• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH

TAHUN

2020

TAHUN

2020

(2)

ii

Kata Pengantar

Laporan Kinerja Perangkat Daerah (LkjIP) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Tahun 2020 disusun berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2020. LKjIP BPBD Kota Yogyakarta Tahun 2020 merupakan bentuk akuntabilitas publik dari pelaksanaan tugas dan fungsi dan penggunaan anggaran yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah. Laporan ini sebagai media informasi publik atas capaian kinerja yang terukur. Capaian kinerja disajikan melalui pengukuran dan evaluasi kinerja serta pengungkapan (disclosure) secara memadai atas hasil analisis pengukuran kinerja.

Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator yang ditetapkan. Diharapkan penyajian LKjIP ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan kinerja agar lebih berorientasi pada hasil, relevan, efektif, efisien dan berkelanjutandi masa mendatang.

Yogyakarta, Januari 2021 PLT. KEPALA PELAKSANA

OCTO NOOR ARAFAT, S.I.P.,M.Si. NIP. 19741010 199311 1 001

(3)

Ikhtisar Eksekutif

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) BPBD Kota Yogyakarta Tahun 2020 ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas perjanjian kinerja BPBD Kota Yogyakarta yang memuat rencana, capaian, dan realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis. Sasaran dan indikator kinerja termuat dalam Renstra BPBD Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022. Untuk mencapai sasaran tersebut, ditempuh dengan melaksanakan strategi, kebijakan, program dan kegiatan seperti telah dirumuskan dalam rencana strategis.

Ringkasan prestasi kinerja BPBD Kota Yogyakarta yang dihasilkan di tahun 2020, dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Sasaran 1: Kapasitas daerah dalam Penanggulangan Bencana meningkat, dengan indikatornya

Indeks Kapasitas daerah dalam Penanggulangan Bencana

capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2020 adalah 100%.

Evaluasi atas pencapaian kinerja dan permasalahan yang ditemui pada setiap sasaran menunjukkan beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian bagi BPBD Kota Yogyakarta ke depan, sebagai berikut:

1. Meningkatkan koordinasi yang sinergis dengan berbagai stakeholder dalam forum pengurangan risiko bencana;

2. Membangun sistem penanggulangan bencana berbasis kampung yang berkesinambungan dari tingkat masyarakat kampung hingga tingkat kota;

3. Membangun sistem informasi kebencanaan yang terintegrasi pada seluruh layanan publik; 4. Penyediaan sarana dan prasarana penanganan bencana yang lengkap sesuai standarisasi; 5. Optimalisasi penanganan pasca bencana dengan perbaikan yang lebih baik;

6. Meningkatkan kompetensi petugas kebencanaan.

Hasil evaluasi yang disampaikan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini penting dipergunakan sebagai pijakan bagi BPBD Kota Yogyakarta dalam perbaikan kinerja di tahun yang akan datang.

(4)

iv

Daftar Isi

KATA PENGANTAR ... ii

IKHTISAR EKSEKUTIF ... iii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Struktur Organisasi ... 1

1.2 Fungsi dan Tugas ... 2

1.3 Isu-Isu Strategis ... 5

1.4 Keadaan Pegawai ... 5

1.5 Keadaan Sarana dan Prasarana ... 7

1.6 Keuangan ... 9

1.7 SistematikaLKj IP ... 11

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 12

2.1 Perencanaan Strategis ... 12

2.1.1 Visi dan Misi Kepala Daerah ... 12

2.1.2 Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah ... 14

2.1.3 Strategi dan Arah Kebijakan ... 14

2.2 Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2020 ……….14

2.3 Rencana Anggaran Tahun 2020………..15

2.3.1 Target Belanja BPBD Kota Yogyakarta ... 16

2.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis……….…….16

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 17

3.1. CapaianKinerja Tahun 2020 ... ……….17

3.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis……….……..18

3.4. Realisasi Anggaran…….………..………30

BAB V PENUTUP………..………32 LAMPIRAN- LAMPIRAN

(5)

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Kejadian bencana di Kota Yogyakarta per 31 Desember 2020 ... 4

Tabel 1.2 Komposisi jumlah karyawan berdasarkan pangkat dan golongan Tahun 2020 ... 6

Tabel 1.3 Komposisi pegawai menurut jenjang pendidikan Tahun 2020 ... 7

Tabel 1.4 Jumlah ideal pegawai dibandingkan beban kerja Tahun 2020 ... 7

Tabel 1.5 Jumlah sarana & prasarana kerja………...8

Tabel 1.6 Anggaran Per Kegiatan Per Belanja Tahun 2020 ……….9

Tabel 2.1 Ringkasan Visi Misi RPJMD Kota Yogyakarta 2017-2022………13

Tabel 2.2 Sasaran Strategis BPBD Kota Yogyakarta………..…14

Tabel 2.3 Strategi, Program dan Kegiatan………14

Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2020………....15

Tabel 2.5 Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2020………15

Tabel 2.6 Target Belanja BPBD Kota Yogyakarta APBD Perubahan Tahun 2020………..16

Tabel 2.7 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis……….16

Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja………...17

Tabel 3.2 Capaian Kinerja Tahun 2020………..17

Tabel 3.3 Rumusan Indikator dan Formulasi Perhitungan………..18

Tabel 3.4 Indikator program BPBD Kota Yogyakarta ... 19

Tabel 3.5 Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2020 ... 19

Tabel 3.6. Perbandingan target dan realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis BPBD Kota Yogyakarta Tahun 2020………..………..20

Tabel 3.7. Perbandingan target dan realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis BPBD Kota Yogyakarta Tahun 2019 dan 2020………..20

Tabel 3.8. Perbandingan realisasi dan capaian indikator kinerja dari sasaran strategis BPBD Kota Yogyakarta Tahun 2019 dan 2020………..20

Tabel 3.9 Perbandingan realisasi indikator kinerja pada tahun 2020 dengan target jangka menengah Renstra 2017-2022………21

Tabel 3.10. Perbandingan target dan capaian indikator kinerja dari sasaran strategis BPBD Kota Yogyakarta Tahun 2020 dengan Standar Nasional……….21

Tabel 3.11. Target dan realisasi indikator kinerja tahun 2020 dan indikator program tahun 2020………23

Tabel 3.12. Capaian indikator kinerja tahun 2020 dan indikator program tahun 2020……….23

Tabel 3.13 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2020………..31

(6)

vi

Daftar Gambar

Gambar 1.1 Bagan struktur organisasi BPBD Kota Yogyakarta ... 2 Gambar 1.2 Diagram jumlah pegawai berdasarkan jenis kelamin ... 6

(7)

BAB 1

Pendahuluan

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPBD Kota YogyakartaTahun 2020 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,Peraturan Menteri PAN dan RB RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 61 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Daerah.

Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik (good governance) di Indonesia.

Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi PemerintahBPBD Kota YogyakartaTahun 2020 diharapkan dapat:

1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai olehBPBD Kota Yogyakarta

2. Mendorong BPBD Kota Yogyakartadidalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan perundangan, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi BPBD Kota Yogyakarta untuk meningkatkan kinerjanya.

4. Memberikan kepercayaan kepada masyarakatterhadap BPBD Kota Yogyakartadi dalam pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.

1.1 Struktur Organisasi

BPBD Kota Yogyakartadibentuk berdasarkan Peraturan Daerah KotaYogyakarta Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pembentukan Organisasi dan TatakerjaBadan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta.

BPBD Kota Yogyakartamerupakan unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan susunan organisasi sebagai berikut:

Bab 1 Berisi :

1. Struktur Organisasi 2. Fungsi dan Tugas 3. Isu Strategis 4. Keadaan Pegawai 5. Keadaan Sarana dan

Prasarana 6. Keuangan

(8)

Gambar 1.1 Bagan struktur organisasi BPBD Kota Yogyakarta

1.2 Tugas dan Fungsi

PeraturanWalikota Yogyakarta Nomor 83 Tahun 2017 tentang Penjabaran Fungsi dan Rincian Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah menetapkanbahwaPembentukan, Organisasi dan Tatakerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakartamempunyaitugas sebagai berikut:

a. melaksanakan penyusunan dan pengendalian program di bidang penanggulangan bencana di

daerah;

b. melaksanakan perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan penanggulangan bencana di

daerah;

c. melaksanakan penetapan pedoman dan pengarahan penyelenggaraan penanggulangan

bencana di daerah;

d. melaksanakan penetapan standarisasi dan kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan

bencana di daerah;

e. melaksanakan fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah;

(9)

g. melaksanakan penyusunan, penetapan, dan penginformasian peta resiko bencana;

h. melaksanakan pengintegrasian pengurangan resiko bencana dalam pembangunan;

i. melaksanakan penyusunan dan penetapan prosedur tetap penanganan bencana;

j. melaksanakan pengendalian pengumpulan dan penyaluran bantuan bencana di daerah;

k. melaksanakan pemberian rekomendasi status dan tingkatan bencana;

l. melaksanakan pengawasan dan pembinaan teknis penyelenggaraan penanggulangan

bencana di daerah;

m. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pengendalian penyelenggaraan penanggulangan

bencana di daerah;

n. melaksanakan pelaporan penyelenggaran penanggulangan bencana di daerah; dan

o. melaksanakan pelaksanaan kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

UntukmelaksanakantugassebagaimanadimaksudBPBD Kota Yogyakartamempunyaifungsi

sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah;

b. Mengkoordinasikan dan melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah

secara terencana, terpadu dan menyeluruh;

c. Melaksanakan pengelolaan kegiatan-kegiatan penanggulangan bencana.

1.2.1 Kondisi Kebencanaan (Bencana Alam)

Gambaran umum wilayah memaparkan kondisi daerah berdasarkan aspek geografis, topografi, iklim dan demografi.

Secara geografis, Kota Yogyakarta terletak antara 110o24’19’-110o28’53’ Bujur Timur dan

antara 07o15’24’ – 07o49’26’ Lintang Selatan dengan luas wilayah 32,5 Km2. Adapun batas-batas

wilayah Kota Yogyakarta adalah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kabupaten Sleman

Sebelah Timur : Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman Sebelah Selatan : Kabupaten Bantul

Sebelah Barat : Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman

Secara demografi, jumlah penduduk Kota Yogyakarta tahun 2019 sebanyak 414.055jiwa dengan rincian sebanyak 201.538 jiwa penduduk laki-laki dan 212.517 jiwa penduduk perempuan.

Kepadatan penduduk Kota Yogyakarta pada tahun 2019 sebesar 12.740 jiwa per Km2 yang tersebar

secara tidak merata di 14 kecamatan. Penduduk yang paling padat berada di kecamatan Ngampilan

(10)

8.607 jiwa per Km2. Sebaran jumlah penduduk di setiap wilayah administrasi berpengaruh pada

dampak kejadian bencana dan merupakan dasar perhitungan pengkajian risiko bencana.

Secara topografi, Kota Yogyakarta terletak di daratan lereng aliran Gunung Merapi memiliki kemiringan lahan yang relatif datar antara 0-2 dan berada pada ketinggian rata-rata 114 meter dari permukaan air laut. Kota Yogyakarta dilalui oleh tiga sungai yang mengalir dari arah utara ke selatan, yaitu Sungai Gajahwong yang mengalir di bagian timur kota, Sungai Code di bagian tengah dan Sungai Winongo di bagian barat kota.

Berdasarkan data BPS Kota Yogyakarta Dalam Angka Tahun 2020, curah hujan tertinggi di

Kota Yogyakarta selama tahun 2019 terjadi pada bulan Maret yaitu sebanyak 648,40 mm3.

Kelembaban udara cukup tinggi, terendah terjadi pada bulan September sebesar 77 persen. Tahun

2019 rata-rata tekanan udara sebesar 996,61 mb dan suhu udara rata-rata 26,06oC.

Selama tahun 2020 terjadi 83 kejadian bencana dengan rincian banjir 1 kejadian, cuaca ekstrim 80 kejadian dan lain-lain seperti tower roboh sebanyak 2 kejadian.

Tabel 1.1. Kejadian bencana di Kota Yogyakarta per 31 Desember 2020

No. Jenis Bencana Jumlah

Kejadian Meninggal Hilang

Luka-luka Mengungsi Rumah Rusak Kerusakan Lain-lain (jaringan listrik, telkom, mobil) 1. Banjir 3 - - - 10 5 1 2. Gempa Bumi - - - - 3. Cuaca Ekstrim (angin kencang, longsor talud, pohon tumbang) 92 - - - 253 69 39 4. Kekeringan - - - - 5. Letusan Gunung Api - - - - 6. Lain-lain 7 - - - 14 6 3 Total 102 - - - 78 80 43

(11)

1.2.2 Kondisi Tanggap Darurat Bencana

Sejak ditemukan kasus positif Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) pertama di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 16 Maret 2020, beberapa upaya pencegahan segera dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus tersebut. Upaya memutus penyebaran covid-19 dilakukan dengan menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Corona Virus Desease2019 (Covid-19) dengan Keputusan Gubernur nomor 65/Kep/2020 tentang Penetapan Status Darurat Bencana Corona Virus Desease2019 (Covid-19) di Daerah Istimewa Yogyakarta tanggal 20 Maret 2020. Penetapan status tanggap darurat bencana ini diikuti oleh Walikota Yogyakarta melalui Keputusan Walikota Nomor 270 Tahun 2020 tentang Penetapan Status Darurat Bencana Corona Virus Desease2019 (Covid-19) di Kota Yogyakarta. Penetapan status darurat bencana covid-19 ini terus diperpanjang hingga 31 Desember 2020.

BPBD sebagai bagian dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Kota Yogyakarta memiliki peran yang tertuang dalam rencana aksi penanganan covid-19 BPBD, yaitu sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan Gugus Tugas Kota Yogyakarta;

2. Menyelenggarakan Belanja Tidak Terduga (BTT) Tanggap Darurat Bencana Corona Virus Disease 2019 (Covid-19);

3. Menyelenggarakan Pengadaan Barang dan Jasa atas Belanja Tidak Terduga (BTT) Tanggap Darurat Bencana Corona Virus Disease 2019 (Covid-19);

4. Melaksanakan edukasi disinfektansi baik teknik penyemprotan maupun membuat campuran sesuai ketentuan berbasis wilayah kampung;

5. Pemberianalat semprot, bahan disinfektan dan alat perlindungan diri (APD) untuk kegiatan penyemprotan berbasis wilayah kampung;

6. Pemberian Masker (kain) kepada sebagian warga masyarakat dan karyawan Pemerintah Kota Yogyakarta;

7. Memfasilitasi Kerjabakti penyemprotan disinfektan di lingkungan kampung;

8. Melakukan sosialisasi penegakan protokol kesehatan (kewajiban penggunaan masker) melalui spanduk dan/atau banner;

9. Penyediaan logistik darurat instansi Pemerintah Kota Yogyakarta dalam menjalankan layanan selama pandemi Covid-19;

10. Melaksanakan dan mengkoordinir penyemprotan desinfektan di sarana prasarana fasilitas umum;

11. Menerima, menyalurkan dan melaporkan donasi dari masyarakat dan swasta; 12. Melaksanakan pemuliaan jenazah yang terindikasi Covid-19;

(12)

13. Menyediakan sarana dan prasarana dekontaminasi personil dan kendaraan yang diguanakan dalam penanganan Covid-19;

14. Melakukan fasilitasi dalam penyelenggaran Shelter Covid-19 di Kota Yogyakarta; 15. Melaksanakan pengkajian situasi pasca bencana (Jitupasna).

Perkembangan situasi sejak penetapan masa tanggap darurat pandemi Covid-19 yang pertama per tanggal 20 Maret 2020 hingga kini belum memberikan situasi yang mereda. Data kasus sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 di Kota Yogyakarta yaitu total kasus positif sebesar 2.157 kasus, total pasien sembuh sebesar 1.305 kasus, total kasus meninggal sebesar 65 kasus, dan jumlah yang dirawat sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 sebesar 787 orang.

1.3 Isu-isu Strategis

Eksistensi sebuah institusi bergantung sejauh mana institusi tersebut mampu menemukenali dan merespon isu strategis dengan berbagai kebijakan dan tindakan yang tepat. Secara umum isu strategis dapat bersumber dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal. Isu Strategis yang melingkupi BPBD Kota Yogyakarta, antara lain sebagai berikut:

1. Meningkatkan fungsi koordinatif BPBD Kota Yogyakarta dalam penyelenggaraan

penanggulangan bencana untuk merangkul stakeholder yang ada baik internal pemerintah maupun lembaga-lembaga terkait kebencanaan, swasta dan masyarakat;

2. Membentuk forum pengurangan risiko bencana (FPRB) yang beranggotakan pemerintah

daerah, LSM, akademisi, PMI, media, kelompok agama dan lainnya, dalam upaya percepatan penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah.

3. Mengedukasi masyarakat sehingga dapat berpatisipasi aktif dalam penanggulangan bencana

dengan membentuk kampung tangguh bencana terutama pada kawasan rawan bencana;

4. Penyediaan sarana dan prasarana penanganan bencana yang memadai sesuai dengan

standar minimal BNPB;

5. Meningkatkan kompetensi personil kebencanaan baik secara mandiri maupun dengan

mengikuti program-program yang diselenggarakan oleh pusat dan pemerintah provinsi;

6. Membangun sistem informasi bencana yang terintegrasi ke seluruh stakeholder;

7. Meningkatkan fasilitasi bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi kerusakan bagi korban

terdampak;

8. Meningkatkan kerjasama dengan swasta melalui program CSR baik pada fase pra bencana,

(13)

1.4 Keadaan Pegawai

1.4.1 Kondisi Riil Pegawai Berdasarkan Jabatan, Golongan, Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Dalam rangka menjalankan kegiatan administrasi dan operasionalnya, BPBD Kota Yogyakarta didukung oleh pegawai sebanyak 11 orang PNS, 44 orang Tenaga Teknis yang dituangkan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 1.2. Komposisi jumlah karyawan berdasarkan pangkat dan golongan Tahun 2020

JABATAN GOLONGAN/RUANG JUMLAH

Kepala Pelaksana : Pembina Tk. I/Gol. Ivb -

Kepala Sekretariat : Penata Tk. I /Gol. III d 1 orang

Kepala Seksi : Penata Tk. I /Gol. III d 3 orang

Staf : Penata Tk. I /Gol. III d 1 orang

: Penata /Gol. III c 1 orang

: Penata Muda /Gol. III a 2 orang

: Pengatur TK I/Gol. II d -

: Pengatur /Gol. II c 2 orang

: Pengatur muda Tk. I / Gol. II b 1 orang

Tenaga Teknis : Pendamping PB (Pusdalops dan TRC) Fasilitator KTB 31 orang 13 orang Sumber Data : Kepegawaian, Desember 2020

Data Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2019 ditampilkan dalam diagram sebagai berikut :

Gambar 1.2Diagram jumlah pegawai berdasarkan jenis kelamin

5 10 15 20 25 30 35 40 45 7 4 42 2

(14)

Tabel 1.3. Komposisi pegawai menurut jenjang pendidikan Tahun 2020

No Jenjang Pendidikan Jumlah Personil

1 S2 : 3 Orang 2 S1 : 3 Orang 3 D3 : 2 Orang 4 D2 : - Orang 5 SMA : 2 Orang 6 SMP : - Orang 7 SD : - Orang

Sumber Data :Kepegawaian, Desember 2020 1.4.2. Jumlah Ideal Pegawai Dibandingkan Dengan Beban Kerja

Tabel 1.4. Jumlah ideal pegawai dibandingkan beban kerja Tahun 2020

No Kelompok Jabatan/ Sub

Bag/ Seksi Jumlah Pegawai Eksisting Ideal 1 Kepala Pelaksana 1 1 2 Sekretariat 6 9 3 Seksi Pencegahan 17 30 4 Seksi Kedaruratan 36 47

5 Seksi Rehab Rekon 1 9

Jumlah 61 96

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah pegawai BPBD belum memenuhi jumlah ideal pegawai dibandingkan dengan beban kerja.

1.5 Keadaan Sarana dan Prasarana

BPBD Kota Yogyakarta menempati gedung milik Pemerintah Kota Yogyakarta yang berlokasi di Kompleks Balaikota Timoho Jalan Kenari No. 56 Kota Yogyakarta. Sarana dan prasarana yang dikelola oleh BPBD Kota Yogyakarta meliputi :

(15)

Tabel 1.5. Jumlah sarana & prasarana kerja

No JenisAset Luas/Jumlah

I TANAH : -

II BANGUNAN :

Gedung Kantor Dinas : 415 m

2

Pos Pantau : 50 m2

Bangunan Taman Mitigasi Bencana

(TAMIYA) : 631 m

2

III KENDARAAN DAN PERALATAN

Kendaraan roda enam : 1 Unit

Kendaraan roda empat : 7 Unit

Kendaraan roda tiga : 115 Unit

Kendaraan roda dua : 8 Unit

Komputer : 10 Buah

Laptop : 10 Buah

Printer : 8 Buah

Mesin Tik : 1 Buah

AC Split : 3 Buah

Kamera : 3 Buah

TV Color 40 inchi : 2 Buah

Smart TV : 7 Buah

Meja Kerja : 9 buah

Kursi Kerja : 25 Buah

Meja Rapat : 1 Buah

Almari : 2 Buah

Filling Cabinet : 5 Buah

Cash Box : 1 Buah

(16)

No JenisAset Luas/Jumlah

Handy Talky : 582 Buah

Vertical Rescue : 117 Buah

Mesin Pompa Air : 115 Buah

Genset : 115 Buah

Chainsaw : 115 Buah

Tenda Pengungsi BNPB : 2 Buah

Tenda Keluarga BNPB : 7 Buah

Tenda Posko BNPB : 1 Buah

Perahu Lipat : 2 Buah

Perahu Karet : 2 Buah

Sumber Data : Inventaris Barang, Desember 2020

1.6 Keuangan

Dukungan dana atau anggaran yang tersedia untuk melaksanakan tugas dan fungsi BPBD Kota Yogyakarta pada tahun 2020 berasal dari APBD Kota Yogyakarta dan APBN melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Pada tahun anggaran 2020 BPBD Kota Yogyakarta mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp3.951.237.859,- dengan rincian belanja tidak langsung sebesar Rp944.799.000,- dan belanja langsung sebesar Rp3.006.438.859,- yang diperuntukkan baik untuk mendukung pelaksanaan program yang berkaitan langsung dengan indikator sasaran startegis maupun program-program pendukung. Selain belanja langsung dan belanja tidak langsung, sebagai implikasi adanya pandemi Covid-19 dan ditetapkannya Tanggap Darurat Bencana Corona Virus Desease 2019 (Covid-19), sehingga BPBD Kota Yogyakarta mendapat anggaran Belanja Tidak Langsung (BTT) untuk menangani Covid-19yang bersumber dari APBD dan APBN. Total anggaran BTT yang dibelanjakan selama masa tanggap darurat tahun 2020 sebesar Rp80.408.941.274,-, anggaran yang bersumber dari APBD sebesar Rp51.572.018.739 dan APBN Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif sebesar Rp28.836.922.535,-.

(17)

Tabel 1.6. Anggaran Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Per Kegiatan Per Belanja Tahun 2020

No. Program Anggaran

(Rp) Belanja Pegawai (Rp) Belanja Barang Jasa (Rp) Belanja Modal (Rp) BELANJA TIDAK LANGSUNG 944.799.000,-

1. Gaji dan Tunjangan 944.799.000,- 944.799.000,-

BELANJA LANGSUNG 3.006.438.895,- 1. Pelayanan Administrasi Perkantoran 222.290.959,- - 270.394.480,- 217.470.000,- 1.1 Penyediaan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi 34.820.000,- - 34.820.000,- - 1.2 Penyediaan Jasa, Peralatan dan Perlengkapan 187.470.959,- - 169.590.959,- 17.880.000,- 2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 448.450.000,- - 338.739.500,- 416.000.000,- 2.1. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedunga/Bangunan Kantor 170.000.000,- - 50.000.000,- 120.000.000,- 2.2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 278.450.000,- - 278.450.000,- - 3. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 540.000,- - 540.000,- - 3.1 Penyusunan Dokumen Perencanaan, Pengendalian dan Laporan Capaian Kinerja SKPD 540.000,- - 540.000,- - 4. Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana Alam 2.335.157.900,- - 3.759.747.520,- 5.793.635.000,- 4.1 Pencegahan Bahaya Bencana Alam 909.673.600,- - 909.673.600,- -

(18)

(Rp) Pegawai (Rp) Jasa (Rp) (Rp) 4.2 Penanganan Bencana Alam 1.275.484.300,- - 1.188.484.300,- 87.000.000,- 4.3 Rehabilitasi dan Rekonstrusi Pasca Bencana 150.000.000,- - 150.000.000,- -

Tabel 1.7. Anggaran Belanja Tidak Terduga Penanganan Covid-19 Tahun 2020

RENCANA REALISASI Bidang Kesehatan 33.194.712.239,- 73.731.275.971,- a. Alkes 357.089.600,- 347.308.560,- b. Obat-obatan 861.438.520,- 807.908.520,- c. Habis Pakai/Material Kesehatan 15.872.015.890,- 15.262.805.176,40 d. Insentif Tenaga Kesehatan - - e. Lainnya 16.104.168.229,- 13.251.423867.861,81 Bidang Sosial 16.803.499.000,- 15.610.189.300,- a. Bantuan Tunai 15.119.400.000,- 14.692.200.000,- b. Dapur Umum 1.378.310.000,- 629.865.300,- c. Lainnya 305.789.000,- 288.124.000,- Bidang Penanganan Dampak Ekonomi 30.410.730.035,- 28.451.640.546,79 a. Bantuan UMKM - - b. Insentif Usaha 19.276.952.081,- 18.352.029.025,- c. Lainnya 11.133.777.954,- 10.099.611.521,- JUMLAH 80.408.941.274,- 73.731.275.971,-

1.7 Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Sistematika penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) BPBD Kota Yogyakarta tahun 2019 adalah sebagai berikut :

(19)

1. Pada bagian ini disajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis serta sejauh mana instansi pemerintah mencapaitujuan dan sasaran utama tersebutserta kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaiannya;

2. Disebutkan pula langkah-langkah apa yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut dan langkah antisipatif untuk menanggulangi kendala yang mungkin akan terjadi pada tahun mendatang.

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini memuat tentang alasan disusun LKjIP/manfaat LKjIP, Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi BPBD Kota Yogyakarta, Potensi yang menjadi ruang lingkup PD dan Sistematika penulisan LKj IP.

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Pada bagian ini disajikan gambaran singkat mengenai rencana strategis, dan dan perjanjian kinerja. Pada awal bab disajikan gambaran secara singkat sasaran utama yang ingin diraih instansi pada tahun yang bersangkutan serta bagaimana kaitannya dengan capaian visi dan misi Kepada Daerah.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Pada bagian ini disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi, dan analisis akuntabilitas kinerja. Termasuk didalamnya menguraikan secara sistematis pembandingan data kinerja secara memadai, keberhasilan/kegagalan, dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil.

Disajikan pula akuntabilitas keuangan dengan cara menyajikan rencana dan realisasi anggaran bagi pelaksanaan tugas dan fungsi atau tugas-tugas lainnya dalam rangka mencapai sasaran organisasi yang telah ditetapkan, termasuk analisis tentang capaian indikator kinerja dan efisiensi.

Disajikan pula Inovasi yang telah dilakukan oleh Perangkat daerah. Inovasi dimaknai sebagai penemuan hal-hal baru atau proses kreatif terhadap sesuatu yang sudah ada maupun yang sudah ada sebelumnya. Inovasi dianggap mampu meningkatkan nilai tambah output kegiatan yang berkualitas

BAB IV PENUTUP

Pada bagian ini dikemukakan simpulan secara umum tentang keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja instansi yang bersangkutan serta strategi pemecahan masalah.

(20)

BAB 2

Perencanaan

& Perjanjian Kinerja

2.1 Perencanaan Strategis

Memasuki Tahun 2020, BPBD Kota Yogyakarta

menyusunRencana Strategis (Renstra) BPBD Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022. Renstra BPBD Kota Yogyakartamerupakan manifestasi komitmen BPBD Kota Yogyakarta dalam mendukung visi dan misi Pemerintah Kota Yogyakarta yang tertuang dalam RPJMD Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022. Sebagai bentuk pembangunan berkelanjutan, perumusan Renstra BPBD Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022 tidak terlepas dari kesuksesan pencapaian target yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan periode sebelumnya (2012-2017).

RPJMD Pemerintah Kota Yogyakarta merupakan dokumen landasan atau acuan pokok penyelenggaraan pemerintahan sesuai Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota YogyakartaNo. 11 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2017-2022.

Rencana Strategis (Renstra) adalah dokumen Perencanaan Perangkat Daerah periode lima tahun.Renstramemuat tujuan, sasaran dan strategi bagi penyelenggaraan program dan kegiatan di BPBD Kota Yogyakartayang harus dilaksanakan secara terpadu, sinergis, harmonis dan berkesinambungan. Renstra BPBD Kota YogyakartaTahun 2017-2022 ditetapkan melalui Peraturan Walikota Yogyakarta nomor 52 tahun 2020 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Walikota Yogyakarta nomor 105 tahun 2017 tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah tahun 2017-2022.

2.1.1 Visi dan Misi Kepala Daerah

Visi misi dijabarkan dalam Tujuan dan Sasaran Pemerintah Daerah yang selengkapnya dituangkan dalam bagan alir cascade RPJMD Kota Yogyakarta 2017-2022 sebagai berikut,

Bab 2 Berisi : 1. Perencanaan Strategis 2. Perjanjian Kinerja Tahun 2020 3. Rencana Anggaran Tahun 2020 4. Instrumen Pendukung

(21)

Tabel 2.1 Ringkasan Visi Misi RPJMD Kota Yogyakarta 2017-2022

Sumber:RPJMD Kota Yogyakarta 2017-2022

Berangkat dari Tujuan dan Sasaran Pemerintah Daerah tersebut dan sesuai tugas dan pokok fungsinya, BPBD Kota Yogyakarta mendukung pencapaian Sasaran Pemerintah Daerah Infrastruktur Wilayah Meningkat dengan indikator capaian sasaran Indeks Kapasitas Daerah Dalam Penanggulangan Bencana.

Visi Misi Sasaran Daerah

Meneguhkan Kota Yogyakarta Sebagai Kota Nyaman Huni Dan Pusat Pelayanan Jasa Yang Berdaya Saing Kuat Untuk

Keberdayaan Masyarakat

Dengan Berpijak Pada Nilai Keistimewaan

1. Meningkatkan Kesejahteraan dan Keberdayaan Masyarakat

1. Kemiskinan Masyarakat Menurun 2. Keberdayaan Masyarakat Meningkat 3. Ketahanan Pangan Masyarakat Meningkat 2. Memperkuat ekonomi

kerakyatan dan daya saing Kota Yogyakarta 1. Ketimpangan Pendapatan Antar Penduduk Menurun 2. Pertumbuhan Ekonomi Meningkat 3. Memperkuat moral, etika, dan

budaya masyarakat Kota

Yogyakarta

1. Gangguan ketentraman

dan ketertiban

masyakarat menurun

4. Meningkatkan kualitas

pendidikan, kesehatan, sosial, dan budaya

1. Kualitas pendidikan

meningkat

2. Harapan hidup

masyarakat meningkat 3. Peran serta masyarakat

dalam pengembangan

dan pelestarian budaya meningkat

5. Memperkuat tata kota dan kelestarian lingkungan 1. Kesesuaian pemanfaatan ruang meningkat 2. Kualitas lingkungan hidup meningkat

6. Membangun sarana dan

prasarana publik dan

permukiman

1. Infrastruktur wilayah

meningkat

7. Meningkatkan tata kelola

pemerintah yang baik dan bersih

1. Kapasitas tata kelola pemerintahan

(22)

2.1.2 Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah Tujuan

Mengacu pada Visi dan Misi Pemerintah Daerah yang telah ditetapkan, maka Tujuan Jangka menengah BPBD Kota Yogyakarta salama 5 tahun anggaran adalah :Menurunkan Risiko Bencana.

Tabel 2.2 TujuanBPBD Kota Yogyakarta

NO. TUJUAN INDIKATOR KINERJA SATUAN

Target tahunan 2017 2018 2019 2020 2021 2022 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Menurunkan Risiko Bencana Indeks Kapasitas Daerah dalam Penanggulangan Bencana Persentase (%) 58.50 61.00 75.82 84.02 88.46 92.90 Sasaran Strategis

Mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3Sasaran Strategis BPBD Kota Yogyakarta

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN

Target tahunan 2017 2018 2019 2020 2021 2022 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Kapasitas Daerah dalam Penanggulangan Bencana Meningkat Indeks Kapasitas Daerah dalam Penanggulangan Bencana Persentase (%) 58.50 61.00 75.82 84.02 88.46 92.90

2.1.3 Strategi, Program dan Kegiatan

Setelahmenentukantujuan dan sasaran,

makalangkahselanjutnyaperluditentukanbagaimanahaltersebutdapatdicapai. Cara

(23)

Tabel 2.4Strategi, Program dan Kegiatan

NO.

SASARAN STRATEGIS PROGRAM KEGIATAN

1 2 3 4

1 Kapasitas Daerah dalam Penanggulangan Bencana Meningkat

Program Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana Alam

1. Pencegahan Bahaya Bencana Alam 2. Penanganan Bencana Alam

3. Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana

2.2 PerjanjianKinerjaTahun 2020

Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Dokumen tersebut memuat sasaran strategis, indikator kinerja, beserta target kinerja dan anggaran.

Dalam penyusunan perjanjian kinerja instansi mengacu pada Renstra, RKT, IKU, dan anggaran atau DPA. Perjanjian KinerjaBPBD Kota Yogyakarta Tahun 2020 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.4 PerjanjianKinerja Tahun 2020

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUNAN 1 2 3 4 5 1 Kapasitas Daerah dalam Penanggulangan Bencana Meningkat

Indeks Kapasitas Daerah dalam Penanggulangan Bencana % 79,76

Pada tahun 2020, BPBD Kota Yogyakartamelaksanakan Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2020. Perubahan Perjanjian Kinerja dilakukan karena adanya perubahan target indikator kinerja yaitu pada program kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana alam dengan indikator persentase kampung tangguh bencana, dilakukan penurunan target program dari tahun 2020-2022dikarenakan adanya pandemi Covid-19 sehingga kegiatan pembentukan Kampung Tangguh Bencana yang semula ditargetkan 10 KTB per tahun, untuk tahun 2020 ini tidak terlaksana. Selain itu, jumlah kampung se-Kota Yogyakarta disesuaikan berdasarkan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 25 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Nomor 72 Tahun

(24)

target kinerja pada indikator persentase kampung tangguh bencana berubah dari 73,53% menjadi 68,05% pada tahun 2020 namun tidak merubah target kinerja pada akhir periode renstra (tahun 2022). Perubahan target kinerja juga dilakukan pada indikator persentase korban bencana skala kota yang dievakuasi dengan menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap dan indikator persentase bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi yang diberikan pada kerusakan akibat bencana sesuai hasil verifikasi, semula 86% berubah menjadi 100%. Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2020 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.5 Perubahan PerjanjianKinerja Tahun 2020

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUNAN 1 2 3 4 5 1 Kapasitas Daerah dalam Penanggulangan Bencana Meningkat

Indeks Kapasitas Daerah dalam Penanggulangan Bencana % 84.02

2.3 RencanaAnggaranTahun 2020

Pada Tahun Anggaran 2020 BPBD Kota Yogyakarta melaksanakan kegiatan dengan anggaran murni sebesar Rp7.138.144.229,-. dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp1.021.191.000,- dan Belanja Langsung Rp6.116.953.229,-. Melalui mekanisme perubahan APBD 2020 menjadi Rp3.951.237.859,-. dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp944.799.000,- dan Belanja Langsung Rp3.006.438.859,-.

2.3.1 Target Belanja BPBD Kota Yogyakarta

Tabel 2.6Target Belanja BPBD Kota Yogyakarta APBD PerubahanTahun 2020

Uraian Target Prosentase

BelanjaTidakLangsung Rp. 944.799.000,- 100 %

BelanjaLangsung Rp. 3.006.438.859,- 100 %

Jumlah Rp. 6.116.953.229,- 100 %

2.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis

Anggaran belanja langsungTahun 2020BPBD Kota Yogyakarta yang dialokasikan untuk pencapaian sasaran strategis adalah sebagai berikut:

(25)

Tabel 2.7Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis

No. Sasaran Anggaran Prosentase Keterangan

1 2 3 4 5

1 Kapasitas Daerah dalam

Penanggulangan Bencana Meningkat

Rp.2.335.157.900 100%

2.3.3 Anggaran Belanja Tidak Terduga

Sebagai tindak lanjut atas instruksi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pencegahan Penyebaran dan Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 di lingkungan Pemerintah Daerah dan penetapan status tanggap darurat bencana Corona Virus Disease 2019 Di Kota Yogyakarta, maka dilakukan pengutamaan penggunaan alokasi anggaran kegiatan tertentu (refocusing) dan perubahan alokasi anggaran melalui optimalisasi Belanja Tidak Terduga (BTT) yang tersedia dalam APBD Tahun Anggaran 2020. Penggunaan BTT yang dimaksud diprioritaskan untuk: 1) penanganan kesehatan; 2) penanganan dampak ekonomi; dan 3) penyediaan social safety net/jaring pengaman sosial, antara lain pemberian Hibah/Bansos dalam bentuk uang dan/atau barang dari pemerintah daerah secara memadai.

Pada APBD murni terdapat anggaran BTT sebesar Rp3.500.000.000,- mengalami peningkatan setelah dilakukan refocusing dan realokasi anggaran sesuai Peraturan Walikota Nomor 34 Tahun 2020 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 112 Tahun 2019 Tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp174.257.424.843,45. Selanjutnya pada perubahan APBD anggaran BTT menjadi Rp212.629.169.545,09.

Penggunaan anggaran BTT ini dilakukan melalui pengajuan rencana kebutuhan belanja (RKB) oleh perangkat daerah terkait kepada BPBD Kota Yogyakarta selaku Pengguna Anggaran BTT pada status tanggap darurat. Penatalaksanaan anggaran BTT ini diatur dalam Peraturan Walikota Nomor 22 Tahun 2016 tentang Penatausahaan Pelaksanaan Belanja Tidak Terduga.

Anggaran BTT di Pemerintah Kota Yogyakarta memperoleh tambahan Hibah dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebesar Rp28.836.922.535,-.

(26)

BAB 3

Akuntabilitas Kinerja

3.1 Capaian Kinerja Tahun 2020

BPBD Kota Yogyakarta telah melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu pada Perjanjian Kinerja BPBD Kota Yogyakartatahun 2020 yang telah disepakati. Penilaian ini dilakukan oleh tim pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisasi kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan tingkat capaian kinerja yaitu:

Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja

Sumber:Permendagri Nomor 86 Tahun 2017

Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh BPBD Kota Yogyakarta dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis BPBD Kota Yogyakartabeserta target dan capaian realisasinya dirinci sebagai berikut:

Tabel3.2 Capaian Kinerja Tahun 2020

NO. SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN

1 2 3 4 5 6 7

1 Kapasitas Daerah

dalam

Penanggulangan Bencana Meningkat

Indeks Kapasitas Daerah dalam Penanggulangan Bencana

% 84.02 84.02 100.00

No. Interval Nilai Realisasi

Kinerja

Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja 1. 91 ≤ 100 Sangat Baik 2. 76 ≤ 90 Tinggi 3. 66 ≤ 75 Sedang 4. 51 ≤ 65 Rendah 5. ≤ 50 Sangat Rendah Bab 3 Berisi : 1. Capaian Kinerja Tahun 2020

2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3. Realisasi Anggaran

(27)

Dari tabel di atas, terdapat satu sasaran yang terbagi dalam satu indikator.Pada tahun 2020, indikator tersebut telah memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar84,02% dengan capaian 100%.

3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis

Dalam sub bab ini akan disajikan pencapaian sasaran strategis BPBD Kota Yogyakarta yang dicerminkan dalam capaian Indikator Kinerja. Adapun evaluasi dan analisis secara rinci untuk setiapindikator kinerja menurut sasaran stategis diuraikan sebagai berikut:

3.2.1 Sasaran Kapasitas Daerah dalam Penanggulangan Bencana Meningkat

Kapasitas daerah dalam penanggulangan bencana merupakan parameter penting dalam menentukan keberhasilan untuk pengurangan risiko bencana. Kapasitas Daerah dalam Penanggulangan Bencana mengacu kepada Sistem Penanggulangan Bencana Nasional yang termuat dalam Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan aturan turunannya. Tolak ukur capaian sasaranadalah meningkatnya kemampuan daerah dan masyarakat dalam melakukan tindakan pengurangan ancaman dan potensi kerugian akibat bencana yang terstuktur, terencana dan terpadu yangdiukur dengan satu indikator. Indikator tersebut yaitu Indeks kapasitas daerah dalam penanggulangan bencana.Pengukuran nilai indeks dipengaruhi oleh 3 (tiga) indikator program dari Program Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana Alam yang mewakili kegiatan pra bencana, saat bencana dan pasca bencana. Penjelasan hubungan sasaran, indikator dan meta indikator adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Rumusan Indikator dan Formulasi Perhitungan

NO Sasaran Indikator Formula Indikator

1 2 3 4

1 Kapasitas Daerah dalam Penanggulangan Bencana Meningkat

Indeks Kapasitas Daerah dalam Penanggulangan Bencana 50% KTB + 30% evakuasi korban bencana + 20% rehabilitasi dan rekonstruksi

Ketiga indikator program tersebut diatas yang digunakan sebagai formula untuk mengukur indeks kapasitas daerah dalam penanggulangan bencana dijabarkan pada tabel 3.4.

(28)

Tabel 3.4. Indikator program BPBD Kota Yogyakarta

No. Indikator Program Formula Indikator Program

1. Persentase kampung tangguh bencana (KTB)

(Jumlah kampung tangguh bencana yang terbentuk/ Jumlah Kampung di Kota

Yogyakarta) x 100%

2.

Persentase korban bencana skala kota yang dievakuasi dengan menggunakan sarana dan

prasarana tanggap darurat lengkap

(Jumlah Korban bencana alam yang dievakuasi dengan menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap / Jumlah Korban Bencana Alam) x 100%

3.

Persentase bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi yang diberikan pada kerusakan akibat bencana sesuai hasil verifikasi

(Jumlah kerusakan akibat bencana yang diberikan bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi / Jumlah kejadian kerusakan

akibat bencana alam) x 100%

Kinerja sasaran Kapasitas Daerah dalam Penanggulangan Bencana Meningkatdengan indikator Indeks Kapasitas Daerah dalam Penanggulangan Bencana pada tahun 2020 dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.5 Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2020

No Indikator Sasaran Realisasi 2019 2019 Target Akhir Renstra (2022) Capaian s/d 2022 terhadap target 2022 (%) Target Realisasi % Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 1 Kapasitas Daerah dalam Penanggulanga n Bencana Meningkat 83.82 84.02 84.02 100.00 92.90 90.44

1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja 2020

Perbandingan target dan realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis BPBD Kota Yogyakarta Tahun 2020 dijabarkan pada tabel 3.6.

(29)

Tabel 3.6. Perbandingan target dan realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis BPBD Kota Yogyakarta Tahun 2020

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Kapasitas daerah dalam Penanggulangan Bencana meningkat Indeks Kapasitas daerah dalam Penanggulangan Bencana 84,02% 84,02% 100%

Capaian kinerja tahun 2020 sebesar 100% diperoleh dari target 84,02% terealisasi sebesar 84,02% dengan predikat sangat baik.

2. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Tahun 2020dengan tahun sebelumnya.

Perbandingan target dan realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis BPBD Kota Yogyakarta Tahun 2019 dan 2020 dijabarkan pada tabel 3.7.

Tabel 3.7. Perbandingan target dan realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis BPBD Kota Yogyakarta Tahun 2019 dan 2020

No. Indikator Kinerja

Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi

1. Indeks kapasitas daerah dalam

penanggulangan bencana 75,82% 83,82% 84,02%

84,02%

Perbandingan realisasi dan capaian indikator kinerja dari sasaran strategis BPBD Kota Yogyakarta Tahun 2019 dan 2020 dijabarkan pada tabel 3.8.

Tabel 3.8. Perbandingan realisasi dan capaian indikator kinerja dari sasaran strategis BPBD Kota Yogyakarta Tahun 2019 dan 2020

No. Indikator Kinerja

Tahun 2019 Tahun 2020

Realisasi Capaian Realisasi Capaian

(30)

Perbandingan realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis BPBD Kota Yogyakarta Tahun 2019 dan 2020, mengalami peningkatan dibandingkan target dengan masing-masing capaian kinerja 100%. Perbandingan kinerja tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya sangat baik.

3. Perbandingan Realisasi Kinerja sampai tahun 2020 dengan target jangka menengah Renstra

Perbandingan realisasi indikator kinerja pada tahun 2020 dengan target jangka menengah Renstra 2017-2022 dijabarkan pada tabel 3.9.

Tabel 3.9 Perbandingan realisasi indikator kinerja pada tahun 2020 dengan target jangka menengah Renstra 2017-2022

No. Indikator

Kinerja

Target Jangka Menengah Realisasi Kinerja

Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2019 Tahun 2020 1. Indeks Kapasitas daerah dalam Penanggulanga n Bencana 58,5% 61,00% 75,82% 84,02% 88,46% 92,90% 83,82% 84,02%

4. Perbandingan Realisasi kinerja Tahun 2020 dengan Standar Nasional

Indikator kinerja BPBD Kota Yogyakarta yang termasuk dalam standar nasional adalah indikator kinerja pada program kegiatan yang realisasi dan capaiannya dijabarkan pada tabel 3.10.

(31)

Tabel 3.10. Perbandingan target dan capaian indikator kinerja dari sasaran strategis BPBD Kota Yogyakarta Tahun 2020 dengan Standar Nasional

No. Indikator Kinerja

Target Capaian

BPBD Kota

Yk Nasional

BPBD Kota Yk

1. Jumlah Warga Negara yang memperoleh layanan informasi rawan bencana

100% 100% 100%

2. Jumlah Warga Negara yang memperoleh layanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana

100% 100% 100%

3. Jumlah Warga Negara yang memperoleh layanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana

100% 100% 100%

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 101 Tahun 2020 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Sub-Urusan Bencana Daerah Kabupaten/Kota yang diturunkan dalam Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 91 Tahun 2019 tentang Strategi Pencapaian Standar Pelayanan Minimal di Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta, terdapat 3 (tiga) indikator kinerja yang mengukur keberhasilan pelayan kebencanaan di Kota Yogyakarta. Dari ketiga indikator kinerja tersebut, capaian kinerja BPBD Kota Yogyakarta seluruhnyamencapai 100% dengan predikat sangat baik.

5. Analisis Penyebab Keberhasilan/ Kegagalan atau Peningkatan/ Penurunan Kinerja serta Alternatif Solusi yang telah dilakukan

Sasaran strategis BPBD Kota Yogyakarta berdasarkan dokumen Renstra BPBD Kota Yogyakarta 2017-2022 adalah Kapasitas Daerah dalam Penanggulangan Bencana meningkat yang dapat diukur dengan indeks kapasitas daerah dalam Penanggulangan Bencana. Indeks yang dimaksud dipengaruhi oleh 3 (tiga) indikator program dari Program Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana Alam yang mewakili kegiatan pra bencana, saat bencana dan pasca bencana. Ketiga indikator program tersebut dijabarkan pada tabel 3.4.

Untuk mengukur Indeks Kapasitas Daerah dalam Penanggulangan Bencana yang berdasarkan atas indikator program pada tabel 3.4. di atas, dapat diformulasikan sebagai berikut :

(32)

Target, realisasi serta capaian indikator kinerja tahun 2020 dan indikator program tahun 2019 dapat dilihat pada tabel 3.11 dan tabel 3.12.

Tabel 3.11. Target dan realisasi indikator kinerja tahun 2020 dan indikator program tahun 2020

No. Indikator

Sasaran Target Realisasi Indikator Program Target

Realisasi 1. Indeks Kapasitas daerah dalam Penanggulangan Bencana 84,02% 84,02% 1. Persentase kampung tangguh bencana (KTB) 68,05% 68,05% 2. Persentase korban bencana skala kota yang dievakuasi dengan menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap 100% 100% 3. Persentase bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi yang diberikan pada kerusakan akibat bencana 100% 100%

Tabel 3.12. Capaian indikator kinerja tahun 2020 dan indikator program tahun 2020

No. Indikator Sasaran Capaian Indikator Program Capaian

1. Indeks Kapasitas daerah dalam Penanggulangan Bencana 100% 1. Persentase kampung tangguh bencana (KTB) 100% 2. Persentase korban bencana skala kota yang dievakuasi dengan menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap 100% 3. Persentase bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi yang diberikan pada kerusakan akibat bencana sesuai hasil verifikasi

100%

Indikator program pertama yaitu persentase kampung tangguh bencana (KTB) yang mewakili kegiatan pencegahan bahaya bencana alam atau pada fase pra bencana. Keluaran

(33)

hasil pada kegiatan ini adalah terbentuknya Kampung Tangguh Bencana sebagai hasil dari kesadaran masyarakat akan ancaman bencana yang dapat timbul pada wilayahnya sehingga perlu diberikan wawasan, skill serta sarana dan prasarana untuk mewujudkan sebuah kampung yang tangguh dalam menghadapi bencana. Tangguh dalam arti mampu beradaptasi, mampu mengantisipasi dan cepat pulih setelah bencana terjadi.

Formulasi perhitungan indikator program pertama adalah :

% = ℎ ℎ

ℎ 100%

Realisasi indikator program pertama pada tahun 2020 adalah 68,05% yang diperoleh dari

= 115

169 100%

Capaian indikator program pertama ini pada tahun 2020 adalah 100%. Target perencanaan pembentukan KTB tahun 2020 adalah 0 KTB dandalam kurun waktu 2013-2020sudah terbentuk 115 KTB sehingga terealisasi sesuai dengan target. Pada tahun 2020 dilakukan reviuw renstra untuk menyesuaikan target perencanaan dengan adanya pandemi Covid-19, sehingga kegiatan pembentukan KTB yang semula ditergetkan 10 KTB tidak dapat terlaksana karena adanya pembatasan jumlah peserta dan adanya refocusing dan realokasi anggaran sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Pencegahan Penyebaran dan Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 di lingkungan Pemerintah Daerah. Reviuw renstra dilakukan juga untukmenyesuaikan jumlah kampung yang ada di Kota Yogyakarta sebanyak 169 kampung sesuai Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 25 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Nomor 72 Tahun 2018 Tentang Pedoman Pembentukan Pengurus Kampung.Adanya perubahan ini menyebabkan meningkatnya target indikator dari perencanaan sebelumnya.

Indikator program kedua adalah Persentase korban bencana skala kota yang dievakuasi dengan menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap. Indikator program yang kedua ini mewakili kegiatan penanganan bencana alam atau pada fase saat bencana. Formulasi untuk perhitungan target dan realisasi indikator program kedua tersebut diatas adalah sebagai berikut :

Jumlah Korban bencana alam yang dievakuasi dengan menggunakan sarana

(34)

Realisasi indikator program kedua pada tahun 2020 adalah 100% yang diperoleh dari

= 277 = >

277 = > 100%

Pada tahun 2020, jumlah korban jiwa yang berhasil dievakuasi sebanyak 277 jiwa dengan menggunakan sarana dan prasarana tanggap darurat lengkap.

Indikator program ketiga adalah persentase bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi yang diberikan pada kerusakan akibat bencana. Indikator program ketiga ini mewakili kinerja dari kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Formulasi untuk perhitungan target dan realisasi indikator program ketiga tersebut diatas adalah sebagai berikut :

% ℎ " " " =

Jumlah kerusakan akibat bencana yang diberikan bantuan

rehabilitasi dan rekonstruksi sesuai hasil verifikasi

Jumlah kejadian kerusakan akibat bencana alam 100%

Realisasi indikator program ketiga pada tahun 2020 adalah 100% yang diperoleh dari

= 8

8 100%

Bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi untuk kerusakan akibat bencana diberikan berupa bahan bangunan yang bersifat non permanen serta bantuan makanan dan minuman untuk kerja bakti pasca bencana pada wilayah yang terdampak. Bantuan ini diberikan berdasarkan permohonan korban bencana yang mengalami kerusakan melalui kecamatan dan dilakukan assesmen untuk menentukan jumlah bantuan yang akan diberikan.

Keberhasilan dari capaian indikator kinerja BPBD Kota Yogyakarta tahun 2020 tergantung kepada ketiga indikator program tersebut diatas dengan porsi indikator program pertama yang lebih besar yaitu persentase KTB yang terbentuk sebanyak 50%. Hal ini disesuaikan dengan paradigma penanggulangan bencana dari semula bersifat responsif menjadi preventif.

Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja BPBD Kota Yogyakarta tahun 2020 untuk meningkatkan kapasitas daerah dalam penanggulangan bencana adalah sebagai berikut :

(35)

a. Adanya peraturan perundang – undangan baik yang bersifat nasional maupun daerah ( PERDA ) yang telah mengatur tentang pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan bencana;

b. Adanya kajian risiko bencana yang memetakan potensi bencana, kerentanan dan kapasitas daerah;

c. Dukungan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam melaksanakan program-program kegiatan;

d. Semangat gotong royong dan kebersamaan masyarakat yang tinggi;

e. Kesadaran masyarakat akan ancaman bencana semakin tinggi sehingga menuntut mereka untuk meningkatkan kapasitasnya dalam menurunkan resiko bencana;

f. Antusias masyarakat yang tinggi dalam mendukung program pemberdayaan

masyarakat berbasis kampung dalam penanggulangan bencana;

g. Keberhasilan evakuasi bencana didukung adanya alat pelindung diri untuk Tim Reaksi Cepat yang melakukan asesment dan evakuasi korban;

h. Penyediaan sarana dan prasarana penanggulangan bencana melalui APBD dan APBN;

i. Adanya dukungan dana rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana yang

meningkat untuk kerusakan yang bersifat non permanen.

Selain faktor penentu keberhasilan, terdapat juga faktor penghambat, yaitu:

a. Adanya pandemi Covid-19 yang masif di seluruh Indonesia khususnya, mengubah fokus penggunaan anggaran dan pola tatanan kehidupan masyarakat yang semakin terbatas;

b. Sinergisitas dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana antara pemerintah, swasta dan masyarakat belum maksimal;

c. Terbatasnya ruang terbuka publik beserta sarana dan prasarananya (terutama sanitasi) yang akan digunakan sebagai tempat evakuasi pada saat bencana;

d. Terbatasnya akses evakuasi karena tingkat kepadatan permukiman penduduk yang tinggi;

e. Sistem informasi bencana belum terintegrasi secara optimal;

f. Penanganan pasca bencana belum optimal.

(36)

a. Membangun koordinasi dengan berbagai stakeholder melalui forum pengurangan risiko bencana;

b. Melakukan edukasi dan memfasilitasi kampung tangguh bencana yang telah terbentuk untuk mampu menanggulangi bencana Covid-19 ini dengan cara membangun kebersamaan dan kemandirian masyarakat dalam penanggulangan bencana;

c. Membangun koordinasi yang sinergis dan komunikasi efektif antara masyarakat pada tingkat kampung hingga tingkat kota dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana;

d. Memfasilitasi Tim Reaksi Cepat (TRC) dalam evakuasi dan assesment awal bencana; e. Memfasilitasi Pusat Pengendalian Operasional Penanggungan Bencana (Pusdalops PB);

f. Menjamin keberlangsungan komunikasi radio, Early Warning System (EWS) atau sistem

peringatan dini meliputi CCTV, telemetri dan basetation di Sungai Code 7 titik, Winongo 4 titik, dan Gajah Wong 5 titik serta pemantauan prakiraan cuaca dan gempa yang difasilitasi oleh BMKG.

g. Membangun koordinasi yang intensif baik dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat dalam pelaksanaan penanganan bencana.

6. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan untuk mencapai target kinerja maka diperlukan sumber daya yaitu sumber daya personil, sumber pembiayaan serta sarana dan prasarana.

BPBD Kota Yogyakarta memiliki 11 orang ASN yang menjalankan organisasi dengan tugas dan fungsi yang ada. Selain personil ASN, dalam melaksanakan tugasnya BPBD Kota Yogyakarta juga dibantu oleh satuan tugas operasional yaitu Pusat Pengendalian Operasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) dan Tim Reaksi Cepat (TRC) serta Fasilitator Pembentukan Kampung Tangguh Bencana (KTB). Pusdalops PB membantu tugas BPBD Kota Yogyakarta dalam bidang komunikasi, informasi dan data, sedangkan TRC membantu tugas BPBD Kota Yogyakarta pada saat terjadi bencana yaitu melakukan assesment awal dan evakuasi. Fasilitator KTB merupakan perwakilan wilayah aministratif dari 14 kecamatan berperan dalam memfasilitasi penyelenggaraan pembentukan KTB dan forum-forum koordinasi pada masyarakat.

Dalam penggunaan anggaran BPBD Kota Yogyakarta melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan perencanaan yang tertuang dalam Dokumen Anggaran Pelaksanaan tahun 2020 dan disesuaikan dengan kebutuhan. Anggaran untuk kegiatan

(37)

pada saat bencana dan pasca bencana digunakan sesuai kebutuhan pada saat terjadinya bencana. Untuk keadaan darurat bencana yang ditetapkan melalui keputusan Walikota Yogyakarta selain anggaran yang terdapat dalam DPA juga digunakan Dana Tak Terduga yang direalisasikan sesuai kebutuhan pada saat tanggap darurat tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dana kebencanaan juga dapat diakses melalui program dana hibah dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk kegiatan penanganan bencana saat darurat sertakegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.

Efisiensi dalam bidang sarana dan prasarana yaitu penggunaan sarana dan prasarana yang ada di BPBD Kota Yogyakarta sesuai dengan fungsi dan kebutuhan.

7. Analisis Program/ Kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian kinerja

Program penunjang sasaran strategis BPBD Kota Yogyakarta tahun 2020 adalah program Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana Alam yang terdiri atas tiga (3) kegiatan, yaitu :

1. Pencegahan Bahaya Bencana Alam 2. Penanganan Bencana Alam

3. Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana

Kegiatan Pencegahan Bahaya Bencana Alam merupakan kegiatan yang bersifat preventif dengan membangun kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana. Adapun keluaran dari kegiatan ini adalah :

No. Keluaran/Output Target Realisasi

Capaian Fisik Capaian Keuangan 1. Memfasilitasi pembentukan Kampung Tangguh Bencana (KTB) 0 kampung 0 kampung 100% 98,53% 2. Pelatihan penanggulangan bencana 10 kali 10 kali 100%

Faktor yang menunjang keberhasilan kegiatan ini adalah adanya antusiasme masyarakat untuk peran serta dalam penanggulangan bencana. Rasa kebersamaan dan gotong royong masyarakat yang tinggi sehingga kegiatan ini dapat diterima di masyarakat.

(38)

Faktor yang menghambat keberhasilan kegiatan ini adalah adanya pandemi Covid-19 sehingga kegiatan pembentukan KTB tidak dapat terlaksana.

Kegiatan Penanganan Bencana Alam merupakan kegiatan penunjang pada saat terjadinya bencana. Adapun keluaran dari kegiatan ini adalah

No. Keluaran/Output Target Realisasi Capaian Fisik Keuangan Capaian

1. Asesmen dan Evakuasi Awal Bencana 80 kali 80 kali 100% 88,56% 2. Manajemen logistik 12 bulan 12 bulan 100%

Faktor yang mendukung keberhasilan dari kegiatan ini adalah adanya kerjasama dengan pemerintah provinsi, pemerintah pusat dan swasta dalam melaksanakan kegiatan ini baik pemenuhan logistik, evakuasi kedarutan, maupun pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kapasitas personil dalam menghadapi bencana. Selain itu, personil telah dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sehingga dapat melaksanakan tugas kebencanaan dengan baik.

Adapun faktor yang menghambat kegiatan ini adalah jika terjadi kejadian bencana besar atau terdapat pada beberapa titik sekaligus memerlukan SDM serta sarana dan prasarana yang lebih besar. Selain itu, tidak adanya laporan kejadian bencana yang masuk ke BPBD dapat menghambat proses penanganan bencana.

Kegiatan penunjang yang ketiga adalah rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana merupakan kegiatan penunjang pasca bencana. Keluaran dari kegiatan ini adalah :

No. Keluaran/Output Target Realisasi

Capaian Fisik

Capaian Keuangan

1. Inventarisasi Kerusakan

akibat kejadian bencana 12 kali 12 kali 100%

97,64% 2. Rehabilitasi dan Rekonstruksi pasca bencana 12 lokasi 12 lokasi 100%

(39)

Kegiatan ini dilakukan melalui koordinasi dengan perangkat daerah lainnya dalam pemerintah Kota Yogyakarta terutama dalam monitoring daerah rawan bencana. Perhitungan kerusakan dan kerugian saat bencana dilakukan bersama stakeholder lainnya sehingga dapat terdata secara keseluruhan.

Faktor yang mendukung keberhasilan kegiatan ini adalah adanya anggaran yang tersedia dalam rehabilitasi dan rekonstruksi kerusakan yang terjadi saat bencana baik yang tersedia melalui APBD maupun Hibah dari Pemerintah Pusat.

3.3 Realisasi Anggaran

Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2020 sebesar 93,80%. dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar 95,59%, sedangkan realisasi untuk program/kegiatan pendukung sebesar 87,59%.

Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan anggaran, pencapaian sasaran yang relatif baik dan diikuti dengan penyerapan anggaran kurang dari 100% menunjukkan bahwa dana yang disediakan untuk pencapaian sasaran pembangunan tahun 2020 telah mencukupi.

Anggaran danrealisasibelanjalangsungtahun 2020 yang dialokasikanuntukmembiayai program/kegiatandalampencapaiansasarandisajikanpadatableberikut:

Tabel3.13 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per SasaranTahun 2020

No Sasaran Indikator Kinerja Anggaran Target Realisa si % Realisasi Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Kapasitas Daerah dalam Penanggulanga n Bencana Meningkat Indeks Kapasitas Daerah dalam Penanggulanan Bencana 84,02 84,02 100 2.335.157.900 2.232.091.521,60 95,59 Jumlah 2.335.157.900 2.232.091.521,60 95,59 Total BelanjaLangsung 3.006.438.859 2.820.063.297,60 93,80

Tabel 3.14 Analisis efisiensi

No Sasaran Indikator % Capaian Kinerja

(≥100%) % Penyerapan Anggaran Tingkat Efisiensi 1 2 3 4 5 6 = (5-4)

(40)

1. Kapasitas Daerah dalam Penanggulangan Bencana Meningkat Indeks Kapasitas Daerah dalam Penanggulanan Bencana 100 95,59 4,41 Analisis Efisiensi

Sasaran strategis BPBD Kota Yogyakarta yang kinerjanya sudah sesuai atau melebihi target, dengan tingkat efisiensi sebagai berikut:

1. Sasaran Kapasitas Daerah dalam Penanggulangan Bencana Meningkat telah mencapai kinerja sebesar 100% dengan efisiensi anggaran 4,41%. Efisiensi anggaran untuk mencapai sasaran diperoleh melalui efisiensi lelang pekerjaan konstruksi pasca bencana dan efisiensi ketersediaan logistik kebencanaan dengan adanya penurunan jumlah bencana.

(41)

BAB 4

Penutup

Penyelenggaraan kegiatan di BPBD Kota Yogyakarta pada Tahun Anggaran 2020 merupakan tahun ketiga dari Rencana Strategis BPBD Kota YogyakartaTahun 2017-2022.Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan partisipasi semua pihak dan diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan. Sementara itu, untuk target-target yang belum tercapai perlu diantisipasi dan didukung oleh berbagai pihak.

Hasil laporan kinerja BPBD Kota Yogyakartatahun 2020 dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari analisis satu sasaran, terdapat satu indikator kinerja utama yang dipilih sebagai tolak ukur. Pada tahun 2020, satu indikator yang telah memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 100% dari total indikator. Sementara itu, tidak ada indikator atau sebesar 0% belum memenuhi target.

Langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dapat dirumuskan Rencana Tindak Lanjut sebagai berikut:

1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM agar sesuai dengan kompetensi personil yang dibutuhkan untuk penanggulangan bencana melalui pelatihan dan sertfikasi kebencanaan. 2. Melengkapi sarana dan prasarana penanggulangan bencana.

3. Memperkuat koordinasi antara stakeholer dalam upaya penanggulangan bencana dengan membangun kerangka regulasi yang jelas.

4. Membangun sistem informasi kebencanaan yang terintegrasi ke seluruh stakeholder.

Demikian LKjIP ini disusun untuk dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja BPBD Kota Yogyakarta serta sebagai bahan penyempurnaan perencanaan, pelaksanaan program/ kegiatan dan arah kebijakan pada masa yang akan datang sehingga tercipta kinerja yang sinergis, berkelanjutan dan menghasilkan outcome yang optimal.

Bab 5 Berisi :

1. Kesimpulan 2. Rencana Tindak

(42)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Lampiran 2. Perencanaan Strategis (matriks Renstra lima tahun)

Lampiran 3. Perjanjian Kinerja dan Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2020 Lampiran 4. Pengukuran Kinerja Tahun 2020

Lampiran 5. Rencana Aksi Tahun 2020 dan Perubahan Rencana Aksi Tahun 2020 Lampiran 6. Evaluasi terhadap Rencana Aksi Tahun 2020

(43)

Gambar

Gambar 1.1 Bagan struktur organisasi BPBD Kota Yogyakarta
Gambar 1.2Diagram jumlah pegawai berdasarkan jenis kelamin
Tabel 1.4. Jumlah ideal pegawai dibandingkan beban kerja Tahun 2020  No  Kelompok Jabatan/ Sub
Tabel 1.5. Jumlah sarana & prasarana kerja
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ruang lingkup dari penelitian ini dibatasi pada studi aspek kesehatan lingkungan pada tempat/lingkungan kerja, tenaga pengelolahan, alat dan bahan yang digunakan,

Sesuai tabel 2, semakin besar ketidakseimbangan beban pada trafo tiang maka arus netral yang mengalir ke tanah (IG) dan losses trafo tiang semakin besar. Salah satu cara mengatasi

Trans 7 (Analisis Tema Authentic Halal Greek Food Yunani) karya Umrotul Fadilah mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Walisongo

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Dialog dan video apa sajakah dari situs www.youtube.com dan Hallo

Hal ini bertolak belakang dengan apa yang menjadi esensi dari asas equality before the law yang tertuang dalam Pasal 27 ayat (1) UUD 1945, bahwa semua orang sama di

Peristiwa pembiasan menyebabkan adanya penyimpangan arah cahaya dan pada prisma akan mengalami dispersi cahaya, karena n bervariasi dengan

(2) Pengangkatan dalam Jabatan Struktural setingkat lebih tinggi diutamakan bagi PNS di lingkungan Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi

Untuk mengetahui kualitas inderawi Roll Cake tepung ubi jalar ungu dan Roll Cake tepung terigu, tingkat kesukaan masyarakat terhadap Roll Cake tepung ubi jalar