• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEORI DASAR BAHASA INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TEORI DASAR BAHASA INDONESIA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

TEORI DASAR

BAHASA INDONESIA

I. TATA TULIS

A.

Penulisan Huruf 1. Huruf Kapital dipakai

pada awal kalimat: Ibu pergi. Ayah berkata, “Jangan pulang sekarang!”

untuk nama (orang, agama, tuhan/kata gantinya, tempat, lembaga/dokumen resmi, buku, dsb) :

Khairil Anwar, Islam, Allah, hamba-Mu, Sungai Citarum, Undang-Undang Dasar ’45. Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma, dsb.

untuk sapaan/ pengacuan : Anda, Saudara, Hari itu Bupati meresmikan beberapa jembatan dsb.

gelar/pangkat + nama: Raden Mas Suratman, Kiai Muhammad Idrus, Kopral Jono, Haji A. Lakoni, dsb.

jabatan + nama orang: Bupati Obar

tempat: Bupati Aceh instansi: Menteri Agama 2. Huruf Miring dipakai untuk

nama buku, majalah, surat kabar yang dipakai dalam kalimat : Ia membaca Republika. Bacalah LayarTerkembang, dsb.

menegaskan/mengkhususkan kata, bagian kata, frase : Dia bukan menipu, tetapi ditipu.

nama ilmiah/ungkapan asing: devide et impera, way of life, dsb.

B.

Penulisan Kata

(2)

kata dasar/kata depan: Buku ini sangat tebal.

Di mana rumahmu, Di antaranya ... dsb. kata berimbuhan:

penetapan, bergeletar

kata gabung + imbuhan gabung (awalan dan akhiran) : menggarisbawahi, ketidakhadiran, menandatangani, dsb.

bentuk terikat: an, ab, non, ekstra, kontra, antar (=inter), eka dasa, maha, (kecuali Maha Esa, Maha Me-/Pe-), pasca, manca, tuna, dsb.

kata majemuk khusus: beasiswa, belasungkawa, dukacita, manakala, olahraga, matahari, saputangan, segitiga, halalbihalal, titimangsa,dsb

klitik: ku, mu, nya 2. ditulis terpisah

kata tugas: di mana, ke sana, ke samping, di antara, dsb. kata gabung: duta besar, rumah sakit,

3. ditulis memakai tanda penghubung (-) kata ulang: meja-meja,

jika dapat menimbulkan salah tafsir: ibu-bapaknya, lima karung-semen, dsb.

C.

Penulisan Angka

Angka yang digunakan dalam bahasa Indonesia ada dua macam yaitu angka Arab dan angka Romawi

1. Angka Arabi dipakai untuk

ukuran, waktu, kuantitas : 15 km, pk. 05.30, 520 jam, 1.500 orang nomor: Kamar 69, Telp. 91110046

Angka tidak dipakai pada

awal kalimat: Tiga orang cedera dalam kecelakaan itu.

dapat ditulis dengan satu atau dua kata, kecuali rincian: Maria menonton drama itu tiga kali.

(3)

Ia mepunyai 2 ekor sapi, 3 ekor kambing, dan 10 ekor kelinci. 2. Angka Romawi dipakai untuk

bilangan tingkat : Paku Buono XI (ke-11)

D.

Penulisan Kata Serapan

tidak berubah: shuttle cock (ditulis dengan huruf miring) adaptasi (disesuaikan)

huruf konsonan:

hidraulics Æhidraulik, phisiology Æ fisiologi, dsb. vokal:

haemoglobine Æ hemoglobin, cartoon Æ kartun, dsb.

catatan : pada umumnya huruf vokal tetap: hydraulics Æ hidraulik; astronaut Æ

astrnoaut, system Æ sistem; athlete Æ atlet, dsb.

E.

Penulisan Singkatan

singkatan yang menggunakan huruf kapital

™ nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat dan harus diikuti dengan tanda titik: Ana, S.H., Ir. Sahala M., Sdr., Gub. Rd. dsb.

™ singkatan yang terdiri atas hurufawal tanpa titik : DPR, ABG, KTP, dsb singkatan dengan huruf kecil

™ satuan ukuran, akronim (yang bukan nama) tanpa titik : cm, hm, ha, kg, dsb.

™ ungkapan kata yang sudah umum diikuti titik : dsb., dlsb., dkk., sda., a.n., d.a., u.b., u.p.

F.

Tanda Baca 1. (.) titik dipakai pada akhir kalimat:

(4)

Untuk memisahkan ™ jam + menit: 12.30

™ bagian daftar pustaka: Ahmad. 2003. Matematika Modern. Bandung: Pusaka Mandiri

™ singkatan gelar, nama, jabatan dsb.: Dra. A.M. Anita, Gub. Jawa Barat, dsb. ™ bilangan ribuan: 1.000.000

Tanda titik tidak dipakai

™ Angka yang menyatakan nomor : Misalnya, 081572767888, D 1644 LI

™ pada akhir judul : Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma

™ di belakang (a) alamat pengirim dan tanggal surat (b) nama dan alamat penerima surat :

Bandung 3 Februari 2006 2. (,) koma

rincian:

Saya memerlukan buku, meja, dan kursi. memisahkan

™ bagian kalimat setara yang memakai. tetapi, melainkan : Saya ingin datang, tetapi hari hujan.

™ anak kalimat di depan induk kalimat: Kalau hari hujan, saya tidak akan datang. ™ petikan langsung:

Ibu bertanya, “Kapan kamu pulang?” ™ nama dan gelar akademik: Lisa, S.H. setelah penghubung antarkalimat:

Jadi, Oleh karena itu, Dengan demikian, Memang, dsb. setelah kata seru: Oh, Aduh, dsb.

nama yang ditulis terbalik: Jamaludin, Khairul bagian alamat surat: …

Jalan pelesiran 83, Bandung, Jawa Barat, Indonesia − di depan angka persepuluhan: 12,50

mengapit keterengan tambahan/aposisi:

Pak Sahala, guru anak saya, sedang pergi ke luar negeri. menghindari salah baca:

(5)

Atas bantuan Intan,Tito mengucapkan terima kasih. 3. (;) titik koma

memisahkan bagian kalimat setara: Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.

pengganti kata penghubung: Ayah membaca; ibu memasak;adik bermain. 4. (:) titik dua

akhir pernyataan + rincian:

Kami memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari. sesudah kata + pemerian:

Ketua : Ali Sekretaris : Amir teks drama:

Ibu : Pergilah Nak ! Anak : Baik, Bu. 5. (-) tanda hubung

pemenggalan suku kata: me-nga-rungi, meng-a-rungi, meng-ukur, me-ngu-kur kata ulang: kayu-kayu, mondar-mandir

merangkaikan ™ se + huruf kapital:

se-Asia, Pan-Indonesia ™ ke + angka: ke-20 ™ angka + an: 20-an ™ singkatan + imbuhan:

KTP-nya

™ jabatan rangkap : Menteri-Sekretaris Negara 6. (−) tanda pisah

mengapit keterangan tambahan: Semua – radio, televisi, dan komputer −digondol maling.

(6)

mengapit keterangan di luar kalimat Kemerdekaan itu – saya yakin dapat dicapai – harus diperjuangkan.

sampai/sampai dengan : Bandung – Jakarta 7. (…) tanda elipsis kalimat yang terputus:

Kalau begitu … ya, jalan !

unsur yang dihilangkan: Sebab-sebab kemerosotan … akan diteliti lebih lanjut. 8. (?) tanda tanya

akhir kalimat tanya: Di mana rumahmu ? menyatakan keraguan:

Saya dilahirkan tahun 1959 (?) 9. (!) tanda seru

seruan, perintah, kesungguhan: Pergi ! ketidakpercayaan, emosi yang kuat: Merdeka ! 10. (()) tanda kurung

mengapit

™ keterangan penjelasan: Kami menyususn DIK (Daftar Isian Kegiatan) ™ keterangan yang tidak. integral:

Keterangan itu (lihat tabel) …. ™ kata yang dapat dihilangkan:

Saya berasal dari (kota) Bandung. 11. ([ ]) kurung siku

mengapit huruf, kata, frase sebagai koreksi: Dia men[d]engar suara bom.

mengapit keterangan penjelas yang ada dalam tanda kurung (…): (Persamaannya… perbedaannya [lihat halaman 12] tidak perlu dibicarakan lagi). 12. (“…”) tanda kutip

(7)

mengapit

™ kalimat langsung: Ayah berkata,

“Kapan mau belajarnya ?” ™ judul puisi, cerpen :

“Aku” karya Khairil Anwar. kata yang kurang dikenal :

celana “cut bray”

13. (‘..’) kutip tunggal mengapit

™ petikan dlm petikan: “Kaudengar bunyi ‘kring-kring’ tadi ?” ™ makna/terjemah:

feed back ‘balikan’ 14. (/) garis miring dalam nomor surat:

No. 07/PK/C.38/2007

pengganti atau, tiap-tiap: Rp100,00/lembar 15. (‘) apostrof - penghilangan bagian:

Ali ‘kan kusurati. ’45 – 50’

TEORI SINGKAT

II. TATA KATA

A.

Pembentukan Kata Turunan

Bentuk Dasar +

Imbuhan

(8)

1. Bentuk Dasar kata dasar:

(laku + per-an) Æ perlakuan kata berimbuhan:

(berlaku + me-kan) Æ memberlakukan kata gabung:

(ke samping + me-kan)Æ mengesampingkan kata majemuk:

(rumah sakit + di-kan)Æ dirumahsakitkan kata ulang: (kuda-kuda + an)Ækuda-kudaan 2. imbuhan awalan: me-,ber-,di-,ter-,per-,pe-,se-,ke-, sisipan:-el-,-em-,-er-

akhiran: -an, -kan, -i

konfiks: ke-an, per-an,pe-an,ber-an

imbuhan gabung: memper-kan, memper-i, ber-an, dsb. Alternasi imbuhan me-/pe-

me-/pe- + l, m, n, ng, ny, r, w, y : melawan, pemakan, pelaris, perajin, dsb. mem-/pem + b, p,f, v: membawa, pemimpin, memveto, memesonakan, dsb. men-/pen- + c, d, j, t: mencuri, mendatang, penjaga, penari, dsb.

meng-/peng- + g, h, k, kh, vokal: menggalang, pengali, pengkhayal, dsb menge-/penge- +kata bersuku satu: mengetik mengebom, pengelap, dsb. meny-/peny + s: menyapu, penyapu

Peluluhan Konsonan

™ k, p, s, t + me-/pe- Æ luluh, kecuali berbeda arti: kaji +me- → mengaji;mengkaji Gugus Konsonan

(9)

™ kr, kl, pr, sy, tr + me- Æ tidak luluh: mengkritik Pola penurunan kata benda berawalan pe-

™ dari kata kerja berawalan ber-: petinju, pedagang, pecinta (alam), dsb ™ dari kata kerja berawalan me-:

perawat, penatar, penyuluh, dsb

™ dari kata kerja berawalan di-: pesuruh, petatar 3. Fungsi Imbuhan

pembentuk kata kerja : ™ awalan: me-,ber-,per-,ter-,di-, ™ akhiran: -i, -kan

™ konfiks: ber-an,ke-an ™ imbuhan gabung:

me-kan,memper-, dsb. pembentuk kata benda

™ awalan: pe-,per-,ke- ™ sisipan:-el-,-em-,-er- ™ akhiran:-an ™ konfiks:pe-an, ke-an 4. Makna Imbuhan Awalan

™ me-menuju ke: melaut, menepi melakukan perbuatan: menari bekerja dengan alat: mengail

mencari/mengumpulkan: merotan

berbuat seperti: membabi buta membuat jadi: membubur membubuhi: mengapur

mengeluarkan: meratap menjadi seperti: melembaga ™ ber-

mempunyai: beristeri memakai: berbaju

(10)

berada dalam. keadaan: berbahagia kumpulan: berdua mengerjakan: berkebun refleksif: berhias resiprok: bertinju

mengeluarkan: berkata memanggil/menganggap: berabang dsb. ™ ter-

tidak sengaja: terbawa dapat di: terlihat

tiba-tiba: terperanjat superlatif/paling: terpandai intensitas: tersipu-sipu ™ di- memasifkan: dibawa ™ pe-/per-

orang yang me-: perawat orang yang ber: petani orang yang di-: pesuruh

orang yang memiliki sifat: pemalu ™ ke-

orang yang dianggap sebagai: ketua menunjukkan tingkat:

bangku kedua

menunjukkan gabungan: kedua orang ™ se-

menyatakan satu: sebuah menyatakan sama: setinggi gunung

(11)

Sisipan

™ -el-, -em-, -er- : alat: telunjuk

banyak: gerigi

mengandung sifat: gemuruh Akhiran

™ - an

hasil: karangan, tulisan alat: timbangan

sesuatu yang di-: makanan cara/proses: sambutan kumpulan/banyak: daratan macam-macam: sayuran

tempat: belokan tiap-tiap: harian mengandung sifat: asinan

™ - kan

membuat jadi/kausatif: hentikan intensitas: dengarkan benefaktif/utk.orang lain: belikan memasukkan ke: penjarakan ™ - i

kausatif: panasi berlaku sebagai: kepalai berkali-kali: lempari

(12)

Konfiks ™ pe-an/per-an

proses/cara:pembuatan hasil:penyelesaian alat untuk.: penghidupan tempat yang ber-:pegunungan ™ ke-an

hal: ketuhanan tempat: kecamatan tidak sengaja: ketiduran kena/menderita: kehujanan menyatakan pasif: kedatangan ™ ber-an

pelakunya banyak: berlarian banyak saling : bersalaman Imbuhan Gabung

™ me-kan: sama dengan –kan ™ memper-

menganggap sebagai: memperbudak

B.

Pembentukan Kata Ulang Æ

1. Bentuk Dasar

(Bentuk

D

)

2

kata dasar: (lari)2 Æ lari-lari

kata berimbuhan: (berlari)2 Æ berlari-lari

(13)

kata gabung:

(rumah besar)2 Æ rumah-rumah besar

kata majemuk:

(rumah sakit)2 Ærumah sakit-rumah sakit

2. Prinsip Perulangan

bentuk dasar berterima (terdapat dalam kosakata bahasa Indonesia): kupu-kupu (bukan kataulang)

tidak mengubah kategori kata: tumbuh-tumbuhan (kata benda) 3. makna perulangan

intensitas kuantitas (jumlah): berlari-larian

intensita kualitas (sungguh-sungguh): erat-erat, rajin-rajin intensitas frekuentitas (sering): tertawa-tawa

menyerupai:

orang-orang, mobil-mobilan agak/terlalu : kemerah-merahan

macam-macam : buah-buahan, sayur-mayur kumpulan: dua-dua, lima-lima

(14)

Referensi

Dokumen terkait

‫التّجريد‬ ‫ىذا البحث باالعنوان الشعر "الطالسم" إلليا أبو ماضى دراسة حتليلية سيميائية‬ ‫لشارل سندرس بورس‪ .‬القصد ىذا البحث ليفهم ادلعىن

Tanpa mengurangi arti Paragraf 1 Pasal ini, ketika Pihak memiliki bukti yang cukup bahwa suatu kapal yang akan masuk ke pelabuhan terlibat dalam IUU Fishing

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini meliputi sebagai berikut : (a) Bagaimana persepsi santri di

Hasil pengembangan, meliputi (1) hasil penilaian dan tanggapan ahli materi ekonomi diperoleh hasil pembelajaran, ekonomi untuk meningkatkan perilaku produktif siswa layak

Modal Tetap Bruto), koefisien gini, laju pertumbuhan penduduk dan total investasi di Indonesia dari tahun 1981 hingga tahun 2014, untuk analisis 33 provinsi menggunakan

Pharmaceutical Microbiology consists of Ten Chapters : (1) Introduction and Scope ; (2) Structure and Function : Bacterial Cells ; (3) Characterization, Classification and

The science of food, an introduction to food science, nutrition and microbiology second edition (Terjemahan: Ilmu pangan: pengantar ilmu pangan, nutrisi, dan

arus timur-barat melalui Jl. Danau Kerinci diteruskan menuju Jl. Yang membedakan hanyalah sistem arah dan pengalihan arus kendaraannya. Hal ini untuk memfasilitasi