKOLAH SMK NEGERI 1 SOOKO

2. N S S / N I S 341050301010 / 400010

3. ALAMAT SEKOLAH Jl. R. Akhmad Basuni No. 5 Mojokerto Telp. (0321) 322694 Fax. (0321) 394450 4. SK PENDIRIAN Nomor Tanggal 083/0/1973 05 – 07 – 1973 5. BIDANG / PROGRAM KEAHLIAN

Bid. Studi Keahlian : Bisnis dan Manajemen

Kompt. Keahlian : Adm. Perkantoran Akuntansi

Pemasaran

Bid. Studi Keahlian : Tata Busana

Kompt. Keahlian : Busana Butik

Bid. Studi Keahlian : Tata Kecantikan

Kompt. Keahlian : Kecant. Rambut 6. KEPALA SEKOLAH Nama NIP SK yang mengangkat Nomor SK Tanggal TMT

Hj. SRI SUPENI, S.E., M.Pd 19521230 197903 2 002 Bupati Mojokerto

821.2/1190/416-206/2007 30 April 2007

(5)

4 | P a g e

FUNGSI & TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL :

Fungsi Pendidikan Nasional :

Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tujuan Pendidikan Nasional :

Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

TUJUAN INSTITUSIONAL :

Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sooko sebagai bentuk satuan pendidikan kejuruan sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan Pasal 15 UU SISDIKNAS, merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu sesuai dengan Bidang Keahlian dan Program Keahlian.

Tujuan Umum :

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. 3. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan,

memahami dan menghargai keaneka ragaman budaya bangsa Indonesia.

4. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, dengan cara aktif untuk memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efisien.

(6)

5 | P a g e

Tujuan Khusus :

1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan yang sudah ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya.

2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian yang diminatinya.

3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.

Langkah-langkah untuk merealisasikan Visi dan Misi :

1. Menumbuhkan semangat keunggulan dan kompetitif secara intensif kepada seluruh warga sekolah.

2. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar ataupun pendidikan dan pelatihan secara optimal yang berorientasi kepada pencapaian kompetensi berstandar nasioanal dengan tetap mempertimbangkan potensi yang dimilki oleh peserta diklat.

3. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sebagai sumber kearifan dalam bertindak dan bertingkah laku.

4. Mengembangkan dan mengintensifkan hubungan sekolah dengan DU/DI dan institusi lain yang telah memiliki reputasi nasional, sebagai perwujudan dari prinsip demand driven.

5. Menerapkan manajemen pengelolaan mengacu/mengadopsi standar ISO 9001 tahun 2008 dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan stakeholder.

(7)

6 | P a g e

Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Sooko

KABUPATEN MOJOKERTO

SMK (SMEA) Negeri 1 Sooko Kabupaten Mojokerto berdasarkan sejarahnya berasal dari “SMEA Pancasila” dibawah naungan Yayasan Pendidikan Umum (YPU) Kabupaten Daerah Tingkat II Mojokerto, yang diketuai langsung oleh Bapak Bupati Mojokerto Raden Akhmad Basuni. SMEA Pancasila didirikankan pada Bulan Januari 1965 atas inisiatif guru-guru SMEP Negeri Mojokerto, dengan tujuan agar sebagai kelanjutan lembaga pendidikan SMEP Negeri agar lulusannya dapat tertampung pada tingkat sekolah yang lebih tinggi. Untuk pertama kalinya proses belajar mengajar pinjam Gedung SDN Gedongan Mojokerto. Pada tahun 1970 menempati Gedung bekas sekolah CHTH di Jalan Sentanan nomor 6 Mojokerto. Tahun 1971 SMEA Pancasila dijadikan SMEA Persiapan Negeri dengan beberapa persayaratan agar dapat menjadi SMEA Negeri, diantaranya adalah harus memiliki gedung. Maka dengan jerih payah dan usaha yang keras pada tahun 1973 Persatuan Orang Tua Murid dan Guru (POMG) dan Bapak Bupati berhasil mendirikan Gedung di Sooko.

SMEA Pancasila (SMEA Persiapan Negeri) secara yuridis formal menjadi SMEA Negeri Mojokerto setelah diterbitkannya Surat Keputusan Sekolah Nomor : 08/O/1973 tertanggal 7 Mei 1975 beralamat di Jalan Raden Akhmad Basuni No. 5 Mojokerto sebagi satu-satumya SMEA Negeri di Mojokerto. Selanjutnya dengan adanya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 036/O/1997 tertanggal 7 Maret 1997 maka SMEA (Sekolah Menegah Ekonomi Tingkat Atas) diganti dengan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).

Kepala-kepala Sekolah yang pernah memimpin SMK Negeri 1 Sooko : 1. Tahun 1965 – 1970 SUDJUD DARMANTO, B.A. ( SMEA Pancasila )

2. Tahun 1970 – 1971 SOEHERMAN ( SMEA Pancasila )

3. Tahun 1971 – 1984 Drs. WIRJO SEDYADI ( SMEA Pancasila/Negeri ) 4. Tahun 1984 – 1988 MOCH. ZUHRI, B.Sc ( SMEA Negeri )

(8)

7 | P a g e

5. Tahun 1988 – 1993 SOEMARNO, B.A. ( SMEA Negeri )

6. Tahun 1993 – 1997 Drs. SAMTO TOHARI, M.Ed ( SMEA Negeri ) 7. Tahun 1997 – 2001 Drs. JUPRI ADINATA ( SMK Negeri ) 8. Tahun 2001 – 2007 Drs. H. S. IRFAN ARIEF, M.Pd. ( SMK Negeri ) 9. Tahun 2007 – Skr. Hj. SRI SUPENI, S.E., M.Pd. ( SMK Negeri )

Daftar Peserta Didik SMK N 1 SOOKO MOJOKERTO

No

Pendaftar

Tahun Pelajaran SMP MTs Seluruhnya

L P J L P J L P J 1 1992 / 1993 75 205 280 3 14 17 40 200 240 2 1993 / 1994 58 318 376 4 12 16 40 200 240 3 1994 / 1995 70 589 659 23 61 84 29 211 240 4 1995 / 1996 50 527 577 2 53 55 23 229 252 5 1996 / 1997 58 663 721 6 90 96 26 268 294 6 1997 / 1998 47 667 714 10 52 62 20 316 336 7 1998 / 1999 21 676 697 17 100 117 19 301 320 8 1999 / 2000 48 586 634 15 140 155 18 325 343 9 2000 / 2001 14 506 520 1 76 77 7 313 320 10 2001 / 2002 14 520 534 0 75 75 4 327 331 11 2002 / 2003 6 475 481 4 47 51 10 338 348 12 2003 / 2004 22 578 600 1 110 111 15 331 346 13 2004 / 2005 5 585 590 1 102 103 4 348 352 14 2005 / 2006 10 547 557 0 110 110 4 325 329 15 2006 / 2007 0 514 514 0 84 84 0 324 324 16 2007 / 2008 5 601 606 0 95 95 5 310 315 17 2008 / 2009 5 578 583 0 83 83 2 360 362 18 2009 / 2010 1 477 478 0 174 174 1 365 366 19 2010 / 2011 3 501 504 1 98 99 4 397 401 20 2011 / 2012 2 496 498 0 102 102 2 390 392

(9)

8 | P a g e

Hasil Wawancara Dengan Narasumber Salah Satu Guru Matematika SMK

Negeri 1 Sooko

Pewawancara : siapakah nama bapak? Guru : pak Akhsan

Pewawancara : berapa lama bapak mengajar disini?

Guru : sejak tahun 2008, tapi sebelumnya saya pernah mengajar di SMA, jadi saya sedikit tahu perbedaan mengajar di SMA dan SMK.

Pewawancara : di SMK ini ada berapakah jurusan atau minat yang disediakan?

Guru : ada 5 jurusan yakni kecantikan, tata busana, akutansi, administrasi perkantoran, pemasaran/tata niaga.

Pewawancara : ada berapa siswa rata-rata dalam satu kelas? Guru : 36 siswa.

Pewawancara : tadi bapak mengatakan bahwa pernah mengajar di SMA dan sekarang di SMK

adakah perbedaan diantaranya jika dilihat dari segi materi yang diberikan (materi matematika)?

Guru : ada mb. Seperti materi limit, trigonometri, integral di SMK ini tidak diberikan sedangkan di SMA diberikan. Materi yang kompleks pada SMA seperti volume bangun ruang, disini hanya diberikan sebagian. Namun antara tiap jurusan materi matematika yang disajikan di UNAS berbeda-beda. Kelima jurusan tadi dibagi menjadi 3 kelompok besar dalam UNAS yakni akutansi dan pemasaran; teknik yang meliputi teknologi, kesehatan, dan pertanian;serta kerumahtanggaan. Jadi saya mengajarkan di SMK pun juga berpacuan pada materi yang akan di sajikan pada UNAS (kisi-kisi UNAS). Materi yang diajarkan di SMK ini sebenarnya 60% matri di SMP dan 40% matri baru, misalkan matematika keungan yang diajarkan di kelas 2 SMK. Jadi kebanyakan materi matematika di SMK itu mengulang dari matematika di tingkat sebelumnya, yakni SMP, namun disini juga diberikan materi khas yang hanya diajarkan di SMk yakni matematika keuangan tadi salah satunya. Untuk kelass 1 sendiri materi matematika yang diajarkan kebanyakan atau hamper seluruhnya

(10)

9 | P a g e

adalah pelajaran mengulang, seperti pecahan, bilangan riil, pangkat, persamaan linier yang telah diajarkan di SMP. Tapi memang inti dari SMK adalah pembekalan keterampilannya mb. Disini diberikan juga magang bagi siswa yang telah mau menginjak kelas 3. Kebanyakan siswa disini lebih memilih langsung bekerja daripada melanjutkan di Perguruan Tinggi.

Pewawancara : materi pembelajaran apa yang dirasa paling sulit diajarkan di SMK ini?

Guru : kalau dilihat dari kekompleksan materi, materi yang sulit adalah materi seperti

logika, matriks, dan statistic. Namun kebanyakan siswa sulit memahami materi yang baru mereka kenal daripada materi pengulangan karena memang kekompleksannya pun berbeda dengan materi di SMA. Kalau dilihat dari cara saya mengajaran, materi yang sulit untuk dijelaskan (dikembangkan) pada siswa adalah materi Barisan dan Deret.

Pewawancara : bagaimana anda mengajarkan materi pembelajran matematika?apakah

menggunakan media?

Guru : saya dan guru-guru lainnya di SMK ini memang biasanaya menggunakan

menggunakan model jigsaw, kelompok-kelompok, pemberian LKS terbimbing dan lain-lain. Misalnya pada materi sifat logaritma, saya biasanya menggunakan jigsaw dalam pembelajaran, materi matriks menggunakan LKS terbimbing (ada soal dan disediakan kolom untuk menjawab, proses membandingkan, serta langkah-langkah dalam mencari pola disajikan juga dalam LKS terbimbing ini.

Pewawancara : apakah anda juga menggunakan pengajaran langsung, suatu materi yang anda

jelaskan lewat komunikasi verbal tanpa media? Materi apakah itu?

Guru : oh ya ada mb. Untuk pengajaran langsung saya menggunakannya pada materiu

yang baru didapat siswa (baru dikenal) misalnya barisan dan deret. Namun kadang saya juga menggunakan pembagian siswa dalam kelompok-kelompok, menyuruh mereka mencari soal-soal, kemudian menjawabnya sendiri, lalu didiskusikan bersam-sama.

Pewawancara : apakah hambatan anda dalam mengajarkan matematika kepada siswa?cara

mengatasinya bagaimana pak?

Guru : sebernarnya untuk materi yang dissajikan tidak terlalu sulit, buktinya bisa

(11)

10 | P a g e

input siswa disini tidak sebaik dari input di SMA-SMA lain, seperti di SMA unggulan SMA Sooko. Tapi kami mencoba untuk mengajarkan sebaik mungkin materi agar dapat dimengerti siswa. Salah satu caranya adalah menggunakan berbagai cara tadi, misalnya pengajaran dibuat berkelompok, menggunakan jigsaw, dan lain-lain.

Hasil Wawancara Dengan Narasumber Siswa Matematika SMK Negeri 1

Sooko

Disini kami mengambil sampel siwa dari kelas 1,2,3 masing-masing 1 siwa. Adapun nama siwa-siswa tersebut adalah

1. Risma Wahyu A :kelas X Pemasaran

2. Evidayanti : kelas XI Administrasi :salah satu anggota penjaga kooperasi Sekolah 3. Violita :kelas XII Tata Busana

Hasil wawancara adalah sebagai berikut

Pewawancara : pelajaran apakah yang kamu sukai? Siswa 1 (kelas X) : Olahraga bu.

Siswa 2 (kelas XI): Agama Siswa 3 (kelas XII): akutansi Pewawancara : kenapa dek?

Siswa 2 : saya sebenarnya dulu SMP aliyah bu. Siswa 3 : ndak tau bu, enak bu pelajarannya,

Pewawancara: pelajarannya emangnya gimana dek (siswa 3)? Siswa 3 : gurunya enak bu ngajarnya.

Pewawancara: bagaimana menurut kamu pelajaran matematika?

Siswa 1: ehm enak juga se bu, tapi masih belum tahu sepenuhnya, soalnya barusan dapat

matematika.

(12)

11 | P a g e

Siswa 3: gurunya (pak Akhsan) asik bu. Sabar, jelas kalau jelasin. Jadi mudah nyantolnya,

tapi kadang-kadang juga ndak enak karena terlalu sabar. Kalau dulu khan gurunya keras, jadinya tambah rajin, kalau sekarang kadang-kadang kalau ada teman yang belum mengerjakan tidak diberi hukuman e bu.

Pewawancara: kamu masuk SMK ini pilihan sendiri atau dipilihkan? Siswa (1,2,3) : pilihan sendiri.

Pewawancara: setelah lulus dari SMK ini rencananya mau sekolah lagi atau kerja dek? Siswa 1: kerja.

Pewawancara: kenapa dek? G kepingin kuliah a dek?

Siswa 1: tidak ada biaya. Ada tetangga ku juga awalnya kuliah, tapi tidak bisa melanjutkan

alias mandek tengah dalan.

Pewawancara: kenapa dek alasannya? Siswa 1: tidak ada biaya.

Siswa 2: mau kuliah.

Pewawancara: mau kuliah dimana rencananya? Siswa 2: sekolah agama, kayak IAIN Siswa 3: mau kerja bu.

Pewawancara: disini ada kooperasi, bank mini ya? Itu bagaimana kinerjanya?

Siswa 2 : kalau kooperasi itu di bagi mb giliran jaganya, kelas 1 dan 2 jurusan administrasi,

akutansi dan pemasaran, sedangkan untuk kecantikan dan tata busana ada kegiatan sendiri bu, yakni kereta dorong dan kantin kejujuran. Sedangkan untuk bank mini nya itu diurus guru bu.

Pewawancara: itu dapat menabung segala macam hal atau uang saja dek? Siswa 2 : uang saja.

Pewawancara: ini kooperasi buat umum ya dek?lengkap barang jualannya. Siswa 2 : ya mb buat umum.

Pewawancara: siswa yang mau beli jajan diluar tidak boleh keluar batas gerbang ya dek? Siswa 2: iya mb.

(13)

12 | P a g e

(14)
(15)

Referensi

Dokumen terkait

pengaman utama terhadap gangguan hubung singkat fasa ke tanah untuk sistem. yang ditanahkan melalui

Temuan penelitian yang berkaitan dengan makna penggunaan jilbab bagi mahasiswi Ilmu Komunikasi FISIP Univesitas Tadulako Palu adalah sebagai bukti sayang kepada

Pharmacotherapy for atrial fibrillation in patients with chronic kidney disease: Insights from the Outcomes Registry for Better Informed Treatment of Atrial Fibrillation

BAHAN DAN METODA P ENELI

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas terlaksananya kegiatan pengabdian kepada masyarakat Prodi Sistem Informasi di SMA Negeri 1 Sungayang, Kecamatan Sungayang,

Dalam merancang tata letak fasilitas pada layout usulan atau perbaikan mempertimbangkan faktor aisle, karena pada layout awal perusahaan posisi antara fasilitas produksi satu

dan teknologi yang digunakan relatif rendah, diharapkan adanya peran swasta. Kendala dan hambatan yang dihadapi dalam upaya pencapaian sasaran pada Dinas Perikanan