PELATIHAN CARA MENGERJAKAN PREDIKSI SOAL UJIAN
NASIONAL (UN) MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
Oleh:
Nila Sudarti, S.Pd., M.Pd.*1, Eva Mizkat, S.S., M.Pd.*2, Rafika Muspita Sari, S.Pd., M.Pd.*3 *1,2,3Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP UNA, Kisaran-Sumatera Utara
1,2,3*Jalan Jenderal Ahmad Yani-Kisaran
e-mail: *1Nilasudarti0 @gmail.com, *2[email protected], * 3 [email protected].
Abstrak
Ujian Nasional (UN) merupakan kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional untuk menilai ketercapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu. Ujian Nasional diselenggarakan sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional yang diamanatkan oleh pemerintah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan kepada Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP). Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menyelesaikan soal-soal UN sesuai dengan standar yang berlaku, sehingga siswa dapat menyelesaikan soal dengan tepat. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis melalui penilaian terhadap lembaran soal yang diberikan kepada siswa kelas XII di SMA Nasional Petatal di Petatal-Batubara. Dari hasil pelatihan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan nilai ujian nasional (UN) siswa, dan siswa dapat memperoleh gambaran tentang bentuk, jenis, dan materi soal-soal UN yang akan ditempuhnya, sehingga standar kelulusan peserta didik juga tercapai dengan baik. Kegiatan ini perlu dilakukan secara bertahap pada sekolah-sekolah yang akan mengikuti UN agar siswa terbiasa dalam mengerjakan soal-soal melalui prediksi soal-soal UN mata pelajaran Bahasa Indonesia sehingga ketika UN berlangsung, siswa sudah memperoleh pengetahuan yang baik dalam menyelesaikan soal-soalnya dengan pemanfaatan waktu secara tepat.
Kata Kunci: Pelatihan, prediksi soal, Ujian Nasional (UN)
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hal terpenting dalam kehidupan seseorang. Melalui pendidikan, seseorang dapat dipandang terhormat, memiliki karir yang baik, serta dapat mengaplikasikan peraturan dan etika yang sesuai norma-norma yang berlaku. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis, sistematis, intensional dan kreatif, dimana peserta didik mengembangkan potensi diri, kecerdasan, pengendalian diri, dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di masyarakat. Perkembangan dunia pendidikan turut berkembang seiring dengan perkembangan zaman, dimana pola pikir pendidik pun menjadi berubah pula, dari konservatif menjadi lebih modern. Hal ini memiliki implikasi terhadap metode pendidikan di Indonesia.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, dibutuhkan komponen-komponen pendukung. Komponen-komponen tersebut meliputi kurikulum, proses pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran yang merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan. Kurikulum adalah seperangkat atau sistem rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran yang dipedomani dalam aktivitas belajar mengajar. Proses pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara siswa dengan pengajar dan sumber belajar dalam suatu lingkungan. Pembelajaran merupakan bentuk bantuan yang diberikan pengajar supaya bisa terjadi proses mendapatkan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran serta tabiat, pembentukan sikap
(karakter) dan kepercayaan terhadap peserta didik. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik supaya bisa belajar secara baik, sedangkan evaluasi merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian kurikulum yang sudah dijalankan.
Kegiatan evaluasi mempunyai peranan penting dalam pendidikan, begitu pula dalam proses pembelajaran, karena dengan evaluasi dapat diketahui hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan dari hasil tersebut dapat pula ditentukan tindak lanjut yang akan dilakukan. Evaluasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh evaluator terhadap suatu peristiwa atau kejadian. Dalam mengukur prestasi belajar siswa ada berbagai istilah yang sering ditukar balik penggunaanya. Istilah-istilah tersebut antara lain yaitu: tes, pengukur, penilaian, dan evaluasi. Tes merupakan salah satu bagian dari kegiatan pengukuran. Dengan data hasil pengukuran maka proses penilaian akan dilakukan. Lewat hasil penilaianlah suatu evaluasi dapat dibuat dengan baik, atau lebih jelasnya evaluasi selalu didahului dengan kegiatan pengukuran dan penilaian.
Alat evaluasi yang digunakan sebagai sarana untuk menentukan penilaian dapat berupa soal atau tes yang mempunyai peranan penting dalam mengukur prestasi hasil belajar siswa. Soal yang baik perlu memperhatikan validitas dan reliabilitas, serta dapat mengukur kompetensi yang diharapkan tercapai oleh siswa. Untuk mengetahui perkembangan pendidikan, khususnya perkembangan sistem pembelajaran bagi peserta didik selama mengikuti pendidikan, baik tingkat dasar maupun menengah umum kejuruan, setiap tahun pemerintah melaksanakan evaluasi program pendidikan yaitu Ujian Nasional (UN). Ujian nasional merupakan kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional. Adapun tujuannya adalah untuk menilai ketercapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu. UN diselenggarakan sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional yang diamanatkan oleh pemerintah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan kepada Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP).
Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang akan diikutsertakan dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Di SMA Nasional Petatal, siswa kelas XII yang akan menghadapi Ujian Nasional mengalami kendala dalam mengerjakan soal-soal UN mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi wacana. Hal itu dikarenakan siswa mengalami tingkat pemahaman yang relatif menurun jika wacana tersebut berbentuk panjang, hal itu juga tentu membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk membaca soalnya. Sehingga siswa mengalami kendala dalam memanfaatkan waktu yang telah ditentukan untuk mengerjakan soal-soal UN bidang studi Bahasa Indonesia tersebut. Dengan kata lain,, sebagian besar dari para siswa tersebut mengalami kekurangan waktu yang relatif banyak, sehingga banyak soal-soal UN yang harusnya diteliti lebih lanjut, menjadi harus diselesaikan dengan cepat tanpa memperhatikan dan memahami soal-soal tersebut dengan teliti dan menjawab secara saksama untuk memperoleh jawaban yang paling tepat. Hal itu terjadi disebabkan oleh kurangnya minat siswa untuk membaca, sehingga keterampilan membaca siswa rendah, dan pada akhirnya mengalami kesulitan dalam memahami soal yang berbentuk wacana, khususnya wacana yang agak panjang. Hal itu dialami ketika proses belajar-mengajar bidang studi Bahasa Indonesia yang menyebabkan siswa menjadi bosan karena guru bidang studi pun selalu monoton dan belum sering melakukan latihan untuk mengerjakan soal-soal Bahasa Indonesia, khususnya materi “Wacana/Teks”, sehingga keterampilan siswa pun kurang terasah secara maksimal.
Berdasarkan hal itulah, maka untuk mempersiapkan siswa SMA menghadapi Ujian Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2016/2017, tim penulis akan melaksanakan kegiatan pelatihan untuk menyelesaikan soal-soal UN. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menyelesaikan soal-soal UN yang
diselenggarakan oleh tim Dosen dari Universitas Asahan-Kisaran, hal itu juga sebagai sarana untuk melakukan pengabdian masyarakat melalui pelatihan yang dilakukan di lapangan. Dalam melakukan pelatihan tersebut, tim pelaksana akan memberikan tips-tips tertentu untuk memotivasi siswa agar gemar membaca, dan mengasah keterampilan membacanya dengan baik, sehingga dalam mengerjakan soal-soal UN Bahasa Indonesia, mereka mudah memahami makna yang terkandung di dalamnya dan dapat menentukan jawaban dengan tepat melalui metode yang ditawarkan atau penandaan pada tema-tema tertentu, yang paling penting adalah bahwa siswa dapat memperoleh gambaran tentang bentuk, jenis, dan materi soal-soal UN yang akan ditempuhnya, sehingga mereka bersemangat untuk belajar dan berlatih menjadi lebih baik lagi. Dari hasil pelatihan tersebut, diharapkan siswa dapat meningkatkan nilai Ujian Nasional (UN) sesuai dengan standar yang berlaku, sehingga target kelulusan khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ini dapat dicapai sesuai dengan harapan khususnya bagi para peserta didik, dan pihak sekolah serta dinas pendidikan setempat umumnya.
Dari pengamatan tim penulis, di SMA Nasional Petatal, peserta didiknya masih mengalami kesulitan dalam menjawab soal-soal untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, karena dalam pelajaran Bahasa Indonesia lebih banyak wacana/teks yang relatif panjang, sehingga memerlukan waktu yang lebih banyak juga untuk dapat memahaminya dengan baik. Hal itu terlihat dari perolehan nilai akhir serta pemanfaatan waktu yang masih belum maksimal bahkan masih di bawah standar yang berlaku. Hal itu juga berdasarkan pengamatan salah satu tim penulis yang juga bertugas sebagai staf pengajar di sana, sehingga tim penulis tertarik untuk melakukan pelatihan cara mengerjakan prediksi soal Ujian Nasional (UN) untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia pada kelas XII SMA Nasional Petatal tahun pelajaran 2016/2017.
METODE PENELITIAN
Penyelenggaraan kegiatan dilaksanakan pada hari Senin, pada tanggal 13 Maret 2017, mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB. Adapun tempat penyelenggaraan kegiatan ini di SMA Nasional Petatal di Petatal-Batubara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif analisis memberikan gambaran, merinci, dan menganalisa data pada permasalahan yang terjadi saat ini serta memusatkan pada pemecahan permasalahan yang aktual. Deskriptif analisis berupa penilaian dari hasil pengerjaan soal-soal tersebut oleh siswa kelas XII SMA Nasional Petatal.Adapun dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam hal ini, pendekatan kualitatif adalah penelitian yang mengungkapkan, menganalisis, dan menginterpretasikan dari objek yang ada pada keadaan tertentu yaitu dengan memberikan soal-soal yang dijadikan sebagai prediksi untuk soal-soal Ujian Nasional (UN) yang sudah disiapkan oleh tim, dan dibagikan kepada setiap siswa kelas XII SMA Nasional Petatal.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Prediksi S oal-soal UN Bahasa Indonesia
1. Bacalah wacana berikut dengan cermat!
Pemakaian batubara di negara kita hingga saat ini masih terbatas hanya pada PLTU dan pabrik semen.Teknologi pengolahan dan kualitas batubara yang dimiliki bisa dikatakan
masih rendah. Selain itu, masalah dana juga sangat terbatas. Di negara-negara maju, batubara sudah bisa diolah menjadi sumber energi. Di samping itu, dengan teknologi tinggi, batubara sudah bisa menghasilkan bahan baku industri kimia berupa gas sintetis.
Berikut ini yang bukan merupakan rincian gagasan yang dikemukakan pada wacana di atas adalah….
a. Teknologi pengolahan batubara masih rendah b. Kualitas batubara masih rendah
c. Batubara menjadi sumber energi d. Batubara bahan baku industri kimia e. Pemakaian batubara masih terbatas
Kunci Jawaban: D
2. Bacalah paragraf berikut!
Keberadaan PKL cukup memusingkan Pemda Kota Malang, dan rupanya belum ada kebijakan dan konsep yang pas dalam menanganinya.Bahkan banyak yang bermain “kucing-kucingan” baik para PKL-nya maupun aparatnya. Menurut penelitian Pusat Studi Kependudukan Lingkungan Universitas Muhammadiyah Malang yang bekerja sama dengan Pemda/Bappeda kota Malang, sebanyak 44,7% PKL meminta izin kepada perorangan/kelompok aparat. Hanya 42,1% izin resmi dari pemerintah daerah.
Masalah yang disoroti dalam paragraf di atas adalah…
a. PKL semakin marak mengais rezeki di pinggir-pinggir jalan di kota Malang. b. PKL yang membludak mengakibatkan semerawutnya lalu lintas di sekitarnya. c. Keberadaan PKL yang cukup membantu Pemda Malang.
d. Penelitian PKL oleh Pemda dan Universitas Muhammadiyah Malang. e. Keberadaan PKL kota Malang belum semua memiliki izin resmi.
Kunci Jawaban: E
3. Cermatilah paragraf acak berikut! Tata cara makan di restoran:
1) Makan dengan santai
2) Meminta struk pembayaran kepada pelayan 3) Duduk pada tempat yang diinginkan
4) Pesan menu favorit
5) Menuju meja kasir untuk melakukan pembayaran 6) Membayar makanan
7) Ke luar restoran
Urutan yang tepat sehingga menjadi paragraf yang padu adalah ... a. 1, 2, 4, 5, 3, 6, 7 b. 2, 5, 6, 4, 1, 6, 7 c. 3, 4, 1, 2, 5, 6, 7 d. 3, 1, 2, 5, 4, 6, 7 e. 5, 3, 4, 1, 2, 6, 7 Kunci Jawaban: C
4. Bacalah paragraf berikut ini !
Paragraf tersebut menjelaskan tentang pemilihan kentang. Untuk melengkapi paragraf tersebut agar padu, kalian harus mencari kata kuncinya. Kata kunci terdapat pada
kalimat sebelumnya atau kalimat sesudahnya. Kalimat sebelumnya adalah Hal pertama yang
harus diperhatikan adalah warna kulit kentang dan kalimat sesudahnya adalah Jangan memilih kentang yang berwarna kuning kehijauan. Kata kunci kedua kalimat itu adalah
warna kentang. Tugas kalian adalah melihat kata kunci dalam masing-masing opsion. Opsion yang memakai kata kunci tersebut adalah Pilihlah kentang yang warnanya kuning kecoklatan dan Warna kentang sangat menarik dan bervariasi. Namun, yang paling sesuai adalah yang
Pilihlah kentang yang warnanya kuning kecoklatan.
Judul yang sesuai untuk teks berjenis eksposisi proses adalah .... a. Pembudidayaan tanaman yang bermanfaat b. Tanaman kentang yang digemari masyarakat c. Cara Memilih kentang
d. Jenis-jenis kentang e. Manfaat kentang
Kunci Jawaban: C
5. Bacalah paragraf berikut !
Permusuhan antara keluarga kadang berawal dari masalah sepele. Biasanya yang menjadi pemicu adalah masalah anak-anak. Misalnya saja, anak si A dengan tidak sengaja memukul anak si B sehingga membuatnya menangis. Si B merasa kurang senang sehingga memarahi anak si A. Si A yang mendengar informasi bahwa anaknya dimarahi jadi naik pitam. Akhirnya terjadilah pertengkaran kedua belah pihak dan kadang berujung kekerasan fisik. Inti permasalahan tersebut adalah ...
a. Masalah sepele sebagai pemicu pertengkaran dalam keluarga b. Kekerasan fisik dalam keluarga harus dihindarkan.
c. Permusuhan dalam keluarga banyak disebabkan oleh anak. d. Pemukulan anak menjadi pemicu pertengkaran.
e. Solusi masalah dapat ditemukan dengan musyawarah.
Kunci Jawaban: A
6. Bacalah paragraf berikut !!
Nelayan di pesisir pantai Sumatra Barat menghadapi musim paceklik. Keadaan ini berlangsung selama dua minggu disebabkan bulan terang dan gelombang laut tinggi. Akibatnya, produksi ikan hasil tangkapan menurun.
Jenis teks eksposisi tersebut adalah ... a. Proses b. Definisi c. Perbandingan d. Klasifikas e. Sebab-akibat. Kunci Jawaban: E
7. Bacalah teks berikut!
Seseorang yang akan memasuki dunia kerja atau baru bekerja, sering mengalami rasa tidak percaya diri (1). Ia sering bertanya pada dirinya,” Apakah saya siap masuk ke dunia kerja?” (2) Bahkan, bagi para karyawan baru, meskipun telah diberikan pelatihan, rasa gamang saat pertama kali menghadapi pekerjaan atau klien membuat dia percaya diri, ini sering terjadi (3). Apalagi, mendapat staf senior yang ketus atau galak, mereka menjadi
was-was dan merasa diri tidak mampu (4). Kondisi persaingan saat ini yang makin ketat, membuat perusahaan tidak cukup waktu untu mempersiapkan para karyawan barunya agar terampil, seperti yang dilakukan sekitar 20 tahun yang lalu, di waktu persaingan usaha belum seketat sekarang (5).
Ide pokok paragraf tersebut adalah… a. Memasuki dunia kerja b. Karyawan baru
c. Persaingan seorang karyawan d. Kurangnya percaya diri e. Sebutan guru professional.
Kunci Jawaban: A
8. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!
Berbicara tentang pendidikan sebenarnya sama halnya dengan berbicara tentang kehidupan. Pendidikan merupakan proses yang dilakukan setiap individu menuju arah yang lebih baik sesuai dengan potensi kemanusiaan. Proses ini hanya berhenti ketika nyawa sudah tidak ada di dalam raga manusia. Pendidikan pada hakikatnya adalah proses memanusiakan manusia. Profesor Driyarkarya merumuskan pendidikan sebagai proses memanusiakan manusia muda, yakni suatu pengangkatan manusia muda ke taraf insani sehingga ia dapat menjalankan hidup sebagai manusia utuh dan membudayakan diri.
Ikhtisar kutipan paragraf tersebut adalah….
a. Pendidikan sangat diperlukan setiap individu dalam kehidupan bermasyarakat, terutama dalam menjadikan masyarakat berbudaya.
b. Pendidikan adalah proses berkesinambungan dalam memanusiakan manusia menjadi manusia utuh dan berbudaya sesuai potensi yang dimiliki.
c. Selama masih hidup, setiap individu memerlukan pendidikan dengan tujuan untuk memanusiakan dirinya agar menjadi manusia yang utuh dan menjadikan dirinya berbudaya.
d. Pendidikan dan kehidupan ini tidak dapat dipisahkan karena pendidikan diperlukan oleh setiap individu untuk mencapai taraf insani, yakni sebagai manusia yang utuh dan membudayakan diri.
e. Melalui pendidikan, manusia dapat mencapai taraf hidup yang lebih baik, yakni sebagai manusia yang utuh dan membudayakan diri.
Kunci Jawaban: B
9. Bacalah dengan saksama paragraf berikut!
Teknik utama penanaman pohon adalah pemilihan bibit tanaman. (2) Bibit yang baik adalah bibit generatif yang berasal dari biji. (3) Bibit ini lebih tepat karena mempunyai akar tunggang dan dapat hidup lebih lama. (4) Akan tetapi, bibit ini sekurang-kurangnya telah tumbuh di wadahnya selama enam bulan dengan tinggi batang minimal lebih dari 1,50 m dan diameter 0,05 m dan untu mengujinya, cukup dengan mencabut bibit tersebut, apabila sulit dilepaskan maka itulah bibit yang baik. (5) Lubang tanam perlu dipersiapkan sedikitnya satu minggu sebelum penanaman dilakukan dan ukuran lubang tanam sangat bergantung pada besarnya tanaman.
Ide pokok paragraf tersebut adalah….
a. Macam-macam bibit tanaman pohon b. Teknik utama penanaman pohon c. Bibit pohon yang tahan lama hidup
d. Penanaman bibit pohon yang baik e. Pengujian bibit tanaman pohon.
Kunci Jawaban: D
10. (1) Ada pendapat yang mengatakan bahwa saat ini banyak remaja yang tidak peduli terhadap lingkungan. (2) Hal ini sering dilontarkan kepada remaja ketika lingkungan sekitar sudah menjadi rusak. (3) Tuduhan tersebut barangkali muncul karena secara kebetulan melihat remaja yang tidak peduli terhadap lingkungannya, misalnya remaja yang membuang sampah sembarangan. (4) Memang benar ada sebagian remaja yang tidak peduli terhadap lingkungannya, namun masih banyak remaja yang mau memperhatikan lingkungannya misalnya, di sekolah-sekolah para siswa ditekankan untuk memelihara kebersihan kelas dan sekolah. (5) Akan tetapi, mengapa masih banyak pula masyarakat kita yang kurang memperhatikan lingkungannya?
Ide pokok paragraf tersebut adalah . . .
a. Pendapat tentang sikap remaja terhadap lingkungan.
b. Remaja dituduh tidak peduli terhadap lingkungan yang rusak. c. Masih banyak remaja yang peduli terhadap lingkungan. d. Tidak semua remaja tidak peduli terhadap lingkungan. e. Banyak masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan.
Kunci Jawaban: A
KESIMPULAN
Dari pelatihan cara mengerjakan prediksi soal-soal Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan terhadap siswa kelas XII SMA Yayasan Perguruan Nasional Petatal-Batubara, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
No. Nama Siswa
Perolehan Nilai Bahasa Indonesia
Sebelum diberikan pelatihan prediksi soal-soal UN Sesudah diberikan pelatihan prediksi soal-soal UN 1 Arti Hardianti 70 78 2 Bagus Sujadi 60 70
3 Dewi Murni Azrin Fauzia 50 62
4 Dian Nurul Husna 80 85
5 Dinda Abdhatul Husna 66 73
6 Dita Reviyana Wandi 55 70
7 Febri Hario Chandra 66 77
8 Irman Maulana 80 88 9 Isdawati 62 73 10 Julia Niqsi 60 74 11 Lofia Riska 52 66 12 Mhd. Reza 66 75 13 Rahayu 77 88
14 Rizki Tri Ananda 70 76
15 Sekar Indah Sari 66 78
17 Sri Mega 77 83
18 Syahjiwalawanti 77 79
19 Syamsudin 80 86
20 Tria Desyani 82 85
21 Windi Fitri Vionita 66 80
22 Andre Putra Pratama 77 80
23 Anggun Prasasti 60 65
24 Aprilia Utami 55 60
25 Boyma Beni Tambunan 77 80
26 Dana Ahmad Hidayah 50 60
27 Devi Ayu Lestari 70 75
28 Evi Safitri 75 82 29 Reza Pratama 60 63 30 Kiki Ferdiansyah 77 78 31 Lita Anggrainni 80 88 32 Neni Susiana 86 86 33 Novita Anggraini 77 86
Dari tabel penilaian di atas, dapat dilihat hasil berupa peningkatan nilai siswa dalam mengerjakan soal-soal prediksi Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Bahasa Indonesia setelah siswa diberikan pelatihan cara mengerjakannya. Dengan demikian, hal ini perlu dilakukan dalam upaya meningkatkan pengetahuan siswa terhadap materi-materi dan bentuk-bentuk/gambaran tentang soal-soal UN dan memanfaatkan waktu yang diberikan secara tepat.
SARAN
Adapun saran-saran dari tim penulis adalah sebagai berikut:
- Hendaknya tim pengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia melakukan latihan sesering mungkin dalam upaya meningkatkan keterampilan membaca siswa agar timbul minat belajar yang lebih baik.
- Perlu dilakukan pelatihan cara mengerjakan prediksi soal-soal Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Bahasa Indonesia secara bertahap ke SMA yang akan melaksanakan UN sebagai bahan evaluasi dan penilaian terhadap proses belajar-mengajar yang sudah berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1996. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta.
Conny R. Semiawan. 2005. Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daerah. Raja Grafindo Persada: Jakarta
Darmaningtyas. 2005. Pendidikan Rusak-Rusakan. LKIS: Yogyakarta. Holstein, Herman. 1986. Murid Belajar Mandiri. Romadja: Bandung.
Jones, Charles O.. 1996. Pengantar Kebijakan Publik. Ed. 1. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Soedijarto. 1993. Memantapkan Sistem Pendidikan Nasional. Grasindo: Jakarta.
Suryanto, Adi. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Universitas Jakarta. Syarif ,Hidayat. 2013. Profesi Kependidikan. Pustaka: Jakarta.
Basaruddin, Chan. Ujian Nasional Untuk Apa?. http://edukasi kompas.com . Diakses 10 Mei 2017.
Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Justifikasi Ujian Nasional. http:/ suaramerdeka.com . Diakses 20 Mei 2017.