• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Motivasi Kerja, Kompensasi Kerja, Disiplin Kerja, Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada PT BPR Adipura Santosa Surakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Motivasi Kerja, Kompensasi Kerja, Disiplin Kerja, Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada PT BPR Adipura Santosa Surakarta)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KOMPENSASI KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi Kasus pada PT BPR Adipura Santosa Surakarta)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

NUR ISMATUL MAULIDA B200140228

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

(2)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KOMPENSASI KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi Kasus pada PT BPR Adipura Santosa Surakarta)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

NUR ISMATUL MAULIDA B200140228

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh: Dosen Pembimbing

Drs. Yuli Tri Cahyono, M.M, Akt, CA NIK/NIP.522/0609016002

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KOMPENSASI KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi Kasus pada PT BPR Adipura Santosa Surakarta)

Yang ditulis oleh: NUR ISMATUL MAULIDA

B200140228

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Kamis , 5 April 2018 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Drs. Yuli Tri Cahyono, M.M.,Ak, CA (...) (Ketua Dewan Penguji)

2. Dra. Mujiyati, M.Si (...) (Anggota I Dewan Penguji)

3. Fauzan, SE, M.Si, Ak, CA (...) (Anggota II Dewan Penguji)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

(Dr. Syamsudin, SE., M.M) NIDN. 017025701

(4)

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa publikasi ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

.

Surakarta, 5 April 2018 Penulis

NUR ISMATUL MAULIDA B200140228

(5)

1

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KOMPENSASI KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi Kasus pada PT BPR Adipura Santosa Surakarta) Abstrak

Penelitian ini bertujuan memberikan bukti secara empiris akan adanya pengaruh motivasi kerja, kompensasi kerja, disiplin kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan pada PT BPR Adipura Santosa.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 50 karyawan. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah linier berganda dengan software bantuan SPSS 20. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan, sedangkan motivasi kerja, kompensasi kerja, dan stres kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Kata kunci: kinerja karyawan, motivasi kerja, kompensasi kerja, disiplin kerja, stres kerja.

Abstract

This study aims to provide evidence empirically will the influence of work motivation, work compensation, work discipline and job stress on employee performance at PT BPR Adipura Santosa. The sample used in this study amounted to 50 employees. The sampling method used in this research is saturated samples. The analytical technique used is multiple linear with software assistance SPSS 20. The results of this study indicate that the discipline of work affect the employee's performance, while the motivation of work, work compensation, and job stress does not affect the performance of employees.

Keywords: employee performance, work motivation, work compensation, work discipline, job stress.

1. PENDAHULUAN

Di era modern ini banyak perusahaan yang berlomba-lomba untuk menjadi perusahaan yang unggul dalam persaingan. Kemajuan teknologi dan persaingan yang ketat di dalam era globalisasi membuat perusahaan akan selalu melakukan adaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis. Untuk merespon hal tersebut, maka perusahaan-perusahaan menjadikan SDM yang dimilikinya sebagai fokus utama mereka. Hal ini dikarenakan SDM merupakan “jantung” dari sebuah perusahaan. Apabila SDM yang dimiliki

(6)

2

menghasilkan kinerja yang diharapkan sesuai dengan ekspektasi perusahaan, maka akan membuat perusahaan semakin mudah untuk mencapai tujuan.

Tidak hanya memiliki strategi yang baik saja melainkan adanya SDM yang berkualitas dapat mendukung tujuan perusahaan. SDM atau karyawan yang berkualitas akan dapat menempatkan perusahaan pada jalur persaingan atau bahkan dapat menjadi leader dalam persaingan. Kualitas SDM di dalam perusahaan harus terus dikembangkan oleh perusahaan yang mana disesuaikan dengan perkembangan zaman saat ini, dengan begitu para karyawan dapat melaksanakan pekerjaan secara profesional, bertanggung jawab, serta memiliki attitude yang baik guna dapat membantu perusahaan di dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin kompleks.

Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu organisasi adalah kinerja karyawan. Kinerja adalah nilai dari seperangkat perilaku karyawan yang berkontribusi, baik secara positif atau negatif terhadap pemenuhan tujuan organisasi (Kasmir, 2015:183).

Motivasi menjadi hal yang penting bagi kinerja karyawan, karyawan yang termotivasi akan merasa lebih bahagia, sehat dan ingin datang untuk bekerja. Menurut Kasmir (2015:190-191), motivasi merupakan dorongan atau keinginan seseorang untuk melakukan pekerjaan. Jika karyawan memiliki dorongan yang kuat dari dalam dirinya atau dorongan dari luar dirinya, maka karyawan akan terdorong untuk melakukan sesuatu dengan baik Dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan, perusahaan perlu memotivasi karyawan dalam bekerja dengan memberikan kompensasi. Kompensasi merupakan imbalan-imbalan finansial (financial reward) yang diterima oleh orang-orang melalui hubungan kepegawaian mereka dengan sebuah organisasi (Simamora, 2001:541). Pemberian kompensasi yang tepat bagi keinginan karyawan dan kemampuan organisasi mampu menciptakan hubungan kerjasama yang sehat untuk kemajuan kinerja organisasi.

Agar dapat meningkatkan kualitas SDM perusahaan harus memiliki pengelolaan yang baik terhadap karyawannya. Pengelolaan tersebut seharusnya didukung oleh kedisiplinan karyawan dalam mengikuti aturan maupun

(7)

program-3

program pengembangan dan pengelolaan SDM yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kedisiplinan adalah bentuk pengendalian diri karyawan dan pelaksanaan yang teratur dan menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja di dalam sebuah organisasi (Simamora, 2001:746).

Usaha untuk meningkatkan kinerja karyawan, diantaranya adalah dengan memperhatikan tingkat stres. Stres kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidak seimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang karyawan (Rivai, 2005:516). Stres pekerjaan dapat diartikan sebagai tekanan yang dirasakan karyawan karena tugas-tugas pekerjaan tidak dapat mereka penuhi. Artinya, stres muncul saat karyawan tidak mampu di tempat kerja yang semakin beragam dan terkadang bertentangan satu dengan yang lain, masalah keluarga, beban kerja yang berlebihan, dan masih banyak tantangan lainnya yang membuat stres menjadi suatu faktor yang hampir tidak mungkin untuk dihindari.

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah lembaga keuangan yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dan menyalurkan dana sebagai usaha. BPR Adipura merupakan lembaga keuangan yang terus berusaha untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawannya agar kinerja karyawan yang mereka berikan pada nasabah meningkat. Hal ini menjelaskan bahwa salah satu strategi yang dapat menunjang keberhasilan bisnis dalam sektor perbankan adalah berusaha menawarkan kualitas jasa dengan kualitas pelayanan tinggi yang nampak dalam kinerja atau performa dari layanan yang ada, seperti dengan memberikan rangsangan balas jasa yang menarik dan menguntungkan.Penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1) Menganalisis pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan BPR Adipura Santosa Surakarta. 2) Menganalisis pengaruhkompensasi terhadap kinerja karyawan BPR Adipura Santosa Surakarta. 3) Menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan BPR Adipura Santosa Surakarta. 4) Menganalisis pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan BPR Adipura Santosa Surakarta.

(8)

4 2. METODE PENELITIAN

2.1 Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT BPR Adipura Santosa Surakarta. Sampel pada penelitian ini menggunakan jumlah keseluruhan populasi dijadikan sampel penelitian 50 karyawan. penentuan sampel ini menggunakan teknik sampling jenuh.

2.2Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut Sugiyono (2010:193) data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul. Data diperoleh dengan menggunakan daftar pernyataan yang telah terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari karyawan BPR Adipura Santosa.

2.3Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data kuantitatif dengan menggunakan program SPSS. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji motivasi kerja, kompensasi kerja, disiplin kerja, dan stres kerja terhadap kinerja karyawan PT BPR Adipura Santosa. Model dari regresi linier berganda yang digunakan adalah sebagai berikut:

KK= α + β1 MK + β2 KK + β3 DK + β4 SK + e Keterangan: KK : Kinerja karyawan α : Konstanta β1 – β4 : Koefesien regresi MK : Motivasi kerja KK : Kompensasi kerja DK : Disiplin kerja SK : Stres kerja

(9)

5 2.4Uji T

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya. Uji t digunakan untuk menunjukkan dukungan terhadap hipotesis penelitian. Apabila nilai thitung lebih besar dari ttabel atau tingkat signifikan yang diperoleh lebih kecil dari 0,05, maka variabel independen tersebut berhubungan secara statistik terhadap variabel dependennya atau dengan kata lain hipotesis alternatif terdukung secara statistik. Sebaliknya apabila thitung lebih kecil dari ttabel, maka hipotesis penelitian tidak terdukung secara statistik (Ghozali, 2012:98).

2.5Uji F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Untuk menguji apakah model regresi yang kita signifikan atau non signifikan. Jika nilai signifikan F < 0,05, maka hipotesis alternatifnya tidak dapat ditolak atau dengan α = 0,05 variabel independennya secara statistik memperngaruh ivariabel dependennya bersama-sama (Ghozali, 2012:98).

2.6 Uji R2

Koefesien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefesien determinasi adalah antara 0 dan 1. Hal ini berarti apabila R2 = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, apabila adjusted R2 semakin besar mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, dan apabila adjusted R2 semakin kecil mendekati 0, maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2012:97).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Uji Analisis Linier Berganda

Model analisis dipilih karena penelitian ini dirancang untuk meneliti variabel-variabel terikat. Hasilnya sebagai berikut:

(10)

6

Tabel 1. Hasil Analisis Regresi linier Berganda

Variabel Koefisien Regresi thitung p-value

Konstanta 0,327 0,037 0,971

Motivasi -0,094 -0,024 0,812

Kompensasi 0,252 1,764 0,865

Disiplin 0,778 3,667 0,001

Stres 0,192 1,902 0,065

Sumber: data primer diolah penulis, 2018

Dari hasil regresi tersebut dapat disusun persamaan sebagai berikut: KK = 0,327–0,094MK + 0,252KK+ 0,778DK+ 0,192SK + ε

Adapun interpretasi dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

Besarnya nilai konstanta sebesar 0,327 menunjukkan bahwa apabila motivasi, kompensasi, disiplin, dan stres diasumsikan konstan atau sama dengan nol, maka kinerja karyawan adalah sebesar 0,327.

Besarnya nilai Koefisien regresi motivasi kerja senilai -0,094. Hal ini menunjukkan bahwa jika motivasi semakin kuat, maka kinerja karyawan akan semakin menurun. Sebaliknya, jika motivasi semakin lemah, maka kinerja karyawan akan semakin meningkat.

Besarnya nilai Koefisien regresi kompensasi kerja senilai +0,252. Hal ini menunjukkan bahwa jika kompensasi semakin meningkat, maka kinerja karyawan semakin meningkat. Sebaliknya, jika kompensasi semakin menurun, maka kinerja karyawan akan semakin menurun.

Besarnya nilai Koefisien regresi disiplin kerja senilai +0,778. Hal ini menunjukkan bahwa jika disiplin semakin meningkat, maka kinerja karyawan semakin meningkat. Sebaliknya, jika disiplin semakin menurun, maka kinerja karyawan akan semakin menurun.

Besarnya nilai Koefisien regresi stres kerja senilai +0,192. Hal ini menunjukkan bahwa jika stres semakin meningkat, maka kinerja karyawan semakin meningkat. Sebaliknya, jika stres semakin menurun, maka kinerja karyawan akan semakin menurun.

(11)

7 3.2 Uji Simultan (Uji F)

Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji besarnya pengaruh dari variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependendan serta mengetahui fit atau tidaknya model regresi. Hasil uji F adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Hasil Uji F

Variabel Fhitung p-value Keterangan

Motivasi, kompensasi, disiplin, dan stres kerja

8,175 0,000 Ho ditolak Sumber: data primer diolah penulis, 2018

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 8,175 dan p-value = 0 (<α = 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan dari semua variabel independen meliputi motivasi kerja, kompensasi kerja, disiplin kerja, dan stres kerja terhadap variabel dependen kinerja karyawan. Hasil ini juga menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan adalah tepat ( fit of goodness).

3.3 Uji Parsial (Uji t)

Uji t bertujuan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Uji t digunakan untuk menunjukkan dukungan terhadap hipotesis penelitian. Hasil uji t adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Uji T Hipotesis

Variabel thitung ttabel p-value Keterangan

Motivasi kerja -0,240 2.024 0,812 H1tolak Kompensasi kerja 1,764 2.024 0,086 H2 ditolak Disiplin kerja 3,667 2,024 0,001 H3 diterima Stres kerja 1,902 2,024 0,065 H4ditolak Sumber: data primer diolah penulis, 2018

Tabel di atas menunjukkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa (H1) menyatakan motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hipotesis ini ditolak, karena hasil pengujian menunjukkan nilai thitung (0,240) lebih kecil dari pada ttabel (2,024) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,817 > 0,05.

Hipotesis kedua (H2) menyatakan kompensasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hipotesis ini ditolak, karena hasil pengujian menunjukkan nilai

(12)

8

thitung (1,764) lebih kecil dari pada ttabel (2,024) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,086 > 0,05.

Hipotesis ketiga (H3) menyatakan disiplin berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hipotesis ini diterima, karena hasil pengujian menunjukkan nilai nilai thitung (3,667) lebih besar dari pada ttabel (2,024) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,001 < 0,05.

Hipotesis keempat (H4) menyatakan stres tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hipotesis ini ditolak, karena hasil pengujian menunjukkan nilai thitung (1,902) lebih kecil dari pada ttabel (2,024) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,065 > 0,05.

3.4 Uji R2

Koefisien determinasi merupakan besaran yang menunjukkan besarnya variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independennya. Dengan kata lain, koefisien determinasi ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh variabel-variabel bebas dalam menerangkan variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi ditentukan dengan nilai adjusted R-square adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,680 ,463 ,406 4,32455

Sumber: data primer diolah penulis, 2018

Tabel di atas menunjukkan perhitungan untuk nilai koefisien determinasi dalam analisis regresi berganda diperoleh angka koefisien determinasi dengan adjusted-R2 sebesar 0,406. Hal ini berarti bahwa 40,6% variasi variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel motivasi kerja, kompensasi kerja, disiplin kerja, dan stres kerja, sedangkan sisanya yaitu 59,4% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model (variabel) yang diteliti.

3.5 Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa H1 dalam penelitian ini ditolak, sehingga motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. hasil penelitian ini menjelaskan karena kurangnya penghargaan terhadap kreatifitas karyawan, tidak terjalin hubungan sosial yang baik antar karyawan, tidak adanya pengakuan

(13)

9

dari atasan, dan target kerja yang diberikan tidak sesuai dengan gaji yang diperoleh. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Triono (2015) dan Inaray dkk (2016) menyatakan bahwa motivasi tidak berpengaruh tehadap kinerja karyawan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa H2 dalam penelitian ini ditolak, sehingga kompensasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa sebagian besar lama bekerja karyawan PT BPR Adipura Santosa lebih kecil dari 5 tahun tidak menjadikan kompensasi sebagai alasan utama dalam bekerja melainkan hanya untuk mencari kenyamanan dan kepuasan terhadap dirinya, selain itu dapat juga dipengaruhi oleh sebagian besar usia karyawan berkisar 21-30 tahun yang rata-rata mereka belum memprioritaskan kompensasi sebagai imbalan atas hasil kerjanya, sehingga kompensasi bukan menjadi hal utama yang dicari melainkan adalah pengalaman bekerja. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pradita (2017) dan Sunarjo (2014) yang menyatakan bahwa kompensasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa H3 dalam penelitian ini diterima, sehingga disiplin berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Disiplin kerja dapat dipengaruhi oleh semangat kerja karyawan dan kepuasan kerja karyawan. Dimana karyawan dengan semangat kerja yang tinggi cenderung akan bekerja dengan lebih baik, tepat waktu, dan tidak pernah membolos. Karyawan akan semangat untuk berangkat kerja sehingga disiplin kerjanya menjadi tinggi. Dengan dilandasi aspek aspek di atas maka kedisplinan kerja akan berpengaruh besar pada kinerja perusahaan. Ketika tingkat disiplin kerja suatu perusahaan itu tinggi maka diharapkan karyawan akan bekerja lebih baik, sehingga produktivitas perusahaan meningkat. Selain itu disiplin kerja yang baik akan meningkatkan efisiensi kerja semaksimal mungkin, tidak menghabiskan waktu yang banyak bagi perusahaan untuk sekedar melakukan pembenahan di aspek kedisplinan tersebut dan waktu dapat digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sajangbati (2013) dan

(14)

10

Naibaho dkk (2016) yang menunjukkan bahwa disiplin berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa H4 dalam penelitian ini ditolak, sehingga stres tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa sebagian karyawan PT BPR Adipura Santosa dalam menjalankan beban tugas dari perusahaan tidak merasa keberatan, para karyawan justru merasa tertantang dengan adanya beban tugas yang diberikan oleh perusahaan. Hal ini disebabkan usia karyawan berkisar antara 21-30 tahun, usia tersebut merupakan usia yang tergolong sangat produktif dalam bekerja, sehingga semangat kerja yang dimilki masih relatif tinggi. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sari (2016) dan Hanim (2016) yang menunjukkan bahwa stres tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

4. PENUTUP 4.1Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka diperoleh simpulan sebagai berikut:

1) Tidak terdapat pengaruh antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil uji signifikansi yang memiliki nilai signifikansi sebesar 0,812 lebih besar dari 0,05, sehingga H1 dalam penelitian ini ditolak.

2) Tidak terdapat pengaruh antara kompensasi kerja dengan kinerja karyawan. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil uji signifikansi yang memiliki nilai signifikansi sebesar 0,860 lebih besar dari 0,05, sehingga H2 dalam penelitian ini ditolak.

3) Terdapat pengaruh antara disiplin kerja dengan kinerja karyawan. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil uji signifikansi yang memiliki nilai signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05, sehingga H3 dalam penelitian ini diterima.

(15)

11

4) Tidak terdapat pengaruh antara stres kerja dengan kinerja karyawan. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil uji signifikansi yang memiliki nilai signifikansi sebesar 0,065 lebih besar dari 0,05, sehingga H4 dalam penelitian ini ditolak. 4.2Saran

Berdasarkan simpulan dan keterbatasan yang ada dalam penelitian ini, maka diperoleh saran sebagai berikut:

1.)Penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode tambahan yaitu wawancara mendalam secara langsung kepada responden agar responden memberikan jawaban dengan kesungguhan dan keseriusan, serta peneliti lebih terlibat dalam proses penelitian tersebut.

2.)Penelitian selanjutnya dapat menambah variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan seperti budaya organisasi, punishment, kepemimpinan, kompetensi, dan komitmen organisasional.

3.)Penelitian selanjutnya disarankan dapat melakukan penelitian lebih dari satu cabang PT BPR Adipura Santosa di luar kota Surakarta, agar hasil penelitian dapat digeneralisasi untuk ruang lingkup yang lebih luas sehingga dapat memperkuat validitas eksternal yang dibutuhkan untuk penelitian lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

Ghozali. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS. Edisi keenam. Universitas Diponegoro.

Handoko, T. Tani. 2012. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.

Hanim, Maslatif. 2016. Pengaruh Stres Kerja Terhadap kepuasan Kerja Serta Dampaknya pada Kinerja Karyawan. Jurnal Ilmu Manajemen. Volume 4 Nomor 3.

Hasibuan, S.P Malayu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Heidjrachman dan Suad Husnan. 2011. Manajemen Personalia. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE.

(16)

12

Inaray, Jelita Caroline., Olivia, S.N, dan Victor P.K.L. 2016. Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Volume 16 Nomor 02.

Kasmir. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Lubis, arfan ikhsan. 2010. Akuntansi keperilakuan. Jakarta: Salemba empat. Mathis dan Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi pertama.

Jakarta: salemba empat.

Naibaho, Sisilia., Lotje Kawet, dan Christoffel kojo. 2016. Pengaruh Disiplin dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Volume 16 Nomor 02.

Pradita, Mokhamad Yanuar. 2017. Pengaruh Kompensasi, Gaya Kepemimpinan dan Karakteristik Tenaga Pemasar Terhadap Motivasi dan Kinerja Tenaga Pemasan. Jurnal Bisnis dan Manajemen. Volume 4 Nomor 4. Riana, Nova., Khoirul Fajri, dan Karin Alsyaumi. 2016. Pengaruh Kompensasi

Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Tourism Scientific. Volume 2 nomor. Rivai, Veitzal. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: Dari

Teori ke Praktik. Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada.

Sajangbati, ivonne A.S. 2013. Motivasi, Disiplin, dan Kepuasan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal EMBA. Volume 01 Nomor 04. ISSN: 2303-1174.

Simamora, Henry. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: YKPN. Sudarmanto. 2015. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM. Edisi 3.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sugiyono. 2010. Statistik Nonparametris. Cetakan ke-15. Bandung: Alfabeta. Sunarjo, Wenti Ayu. 2014. Pengaruh Kompensasi, Pelatihan dan Peran

Supervisor Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 14 Nomor 01.

.Wijaya dan Andreani. 2015. Pengaruh Motivasi dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal AGORA. Volume 3 Nomor 2.

Yusuf, Burhanuddin. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Gambar

Tabel 2.  Hasil Uji F

Referensi

Dokumen terkait

Rationale: In patients without disorders of gastric emp- tying undergoing elective surgery it is unnecessary and undesirable to restrict access to clear, non-particulate fluids for

Any constitution in the MENA region that wishes to avoid the presidential autocracy of the pre-Arab Spring era must impose real limitations on the president’s ability to declare

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk mendalami dan mengembangkan konsep atau teori tentang peningkatan kualitas

Asynchronous delegate invocation runs on worker threads in the thread pool, which means the thread is blocked while the I/O takes place (something you’re trying to avoid), but

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus Pada Perusahaan

Pengenalan terhadap siswa dalam interaksi belajar mengajar, merupakan faktor yang sangat mendasar dan penting untuk dilakukan oleh setiap guru agar proses

Oleh karena itu peneliti membatasi masalah yang akan diteliti hanya pada ” Pengaruh tingkat pendidikan dan pengeluaran pemerintah sektor pendidikan terhadap

Di Lampung terdapat Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung dengan tugas melakukan upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba