commit to user
i
METODE DIKTE DAN LATIHAN
DALAM PELAJARAN BAHASA CHINA MENYIMAK
SHENGDIAO (NADA BACA) DAN PINYIN
DI KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma III Bahasa China
Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret
Oleh :
Luckyta Suci Aldillah C 9609012
PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
commit to user
commit to user
iv MOTTO
’’No body too old to learn’’
(Penulis)
’’Tekad, kerja keras, diiringi berdoa adalah kunci menuju sukses’’ (Penulis)
”Merasa bingung adalah awal dari keberhasilan”
commit to user
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan kasihNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul Metode Dikte dan Latihan dalam Pelajaran Menyimak
Shengdiao (Nada Baca) dan Pinyin pada Pembelajaran Bahasa Mandarin di Kelas X SMA Negeri 4 Surakarta dengan lancar dan tepat waktu.
Dalam menyusun laporan tugas akhir ini, penulis menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak, penulis akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan praktik kerja lapangan dan penyusunan laporan ini. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum., selaku Ketua Program Studi Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Drs. Yohanes Suwanto, M.Hum. dan Umi Arifa Utami, B.Ed., selaku dosen pembimbing dalam penyusunan laporan tugas akhir.
4. Drs. Unggul Sudarmo, M.Pd., selaku kepala sekolah SMA Negeri 4 Surakarta.
5. Dhanar Ary Susanto, A.Md., selaku guru pembimbing dalam praktik kerja lapangan.
commit to user
vi
6. Ayah, Ibu, kak Ratih, kak Beny, yang selalu memberi dukungan moril, spirituil dan materiil, serta adik Karrin, adik Sarah, Raihan, Loveleen yang selalu memberi motivasi.
7. Arifin yang telah memberikan inspirasi dan doa.
8. Teman–teman Program Diploma III Bahasa China yang memberi dukungan. 9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam penyusunan laporan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati menerima saran dan kritik demi kesempurnaan Laporan Observasi Praktik Mengajar ini.
Surakarta, Juli 2012
commit to user
vii ABSTRAK
LuckytaSuciAldillah. 2012.MetodeDikte dan Latihan dalam Pelajaran Menyimak Shengdiao (Nada Baca) dan Pinyin pada Pembelajaran Bahasa Mandarin di Kelas X SMA Negeri 4 Surakarta.Universitas Sebelas Maret Fakultas Sastra dan Seni Rupa Surakarta.
Penulisan Laporan Tugas Akhir ini dilatarbelakangi permasalahan kurangnya kemampuan menyimak shengdiao (nada baca) dan pinyin siswa SMA Negeri 4 Surakarta. Hal ini disebabkan sejak awal tidak terlalu ditekanakan dalam hal nada baca dan pinyin. Oleh karena permasalahan Laporan Tugas Akhir ini, dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) bagaimanakah penggunaan metode dikte dan latihan dalam pelajaran bahasa Mandarin menyimak nada baca dan pinyin, 2) hambatan apa sajakah yang dihadapi dalam penggunaan metode dikte dan latihan dan bagaimanakah cara penanganannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penggunaan metode dikte dan latihan tepat digunakan dalam pelajaran menyimak shengdiao (nada baca) dan pinyin dan juga untuk mengetahui perbedaan keadaan belajar mengajar antara sebelum dan sesudah menggunakan metode dikte dan latihan.
Dari hasil pembahasan Laporan Tugas Akhir menunjukkan bahwa hasil belajar mengajar dengan memanfaatkan metode dikte dan metode latihan ternyata dapat diterima siswa dengan cukup baik terbukti dari hasil evaluasi pembelajaran, nilai rata-rata kelas yang didapat dari ujian pretest adalah 65,53 kemudian terdapat kenaikan nilai rata-rata sebanyak 19,78.Dalam penggunaan metode dikte dan latihan, hambatan yang ditemui salah satunya adalah keadaan kelas yang kurang tenang selama proses pelajaran berlangsung. Upaya yang dilakukan adalah menciptakan kondisi kelas yang tenang dan kondusif selama pelajaran berlangsung.
Berdasarkan hasil pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode dikte dan latihan cukup membantu para siswa dalam meningkatkan kemampuan menyimak shengdiao (nada baca) dan pinyin dalam pelajaran bahasa Mandarin.
Adapun Teknik Pengumpulan Data dalam Laporan Tugas Akhir ini menggunakan Teknik Studi Pustaka, Observasi dan Dokumentasi.
commit to user
viii
摘要
2012 年,Luckyta Suci Aldillah。梭罗国立第四中学一年级汉语听力 课当中采取听写与练习方法。梭罗三一一大学文艺学院,汉语专业。 汉语是一种不同的语言,学汉语不但要学好汉字,而且要能够学好拼 音和声调。拼音与声调的位置很特别,能够帮助我们读汉字,而声调帮助我 们分别它的意义。 笔者在这里研究了梭罗国立第四中学学生的声调和拼音,而发现到他 们对拼音与声调的了解能力还不足。本文的主要目的是为了更了解听写和练 习教学方法是否适合用在听力课的声调和拼音上,而为了知道此方法之前与 之后的效果。 根据本研究,使用听写和练习方法达到合当的效果,学生的反应很 好。但在此,笔者所使用听写和练习方法也不是没有困难,比如上课时学生 们不太安静,因此影响到其他学生。本人在教学当中尽量带动学生而互相配 合。 本文的结论是使用听写和练习方法能够帮助学生们提高他们的听力, 特别是声调与拼音。
commit to user
ix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……….. i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING………... ii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN... iii
MOTTO………... iv
KATA PENGANTAR... v
DAFTAR ISI... vii
ABSTRAK... ix 摘要... x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitan... 3 D. Manfaat Penelitian... 4
E. Teknik Pengumpulan Data... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6
A. Pengertian Belajar... 6 1. Definisi Belajar... 6 2. Tujuan Belajar... 7 3. Teori Belajar... 8 B. Pengertian Mengajar... 9 1. Definisi Mengajar... 9 2. Metode Mengajar... 11 3. Metode Dikte………... 12 4. Metode Latihan………. 13
C. Pembelajaran Menyimak Bahasa Mandarin... 14
commit to user
x
2. Menyimak 拼音 Pīnyīn... 14
3. Menyimak Nada Baca (声调 Shēngdiào)……….. 21
BAB III PEMBAHASAN... 23
A. Gambaran Umum Sekolah... 23
1. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 4 Surakarta... 23
2. Motto, Visi dan Misi SMA Negeri 4 Surakarta... 25
3. Stuktur Organisasi SMA Negeri 4 Surakarta……..……….. 26
4. Ekstrakulikuler………..……… 28
B. Pembuatan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran... 29
C. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar... 57
D. Evaluasi Pembelajaran... 61
E. Hambatan dan Solusi... 63
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 65
A. Kesimpulan... 65
B. Saran... 66
DAFTAR PUSTAKA... 68
commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Sekarang ini bahasa Mandarin memiliki tempat tersendiri di era globalisasi. Minat untuk belajar bahasa Mandarin semakin meningkat. Banyak sekolah menengah ke atas yang memasukkan bahasa Mandarin ke dalam kurikulum pendidikan yang wajib dipelajari. Bahasa Mandarin merupakan bahasa internasional kedua setelah bahasa Inggris. Bahasa Mandarin digunakan oleh lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia sehingga mempelajari bahasa ini akan memungkinkan kita berkomunikasi lancar dengan seperlima populasi dunia. Dan jika ekonomi China saat ini menduduki posisi kedua dan semakin berkibar, tidak sulit untuk membayangkan bahwa bahasanya, Mandarin akan ikut tersebar juga, sama seperti pola yang dilalui oleh bahasa Inggris dulu sebelum sampai pada posisinya saat ini. Jika ekonomi China terus tumbuh seperti sekarang, maka mau tak mau akan memaksa mitra dagangnya untuk memahami bahasa negara itu. Popularitas bahasa Mandarin semakin meningkat seiring dengan semakin menguatnya perekonomian China yang kini menjadi kekuatan utama ekonomi di Asia bahkan di dunia.
Bahasa Mandarin seperti bahasa Indonesia, tidak memiliki bentuk past
tense atau past continuous tense seperti bahasa Inggris. Yang agak sulit adalah
bahasa Mandarin memiliki 4 (empat) nada yang digunakan untuk membedakan arti.
commit to user
Bahasa Mandarin memiliki 4 nada yang menjadi pembeda arti kata. Dalam bahasa Mandarin sering muncul kata–kata yang konsonan dan vokalnya sama sehingga nadalah yang menjadi alat untuk membedakan bunyi dan arti. (Haryanti dan Mei, 2010:6)
Nada pertama (nada datar), nada kedua (nada naik, seperti orang bertanya), nada ketiga (nada rendah) dan nada keempat (nada tinggi yang diucapkan seperti membentak). Salah pengucapan pelafalan dan nada baca maka akan menyebabkan salah arti. Untuk bisa membedakan nada baca tentu saja kita harus bisa mempelajari dan menyimak dengan baik. Karena jika kita salah mendengarkan suatu kata ataupun kalimat bahasa Mandarin yang diucapakan oleh seorang yang bisa berbahasa Mandarin, maka maksud dari kalimat itu pun akan berbeda, hal inilah yang dapat menyebabkan miss communication.
Bentuk penulisan 拼音 pīnyīn berupa suku kata yang dinamakan 音节
yīnjié yang terdiri dari huruf konsonan (声母 shēngmǔ), vokal (韵母 yùnmǔ) dan
diberi nada baca (声调 shēngdiào).
Kemampuan menyimak setiap peserta didik tentu saja berbeda, ditambah lagi perilaku setiap peserta didik terhadap suatu tema pelajaran pun berbeda. Oleh karena itu, sebagai tenaga pengajar kami melakukan penelitian yang berorientasi pada kemampuan menyimak nada baca dan pinyin dalam pelajaran menyimak bahasa Mandarin dengan menggunakan metode pemebelajaran tertentu, sehingga dapat membantu siswa dalam mempelajari dasar menyimak nada baca dan pinyin. Untuk itu kami sebagai tenaga pengajar telah meneliti tentang menyimak nada
commit to user
baca dan pinyin di kelas X SMA Negeri 4 Surakarta dan menemukan beberapa metode pembelajaran yang sesuai dengan pelajaran menyimak tersebut agar siswa dapat membedakan nada baca (声调 shēngdiào), konsonan (声母 shēngmǔ) dan
vokal (韵母 yùnmǔ) melalui pelajaran menyimak. Tentu saja penelitian dilakukan
berdasarkan keadaan serta kemampuan siswa yang disesuaikan dengan materi ajar di sekolah yang bersangkutan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimanakah penggunaan metode dikte dan latihan dalam pelajaran menyimak nada baca dan pinyin ?
2. Hambatan apa sajakah yang dihadapi dalam penggunaan metode dikte dan latihan dan bagaimanakah cara penanganannya?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah:
1. untuk mengetahui penggunaan metode dikte dan latihan dalam menyimak nada baca dan pinyin.
2. untuk mengetahui hambatan–hambatan yang dihadapi dalam penggunaan metode dikte dan latihan dan cara penanganannya.
commit to user D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan Laporan Tudas Akhir ini adalah:
1. Secara Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif dalam mengembangkan metode pembelajaran bahasa Mandarin, khususnya menggunakan metode dikte dan latihan.
2. Secara Praktis
Diharapkan Laporan Tugas Akhir ini dapat dijadikan model mengajar bagi guru pamong dalam pembelajaran bahasa Mandarin menyimak nada baca dan pinyin.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Adapun teknik pengumpulan data dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Teknik Obervasi
Adapun penulis melihat penggunaan metode pembelajaran yang digunakan guru pamong ketika pelajaran bahasa Mandarin.
commit to user
Teknik ini dilakukan dengan mempelajari berbagai keterangan yang sesuai dengan proses yang diamati maupun buku-buku penunjang lainnya yang berkaitan dengan materi kerka praktik dan tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir. Dalam hal ini penulis memanfaatkan perpustakaan pusat, perpustakaan fakultas dan perpustakaan D3 bahasa China.
3. Teknik Dokumentasi
Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data dari arsip yang menunjang pembuatan laporan tugas akhir. Adapun arsip yang digunakan dalam penulisan laporan tugas akhir ini adalah data-data mengenai nama siswa, jumlah guru dan karyawa, struktur organisasi sekolah dan lain-lain.
commit to user BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar
1. Definisi Belajar
Menurut Sardiman, “belajar adalah berubah.‟‟Dalam hal ini yang dimaksudkan belajar berarti usaha mengubah tingkah laku. Jadi belajar akan membawa suatu perubahan pada individu–individu yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri.Jelasnya menyangkut segala aspek organisme dan tingkah laku pribadi seseorang.Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko– fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya.(Sardiman, 1986: 21).
“Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Belajar akan lebih baik jika subjek belajar itu mengalami atau melakukannya sendiri. Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko–fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya.Kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.” (Sardiman, 1986:20)
Belajar bisa dikatakan juga sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep
commit to user
ataupun teori. Di dalam belajar tentu ada proses, jelasnya proses belajar senantiasa merupakan perubahan tingkah laku dan terjadi karena hasil pengalaman.
2. Tujuan Belajar
Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan(kondisi) belajar yang lebih kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan mengajar. Mengajar diartikan sebagai usaha penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar.
”Sistem lingkungan belajar terdiri atau dipengaruhi oleh berbagai komponen yang masing–masing akan saling mempengaruhi. Komponen– komponen itu misalnya tujuan pembelajaran yang akan dicapai, materi yang diajarkan, guru dan siswa yang memainkan peranan serta dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana prasarana belajar–mengajar yang tersedia.”(Sardiman, 1986:25)
Komponen–komponen sistem lingkungan saling mempengaruhi secara bervariasi sehingga setiap peristiwa belajar memiliki profil yang unik dan kompleks. Mengenai tujuan belajar itu sebenarnya sangat kompleks. Menurut Sardiman (1986:28), ditinjau secara umum, maka tujuan belajar adalah sebagai berikut:
a. Untuk mendapat pengetahuan
Hal ini berhubungan dengan kemampuan berpikir. Kita tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan kita. Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya di dalam kegiatan belajar.
commit to user
Penanaman konsep juga memerlukan suatu keterampilan. Keterampilan memang dapat dididik, yaitu dengan banyak melatih kemampuan. Interaksi yang mengarah pada pencapaian keterampilan itu akan menuruti kaidah–kaidah tertentu dan bukan semata–mata hanya menghafal atau meniru.
c. Pembentukan sikap
Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik, tidak akan terlepas dari soal penanaman nilai–nilai. Oleh karena itu, guru tidak hanya sekedar ”pengajar”, tetapi betul–betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai–nilai itu kepada anak didiknya. Dengan begitu, anak didik akan tumbuh kesadaran dan kemauannya untuk mempraktikkan segala sesuatu yang sudah dipelajarinya. Setelah terjadi proses internalisasi akibat dari siswa melakukan observasi terhadap gurunya, maka akan terbentuk suatu sistem kepribadian yang utuh. Dan untuk itu semua diperlukan sistem lingkungan yang mendukung.
3. Teori Belajar
Menurut Sardiman (1986:30), secara global ada tiga teori belajar yaitu teori ilmu menurut jiwa daya, teori belajar menurut ilmu jiwa gestalt, teori belajar menurut ilmu jiwa asosiasi.
commit to user
Teori ini mengatakan bahwa jiwa manusia terdiri dari bermacam– macam daya. Masing–masing daya dapat dilatih untuk memenuhi fungsinya. Untuk melatih suatu daya dapat digunakan berbagai cara atau bahan. Sebagai contoh untuk melatih daya ingat dalam belajar misalnya dengan menghafal kata–kata, angka atau istilah–istilah penting. Yang penting dalam hal ini bukan penguasaan bahan atau materinya, melainkan hasil dari pembentukan daya–daya tersebut. Kalau sudah demikian, maka seseorang yang belajar itu akan berhasil. b. Teori Belajar Menurut Jiwa Gestalt
Teori ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting dari bagian– bagian. Kegiatan belajar bermula dari suatu pengamatan yang dilakukan secara menyeluruh. Menurut teori ini, mudah atau sulitnya suatu pemecahan masalah itu tergantung pada pengamatan.
c. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Asosiasi
Ilmu Jiwa Asosiasi berprinsip bahwa keseluruhan itu sebenarnya terdiri dari penjumlahan bagian–bagian.
B. Pengertian Mengajar 1. Definisi Mengajar
Mengajar merupakan perwujudan interaksi dalam proses komunikasi. Mengajar adalah suatu aktivitas guru di dalam kelas dalam rangka membantu siswa untuk belajar, mentransfer ilmu dan menambah
commit to user
ilmu, sehingga dari yang semula tidak mengerti atau kurang paham menjadi mengerti atau lebih paham. Sebagai seorang guru yang baik dan mumpuni, kita tidah hanya dituntut untuk mengajar saja, tetapi juga harus mengerti bagaimana keadaan kelas, mengerti bagaimana karakter–karakter para siswa, sehingga terciptalah kegiatan belajar mengajar yang positif, kondusif dan menyenangkan. Untuk membuat suasana belajar di kelas lebih menyenangkan dan siswa lebih tertarik untuk mengikuti pelajaran, diharapkan guru dalam mengajar melakukan suatu inovasi supaya kegiatan belajar tidak monoton dan siswa akan lebih tertarik, sehingga lebih semangat dalam belajar. Akhirnyapun siswa mendapatkan hasil belajar yang memuaskan, tentu saja hal ini tidak terlepas dari kerja sama yang baik antara guru yang mengajar dengan siswanya yang menimba ilmu. Di dalam mengajar guru hanya sebagai fasilitator, jadi diharapkan siswa yang lebih aktif untuk menggali ilmu dengan memanfaatkan guru sebagai fasilitatornya dan memperbarui pengetahuan mereka dengan membaca ataupun melakukan kegiatan positif lainnya. Sebagai fasilitator, guru juga harus mengajar dengan sebaik–baiknya, memberikan yang seharusnya didapat oleh siswa tanpa membeda–bedakan siswa, mengajar dari hati akan membuat ilmu yang guru berikan kepada siswa menjadi lebih berarti. Ketika mengajar, siswa menyimak, memperhatikan, melihat dan mungkin saja siswa bisa meniru cara kita, itu semua dilakukan siswa karena siswa sedang mencari sesuatu dari dalam dirinya (jati diri) terlebih siswa di Sekolah Menengah Atas dan gurulah menjadi salah satu objek bagi mereka. Jadi sebagai guru
commit to user
berikanlah hal–hal yang positif untuk siswa karena siswa banyak belajar dari apa yang mereka lihat.
Mengajar secara efektif bergantung pada pemilihan dan penggunaan metode yang serasi dengan tujuan mengajar.Penggunaan metode yang serasi akan menyangkut lancar atau tidaknya tugas seorang guru. Cara belajar mengajar yang baik adalah mempergunakan kegiatan siswa–siswa sendiri secara efektif di dalam kelas, merencanakan kegiatan dan melaksanakan kegiatan dengan kontinu dan bisa juga melalui kerja kelompok.
2. Metode Mengajar
MenurutSardiman (1986:76) metode pembelajaran adalahcara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Menurut Suryosubroto (2009:88) menyatakan, “Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan.” Menurut Surakhmad (dalam Suryosubroto:1961:140) metode pembelajaran adalah cara–cara pelaksanaan daripada proses pengajaran atau soal bagaimana tekhnisnya sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada murid–murid di sekolah.
Pemberian pengetahuan kepada murid–murid dalam proses belajar mengajar dilakukan oleh guru di sekolah dengan menggunakan cara–cara atau metode tertentu. Cara demikianlah yang kita sebut dengan metode mengajar atau metode pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar kita tidak bisa secara sembarangan dalam menggunakan metode pembelajaran. Metode pembelajaran
commit to user
harus dipilih dan disesuaikan dengan materi ajar, sehingga tujuan belajar dapat tercapai secara maksimal. Jadi metode adalah cara yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan belajar. Makin tepat metodenya diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan belajar.
Dalam pembelajaran menyimak nada baca (声调 shēngdiào) dan 拼音
pinyin kami menggunakan metode dikte dan metode latihan yang dirasa cocok dan
tepat untuk materi yang kami ajarkan. 3. Metode Dikte
Menurut Suradji (2008:19) metode dikte adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan menyuruh pelajar menyalin apa–apa yang dikatakan oleh guru, alat yang digunakan dalam metode ini adalah lisan, sedangkan alat pelajaran yang terutama dalam menyalin bahan pelajaran adalah alat tulis serta pendengarannya.
Dalam pelajaran menyimak nada baca (声调 shēngdiào) dan 拼音 pīnyīn
bahasa mandarin, metode dikte dirasa sangat membantu guru dalam menyampaikan materi dan memberi tugas kepada murid–murid.
Menurut Suradji (2008:19) langkah–langkah penggunaan metode dikte adalah sebagai berikut:
a. Langkah Pertama
Murid–murid menyiapkan alat tulis. b. Langkah Kedua
commit to user
Guru mendiktekan bahan pelajaran dan murid–murid menyalin apa yang didiktekan guru tersebut.
c. Langkah Ketiga
Guru menerangkan isi dari bahan pelajaran yang telah didiktekan. Sementara guru menerangkan, murid–murid mendengarkan dan bisa mengajukan pertanyaan setelah guru selesai menerangkan.
d. Langkah Keempat
Guru menjawab pertanyaan yang diajukan oleh murid–murid. Kemudian murid–murid diminta untuk mempelajarinya di rumah. 4. Metode Latihan
Metode latihan disebut juga dengan metode drill, metode latihan adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan melatih siswa agar menguasai pelajaran dan terampil. Dari segi pelaksanaannya siswa terlebih dahulu telah dibekali dengan pengetahuan secara teori secukupnya.Kemudian dengan tetap dibimbing oleh guru, murid–murid diminta untuk mempraktikkannya sehingga lebih mahir dan terampil. “Tujuan metode latihan adalah untuk memperoleh suatu ketangkasan, keterampilan tentang sesuatu yang dipelajari anak dengan melakukannya secara praktis terhadap pengetahuan-pengetahuan yang dipelajari anakitu.” http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2244614-pengertian-dan-tujuan-metode-drill/#ixzz1rmuxieNy
Langkah–langkah penggunaan metode latihan adalah sebagai berikut: a. Guru menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari latihan (misalnya,
commit to user
kata atau kalimat tertentu dengan tepat, dapat mengerjakan sesuatu, dll).
b. Guru menerangkan materi pelajaran dan memastikan bahwa murid sudah paham tentang materi tersebut.
c. Setelah selesai menerangkan materi, guru memulai latihan, dapat melalui soal–soal latihan, secara lisan atau dengan praktek–praktek tertentu.
d. Jika diperlukan guru menyelingi latihan supaya tidak membosankan dan meletihkan.
e. Guru hendaknya mencatat kesalahan murid dan mengevaluasinya. f. Latihan tidak boleh terlalu lama atau terlalu pendek. Lamanya latihan
dan banyaknya bahan yang dilatihkan, harus disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan murid–murid.
C. Pembelajaran Menyimak Bahasa Mandarin 1. Pengertian Menyimak
Definisi menyimak menurut Kamus Umum Bahasa Indonesiamenyimak adalah mendengarkan (mempertahankan apa yang diucapkan orang). Menyimak adalah latihan mendengarkan baik-baik. Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi.
commit to user a. Sistem Fonetik Pinyin
Sistem fonetik pinyin telah digunakan di dalam buku pelajaran, kamus, software komputer, dll. Sistem ini mudah dipelajari oleh siswa, sebab memakai huruf latin seperti bahasa Indonesia.
b. Bentuk Sistem Pinyin
Sebagai alat untuk mentranskrip huruf Mandarin (汉字 hànzì), bentuk
penulisan pinyin berupa suku kata yang dinamakan 音节 yīnjié. Cara penulisan 音
节 yīnjiétidak seperti suku kata biasa yang terdapat di dalam bahasa Indonesia,
setiap suku kata dalam tulisan 音节 yīnjié terdiri dari huruf konsonan (声母
shēngmǔ), vokal (韵母 yùnmǔ) dan diberi nada baca (声调 shēngdiào).
Contoh : huruf Mandarin (汉字 hànzì) 我(声调 shēngdiào)
bentuk pinyin wǒ
(声母 shēngmǔ)(韵母 yùnmǔ)
Satu silabel pinyin berfungsi untuk mentranskrip satu huruf.Akan tetapi, satu silabel tidak selalu identik dengan satu huruf.Artinya satu silabel pinyin atau
pinyin yinjie dapat mewakili satu atau beberapa huruf.
Contoh:
commit to user
gōnggōng gōng gōng gōng gōng
Dalam bahasa Mandarin, pinyin yinjie memiliki sekitar 400 suku kata dan setelah dikombinasikan dengan intonasinya, jumlah bertambah sekitar 1.300 buah. (Percakapan Bahasa Mandarin)
c.Struktur Silabel Pinyin
Bentuk umum struktur silabel pinyin adalah seperti berikut: 1. Zero konsonan
Yaitu tidak terdapat konsonan, hanya terdiri dari vokal. Contoh: a, o, e, ai, ao, dan ou
2. Konsonan + vokal
Yaitu mempunyai konsonan dan vokal. Contoh: ba, po, dui, gei, hou, dll 3. Vokal + konsonan
Yaitu hanya terdapat pada silabel er. d. Konsonan (声母 shēngmǔ)
1. Cara pengejaan konsonan
- suara bibir : b p m f
- suara ujung lidah : d t n l
- suara akar lidah : g k h
- suara belakang lidah : j q x
- suara lidah melingkar ke rongga atas : zh ch sh r - suara lidah menuju gigi depan : z c s 2. Suara aspiratif dan non aspiratif
commit to user
Secara tekhnis pengucapan konsonan (声母 shēngmǔ) digolongkan
ke dalam dua tipe, yaitu suara aspiratif dan suara non aspiratif.Dalam bahasa Mandarin konsonan yang bersuara aspiratif (送气音 sòngqìyīn)
yaitu p, t, k, q, ch, dan c. Cara pengucapannya disertai oleh dorongan udara dari dalam mulut. Untuk mengetahui tepat atau tidaknya cara pengucapan tersebut dapat diketahui dengan selembar kertas yang diletakkan di depan mulut, apabila kertas tersebut tergerak, menandakan ada udara yang keluar dari mulut, artinya, cara yang dilakukan sudah tepat. Suara non aspiratif dinamakan (不送气音 bú sòngqìyīn), suara ini
terdiri dari 21 huruf konsonan dikurangi 6 huruf yang termasuk ke dalam suara aspiratif, cara pengucapan yang tepat tanpa disertai oleh dorongan udara dari dalam mulut.
e.Vokal (韵母 yùnmǔ)
Jumlah huruf vokal ada 36 buah.Menurut susunan konstruksinya, huruf vokal dikategorikan ke dalam 3 bagian, yaitu:
1. Vokal tunggal : a, o, e, i, u, ü
2. Vokal ganda : ai, ao, ei, ia, iao, ie, iu (iou), ou, ua, uai, ui (uei)
3. Vokal nasal :an, ang, en, eng, ian, iang, in, ing, iong, ong, uan, uang, un (uen), ung, üan, ün.
Perbedaan ejaan bahasa Mandarin dengan bahasa Indonesia: 1. a. Urutan vokal tunggal : a, o, e, i, u,ü
commit to user
Urutan ini menentukan peletakkan tanda nada, khusus iu, tanda nada diletakkan di atas u.
Contoh :hu ā (花)duì(对)měi (美)diū (丢)qiú (球)
b. Vokal e:
- jika disamping e bukan i atauü, disuarakan e seperti kata „emas‟. Contoh :le ( 了)gēn ( 跟 ) téng ( 疼 )
- jika disamping e ada i atau ü disuarakan seperti e dalam kata „eyang‟.
Contoh :gěi( 给 )hēi( 黑 ) lèi( 累)
c. Vokal o disuarakan seperti o dalam kata „orang‟ bukan dibaca seperti pada kata „botol‟.
d. Vokal ao tidak ditulis au.
Contoh: baik hǎo (好) bukan hau
e.Vokal ua tidak ditulis oa.
Contoh: bungahuā (花) bukan hoa
f.Vokal a, o, e dan yang diawali oleh a, o, e boleh menyatakan sebuah huruf Han.
Contoh :啊 à 安 ān
commit to user
饿 è 爱 ài
g. Vokal i, u, ü dan yang diawali oleh i, u, ütidak boleh menyatakan sebuah huruf Han, maka harus ada huruf y dan huruf w untuk mendahuluinya.
Fungsi huruf y dan w adalah sebagai pendamping vokal i, u, ü.
2. Huruf y dan w tidak bersuara seperti dalam bahasa Indonesia, anggap saja y adalah huruf besar i, w adalah huruf besar u.
Huruf y dan w berfungsi sebagai: a. Pendamping i dan u
Contoh : satuyī (一)
limawǔ (五)
b. Pengganti huruf i dan u:
Contoh: mau---bersuara iao--- ditulis yào(要)
bertanya--- bersuara uen--- ditulis wèn (问)
juga--- bersuara ie--- ditulis yě (也)
bermain--- bersuara uan--- ditulis wán (玩)
punya--- bersuara iou--- ditulis yǒu (有)
commit to user
bahaya--- bersuara uie--- ditulis wēi (危)
c.Cara mengucapkan huruf konsonan (声母 shēngmǔ)
b dibaca seperti kata pengacara d dibaca seperti kata teman g dibaca seperti kata kecil z dibaca seperti kata cepat p dibaca seperti kataphone1 t dibaca seperti kataThailand2 k dibaca seperti katakhawatir c dibaca seperti katajeruk3
Contoh: takut 怕 pà ngantuk 困 kùn
harta 财 cái hari 天 tiān
d. Pengucapan huruf h dengan sesak di leher Contoh: baik 好 hǎo
minum 喝 hē
Kesimpulan: yang berbeda dengan pengucapan dalam bahasa Indonesia:
commit to user 2. iu (iou) 6. üan
3. ui (uei) 7. üe 4. un (uen) 8.ün
e. Konsonan j, q, x
j disuarakan seperti dalam kata “CI cak” q disuarakan seperti dalam kata “JI jik” x disuarakan seperti dalam kata “SI ram”
j, q, x hanya berpasangan dengan vokal tunggal, ganda atau nasal yang diawali i (i, ia, ian, iang, iao, ie, in, ing, iong, iu ) dan yang diawali ü (ü,ün,üanüe). Ketika j, q, x, y bergabung dengan ü, dua titikü otomatis hilang.
f. Konsonan z c s zh ch sh r
z: disuarakan seperti dalam kata “CE pat” c: disuarakan seperti dalam kata “ JE ruk” s: disuarakan seperti dalam kata “ SE kali”
Cara mengucapkan zh, ch, sh, r adalah melingkarkan lidah ke rongga atas dulu, baru bersuara z, c, s, r, seakan–akan keluar dari pinggir lidah. Mengucapkan r lain dengan r dalam bahasa Indonesia, yaitu lidah tidak bergoyang dan tidak
bergetar.
- z c s zh ch sh r ditambah vokali tetap berbunyi asalnya. - zi, ci, si, zhi, chi, shi, ri khusus berdiri sendiri.
- z, c, s, zh, ch, sh, r boleh bergabung dengan huruf vokal lain, kecuali üüan üe ün dan vocal ganda yang diawali i (ia, ian, iang, iao, ie, in, ing, iong, iu).
commit to user
- z, c, s, zh, ch, sh, r bergabung dengan e, cara pengucapannya yaitu bersuaralah dulu zi, ci,si, zhi, chi, shi, ri, baru pelan–pelan bersuara e, gigi atas dan
bawahotomatis terbuka.
3. Menyimak Nada Baca (声调 shēngdiào)
Dalam pengucapan setiap kata dalam bahasa Mandarin mengalami perubahan nada atau intonasi yang dinamakan 音调 yīndiào.Intonasi merupakan
hal yang sangat vital, berfungsi sebagai alat untuk membedakan antara silabel satu dengan yang lainnya atau kata–kata yang identik.Di dalam bahasa Mandarin ada 4 nada baca sebagai pembeda arti, yaitu nada 1 (一), nada 2 ( /), nada 3 ( v ), dan
nada 4 (\). Nada baca diletakkan menurut urutan a, o, e, i, u, ü, kecuali iu diletakkan di atas u. Contoh: ā á ǎ à
Selain mempunyai 4 nada baca, bahasa Mandarin juga mengenal nada netral (tidak ada nada).Pada umumnya posisis silabel bernada netral dibelakangi silabel yang lainnya, cara pengucapannya agak pendek, lemah dan nadanya berubah sesuai dengan nada yang ada di depannya.
Contoh: mereka 他们 tāmen
siapa punya 谁的 shuí de
baiklah 好吧 hǎo ba
commit to user
- jika belakang “一‟‟ yī adalah nada 1 (一) atau nada 2 ( / ) atau nada 3
( v ), maka “一‟‟ berubah menjadi nada 4 ( \ ).
Contoh: 一天 yī tiān dibacayì tiān
一航 yīháng dibacayì háng
一起 yī qǐ dibaca yì qǐ
- jika belakang “一”yī adalah nada 4 ( \ ), maka “一‟‟ berubah menjadi
nada 2 ( / ).
Contoh: 一块 yī kuài dibacayí kuài
有一次 yǒu yīcì dibaca yǒu yícì
b. Perubahan nada “不”bù
Jika belakang “不”bù adalah nada 4 ( \ ), maka “不”bù dibaca menjadi
nada 2 ( / ).
Contoh:不会 bù huì dibaca bú huì
commit to user BAB III
PEMBAHASAN A. GambaranUmumSekolah 1. Sejarahberdirinya SMA Negeri 4 Surakarta
SMA Negeri 4 Surakarta dahulumerupakansekolahswasta yang bernama SMA Bagian C. Didirikanpadatahun 1966 olehDrs.GHP, M. Prawironegorodansetelahitubergantinamamenjadi SMA Negeri III bagian C Surakarta dengankepalasekolahadalahBapakDrs.GHP, M PrawironegorodanBapak Kabul DwijoLaksonosebagaiwakilkepalasekolahnya.
SMA Negeri III bagian C Surakarta pertama-tama menempatigedung SD KsatrianBaluarti Surakarta yang berlangsungdaritahun 1959-1951, kemudianpindahkegedung SMP Kristen Banjarsaridan SMP Negeri IV JalanTrian
Solo yang berlangsungdaritahun 1951-1958 yang
kegiatanbelajarmengajarnyaberlangsungsianghariantara jam 13.00 sampaidengan 18.00 WIB.
Karenapeminatnyaterlampaubanyak, maka SMA Negeri III bagian C dipecahmenjadiduabagiandengan SK Menteri PP dan K No.4083/B III Agustus 1955, pemecahanituyakni:
1. SMA Negeri 4 Surakarta bagian C dengankepalasekolahnya Drs. GHP M Prawironegoro yangmenempatigedung SMP Kristen Banjarsari Solo.
commit to user
2. SMA Negeri 5 bagian C dengankepalasekolahBapak Kabul Dwijo Laksono, sekolahinimenempatigedung SMP Negeri 4 JalanTrian Solo. PadaBulanAgustus 1958 kedua SMA tersebutpindahkegedung SMA yang
baru di JalanLaksamanaAdisucipto No.1 Solo (yang
sekarangmenjadigedunginduk) denganpembagianwaktubelajaryaitu: untuk SMA Negeri 4 Bagian C masukpagiantarapukul 07.00-12.00 WIB, dan SMA Negeri 5 bagian C masuksiangdaripukul 13.00 sampaidengan 18.00 WIB.
Denganadanya program SMA gayabarupadatahun 1963 yang semua SMA harusmempunyaijurusanilmupastidanpengetahuanalam,
sastrasosialdansastrabudaya, sehingga SMA Negeri 4 Surakarta yang berada di jalanLaksamanaAdisucipto No.1 sampaisekarang, sedangkanuntuk SMA bagian C diubahmenjadi SMA Negeri 5 Surakarta yang terletak di BibisLingkik Surakarta, padabulanSeptembar 1974.
Denganadanyaperpindahantersebutmakaseluruhkompleksbangunan SMA di jalanLaksamanaAdisucipto No.1 Surakarta sepenuhnyadipergunakanoleh SMA Negeri 4 Surakarta.
Sejakawalberdirinya SMA Negeri 4 Surakarta telahbeberapa kali mengalamipergantiankepemimpinan, yakniantara lain:
1. Tahun 1950-1960 : Bapak Drs. GHP.M. Prawironegoro
commit to user
3. Tahun 1973-1978 : Bapak Drs. Kartono
4. Tahun 1979-1986 : BapakWinotoSugeng
5. Tahun 1986-1992 : IbuSutami
6. Tahun 1992-1994 : Bapak Ahmad Sukri, S.H.
7. Tahun 1994-1995 : Bapak Soegiman, B.Sc.
8. Tahun 1995-2000 : Bapak Drs. Sadiyat
9. Tahun 2000-2002 : Ibu Dra. Hj Tatik Sutarti, M.M. 10. Tahun 2002-September 2007 : Bapak Drs. Soedjinto SF. M.M.
11. Tahun 2007-2011 : Bapak Drs. EdyPudyanto
12. Tahun 2011-sekarang :Bapak Drs. UnggulSudarmo, M.Pd.
2. Motto, VisidanMisi SMA N 4 Surakarta
MOTTO:
Megah, Indah, Jaya
VISI:
UNGGUL DALAM PRESTASI, SANTUN DALAM PERILAKU
Denganindikator:
1. UngguldalamUjianNasional
commit to user 3. Ungguldalamlombaakademikdan non akademik
4. Ungguldalammentalitasdanmoralitas
MISI:
Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berbudi luhur,memiliki pengetahuan dan keterampilan,sehat jasmanidan rohani,kepribadian yang mantap dan mandiri,rasatanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan dengan upaya:
1. Memperluaspengetahuandanmeningkatkanketerampilansiswa
2. Menghantarkansiswadalammenguasaiilmupengetahuandanteknologi
3. Menyediakanwahanapembinasiswamelaluipengembangan IMTAQ
4. Memperluaspengetahuandanpeningkatansumberdayamanusia (SDM) dalampembelajaran
3.StukturOrganisasi SMA Negeri 4 Surakarta
Sekolahmerupakansuatulembaga yang bergerak di
bidangpendidikan.Suatulembagapendidikanbertanggungjawabterhadappeningkata
npendidikandanpembentukangenerasi yang
berbudiluhur.Untukmemenuhituntutan-commit to user
tuntutantersebutsuatulembagaharusmempunyaistrategidalampenanganannya.Olehs
ebabitu, SMA Negeri 4
Surakaratadalampengelolaannyamemilikistrukturorganisasisebagaiberikut:
Keterangan : ______ Garis komando Garis Koordinas
Dasar dari struktur organisasi di SMA negeri 4 Surakarta, yaitu:
1. Keputusanmenteripendidikandankebudayaan No. 0371/0/1978 tertanggal 22 Desember 1978
2. Juklak Adsministrasi Pendidikan di sekolah kurikulum SMA (Depdikbud 1964 hal 4)
Tugas dari struktur organisasi di SMA Negeri 4 Surakarta adalah
Wks. Kurikulum
Kepala Sekolah
Koor. Tata Usaha
Wks. Sarana Prasarana Komite Sekolah
Wks. Kesiswaan Wks. Humas
Siswa
commit to user
1. Sebagai unit pelaksana teknis, pendidikan jalur sekolah di lingkungan Depdiknas di bawah tanggung jawab kepala Kantor Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Surakarta.
2. Melaksanakan pendidikan menengah umum di jalur sekolah bagian tamatan SMP.
3. Melaksanakankurikulum yang berlaku.
4. Membina hubungan kerja sama dengan orang tua dan masyarakat. 5. Melaksanakan bimbingan konseling bagi siswa.
6. Melaksanakanurusantatausahadanrumahtanggasekolah. 4. Ekstrakulikuler
Tujuan ekstrakulikuler adalah untuk dapat lebih memperkaya dan memperluas wawasan, mendorong pembinaan nilai atau sikap serta kemungkinan penerapan lebih lanjut pengetahuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam kurikulum baik program inti maupun program khusus.
Jeniskegiatanekstrakulikular yang diselenggarakanoleh SMA Negeri 4Surakarta antara lain:
Pasukaninti KIR IPA PAL
Pramuka Teater MADING
commit to user
Karate Senimusik Senitaritradisional
Olimpiadefisika Dance/cheerleader Rebana
Kimia Baca tulis AL-QUR’AN Bola basket
Biologi PMR Matematika
Basket Akutansi Sepak bola/futsal
Ekonomi Bulutangkis Astronomi
Conversation/bahas Komputer BahasaInggris
Taekwondo IPS KIR
Koor/acapella
B. Pembuatan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu sebagai hasil dari seleksi, pengelompokan, pengurutan, dan penyajian materi kurikulum yang telah dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan setempat. Komponen-komponen RPP:
1. Bidangstudi yang diajarkan 2. Tingkat Sekolah
commit to user 4. Pengelompokankompetensidasar 5. Materipokok 6. Indikator 7. Tema 8. Strategipembelajaran 9. Alokasiwaktu 10. Strategipenghubung
Di dalampengajaran di SMA 4 Surakarta,
RencanaPelaksanaanPembelajaranmatapelajaranbahasa
Mandarindisusunpadasetiaptatapmuka yang terdiridari
6pertemuandenganbeberapaRencanaPelaksanaanPembelajaranmatapelajaranbahas a Mandarinsebagaiberikut.
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Sekolah : SMA Negeri 4 Surakarta
Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin
Materi : PerpustakaanBerada Di Mana PertemuanKe : 1 (Satu)
Kelas : X-D
Semester : 2 (Dua)
commit to user
Tanggal : 7 Februari 2012
I. Standar Kompetensi
Siswa mampu memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog sederhana
tentang kehidupan sehari-hari dan di sekolah. II. Kompetensi dasar
1. Menguasai kosa kata baik dalam pelafalan dan penulisan. 2. Memahami arti kosa kata dalam kalimat atau dialog sederhana. III. Indikator
1. Siswa mampu menguasai arti dari kosa kata.
2. Siswa mampu melafalkan kosa kata dalam bahasa Mandarin dengan benar. 3. Siswa mampu memahami arti kosa kata dalam kalimat atau dialog
sederhana.
IV. Materi Pembelajaran
commit to user 北 běi : utara 北边 běibiān: sebelahutara 南 nán : selatan 南边 nánbiān : sebelahselatan 东 dōng : timur 东边 dōngbiān : sebelahtimur 西 xī : barat 西边 xībiān : sebelahbarat 前 qián : depan 前面 qiánmiàn : di depan 后 hòu : belakang 后面 hòumiàn : di belakang 左 zuǒ : kiri 左边 zuǒbiān : sebelahkiri 右 yòu : kanan 右边 yòubiān : sebelahkanan 中 zhōng : tengah/pusat 中间 zhōngjiān : di tengah 里 lǐ : dalam 里面 lǐmiàn : di dalam
commit to user 外 wài : luar 外面 wàimiàn : di luar 厕所 cèsuǒ : kamarmandi 停车处 tíngchēchù : tempatparkir 老师室 lǎoshīshì : kantorguru 食堂 shítáng : kantin
commit to user
V. Media
Power Point.
VI. Metode Pembelajara
Metode dikte dan latihan.
VII. Sumber Belajar
Buku materi:
Sri Haryati dan Tsai Fu Mei. 2010. Mudah belajar Mandarin 学汉语很容易. Jakarta:
Yudistira.
VIII. Langkah-langkah Kegiatan
A. Pembukaan:
1. mengucapkan salam 2. mengabsen siswa B. Inti
commit to user
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Eksplorasi 1. Dalam pertemuan kedua ini
guru menjelaskan tentang
kosa kata baru arah mata angin menggunakan media power point.
2. Guru memberi contoh
bagaimana melafalkan kosa kata dengan benar.
3. Guru menjelaskan arti dan contoh penggunaan kosa kata dalam sebuah kalimat.
1. Siswa memperhatikan apa yang guru jelaskan tentang kosa kata arah mata angin.
2. Siswa menirukan pelafalan yang telah dicontohkan oleh guru.
3. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru.
Elaborasi 1. Guru meminta siswa untuk membaca kosa kata bersama-sama tanpa contoh dari guru. dengan pelafalan yang benar.
2. Guru mengecek pelafalan
siswa dan membenarkan
apabila ada yang salah
1. Siswa membaca
kosakata
bersama-sama.
2. Siswa membenarkan
pelafalan yang salah.
Konfirmasi 1. Guru memberikan pertanyaan tentang arti kosa kata yang telah dipelajari.
1. Siswa menjawab
commit to user
C. Penutup
1. Meringkas pelajaran
2. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya bila belum jelas 3. Menyampaikan materi yang akan datang
4. Salam penutup
Surakarta, 7 Februari 2012
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,
NIP: NIP:
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah : SMA Negeri 4 Surakarta
Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin
Materi : Perpustakaan Berada Di Mana
Pertemuan Ke : 2 (Empat)
Kelas : X-D
commit to user
Waktu : 1X45 Menit
Tanggal : 14 Februari 2012
I. Standar Kompetensi
Siswa mampu menguasai wacana lisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan sehari-hari dan di sekolah.
II. Kompetensi dasar
1. Menguasai kosa kata baik dalam pelafalan dan penulisan. 2. Memahami arti kosa kata dalam kalimat atau dialog sederhana.
III. Indikator
1. Siswa mampu menguasai arti dari kosa kata .
2. Siswa mampu melafalkan kosa kata dalam bahasa Mandarin dengan benar. 3. Siswa mampu memahami arti kosakata dalam kalimat atau dialog sederhana. 4. Siswa mampu menjawab soal latihan dengan benar.
VI. Materi Pembelajaran
学 生 : 你 好
nǐ hǎo
老 师 : 你 好 nǐ hǎo
commit to user
duìbùqǐ , cèsuǒ zài nǎr
老 师 : 厕所 在 食堂 的 北 边
cèsuǒ zài shítáng de běi biān
学 生 : 校长室 在 哪儿 ? xiàozhǎngshì zài nǎr
老 师 : 校长室 在 食堂 的 东 边
xiàozhǎngshì zài shítáng de dōng biān
学 生 : 图书馆 呢 ? túshūguǎn ne
老 师 : 图书馆 在 食堂 的 南 边 túshūguǎn zài shítáng de nán biān
学 生 : 老师 室 呢 ? lǎoshī shì ne
老 师 : 老师 室 在 食堂 的 西 边
commit to user
学 生 : 老师 , 食堂 在 图书馆 和 厕所 中间 吗 ?
lǎoshī, shítáng zài túshūguǎn hé cèsuǒ zhōngjiān ma
老 师 : 对 阿 ,食堂 在 图书馆 和 厕所 中 间
duì ā, shitáng zài túshūguǎn hé cèsuǒ zhōng jiān
学 生 : 然后 , 停车处 呢 ? ránhòu, tíngchēchǔ ne
老 师 : 停车处 在 厕所 的 东 边
tíngchēchǔ zài cèsuǒ de dōng biān
学 生 : 谢谢 xièxiè 老 师 : 不 用 谢 bù yòng xiè Soal latihan: 1. 厕 所 在 哪儿 ? cèsuǒ zài nǎr 2. 图书馆 在 哪儿 ?
commit to user túshūguǎn zài nǎr 3.食堂 在 哪儿 ? shítáng zài nǎr 4.校长室 在 哪儿 ? xiàozhǎng shì zài nǎr 5.老师室 在 哪儿 ? lǎoshī shì zài nǎr V. Media Power Point. VI. Metode
Metode dikte dan latihan.
VII. Sumber Belajar
Buku materi:
Sri Haryati dan Tsai Fu Mei. 2010. Mudah belajar Mandarin 学汉语很容易. Jakarta:
commit to user
VIII. Langkah-langkah kegiatan
A. Pembukaan:
1. mengucapkan salam 2. mengabsen siswa B. Inti
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Eksplorasi 1. Guru memulai pelajaran
dengan mereview pelajaran kosa kata minggu lalu.
2. Guru mengajak siswa
membaca dialog percakapan.
3. Guru menjelaskan tentang arti dari dialog percakapan yang telah dibaca.
1. Siswa memperhatikan apa yang guru jelaskan
dan menebak
kosakata.
2. Siswa membaca dialog
percakapan dengan
menirukan pelafalan
guru.
3. Siswa
mencatat arti dari
commit to user
Elaborasi 1. Guru meminta siswa untuk membaca kosa kata bersama-sama tanpa contoh dari guru. dengan pelafalan yang benar.
2. Guru mengecek pelafalan
siswa dan membenarkan
apabila ada yang salah
1. Siswa membaca
kosakata
bersama-sama.
2. Siswa membenarkan
pelafalan yang salah.
Konfirmasi 1. Guru memberikan soal latihan kepada siswa.
2. Guru membahas jawaban dari soal latihan.
1. Siswa menjawab soal latihan.
2. Siswa mencocokan
jawaban, membenarkan
jawaban dari siswa lain jika salah.
C. Penutup
1. Meringkas pelajaran
2. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya bila belum jelas 3. Menyampaikan materi yang akan datang
4. Salam penutup.
Surakarta, 14 Februari 2012
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,
commit to user
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah : SMA Negeri 4 Surakarta
Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin
Materi : Kosa kata baru tentang arah mata angin
Pertemuan Ke : 3 (Tiga) Kelas : X-D Semester : 2 (Dua) Waktu : 1X45 Menit Tanggal : 21 Februari 2012 I. Standar Kompetensi
Siswa mampu menguasai kosa kata dan memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan sehari-hari dan di sekolah.
II. Kompetensi dasar
1. Menguasai kosa kata baik dalam pelafalan atau penulisan. 2. Memahami arti kosa kata dalam kalimat atau dialog sederhana.
III. Indikator
1. Siswa mampu menguasai arti dari kosa kata baru.
2. Siswa mampu melafalkan kosa kata dalam bahasa Mandarin dengan benar. 3. Siswa mampu memahami arti kosa kata dalam kalimat atau dialog.
commit to user
4. Siswa mampu menjawab soal-soal latihan dengan benar.
IV. Materi Belajar
B. Jodohkanlah 1. 厕所 A. Dimana 2. 图书馆 B. Terimakasih kembali 3. 东边 C. Kantin 4. 食堂 D. Guru 5. 学生 E. Luar 6. 南边 F. Dalam 7. 老师 G. Kemudian 8. 校长 H. Kamar kecil 9. 对不起 I. Maaf 10. 在哪儿 J. Murid 11. 和 K. Belakang
commit to user 12. 对 L. Kiri 13. 然后 M. Terima kasih 14. 谢谢 N. Dan 15. 不用谢 O. Depan 16. 左边 P. Kepala Sekolah 17. 后边 Q. Timur 18. 前边 R. Selatan 19. 里边 S. Benar 20. 外边 T. Perpustakaan
C. Pilihlah jawaban benar dui (对)atau salah cuo (错) berdasarkan denah di bawah ini !
1. 我 的 教室 在 大 树 的 北 边 (……….)
wǒ de jiàoshì zài dàshù de běibiān
2. 食堂 在 厕所 的南边 (...)
commit to user
3. 图书馆 在 食堂 和 我 教室 的 中间 (……….)
túshūguǎn zài shítáng hé wǒ jiàoshì de zhōngjiān
4. 广场 在 厕所 和 食堂 的 中间 (……….)
guǎngcháng zài cèsuǒ hé shítáng de zhōngjiān
5. 厕所 在 广场 的 西边 (…...)
cèsuǒ zài guǎngcháng de xī biān
6. 校长室 在 图书馆 的 南边 (...)
xiàozhǎng shì zài túshūguǎn de nán biān
7. 老师室 在 校长室 的 东边 (...)
lǎoshī shì zài xiàozhǎng shì de dōngbiān
8. 图书馆 在 我 的 教室 的 西边 (...)
túshūguǎn zài wǒ de jiàoshì de xī biān
9. 停车处 在 广场 的 东边 (...)
tíngchēchǔ zài guǎngcháng de dōngbiān
commit to user
guǎngcháng zài cèsuǒ de xī biān
No Hanzi Hanyu Pinyin Kegunaan
1 个 Gè Digunakan untuk umum seperti orang, murid,
benda-benda umum
2 张 Zhāng Digunakan untuk benda- benda berbentuk lembaran seperti papan tulis, meja, kertas, peta, tiket,dll
3 本 Běn Digunakan untuk benda-benda berjilid seperti buku
kamus, komik,majalah,dll
4 盆 Pén Digunakan untuk benda yang berada di dalam pot
seperti bunga
5 把 Bǎ Digunakan untuk benda yang dipegang seperti kursi,
sapu,penggaris,dll
6 位 Wèi Digunakan untuk orang yang dihormati seperti guru,
orang tua dokter,dll
7 粒 Lì Digunakan untuk benda yang berbentuk butir seperti
apel,jeruk,dll
8 件 Jiàn Digunakan untuk benda yang berbentuk potongan seperti kemeja,baju,dll
生词 shēngcí (kata baru)
commit to user
2. 汉语 hàn yǔ bahasa mandarin
3. 因为 yīn wèi karena
4. 真 zhēn sungguh
5. 有意思 yǒu yì si menarik
6. 数学 shù xué matematika
7. 容易 róng yì mudah
补充生词 bǔ chōng shēngcí (kata baru tambahan)
1. 印尼语 yīn nī yǔ bahsa Indonesia
2. 英语 yīng yǔ bahasa inggris
3. 日本语 rì běn yǔ bahasa jepang
4. 运动 yùn dòng olahraga
5. 宗教 zōng jiào agama
6. 经济学 jīng jì xué ekonomi
7. 社会学 shè huì xué sosiologi
8. 地理学 dì lǐ xué geografi
9. 物理学 wù lǐ xué fisika
10. 化学 huà xué kimia
commit to user
12. 历史 lì shǐ sejarah
13. 时间表 shí jiàn biǎo jadwal
14. 议长 yí zhàng upacara
15. 休息 xīu xi istirahat
16. 德国语 dé guó yǔ bahasa jerman
V. Media
Power Point.
VI. Metode
Metode dikte dn latihan.
VII. Sumber belajar
Fotocopy materi dan buku materi.
Sri Haryati dan Tsai Fu Mei. 2010. Mudah belajar Mandarin 学汉语很容易. Jakarta:
Yudistira.
VIII. Langkah-langkah kegiatan
A. Pembukaan:
1. mengucapkan salam 2. mengabsen siswa
commit to user
B. Inti
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Eksplorasi 1. Guru mereview pelajaran pada
pertemuan yang lalu.
2. Guru memberikan soal-soal latihan kepada siswa.
1. Siswa memperhatikan guru.
2. Siswa mengerjakan soal-soal latihan.
Elaborasi 1. Guru membahas soal-soal latihan yang telah dikerjakan oleh siswa.
2. Guru memberikan kosa kata tambahan kepada siswa untuk persiapan menghadapi UTS.
1. Siswa mencocokan
jawaban dan
membenarkan jika
jawaban mereka salah.
2. Siswa memperhatikan guru dan mencatat hal-hal penting.
Konfirmasi 1. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada yang belum jelas,
khususnya untuk materi
tambahan.
1. Siswa bertanya kepada guru bila ada yang perlu ditanyakan.
C. Penutup
1. Meringkas pelajaran
2. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya bila belum jelas 3. Menyampaikan materi yang akan datang
commit to user
Surakarta, 21 Februari 2012
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,
NIP: NIP:
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah : SMA Negeri 4 Surakarta
Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin
Materi : Mengenal Pinyin dan Shengdiao
Pertemuan Ke : 4 (Empat) Kelas : X-D Semester : 2 (Dua) Waktu : 1X45 Menit Tanggal : 28 Februari 2012 I. Standar Kompetensi
commit to user
Siswa mampu membaca pinyin dengan shengdiao yang tepat serta mampu membedakan empat nada dalam bahasa mandarin.
II. Kompetensi dasar
1. Menguasai empat nada dalam bahasa mandarin.
2. Memahami arti kosa kata dalam kalimat atau dialog sederhana.
III. Indikator
1. Siswa mampu membaca nada baca. 2. Siswa mampu melafalkan pinyin.
3. Siswa mampu memahami arti kosa kata dalam kalimat atau dialog sederhana.
VI. Materi Pembelajaran
Konsonan (声母 shēngmǔ)
1. Cara pengejaan konsonan
- suara bibir : b p m f
- suara ujung lidah : d t n l
- suara akar lidah : g k h
- suara belakang lidah : j q x
- suara lidah melingkar ke rongga atas : zh ch sh r
- suara lidah menuju gigi depan : z c s
commit to user
1. Vokal tunggal : a, o, e, i, u, ü
2. Vokal ganda : ai, ao, ei, ia, iao, ie, iu (iou), ou, ua, uai, ui (uei)
3. Vokal nasal : an, ang, en, eng, ian, iang, in, ing,
iong, ong, uan, uang, un (uen), ung, üan, ün
Perbedaan ejaan bahasa Mandarin dengan bahasa Indonesia : 1. a. Urutan vokal tunggal : a, o, e, i, u, ü
Urutan ini menentukan peletakkan tanda nada, khusus iu, tanda nada diletakkan di atas u
Contoh : hu ā duì měi diū qiú
V. Media
Power Point.
VI. Metode
Metode dikte dan latihan.
VII. Sumber belajar
Buku Materi :
Sri Haryati dan Tsai Fu Mei. 2010. Mudah belajar Mandarin 学汉语很容易. Jakarta:
Yudistira.
commit to user
A. Pembukaan:
1. mengucapkan salam 2. mengabsen siswa B. Inti
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Eksplorasi 1. Guru mengenalkan empat
nada baca mandarin.
2. Guru meberi contoh cara melafalkan kosa kata yang benar.
1. Siswa memperhatikan guru.
2. Siswa menirukan
pelafalan guru.
Elaborasi 1. Guru meminta siswa membaca dialog percakapan.
2. Guru mengajak siswa
menerjemahkan dialog
percakapan kedalam bahasa Indonesia.
1. Siswa membaca dialog percakapan.
2. Siswa menerjemahkan
dialog dan
memperhatikan penjelasan guru serta mencatat arti dari kosa
kata yang sedang
dibahas.
Konfirmasi 1. Guru mengecek kemampuan siswa dalam menguasai kosa kata dengan memberikan soal latihan.
2. Guru membahas jawaban dari soal latihan.
1. Siswa mengerjakan
latihan secara
berkelompok, yaitu
satu meja satu
pekerjaan.
2. Siswa memperhatikan pembahasan guru. C. Penutup
commit to user
1. Meringkas pelajaran
2. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya bila belum jelas 3. Menyampaikan materi yang akan datang
4. Salam penutup
Surakarta, 28 Februari 2012
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,
NIP: NIP:
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah : SMA Negeri 4 Surakarta
Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin
Materi : Mengenal Pinyin dan Shengdiao
Pertemuan Ke : 5 (Lima)
Kelas : X-D
commit to user
Waktu : 1X45 Menit
Tanggal : 3 April 2012
I. Standar Kompetensi
Siswa mampu memahami empat nada baca dalam bahasa mandarin.
II. Kompetensi dasar
1. Menguasai kosa kata baru baik dalam pelafalan maupun penulisan. 2. Memahami arti kosa kata dalam kalimat atau dialog sederhana.
III. Indikator
1. Siswa mampu menguasai arti dari kosa kata baru.
2. Siswa mampu melafalkan kosa kata dalam bahasa Mandarin dengan benar. 3. Siswa mampu memahami arti kosa kata dalam kalimat atau dialog sederhana.
VI. Materi Pembelajaran
Cara mengucapkan huruf konsonan (声母 shēngmǔ)
b dibaca seperti kata pengacara d dibaca seperti kata teman g dibaca seperti kata kecil z dibaca seperti kata cepat
p dibaca seperti kata phone (lafal bahasa Inggris) t dibaca seperti kata Thailand (lafal bahasa Inggris)
commit to user
k dibaca seperti kata khawatir
c dibaca seperti kata jeruk (lafal bahasa Jawa) Konsonan j, q, x
j disuarakan seperti dalam kata “CI cak”
q disuarakan seperti dalam kata “JE ruk” (lafal bahasa Jawa) x disuarakan seperti dalam kata “SI kap”
j, q, x hanya berpasangan dengan vokal tunggal, ganda atau nasal yang diawali i Konsonan z c s zh ch sh r
z: disuarakan seperti dalam kata “CE pat” c: disuarakan seperti dalam kata “ JE jak” s: disuarakan seperti dalam kata “ SE kali”
Cara mengucapkan zh, ch, sh, r adalah melingkarkan lidah ke rongga atas dulu, baru bersuara z, c, s, r, seakan–akan keluar dari pinggir lidah. Mengucapkan r
lain dengan r dalam bahasa Indonesia, yaitu lidah tidak bergoyang dan tidak bergetar.
Nada 1 (一), nada 2 ( / ), nada 3 ( v ), dan nada 4 ( \ ). Nada baca diletakkan menurut urutan a, o, e, i, u, ü, kecuali iu diletakkan di atas u. Contoh: ā á ǎ à
commit to user
V. Media
Power Point.
VI. Metode
Metode dikte dan latihan.
VII. Sumber belajar
Buku Materi:
Sri Haryati dan Tsai Fu Mei. 2010. Mudah belajar Mandarin 学汉语很容易. Jakarta:
Yudistira.
VIII. Langkah-langkah kegiatan
A. Pembukaan:
1. mengucapkan salam 2. Mengabsen siswa
commit to user
B. Inti
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Eksplorasi 1. Guru mengenalkan cara
membaca vokal dan
konsonan.
2. Guru meberi contoh cara melafalkan kosa kata yang benar.
1. Siswa memperhatikan guru.
2. Siswa menirukan
pelafalan guru.
Elaborasi 1. Guru meminta siswa membaca dialog percakapan.
2. Guru mengajak siswa
menerjemahkan dialog
percakapan kedalam bahasa Indonesia.
1. Siswa membaca dialog percakapan.
2. Siswa menterjemahkan
dialog dan
memperhatikan penjelasan guru serta mencatat arti dari kosa
kata yang sedang
dibahas.
Konfirmasi 1. Guru mengecek kemampuan
siswa dalam menguasai
konsonan dan vokal.
2. Guru membahas jawaban dari soal latihan. 1. Siswa mendengarkan dan menjawab pertanyaan guru. 2. Siswa memperhatikan pembahasan guru. C. Penutup 1. Meringkas pelajaran
commit to user
3. Menyampaikan materi yang akan datang 4. Salam penutup
Surakarta, 3 April 2012
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,
NIP: NIP:
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah : SMA Negeri 4 Surakarta
Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin
Materi : Mengenal Pinyin dan Shengdiao
Pertemuan Ke : 5 (Lima) Kelas : X-D Semester : 2 (Dua) Waktu : 1X45 Menit Tanggal : 10 April 2012 I. Standar Kompetensi
commit to user
Siswa mampu memahami empat nada baca dalam bahasa mandarin.
II. Kompetensi dasar
3. Menguasai kosa kata baru baik dalam pelafalan maupun penulisan. 4. Memahami arti kosa kata dalam kalimat atau dialog sederhana.
III. Indikator
4. Siswa mampu menguasai arti dari kosa kata baru.
5. Siswa mampu melafalkan kosa kata dalam bahasa Mandarin dengan benar. 6. Siswa mampu memahami arti kosa kata dalam kalimat atau dialog sederhana.
VI. Materi Pembelajaran
Cara mengucapkan huruf konsonan (声母 shēngmǔ)
b dibaca seperti kata pengacara d dibaca seperti kata teman g dibaca seperti kata kecil z dibaca seperti kata cepat
p dibaca seperti kata phone (lafal bahasa Inggris) t dibaca seperti kata Thailand (lafal bahasa Inggris) k dibaca seperti kata khawatir
c dibaca seperti kata jeruk (lafal bahasa Jawa) Konsonan j, q, x
commit to user
j disuarakan seperti dalam kata “CI duk”
q disuarakan seperti dalam kata “JE ruk” (lafal bahasa Jawa) x disuarakan seperti dalam kata “SI kap”
j, q, x hanya berpasangan dengan vokal tunggal, ganda atau nasal yang diawali i Konsonan z c s zh ch sh r
z: disuarakan seperti dalam kata “CE pat” c: disuarakan seperti dalam kata “ JE jak” s: disuarakan seperti dalam kata “ SE kali”
Cara mengucapkan zh, ch, sh, r adalah melingkarkan lidah ke rongga atas dulu, baru bersuara z, c, s, r, seakan–akan keluar dari pinggir lidah. Mengucapkan r
lain dengan r dalam bahasa Indonesia, yaitu lidah tidak bergoyang dan tidak bergetar.
Nada 1 (一), nada 2 ( / ), nada 3 ( v ), dan nada 4 ( \ ). Nada baca diletakkan menurut urutan a, o, e, i, u, ü, kecuali iu diletakkan di atas u. Contoh: ā á ǎ à
V. Media
Power Point.
VI. Metode
Metode dikte dan latihan.