Halaman / Pages
SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS' STATEMENT LETTER
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITOR'S REPORT
LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENTS
Laporan Posisi Keuangan 1 Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Statements of Profit or Loss and
Komprehensif Lain 2 Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas 3 Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas 4 Statements of Cash Flows
Kas dan setara kas 3e, 5, 30, 31 7.716.073.223 9.115.772.259 Cash and cash equivalents
Piutang pembiayaan konsumen 3d, 3j, 3k, 30 Consumer financing receivables
Pihak ketiga 481.339.867.338 958.502.345.838 Third parties
Penyisihan kerugian penurunan Allowance for impairment losses of
nilai piutang pembiayaan konsumen (136.833.068.381) (19.033.068.381) consumer financing receivables Piutang pembiayaan konsumen-bersih 344.506.798.957 939.469.277.457Consumer financing receivables - net
Piutang lain-lain 7, 30 122.926.655.500 1.236.577.000 Other receivables
Uang muka dan biaya dibayar dimuka 3f, 8 3.408.528.863 5.635.435.750 Advance and prepaid expenses Aset tetap - bersih 3g, 9 3.513.514.560 6.816.338.940 Property and equipment - net Aset takberwujud - bersih 3h, 10 1.107.709.766 1.750.907.516 Intangible assets - net Aset pajak tangguhan 3l, 4, 13d 381.969.206 326.360.126 Deferred tax asset
Uang jaminan 176.105.000 161.955.000 Deposit
JUMLAH ASET 483.737.355.075 964.512.624.048
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
Utang bank 3d, 11, 30 372.872.337.398 676.542.813.814 Bank loans
Biaya yang masih harus dibayar 12, 30 1.439.402.084 2.773.112.760 Accrued expenses
Utang pajak 13a 211.351.112 278.791.256 Taxes payable
Utang lain-lain Other payables
Pihak ketiga 3d, 14, 30 45.060.939.342 22.493.543.896 Third parties
Pihak berelasi 3d, 14, 29, 30 2.358.868.522 1.101.020.980 Related parties Liabilitas imbalan pasca kerja 3i, 26 2.371.749.072 2.993.184.978 Post-employment benefits obligations
Jumlah liabilitas 424.314.647.530 706.182.467.684 Total liabilities
EKUITAS EQUITY
Modal saham - nilai nominal Capital stock - Rp100
Rp100 per saham par value per share
Modal dasar - 4.500.000.000 saham Authorized - 4.500.000.000 shares
Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid
-penuh - 2.188.500.000 saham 15 218.850.000.000 218.850.000.000 2.188.500.000 shares Uang muka setoran modal 16 40.037.612.100 Advance for capital stock subcriptions -Tambahan modal disetor 17 1.478.055.124 1.478.055.124 Additional paid-in capital Komponen ekuitas lainnya (3.915.924.799) (4.458.406.701) Other equity component
Saldo laba (rugi) Accumulated profit (loss)
Telah ditentukan penggunaannya 1.000.000.000 1.000.000.000 Appropriated
Belum ditentukan penggunaannya (198.027.034.880) 41.460.507.941 Unappropriated
Jumlah ekuitas 59.422.707.545 258.330.156.364 Total equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 483.737.355.075 964.512.624.048 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See the accompanying notes to financial statements which are an integral part
of these financial statements Lihat catatan atas laporan keuangan
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
PENDAPATAN 3k INCOME
Pendapatan pembiayaan konsumen 19 86.291.721.509 180.270.662.037 Consumer financing income
Pendapatan sewa pembiayaan 18 - 30.770.623 Finance lease income
Pendapatan operasi lain 20 4.923.032.308 12.751.841.303 Other operation income
Pendapatan keuangan 23 49.018.290 59.352.581 Finance income
Pendapatan lain-lain 25 173.443.998.523 593.906.907 Other income
Jumlah pendapatan 264.707.770.630 193.706.533.451 Total income
BEBAN EXPENSES
Beban umum dan administrasi 21 (66.761.303.468) (66.053.284.192)General and administrative expenses
Beban bunga dan keuangan 22 (98.252.669.041) (104.324.889.366) Interest and financial expenses
Beban lain-lain 24 (339.417.777.322) (17.850.518.685) Other expenses
Jumlah beban (504.431.749.831) (188.228.692.243) Total expenses
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (239.723.979.201) 5.477.841.208 INCOME (LOSS) BEFORE TAX
MANFAAT (BEBAN) PAJAK TAX BENEFIT (EXPENSES)
Pajak kini 13c - (1.632.456.250) Current tax
Pajak tangguhan 13d 236.436.380 162.126.352 Deferred tax
Manfaat/(Beban) pajak - bersih 236.436.380 (1.470.329.898) Tax benefit/(expense) - net
LABA (RUGI) BERSIH NET INCOME (LOSS)
TAHUN BERJALAN (239.487.542.821) 4.007.511.310 FOR THE YEAR
PENGHASILAN OTHER COMPREHENSIVE
KOMPREHENSIF LAIN INCOME
Pos yang tidak akan direklasifikasi Item that will not be reclassified
ke laba rugi subsequently to profit or loss
Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement post-employment
imbalan pasca kerja 26 723.309.202 103.765.717 benefits obligations
Pajak tangguhan terkait 3l (180.827.300) (25.941.429) Related deferred tax
Jumlah penghasilan Total other comprehensive
komprehensif lain 542.481.902 77.824.288 income
JUMLAH LABA (RUGI) TOTAL COMPREHENSIVE
KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (238.945.060.919) 4.085.335.598 INCOME (LOSS) FOR THE YEAR
LABA (RUGI) BERSIH PER BASIC EARNING (LOSS)
SAHAM DASAR (109) 3 PER SHARE
Lihat catatan atas laporan keuangan See the accompanying notes to
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan financial statements which are an integral part
Saldo per 1 Januari 2018 218.850.000.000 - 1.478.055.124 (4.536.230.989) 500.000.000 37.952.996.631 254.244.820.766 Balance as of January 1, 2018 Laba tahun berjalan - - - - 500.000.000 3.507.511.310 4.007.511.310 Net income for the year Penghasilan komprehensif lain - - - 77.824.288 - - 77.824.288 Other comprehensive income Saldo per 31 Desember 2018 218.850.000.000 - 1.478.055.124 (4.458.406.701) 1.000.000.000 41.460.507.941 258.330.156.364 Balance as of December 31, 2018 Uang muka setoran modal - 40.037.612.100 - - - - 40.037.612.100 Advance for capital stock subcriptions Rugi tahun berjalan - - - - - (239.487.542.821) (239.487.542.821) Net loss for the year Penghasilan komprehensif lain - - - 542.481.902 - - 542.481.902 Other comprehensive income Saldo per 31 Desember 2019 218.850.000.000 40.037.612.100 1.478.055.124 (3.915.924.799) 1.000.000.000 (198.027.034.880) 59.422.707.545 Balance as of December 31, 2019
Lihat catatan atas laporan keuangan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan/ See the accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements
AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari: Cash receipts from:
Transaksi pembiayaan konsumen 295.037.812.981 448.083.871.758 Consumer financing transactions
Bank-bank sehubungan dengan Banks in connection with
transaksi kerjasama the transaction of joint
pembiayaan bersama - 45.398.605.426 financing cooperation
Jasa administrasi dan operasional Administration fees and
lainnya 80.785.562 5.054.911.517 other operating income
Transaksi sewa - 495.780.962 Lease transactions
Pendapatan non operasional 4.071.365.224 8.350.189.274 Non-operating income
Pengeluaran kas untuk: Cash disbursements for:
Transaksi pembiayaan konsumen (75.014.388.702) (127.301.486.892) Consumer financing transactions
Bank-bank sehubungan dengan Banks in connection with
transaksi kerjasama the transaction of joint
pembiayaan bersama (39.075.209.803) (122.583.390.926) financing cooperation
Pembayaran kepada karyawan (27.475.551.557) (32.338.954.291) Payments to employees
Pengeluaran operasional lainnya (20.152.218.443) (62.958.975.922) Payments of non operating
Pembayaran pajak (67.440.144) (3.056.116.688) Tax payments
Penerimaan (pengeluaran) lainnya 23.825.242.988 7.222.752.211 Receipts from (payments of) others
Kas bersih diperoleh dari Net cash provided by
(digunakan untuk) (used in) operating
aktivitas operasi 161.230.398.105 166.367.186.429 activities
ARUS KAS DARI CASH FLOW FORM
AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES
Hasil penjualan aset tetap 1.578.133.333 2.070.908.055 Proceed from sales of fixed assets
Perolehan aset tetap (363.871.712) (2.316.845.935) Acquisition of intangible assets
Kas bersih digunakan untuk Net cash used in
aktivitas investasi 1.214.261.621 (245.937.880) investing activities
ARUS KAS DARI CASH FLOW FORM
AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES
Utang bank (163.844.358.763) (168.588.215.865) Bank loans
Kas bersih digunakan untuk Net cash used in
aktivitas pendanaan (163.844.358.763) (168.588.215.865) financing activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) IN
KAS DAN SETARA KAS (1.399.699.036) (2.466.967.316) CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS
AWAL TAHUN 9.115.772.259 11.582.739.575 AT BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS
AKHIR TAHUN 7.716.073.223 9.115.772.259 AT END OF THE YEAR
Lihat catatan atas laporan keuangan See the accompanying notes to
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan financial statements which are an integral part
a. Kegiatan usaha utama Entitas, yaitu: a.
- Pembiayaan investasi; - Investment financing;
- Pembiayaan Modal Kerja; - Working capital financing;
-
--
-b. Kegiatan usaha penunjang Entitas, yaitu: b.
- Melakukan kerjasama dengan bank-bank;
--
--
--
--
-- Melakukan kegiatan penunjang lainnya - Conduct other supporting activities.
PT First Indo American Leasing, Tbk(“Entitas”) didirikan pada tanggal 03 Juli 1981 berdasarkan Akta No. 30, dihadapan Kartini Mulyadi, S.H., notaris di Jakarta, dan akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan surat
keputusannya No. Y.A. 5/549/25 tanggal 20 Nopember 1981 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 25 tanggal 26 Maret 1982.
PT First Indo American Leasing, Tbk (The“Entity”) was established based on Deed No. 30 dated July 03, 1981 of Kartini Mulyadi, SH., notary in Jakarta, and the deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. Y.A. 5/549/25 dated November 20, 1981 and was published in the Supplement of the Republic Indonesia No. 25 dated March 26, 1982.
Entitas memperoleh izin usaha sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. KEP-192/KM.6/2004 tanggal 24 Mei 2004.
The Entity obtained a license to operate as a financing company from the Ministry of Finance of the Republic of
Indonesia in its Decision Letter No.
KEP-192/KM.6/2004 dated May 24, 2004. Anggaran dasar Entitas telah mengalami beberapa kali
perubahan. Perubahan Anggaran Dasar Entitas paling terakhir dinyatakan dalam Akta No. 09 tanggal 18 September 2018, dibuat dihadapan Bertha Suriati
Ihalauw Halim, SH, Notaris di Jakarta yang
perubahannya telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manuasia Republik Indonesia melalui Surat No. AHU-AH.01.03-0244347 tanggal 19 September 2018 yang isinya mengenai perubahan susunan Komisaris dan Direksi.
The Articles of Association have been amended several times. The most recent changes of theEntity’s Article of
Association based on the Deed No. 09 dated
September 18, 2018 by Bertha Suriati Ihalauw Halim, SH, Notary in Jakarta which changes have been received and recorded by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU- AH.01.03-0244347 dated September 19, 2018 regarding the changes Board of Commissioners and Directors.
Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak lain
dalam rangka penagihan dan penerimaan
pembayaran dari para konsumen/debitur;
Cooperate with other parties in order to collect
and receive payments from customers /
debtors;
Melakukan kerjasama dengan
perusahaan-perusahaan asuransi sehubungan dengan
asuransi atas kendaraan bermotor, barang dan jasa yang pembelian/pengadaannya dibiayai dengan fasilitas pembiayaan dari entitas;
Cooperating with insurance companies in
respect of insurance on motor vehicles, goods
and services purchased / procured by
financing facilities from the enttity;
The supporting business activities of the Entity, are: Cooperate with banks;
Melakukan kerjasama dengan dealer
Maksud dan tujuan Entitas ialah menjalankan usaha dalam bidang pembiayaan untuk pengadaan barang dan/atau jasa. Kegiatan usaha yang dapat dilaksanakan adalah:
The purpose and objectives of the Entity activity is financing for procurement of goods and/or services. Business activities that can be implemented are:
The main business activities of the Entity, are:
Pembiayaan multiguna; Multipurpose financing;
Kegiatan usaha lain berdsarkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Other business activities subject to Financial Service Authority (OJK) aproral.
Cooperate with vehicle dealers; Melakukan kerjasama dengan dealer kendaraan
bermotor serta supplier/penyedia barang dan jasa;
Cooperating with motor vehicle dealers and suppliers / suppliers of goods and services;
b. Penawaran Saham Umum Perdana b. Initial Public Offering c. c. President Commissioner Independent Commissioner President Director Director Independent Director
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi The Boards of Commissioners and Directors Berdasarkan akta No. 09 dihadapan Bertha Suriati
Ihalauw Halim, S.H., Notaris di Jakarta tertanggal 18 September 2018, Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Entitas tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut :
Based on Deed No. 09 of Bertha Suriati Ihalauw Halim, S.H., Notary in Jakarta, dated September 18, 2019, the Board of Commissioners and Directors of the Entity as of December 31, 2019 are as follows:
Entitas merupakan entitas anak dari PT Inti Sukses Danamas (‘’ISD’’) dengan persentase kepemilikan sebesar 44,13%. Pemegang saham utama adalah PT Multidana Venturindo Kapitanusa.
The Entity is a subsidiary of PT Inti Sukses Danamas (‘’ISD’’) with ownership percentage of 44,13%. The
ultimate shareholder is PT Multidana Venturindo
Kapitanusa.
Entitas memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Surat Pemberitahuan No. S-274/D.04/2017 tanggal 30 Mei 2017 untuk melakukan penawaran umum perdana atas 766.000.000 saham Entitas kepada masyarakat dengan nilai nominal per saham Rp100,- dan harga penawaran per saham Rp105,- dengan total harga penawaran saham sebesar Rp80.430.000.000,-.
The Entity received the effective statement from
Indonesia Financial Services Authority based on
Notification Letter No. S-274/D.04/2017 dated May 30,
2017, to carry out an Initial Public Offering of
766,000,000 shares with par value Rp100,- per share and offering price Rp105,- per share with total shares offering price was Rp80,430,000,000,-.
Pada tanggal 8 Juni 2017, sebanyak 1.860.225.000
saham dari keseluruhan jumlah saham Entitas
sebanyak 2.188.500.000 saham, telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan sejumlah 328.275.000 saham yang terdiri dari 248.418.415 saham milik PT Inti Sukses Danamas dan 79.856.585 saham milik PT Multikem Suplindo atau 15% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh Entitas setelah Penawaran Umum Perdana Saham, tidak dicatatkan pada BEI sesuai dengan Pasal 11 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 28/POJK.05/2014 tentang
Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan
Pembiayaan.
On June 8, 2017, a total of 1.860.225.000 shares of the Entity’s total shares 2.188.500.000 shares, were listed on Indonesia Stock Exchange (IDX). While 328.275.000 shares consisting of 248.418.415 shares belong to PT Inti Sukses Danamas and 79.856.585 shares belong to PT Multikem Suplindo or 15% of theEntity’s issued and fully paid up capital after Initial Public Offering, were not listed on IDX based on Article 11 of Indonesia Financial Services Authority Regulation No. 28/POJK.05/2014 about the Business Licensing and Institusional of Finance Company.
Entitas berlokasi dan berkantor pusat di Jalan Batu Ceper No. 36, Jakarta Pusat 10120, dan memiliki 36 (tiga puluh enam) kantor cabang yang berlokasi antara lain di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
The Entity is domiciled at Jl. Batu Ceper No. 36, Jakarta Pusat 10120, and has 36 (thirty- six) branches offices located in, among others, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, West Java, Central Java, Daerah Istimewa Yogyakarta, East Java, Sumatera, Kalimantan and Sulawesi.
Komisaris Independen Sukamto Sofyan
Presiden Direktur Sumartono Mardjuki
Presiden Komisaris Kiwantara Mardjuki
Direktur Erinawaty Iskandar
President Commissioner Independent Commissioner President Director Director Independent Director d. d. 2. 2. a. b. ● ●
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Entitas
No.008/LEGAL/SKDIR/II/2017, Entitas mengangkat Sdr. Yoga T. Halim sebagai Sekretaris Perseroan terhitung sejak tanggal 7 Februari 2017 dan berdasarkan Surat
Keputusan Dewan Komisaris Perseroan
No.002/LEGAL/SKKOM/IX/2018 Entitas mengangkat Sdr. Sukamto Sofyan sebagai Ketua Komite Audit terhitung sejak tanggal 4 September 2018, serta pengangkatan Sdr. Pipit Dian Asmoro sebagai Kepala
Audit Internal berdasarkan Surat Keputusan
No.030/LEGAL/SKDIR/VIII/2017, terhitung sejak tanggal 7 Agustus 2017.
Based on the Entity Board of Directors Decree No.008 / LEGAL / SKDIR / II / 2017, the Entity appoints Br. Yoga T. Halim as Corporate Secretary as of February 7, 2017 and based on the Decree of the Company's Board of Commissioners No.002 / LEGAL / SKKOM / IX / 2018 Entity appoints Br. Sukamto Sofyan as Chairman of the Audit Committee as of September 4, 2018, and the appointment of Br. Pipit Dian Asmoro as Head of Internal Audit based on Decree No. 030 / LEGAL / SKDIR / VIII / 2017, starting from 7 August 2017.
Direktur Independen Phang Hon Min
Entitas mempunyai karyawan tetap pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebanyak 224 dan 325 orang (tidak diaudit).
Sekretaris Perusahaan, Komite Audit, dan Audit Internal
Corporate Secretary, Audit Committee, and Internal Audit
Presiden Direktur Sumartono Mardjuki
Direktur Erinawaty Iskandar
Berdasarkan akta No. 40 dihadapan Linda Hernawati, S.H., Notaris di Jakarta tertanggal 22 Mei 2017, Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Entitas tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut :
Presiden Komisaris Kiwantara Mardjuki
Komisaris Independen
Based on Deed No. 40 of Linda Hernawati, S.H., Notary
in Jakarta, dated May 22, 2017, the Board of
Commissioners and Directors of the Entity as of December 31, 2018 are as follows:
As of December 31, 2019 dan 2018, the Entity has 224
and 325 permanent employees respectively
(unaudited).
PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU (“ISAK”) BARU DAN REVISI
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS(“PSAK”) AND INTERPRETATION OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”)
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2019)
Interpretation to Financial Accounting Standards (ISAK) Issued but not Effective in the Current Year (on or after January 1, 2019)
ISAK 33, “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka”, ISAK 33 mengklarifikasi penggunaan tanggal transaksi untuk menentukan kurs yang digunakan pada pengakuan awal aset, beban atau penghasilan terkait pada saat entitas telah menerima atau membayar imbalan di muka dalam valuta asing.
ISAK 33, "Transactions of Foreign Exchange and Advances in Advance", ISAK 33 clarifies the use of transaction dates to determine the exchange rates used in the initial recognition of assets, expenses or related income when the entity has received or paid benefits in advance in foreign currency.
a. b. ● ● b. b. ● ● - -- -● ● ● ●
Amandemen PSAK No. 62, “Kontrak Asuransi -Menerapkan PSAK No. 71: Instrumen Keuangan
dengan PSAK No. 62: Kontrak Asuransi”.
Amendemen ini memberikan 2 (dua) pendekatan yang bersifat opsional bagi entitas asuransi, yakni:
Amendments to PSAK No. 62, "Insurance Contract -Implementing PSAK No. 71: Financial Instruments with PSAK No. 62: Insurance Contract". This Amendment provides 2 (two) approaches that are optional for the insurer, namely:
Deferrral approach: pengecualian temporer dari penerapan PSAK No. 71 bagi entitas yang aktivitas utamanya adalah menerbitkan kontrak asuransi sebagaimana dalam ruang lingkup PSAK No. 62 (yang diterapkan pada level
Deferrral approach: temporary exemption from the application of PSAK No. 71 to an entity
whose principal activity is to issue an
insurance contract as within the scope of PSAK No. 62 (which applies at the level of the Overlay approach: memperkenankan entitas
untuk mereklasifikasi beberapa penghasilan atau beban yang timbul dari aset keuangan yang ditetapkan dari laba rugi ke penghasilan komprehensif lain.
Overlay approach: allows an entity to reclassify multiple income or expenses arising from a defined financial asset from profit or loss to another comprehensive income.
ISAK 34, “Ketidakpastian dalam Perlakuan Pajak Penghasilan”, ISAK 34 mengklarifikasi dan
memberikan panduan dalam merefleksikan
ketidakpastian perlakuan pajak penghasilan dalam laporan keuangan.
ISAK 34, "Uncertainty in Income Tax Treatment", ISAK 34 clarifies and provides guidance in reflecting the uncertainty of income tax treatment in financial statements.
Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2020)
Standards Issued but not Effective in the Current Year (on or after January 1, 2020)
Berikut ini standar baru dan amandemen yang berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020, penerapan dini diperkenankan.
Following are the new standards and amendments applicable on or after January 1, 2020, early adoption is permitted.
REVISI - Lanjutan
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2019) - Lanjutan
Interpretation to Financial Accounting Standards (ISAK) Issued but not Effective in the Current Year (on or after January 1, 2019) - Continued
PSAK No. 71,“Instrumen Keuangan”. PSAK No. 71 mengatur perubahan persyaratan terkait instrumen keuangan seperti klasifikasi dan pengukuran, penurunan nilai, dan akuntansi lindung nilai.
PSAK No. 71, "Financial Instruments". PSAK No. 71 provides for changes in terms of financial
instruments such as classification and
measurement, impairment, and hedge accounting.
PSAK No. 72, “Pendapatan Dari Kontrak Dengan
Pelanggan”. PSAK No. 72 mengatur model
pengakuan pendapatan dari kontrak dengan
pelanggan, sehingga entitas diharapkan dapat melakukan analisis sebelum mengakui pendapatan.
PSAK No. 72, "Revenue From Contract With
Customers". PSAK No. 72 sets the revenue
recognition model of the contract with the customer, so the entity is expected to conduct an analysis before acknowledging the revenue.
b. b.
● ●
3. 3.
a. Pernyataan Kepatuhan a. Compliance Statements
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan b. Basis for the Preparation of Financial Statements Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan SAK,
yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, termasuk standar baru dan yang direvisi, amandemen dan penyesuaian tahunan, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2018, serta Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (sekarang menjadi
Otoritas Jasa Keuangan atau OJK) No.
Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yaitu Peraturan No.VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang berlaku untuk laporan keuangan yang berakhir pada atau setelah tanggal 31 Desember 2012.
The financial statements have been prepared in accordance with SAK, which comprises the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants, including applicable new and revised standards, amendments and annual improvements, effective on or after January 1, 2018 , and Attachment to the Decision of the Chairman of Bapepam - LK (now becoming Indonesian Financial Services Authority or OJK) No. Kep-347/BL/2012 dated June 25, 2012 that is Regulation No.VIII.G.7 regarding Presentation and Disclosures of the Financial Statements of the Public Company that effective for the financial statements that ended on or after December 31, 2012.
Laporan keuangan disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2013),“Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK revisi ini mengubah pengelompokkan item- item yang disajikan dalam penghasilan komprehensif lain (OCI). Item-item yang akan direklasifikasi ke laba rugi akan disajikan terpisah dari item-item yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
The financial statements are prepared in accordance
with PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of
FinancialStatements”. This revised PSAK changes the grouping of items presented in OCI. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified. Beberapa dari SAK dan ISAK termasuk amandemen
dan peyesuaian tahunan yang berlaku dalam tahun berjalan dan relevan dengan kegiatan Entitas telah diterapkan sebagaimana dijelaskan dalam ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting.
Several SAKs and ISAKs including amendments and annual improvements that became effective in the current year and are relevant to theEntity’s operation
have been adopted as disclosed in the “Summary of
Significant Accounting Polices”. Beberapa SAK dan ISAK lainnya yang tidak relevan
dengan kegiatan Entitas atau mungkin akan
mempengaruhi kebijakan akuntansinya dimasa depan sedang dievaluasi oleh manajemen potensi dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan.
Other SAKs and ISAKs that are not relevant to the Entity’s operation or might affect the accounting policies in the future are being evaluated by the management the potential impact that might arise from the adoption of these standards to the financial statements.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES PSAK No. 73, “Sewa”, PSAK No. 73 menetapkan
prinsip-prinsip untuk pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan sewa, dengan tujuan memastikan bahwa lessee dan lessor menyediakan informasi yang relevan yang dengan setia mewakili transaksi tersebut.
PSAK No. 73 “Leases”, PSAK No. 73 establishes
principles for the recognition, measurement,
presentation and disclosure of leases, with the objective of ensuring that lessees and lessors
provide relevant information that faithfully
represents those transactions.
REVISI - Lanjutan
Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2020) - Lanjutan
Standards Issued but not Effective in the Current Year (on or after January 1, 2020) - Continued
c. c.
PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan,
transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk
komitmen dalam laporan keuangan dan laporan
keuangan tersendiri entitas induk dan juga diterapkan
terhadap laporan keuangan secara individual.
Perubahan ini juga memperkenalkan pengecualian dari persyaratan umum pengungkapan pihak berelasi atas
transaksi dengan pemerintah dan entitas yang
dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah (entitas berelasi dengan pemerintah).
This revised PSAK requires disclosure of relationships, transactions and balances related parties, including commitments in the financial statements and applies to
individual financial statements. The amendment
separate financial statements of the parent entity also also introduces an exemption from the general related party disclosure requirements for transactions with government and entities that are controlled, jointly controlled or significantly influenced by the same Government as the reporting entity (government related entities).
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (entitas pelapor).
Related party is a person or an entity related to the entity that prepares financial statements (the reporting entity).
Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara restrospektif atau membuat penyajian kembali
pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas
mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya maka entitas menyajikan kembali laporan keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan.
When the entity adopts accounting policy
retrospectively or restates items in its financial statements or the entity reclassifies the items in its financial statements, the financial statements at the beginning of comparative period are presented.
Transaksi Dengan Pihak-pihak Berelasi Transaction With Related Parties Entitas melakukan transaksi dengan pihak-pihak
berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Entity deals transactions with related parties as defined in PSAK No. 7 (Revised 2010),“Related Party Disclosures”.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah (Rp) yang juga merupakan mata uang fungsional Entitas.
The reporting currency used in the preparation of the
financial statements is Rupiah (Rp) which also
represents functional currency of the Entity.
Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi
kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas yang menggunakan dasar kas.
The financial statements have been prepared on the assumption of going concern and accrual basis except for statements of cash flows using cash basis.
Continued
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan
keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost ), kecuali untuk beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi dalam masing-masing akun tersebut.
The measurement in the financial statements is
historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies of respective account.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan
metode langsung (direct method ) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities
a. a. (i) (i) (ii) (ii) (iii) (iii) b. b. (i) (i) (ii) (ii) (iii) (iii) (iv) (iv) (v) (v) (vi) (vi) (vii (vii)
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi sebagaimana
yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak
mempunyai hubungan pihak-pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
All transactions and balances with significant related parties, whether or not conducted with the terms and conditions, as was done with the parties that have no relation to related parties, have been disclosed in the relevant notes to the financial statements.
entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasikan dalam huruf a.
the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in a).
orang yang didentifikasikan dalam huruf a (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
a person identified in a (1) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transaction was conducted on terms agreed by both parties, which terms may not be the same as other transactions conducted by parties who are not related. kedua entitas tersebut adalah ventura bersama
dari pihak ketiga yang sama.
both entities are joint ventures of the same third party.
suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga
one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
entitas tersebut adalah suatu program imbalan kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas lain yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah
entitas yang menyelenggarakan program
tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
the entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
Suatu entitas mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika entitas memenuhi salah satu hal berikut:
An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:
entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari Entitas yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
the entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu Entitas, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
has control or joint control over the reporting entity;
memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
has significant influence over the reporting entity; or
personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
is a member of the key management
personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person:
ISAK No. 26 (Revisi 2014) menegaskan perlakuan di PSAK No. 55 (Revisi 2014) bahwa entitas harus menilai apakah derivatif melekat disyaratkan untuk dipisahkan dari kontrak utama dan dicatat sebagai derivatif ketika entitas menjadi pihak dalam kontrak tersebut.
ISAK No. 26 (Revised 2014) confirms the treatment in PSAK No. 55 (Revised 2014) that an entity should assess whether an embedded derivative is required to be separated from the host contract and accounted for as a derivative when the entity first becomes a party to the contract.
Prinsip-prinsip dalam standar ini melengkapi prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan untuk mengungkapkan informasi tentang instrumen keuangan di PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
The principles in this standard complement the
principles for recognizing and measuring financial assets and financial liabilities in PSAK No. 55 (Revised
2014), Financial Instruments: Recognition and
Measurement”, and for disclosing information about
them in PSAK No. 60 (Revised 2014), “Financial
Instruments: Disclosures”. PSAK No. 55 (Revisi 2014) berkaitan dengan, antara
lain, pengakuan awal dari aset dan liabilitas keuangan, pengukuran setelah pengakuan awal, penurunan nilai, penghentian pengakuan, dan akuntansi lindung nilai.
PSAK No. 55 (Revised 2014) deals with, among other things, initial recognition of financial assets and
liabilities, measurement subsequent to initial
recognition, impairment, derecognition, and hedge
accounting.
PSAK No. 60 (Revisi 2014) mensyaratkan
pengungkapan kuantitatif dan kualitatif dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan, dan sifat dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas adalah terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut. Selain itu, standar ini menjelaskan persyaratan untuk pengungkapan risiko likuiditas.
PSAK No. 60 (Revised 2014) requires quantitative and qualitative disclosures in the financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments on the financial position and performance, and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period and how the entity manages such risks. In addition, this standard describes the requirement for disclosure of liquidity risk. Entitas menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014),
“Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi
2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran” dan PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Selain itu, Entitas juga menerapkan ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha LuarNegeri” dan ISAK No. 26 (2014), “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”.
The Entity adopted PSAK No. 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition
andMeasurement”, and PSAK No. 60 (Revised 2014),
“Financial Instruments: Disclosures”. In addition, the
Entity also adopted ISAK No. 13, “Hedges of a Net
Investment in a Foreign Operation” and ISAK No. 26
(Revised 2014), “Reassessment of Embedded
Derivatives”. PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan:
Penyajian”, menguraikan persyaratan akuntansi penyajian dari instrumen keuangan, terutama untuk klasifikasi instrumen tersebut dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Standar ini juga memberikan panduan pada klasifikasi terkait dengan suku bunga, dividen dan keuntungan / kerugian, dan ketika aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat di saling hapus.
PSAK No. 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”, outlines the accounting requirements for the presentation of financial instruments, particularly as to the classification of such instruments into financial assets, financial liabilities and equity instruments. The standard also provide guidance on the classification of related interest, dividends and gains/losses, and when financial assets and financial liabilities can be offset.
(1) (1
Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurement
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement
● ●
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
Subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows
Aset Keuangan pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi (FVTPL)
Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL pada saat aset keuangan diperoleh untuk diperdagangan atau ditetapkan pada saat
pengakuan awal sebagai FVTPL. Aset
keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali aset derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Financial assets are classified as FVTPL when the financial assets acquired for trading or designated upon initial recognition as FVTPL. Financial assets are classified as held for trading if acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near future. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as derivative assets effective hedging instruments.
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL), investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM), pinjaman yang diberikan dan piutang, atau aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS).
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2014) are classified as financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL), held-to-maturity investments (HTM), loans and receivables, or available-for-sale (AFS) financial assets.
Entitas menentukan klasifikasi aset keuangan
tersebut pada pengakuan awal dan, jika
diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali klasifikasi aset pada setiap tanggal pelaporan.
The Entity determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where
allowed and appropriate, re-evaluates the
classification of the assets at each reporting date. Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai
wajar, dalam hal investasi tidak diklasifikasikan sebagai FVTPL, nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan.
Financial assets are initially measured at fair value, in the case of investments not classified as at FVTPL, fair value plus transaction costs that are directly attributable to the acquisition or issuance of financial assets.
Aset Keuangan Financial Assets
Aset keuangan diakui pada posisi keuangan ketika entitas menjadi pihak dalam provisi kontrak instrumen.
Financial assets are recognized on the financial position when the entity becomes a party to the contractual provision of the instrument.
(1) (1
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal - Lanjutan Subsequent Measurement - Continued
● ●
● Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo ● Held-to-Maturity Investments
● Pinjaman yang Diberikan dan Piutang ● Loans and Receivables
Metode ini menggunakan SBE untuk
mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat investasi tersebut
dihentikan pengakuannya atau mengalami
penurunan nilai, maupun melalui proses
amortisasi.
This method uses the EIR for discounted estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains and losses are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah
aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and have no quotations in an active market.
Aset keuangan FVTPL termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai FVTPL disajikan dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain termasuk dividen atau bunga yang
diperoleh dari aset keuangan tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi pada saat penjualan atau pelepasan lainnya.
Financial assets at FVTPL include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition as FVTPL are presented in the statement of financial position at fair value with gains or losses from
changes in fair value recognized in the
statement of profit or loss and other
comprehensive income include dividends or interest earned on financial assets without deducting transaction costs that may occur upon the sale or other disposal.
Aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo ketika Entitas mempunyai maksud positif dan
kemampuan untuk memiliki aset keuangan
hingga jatuh tempo.
Non-derivative financial assets with fixed or
determinable payments and maturity are
classified as held-to-maturity investments when the Entity has the positive intention and ability to hold them until maturity.
Setelah pengukuran awal, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif (SBE).
After initial measurement, investments held to maturity are measured at amortized cost using the effective interest method (EIR).
Aset Keuangan - Financial Assets - Continued
Aset Keuangan pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi (FVTPL) - Lanjutan
Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) - Continued
(1) (1
● Pinjaman yang Diberikan dan Piutang - Lanjutan ● Loans and Receivables - Continued
● Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual ● Available-for-Sales (AFS) Financial Assets
● ●
Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau sampai diturunkan nilainya dan pada saat yang sama keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sebagai penyesuaian reklasifikasi.
At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity component until the financial asset is derecognized or until to be determined impaired and at the same time the cumulative gain or loss previously recognized in equity should be recognized to the statement of profit or loss and other comprehensive income as a reclassification adjustment.
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai
tersedia untuk dijual atau yang tidak
diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar kecuali aset keuangan tersebut ditujukan untuk dilepaskan dalam waktu dua belas bulan dari tanggal laporan posisi keuangan.
Available-for-sale (AFS) financial assets are
non-derivative financial assets that are
designated as available-for-sale or are not classified into the three preceding categories. Financial assets are classified as non-current assets unless the asset is intended to be released within twelve months from the date of the financial position.
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual - Lanjutan Available-for-Sales (AFS) Financial Assets – Continued
Setelah pengukuran awal, aset keuangan
tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi saat penjualan atau pelepasan lain, dengan keuntungan atau kerugian komponen yang belum terealisasi diakui sebagai OCI dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya.
After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value without deducting transaction costs that may occur when a sale or other disposal, with unrealized gains or losses recognized as OCI in equity component until the investment is derecognized.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan dalam kelompok ini diukur sebesar biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan SBE.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang
dihentikan pengakuannya atau mengalami
penurunan nilai, maupun melalui proses
After initial recognition, the financial assets are measured at amortized cost using the EIR. Gains and losses are recognized in the
statement of profit or loss and other
comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
(2) Liabilitas Keuangan (2) Financial Liabilities
Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurement
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement
● ●
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai
kelompok diperdagangkan jika mereka
diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali
dalam waktu dekat. Derivatif juga
diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai derivatif liabilitas instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near future. Derivatives are also classified as held for
trading unless they are designated as
derivative liabilities effective hedging
instruments. Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai liabilitas keuangan FVTPL termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai FVTPL disajikan dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Financial liabilities that are designated as financial liabilities at FVTPL include financial liabilities held for trading and designated upon initial recognition as FVTPL are presented in the statement of financial position at fair value with gains or losses from changes in fair value recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income.
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan dalam hal liabilitas keuangan tidak diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut.
Financial liabilities are initially measured at fair value and in the case of financial liabilities not classified as at fair value through profit or loss (FVTPL), fair value plus transaction costs that are directly attributable to the issuance of financial liabilities.
Pengukuran liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
Subsequent measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
Liabilitas Keuangan pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL)
Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Liabilitas keuangan diakui pada posisi keuangan ketika entitas menjadi pihak dalam provisi kontrak instrumen.
Financial liabilitas are recognized on the financial position when the entity becomes a party to the contractual provision of the instrument.
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi (utang lain-lain dan derivatif yang ditentukan sebagai instrumen lindung nilai efektif, mana yang sesuai). Entitas menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2014) are classified as financial liabilities measured at fair value through profit or loss (FVTPL), financial liabilities that are measured at amortized cost (other payables and derivatives designated as effective hedging instruments, which
appropriate). The Entity determines the
classification of its financial liabilities at initial recognition.
(2) Liabilitas Keuangan - Lanjutan (2) Financial Liabilities - Continued Pengukuran Setelah Pengakuan Awal - Lanjutan Subsequent Measurement - Continued
● ●
(3) Saling Hapus Instrumen Keuangan (3) Offsetting of Financial Instruments
(4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan (4) Fair Value of Financial Instruments Aset keuangan dan liabilitas keuangan
saling-hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount presented in the statement of financial position if, and only if, there is a legal right to offset the carrying amount of financial assets and financial liabilities and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously
Nilai wajar instrumen keuangan yang
diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan tanpa
pengurangan untuk biaya transaksi. Untuk
instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to their quoted prices in an active market at the close of business on the financial position date without any deduction for transaction costs. For financial instruments with no active market, fair value is determined using valuation techniques.
Setelah pengakuan awal, selanjutnya liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode EIR.
After initial recognition, financial liabilities are measured at amortized cost using the EIR.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode EIR dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembiayaan atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan
biaya yang merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is calculated by using the EIR method less any allowance for impairment and
financing or principal reduction. The
calculation takes into account any premium or
discount on acquisition and includes
transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat liabilitas tersebut dihentikan
pengakuannya maupun melalui proses
amortisasi.
Gains and losses are recognized in the
statement of profit or loss and other
comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
Liabilitas Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi
(4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan - Lanjutan (4) Fair Value of Financial Instruments - Continued
Penyesuaian Risiko Kredit Credit Risk Adjustment
(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan (5) Impairment of Financial Assets Entitas menyesuaikan harga di pasar yang lebih
menguntungkan untuk mencerminkan adanya
perbedaan risiko kredit pihak lawan (counterparty ) antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Entitas terkait dengan instrumen harus diperhitungkan.
The Entity adjusts the price in the more
advantageous market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the instruments being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liabilities position, the Entity’s credit risk associated with the instrument should be taken into account.
Pada setiap tanggal pelaporan, Entitas
mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif telah terjadinya penurunan nilai atas aset keuangan Entitas. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each reporting date, the Entity assesses whether there is objective evidence that the Entity's financial assets are impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan
pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan
bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in principal or interest payments, the probability that
they will enter bankruptcy or other financial
reorganization and where observable data indicate
that there is a measurable decrease in the
estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan, mengacu pada nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang
didiskontokan, atau model penilaian lain
sebagaimana disyaratkan di PSAK No. 68,
“Pengukuran Nilai Wajar”.
Such techniques may include the use of fair market transactions between the parties who understand and are willing to (arm’s length transactions), referring to the current fair value of another
instrument that is substantially the same,
discounted cash flow analysis or other valuation
models as required in PSAK No. 68 “Fair Value
(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan - Lanjutan (5) Impairment of Financial Assets - Continued
Penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flows ). Sedangkan penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan menggunakan metode statistik dari data historis berupa probability of default dimasa lalu, waktu pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi (loss given default ) yang selanjutnya disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait kondisi ekonomi dan kredit saat ini.
Allowance for impairment losses were assessed individually by using discounted cash flows method. While for allowance for impairment losses on
impaired financial assets that was assessed
collectively, the Entity uses statistical method of the historical data such as the probability of defaults, time of recoveries, the amount of loss incurred (loss
given default), and by considering for
management’s judgement of current economic and credit conditions.
Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif mencakup kerugian kredit yang melekat pada portofolio piutang pembiayaan konsumen dan piutang pembiayaan multiguna dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang dalam portofolio tersebut, namun penurunan nilai secara individual belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan beberapa faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit dan faktor-faktor ekonomi.
Evaluation on allowance for collective impairment
cover credit losses inherent in portfolios of
consumer financing receivables and multipurpose
financing receivables with similar economic
characteristics is performed when there is objective evidence to suggest that they contain impaired
receivables, but the individual impaired items
cannot yet be identified. In assessing the need for
allowance for collective impairment losses,
management considers several factors such as credit quality, portfolio size, credit concentrations and economic factors.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Entitas pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For financial assets carried at amortized cost, the Entity first assesses individually whether objective
evidence of impairment exists individually for
financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are individually not significant.
Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan dilakukanpenilaian secara kolektif.
Individual assessment is performed on the
significant financial assets that had objective evidence of impairment. The insignificant financial assets include in the group of financial assets with similar credit risk characteristics and assessed collectively.
Jika Entitas menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka Entitas memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
However, if the Entity determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, the Entity includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.