1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi ini Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang dalam perubahan segala aspek semakin terasa dampaknya baik ekonomi, sosial, budaya, pengetahuan, teknologi, dan lain sebagainya. Perubahan dalam bidang ekonomi semakin berkembang pesat dan penuh tantangan bagi dunia usaha. Perubahan yang terjadi ini bias menjadi penghambat serta sekaligus memunculkan kesempatan bagi organisasi perusahaan. Untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain maka di butuhkan pemasaran. Pemasaran suatu produk dan jasa pada jaman globalisasi ini senantiasa di kembangkan dan di arahkan supaya mampu menghadapi perubahan yang terjadi. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya (Kusumawati; 2012:1).
Pada saat ini industri otomotif Indonesia menunjukan perkembangan yang menggembirakan. Dalam lima tahun terakhir industry otomotif mengalami peningkatan produksi yang signifikan, selain peningkatan angka produksi, permintaan pasar kendaraan-kendaraan bermotor terus meningkat dari tahun ketahun. Kondisi ini perlu kita syukuri bersama, karena jumlah populasi yang besar dibarengi terbesar di Asia Tenggara. Seiring dengan kondisi diatas maka industri otomotif nasional harus memperluas pabriknya untuk kapasitas produksinya (www.magangindonesia.com/web/news/articles//74:mengintip-perkembangan-industri-otomotif-dari-hulu-sampai-ke-hilir).
Seperti persaingan otomotif/mobil yang berada di kota Bandung menunjukan peningkatan angka produksi, permintaan pasar kendaraan-kendaraan bermotor terus meningkat dari tahun ketahun, Secara keseluraahan, penjualan city car di kota Bandung berkembang pesat diantara jenis mobil lainnya. Dimana saat ini city
sehingga lebih mudah dan lebih gesit dalam membelah kemacetan yang terjadi di
kota di Bandung. Berikut ini tabel persaingan merek city car di Kota Bandung
:
Tabel 1.1 Persaingan city car di Kota BandungNO Produsen Merek
1 Toyota Etios Valco
2 Honda Brio 3 Suzuki Splash 4 KIA Picanto 5 Mitsubishi Mirage 6 Daihatsu Sirion 7 Nissan March Sumber : (http://andra-febrian.blogspot.com/2013/05/etios-valco-vs-brio-vs-picanto-vs.html).
Dari ketujuh kelas city car tersebut mencakup persaingan ketat di kota Bandung. Namun penjualan city car yang paling banyak di kota Bandung diantara kelas city car lainnya adalah Honda Brio dan Toyota Etios Valco. Honda Brio yang mempunyai harga cukup tinggi dari Toyota Etios Valco tidak berpengaruh pada penjulannya. Namun Honda Brio mampu memimpin market leader di kelas
city car. Hal tersebut disebabkan karena adanya pemasaran di dalam perusahaan.
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dengan kaitannya dalam pasar. Oleh karena itu, produsen harus meningkatkan kualitas produk dan proses keputusan pembelian sesuai situasi, kondisi dan tuntunan konsumen pada saat ini.
Kualitas produk merupakan totalitas dari karakteristik suatu produk (barang atau jasa) yang menunjang kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan. Kualitas sering kali diartikan sebagai segala sesuatu yang memuaskan konsumen atau sesuai dengan persyaratan atau kebutuhan (Kotler; 2008:42).
Pengertian keputusan pembelian adalah mengidentifikasikan semua pilihan yang mungkin untuk memecahkan persoalan itu dan menilai pilihan-pilihan secara sistematis dan objektif serta sasaran-sasarannya yang menentukan keuntungan
serta kerugiannya masing-masing. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang yang di tawarkan (Idris; 2009:59).
Dalam mengambil keputusan pembelian tahap-tahap proses perlu diperhatikan contohnya seperti proses pembeli dimulai dengan pengenalan masalah atau kebutuhan dilanjutkan dengan seorang konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin akan atau tidak mungkin tidak mencari informasi yang lebih banyak lagi jika dorongan konsumen adalah kuat, dan objek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia, Konsumen akan membeli objek itu setelah melakukan pencarian informasi sebanyak mungkin tentang banyak hal selanjutnya konsumen harus melakukan penilaian tentang beberapa alternatif yang ada setelah tahap-tahap awal tadi dikemukakan sekarang tiba saat nya bagi pembeli untuk menentukan pengambilan keputusan apakah jadi membeli atau tidak. Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau tidak ada kepuasan ada kemungkinan bahwa pembeli memiliki ketidakpuasan setelah melakukan pembelian karena mungkin harga barang dianggap terlalu mahal, atau mungkin tidak sesuai dengan keinginan atau gambaran sebelumnya (Idris; 2009:64).
Berikut ini adalah tabel perbandingan mobil Honda Brio S dan Toyota Etios Valco J dari segi warna, garansi servis, fasilitas dan harga :
Tabel 1.2. Perbandingan Toyota Etios Valco J dan Honda Brio S
Sumber : (PT Honda Auto Best Bandung, juli 2013), (PT Plaza Auto Prima Bandung, juli 2013)
Adapun tabel perbandingan antara Toyota Etios Valco E dengan Honda Brio E adalah sebagai berikut:
Aspek EtiosValco J Brio S
Warna Silver metalik Biru metalik Abu- abu metalik - Beige metalik - Putih Hitam Hijau metalik -
Fasilitas AC, Velgdop, Dual SRS Airbag AC, Tipe, Velgdop, Power window(hanyadepan),Dual SRS
Airbag
Garansi 3 tahun 3 tahun
Gratis Servis
Berkala s/d 50.000 KM Berkala s/d 100.000 KM
Tabel 1.3. Perbandingan Toyota Etios Valco E dan Honda Brio E
Sumber : (PT Honda Auto Best Bandung, juli 2013), (PT Plaza Auto Prima Bandung, juli 2013)
Aspek EtiosValco E Brio E
Warna Silver metalik Biru metalik Abu- abu metalik - Beige metalik - Putih Hitam Hijau metalik -
Fasilitas AC, Power window, velg racing, tape, Dual SRS Airbag
AC, Fog lamp, Tape, Velg racing, Power window(hanyadepan), Dual SRS Airbag, Electric mirror.
Garansi 3 tahun 3 tahun
Gratis Servis
Berkala s/d 50.000 KM Berkala s/d 100.000 KM
Jika dilihat dari spesifikasi dan harga kedua city car tersebut Etios Valco memiliki harga yang lebih murah serta warna dan fasiltas yang lebih baik dan Honda Brio yang mempunyai harga cukup tinggi tetapi justru Brio menjadi
market leader di kelas city car, untuk bulan februari 2013 sendiri 1440 unit sudah
jatuh ke tangan kosumen ini menjadikan Honda brio menjadi pemimpin pasar penjualan di kelas city car dengan persentase sebesar 31% dan orang lebih banyak membeli Honda Brio. Karena itu penulis tertarik untuk menelit dan membuat laporan tugas akhir dengan judul:
”ANALISIS KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL HONDA BRIO DI KOTA BANDUNG (STUDI KASUS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS WIDYATAMA)”
1.2 Identifikasi Masalah
Kualitas produk terhadap keputusan pembelian memerankan penting dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan tersebut dalam penjualan.
Berdasarkan uraian di atas penulis mengidentifikasikan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana kualitas produk pada mobil Honda Brio Di Kota Bandung ?
2. Bagaimana keputusan pembelian mobil pada mobil Honda Brio Di Kota Bandung ?
3. Bagaimana hubungan antara kualitas produk dengan keputusan pembelian mobil pada mobil Honda Brio Di Kota Bandung ?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan sebagai kajian dalam penyusunan tugas akhir, sedangkan tujuannya adalah :
1. Untuk mengetahui kualitas produk pada mobil Honda Brio Di Kota Bandung. 2. Untuk mengetahui keputusan pembelian mobil Honda Brio Di Kota Bandung. 3. Untuk mengetahui hubungan kualitas produk terhadap keputusan pembelian
1.4 Kegunaan Penelitian
Penulis mengharapkan penelitian ini dapat memberikan hasil yang bermanfaat, sejalan dengan maksud dan tujuan penelitian di atas. Hasil penelitian ini diharapkan berguna baik secara langsung maupun tidak langsung, bagi:
1. Implikasi Akademik
Dari penelitian ini diharapkan akan menjadi informasi yang mungkin dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam peningkatan produk terhadap keputusan pembelian mobil Honda Brio di kota Bandung.
2. Implikasi Manajerial
Dengan melakukan penelitian ini penulis berharap laporan tugas akhir ini bermanfaat bagi pihak lain yang berminat untuk menjadikan bahan pertimbangan guna mempelajari dan menerapkan Manajemen Pemasaran.