• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN AKADEMIK SEKOLAH PASCASARJANA UNPAR KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANDUAN AKADEMIK SEKOLAH PASCASARJANA UNPAR KATA PENGANTAR"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan berusaha untuk terus berubah menjadi lebih baik. Salah satu usaha untuk menjadi lebih baik adalah menyediakan panduan tertulis. Panduan tertulis diharapkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh pihak yang memerlukan, mulai dari para mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, pengguna lulusan, institusi yang menjalin kerjasama, maupun calon mahasiswa. Panduan ini menjadi media sosialisasi visi, misi, tujuan, sasaran, hingga penyebarluasan informasi terkait proses pembelajaran serta peraturan-peraturan yang berlaku. Buku ini juga diharapkan membangun interaksi yang baik antara para pihak yang terkait dengan Sekolah Pascasarjana. Semoga buku panduan ini dapat membantu para mahasiswa yang sedang menyelesaikan studinya agar dapat lebih lancar dan mencapai mutu yang diharapkan. Pemahaman akan peraturan dan ketentuan yang berlaku menjadi persyaratan agar studi di jenjang magister dan doktor dapat berjalan baik. Dengan informasi yang memadai, maka diharapkan pula para mahasiswa dapat mengembangkan diri sesuai harapan dan kemampuannya.

Perubahan juga terus terjadi, sehingga buku ini tentu saja perlu diperbaiki dari waktu ke waktu. Buku Panduan versi 2015 ini berusaha menanggapi perubahan yang terjadi. Kami menyadari bahwa buku ini memiliki kekurangan. Masukan dari para pembaca buku ini akan kami terima untuk menjadi bahan perbaikan di masa datang.

Bandung, 1 Juli 2015

Tri Basuki Joewono, Ph.D. Direktur Sekolah Pascasarjana

(2)

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAGIAN SATU PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

2. VISI DAN MISI SEKOLAH PASCASARJANA 3. TUJUAN SEKOLAH PASCASARJANA BAGIAN DUA

PENGELOLA SEKOLAH PASCASARJANA 1. PIMPINAN SEKOLAH PASCASARJANA 2. PIMPINAN PROGRAM DOKTOR 3. PIMPINAN PROGRAM MAGISTER

4. SEKRETARIAT SEKOLAH PASCASARJANA BAGIAN TIGA

KEGIATAN AKADEMIK SEKOLAH PASCASARJANA 1. SISTEM PEMBELAJARAN

2. PENYUSUNAN RENCANA STUDI 3. PERUBAHAN RENCANA STUDI 4. KARTU RENCANA STUDI

5. BERHENTI STUDI SEMENTARA (CUTI STUDI) 6. TIDAK AKTIF

7. POLA PEMBELAJARAN 7.1. Pola Pembelajaran Kelas 7.2. Pola Pembelajaran Seminar 7.3. Pola Pembelajaran Mandiri 8. UJIAN

8.1. Ujian Tengah Semester (UTS) 8.2. Ujian Akhir Semester (UAS) 8.3. Ujian Susulan

8.4. Ujian Penyetaraan (Ujian Waive)

9. PENILAIAN ATAS PENGUASAAN MATERI PEMBELAJARAN 10. PENEMPUHAN ULANG MATA KULIAH

11. PENILAIAN ATAS KEBERHASILAN MAHASISWA 11.1. Syarat Kelulusan dalam Program Magister 11.2. Syarat Kelulusan dalam Program Doktor

12. PUBLIKASI KARYA ILMIAH DAN PERTEMUAN ILMIAH 12.1. Publikasi Ilmiah Program Doktor

12.2. Publikasi Ilmiah Program Magister 13. STATUS MAHASISWA

13.1. Mahasiswa Reguler 13.2. Mahasiswa Pendengar

13.3. Mahasiswa Non Reguler (Tak Bergelar)

14. KEGIATAN KO-KURIKULER, SEMINAR, DAN PUBLIKASI 15. ALIH KREDIT 16. PUTUS KULIAH

DAFTAR ISI

... 1 ... 2 ... 6 ... 6 ... 6 ... 7 ... 9 ... 9 ... 9 ... 10 ... 11 ... 13 ... 13 ... 13 ... 14 ... 14 ... 14 ... 15 ... 15 ... 16 ... 16 ... 16 ... 17 ... 17 ... 17 ... 17 ... 18 ... 18 ... 19 ... 20 ... 20 ... 21 ... 21 ... 21 ... 22 ... 22 ... 23 ... 23 ... 23 ... 24 ... 24 ... 26

(3)

17. PLAGIARISME

18. GELAR, IJAZAH, DAN WISUDA 19. KEWAJIBAN KEUANGAN

19.1. Biaya Registrasi dan Administrasi 19.2. Biaya SKS

19.3. Biaya Lain-Lain

20. FASILITAS UNTUK MAHASISWA BAGIAN EMPAT

PROGRAM MAGISTER

1. PROGRAM MAGISTER DI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 2. TESIS

2.1. Masa Bimbingan Tesis

2.2. Rancangan Penelitian (Seminar I)

2.3. Seminar Pembahasan Hasil Penelitian (Seminar II) 2.4. Sidang Tesis

2.5. Penilaian Tesis

3. PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN 3.1. Visi dan Misi

3.2. Akreditasi

3.3. Jenis dan Tujuan Bidang Konsentrasi 3.3.1 Manajemen Bisnis (B)

3.3.2 Hubungan Industrial dan Manajemen Modal Insani (I) 3.3.3 Manajemen Risiko (R)

3.3.4 Manajemen Strategik (S) 3.4. Kurikulum

3.5. Dosen 3.6. Silabus

3.6.1 Mata Kuliah Wajib Umum 3.6.2 Konsentrasi Manajemen Bisnis

3.6.3 Konsentrasi Hubungan Industrial dan Manajemen Modal Insani

3.6.4 Konsentrasi Manajemen Risiko 3.6.5 Konsentrasi Manajemen Strategik 3.7. Program Matrikulasi Untuk Magister Manajemen 4. PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM

4.1. Visi, Misi dan Tujuan 4.2. Akreditasi

4.3. Metode Pembelajaran 4.4. Kurikulum

4.5. Dosen 4.6. Silabus

4.6.1 Mata Kuliah Wajib Umum 4.6.2 Konsentrasi Hukum Bisnis

4.6.3 Konsentrasi Hukum Pemerintahan Daerah

4.7. Program Matrikulasi untuk Konsentrasi Hukum Pemerintahan Daerah

5. PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL 5.1. Visi, Misi dan Tujuan

5.2. Akreditasi 5.3. Kurikulum 5.4. Dosen 5.5. Silabus

5.6. Program Matrikulasi Untuk Magister Teknik Sipil

... 26 ... 27 ... 27 ... 27 ... 27 ... 28 ... 30 ... 31 ... 31 ... 31 ... 32 ... 33 ... 33 ... 34 ... 35 ... 36 ... 36 ... 36 ... 36 ... 36 ... 36 ... 37 ... 37 ... 37 ... 39 ... 40 ... 40 ... 41 ... 44 ... 46 ... 47 ... 49 ... 51 ... 51 ... 53 ... 53 ... 54 ... 57 ... 57 ... 57 ... 58 ... 60 ... 61 ... 62 ... 62 ... 63 ... 63 ... 67 ... 67 ... 74

(4)

6. PROGRAM MAGISTER ARSITEKTUR 6.1. Visi, Misi, dan Tujuan

6.2. Akreditasi 6.3. Kurikulum 6.4. Dosen 6.5. Silabus

6.5.1 Mata Kuliah Wajib Umum 6.5.2 Mata Kuliah Wajib Alur Riset 6.5.3 Mata Kuliah Wajib Alur Desain 6.5.4 Mata Kuliah Pilihan

7. PROGRAM MAGISTER ILMU SOSIAL 7.1. Pendahuluan

7.2. Visi, Misi, Tujuan dan Strategi Pencapaian 7.3. Profil Lulusan

7.4. Sasaran 7.5. Akreditasi 7.6. Pusat Kajian 7.7. Kurikulum

7.7.1 Kebijakan dan Administrasi Publik (Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat)

7.7.2 Kebijakan dan Administrasi Bisnis (Pengembangan dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal, Pengembangan

Kewirausahaan Global) 7.8. Dosen

7.9. Silabus

8. PROGRAM MAGISTER ILMU TEOLOGI 8.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran 8.2. Akreditasi

8.3. Kurikulum 8.4. Dosen 8.5. Silabus

9. PROGRAM MAGISTER TEKNIK KIMIA 9.1. Tujuan

9.2. Akreditasi 9.3. Kurikulum 9.4. Dosen 9.5. Silabus

9.5.1 Mata Kuliah Wajib Inti

9.5.2 Mata Kuliah Wajib Konsentrasi Teknologi Pangan 9.5.3 Mata Kuliah Wajib Konsentrasi Manajemen Teknologi

Proses

9.5.4 Mata Kuliah Wajib Konsentrasi Rekayasa Proses 9.5.5 Mata Kuliah Pilihan

10. PROGRAM MAGISTER TEKNIK INDUSTRI 10.1. Pertimbangan Hukum 10.2. Pencapaian Kompetensi 10.3. Akreditasi 10.4. Perancangan Kurikulum 10.5. Dosen 10.6. Bidang Konsentrasi 10.7. Daftar Mata Kuliah 10.8. Silabus

10.8.1 Mata Kuliah Wajib Umum

10.8.2 Bidang Konsentrasi Rekayasa dan Manajemen Mutu

... 75 ... 75 ... 76 ... 76 ... 79 ... 79 ... 79 ... 80 ... 80 ... 81 ... 85 ... 85 ... 85 ... 86 ... 86 ... 87 ... 87 ... 87 ... 87 ... 87 ... 90 ... 91 ... 95 ... 95 ... 96 ... 96 ... 97 ... 97 ... 100 ... 100 ...100 ... 100 ... 101 ... 102 ... 102 ...103 ... 104 ... 105 ... 107 ... 112 ... 112 ... 112 ... 114 ... 114 ... 114 ... 114 ... 115 ... 118 ... 118 ... 119

(5)

10.8.3 Bidang Konsentrasi Manajemen Rantai Pasok 10.8.4 Pengembangan Produk Terintegrasi

10.8.5 Mata Kuliah Pilihan

10.9 Program Matrikulasi Untuk Magister Teknik Industri 10.10 Silabus

BAGIAN LIMA PROGRAM DOKTOR

1. PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 2. UJIAN KUALIFIKASI

2.1. Panitia Ujian Kualifikasi

2.2. Penilaian Dalam Ujian Kualifikasi 3. DISERTASI

3.1. Masa Bimbingan Disertasi

3.2 Penyusunan Usulan Penelitian Disertasi 3.3. Pelaksanaan dan Penyusunan Disertasi

3.4. Ujian Disertasi Tertutup dan Ujian Disertasi Terbuka

3.5. Prosedur Administrasi dan Persyaratan Pelaksanaan Tahapan Disertasi

3.6. Panitia Ujian

3.7. Pembimbingan Disertasi 3.8. Penilaian Terhadap Disertasi

3.9. Penyebarluasan Hasil Penelitian Disertasi 4. EVALUASI TAHAP

5. PROGRAM DOKTOR ILMU EKONOMI

5.1. Visi dan Misi Program Studi Doktor Ilmu Ekonomi Unpar 5.2. Tujuan

5.3. Akreditasi 5.4. Kurikulum 5.5. Dosen

5.6. Ujian Kualifikasi

6. PROGRAM DOKTOR ILMU HUKUM 6.1. Visi, Misi dan Tujuan

6.2. Akreditasi 6.3. Kurikulum 6.4. Dosen

6.5. Ujian Kualifikasi

7. PROGRAM DOKTOR ILMU TEKNIK SIPIL 7.1. Tujuan 7.2. Akreditasi 7.3. Kurikulum 7.4. Dosen 7.5. Silabus 7.6. Ujian Kualifikasi

8. PROGRAM DOKTOR ARSITEKTUR 8.1. Visi Program Doktor Arsitektur 8.2. Misi Program Doktor Arsitektur 8.3. Tujuan 8.4. Akreditasi 8.5. Kurikulum 8.6. Dosen 8.7. Ujian Kualifikasi BAGIAN ENAM

DOSEN SEKOLAH PASCASARJANA

... 119 ... 120 ... 120 ... 122 ... 122 ... 124 124 ... 124 ... 126 ... 126 ... 126 ... 127 ... 128 ... 129 ... 129 ... 130 ... 131 ... 131 ... 132 ... 133 ... 133 ... 135 ... 135 ... 135 ... 136 ... 136 ... 138 ... 139 ... 140 ... 140 ... 140 ... 141 ... 141 ... 141 ... 142 ... 142 ... 143 ... 144 ... 145 ... 145 ... 146 ... 147 ... 147 ... 147 ... 147 ... 148 ... 148 ... 149 ... 149 ... 150

(6)

BAGIAN SATU

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) berdiri pada tahun 1995 dengan menyelenggarakan empat program studi pada jenjang magister (S-2), yaitu Magister Manajemen, Magister Ilmu Hukum, Magister Teknik Sipil dan Magister Arsitektur. Pada tahun 2000, Sekolah Pascasarjana Unpar menyelenggarakan dua program jenjang magister lagi, yaitu Magister Sosial dan Magister Ilmu Teologi. Bersamaan dengan penyelenggaraan dua program magister pada tahun 2000, Sekolah Pascasarjana menyelenggarakan empat program studi jenjang doktor (S-3), yaitu Doktor Ilmu Ekonomi, Doktor Ilmu Hukum, Doktor Ilmu Teknik Sipil, dan Doktor Arsitektur. Pendirian program-program studi jenjang doktor tersebut berkaitan dengan terbitnya Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 212/U/1999 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Doktor, yang memungkinkan perguruan tinggi swasta di Indonesia dengan kriteria tertentu untuk menyelenggarakan program studi jenjang doktor. Hal ini menjadikan Unpar sebagai perguruan tinggi swasta pertama di Indonesia yang menyelenggarakan program studi pada jenjang doktor.

Pada tahun 2009, Sekolah Pascasarjana Unpar mulai menyelenggarakan Program Magister Teknik Kimia, yang diikuti dengan penyelenggaraan Program Magister Teknik Industri pada tahun 2010, sehingga pada saat ini Sekolah Pascasarjana telah menyelenggarakan 8 program magister dan 4 program doktor.

2. VISI DAN MISI SEKOLAH PASCASARJANA

Visi Sekolah Pascasarjana Unpar adalah:

Berdasarkan sesanti Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti, menjadi komunitas akademik humanum tingkat pascasarjana yang bersemangat kasih dalam kebenaran untuk mengembangkan berbagai potensi dan kearifan lokal menuju tataran internasional demi peningkatan martabat manusia dan keutuhan alam ciptaan.

Misi Sekolah Pascasarjana Unpar adalah:

1. Membangun komunitas akademik yang beretika berdasarkan nilai-nilai dasar dan spiritualitas Unpar secara konsisten dan konsekuen;

2. Menyelenggarakan pendidikan pascasarjana demi menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dalam bidang ilmu yang dipilihnya,

memiliki kepribadian yang unggul, wawasan yang luas, sikap terbuka, serta semangat mengabdikan diri bagi kepentingan masyarakat, khususnya bagi mereka yang tersisih;

3. Mengembangkan ilmu melalui penelitian untuk meningkatkan martabat manusia, membangun bangsa, menjaga keutuhan alam ciptaan, memutakhirkan ilmu, teknologi, dan seni, serta memanfaatkan hasil-hasil penelitian di dalam proses pembelajaran dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada berbagai potensi dan kearifan lokal menuju ke tataran internasional;

(7)

4. Meningkatkan peran Pascasarjana Unpar sehingga terasa dampaknya di Indonesia, regional, bahkan global melalui kerjasama dengan berbagai institusi dalam dan luar negeri.

3. TUJUAN SEKOLAH PASCASARJANA

Tujuan Sekolah Pascasarjana Unpar adalah:

1) Menghasilkan komunitas akademik yang beretika yang dijiwai oleh nilai-nilai dasar dan spiritualitas Unpar.

2) Menghasilkan lulusan jenjang magister yang:

a. mempunyai kemampuan menerapkan, mengembangkan, dan memutakhirkan ilmu, teknologi, dan seni dengan cara menguasai dan memahami pendekatan, metode, kaidah ilmiah, disertai keterampilan penerapannya;

b. mempunyai kemampuan memecahkan permasalahan dibidang keahliannya melalui kegiatan penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah;

c. mempunyai kemampuan mengembangkan kinerja profesionalnya yang d i w u j u d k a n d e n g a n k e t a j a m a n a n a l i s i s p e r m a s a l a h a n , keserbakecukupan tinjauan, kepaduan pemecahan masalah atau profesi yang serupa;

d. mempunyai kemampuan untuk membangun bangsa dan menjaga keutuhan alam ciptaan dengan menggali berbagai potensi dan kearifan lokal menuju ke tataran internasional;

e. mempunyai integritas moral dan kepedulian sosial. 3) Menghasilkan lulusan jenjang doktor yang:

a. mempunyai kemampuan mengembangkan konsep ilmu, teknologi, dan seni baru di bidang keahliannya melalui penelitian;

b. mempunyai kemampuan mengelola, memimpin, dan mengembangkan program penelitian;

c. mempunyai kemampuan pendekatan inter dan multidisipliner dalam bekerja dibidang keahliannya;

d. mempunyai kemampuan untuk membangun bangsa dan menjaga keutuhan alam ciptaan dengan menggali berbagai potensi dan kearifan lokal menuju ke tataran internasional;

e. mempunyai integritas moral dan kepedulian sosial.

4) Meningkatkan jumlah dan mutu penelitian yang hasilnya disajikan diberbagai fora ilmiah, dipublikasikan dalam jurnal nasional maupun internasional, serta memperoleh HAKI.

5) Meningkatkan kontribusi Sekolah Pascasarjana Unpar bagi masyarakat melalui penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat.

6) Meningkatkan jumlah mahasiswa asing yang kuliah di Sekolah Pascasarjana Unpar.

7) Meningkatkan jumlah dosen asing serta dosen dari perguruan tinggi asing yang mengajar di Sekolah Pascasarjana Unpar.

8) Meningkatkan jumlah mahasiswa dari berbagai provinsi dan daerah tertinggal yang kuliah di Sekolah Pascasarjana Unpar;

9) Membangun sistem penyelenggaraan pelayanan pendidikan secara terpadu dan menyeluruh serta mengembangkan kapasitas PPS untuk menjamin pengelolaan yang berkualitas dan berkelanjutan.

(8)

BAGIAN DUA

PENGELOLA SEKOLAH PASCASARJANA

1. PIMPINAN SEKOLAH PASCASARJANA

Direktur

Tri Basuki Joewono, Ph.D. vftribas@unpar.ac.id

Sekretaris Program Doktor Ilmu Ekonomi Agus Gunawan, Ph.D.

agus_gun@unpar.ac.id

Asisten Direktur: Bidang Keuangan dan Sumberdaya Dr. Asaf Kleopas Sugih

asaf.k.sugih@unpar.ac.id

2. PIMPINAN PROGRAM DOKTOR

Kepala Program Doktor Ilmu Ekonomi Sandra Sunanto, Ph.D.

sandra@unpar.ac.id sandra.sunanto@gmail.com

Kepala Program Doktor Ilmu Hukum Dr. Sentosa Sembiring, SH., MH. sentosa@unpar.ac.id

Kepala Program Doktor Ilmu Teknik Sipil Dr. Anton Soekiman, Ir., MT., M.Sc.

(9)

Kepada Program Magister Ilmu Sosial Gandhi Pawitan, Ph.D.

gandhip08@yahoo.com 3. PIMPINAN PROGRAM MAGISTER

Kepala Program Magister Manajemen Sandra Sunanto, Ph.D.

sandra@unpar.ac.id sandra.sunanto@gmail.com

Kepala Program Doktor Arsitektur Dr. Y. Basuki Dwisusanto, Ir., M.Sc. MT. jdwisusanto@yahoo.com

Sekretaris Program Agus Gunawan, Ph.D. agus_gun@unpar.ac.id

Magister Manajemen

Kepala Program Magister Ilmu Teknik Sipil Dr. Anton Soekiman, Ir., MT., M.Sc.

antonsoekiman@yahoo.com

Kepala Program Magister

Dr. Y. Basuki Dwisusanto, Ir., M.Sc. MT. jdwisusanto@yahoo.com

Arsitektur Kepala Program Magister Ilmu Hukum Dr. Sentosa Sembiring, SH., MH.

(10)

Kepala Sub Bagian Sarana & Prasarana Dany Darajat, SH.

dany.darajat@unpar.ac.id

Kepala Sub Bagian Akademik & Kemahasiswaan Bambang L. Sirait, SE.

leo.sirait@unpar.ac.id

Kepala Program Magister Ilmu Teologi Dr. (theol.) Leonardus Samosir, OSC. leos@bdg.centrin.net.id

Kepala Program Magister Teknik Kimia Herry Santoso, ST., MTM., Ph.D.

hsantoso@unpar.ac.id

Kepala Program Magister Teknik Industri Y.M. Kinley Aritonang, Ph.D.

karitonang@gmail.com

4. SEKRETARIAT SEKOLAH PASCASARJANA

Kepala Bagian Tata Usaha Yohanes Timbul Widodo timbulw@unpar.ac.id

Kepala Sub Bagian Keuangan & Kepegawaian Budiningsih

(11)

Sekretaris Direktur Lusiana, A.Md. lusiana@unpar.ac.id

Tata Usaha (Bagian Informasi) Thomas Chrismanto

thomasc@unpar.ac.id

Sekretariat ProDi & Sistem Informasi (Web & Jurnal) Sutisna Salim, S.Sos.

tisna@unpar.ac.id sutisnasalim@gmail.com

Sekretaris Program Studi & Kehumasan Ezer Lumika, SS.

ezer@unpar.ac.id

Tata Usaha (Bagian Informasi) Pelita Novena Aprilia

(12)

1. SISTEM PEMBELAJARAN

Pembelajaran di Sekolah Pascasarjana Unpar dilakukan berdasarkan Sistem Kredit Semester. Sistem ini menggunakan satuan kredit untuk mengukur beban akademik satu semester bagi dosen, mahasiswa, maupun penyelenggara program. Mahasiswa merencanakan penyelesaian program menurut kemampuan masing-masing, baik kemampuan akademik maupun ketersediaan waktu dan dana. Berikut adalah penjelasan atas beberapa istilah yang terkait dengan Sistem Kredit Semester di Sekolah Pascasarjana Unpar:

• Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 sampai 19 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringan lainnya, termasuk dua sampai tiga minggu kegiatan penilaian.

• Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program.

• Satuan kredit semester (sks) adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak satu jam perkuliahan, atau dua jam praktikum, atau empat jam kerja lapangan, yang masing-masing diiringi oleh sekitar satu hingga dua jam kegiatan terstruktur dan sekitar satu hingga dua jam kegiatan mandiri.

2. PENYUSUNAN RENCANA STUDI

Agar dapat menjalani proses pembelajaran, pada awal setiap semester mahasiswa wajib menyusun rencana studi untuk semester yang akan dijalaninya. Rencana studi tersebut dibuat pada Formulir Rencana Studi (FRS) secara online yang tersedia di website Unpar https://studentportal.unpar.ac.id Sekolah Pascasarjana pada waktu dan tempat yang ditetapkan oleh Sekolah Pascasarjana. Agar dapat mengisi FRS, mahasiswa wajib melakukan pembayaran Biaya Studi Tahap I, yang terdiri dari biaya registrasi dan administrasi. Setiap mahasiswa yang telah melakukan pendaftaran rencana studi akan menerima bukti pendaftaran rencana studi elektronik melalui e-mail mahasiswa (xxxxxxx@student.unpar.ac.id, dengan xxxxxxx adalah username mahasiswa) yang dapat diakses melalui webmail yang tersedia di website Unpar http://www.unpar.ac.id.

BAGIAN TIGA

KEGIATAN AKADEMIK SEKOLAH PASCASARJANA

Pelunasan biaya studi Tahap I paling lambat 7 hari kerja sebelum awal masa pengisian FRS.

(13)

Pengaktifan kembali status mahasiswa harus mendapatkan ijin tertulis dari pimpinan Sekolah Pascasarjana setelah memenuhi semua persyaratan administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku (lihat Bagian III Sub 17.1).

3. PERUBAHAN RENCANA STUDI

Dua minggu setelah kegiatan pembelajaran dilangsungkan, mahasiswa yang sudah menyusun rencana studinya melalui pengisian FRS diberi kesempatan untuk melakukan perubahan terhadap rencana studi yang telah disusunnya. Perubahan seperti mengganti, menambah, atau membatalkan pengambilan suatu mata kuliah dilakukan dengan mengisi Formulir Perubahan Rencana Studi ( F P R S ) s e c a r a o n l i n e y a n g t e r s e d i a d i w e b s i t e U n p a r https://studentportal.unpar.ac.id Sekolah Pascasarjana pada waktu dan tempat yang ditetapkan oleh Sekolah Pascasarjana. Setiap mahasiswa yang telah melakukan perubahan rencana studi akan menerima bukti perubahan rencana studi elektronik melalui e-mail mahasiswa (xxxxxxx@student.unpar.ac.id, dengan xxxxxxx adalah username mahasiswa) yang dapat diakses melalui webmail yang tersedia di website Unpar http://www.unpar.ac.id.

Apabila perubahan rencana studi mengakibatkan terjadinya kelebihan pembayaran biaya studi pada semester tersebut, maka kelebihan tersebut diperhitungkan pada jumlah yang harus dibayarkan pada semester berikutnya.

4. KARTU RENCANA STUDI

Kartu Rencana Studi (KRS) adalah bukti pendaftaran yang sah tentang rencana studi mahasiswa pada suatu semester. KRS menjadi sumber informasi tentang besarnya biaya studi yang harus dibayarkan seorang mahasiswa pada suatu semester.

5. BERHENTI STUDI SEMENTARA (CUTI STUDI)

Berhenti studi sementara adalah mengundurkan diri untuk sementara dari kegiatan akademik pada semester tertentu dengan hak untuk mendaftarkan diri kembali untuk menyelesaikan beban studi tersisa. Masa cuti studi tidak diperhitungkan sebagai masa studi terpakai.

Lama cuti studi mahasiswa adalah maksimum dua semester (tidak berturut- turut) yang harus diajukan setiap semester.

Berhenti studi sementara pada suatu semester hanya dapat diajukan selambat-lambatnya pada akhir masa perubahan rencana studi. Mahasiswa yang akan berhenti studi sementara, wajib melakukan hal-hal sebagai berikut:

Pengisian FRS wajib dilakukan setiap awal semester oleh setiap mahasiswa untuk mendapatkan status mahasiswa aktif. Kelalaian pengisian FRS akan

(14)

• mengisi formulir permohonan cuti studi;

• menunjukkan bukti pelunasan biaya registrasi dan administrasi untuk semester bersangkutan;

• mengisi FRS atau FPRS dengan beban sks yang diambil sebesar 0 (nol) sks.

Kepada mahasiswa yang pengajuan cuti studinya disetujui akan diterbitkan surat izin cuti dari Direktur atau Asisten Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan.

6. TIDAK AKTIF

Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran rencana studi dan tidak mengajukan cuti studi pada suatu semester akan mendapat status tidak aktif. Mahasiswa yang tidak aktif selama dua semester berturut-turut dianggap mengundurkan diri dari Sekolah Pascasarjana.

Mahasiswa yang berstatus tidak aktif sebanyak satu semester dapat memperoleh kembali status sebagai mahasiswa aktif dengan persyaratan sebagai berikut:

• Mengajukan surat permohonan kepada Direktur atau Asisten Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. Surat permohonan harus sudah diterima oleh Sekolah Pascasarjana paling lambat pada akhir masa pendaftaran rencana studi semester dimana mahasiswa tersebut hendak aktif kembali.

• Membayar dua kali biaya registrasi dan administrasi untuk semester dimana mahasiswa berstatus tidak aktif sesuai dengan ketentuan tarif terbaru.

• Melakukan pendaftaran rencana studi pada semester dimana mahasiswa hendak aktif kembali.

Semester pada saat mahasiswa tidak berstatus aktif diperhitungkan sebagai semester terpakai dalam masa studi mahasiswa tersebut.

7. POLA PEMBELAJARAN

Setelah mahasiswa memiliki Kartu Rencana Studi (KRS) dengan pengambilan sejumlah sks beban studi, mahasiswa berhak mengikuti pembelajaran dalam mata kuliah yang tercantum dalam KRS tersebut. Pembelajaran terdiri atas berbagai aktivitas yang pada dasarnya merupakan proses penyampaian (komunikasi satu arah), diskusi (komunikasi dua arah), dan pendalaman materi mata kuliah dalam waktu satu semester. Pembelajaran ditutup dengan penilaian atas penguasaan materi mata kuliah.

Di Sekolah Pascasarjana Unpar, pembelajaran disampaikan melalui tiga pola yaitu pola pembelajaran kelas, pola pembelajaran seminar, dan pola pembelajaran mandiri. Ketiga pola ini berbeda dalam hal proses pembelajaran dan cara evaluasi atas pemahaman materi mata kuliah.

(15)

7.1. Pola Pembelajaran Kelas

Pola pembelajaran kelas adalah pola pembelajaran dimana penyampaian materi diselenggarakan melalui pelaksanaan tatap muka secara rutin sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Sekolah Pascasarjana. Materi yang akan dibahas dalam suatu semester ditentukan oleh dosen (atau dosen koordinator mata kuliah dalam hal mata kuliah diasuh oleh lebih dari satu dosen) sesuai dengan silabus yang menjadi bagian dari kurikulum. Rincian materi dan jadwal penyampaiannya disajikan dalam Satuan Acara Perkuliahan. Kehadiran dosen dan mahasiswa dalam tatap muka dimonitor dengan kewajiban mengisi Berita Acara Proses Pembelajaran dan Daftar Kehadiran Perkuliahan.

Penilaian hasil belajar diperoleh dari penilaian atas: • Kegiatan Akademik Terstruktur,

• Ujian di Masa Ujian Tengah Semester, • Ujian di Masa Ujian Akhir Semester.

Kegiatan Akademik Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran di luar kelas yang direncanakan oleh dosen dan wajib dilaksanakan oleh mahasiswa, tetapi tidak dijadwalkan secara reguler oleh Sekolah Pascasarjana. Kegiatan Akademik Terstruktur dapat berupa pembuatan tugas, penulisan makalah, atau pembahasan studi kasus untuk dikerjakan oleh individu atau kelompok. Pola pembelajaran kelas dapat ditunjang dengan pelaksanaan kuliah praktika (di laboratorium atau studio) dan atau kuliah lapangan. 7.2. Pola Pembelajaran Seminar

Dalam pola pembelajaran seminar, proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara diskusi antara mahasiswa dengan dosen pembimbing, dosen pembahas, dan sesama peserta seminar. Materi yang dibahas ditentukan oleh mahasiswa dengan persetujuan dosen pembimbing. Pola pembelajaran ini diterapkan pada mata kuliah Seminar Bidang Konsentrasi/Kajian.

Pada pembelajaran pola seminar, mahasiswa menulis karya ilmiah. Penilaian atas penguasaan materi dilakukan berdasarkan penilaian saat karya ilmiah disajikan dan dipertahankan dalam pertemuan ilmiah berupa seminar. Jumlah karya ilmiah yang disusun oleh setiap mahasiswa ditentukan oleh bobot sks mata kuliahnya. Pada umumnya, untuk setiap satu sks, mahasiswa menyusun satu karya ilmiah. Penilaian atas penguasaan materi dilakukan oleh dosen koordinator mata kuliah, dosen pembimbing, dan dosen pembahas. Mahasiswa yang menempuh ulang atau tidak dapat menyelesaikan proses pembelajaran di dalam satu semester harus membuat lagi karya ilmiah sebanyak yang dibutuhkan pada mata kuliah tersebut, setelah mahasiswa mengisi kembali FRS atau FPRS untuk mata kuliah tersebut.

7.3. Pola Pembelajaran Mandiri

Dalam pola pembelajaran mandiri, proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara diskusi antara mahasiswa secara individual dan dosen pembimbing.

(16)

8. UJIAN

Ujian merupakan bagian dari penilaian atas penguasaan materi mata kuliah hingga suatu tahap yang ditetapkan. Pada umumnya, ujian terdiri atas:

8.1. Ujian Tengah Semester (UTS)

Merupakan bagian dari penilaian atas penguasaan materi mata kuliah yang diselenggarakan dalam Masa Ujian Tengah Semester (Masa UTS). Jadwal UTS ditetapkan oleh Sekolah Pascasarjana.

Kesertaan dalam UTS mensyaratkan pelunasan biaya studi semester terkait (pelunasan biaya studi Tahap II) paling lambat tujuh hari kerja

sebelum awal Masa UTS.

Materi yang dibahas ditentukan oleh mahasiswa dengan persetujuan dosen pembimbing. Setiap mahasiswa peserta mata kuliah pola mandiri menyusun

• satu karya ilmiah untuk mata kuliah Studi Literatur/Studi Independen dengan bobot dua sks.

• dua karya ilmiah untuk mata kuliah Studi Literatur/Studi Independen dengan bobot tiga sks.

Penilaian atas penguasaan materi karya ilmiah dilakukan saat karya ilmiah itu disajikan dan dipertahankan dalam pertemuan ilmiah yang khusus diselenggarakan untuk keperluan tersebut. Terhadap kesertaan dalam Tesis atau Disertasi, penilaian dilakukan dalam beberapa tahapan. Kecuali untuk Tesis dan Disertasi, penilaian sudah harus selesai pada akhir semester penempuhan mata kuliah.

8.2. Ujian Akhir Semester (UAS)

Merupakan bagian dari penilaian atas penguasaan materi mata kuliah yang diselenggarakan dalam Masa Ujian Akhir Semester (Masa UAS) yang jadwalnya ditetapkan oleh Sekolah Pascasarjana.

Menurut peraturan Direktur Sekolah Pascasarjana Nomor: III/SPS/2015-03/115-SK perihal Jumlah Kehadiran Dalam Kegiatan Perkuliahan & Bimbingan Tesis dan Disertasi memutuskan bahwa Mahasiswa program Magister dan Doktor peserta suatu matakuliah diwajibkan untuk mengikuti kegiatan Tatap Muka/Perkuliahan paling sedikit tujuh puluh lima persen (75%) dari total perkuliahan yang diselenggarakan pada semester yang bersangkutan., dihitung berdasarkan absensi kehadiran dalam setiap pertemuan, dan apabila tidak memenuhi syarat tersebut, maka mahasiswa yang bersangkutan tidak dapat mengikuti Ujian Akhir Semester mata kuliah tersebut kecuali mendapat dispensasi dari Kepala Program Studi.

8.3. Ujian Susulan

(17)

Permohonan untuk mengikuti ujian susulan diajukan kepada Asisten Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan secara tertulis

selambat-lambatnya tujuh hari kerja setelah UTS atau UAS mata kuliah tersebut dilaksanakan.

8.4. Ujian Penyetaraan (Ujian Waive)

Merupakan ujian yang diselenggarakan bagi mahasiswa yang diwajibkan mengikuti matrikulasi berupa penempuhan satu atau lebih mata kuliah yang tingkatannya lebih rendah daripada tingkatan mata kuliah program studinya. Ujian penyetaraan diselenggarakan sebelum semester dimulai (sebelum perkuliahan dijalankan). Permohonan untuk mengikuti ujian penyetaraan diajukan ke Sekretariat Sekolah Pascasarjana.

Ujian-ujian lain yang secara khusus berkaitan dengan Program Magister dan Program Doktor diatur tersendiri dalam Bagian lain buku panduan akademik ini.

9. PENILAIAN ATAS PENGUASAAN MATERI PEMBELAJARAN

Penguasaan mahasiswa atas materi pembelajaran di setiap mata kuliah dinyatakan dalam Nilai Akhir (NA) berupa huruf:

• A yang berarti lulus dengan sangat memuaskan; • B yang berarti lulus dengan memuaskan; • C yang berarti lulus dengan cukup; • D yang berarti lulus dengan kurang; atau • E yang berarti tidak lulus.

Untuk mata kuliah yang diselenggarakan dengan pola pembelajaran kelas, nilai akhir (NA) diperoleh dari proses konversi Angka Akhir (AA) yang merupakan rata-rata tertimbang dari Angka Rata-Rata Tugas (ART), Angka Ujian Tengah Semester (AUTS) dan Angka Ujian Akhir Semester (AUAS), yang dapat dinyatakan dalam rumus

Mahasiswa yang mendapatkan ijin mengikuti ujian susulan untuk suatu mata kuliah pada suatu semester hanya berhak menempuh satu kali ujian

susulan mata kuliah tersebut pada semester terkait (UTS atau UAS). Ijin mengikuti ujian susulan didasarkan pada pemenuhan persyaratan administrasi, pertimbangan atas alasan yang diajukan mahasiswa, dan kesanggupan Program untuk menyelenggarakannya.

mengikuti UTS atau UAS suatu mata kuliah dalam masa-masa ujian terkait karena sakit atau alasan lain yang dapat diterima. Masa Ujian Susulan lamanya 4 hari kerja, diselenggarakan setelah Masa UAS.

(18)

AA NA 80 s/d 100 70 s/d 79 60 s/d 69 50 s/d 59 < 50 A B C D E NA

lulus dengan sangat memuaskan lulus dengan memuaskan

lulus dengan cukup lulus dengan kurang

tidak lulus A B C D E KETERANGAN KNA 4 3 2 1 0

Cara konversi lain dapat ditetapkan oleh dosen koordinator mata kuliah setelah ada persetujuan dari Asisten Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. Kesetaraan Nilai Akhir (KNA) suatu mata kuliah adalah sebagai berikut:

dengan x%, y%, z% adalah persentase bobot masing-masing komponen dan x% + y% + z% = 100%. Bobot untuk setiap komponen AA ditentukan oleh dosen

koordinator mata kuliah dan dicantumkan dalam Satuan Acara Perkuliahan. Skala nilai yang digunakan untuk ART, AUTS, AUAS dan AA adalah rentang 0-100 dengan pembulatan nilai sampai satuan terdekat.

Untuk mata kuliah yang diselenggarakan dengan pola seminar atau pola mandiri, NA diperoleh dari merata-ratakan penilaian dari sejumlah penguji atas karya ilmiah dan tanya jawab yang terjadi di pertemuan ilmiah yang diselenggarakan untuk kepentingan itu. Bobot nilai dari setiap penguji di mata kuliah Seminar Bidang Konsentrasi/Kajian, dan Studi Literatur/Independen ditetapkan oleh koordinator mata kuliah. Bobot nilai di mata kuliah Tesis dan Disertasi diatur tersendiri.

Untuk mengkonversi AA menjadi NA, dapat digunakan patokan sebagai berikut:

10. PENEMPUHAN ULANG MATA KULIAH

Merupakan suatu mekanisme yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk memperbaiki nilai akhir yang telah diperoleh dari mata kuliah tertentu yang bukan mata kuliah tesis atau disertasi. Nilai akhir tertinggi yang dapat diraih dalam penempuhan ulang mata kuliah ini adalah A. Prosedur penempuhan ulang suatu mata kuliah sama dengan prosedur penyusunan rencana studi yang telah diuraikan di atas. Semua kegiatan pembelajaran dalam mata kuliah tersebut wajib diikuti oleh mahasiswa. Penempuhan ulang mata kuliah tesis dan disertasi diuraikan di Bagian Dua dan Bagian Tiga buku panduan akademik ini.

Biaya studi untuk menempuh ulang suatu mata kuliah adalah 60% biaya sks mata kuliah tersebut.

(19)

dimana KNA adalah Kesetaraan Nilai Akhir mata kuliah ke - i, sks adalah beban i sks mata kuliah ke - i, dan n adalah jumlah mata kuliah yang telah ditempuh dalam kurikulum program studi.

11.1. Syarat Kelulusan dalam Program Magister

Syarat kelulusan dalam Program Magister adalah sebagai berikut: • IPK minimum adalah

• Tidak terdapat Nilai Akhir D.

Semua ini harus dicapai dalam batas masa studi terpakai maksimum sebagai berikut:

• 8 semester untuk semua program Magister kecuali Magister Manajemen. • 9 semester untuk program studi Magister Manajemen.

Mahasiswa tidak diperkenankan melanjutkan studi apabila telah mencapai masa studi terpakai maksimal tersebut.

Sebagai salah satu syarat kelulusan mahasiswa Magister Sekolah Pascasarjana

mengeluarkan kebijakan di dalam peraturan yang tercantum dalam SK Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan

Nomor: III/SPS/2015-04/168-SK tentang publikasi karya ilmiah dan pertemuan ilmiah mahasiswa program magister di Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan.

Sekolah Pascasarjana Unpar memberikan predikat kelulusan kepada lulusan program Magister yang dinyatakan di dalam transkrip akademik lulusan, yang mengacu kepada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia dengan nomor: 232/U/2000 tanggal 20 Desember 2000, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, adalah sebagai berikut:

i

2,75

,

11. PENILAIAN ATAS KEBERHASILAN MAHASISWA

Penilaian atas keberhasilan mahasiswa mengikuti proses pembelajaran di suatu program dilakukan setelah mahasiswa menyelesaikan semua kegiatan pembelajaran yang disyaratkan dalam kurikulum program. Penilaian dinyatakan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), yang dihitung dengan rumus:

IPK PREDIKAT KELULUSAN

2,75 - 3,40 3,41 - 3,70 3,71 - 4,00 Memuaskan Sangat Memuaskan Dengan Pujian

Predikat kelulusan Dengan Pujian juga mensyaratkan bahwa masa studi terpakai di program Magister tidak lebih dari lima semester. Bagi mahasiswa yang mendapat IPK > 3,71 tetapi masa studinya melebihi ketentuan tersebut, akan diberikan predikat kelulusan Sangat Memuaskan.

(20)

11.2. Syarat Kelulusan dalam Program Doktor

Syarat kelulusan dalam Program Doktor adalah sebagai berikut: • IPK minimum adalah

• Tidak terdapat Nilai Akhir D.

Sejak Tahun Akademik 2011 – 2012, dan merujuk pada SK Direktur Sekolah Pascasrjana UNPAR Nomor: III/PPs/2011-05/489-SK tentang berhenti studi sementara, tidak aktif, dan evaluasi akhir mahasiswa Program Doktor Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan semua persyaratan kelulusan program doktor di atas harus dicapai dalam batas masa studi maksimum 10 (sepuluh) hingga 13 (tiga belas) semester. Mahasiswa tidak diperkenankan melanjutkan studi di Sekolah Pascasarjana Unpar apabila telah mencapai masa studi terpakai maksimal. Rincian proses pembelajaran program doktor dapat dilihat pada Bagian Lima Sub 1.

Sebagai salah satu syarat kelulusan mahasiswa doktor Sekolah Pascasarjana

mengeluarkan kebijakan di dalam peraturan yang tercantum dalam SK Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan

Nomor: III/SPS/2015-04/169-SK tentang publikasi karya ilmiah yang harus ditempuh dan pertemuan ilmiah mahasiswa program doktor di Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan.

Predikat kelulusan untuk Program Doktor adalah:

juga dengan memperhatikan masa studi mahasiswa Program Doktor, yaitu tidak lebih dari delapan semester. Apabila masa studi mahasiswa melebihi delapan semester, maka predikat kelulusannya adalah Sangat Memuaskan.

12. PUBLIKASI KARYA ILMIAH DAN PERTEMUAN ILMIAH

12.1. Publikasi Ilmiah Program Doktor:

Publikasi karya ilmiah yang harus ditempuh sebagai syarat mahasiswa yang akan lulus pada Semester Ganjil 2016/2017 dan setelahnya, sebelum dilaksanakan ujian disertasi pada sidang terbuka program doktor dimana tercantum dalam peraturan direktur nomor: III/SPS/2015-04/167-SK adalah sebagai berikut:

a. Setiap mahasiswa wajib menulis karya ilmiah sebagai penulis utama atau penulis tunggal paling kurang:

• 1 (satu) karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal internasional bereputasi, yaitu terindeks pada database internasional bereputasi dan berfaktor dampak; atau

3,00

Predikat kelulusan untuk Program Doktor ini mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia dengan nomor: 232/U/2000 tanggal 20 Desember 2000, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. Predikat kelulusan Dengan Pujian ditentukan

IPK PREDIKAT KELULUSAN

3,00 - 3,50 3,51 - 3,84 3,85 - 4,00 Memuaskan Sangat Memuaskan Dengan Pujian

(21)

• 1 (satu) karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal internasional bereputasi, yaitu terindeks pada database internasional bereputasi; atau • 2 (dua) karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal nasional terakreditasi. b. Dalam makalah yang dipublikasikan harus dicantumkan status sebagai

mahasiswa program doktor Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan.

c. Kewajiban Publikasi tersebut dilakukan selama studi di Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan.

d. Karya ilmiah yang dipublikasikan merupakan bagian dari hasil penelitian Disertasi.

e. Bukti fisik karya ilmiah yang telah dipublikasikan wajib diserahkan kepada pimpinan pascasarjana selambatnya sebelum dilaksanakan ujian disertasi terbuka.

f. Publikasi karya ilmiah ini merupakan syarat bagi mahasiswa doktor untuk mengikuti ujian disertasi pada sidang terbuka.

12.2. Publikasi Ilmiah Program Magister:

Publikasi karya ilmiah yang harus ditempuh sebagai syarat mahasiswa yang akan lulus pada Semester Ganjil 2016/2017 dan setelahnya sebelum melakukan sidang akhir program Magister dimana tercantum dalam peraturan direktur nomor: III/SPS/2015-04/168-SK adalah sebagai berikut:

a. Setiap mahasiswa wajib menulis karya ilmiah sebagai penulis utama atau penulis tunggal paling kurang:

• 1 (satu) karya ilmiah yang dipublikasikan dalam bentuk buku, bab dalam buku internasional, jurnal internasional, atau jurnal nasional terakreditasi; atau

• 1 (satu) karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal nasional atau bab dalam buku nasional; atau

• 1 (satu) karya ilmiah yang dipresentasikan dalam forum pertemuan ilmiah yang diselenggarakan di tingkat internasional; atau

• 2 (dua) karya ilmiah yang dipresentasikan dalam forum pertemuan ilmiah yang diselenggarakan di tingkat nasional.

b. Dalam makalah yang dipublikasikan harus dicantumkan status sebagai mahasiswa program Magister Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan.

c. Kewajiban Publikasi tersebut dilakukan selama studi di Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan.

d. Karya ilmiah yang dipublikasikan merupakan bagian dari penelitian tesis. e. Bukti fisik karya ilmiah yang telah dipublikasikan wajib diserahkan kepada

pimpinan pascasarjana selambatnya sebelum dilaksanakan ujian disertasi terbuka.

12.3. Pertemuan Ilmiah (Diseminasi ) untuk Program Magister:

Menurut peraturan Direktur nomor: III/SPS/2015-04/168-SK tentang Publikasi Karya Ilmiah dan Pertemuan Ilmiah Mahasiswa Program Magister di Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan, menerangkan bahwa Forum pertemuan ilmiah yang diselenggarakan di tingkat nasional adalah forum ilmiah yang diselenggarakan oleh institusi di luar Universitas Katolik Parahyangan atau bekerjasama dengan Universitas Katolik Parahyangan, baik Universitas, institute,

(22)

sekolah tinggi, lembaga pendidikan, asosiasi, institute pemerintah atau swasta, ataupun lembaga masyarakat lainnya yang memiliki cakupan seluruh wilayah Republik Indonesia dan diselenggarakan di wilayah Republik Indonesia.

Sementara pertemuan ilmiah yang diselenggarakan di tingkat internasional adalah forum ilmiah yang diselenggarakan oleh institusi di luar Universitas Katolik Parhayangan atau bekerjasama dengan Universitas Katolik Parahyangan, baik Universitas, institute, sekolah tinggi, lembaga pendidikan, asosiasi, institute pemerintah atau swasta, ataupun lembaga masyarakat lainnya yang memiliki cakupan internasional yang diselenggarakan di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia.

Pertemuan ilmiah ini dilakukan selama masa studi di Sekolah Pascasarjana Unpar yang merupakan syarat bagi mahasiswa magister untuk mengikuti ujian tesis pada sidang akhir, jika mahasiswa tidak dapat memenuhi persyaratan tersebut, maka Direktur Sekolah Pascasarjana Unpar dapat membuat keputusan untuk mengganti dengan persyaratan publikasi lain yang setara atas masukan dari kepala program studi. Jika belum menyerahkan karya ilmiah yang sudah dipublikasikan atau dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah maka ujian tesis pada sidang akhir tidak dapat diselenggarakan. Hal ini diberlakukan bagi mahasiswa yang akan lulus pada Semester Ganjil 2016/2017 dan setelahnya.

13. STATUS MAHASISWA

Mahasiswa di Sekolah Pascasarjana Unpar dapat dibedakan menjadi tiga status, yaitu mahasiswa reguler, mahasiswa pendengar, dan mahasiswa non reguler (tak bergelar). Pembedaan dilakukan berdasarkan perbedaan hak mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan menggunakan fasilitas yang ada di kampus, dan perbedaan kewajiban administrasi keuangan yang harus dipenuhi. 13.1. Mahasiswa Reguler

Merupakan mahasiswa yang mendaftarkan diri di program studi tertentu (Magister atau Doktor) setelah yang bersangkutan dinyatakan lulus seleksi calon mahasiswa baru.

Mahasiswa reguler wajib membayar biaya registrasi dan administrasi setiap semester untuk mendapatkan status terdaftar. Setelah pembayaran biaya registrasi dan administrasi, mahasiswa reguler mempunyai hak atas semua fasilitas yang diperuntukkan baginya dalam mengikuti pembelajaran di mata kuliah yang diikutinya, dan fasilitas lain sebagaimana dinyatakan di bagian lain panduan ini.

13.2. Mahasiswa Pendengar

Merupakan mahasiswa reguler yang ingin menambah wawasan dengan cara mengikuti pembelajaran mata kuliah tertentu tanpa mengikuti evaluasinya.

Kesertaan sebagai mahasiswa pendengar harus secara formal dimintakan kepada Kepala Program dan Asisten Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. Syarat yang harus dipenuhi adalah pemenuhan

(23)

persyaratan akademik (isi mata kuliah), ketersediaan tempat, dan pelunasan semua biaya yang harus dibayarkan sesuai ketentuan.

13.3. Mahasiswa Non Reguler (Tak Bergelar)

Merupakan mahasiswa yang mengikuti pembelajaran di mata kuliah tertentu tanpa melalui seleksi calon mahasiswa baru. Mahasiswa non reguler tidak dapat memperoleh gelar Magister ataupun Doktor, dan hanya berhak mengikuti pembelajaran dan evaluasi dalam mata kuliah yang diikutinya.

Kesertaan sebagai mahasiswa non reguler dalam mata kuliah tertentu harus dimohonkan kepada Asisten Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan melalui pengisian formulir untuk keperluan tersebut pada masa pengisian FRS di awal semester. Izin kesertaan diberikan berdasarkan penyelenggaraan mata kuliah tersebut bagi mahasiswa reguler, ketersediaan tempat, dan pelunasan semua biaya yang harus dibayarkan sesuai ketentuan.

Mahasiswa non reguler tidak dapat menambah, mengurangi, ataupun mengubah mata kuliah yang dipilih untuk diikutinya. Dengan kata lain, mahasiswa non reguler tidak dapat melakukan perubahan rencana studi. Kekecualian untuk hal ini adalah apabila mata kuliah yang diikutinya ternyata dibatalkan pelaksanaannya, maka mahasiswa non reguler tersebut harus membatalkan keikutsertaan dalam mata kuliah tersebut dan yang bersangkutan berhak memperoleh kembali biaya sks yang telah dibayarkan untuk menempuh mata kuliah tersebut.

Mahasiswa non reguler yang berhasil lulus dengan nilai A, B, atau C dari mata kuliah yang diikutinya akan menerima bukti keberhasilan penyelesaian (sertifikat). Sertifikat tersebut dapat digunakan untuk bukti permintaan alih kredit bila mahasiswa non reguler menjadi mahasiswa reguler. Persyaratan alih kredit diuraikan di bagian lain buku panduan akademik ini.

Mahasiswa non reguler dapat mengajukan permohonan menjadi mahasiswa reguler pada program magister yang sama.

Permohonan tersebut diajukan jika memenuhi persyaratan minimum berikut:

• Telah menjadi mahasiswa non reguler maksimum dua semester; • Lulus sedikitnya 12 sks pada kurikulum program magister yang akan

diikutinya dengan indeks prestasi 12 sks yang terbaik mencapai sedikitnya 3,50;

• Tidak pernah mendapatkan nilai D atau E selama mengikuti program non reguler.

14. KEGIATAN KO-KURIKULER, SEMINAR, DAN PUBLIKASI

Masing-masing program studi menyelenggarakan kegiatan ko-kurikuler (peninjauan ke lapangan, kerja magang, latihan, atau kursus). Mahasiswa diharapkan aktif ikut serta dalam kegiatan tersebut.

(24)

Ada kalanya program studi mengkoordinasikan kegiatan seminar dengan mengundang para pakar dan praktisi untuk memperluas wawasan mahasiswa. Dalam kegiatan seminar tersebut, para mahasiswa diharapkan aktif ikut serta dalam kepanitiaan, penyelenggaraan, maupun sebagai partisipan dalam seminar tersebut.

Setiap program studi, melalui Sekolah Pascasarjana atau Fakultas, menyediakan (sebagian) sarana untuk penelitian dan publikasi ilmiah. Dosen, mahasiswa, maupun praktisi dapat berpartisipasi dalam semua kegiatan ini. Salah satu Publikasi karya ilmiah yang diberikan Sekolah Pascasarjana kepada mahasiswa adalah dengan adanya keharusan pembuatan tulisan karya ilmiah sebagai syarat kululusan untuk mahasiswa Magister dan Doktor.

15. ALIH KREDIT

Mahasiswa Pascasarjana Unpar dapat mengajukan permohonan alih kredit untuk diperhitungkan dalam syarat kelulusan suatu program sesuai dengan peraturan direktur Nomor: III/SPS/2015-04/169-SK perihal Alih Kredit di Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan. Dengan ketentuan sebagai berikut:

A. Dari Luar Universitas Katolik Parahyangan:

1) Alih kredit dari program studi asal di perguruan tinggi di luar Universitas Katolik Parahyangan hanya dapat dilakukan apabila program studi tersebut mempunyai peringkat akreditasi sama atau lebih tinggi dari program studi di Sekolah Pascasarjana Unpar.

2) Jenjang pendidikan (Magister atau doktor) asal mahasiswa harus sama dengan jenjang pendidikan dimana mahasiswa tersebut terdaftar di Unpar. 3) Besar satuan kredit semester setelah dialihkan dapat lebih kecil atau sama

besar dengan satuan kredit semester di program studi asal. 4) Nilai mutu yang dapat dialihkan adalah A, B, atau C. 5) Nilai dari program studi asal yang dapat dialihkan berasal dari:

a. Mata kuliah yang ditempuh paling lama 4 (empat) semester yang dihitung sejak saat pengajuan pengalihan untuk mata kuliah di program Magister. b. Mata kuliah yang ditempuh paling lama 6 (enam) semester yang dihitung

sejak saat pengajuan pengalihan untuk mata kuliah di program Doktor. 6) Prosedur yang harus dilakukan di dalam proses alih kredit adalah sebagai

berikut:

a. Mengajukan secara tertulis permohonan alih kredit kepada Direktur Sekolah Pascasarjana Unpar dengan melampirkan transkrip akademik asli dan fotokopi dan dilampiri dengan silabus dan/atau satuan acara perkuliahan untuk mata kuliah yang akan dialihkan kreditnya.

b. Atas dasar masukan dari Kepala Program Studi terkait dan/atau Dosen Koordinator mata kuliah terkait, Direktur Sekolah Pascasarjana menerbitkan keputusan mengenai persetujuan alih kredit.

c. Segera setelah terbit keputusan Direktur tersebut, mahasiswa harus membayar biaya alih kredit menurut ketentuan yang berlaku di Unpar. d. Alih kredit baru dapat berlaku efektif apabila mahasiswa telah melakukan

pembayaran.

7) Jumlah satuan kredit semester yang dapat dialihkan ke Sekolah Pascasarjana Unpar sebanyak-banyaknya adalah 30% (tiga puluh persen) dari jumlah

(25)

kelulusan satuan kredit semester minimum di program studi mahasiswa bersangkutan terdaftar di Unpar.

B. Dari Program Non Reguler ke Program Reguler

1) Mahasiswa yang telah terdaftar di program regular suatu program studi di Sekolah Pascasarjana Unpar dan pernah mengikuti program non regular di program studi yang sama di Sekolah Pascasarjana Unpar dapat mengajukan alih kredit mata kuliah yang pernah ditempuhnya selama mengikuti program non regular.

2) Nilai mutu yang dapat dialihkan adalah A, B, atau C.

3) Nilai dari program studi asal yang dapat dialihkan berasal dari:

a. Mata kuliah yang ditempuh paling lama 4 (empat) semester yang dihitung sejak saat pengajuan pengalihan untuk mata kuliah di program Magister.

b. Mata kuliah yang ditempuh paling lama 6 (enam) semester yang dihitung sejak saat pengajuan pengalihan untuk mata kuliah di program Doktor.

4) Besar satuan kredit semester serta nilai mutu setelah dialihkan ke program regular sama dengan yang telah diperoleh pada saat mengikuti program non reguler.

5) Prosedur yang harus dilakukan di dalam proses alih kredit adalah sebagai berikut:

a. Mahasiswa mengajukan secara tertulis permohonan alih kredit kepada Direktur Sekolah Pascasarjana.

b. Dengan memperhatikan masukan dari kepala Program Studi terkait dan/atau Dosen Koordinator matakuliah terkait, Direktur Sekolah Pascasarjana menerbitkan keputusan mengenai persetujuan alih kredit yang berlaku efektif pada tanggal keputusan tersebut diterbitkan.

6) Jumlah satuan kredit semester yang dapat dialihkan dari program non regular ke program regular di Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan sebanyak-banyaknya adalah 50% (lima puluh persen) dari jumlah kelulusan satuan kredit semester minimum di program studi di mana mahasiswa terdaftar di Universitas Katolik Parahyangan.

C. Dari Satu Program Studi ke Program Studi Lain di Sekolah Pascasarjana Unpar 1) Mahasiswa yang telah terdaftar di program regular suatu program studi di

Sekolah Pascasajana Unpar dan pernah mengikuti program regular di program studi lain di Sekolah Pascasarjana Unpar dapat mengajukan alih kredit mata kuliah yang pernah ditempuhnya selama mengikuti program regular asal.

2) Nilai mutu yang dapat dialihkan adalah A atau B

3) Nilai dari program studi lain yang dapat dialihkan berasal dari mata kuliah yang ditempuh pada periode masa studi sebagai mahasiswa aktif di Sekolah Pascasarjana Unpar.

4) Besar satuan kredit semester serta nilai mutu setelah dialihkan ke suatu program studi sama dengan yang telah diperoleh pada saat mengikuti program studi asal.

5) Prosedur yang harus dilakukan dalam proses alih kredit ini adalah sebagai berikut:

a. Mahasiswa mengajukan secara tertulis permohonan alih kredit kepada Direktur Sekolah Pascasarjana.

(26)

16. PUTUS KULIAH

Seorang mahasiswa putus kuliah apabila:

• Dengan alasan pribadi mengundurkan diri dari program studi;

• Jumlah sks lulus dan/atau IPKnya tidak memenuhi ketentuan kelulusan dari program studi pada akhir masa studi terpakai maksimal

8 semester untuk Program Magister Manajemen, 8 semester untuk Program Magister lainnya, 10 semester untuk Program Doktor;

• Selama dua semester berturut-turut tidak melakukan registrasi dan pendaftaran rencana studi;

• Terkena sanksi lain yang dijatuhkan oleh Rektor;

• Tidak lulus yang ke dua kalinya dari Ujian Kualifikasi, Ujian Usulan Penelitian Disertasi, atau Ujian Disertasi Tertutup (khusus Program Doktor);

• Hingga batas waktu yang ditetapkan, tidak mendaftarkan diri untuk Ujian Kualifikasi, Ujian Usulan Penelitian, atau Ujian Disertasi Tertutup (khusus Program Doktor).

b. Dengan memperhatikan masukan dari Kepala Program Studi terkait dan/atau Dosen Koordinator matakuliah terkait, Direktur Sekolah Pascasarjana menerbitkan keputusan mengenai persetujuan alih kredit yang berlaku efektif pada tanggal keputusan tersebut diterbitkan.

Catatan:

Matakuliah Tesis, Disertasi, Seminar Bidang Kajian/Konsentrasi, dan Studi Independen tidak dapat dialihkan kreditnya.

Apabila mahasiswa telah lulus namun di kemudian hari terbukti bahwa tesis atau disertasinya merupakan karya plagiat, dapat berakibat pada

pembatalan gelar yang telah diperolehnya.

Bagi mahasiswa yang terbukti melakukan plagiat dapat berakibat kehilangan statusnya sebagai mahasiswa.

17. PLAGIARISME

Sebagai institusi yang menjunjung tinggi kebenaran dan kejujuran, setiap sivitas akademika Unpar, termasuk di dalamnya mahasiswa dan dosen di lingkungan Sekolah Pascasarjana Unpar, harus menjamin bahwa semua karya ilmiahnya terbebas dari plagiarisme. Karya, ide, pendapat, dan temuan ilmuwan lain yang termuat di dalam karya ilmiah mahasiswa dan dosen Sekolah Pascasarjana harus dirujuk berdasarkan kaidah dan tatakrama ilmiah yang berlaku. Dosen dan mahasiswa yang melakukan plagiat akan diberikan sanksi tegas sesuai ketentuan yang berlaku.

(27)

18. GELAR, IJAZAH, DAN WISUDA

Gelar akademik diberikan kepada mahasiswa reguler yang sudah lulus Program Magister atau Program Doktor. Gelar akademik yang dimaksud adalah:

Magister Humaniora Magister Teknik Magister Teknik Doktor Ilmu Ekonomi Doktor Ilmu Hukum Doktor Ilmu Teknik Sipil Doktor Arsitektur

Program Magister Teologi Program Magister Teknik Kimia Program Magister Teknik Industri Program Doktor Ilmu Ekonomi Program Doktor Ilmu Hukum Program Doktor Ilmu Teknik Sipil Program Doktor Arsitektur M.Hum. MT. MT. Dr. Dr. Dr. Dr. Gelar Magister Manajemen Magister Humaniora Magister Teknik Magister Teknik Magister Sains

Program Magister Manajemen Program Magister Hukum Program Magister Teknik Sipil Program Magister Arsitektur Program Magister Ilmu Sosial

Program Studi MM. M.Hum. MT. MT. M.Si. Singkatan

Baik ijazah magister maupun ijazah doktor diberikan kepada lulusan setelah yang bersangkutan memenuhi semua ketentuan administrasi akademik maupun administrasi keuangan.

Wisuda dilakukan bersamaan dengan wisuda lulusan program diploma dan program sarjana dalam Upacara Wisuda Unpar.

19. KEWAJIBAN KEUANGAN

Merujuk pada Surat Keputusan Yayasan Nomor: II/2004-04/011-SK tentang Jenis dan Besarnya Tarif Biaya 2004 bagi Calon Mahasiswa dan Mahasiswa Program Pascasarjana. Ada tiga macam biaya yaitu biaya registrasi dan administrasi, biaya sks, dan biaya lain-lain.

19.1. Biaya Registrasi dan Administrasi

Dibayarkan setiap awal semester (pembayaran tahap I) sebagai bagian untuk mendapatkan status sebagai mahasiswa terdaftar pada semester tersebut (mahasiswa wajib mengisi FRS). Biaya ini juga harus dibayarkan oleh mahasiswa yang bermaksud untuk cuti studi.

Mahasiswa yang berstatus tidak terdaftar pada satu/lebih semester akibat tidak melakukan pendaftaran rencana studi pada semester tersebut, diwajibkan untuk membayar sebesar dua kali biaya registrasi dan administrasi untuk setiap semester yang tidak ditempuhnya sesuai dengan ketentuan tarif terbaru untuk mendapatkan status aktif kembali sebagai mahasiswa.

19.2. Biaya SKS

Dibayarkan setiap semester untuk mendapatkan status mahasiswa aktif (tidak cuti). Pada pembayaran tahap pertama (paling lambat tujuh hari

(28)

kerja sebelum awal masa FRS, bersama-sama dengan biaya registrasi dan administrasi) dibayarkan biaya kredit untuk minimum lima sks, pada

tahap kedua (paling lambat tujuh hari kerja sebelum awal Masa UTS), dilunasi sisa biaya kredit (kelebihan dari lima sks, bila ada). Tarif biaya

kredit ditentukan oleh tingkatan mata kuliah dan status penempuhan mata kuliah (sebagai mahasiswa reguler, non reguler, atau pendengar; menempuh pertama kali atau mengulang).

Untuk mata kuliah tesis, pembayaran biaya sks dilakukan dalam satu semester. Pengulangan mata kuliah tesis terjadi bila dalam waktu satu semester mahasiswa belum lulus dari Sidang Tesis.

Atas pengulangan tesis, mahasiswa harus membayar biaya kredit untuk satu sks tesis per semester, di samping biaya registrasi dan administrasi, pengulangan tesis hanya dapat dilakukan maksimal 1 (satu) kali. Jika setelah mengulang mahasiswa belum dapat dinyatakan lulus, mahasiswa tersebut harus menenpuh ulang tesis pada seminar berikutnya dengan biaya SKS penuh.

Untuk mata kuliah disertasi, pembayaran biaya sks dilakukan dalam empat semester terhitung mulai semester dimana mata kuliah Disertasi diambil. Pembayaran pada tiga semester pertama masing-masing minimum sebesar 8 sks, dan pada semester keempat antara 6 sks hingga 8 sks (tergantung pada besarnya beban sks disertasi di programnya).

19.3. Biaya Lain-Lain

Dibayarkan bila terjadi hal berikut:

• mahasiswa Magister mengulang Sidang Magister;

• mahasiswa Magister meminta penggantian pembimbing dan atau ko-pembimbing;

• mahasiswa Doktor menempuh Ujian Kualifikasi;

• mahasiswa Doktor yang mengulang: Ujian Kualifikasi, Ujian Usulan Penelitian Disertasi, atau Ujian Disertasi Tertutup;

• mahasiswa Doktor meminta penggantian promotor dan atau ko-promotor;

• mahasiswa Magister atau Doktor kehilangan PIN untuk akses Sistem Informasi Akademik Mahasiswa;

• mahasiswa Magister atau Doktor mendaftarkan diri untuk ujian susulan;

• mahasiswa Magister mendaftarkan diri untuk ujian penyetaraan (ujian waive);

• mahasiswa Magister atau Doktor mengajukan permohonan alih kredit dari program studi di luar Universitas Katolik Parahyangan. Di luar biaya tersebut, mahasiswa masih harus menyiapkan dana untuk membeli buku dan membiayai penelitiannya.

Besarnya tarif untuk berbagai jenis biaya ditetapkan oleh Yayasan Unpar. Tarif yang ditetapkan untuk berlaku pada tahun akademik tertentu langsung berlaku bagi mahasiswa yang masuk pada tahun akademik

(29)

Pembayaran mahasiswa dilakukan secara virtual account dengan cara sebagai berikut:

1. Mahasiswa memeriksa tagihan ke: www2013.unpar.ac.id/billing 2. Dilakukan pembayaran dengan cara melalui:

I. Tunai di Bank Permata

1. Beritahu teller bahwa Anda membayar uang kuliah di Unpar. II. Kartu ATM & Mesin Bank Permata

1. Pilih menu: Transaksi Lainnya Pembayaran Pembayaran Lainnya Virtual Account

2. Masukan nomor Virtual Account (16 digit) dengan format 889855 + NPM

Contoh: NPM 2014811039 masukan 8898552003811039

3. Masukan nilai uang sesuai dengan jumlah tagihan (tidak boleh kurang atau lebih)

III. Kartu ATM Bank Lain Mesin Bank Permata

1. Pilih menu: Transaksi Lainnya Pembayaran Pembayaran Lainnya Virtual Account

2. Masukan nomor Virtual Account (16 digit) dengan format 889855+NPM Contoh: NPM 2014811039 masukan 8898552014811039

3. Masukan nilai uang sesuai dengan jumlah tagihan (tidak boleh kurang atau lebih)

IV. Kartu ATM & Mesin Bank Lain

1. Pilih menu: Transfer Transfer antar Bank

2. Masukan kode bank Permata (013) dan nomor Virtual Account (16 Digit) dengan format 013 + 889855 + NPM

Contoh: NPM 2014811039 masukan 0138898552014811039 3. Masukan nilai uang sesuai dengan jumlah tagihan (tidak boleh kurang atau lebih).

V. Transfer Tunai dari Bank Lainnya (pada prinsipnya sama dengan transfer biasa).

1. Isi di kolom Rekening penerima: 889855 + NPM

Contoh: NPM 2014811039 masukan 8898552014811039 2. Isi di kolom Nama penerima: Nama Mahasiswa

Contoh Nama untuk npm 20037330039: Agus Fernandez Ginting 3. Isi di kolom Bank Penerima: Bank Permata - Cabang UNPAR, Alamat: Jl. Ciumbuleuit 94 Bandung.

4. Masukan nilai uang sesuai dengan jumlah tagihan (tidak boleh kurang atau lebih).

Keterlambatan Pembayaran:

Jika sampai dengan batas akhir pembayaran (baik tahap I maupun II) Mahasiswa tersebut. Bila tarif ini berbeda dengan tarif yang berlaku sebelumnya, tarif baru akan diberlakukan kepada mahasiswa yang telah masuk sebelumnya (mahasiswa lama).

(30)

20. FASILITAS UNTUK MAHASISWA

Mahasiswa reguler dapat menggunakan fasilitas sebagai berikut:

• Perpustakaan, lengkap dengan fasilitas pengecekan koleksi di kampus Unpar Jl. Merdeka No. 30 Bandung dan Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung secara on-line.

Student Lounge di lantai Mezzanine yang dilengkapi dengan akses internet melalui wi-fi.

E-mail account (xxxxxxxx@student.unpar.ac.id) dan password.

• Akses pada Sistem Informasi Akademik Mahasiswa (Portal Mahasiswa) dengan e-mail account di kampus Unpar Jalan Merdeka No. 30 Bandung dan Jalan Ciumbuleuit No. 94 Bandung.

Akses internet melalui wi-fi Sekolah Pascasarjana Unpar di setiap lantai kampus dengan menggunakan e-mail account.

Akses internet melalui wi-fi kampus Unpar Jl. Ciumbuleuit No. 94 Bandung dengan menggunakan e-mail account.

Beberapa fasilitas, seperti perpustakaan dan akses Sistem Informasi Akademik Mahasiswa, mensyaratkan pengajuan permohonan sedangkan fasilitas lain merupakan fasilitas umum di lingkungan Sekolah Pascasarjana Unpar yang digunakan sebagaimana layaknya penggunaan fasilitas umum di lingkungan kampus.

Mahasiswa non reguler dapat menggunakan fasilitas berikut ini:

• Perpustakaan, sebatas penggunaan fasilitas di dalam ruang perpustakaan saja.

Student Lounge di lantai Mezzanine.

belum melunasi tagihannya, maka akan terkena sanksi denda maupun sanksi akademik (tidak diperkenankan mengikuti Ujian).

(31)

1. PROGRAM MAGISTER DI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Program Magister adalah program akademik pada jenjang strata dua (S-2) yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang:

• menguasai, memahami, dan dapat menerapkan pendekatan, metode, dan kaidah ilmiah di bidang ilmunya untuk, secara mandiri maupun dalam kerjasama lintas disiplin, memberi kontribusi pemecahan permasalahan masyarakat;

• bersikap terbuka dan tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan terutama yang terkait dengan bidang ilmunya.

Agar dapat diterima di Program Magister, calon mahasiswa harus mempunyai potensi dan prestasi akademik yang tinggi, dan mempunyai motivasi tinggi untuk mengembangkan keterampilan berdasarkan penguasaan konsep.

Unpar menyelenggarakan delapan program studi strata dua:

Program Studi Magister Manajemen, dengan beban studi total 42 sks;Program Studi Magister Ilmu Hukum, dengan beban studi total 36 sks;Program Studi Magister Teknik Sipil, dengan beban studi total 36 sks;Program Studi Magister Arsitektur, dengan beban studi total 36 sks;Program Studi Magister Ilmu Sosial, dengan beban studi total 42 sks;Program Studi Magister Ilmu Teologi, dengan beban studi total 42 sks;Program Studi Magister Teknik Kimia, dengan beban studi total 36 sks;Program Studi Magister Teknik Industri, dengan benan studi total 36 sks.

2. TESIS

Tesis adalah karya ilmiah tertulis yang disusun oleh mahasiswa secara individual berdasarkan hasil penelitian dan harus dipertahankan dalam Sidang Tesis yang juga merupakan Sidang Magister.

Proses penyelesaian Tesis sangat tergantung pada inisiatif mahasiswa. Mahasiswa memilih sendiri topik penelitian, dan mengusulkan nama dosen pembimbing kepada Kepala Program. Kepala Program dapat menolak usulan mahasiswa bila dipandang kurang ada kesesuaian antara keahlian calon pembimbing dengan materi yang dibahas di tesis. Sekolah Pascasarjana pada dasarnya hanya mengukuhkan persetujuan Kepala Program, kecuali bila calon pembimbing yang diusulkan ternyata sudah mempunyai tugas membimbing dalam jumlah yang berlebihan.

Pada dasarnya setiap tesis dibimbing oleh satu dosen pembimbing dengan keahlian yang sesuai dengan topik tesis. Bila pembimbing menganggap topik tesis terlalu luas, maka pembimbing tesis dapat mengusulkan pembimbing tambahan sehingga pembimbing tesis terdiri dari dua orang pembimbing, Pembimbing I

dan Pembimbing II atau Pembimbing Utama dan Ko-Pembimbing.

BAGIAN EMPAT

(32)

Ko-pembimbing adalah dosen yang bertugas membantu Pembimbing Utama dalam proses bimbingan tesis, sedangkan Pembimbing II adalah dosen pembimbing yang memiliki keahlian khusus (yang berbeda dengan keahlian Pembimbing I) yang juga diperlukan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan tesisnya. Khusus pada Program Studi Magister Ilmu Hukum, mahasiswa harus mempunyai 2 orang pembimbing. Kualifikasi akademik pembimbing diatur dalam Surat Keputusan Direktur Sekolah Pascasarjana No. III/PPS/2010-01/036-SK sebagai berikut:

Proses bimbingan tesis dicatat dalam formulir bimbingan tesis. Durasi bimbingan tesis dihitung mulai dari tanggal pertama kali mahasiswa menempuh tesis (FRS/FPRS) sampai dengan tanggal pembimbing menandatangani tesis sebagai persetujuan bagi tesis untuk disidangkan. Bila dalam satu semester mahasiswa tidak berhasil menyelesaikan tesisnya, dan batas masa studinya belum terlampaui, maka penyelesaian tesis dapat dilakukan setelah mahasiswa mendaftarkan kembali kesertaan dalam mata kuliah tesis dan membayar biaya satu sks tesis untuk semester ke-2 penempuhan tesis, sedangkan untuk semester ke-3 penempuhan tesis biaya yang dibebankan adalah 6 SKS tesis (diadakan pembaharuan topik tesis atau pergantian pembimbing).

Sebagai upaya penjaminan kualitas tesis, mahasiswa penyusun tesis harus melalui tahapan Seminar Rancangan Penelitian (Seminar I) dan Seminar Pembahasan Hasil Penelitian (Seminar II) sebelum tesisnya dapat dipertahankan di Sidang Tesis. Untuk keperluan kedua seminar itu, dibentuk Komite Tesis yang beranggotakan 3 - 4 orang, terdiri atas pembimbing dan dua pakar lain yang bertugas sebagai pembahas hasil pekerjaan penyusun tesis. Dalam Seminar I dan Seminar II mahasiswa mendapatkan masukan dari Komite Tesis dan semua partisipan seminar lainnya. Seminar I dan II dapat dijalankan apabila dihadiri oleh seluruh anggota Komite Tesis.

Waktu Tercepat Pelaksanaan Tahapan Awal Tahapan Selanjutnya

SK Pembimbing Seminar I Seminar II Seminar I Seminar II Sidang Akhir 2 Bulan 2 Bulan 2 Minggu Status Pembimbing Pembimbing Pembimbing I Pembimbing II Ko-pembimbing Doktor Doktor Gelar Akademik Minimal Lektor Asisten Ahli Jabatan Fungsional Minimal

Kualifikasi minimal pembahas/penguji tahapan penyusunan tesis di atas adalah bergelar akademik Doktor.

2.1. Masa Bimbingan Tesis

Sesuai dengan aturan direktur nomor: III/PPS/2014-06/219-SK tentang Masa Bimbingan Tesis dan Disertasi, memutuskan bahwa mahasiswa program Magister yang telah mendaftarkan untuk menempuh penyusunan tesis, harus telah menyelesaikan tesisnya dan telah mendaftarkan diri untuk sidang tesis paling

(33)

2.3. Seminar Pembahasan Hasil Penelitian (Seminar II)

Setelah penelitian tesis selesai dan laporan sementara (draft tesis) juga sudah lengkap, mahasiswa wajib mempresentasikan laporan penelitiannya dalam Seminar Pembahasan Hasil Penelitian (Seminar II). Dalam seminar ini komite tesis menitikberatkan komentar pada kedalaman analisis dan kesesuaian antara masalah yang diteliti, metode yang dipilih, hasil masih belum menyelesaikan tesisnya, maka harus mengajukan kembali permohonan penempuhan tesis beserta usulan pembimbingnya, dan diwajibkan membayar biaya SKS dan biaya registrasi secara penuh sesuai dengan tarif yang berlaku pada semester yang bersangkutan.

Peraturan Direktur nomor: III/SPS/2015-03/115-SK perihal Jumlah Kehadiran Dalam Kegiatan Perkuliahan dan Bimbingan Tesis dan Disertasi menyebutkan bahwa mahasiswa program Magister peserta suatu matakuliah diwajibkan untuk mengikuti kegiatan tatap muka/perkuliahan paling sedikit 75% dari total perkuliahan yang diselenggarakan pada semester yang bersangkutan, jika tidak terpenuhi persyaratan ini maka mahasiswa yangbersangkutan tidak dapat mengikuti ujian Akhir Semester mata kuliah tersebut kecuali mendapat dispensasi dari Kepala Program Studi. Mahasiswa program Magister yang akan menempuh Ujian Akhir Tesis harus telah melakukan kegiatan pembimbingan paling sedikit 8 (delapan) kali pertemuan bimbingan Tesis.

Pembuktian kegiatan pembimbingan Tesis dilakukan dengan mengisi formulir bimbingan yang selanjutnya diserahkan kepada Sekretariat Pascasarjana UNPAR sebagai persyaratan pemenuhan mengikuti ujian.

Sementara itu peraturan direktur nomor: III/PPS/2014-06/220-SK perihal Persyaratan Pelaksanaan Ujian Tesis dan Ujian Disertasi menegaskan bahwa mahasiswa yang akan melaksanakan ujian akhir harus sudah memenuhi persyaratan yang ditentukan baik persyaratan administrasi keuangan maupun administrasi akademik, dan harus terpenuhi paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum waktu pelaksanaan ujian tesis.

2.2. Seminar Rancangan Penelitian (Seminar I)

Pada awal penyusunan tesis, mahasiswa diwajibkan mempresentasikan rencana penelitian tesisnya dalam Seminar Rancangan Penelitian (Seminar I). Dalam seminar ini, masalah penelitian dan metode yang dipilih dikomentari/dikritik oleh komite tesis sehingga mahasiswa dapat menyempurnakan rancangan penelitiannya.

Isi dari Rancangan Penelitian adalah masalah penelitian dengan latar belakangnya, tujuan dan kegunaan penelitian, metode penelitian, daftar literatur, dan jadwal penyelesaian tesis. Bila alat pengumpul data berupa kuesioner akan digunakan, maka kuesioner tersebut dilampirkan dan ikut dibahas.

Seminar Rancangan Penelitian

dapat diselenggarakan paling cepat lima hari kerja setelah permohonan penjadwalan seminar diterima Sekretariat.

Gambar

Tabel 1: Matriks hubungan profil lulusan dan kompetensi

Referensi

Dokumen terkait

sehingga para anak Ikatan Remaja Masjid betul- betul mengetahui apa yang diajarkan selama proses pembinaan berjalan, adapun Kegiatan yang paling menonjol di Masjid Nurul

Fungsi awalan ji- membentuk kata kerja yang pelakunya orang ketiga tunggal dan jamak, yang umumya lebih muda dari pembicara. Kata ganti ter- sebut adalah ji-

Dari hasil pengukuran langsung di lokasi penelitian didapat nilai kecepatan aliran air dan tinggi muka air sungai dengan menggunakan currentmeter pada bulan september 2014, data

Analisis korelasi pula menunjukkan bahawa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara empat aspek pengajaran Sejarah dengan pencapaian murid dalam mata pelajaran Sejarah

Tampilan Mengelola Data Hubungi Kami Form hubungi kami berguna untuk menerima saran dari masyakat tentang informasi-informasi dari web tersebut terutama tentang hasil-hasil

Metode pembelajaran adalah cara, jalan dan teknik yang digunakan oleh pendidik untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan proses

Namun, walaupun kecepatan kerja menunjukkan sebagai indikator sikap pada indikator kinerja yang penting, indikator ini bukanlah satu- satunya indikator kinerja karyawan

Energi panas yang dihasilkan pada percobaan III lebih tinggi dibandingkan dengan percobaan lain yaitu sebesar 83,13 kW, hal ini diduga karena energi panas yang