Lampiran Surat No : 707.3/EQ.S/XI/2015, tanggal 10 November 2015
PENGUMUMAN HASIL PENILIKAN PERTAMA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
DI FMU WANA ASRI KABUPATEN LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR
Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Penilikan Pertama Verifikasi Legalitas
Kayu (VLK) sebagai berikut :
I. Nama LVLK
Nomor Akreditasi
: PT EQUALITY INDONESIA
: LVLK-006-IDN
Alamat
:
Jl. Raya Sukaraja No. 72 Kabupaten Bogor 16710
Telp.
:
+62251 7550722
Fax.
:
+62251 7550724
:
[email protected]
Website
:
http://www.equalityindonesia.com
Telah melaksanakan Kegiatan Penilikan Pertama Verifikasi Legalitas Kayu (VLK)
Terhadap :
II. Nama Kelompok
:
FMU WANA ASRI
Akta Pendirian
:
No. 10 Tanggal 14 November 2013 Notaris I Komang
Gde Sutarjana, S. H., MKn
Jenis Kelompok
:
Hutan Hak
Luas
:
± 3.347,22 Hektar
Jumlah Anggota
:
4.781 Orang
Lokasi
:
Kabupaten Lumajang
Alamat
:
Desa
Karanganom,
Kecamatan
Pasrujambe,
Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur
III. Waktu Pelaksanaan :
12 s.d. 25 Oktober 2015
IV. Hasil Verifikasi
:
NILIA AKHIR PENILIKAN PERTAMA MENDAPAT
PREDIKAT LULUS, SEHINGGA SERTIFIKAT YANG
DIBERIKAN KEPADA FMU WANA ASRI KAB. LUMAJANG
PROVINSI JAWA TIMUR DAPAT DIPERTAHANKAN DAN
DIREVISI DARI NO. 074/EQC-VLK/XII/2013 MENJADI
NO. 074.1/EQC-VLK/XI/2015 YANG BERLAKU SEJAK
DITERBITKAN AWAL SAMPAI DENGAN 05 DESEMBER
2023.
Demikian, pengumuman ini disampaikan agar pihak yang berkepentingan maklum.
Bogor, 10 November 2015
PT EQUALITY INDONESIA
Hari Seno Aji, S.Hut
Halaman 1 dari 4 LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Nomor : 034/EQI-KEP.Cert/Rev-Hut/XI/2015
TENTANG
PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) PADA PEMEGANG HUTAN HAK
FMU WANA ASRI DI KABUPATEN LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR
AKTE PENDIRIAN KELOMPOK NOMOR : 10 NOTARIS I KOMANG GDE SUTARJANA,
S.H., M.Kn TANGGAL 14 NOVEMBER 2013
LUAS ± 3.347,22 HEKTAR JUMLAH 4.781 ANGGOTA
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Menimbang
:
a. bahwa sehubungan dengan adanya perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha
Kehutanan Nomor P.8/VI-BPPHH/2014 sebagaimana tercantum dalam sertifikat yang
telah diterbitkan sebelumnya;
b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Verifikasi pada FMU
Wana Asri Berita Acara Penyerahan Laporan Nomor 105/EQI-F090 tanggal 31 Oktober
2015;
c. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar
Rekomendasi Nomor 104/EQI-F037 tanggal 31 Oktober 2015 dan Tinjauan Hasil
Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor 066.1/EQI-F039 tanggal 03 November
2015 dan pernyataan pemeriksaan yang disahkan oleh Pengambil Keputusan;
d. bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator
Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut 094.1 tanggal 03 November 2015
menunjukkan FMU Wana Asri telah “MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk setiap
verifier Legalitas Kayu (LK), sehingga dengan demikian sesuai dengan Peraturan Direktur
Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29
Desember 2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015, FMU Wana Asri telah
memenuhi syarat dalam mempertahankan kelanjutan Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK);
e. bahwa dengan adanya perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan
sebagaimana dimaksud huruf a, serta hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf
d, maka Surat Keputusan Direktur Utama PT EQUALITY Indonesia Nomor :
093/EQI-KEP.Cert/XII/2013 tanggal 06 Desember 2013 perlu dilakukan penyesuaian.
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;
2. Peraturan Pemerintah Nomor : 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2008 dan Nomor : 16;
4. Peraturan Presiden Nomor : 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik
Dalam Kerangka Indonesia National Single Window;
5. ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga
Sertifikasi Produk;
Halaman 2 dari 4 LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
6. Pedoman KAN 402 – 2007 - Panduan Interpretasi Untuk Butir-Butir Pedoman BSN
401-2000 : Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;
7. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party
Certification Systems:
8. SNI ISO/IEC 17065:2012 tentang Penilaian Kesesuaian – Persyaratan untuk Lembaga
Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa;
9. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO/IEC 19011:2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen
(Guidelines for Auditing Management Systems);
10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.21/MenLHK-II/2015 tanggal 1 Juni 2015
tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang berasal dari Hutan Hak;
11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.38/Menhut-II/2009 tanggal 12 Juni 2009
tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan
Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor :
P.95/Menhut-II/2014 tanggal 29 Desember 2014;
12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi
Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;
13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan
Tanda V-Legal;
14. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem
Informasi Verifikasi Legalitas Kayu;
15. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013
tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas
Kayu (SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;
16. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan
Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE
dalam kerangka Indonesia National Single Window;
17. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 97/M-DAG/PER/12/2014 Tanggal 24
Desember 2014 jo. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 66/M-DAG/PER/8/2015
Tanggal 27 Agustus 2015 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;
18. Perjanjian Kerjasama Antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;
19. DPLS 14 Rev.0 : Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas
Kayu dan perubahannya;
20. Sertifikat Akreditasi oleh Lembaga Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor :
LVLK-006-IDN tanggal 18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai
Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO/IEC Guide 65:1996 General
requirements for bodies operating product certification systems dengan masa berlaku
sampai dengan 17 Agustus 2015 yang diperbaharui dengan sertifikat Re-Akreditasi
tanggal 18 Agustus 2015 dengan masa berlaku sampai 17 Agustus 2019 dan
pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor : SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011 Tanggal 26 Agustus 2011 yang diperbaharui
dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012
Tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai
Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI);
21. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.2819/Menlhk
PHPL/PPHH/2015 tanggal 25 Juni 2015 tentang Penetapan Lembaga Verifikasi
Legalitas Kayu (LVLK) PT EQUALITY Indonesia Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal;
Halaman 3 dari 4 LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
22. Peraturan Dlrektur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013
tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem
Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan penerbitan dokumen V-Legal;
23. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014
tanggal 29 Desember 2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang
Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK);
24. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Noomor : P.15/VI-BPPHH/2014
tanggal 29 Desember 2015 tentang Mekanisme Penetapan Lembaga Verifikasi Legalitas
Kayu (LVLK) Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal;
25.
Manual Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Sertifikasi Legalitas
Kayu (SLK) beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.
Memperhatikan
:
Surat Perintah Kerja (Kontrak) Nomor : 045/SPK/PPHH/PPBJ-3/2015 tanggal 28
September 2015.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) PADA PEMEGANG HUTAN HAK FMU WANA
ASRI DI KABUPATEN LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR AKTE PENDIRIAN KELOMPOK
NOMOR : 10 NOTARIS I KOMANG GDE SUTARJANA, S.H., M.Kn TANGGAL 14 NOVEMBER
2013 LUAS ± 3.347,22 HEKTAR JUMLAH 4.781 ANGGOTA.
PERTAMA
: FMU Wana Asri (Pemegang Sertifikat) yang telah mendapatkan Sertifikat
Nomor 074/EQC-VLK/XII/2013 dinyatakan “LULUS” karena “MEMENUHI”
seluruh norma penilaian untuk setiap verifier Legalitas Kayu (LK) dalam
Verifikasi Penilikan berdasarkan Standar Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK)
sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor :
P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal
16 Januari 2015.
KEDUA
: Pemegang Sertifikat dapat mempertahankan kelanjutan Sertifikat Legalitas
Kayu (S-LK), sehingga S-LK yang diberikan dapat direvisi dari semula Nomor
074/EQC-VLK/XII/2013 menjadi Nomor 074.1/EQC-VLK/XI/2015.
KETIGA
: Masa berlaku sertifikat tetap mulai dari tanggal diterbitkan awal sampai
dengan tanggal 05 Desember 2023 selama Pemegang Sertifikat tetap
memenuhi persyaratan standar sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina
Usaha Kehutanan Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember
2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015.
KEEMPAT
: Sertifikat, Logo dan Tanda V-Legal yang diterbitkan oleh PT EQUALITY
Indonesia dapat dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan
publikasi dan promosi di media cetak, brosur atau pun iklan di televisi
sebagaimana Panduan Sistem yang ditetapkan.
KELIMA
: Apabila Pemegang Sertifikat memerlukan penerbitan Dokumen V-Legal dan
atau penggunaan Tanda V-Legal, PT EQUALITY Indonesia dapat memberikan
hak/sub-lisensi penggunaan Tanda V-Legal kepada Pemegang Sertifikat
melalui ”Perjanjian Penggunaan Tanda V-Legal”, mencakup kewajiban dan
hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat.
KEENAM
: Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia
apabila terjadi hal-hal yang mempengaruhi sistem legalitas kayu, perubahan
nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan struktur atau
manajemen Pemegang Sertifikat.
Halaman 4 dari 4 LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
KETUJUH
: PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut
terhadap kondisi sebagaimana Diktum KEENAM melalui Penilikan
(surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).
KEDELAPAN
: Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 2 (dua) tahun sekali selama masa
berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan
dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.
KESEMBILAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan;
dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai
kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:
a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja
Pemegang Sertifikat;
b. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi
lagi persyaratan sesuai standar yang berlaku;
c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana
diktum KEENAM;
d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;
e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap
pengaktifan sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.
KESEPULUH : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia
dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat
temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan
sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana
kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEBELAS
: Sertifikat dapat dicabut apabila :
a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3
(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;
b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain pelanggaran
Hak Azasi Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau
menyimpan dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal;
c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya
atau izin usahanya dicabut.
d.
Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat
Perjanjian Kerja (Kontrak).
KEDUABELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Bogor
Pada Tanggal : 03 November 2015
PT EQUALITY Indonesia
Ir. Agustri Warsono
Direktur Utama
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :
1. Ketua Kelompok FMU Wana Asri, di Lumajang;
2. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Direktur Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Hutan, di Jakarta;
3. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Kepala Bagian
Program dan Pelaporan.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 1 dari 7
(1) Identitas LVLK :
a. Nama Lembaga
: PT EQUALITY Indonesia
b. Nomor Akreditasi : LVLK-006-IDN.
c. Alamat
: Jl. Raya Sukaraja 72 Ciater Sukaraja – Bogor 16710
d. Nomor telepon
: 0251-7550722
e. Faks
: 0251-7550724
f. Website
:
http://www.equalityindonesia.com
g. E-mail
:
[email protected]
h. Direktur
: Agustri Warsono, Ir.
i. Standar
: P.14/VI-BPPHH/2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015
g. Tim Audit
: Ir. Irin Wedalia (Lead Auditor/Auditor)
h. Tim Pengambil
Keputusan
: Ir. Agustri Warsono (Ketua PK)
Amin Muchakim, S.Hut. (Peninjau/ Anggota PK)
(2) Identitas Auditee :
a. Nama Auditee
: FMU WANA ASRI
b. Akte Notaris
: I Komang Gde Sutarjana, SH.MKn.
c. Nomor
: 10 tanggal 14 Nopember 2013
d. Luas dan Lokasi : ± 3.347,22 Ha
e. Jumlah Anggota : 4.781 Anggota
f. Alamat : Desa Karanganom Kecamatan Pasrujambe Kabupaten
Lumajang Provinsi Jawa Timur
g. Pengurus :
SUSUNAN PEMBINA
1. Kepala Dinas Kabupaten Lumajang
2. Camat Pasrujambe
3. Kepala Desa Se-Kecamatan Pasrujambe
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 2 dari 7
SUSUNAN PENGURUS
1.
Ketua
: Drs. Sucahyo Pribadi
Desa Karanganom
2.
Sekretaris I
: Edy Faizin, SE
Desa Kertosari
3.
Sekretaris II
: Sukiman
Desa Kertosari
4.
Bendahara
: Wiji
Desa Pasrujambe
Seksi-seksi
1.
Budidaya dan Konservasi
: 1. Sugianto
Desa Pagowan
2. Budi Hartono
Desa Jambekumbu
2.
Pengembangan Organisasi : 1. Bambang Widodo
Desa Jambearum
2. Dani P
Desa Jambearum
3.
Produksi Hutan Rakyat
: 1. Andi Sulistiono
Desa Sukorejo
2. Jumali
Desa Karanganom
4.
Usaha dan Pemasaran
: 1. Yogi Age Purtopo
Desa Kertosari
2. Edi Siswanto
Desa Karanganom
5.
Hubungan Masyarakat
: 1. Karnadi
Desa Sukorejo
2. Ali Hasan
Desa Pasrujambe
(3) Ringkasan Tahapan :
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan Pertemuan Pembukaan 13 Oktober 2015
Sekretariat FMU Wana Asri di Dusun Tesirejo, Desa Kertosari, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Provinsi. Jawa Timur.
Menyampaikan jadwal, rencana kerja, maksud dan tujuan, peraturan yang diacu, penentuan pendamping serta rencana rapat penutupan.
Verifikasi Dokumen dan
Observasi Lapangan 13 sd 23 Oktober 2015 Melakukan verifikasi terhadap dokumen dan observasi lapangan berupa uji petik terhadap 58 lahan anggota sampling. Pertemuan Penutupan 24 Oktober 2015
Resto Panorama, Desa Purwosono, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur.
Menjelaskan hasil sementara dari kegiatan VLK dan menyampaikan observasi yang ditemukan.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 3 dari 7
(4) Resume Hasil Penilaian :
(a) Lampiran 2.3 Perdirjen BUK No : P.14/VI-BPPHH/2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasa Justifikasi P.1. Kepemilikan kayu dapat dibuktikan keabsahannya
K1.1 Keabsahan hak milik dalam hubungannya dengan areal, kayu dan perdagangannya. 1.1.1. Pemilik hutan hak mampu menunjukkan keabsahan haknya.
a. Dokumen kepemilikan/ penguasaan lahan yang sah (alas titel/dokumen yang diakui pejabat yang berwenang)
MEMENUHI Dokumen bukti kepemilikan lahan hak tersedia, lengkap, dan absah yakni berupa Leter C yang tersimpan di Kantor Desa dan terdapat lembar SPPT sebagai bukti pembayaran pajak yang dikeluarkan oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lumajang.
b. Dokumen legalitas pemegang HGU yang sah yang mencakup Akte Perusahaan, SIUP, TDP, NPWP, dokumen lingkungan, do-kumen K3 serta KKB/ Peraturan Perusahaan yang relevan.
NA Hasil telaah dokumen menunjukkan bahwa Auditee adalah pemilik hutan hak bukan pemegang HGU, sehingga verifier ini tidak dapat diterapkan atau termasuk ke dalam kategori Not Applicable (NA).
c. Peta/sketsa areal hutan hak dan batas-batasnya di lapangan.
MEMENUHI Tersedia sketsa lokasi serta terdapat tanda-tanda batas alam (anak sungai) dan batas buatan (tanaman kayu mahoni, bambu, waru, jabon, pete, durian, sengon, nangka, kelapa, gmelina, tanaman pandan, kaliandra, salak, rintisan jalan setapak, jalan desa/aspal, parit, galengan/ terassering).
d. Akte Notaris bagi kelompok dalam hal verifikasi dilakukan dalam kelompok
MEMENUHI FMU Wana Asri telah memiliki akte notaris pendirian dengan Akte Notaris I Komang Gde Sutarjana, SH.MKn. Nomor 10 tanggal 14 Nopember 2013.
1.1.2. Pemilik hutan hak (baik individu maupun kelompok) mampu membuktikan dokumen angkutan kayu yang sah
Dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
MEMENUHI Tersedia dokumen angkutan hasil hutan yang sah berupa Nota Angkutan yang ditandatangani oleh pemilik kayu sebagai anggota FMU Wana Asri.
1.1.3. Unit Kelola atas kayu yag berasal dari pohon yang tumbuh alami sebelum terbitnya alas titel menunjukkan bukti pelunasan pungutan pemerintah sektor kehutanan dalam hal pemungutan atas tegakan yang tumbuh sebelum pengalihan hak atau penguasaan.
Bukti pembayaran hak ne-gara berupa PSDH/DR dan pengganti nilai tegakan.
NA Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan RI No.09/M-DAG/PER /2/2012, Pasal 1. Poin 1 menyebutkan bahwa PSDH adalah pungutan yang dikenakan sebagai pengganti nilai intrisik dari hasil yang dipungut dari hutan Negara, sedangkan pemilik hutan hak tidak dikenakan pembayaran PSDH/DR dan pengganti nilai tegakan.
K1.2 Unit usaha dalam bentuk kelompok
Indikator 1.2.1 Akte atau dokumen pembentukan kelompok Akte atau dokumen
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 4 dari 7
Nomor 10 tanggal 14 Nopember 2013. K.1.3 Pemenuhan penggunaan Tanda V- Legal
Indikator 1.3.1 Implementasi Tanda V-Legal Tanda V-Legal yang
dibubuhkan sesuai ketentuan yang berlaku
MEMENUHI Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.95/Menhut-II/2014 pada pasal 11 dijelaskan bahwa yang wajib menerapkan atau menggunakan penandaan tanda V-Legal adalah pemegang izin yang telah memperoleh S-LK atau S-PHPL. Auditee telah membubuhkan tanda V-Legal pada dokumen angkutan kayu berupa nota angkutan.
P2. Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan
K.2.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi pemegang HGU 2.1.1 Prosedur dan Implementasi K3
a. Implementasi prrosedur K3
NA
Hasil telaah dokumen menunjukkan bahwa Auditee adalah pemilik hutan hak bukan pemegang HGU, sehingga verifier ini tidak dapat diterapkan atau termasuk ke dalam kategori Not Applicable (NA).
b. Ketersediaan jalur evakuasi dan peralatan K3 seperti Alat Pemadam Api Ringan, peralatan P3K dan Alat Pelindung Diri
NA
Hasil telaah dokumen menunjukkan bahwa Auditee adalah pemilik hutan hak bukan pemegang HGU, sehingga verifier ini tidak dapat diterapkan atau termasuk ke dalam kategori Not Applicable (NA).
c. Catatan kecelakaan kerja
NA
Hasil telaah dokumen menunjukkan bahwa Auditee adalah pemilik hutan hak bukan pemegang HGU, sehingga verifier ini tidak dapat diterapkan atau termasuk ke dalam kategori Not Applicable (NA).
K.2.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja
2.2.1 Kebebasan berserikat bagi pekerja untuk HGU Ada serikat pekerja atau
kebijakan perusahaan yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja.
NA
Hasil telaah dokumen menunjukkan bahwa Auditee adalah pemilik hutan hak bukan pemegang HGU, sehingga verifier ini tidak dapat diterapkan atau termasuk ke dalam kategori Not Applicable (NA).
2.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) utk HGU yang mempekerjakan karyawan > 10 orang
Ketersediaan Dokumen KKB atau PP
NA
Hasil telaah dokumen menunjukkan bahwa Auditee adalah pemilik hutan hak bukan pemegang HGU, sehingga verifier ini tidak dapat diterapkan atau termasuk ke dalam kategori Not Applicable (NA).
2.2.3. Tidak mempekerjakan anak di bawah umur Tidak ada pekerja yang
masih di bawah umur MEMENUHI FMU WANA ASRI dalam mengelola hutan hak tidak mempekerjakan anak di bawah umur. P3. Pemenuhan aspek lingkungan dan sosial yang terkait dengan penebangan
K.3.1. HGU atau pemilik hutan hak telah memiliki dokumen lingkungan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (jika dipersyaratkan oleh ketentuan yang berlaku).
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 5 dari 7
peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya Dokumen lingkungan
yang relevan seperti AMDAL, UKL /UPL, SPPL, SIL, DPLH dan lainnya.
MEMENUHI Tersedia dokumen SPPL (Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup), dan telah disampaikan kepada Kepala Bidang Wasdal Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang.
3.1.2 HGU atau Pemilik hutan hak memiliki laporan pengelolaan dan pemantauan lingkungan a. Dokumen laporan
pengelolaan dan pemantauan
lingkungan yang
relevan. NA
Verifier ini diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan (Not Applicable) karena berdasarkan SPPL (Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup) yang dibuat oleh FMU Wana Asri, laporan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup disampaikan kepada Dinas Lingkungan Hidup selama 1 (satu) tahun sekali.
b. Bukti pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan NA
Verifier ini diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan (Not Applicable) karena kegiatan penggergajian kayu yang direncanakan akan dibangun oleh FMU Wana Asri dan berpeluang menimbulkan dampak terhadap lingkungan sedang dalam proses pembangunan sehingga kegiatan pengelolaan dan pemantauan terhadap lingkungan belum dilaksanakan.
(b) Lampiran 3.3 Perdirjen BUK No : P.14/VI-BPPHH/2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015
NO DOKUMEN JENIS KECUKUPAN DOKUMEN
BERKEKUATAN
HUKUM KETERANGAN
YA TIDAK A. Dokumen Kelembagaan
1 Akte Notaris Ada √ Forest Managemen Unit Wana Asri beralamat di Desa Karanganom Kecamatan Pasrujambe Kabupaten Lumajang.
Notaris I Komang Gde Sutarjana, SH.MKn beralamat di Jalan Kapten Suwandak No. 50 Lumajang. Akte pendirian Gabungan Kelompok
Tani Rehabilitasi Hutan dan Lahan FMU Wana Asri adalah Akta No. 10 tanggal 14 November 2013.
Nama-nama Yang tercantum di akte adalah tokoh masyarakat desa ditunjuk oleh anggota Forest Managemen Unit “Wana Asri”.
2 Struktur Organisasi dan Kepengurusan
Ada √ Struktur organisasi Forest Managemen Unit “Wana Asri” telah terbentuk dan ditetapkan melalui musyawarah dan mufakat dari anggota Forest Managemen Unit “Wana Asri”.
Susunan pengurus dan tugas serta tanggungjawab pengurus sesuai struktur organisasi tertuang dalam AD/ART FMU Wana Asri.
3 Komitmen
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 6 dari 7
NO DOKUMEN JENIS KECUKUPAN DOKUMEN BERKEKUATAN HUKUM KETERANGAN YA TIDAK memenuhi prinsip dan kriteria verifikasi LK
bahwa pendirian kelompok tersebut bertujuan untuk memenuhi prinsip dan kriteria Verifikasi Legalitas Kayu.
4 Aturan untuk mengendalikan anggotanya :
Ada √ Aturan untuk mengendalikan anggota telah dijabarkan dalam AD/ART.
a. Hak dan kewajiban tanggung jawab anggota
Ada √ Hak dan kewajiban anggota diatur dalam Anggaran Rumah Tangga sbb :
Hak Anggota Biasa
Memperoleh perlakuan yang sama. Mengeluarkan pendapat dan usul. Memilih dan dipilih sebagai pengurus Mengambil dan memperoleh manfaat
dari FMU WANA ASRI Sesuai porsinya atas dasar ketetapan organisasi. Hak Anggota Luar Biasa
Memperoleh perlakuan yang sama. Mengeluarkan pendapat dan usul. Tidak Memiliki Suara dalam proses
rapat
Mengambil dan memperoleh manfaat dari FMU WANA ASRI sesuai
Porsinya atas dasar ketetapan organisasi
Kewajiban Anggota
Mematuhi segala ketetapan organisasi yang dituangkan dalam AD/ART atau peraturan lainnya
Melakukan Pengawasan terhadap jalannya organisasi sesuai mekanisme yang telah ditetapkan.
b. Persyaratan menjadi anggota
Ada √ Persyaratan menjadi anggota diatur dalam AD yaitu pasal 6, yaitu :
Yang dapat diterima sebagai anggota FMU WANA ASRI ini adalah warga negara republik Indonesia yang memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :
Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan-tindakan hukum (dewasa dan tidak sedang dalam proses hukum).
Mengelola lahan di wilayah FMU WANA ASRI, bertempat tinggal di kabupaten Lumajang dan memiliki identitas kependudukan.
Menyetujui dan sanggup melaksanakan Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART), dan ketentuan-ketentuan FMU WANA
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 7 dari 7
NO DOKUMEN JENIS KECUKUPAN DOKUMEN
BERKEKUATAN
HUKUM KETERANGAN
YA TIDAK
ASRI yang berlaku.
Apabila dalam persyaratan seperti ketentuan dalam ayat (2) huruf b. pasal ini tidak terpenuhi maka dapat menjadi Anggota Luar Biasa.
c. Aturan pencabutan /pembekua n sebagai anggota
Ada √ Keanggotaan berakhir diatur dalam AD Pasal 8, yaitu :
Meninggal dunia.
Minta berhenti atas kehendak sendiri.
Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat keanggotaan, berbuat sesuatu yang merugikan FMU WANA ASRI.
Surat pemberhentian harus ditandatangani oleh ketua dan sekretaris melalui musyawarah pengurus. d. Sistem pengawasa n internal dan kontrol terhadap anggota.Ada √ Sistem sudah diatur dan diimplementasikan sesuai dengan AD/ART FMU Wana Asri.
B. Dokumen Teknis 1 Nama dan
informasi setiap anggota
Ada √ Informasi yang dicatat dalam daftar anggota FMU Wana Asri meliputi : Nama anggota, Alamat, Luas Pemilikan Lahan. 2 Rekaman
pelatihan Ada √ Telah dilaksanakan kegiatan pembekalan pengukuran dan pengenalan jenis kayu yang berasal dari hutan hak yang diselenggarakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur yang dilengkapi dengan sertifikat.
3 Peta kawasan
hutan Ada √ Peta kawasan hutan rakyat yang merupakan copy dari peta blok lahan dari masing-masing Desa yang menggambarkan lokasi lahan anggota FMU WANA ASRI tersedia dilapangan. 4 Bukti
kepemilikan lahan
Ada √ Terdapat bukti kepemilikan lahan berupa Leter C yang dilengkapi dengan SPPT. 5 Dokumen
terkait dengan pelaksanaan manajemen hutan
Ada √ Dokumen Perjanjian Kerja Sama dengan PT Kutai Timber Indonesia mengenai penanaman tanaman keras, pembuatan bibit tanaman produksi dan pemenuhan bahan baku kayu bulat sengon.