• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaporan Sekolah Model

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pelaporan Sekolah Model"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga TPK SMP Negeri 1 Sepatan dapat melaksanakan kegiatan Bimtek Nya sehingga TPK SMP Negeri 1 Sepatan dapat melaksanakan kegiatan Bimtek Guru Sasaran

Guru Sasaran Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 Jenjang SMP .Jenjang SMP .

Laporan ini disusun untuk memberikan informasi secara utuh mengenai Laporan ini disusun untuk memberikan informasi secara utuh mengenai pelaksanaan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan Bimtek Guru Sasaran pelaksanaan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan Bimtek Guru Sasaran Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 Jenjang SMP yang Jenjang SMP yang diselenggarakan diselenggarakan dengan menggdengan menggunakan unakan DanaDana Bantuan Pemerintah melalui LPMP Banten. Kegiatan Bimtek Guru Sasaran Bantuan Pemerintah melalui LPMP Banten. Kegiatan Bimtek Guru Sasaran Kurikulum 201

Kurikulum 2013 Jenjang 3 Jenjang SMP SMP dilaksanakan dilaksanakan mulai tgl mulai tgl 29 Mei 229 Mei 2017 017 sampai dengasampai dengann 10 Juni 2017.

10 Juni 2017.

Semoga laporan kegiatan Bimtek Guru Sasaran Kurikulum 2013 Jenjang SMP ini Semoga laporan kegiatan Bimtek Guru Sasaran Kurikulum 2013 Jenjang SMP ini dapat menjadi bahan evaluasi guna

dapat menjadi bahan evaluasi guna melakukan perbaikan berkelanjutan dan bahanmelakukan perbaikan berkelanjutan dan bahan pertimbangan lembaga terkait dalam menentukan kebijakan lebih lanjut.

pertimbangan lembaga terkait dalam menentukan kebijakan lebih lanjut.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi sejak persiapan , pelaksanaan ,hingga tersusunnya laporan

berpartisipasi sejak persiapan , pelaksanaan ,hingga tersusunnya laporan ini.ini.

Sepatan,

Sepatan, Juni Juni 20172017

Kepala Sekolah TPK SMPN 1 Sepatan Kepala Sekolah TPK SMPN 1 Sepatan

Drs. H. NANA SUJANA, M. Pd Drs. H. NANA SUJANA, M. Pd NIP. 19590611 198603 1 014 NIP. 19590611 198603 1 014

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……….... i

LEMBAR PENGESAHAN ……… ii

KATA PENGANTAR………. iii

DAFTAR ISI……….. iv

BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang……….. 1

B. Dasar Hukum ……… 1

C. Tujuan………. 2

D. Hasil yang diharapkan ..……… 4

BAB II PELAKSANAAN 4 A. Waktu dan Tempat………. 4

B. Struktur Program dan Jadwal……….. 4

C. Narasumber, Fasilitator dan Panitia ……… 4

D. Proses Pelaksanaan……… 5

E. Permasalahan dan Solusi……… 7

BAB III PENUTUP 9 A. Kesimpulan……….. 9

(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem penjaminan mutu yang berjalan di dalam satuan pendidikan dan dijalankan oleh seluruh komponen dalam satuan pendidikan disebut sebagai Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). SPMI mencakup seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan (SNP). Sistem penjaminan mutu ini dievaluasi dan dikembangkan secara berkelanjutan oleh satuan pendidikan dan juga ditetapkan oleh satuan pendidikan untuk dituangkan dalam pedoman pengelolaan satuan pendidikan serta disosialisasikan kepada pemangku kepentingan satuan pendidikan. Agar pelaksanaan SPMI dapat dilakukan oleh seluruh satuan pendidikan dengan optimal, dikembangkan satuan pendidikan yang akan menjadi model penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri, yang selanjutnya disebut sekolah model, sebagai gambaran langsung kepada satuan pendidikan lain yang akan menerapkan penjaminan mutu pendidikan sehingga terjadi pola pengimbasan pelaksanaan penjaminan mutu hingga ke seluruh satuan pendidikan di Indonesia.

Maksud dari pengembangan sekolah model dan pengimbasannya adalah meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan serta menciptakan budaya mutu pendidikan di satuan pendidikan. Sekolah model diharapkan menjadi percontohan sekolah berbasis SNP melalui penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri dan melakukan pengimbasan penerapan penjaminan mutu pendidikan kepada sekolah lain hingga seluruh sekolah mampu menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri pada tahun 2019. Untuk mencapai hal tersebut, secara bertahap pemerintah telah menjalankan program dan kegiatan pengembangan sekolah model melalui penyiapan fasilitator pengembangan sekolah model, workshop/pelatihan sistem penjaminan mutu internal untuk sekolah model, pendampingan sekolah model dan pengimbasan serta monitoring dan evaluasi sekolah model.

(4)

Kegiatan pendampingan dilakukan untuk menguatkan dan membina sekolah model agar dapat mengimplementasikan SPMI, media pengimbasan SPMI bagi sekolah imbas serta untuk membantu mengatasi berbagai kendala yang muncul pada saat pelaksanaan SPMI di sekolah model. Pendamping sekolah model merupakan fasilitator daerah yang sebelumnya telah dibekali oleh LPMP. Agar pelaksanaan pendampingan di sekolah dapat dilaksanakan optimal sesuai dengan tujuan pendampingan perlu didukung oleh bantuan pemerintah dalam bentuk pembiayaan pendampingan pada tingkat sekolah. Jumlah sekolah model yang mendapatkan bantuan pemerintah menyesuaikan kapasitas DIPA LPMP masingmasing. Guna membantu sekolah model dalam memanfaatkan bantuan pemerintah dalam pengembangan sekolah model maka LPMP mengadakan kegiatan  Asistensi Bantuan Pemerintah Sekolah Model. Asistensi bantuan pemerintah merupakan rapat koordinasi penyaluran bantuan sekolah model yang dilakukan untuk mensosialisasikan dan mengkoordinasikan strategi implementasi sistem penjaminan mutu internal pada sekolah model. Panduan ini dapat digunakan sebagai acuan oleh sekolah model dalam mengelola dana dan menyusun laporan Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Model Penjaminan Mutu Pendidikan dalam bentuk kegiatan pendampingan SPMI.

B. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301)

b. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

c. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

(5)

Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410);

e. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4863);

f. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);

g. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941);

h. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelola dan Penyelenggaraan Pendidikan;

i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

 j. Peraturan Menteri Keuangan No. 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme

Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/ Lembaga; k. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 30/D/BP/2016

Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah di Lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun Anggaran 2017.

C. Tujuan

Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Model secara umum dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal pada sekolah model. Secara khusus, Bantuan Pemerintah Pengembangan Sekolah Model bertujuan memfasilitasi pelaksanaan pendampingan Sistem Penjaminan Mutu Internal pada sekolah model, dengan lingkup yang dicantumkan pada panduan ini.

D. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari program pelaksanaan pengembangan sekolah model adalah: 1. Sekolah dapat menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri;

2. Sekolah dapat meningkatkan mutu sesuai Standar Nasional Pendidikan; 3. Sekolah memiliki budaya mutu;

(6)

Sekolah model nantinya diharapkan bias dijadikan percontohan sekolah berbasis SNP melalui penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri dan melakukan pola pengimbasan penerapan penjaminan mutu pendidikan kepada sekolah lain hingga seluruh sekolah mampu menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri pada tahun 2019.

(7)

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Jenis Kegiatan

 Adapun tentang kegiatannya adalah Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) / Sekolah Model yang ditetapkan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Banten.

Sekolah penerima bantuan pemerintah memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. Sekolah yang ditetapkan oleh LPMP bersama dengan Pemerintah Daerah Setempat. b. Sekolah yang telah mendapatkan pelatihan SPMI yang diselenggarakan oleh LPMP c. Sekolah yang ditetapkan sebagai sekolah model SPMI

d. Sekolah yang berkomitmen melaksanakan SPMI.

B. Waktu dan Tempat

Kegiatan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMI) / Sekolah Model ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2017 sampai dengan November 2017 di SMP Negeri 1 Sepatan Kabupaten Tangerang.

C. Narasumber, Fasilitator dan Panitia

Narasumber dan Panitia pada kegiatan Siatem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMI)/Sekolah Model adalah Pejabat Struktural LPMP Banten dan Dinas Pendidikan Kab/Kota Tangerang. Daftar nama narasumber dan panitia dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1 Daftar Narasumber

No Nama Instansi Jabatan

1 Tomi Fitrianto LPMP Banten Narasumber

2 Lela Foni Sulistiyowati, M. Si LPMP Banten Narasumber 3 Dr. Fahrudin, M. Pd Dinas Pendidikan Narasumber

(8)

No Nama Instansi Jabatan

4 Drs. Suyono Dinas Pendidikan Pengawas Pembina

Tabel 2 Daftar Panitia

No Nama Instansi Jabatan

1 Drs. H. Nana Sujana, M. Pd SMP N 1 Sepatan Kepala Sekolah

2 Sugiartik, S. Pd SMP N 1 Sepatan Ketua

3 Yulia Puspitasari, M. Pd SMP N 1 Sepatan Sekretaris

4 Rini Hastuti, S. Pd SMP N 1 Sepatan Bendahara

5 Slamet Riadi, S. Pd SMP N 1 Sepatan Anggota

6 Zaenal Abidin, A. Md SMP N 1 Sepatan Anggota

Peserta

Peserta yang diundang dalam kegiatan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMI)/Sekolah Model adalah semua guru SMP Negeri 1 Sepatan tetapi dalam kegiatan IN dan ON sebangak 10 orang terdiri dari 10 guru mata pelajaran.

(9)

BAB III HASIL KEGIATAN

(10)

A. Kesimpulan

1. Peserta mampu menganalisis kompetensi, materi, pembelajaran dan penilaian 2. Peserta mampu merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3. Peserta mampu mempraktikkan pembelajaran dan penilaian serta mereviu hasil praktik 4. Peserta mampu mempraktikkan pengolahan dan pelaporan penilaian hasi belajar 5. ………..

B. Saran

(11)

Gambar

Tabel 1 Daftar Narasumber

Referensi

Dokumen terkait

Dengan m em perhat ikan dua aspek (dari luar dan dalam ) yang dapat m em icu respon ekosist em waduk t erhadap dam pak pem a- nasan glob al yang t er j ad i, m asih t er b uk

5 Koleksi yang tersedia di perpustakaan menjadi rujukan atau sumber informasi bagi saya dalam mengerjakan tugas sekolah. 6 Koleksi yang tersedia di perpustakaan memenuhi

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui rasio likuiditas berpengaruh terhadap rasio aktivitas pada Perusahaan

Setiawan Indra, Pardiman, 2014, Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover, Time Interest Earned dan Return on Equity Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan

Pejabat Pengadaan Barang / Jasa Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

Hasil analisis uji R 2 menunjukan bahwa 94.8% permintaan beras di Kota Mataram dapat dijelaskan oleh variabel bebas yang digunakan dalam model yaitu harga beras, harga roti

Dari uraian latar belakang dapat didentifikasi masalah antara lain pemberian cuti yang terlalu singkat juga mempengaruhi pemberian ASI yang diharapkan eksklusif selama

(Yang membangun rumah sebenarnya adalah nyonya muda. Ia yang mengatur dan menawar harganya. Seorang China menerima pemborongan pekerjaannya per bagian, sedangkan dia dan para