• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PROSES PERENCANAAN DAN DESAIN FTTH REUSE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PROSES PERENCANAAN DAN DESAIN FTTH REUSE"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PROSES PERENCANAAN DAN DESAIN FTTH REUSE

3.1 Metode Penelitian Dan Teknik Pengumpulan Data

3.1.1 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan yang telah di tetapkan. Dalam penelitian ini, metode yang akan digunakan adalah sama dengan karya ilmiah pembanding yang itu metode deskriptif analisis dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode desskriptif analisis adalah “suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia,suatu obyek,suatu kondisi,suatu system pemikiran ataupun kelas peristiwa dimasa saekarang”

Pada metode kuantitatif,ilmu dan senni yang berkaitan dengan tata cara (metode) pengumpulan data,analisis data dan interpresi hasil analisis untuk mendapatkan informasi guna penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan.metode kuantitatif bisa disebut juga sebagai pendekatan ilmiah untuk pengambilan keputusan manajerial dan ekonomi.

Metode kuantitatif merupakan pendekatan yang menyangkut pendugaan parameter,pengujian hipotesis,pembentukan selan kepercayaan, dan hubungan antara dua sifat(perubah) atau lebih bagi parameter-parameter yang mempunyai sebaram (distribusi normal) tertentu yang di ketahui.

(2)

Dalam ilmu-ilmu social, pentingnya penelitian deskriptif sangat jelas terlihat. dari penelitian deskriptif, terutama bagi ilmu-ilmu social banyak imonderabilia (hal-hal yang Nampak tidak penting tetapi pada hakekatnya sangat berperan seperti nilai-nilai, norma, dan sebagainya) dari kehidupan social sehari-hari dapaat dideskripsikan.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu masyarakat atau suatu kelompok orang tertentu atau hubungan antara dua gejala atau lebih.biasanya penelitian seperti ini menggunakan metode survey.

3.1.2 Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.1 operasional variable

variabel dimensi indikator

perencanaan

tujuan : pengembangan jaringan fiber optik di kalangan pelanggan

tujuan : diadakan modernisasi dan peremajaan jaringan keterkaitan : dengan adanya

FTTH Reuse, efektivitas menjadi 100% dan bisa mencover kebutuhan

jaringan akses di masyarakat

1. apakah masyarakat siap dengan

perkembangan FFTH Reuse anggaran : jumlah biaya yang

dibutuhkan untuk realisasi FTTH Reuse

1. berapa perkitaan biaya dan kebuthan materian untuk satu wilayah pengembangan :

implementasi metode baru dalam Jaringan Akses FTTH

1.apakah FTTH Reuse dapat berkembang di masyarakat?

(3)

3.1.3 Teknik Pengumpulan Data

Untuk menunjang metode penelitian tersebut, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

3.1.3.1 Data Primer

a) Studi kepustakaan

Yaitu pengumpulan data teoritis melalui bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan topic penelitian seperti buku-buku,peraturan tertulis,surat kabar,dokumen serta refrensi yang mendukung terhadap obyek kajian yang diteliti

b) Studi lapangan

Teknik pengumpulan data yang fungsinya untuk memperoleh informasi, diperoleh dengan cara:

a. Observasi, yaiut mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap proses perencanaan dan desain jaringan ftth gpon dan ftth reuse dengan cara survey lapangan

b. Wawancara, yaitu mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan melalui Tanya jawab secara langsung dengan pegawai yang bertugas dibagian surveyor, drafter, coordinator lapangan, supervisor design survey, dan manager inventory

(4)

c. Angket, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menjabarkan sejumlah daftar pertanyaan tertulis kepada informan yang menggunakan jasa broadband untuk di isi dengan jawaban yang telah tersedia. Dari hasil tersebut diharapkan dapat diketahui reaksi dan pendapat infoorman langsung serta memperoleh keterangan mengenai masalah yang diteliti.

3.1.3.2 Data Sekunder

yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan studi kepustakaan yaitu yang berhubungan dengan masalah penelitian, baik dari dokumen, buku-buku, maupun literature lainnya yag berhubungan sebagu bahan untuk melengkapi penyusunan skripsi.

3.1.4 Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisi yang ciri-cirinya akan diteliti menjelaskan bahwa, populasi adalah keseluruhan ibjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemn yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi

Populasi dalam inplementasi dalam desain ini adalah wilayah generasi / objek yang diteliti, yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang mempelajari dan ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi ini bersifat luas, sehingga membutuhkan waktu,tenaga, dan baya ang besar untuk dapat

(5)

mengambil data-data tersebur. Populasi juga meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau ibyek itu. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan pengguna jasa broadband

3.1.5 Teknik Pengambilan Sampel

Adapun teknik yang gunakan dalam penulisan ini adalah sama dengan karya ilmiah pembanding yaitu dengan cara sampling kepada informan (pelanggan), pelanggan dipilih secara incidental dari mereka yang sedanng melakukan pembatan tagihan rekening telepon,internet dan tv kabel pada bulan januari-november 2013.

Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah lembar tagihan para pelanggan yang membayar tagihan rekening telepin, internet dan tv kabel pada kantor Telkom sebanak pelanggan.penentuan jumlah populasi merupakan rata-rata dari jumlah pelanggan yang menggunakan jasa tv kabel dan internet mulai bulan januari hingga desember 2013. Kriteria pelanggan yang dijadikan sample adalah mereka yang membayar tagihan rekening telepin dan internet pada Unit Pelayanan Jaringan Tekom Jakarta. Penentuan jumlah sample dihitung dengan rumus yang dikemukakan Yamane, sebagai berikut :

(6)

Dengan :

n = jumlah sample N = jumlah populasi D = taraf kesalahan 15%

Data-data yang diperoleh dari PT.Telkom akses diketahui jumlah satu boundary ODC berkapasitas 144 pada akhir bulan November 2014 sebanyak 465 homepass maka untuk mengetahui jumlah sampel yang dibutuhkan adalah :

Dari hasil diatas dapat dikemukan sample adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh pipulasi. Apa yang telah diteliti,dipelajari dan dianalisi dari sample itu, kesimpulannya akan

(7)

dilakukan secara populasi. Oleh karena itu, sample yang dilakukan harus betul-betul representative (mewakili).

Populasi yang menjadi sasaran penulis adalah para konsumen yang berlangganan atau menggunakan jasa pelayanan broadband sebanyak responden di PT. TELKOM AKSES Jakarta. Dengan dasar penggunaanteknik pengambilan sampel yaitu teknik sampling incidental.sebagi berikut:

“teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,yaitu siapa saja yang secara kebetulan dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang ditemui cocok sebagai sumber data.”

3.1.6 Teknik Analisis Data

Untuk memudahkann pengolahan data, maka sebelumnya penulis memberikan tingkat bobot untuk setiap sikap jawaban responden dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,pendapat,persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social.

Dengan Skala Likert, maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi subvariabel yang kemudian suvariabel tersebut dijabarkan menjadi komponen-komponen yang terukur,komponen-komponen yang terukur ini kemudian diadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item instrument yang dapat berupa pertanyan atau pertanyaan yang kemudian dijawab oleh informan (pelanggan). Jawaban setiap item instrument yanf menggunakan skala likert mempunyai gradisi dari sangat positif hingga sangat negative.

(8)

Dengan berpedoman pada pendapat tersebut diatas, maka alternative jawaban yang disediakan penulis adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 bobot penilaian jawaban

alternative jawaban posittif skor jawaban alternative jawaban negatif

sangat setuju 5 sangat tidak setuju

setuju 4 tidak setuju

kurang setuju 3 kurang setuju

tidak setuju 2 setuju

sangat tidak setuju 1 sangat setuju

(sumber : sugiyono, 2009 : 108)

Kemudian data yang masih berbentuk kuantitatif tersebut diinterpretasikan kedalam bentuk kualitatif,yaitu dengan menggunakan jenjang katergori seperti :

a) Kategori sangat rendah, artinya bahwa perangkat yang belum menggunakan optic masih belum optimal

b) Kategori rendah, artinya bahwa kualitas pelayanan peralatan perangkat optic belum optimal segala aspek-aspek jaringan FTTH belum sepenuhnya dilaksanakan.

c) Kategori sedang, artinya jaringan FTTH dinilai cukup. segala aspek-aspek jaringan FTTH telah dilaksanakan. Namun belum semuanya tercapai dengan optimal

d) Kategori tinggi, artinya bahwa jaringan FTTH terlaksana dengan optimal.segala aspek-aspek jaringan FTTH ada dan hampur semuanya tercapai secara optimal

(9)

e) Kategori sangat tinggi, artinya bahwa jaringan FTTH terlaksana dengan sangat optimal. Segala aspek-aspek jaringan FTTH ada dan hamper semuanya tercapai secara sangat optimal.

Sebelum dilakukan pelaksanaan pekerjaan penarikan jaringan Fiber optic haruslah dibuat perencanaan yang matang, agar kinerja yang dihasilkan dari jaringan yang dibangun memiliki performa system jaringan yang baik dengan biaya pembanguna yang efisien, sehingga provider dan pelanggan dapat saling diuntungkan.

Dalam Bab ini dibahas mengenai cara membuat desain dalam merencanakan jaringan FTTH (fiber to the home) Reuse sesuai standar yang sudah di tentukan oleh PT.Telkom Akses.

3.2 Diagram Alur Dan Proses Perancangan

Penulis akan membahas proses perancangan FTTH Reuse untuk yang akan dilakukan Dengan melihat kembali parameter dari jurnal pembanding. Proses perancangan tersebut bisa di gambarkan dengan Diagram blok sebagai berikut.

(10)

Pada diaram blok tersebut terdapat 5 proses utama yaitu planning, survey ,desain, kontruksi, dan inventory. Pada masing-masing proses tersebut terdapat langka-langkah yang harus dilakukan. Namun pada penulisan ini hanya akan di bahas proses planning, survey dan desain saja berikut ini merupakan flowchat proses perancanan FTTH konvensional dan FTTH konvensional.

Penentuan lokasi Start Penentuan ODC Penentuan kabel distribusi Penentuan titik ODP dan coverage Apakah BOQ layak? Kontruksi Inventory Finish ya tidak

(11)

Penentuan lokasi Start Penentuan kabel distribusi Penentuan titik ODP dan coverage BOQ Kontruksi Inventory Finish ya tidak

Gambar 3.2 flowchart FTTH Reuse

Terdapat satu perbedaan dalam flowchart FTTH Kovensional dengan FTTH Reuse, yaitu pada penentuan ODC. Bila pada FTTH Kovensional, penenentuan yang di maksud adalah letak penempatan ODC ,jenis ODC ,spesifikasi ODC dan pelabelan system ODC. pada FTTH Reuse tidak ada penentuan ODC dikarenakan FTTH Reuse tidak menggunakan ODC sebegai termpat terminasi kabel Feeder dengan kabel Distribusi.

(12)

3.3 Tempat Dan Waktu Pengambilan Data

Dalam penulisan tugas akhir ini, proses pengambilan data yang akan dirancang didapat dari selama penulis bekerja di PT.Telkom Akses dan karya ilmiah pembanding sebagai bahan acuan penulis membandingan implementasi FTTH Reuse yaitu wilayah perumahan pluit sakti Jakarta barat. Untuk waktu pengambilan data dilakukan selama bulan Desember 2014.

3.3.1 pengambilan Data

Pada proses pengambilan data dan pengerjaan tugas akhir ini, hal pertama yang dilakukan adalah melakukan resurvey distribusi karena pada karya ilmiah pembanding sudah dilakukan. Teknik yang dilakukan pun juga sama yaitu dengan 1 kelompok tim survey terdiri dari 2 orang yang melakukan perhitungan jumlah homepass,dokumentasi tipe rumah dan geografis wilayah.

3.3.2 Teknik Survey Lapangan

Berikut ini adalah teknik survey yang dilakukan di lapangan : a) cek kesesuaian gambar boundary odc dengan kondisi lapangan b) cek rute kabel distribusi dan tentukan posisinya (kanan/kiri jalan), c) untuk jalan dengan lebar lebih dari 6 m maka rute kabel distribusi

pada masing-masing sisi

d) tagging lokasi pemasangan tiang baru (bila diperlukan) e) tagging lokasi tiang eksisting

(13)

f) tagging lokasi pemasangan odp dan odp branching

g) identifikasi jenis bangunan (hrb, ruko, r1, r2, r3 ) dan hitung jumlahnya

h) hitung jumlah homepass per kabel distribusi dan pastikan semuanya dapat terlayani

i) tentukan kapasitas kabel distribusi yg diperlukan sesuai dengan hompass

j) tuangkan hasil surey kedalam google eart (format kml).

3.4 Perangkat Yang Digunakan

pada tugas ini juga kembali penulis menggunakan software yang sama yaitu google earth. Namun untuk melakukan proses tagging, tidak lagi

menggunakan perangkat keras gps gamin melainkan software gps2google earth. Sebuah software yang mampu berintergrasi dengan google earth dengan

menghasilkan output hasil tagging berupa kml yang langsung dapat di proses desain pada google earth

(14)

Gambar 3.4 gps2googleearth

(15)

3.5 Proses Desain Menggunakan Goole Earth

Untuk membuat sebuah gambar perancangan dibutuhkan data berdasarkan hasil survey lapangan.setelah di periksa bahwa data hasil surey lengkap maka dapat dibuat sebuah gambar jalur pendistribusian kabel dan ODP menggunakan aplikasi Google Earth dengan cara menambahkan item path dengan panjang dan jalur sesuai rencana. Setelah itu di buat nama untuk kabel sesuai standar penamaan dan pelabelan, juga dapat diubah warnanya untuk mempermudah pembacaan desain.proses perencanaan design ini sama seperti karya ilmiah pembanding menggunakan total jumlah homepass sebanyak 465 pada daerah pluit sakti area kerja Telkom akses Jakarta utara..

3.5.1 Penentuan Boundry Atau Poligonisasi FTTH Reuse

Dalam penentuan boundry, terdapata hal-hal yang perlu di perhatikan segai berikut :

a) Pembuatan Boundary ODC mengacu pada : 1.ODC Exist

2.ODC OGP

3.ODC Rencana Pembangunan

b) Batas-Batas boundary ODC secara geografis antara lain : 1.Jalan Raya Umum

2.Jalan Tol 3.Rel Kereta Api 4.Sungai

(16)

c) Boundary ODC untuk modernisasi tidak harus sama dengan RK Eksisting yang akan dimodernisasi.

d) Radius ODC maksimal 1 km atau diameter boundary maksimal 2 km. Mengacu dari ketentuan-ketentuan pembuatan boundry ODC. Maka boundry yang di buat sudah layak dan memenuhi kriteria yang di maksud.

Gambar 3.6 boundary pluit sakti

3.5.2 Menentukan Kapasitas Optical Distribution Cabinet (Odc)

kapasitas ODC dapat di tentukan dengan menghitung jumlah homepass yang ada di dalam boundary.penentuan kapasitas ODC dapat di lihat pada tabel berikut :

(17)

tabel 3.3 kapasitas ODC

homepass Feeder drop Used Cad Kap

1s.d 640 24 20 4 144

s.d1152 48 36 12 288

> 1152 72 60 12 576

Dengan melihat hasil survey dan homepass yang ada, untuk FFTH perancangan FTTH konvensional ODC yang digunakan kapasitas 144 dan dengan teknologi dua stage(1:4 , 1:8) dengan total kapasitas maksimal 1000 HP (288) dan 600 HP (144). Untuk daerah terpencil atau kawasan non perumahan dapat digunakan ODC type 96 atau ODC Pole kapasitas 48. Dengan melihat karya ilmiah pembanding, ODC yang digunakan adalah ODC dengan kapasitas 144 menggunakan teknologi 2 stage.(1:4, 1:8). Tetapi untuk Tetapi untuk perancangan FTTH Reuses ini tidak perlu menggunakan ODC

3.5.3 Menentukan Jenis Dan Kapasitas Kabel.

Ada 2 type kabel yang digunakan kan oleh PT.telkom yaitu kabel udara dan kabel tanah.type kabel udara yang sering digunakan adalah kabel udara karena memiliki harga yang lebih mudah dan murah dalam proses instlasi, lebih mudah dalam proses perawatan, dan perbaikan ketika ada kerusakan.kabel tanan digunakan pada kondisi tertentu seperti kawasan tertentu yang pelanggannya menginginkan untuk di bangun kabel tanah (dengan menggunakan data pendukung dari lokasi terkait berupa berita

(18)

acara penolakan penggunaan kabel udara), kawasan industry, dan kawasan rawan gangguan.

Selain type kabel yang ditentukan, dilakukan juga penentuan kapasitas core yang digunakan dengan cara menghitung homepass.2 kapasitas yang gunakan adalah kabel 12 core dan kabel 24 core. Pada FTTH konvensional, kabel 24 memiliki kapasitas melayani homepass maksimal 160 homepass. Jumlah tersebut diddapat dari perhitungan jumlah core yang digunakan yaitu 20 core (4 core digunakan sebagai cadangan) dikaliakan kapasitas ODP ( 8 homepass) yang artinya terdapat 20 odp yang dapat di catu oleh kabel distribusi kapasitas 24 core.sedangkan kabel 12 core memiliki kapasitas melayani maksimal 80 homepass yang di dapat dari perhitungan jumlah core yang di pakai yaitu 10 core (2 core diganakan sebagai cadangan) dikalikan kapasitas ODP (8 homepass) yang artinya terdapat 10 odp yang dapat di catu kabel distribusi kapasitas 12 core.

Pada FTTH reuse, type yang digunakan sama seperti FTTH konvensinal yaitu kabel kapasitas 24 core dan 12 core. Yang membedakan adalah jumlah ODP yang mampu di catu dan kapasitas homepass yang di layani. Kabel kapastias 24 core mampu melayani maksimal 1026 homepass yang di dapat dari, 16 core yang digunakan sebagai core primer ( 7 core digunakan sebagai core sekunder dan 1core digunakan sebagai cadangan) dikalikan depalan ODP dikalikan 8 (homepass ODP) yang artinya terdapat 128 ODP yang dapat di catu oleh kabel 24Core. Kabel kapastias 12 core mampu melayani maksimal 256 homepass yang di dapat dari, 4 core yang digunakan sebagai core primer ( 7 core digunakan sebagai core sekunder

(19)

dan 1core digunakan sebagai cadangan) dikalikan depalan ODP dikalikan 8 (homepass ODP) yang artinya terdapat 32 ODP yang dapat di catu oleh kabel 12 Core.

3.5.4 Menentukan Rute Kabel Distribusi

Jalur distribusi ditentukan dengan cara menghitung jumlah ODP sesuai kapasitas kabel yang telah ditentukan kemudian menggambar Path di google earth dengan ketentuan memilih jalur yang mudah, efisien dan mampu menjangkau semua homepass yang ada .untuk setiap kabel distribusi yang digambarkan memalui google earth PT.telkom Akses mempunyai standarisasi penggunaan warna untuk menentukan nomor urut distribusi yaitu biru,oranye,hijau,coklat,abu-abu,putih .

untuk desain perumahaan Pluit sakti pada karya ilmiah pembanding memgunakan 4 jalur distribusi. pada FTTH Reuse mampu meminimalisir jumlah kabel distribusi menjadi 2 jalur. Untuk jalur kabel distribusi pertama menggunakan 1 kabel udara 24 core

(20)

Gambar 3.3 distribusi pertama

Distribusi kedua menggunakan kabel udara 24core ditandai dengan warna oranye mempunya 1 jalur utama dan 1 kabel brancing.

(21)

3.5.5 Menentukan Peletakan Titik Odp Dan Coverage

Menentukan titik lokasi ODP dilakukan dengan cara menghitung homepass sesuai kapastas ODP, misal dalam satu baris ada delapan rumah makan kita tempatkan satu ODP ditengah barisan delapan rumah tersebut.hal ini untuk memperdekat jarak antra ODP dengan rumah terjauh dan juga kabel penanggal. Untuk mempermudah penentuan titik ODP, penulis membuat bondry kecil untuk mengetahui jumlah homepass dan coverage ODP, dan jumlah ODP yang dibutuhkan. Berikut boundry ODP untuk distribusi pertama.

(22)

pada distribusi pertama, didapat jumlah boundry ODP 20 buah sehingga di perlukan 20 ODP untuk mencover kebutuhan layanan homepass pada distribusi pertama. dari pembuatan boundry ODP tersebut menjadi acuan penulis untuk menentukan titik ODP distribusi pertama.

Gambar 3.6 peletakan ODP distribusi pertama

pada distribusi kedua, didapat jumlah boundry ODP 29 buah sehingga di perlukan 29 ODP untuk mencover kebutuhan layanan homepass pada distribusi kedua.

(23)

Gambar 3.7 distribusi kedua beserta odp coverage

dari pembuatan boundry ODP berwarna oranye tersebut menjadi acuan penulis untuk menentukan titik ODP distribusi kedua.

Gambar

Tabel 3.1 operasional variable
Tabel 3.2 bobot penilaian jawaban
Gambar 3.1 diagram blok perancangan
Gambar 3.2 flowchart FTTH Konvensional
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan metode yang tepat, kurikulum bagus dan lembaga bonafid niscaya anak akan lebih mampu bekembang pesat dibanding mereka yang tidak diasah melalui program PAUD tersebut.. Namun

2. Guru meluruskan miskonsepsi dan memberikan penegasan terhadap kosa kata dan pola kalimat.. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah

Inkubasi tabung mikrosentrifus kedua selama 10 menit pada temperatur ruang (bolak-balikkan tabung 2-3 kali selama masa inkubasi) untuk melisis sel-sel darah

Pengaruh rasio total asset turn over terhadap perubahan harga saham adalah semakin cepat tingkat perputaran aktivanya maka laba bersih yang dihasilkan akan

Kajian Karakteristik dan Kesesuaian Kawasan Mangrove untuk Kegiatan Ekowisata Mangrove di Gugus Pulau Togean , Taman Nasional Kepulauan TogeanM. Alimudin Laapo ,

Adapun tujuan dalam penelitian tugas akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimana analisis pelaksanaan Layanan SMS Banking di Bank Nagari Cabang Pembantu Syariah

Perumusan kebijakan pembangunan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) guna meningkatkan dan mengembangkan wilayah.. Pemda perlu mengetahui dan

pneumonia salah satu bakteri penyebab penyakit pada saluran pernafasan.Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol dan