PROGRAM MAGISTER
4. PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM
4.1. Visi, Misi dan Tujuan
Manusia memiliki dua dimensi dalam kehidupannya, yaitu dimensi statik dan dimensi dinamik. Adapun dimensi statik manusia terdiri atas dua aspek, yaitu aspek individual dan aspek sosial, sebagaimana telah difahami secara meluas. Sementara itu, dimensi dinamik manusia adalah aspek kerja. Dengan kerja, manusia mengaktualisasikan dan mewujudkan jati-dirinya. Dunia kerja manusia, baik yang bersifat privat maupun yang bersifat publik, baik pada tataran regional atau nasional maupun pada tataran internasional menuntut banyak hal dari pihak manusia itu sendiri. Kerja menuntut profesionalitas dan tanggung jawab sosial dari setiap pribadi manusia. Di samping itu martabat setiap orang sebagai manusia kerja menuntut pula penyelenggaraan prinsip solidaritas dan prinsip subsidiaritas.
Prinsip solidaritas mengandung di dalamnya faktor kemampuan untuk bekerjasama dan bergotong royong secara komunikatif dan apresiatif. Ada unsur kesediaan untuk senantiasa menghargai sesama manusia sebagai manusia seutuhnya di sini. Prinsip solidaritas juga menuntut kesediaan untuk selalu solider dengan lingkungan alam. Dalam mengaktualisasikan dirinya, manusia dituntut untuk senantiasa mereksa lingkungan alam demi masa depan kehidupan itu sendiri.
Sementara itu prinsip subsidiaritas menghendaki agar dalam kerja manusia selalu peduli dengan mereka yang lebih rendah ataupun yang lebih kecil, khususnya mereka yang lemah dan marginal. Manusia dituntut untuk tidak serakah dan harus selalu berbagi dengan yang kecil dan lebih rendah itu. Kebebasan manusia memang menuntut manusia itu sendiri untuk senantiasa mengembangkan talenta masing-masing dengan sekuat tenaga. Namun demikian kodrat manusia juga menghendaki untuk berbagi dengan sesamanya. Mereka yang memiliki talenta yang lebih harus memberi kesempatan dan posisi ataupun kedudukan yang setara kepada mereka yang kurang ataupun bahkan tidak beruntung.
Rasa congkak karena karunia talenta yang lebih, dipadu dengan hasrat untuk secara serakah dan monopolistik menutup kesempatan pihak yang kurang berdaya untuk maju dan berpartisipasi dalam perkembangan sosial itu merupakan suatu langkah yang membunuh kehidupan itu sendiri. Keserakahan yang eksploitatif ini pulalah yang pada akhirnya menghancurkan alam lingkungan hidup. Keserakahan oleh manusia atas sesamanya dan keserakahan atas alam inilah yang pada hakekatnya menyebabkan kemiskinan dan hancurnya kehidupan, terutama yang berkaitan dengan lingkungan alam. Manusia congkak dan serakah telah menyebabkan manusia lainnya dan kehidupan alam menjadi miskin. Artinya, manusia dan alam menjadi kehilangan martabat dan makna kehidupannya (miskin dalam arti esse atau to be). Merekapun terampas khasanah-miliknya (miskin dalam arti habere atau to have).
Dalam menghadapi fenomena kehidupan manusia modern seperti terurai di atas, hukum perlu berperan dalam program penyelamatan kehidupan sosial
dan alam. Dengan kata lain, hukum harus melawan program kemiskinan oleh manusia atas manusia lain dan atas alam itu. Dalam konteks ini, demi tereksanya keadilan sebagai keadilan (justice as fairness) hukum harus lebih mengutamakan mereka yang tidak beruntung (law for the poor atau menurut istilah Rawls, law for the worst off ). Hukum pun harus lebih mengutamakan kelestarian kehidupan itu sendiri (law for life).
Meski demikian hal ini tidak berarti bahwa hukum tidak akan lagi memperhatikan mereka yang mapan dan beruntung. Hukum harus tetap memberikan pelayanan dan perlindungan standar kepada mereka. Hal ini mengingat bahwa kaum mapan dan beruntung itu juga manusia pula yang mempunyai hak dan martabat sebagaimana layaknya manusia. Artinya, hukum yang mengutamakan mereka yang lemah dan tidak beruntung itu tidak lalu bermakna sebagai hukum yang anti terhadap mereka yang mapan dan beruntung itu. Mereka yang mapan dan beruntung tetap harus didorong untuk senantiasa berprestasi dan maju, meskipun juga tetap harus diatur agar mereka juga tidak menghancurkan atau - paling tidak - merugikan pihak yang lemah dan tidak beruntung itu. Hasrat untuk maju dan berprestasi harus selalu terkendali agar tidak berubah menjadi keserakahan yang potensial merugikan semua pihak itu.
Di lain pihak, mereka yang lemah dan tidak beruntung juga harus diarahkan untuk dapat suatu saat menjadi mandiri serta siap untuk bersaing secara tangguh, untuk pada gilirannya mereka dapat setara dengan mereka yang mapan dan beruntung itu. Hukum perlu menata sedemikian rupa sehingga tidak senantiasa memanjakan mereka yang lemah dan tidak beruntung itu. Hukum dengan demikian perlu mendorong mereka yang lemah dan tidak beruntung itu mempunyai martabat dan harga diri. Artinya, mereka perlu memiliki sikap untuk tidak senantiasa berharap dan mengandalkan bantuan dan belas kasihan dari pihak lain, terutama dari pihak negara. Meski demikian negara tetap mempunyai kewajiban konstitusional untuk lebih perduli kepada kaum lemah dan tidak beruntung itu.
Dalam pada itu sumbangan utama Ilmu Hukum bagi kehidupan itu sendiri adalah studi pengambilan keputusan secara adil, benar, dan tepat. Pengambilan keputusan tersebut harus selalu diwarnai dengan kesadaran akan pentingnya kebebasan untuk memilih yang terbaik, tersedianya posisi dan kesempatan yang setara bagi segenap orang, serta pengutamaan kepada mereka yang tidak berdaya (John Rawls, 1971). Kesadaran akan hal ini diharapkan akan mampu membentuk manusia-manusia kerja yang kompetitif, memiliki jaringan kerjasama (networking), serta berwawasan think globally, act locally bagi lingkungan kerjanya.
Faktor-faktor tersebut diatas memicu dan mewarnai penyelenggaraan Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Katolik Parahyangan (PSMIH Unpar).
Visi PSMIH Unpar “Menjadi komunitas akademik yang menghasilkan magister ilmu hukum yang mampu menerapkan dan mengembangkan ilmu hukum berdasarkan moral dan komitmen pada keadilan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial berdasarkan Pancasila.”
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi hukum untuk menghasilkan magister ilmu hukum yang memiliki kompetensi sikap dan kemampuan untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu hukum.
2. Menyelenggarakan penelitian hukum dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner untuk mengangkat kearifan lokal ke tatar internasional. 3. Mengabdikan hasil penelitian hukum kepada masyarakat, terutama
kepada kelompok masyarakat yang tersisih.
Tanggung jawab dan wewenang, kewajiban dan hak PSMIH Unpar seperti tersebut diatas didukung dengan program penelitian yang dilakukan terutama oleh para mahasiswanya atas pelbagai isu yang menyangkut permasalahan kemiskinan, terutama di kawasan pedesaan dan pesisir serta permasalahan pelestarian kehidupan, khususnya kehidupan alam.
Dalam rangka penuangan Visa dan Misi PSMIH Unpar seperti tersebut diatas, maka Tujuan PSMIH Unpar adalah:
1. Meningkatkan mutu lulusan program magister ilmu hukum sebagai hasil pemenuhan interaksi antar standar kompetensi, isi, proses, penilaian pembelajaran, dosen dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengelolaan dan pembiayaan, secara berkelanjutan.
2. Memperluas kesempatan untuk, dan meningkatkan mutu, penelitian program magister ilmu hukum sebagai hasil pemenuhan interaksi antar standar hasil, isi, proses, penilaian, peneliti, sarana prasarana, pengelolaan, pendanaan dan pembiayaan, penelitian secara berkelanjutan. 3. Meningkatkan mutu pelayanan dan pemberdayaan masyarakat terutama
yang tersisih, sebagai hasil pemenuhan interaksi antar standar hasil, isi, proses, penilaian, pelaksana, sarana prasarana, pengelolaan, pendanaan dan pembiayaan, pengabdian kepada masyarakat secara berkelanjutan. 4.2. Akreditasi
Program studi Magister Ilmu Hukum merupakan program studi yang terakreditasi peringkat B (Baik) berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional - Perguruan Tinggi No. 018/BAN-PT/Ak-VIII/S2/I/2011
tertanggal 7 Januari 2011, dengan masa berlaku akreditasi hingga 7 Januari 2016. Saat Buku Panduan Akademik ini dibuat, Borang Akreditasi
terbaru sedang dikirim dan dalam proses Akreditasi di BAN–PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi).
4.3. Metode Pembelajaran
Pada hakekatnya Program Magister Ilmu Hukum (Strata 2) itu bukanlah program Sarjana Ilmu Hukum (Strata 1) plus. Artinya, program ini tidak akan menyediakan pelbagai jenis matakuliah Ilmu Hukum yang belum diperoleh mahasiswa pada tingkat Strata 1 Ilmu Hukum. Hal ini mengingat bahwa tujuan pembelajaran Strata 2 itu adalah mengaplikasikan ataupun mengaktualisasikan teori-teori hukum secara produktif dan efektif terhadap isu-isu kemasyarakatan yang ada.
Dengan demikian, mahasiswa Program Magister Ilmu Hukum Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan akan lebih dipacu untuk berpikir serta merumuskan konsep-konsep aplikatif yang merupakan aktualisasi teori-teori hukum seperti tersebut di atas. Mereka harus mampu mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan serta mengkritisi peraturan perundang-undangan atas dasar teori-teori hukum yang ada.
Atas dasar itu, maka metode pembelajaran yang terutama yang dipergunakan di dalam rangkaian perkuliahan pada Program Magister Ilmu Hukum Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan adalah rangkaian diskusi dan pembuatan makalah serta presentasi dalam seminar guna memecahkan masalah yang disodorkan, khususnya oleh pihak pengajar ataupun penanggung-jawab matakuliah.
Atas dasar itu pula maka - berbeda dengan susunan kurikulum pada Strata 1 Ilmu Hukum - susunan kurikulum Program Magister Ilmu Hukum Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan terdiri atas rangkaian tema pokok yang dipandang perlu untuk senantiasa dikaji dan digeluti oleh seorang magister hukum. Pada gilirannya, setiap penanggung jawab ataupun dosen matakuliah di setiap awal semester akan menyediakan pelbagai tema dan permasalahan penting yang akan menjadi bahan kajian pada semester yang bersangkutan. Bentuk ujian akhirnyapun juga berupa paparan makalah yang harus dipertahankan oleh setiap mahasiswa, guna memperoleh penilaian dari dosen yang bersangkutan.
4.4. Kurikulum
Struktur dan isi kurikulum mencerminkan perhatian terhadap pendalaman ilmu Hukum, kemampuan meneliti dalam bidang Hukum, perluasan wawasan dan daya analisis terhadap masalah Hukum, dan penegasan sikap pengutamaan pada mereka yang tersisih. Terhitung mulai Semester Ganjil Tahun Akademik 2009/2010, Program Magister Ilmu Hukum memberlakukan Kurikulum 2009. Bidang konsentrasi (bidang keahlian) yang diselenggarakan Program Magister Ilmu Hukum adalah Hukum Bisnis.
Sejak semester Genap 2013/2014 berdasarkan kerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum, dibuka bidang konsentrasi baru yang mengakomodasi pegawai Kementerian untuk mendapatkan gelar Magister Ilmu Hukum dengan kurikulum yang dirancang bersama secara tailor made dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pekerjaan Umum. Keseluruhan mata kuliah dalam kurikulum Program Studi Magister Ilmu Hukum Unpar digolongkan ke dalam tiga kelompok:
1. Kelompok Mata Kuliah Wajib Umum, yang meliputi enam mata kuliah termasuk tesis.
2. Kelompok Mata Kuliah Wajib Konsentrasi, yang meliputi empat mata kuliah
3. Kelompok Mata Kuliah Pilihan, yang meliputi sejumlah alternatif mata kuliah. Dalam hal ini mahasiswa wajib mengambil/memilih beberapa mata kuliah sesuai dengan minatnya.
Komposisi beban studi minimal untuk masing-masing konsentrasi adalah sebagai berikut:
Dengan demikian, agar dapat dinyatakan lulus dari Program Magister Ilmu Hukum Unpar, seorang mahasiswa harus telah lulus seluruh mata kuliah wajib dan sejumlah mata kuliah pilihan dengan bobot total 36 - 38 sks. Ujian tesis sebagai mata kuliah pembulat studi hanya dapat diselenggarakan apabila Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa yang bersangkutan minimal 2,75.
Berikut ini susunan kurikulum Program Magister Ilmu Hukum Unpar untuk konsentrasi Hukum Bisnis.
Konsentrasi Hukum Bisnis Hukum Konstruksi Wajib + Tesis Wajib
Konsentrasi Pilihan Total 16 sks 16 sks 8 sks 10 sks 12 sks 12 sks 36 sks 38 sks
Mata Kuliah Wajib Umum
Kode Nama Mata Kuliah HUW500
HUW501 HUW502
Teori Hukum
Sosiologi Hukum Indonesia Sejarah dan Politik Hukum
sks 2 2 2
Semester Ganjil
Kode Nama Mata Kuliah HUW503
HUW504
Filsafat Hukum Modern
Metode Penelitian dan Penemuan Hukum
sks 2 2
Semester Genap
Kode Nama Mata Kuliah HUW600 Tesis
sks 6
Semester Ganjil dan Genap
Kode Nama Mata Kuliah HBW601
HBW602
Peranan Hukum dalam Pembangunan Ekonomi Perbandingan Hukum Kontrak
sks 2 2
Semester Ganjil Mata Kuliah Wajib
Kode Nama Mata Kuliah HBW603
HBW604
Hukum Perdagangan Internasional Kapita Selekta Masalah Hukum Bisnis
sks 2 2
Semester Ganjil dan Genap
Kode Nama Mata Kuliah HUW600 Tesis
sks 6 Mata Kuliah Wajib Umum
Berikut ini susunan kurikulum Program Magister Ilmu Hukum Unpar untuk konsentrasi Hukum Konstruksi.
Mata Kuliah Pilihan
Kode Nama Mata Kuliah HBE601 HBE602 HBE603 HBE604 HBE605 HBE606 HBE607 HBE608 Hukum Jaminan Aspek Hukum Waralaba Kontrak Dagang Internasional Teknik Penyelesaian Sengketa Bisnis Hukum Kompetisi dalam Bisnis
Masalah Kemiskinan dan Keadilan Sosial Permasalahan Hukum dalam Perusahaan
Permasalahan Perlindungan Hukum bagi Konsumen sks 2 2 2 2 2 2 2 2 Semester Ganjil
Kode Nama Mata Kuliah HBE609
HBE610 HBE611 HPW603
Pidana dalam Bisnis
Perlindungan Hukum atas Kekayaan Intelektual Aspek Hukum Masalah Lingkungan dan Tataruang Masalah Kewenangan dalam Hukum Pemerintahan Daerah sks 2 2 2 2 Semester Genap
Kode Nama Mata Kuliah HKW503 HKW513 HKW502 HKW512 HKW582 HKW592 Hukum Konstruksi
Hukum Kontrak dan Perbuatan Melawan Hukum Hukum WTO / GATS
Hukum Lingkungan dan Tata Ruang Infrastruktur Metode Penelitian dan Penulisan Hukum
Studi Kasus sks 3 3 2 2 2 2 Semester Ganjil
Kode Nama Mata Kuliah HKW5
HKW532 HKW542 HKW552 HKW562
22 HAM dan Tindak Pidana Korupsi Hukum Perdagangan International Penyelesaian Sengketa Bisnis Hukum Jaminan Legal Drafting sks 2 2 2 2 2 Semester Genap
4.5. Dosen
Prof. Dr. Asep Warlan Yusuf, SH., MH. Prof. Dr. B. Arief Sidharta, SH.
Prof. Dr. B. Koerniatmanto Soetoprawiro, SH. Prof. Dr. Bernadette M. Waluyo, SH., M.Hum., CN. Prof. Dr. C. F. G. Sunaryati Hartono, SH.
Prof. Dr. Johannes Gunawan, SH., LL.M. Dr. Anthon Freddy Susanto, SH., M.Hum. Dr. Anne Safrina Kurniasari, SH., LL.M. Dr. Bayu Seto Hardjowahono, SH., LL.M. Dr. Eni Rohyani, SH., M.Hum.
Dr. Ida Susanti, SH., LL.M.
Dr. Johannes Ibrahim Kosasih, SH., M.Hum. Dr. Marni Emmy Mustafa, SH, MH.
Dr. Niken Savitri, SH., MCL.
Dr. Pan Lindawaty S. Sewu, SH., M.Hum. Dr. Sentosa Sembiring, SH., MH.
Dr. Tristam P. Moeliono, SH., MH., LL.M. Agustinus Pohan, SH., MS.
Sri Rahayu Oktoberina, SH., MPA.
4.6. Silabus
4.6.1. Mata Kuliah Wajib Umum Teori Hukum (HUW500)
Teori hukum (Meuwissen, Gijssels-van Hoecke, Bruggink dan penulis-penulis Anglo Saxis), teori ilmu hukum, berbagai disiplin hukum, tinjauan ilmu hukum dari sudut pandang positivistik dan normatif, konsep ilmu (Atomisme Logikal, Positivisme Logikal, Rasionalisme Kritis, Kuhn, Hermeneutik, Pragmatisme), pengembangan ilmu hukum dengan analisis kaidah, aturan, asas dan sistem hukum, hubungan hukum dan moral, ilmu hukum dan ilmu-ilmu sosial.
Sosiologi Hukum Indonesia (HUW501)
Ruang lingkup sosiologi hukum, analisis sistem hukum, dampak dan efektivitas hukum, hukum, kekuasaan, dan struktur sosial, kultur hukum, perubahan masyarakat dan perubahan hukum.
Kode Nama Mata Kuliah HKE502 HKE512 Hukum Perpajakan Hukum Ketenagakerjaan sks 2 2
Kode Nama Mata Kuliah HKE522
HKE532 HKE542 HKE552
Hukum Kompetisi
Hukum Perlindungan Konsumen Kapita Selekta Hukum Bisnis Hukum Perijinan sks 2 2 2 2 Semester Ganjil Mata Kuliah Pilihan
Sejarah dan Politik Hukum (HUW502)
Batasan, pengertian, ruang lingkup dan metode sejarah hukum, kegunaan sejarah hukum bagi pengembangan hukum (teoritis dan praktis), garis besar perkembangan hukum dalam tradisi Civil Law dan Common Law dan sejarah hukum Indonesia serta arah perkembangannya di masa mendatang.
Filsafat Hukum Modern (HUW503)
Nilai-nilai dasar penegakan kaidah hukum di dalam masyarakat, konsep keadilan, equality, ketertiban, hubungan antara hukum dan kekuasaan, pengertian hak dan kewajiban, pengertian sanksi, kedudukan manusia di dalam hukum.
Metode Penelitian dan Penemuan Hukum (HUW504)
Keterampilan meneliti dan menemukan hukum serta menuangkan hasil penelitian dan penemuan hukum tersebut dalam suatu laporan tesis
4.6.2. Konsentrasi Hukum Bisnis
Peranan Hukum Dalam Pembangunan Ekonomi (HBW601)
Seluk beluk tentang economic analysis of law dan peran hukum ekonomi dalam membentuk hubungan yang saling menunjang antara gejala ekonomi dan gejala hukum (kedudukan, fungsi dan peran hukum dalam era globalisasi ekonomi, berbagai teori pembangunan yang relevan dengan negara berkembang, dan aspek-aspek hukum dari investasi asing melalui Perusahaan Transnasional serta dampaknya bagi negara berkembang).
Perbandingan Hukum Kontrak (HBW602)
Membandingkan hukum kontrak menurut tradisi Civil Law dan Common Law. Hukum Perdagangan Internasional (HBW603)
Konsep-konsep dan aturan-aturan dalam konteks Tata Perekonomian Dunia yang baru; kesepakatan-kesepakatan Kerjasama Internasional dan Regional di bidang perdagangan, seperti World Trade Organization, The General Agreement on Tarrifs and Trade, Masyarakat Eropa, NAFTA, APEC, ASEAN, AFTA dsb, serta pengaruhnya terhadap perkembangan pola dan strategi perdagangan internasional Indonesia; tata cara dan pola pelaksanaan perdagangan internasional ditinjau dari sudut Hukum Perdata Internasional, seperti yang dimaksudkan dalam the Vienna Convention on the International Sale of Goods; dampak dari regulasi internasional di bidang bisnis dan perdagangan terhadap peraturan hukum dan perkembangan aktivitas bisnis dan perdagangan di dalam negeri; aspek-aspek praktikal dari pemberlakuan kaidah-kaidah hukum dan kebiasaan perdagangan internasional terhadap aktivitas bisnis dan perdagangan Indonesia.
Kapita Selekta Masalah Hukum Bisnis (HBW604)
Aspek-aspek yuridis dari transaksi waralaba (Franchising), beberapa persoalan hukum dalam kontrak-kontrak BOT, aspek-aspek kontraktual dari transaksi Imbal Beli (Countertrade). Sedang dipikirkan kemungkinan untuk pembahasan tentang beberapa jenis transaksi bisnis internasional yang sudah diatur di dalam konvensi-konvensi internasional seperti international leasing, factoring, merger dan e-commerce.
Hukum Jaminan (HBE601)
Macam-macam jaminan yang dikenal dalam hukum Indonesia, bagaimana konstruksi yuridis dari perjanjian jaminan dan bagaimana kekuatan hukum dari perjanjian jaminan serta masalah-masalah yang timbul dalam praktek sehubungan dengan UUHT bagi perbankan dan segi-segi hukum yang berkaitan dengan penyelesaian masalah kredit macet perbankan serta masalah eksekusinya.
Aspek Hukum Waralaba (HBE602)
Berbagai aspek hukum yang berkaitan dengan konsep waralaba, jenis-jenis dan pola waralaba, perjanjian dan jenis-jenis perjanjian waralaba, perburuhan dalam waralaba, dan aspek HaKI dari waralaba.
Kontrak Dagang Internasional (HBE603)
Asas-asas umum dalam perjanjian; elemen-elemen pokok dari suatu transaksi dan kontrak bisnis (baik domestik maupun internasional); elemen-elemen kontrak bisnis; jenis-jenis utama kontrak bisnis dan perdagangan; aspek-aspek khusus dalam kontrak-kontrak bisnis transnasional; teknik perumusan substansi perjanjian ke dalam pasal-pasal dan atau persyaratan-persyaratan kontrak bisnis; kapita selekta kontrak di bidang atau aktivitas bisnis tertentu, seperti distributorship, agency, franchise, international sale. Teknik Penyelesaian Sengketa Bisnis (HBE604)
Asas-asas dalam penyelesaian perselisihan dalam bisnis; metode dan teknik contract adaption, metode dan teknik meditation and reconciliation; metode dan teknik Commercial Arbitration; metode dan teknik litigasi di forum pengadilan.
Hukum Kompetisi Dalam Bisnis (HBE605)
Aspek-aspek hukum, ekonomi dan etika dari para pelaku ekonomi atau pengusaha dalam menjalankan usahanya dalam sistem ekonomi pasar; bagaimana peran dan fungsi pemerintah sebagai regulator sekaligus pelaku ekonomi dalam upaya menciptakan suatu persaingan bisnis yang sehat bagi sesama pelaku ekonomi dan konsumen dalam sistem ekonomi pasar.
Masalah Kemiskinan dan Keadilan Sosial (HBE606)
Identifikasi makna kemiskinan dan keadilan sosial serta hubungan antara keduanya, dan peranan hukum dalam upaya penanggulangan kemiskinan dan realisasi keadilan sosial. Permasalahan Hukum dalam Perusahaan (HBE607)
Jenis dan kedudukan yuridik Perusahaan sebagai badan usaha dan badan hukum yang dikenal dalam praktik bisnis; Konsep dan batasan badan usaha sebagai badan hukum (legal entity); aturan hukum positif yang mengatur tentang pendirian perusahaan, masalah permodalan, organ dalam perusahaan; aspek hukum yang muncul dengan adanya penggabungan perusahaan (merger, akuisi dan konsolidasi); masuk bursa (go public); Keberadaan Perusahaan Transnasional (Multi National Corporation, MNC) di Indonesia.
Permasalahan Perlindungan Hukum bagi Konsumen (HBE608)
Pemahaman tentang tanggung jawab para pelaku usaha dalam rangka perlindungan bagi para konsumen.
Pidana dalam Bisnis (HBE609)
Makna tindak pidana dan kriminologi dalam aspek binis sebagai bagian dari kehidupan manusia, serta pengkajian aspek pidana dalam pelbagai peraturan perundang-undangan tentang bisnis.
Perlindungan Hukum atas Kekayaan Intelektual (HBE610)
Kedudukan Hukum Kekayaan Intelektual (HKI) dalam sistem hukum kebendaan; Penggolongan dan jenis jenis HKI; pengaturan HKI dalam tataran hukum nasional maupun hukum internasional; arti pentingnya perlindungan HKI dalam kerangka bisnis; HKI sebagai obyek transaksi bisnis; perjanjian (lisensi) dalam HKI; lembaga pendaftaran HKI; perkembangan makna HKI lewat putusan pengadilan (Yurisprudensi).
Aspek Hukum Masalah Lingkungan dan Tataruang (HBE611)
Kendala-kendala yang timbul dalam penegakan hukum lingkungan, baik penegakan Hukum Lingkungan Administratif, Perdata, maupun Pidana; pendekatan ekonomi serta penggunaan instrumen-instrumen ekonomi seperti fasilitas perpajakan, bea masuk, audit lingkungan dan semua jenis insentif dan disinsentif ekonomi yang dapat diterapkan dalam upaya perlindungan lingkungan.
4.6.3. Konsentrasi Hukum Pemerintahan Daerah Aspek Hukum Aset dan Kekayaan Daerah (HPW601)
Pengaturan aset dan kekayaan yang terdapat di dalam kewenangan pemerintah daerah, serta yang harus dikelola secara efektif dan efisien demi terselenggaranya pelayanan pemerintah daerah bagi masyarakat yang bersangkutan.
Hukum Otonomi Desa dan Masyarakat Adat (HPW602)
Permasalahan hukum yang ada pada pengurusan otonomi desa di Jawa-Bali dan pelbagai bentuk masyarakat adat di Luar Jawa-Bali.
Masalah Kewenangan dalam Hukum Pemerintahan Daerah (HPW603)
Permasalahan perselisihan kewenangan antar instansi dan antar daerah dan pola-pola penyelesaiannya di dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Hukum Perijinan (HPW604)
Makna perijinan dalam pengurusan pemerintahan khususnya di daerah, fungsi dan pentingnya urusan perijinan dalam kehidupan bermasyarakat, beserta tatacara atau prosedur perijinan itu sendiri.
Kapita Selekta Permasalahan Daerah (HPE601)
Pelbagai permasalahan aktual serta alternatif penyelesaian hukum yang sekiranya dapat disodorkan sebagai bahan pengambilan keputusan oleh pihak Pemerintah Daerah. Aspek Hukum Community Development (HPE602)
Pelbagai permasalahan sosial di masyarakat luas serta pelbagai alternatif kemungkinan penyelesaian masalah dari sudut pandang ilmu hukum.
Analisis Kebijakan Publik (HPE603)
Hakekat kebijakan publik, pola-pola proses pengambilan kebijakan publik serta