• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mulyono Ruslan S.Pd,M.Pd Zulkifli Lamusu S.Pd,M.Pd

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mulyono Ruslan S.Pd,M.Pd Zulkifli Lamusu S.Pd,M.Pd"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ABSTRAK

Muliono. Penerapan gaya mengajar komando dalam upaya meningkatkan hasil

belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas VII SMP Negeri 8 Gorontalo. Skripsi Gorontalo. Program Studi Pendidikan Jasmani, kesehatan dan rekreasi, jurusan pendidikan keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo.Permasalahan dalam penelitian ini adalah kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan lompat jauh. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok melalui metode gaya mengajar komando pada siswa kelas VII SMP Negeri 8 Gorontalo. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII2 SMP Negeri 8 Gorontalo dengan jumlah siswa 25 orang yang terdiri dari 16 orang putera dan 9 orang putera. Hasil Penelitian adalah sebagai berikut : data awal 38.93, siklus satu 61.44, siklus dua 74.89, dan siklus tiga adalah 82.17. Dengan demikian, Hipotesis yang diajukan dapat diterima, berdasarkan pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan yakni ketika hasil belajar lompat jauh gaya jongkok meningkat hingga 80%. Dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan siswa dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok melalui metode gaya mengajar komando pada siswa kelas VII SMP Negeri 8 Gorontalo.

(3)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan dunia pendidikan, muncul banyak metode pembelajaran yang dapat menjadi salah satu alternatif dari permasalahan pembelajaran yang ada saat ini, sekaligus dapat digunakan untuk menciptakan suksesnya tujuan pembelajaran. Meskipun begitu, metode pembelajaran belum banyak diterapkan di sekolah karena guru belum banyak yang mempelajari metode-metode pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi kelas dan wawancara dengan salah satu guru Mata Pelajaran Penjaskes di SMP Negeri 8 Gorontalo, dapat disimpulkan bahwa siswa-siswi di kelas VII memiliki kemampuan di bawah rata-rata dalam hasil belajar lompat Jauh, hususnya Gaya Jongkok. Hal ini dikarenakan guru masih kurang kreatif dalam menerapkan strategi ataupun metode pembelajaran dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

Dari permasalahan umum yang dihadapi guru penjas dalam menyampaikan materi khususnya gerak dasar lompat jauh gaya jongkok, maka peneliti merasa tertarik melakukan penilitian tindakan kelas (PTK) pada siswa kelas VII SMP Negeri 8 Gorontalo dengan judul ”Penerapan Gaya Mengajar

Komando Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Siswa Kelas VII Smp Negeri 8 Gorontalo”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut : 1) Faktor – faktor apa saja yang dapat

(4)

mempengaruhi hasil belajar lompat jauh?, 2) Apakah cara mengajar guru berpengaruh terhadap hasil belajar lompat jauh ?, 3) Apakah penerapan metode mengajar gaya komando dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh ?, 4) Berapa besarkah peningkatan hasil belajar siswa setelah melakukan penerapan metode mengajar gaya komando dalam pembelajaran lompat jauh pada siswa kelas VII SMP NEGERI 8 Gorontalo?

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat disrumuskan sebagai berikut :“apakah Gaya Mengajar Komando dapat

Meningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh gaya jongkok Pada Siswa Kelas VII Smp Negeri 8 gorontalo ?”

1.4 Cara Pemecahan Masalah

Dalam meningkatkan keterampilan dasar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas VII SMP Negeri 8 Gorontalo, dapat dilakukan dengan menerapkan gaya mengajar komando. Dengan menerapkan gaya mengajar komando tersebut maka masalah-masalah dalam keterampilan dasar lompat jauh gaya jongkok dapat dipecahkan.

Dengan demikian melalui penerapan gaya mengajar komando ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dasar lompat jauh gaya jongkok pada siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Gorontalo.

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok melalui penerapan gaya mengajar komando pada siswa kelas VII SMP Negeri 8 Gorontalo.

(5)

BAB II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori

2.1.1 Hakikat Atletik

Dalam teorinya Wahyuni, dkk (2010: 35) mengemukakan bahwa atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada Olimpiade pertama pada 776 SM. Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis Olahraga. Secara garis besar jenis Olahraga dalam Atletik dapat dikelompokkan menjadi Lari, Lempar, dan Lompat. Rithaudin,dkk (2011: 51) juga berpendapat bahwa Atletik merupakan induk dari semua cabang olahraga. Oleh karena itu, atletik sering memperlombakan beberapa jenis olahraga dengan keahlian yang berbeda. Dalam hal ini, kita akan mempelajari mengenai lari jarak menengah dan lempar lembing.

1.1.2 Hakikat Lompat Jauh

Pendidikan jasmani disekolah merupakan hal yang sangat penting untuk membentuk jasmani yang sehat, lompat jauh merupakan salah satu materi yang dipelajari disekolah. Lompat jauh adalah salah satu cabang olahraga atletik yang sering diperlombakan. Menurut Sutrisno, dkk (2010:35) Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat selain lompat jangkit, lompat tinggi, dan lompat galah.Tujuan lompat jauh adalah melompat sejauh-jauhnya dengan memindahkan seluruh tubuh dari titik tertentu ke titik lainnya. Caranya dengan berlari secepat-cepatnya, kemudian menolak, melayang di udara dan mendarat.

(6)

Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode mengajar gaya komando, guru dituntut untuk lebih aktif dalam artian member komando atupun perintah kepada siswa, sedangkan siswa hanya mengikuti dan melakukan apa yang di instruksikan oleh guru.

Kemudian menurut Achmad paturisi (2012: 123) gaya komando adalah pendekatan mengajar yang paling bergantung pada guru. Guru menyampakan semua aspek pengajaran, guru sepenuhnya beranggung jawab dan berinisiatif terhadap pengajaran dan memantau kemajuan belajar.

1.2 Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah, Jika Guru menerapkan gaya mengajar komando, maka hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Gorontalo akan meningkat.

1.3 Indikator Kinerja

Indikator kinerja dalam penelitian ini yaitu, penelitian ini dikatakan selesai apabila keterampilan dasar melompat jauh gaya jongkok dengan menerapkan gaya mengajar komando pada siswa kelas VII SMP Negeri 8 Gorontalo dapat ditingkatkan dengan capaian keberhasilan minimal 80%, dengan KKM 75-80.

(7)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian

3.1.1 Latar Penelitian

Penelitian ini merupakan suatu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang akan di laksanakan di Kelas VII SMP Negeri 8 Gorontalo.

3.1.2 Karakteristik Penelitian

Subyek dalam penelitian adalah siswa Kelas VII2 SMP Negeri 8 Gorontalo dengan jumlah siswa 25 orang yang terdiri dari 16 orang putra dan 9 orang putri. Masing-masing siswa memiliki kemampuan yang berbeda satu dengan yang lain, demikian pula halnya dengan latar belakang sosial-ekonomi. Adapun alasan peneliti memilih kelas VII2, karena hasil belajar dari kelas ini masih rendah atau belum memenuhi harapan pada mata pelajaran penjaskes khususnya materi lompat jauh.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah: a. Variabel input

b. Variabel proses c. Variabel output

3.3 Tahap Penelitian 3.3.1 Tahap Persiapan

3.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan 3.3.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi 3.3.4 Tahap Analisis dan Refleksi

(8)

3.3.5 Tahap Akhir

Tahap ini merupakan kegiatan akhir dari penelitian, yakni peneliti merangkum seluruh data yang diperoleh selama proses kegiatan, dan mendeskripsikan, membahas, serta membuat kesimpulan-kesimpulan berdasarkan temuan pada proses penelitian.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mencari data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data antara lain :

a. Observasi b. Dokumentasi

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data untuk pengujian hipotesis penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara deskriftif kuantitatif, yaitu proses mengolah nilai dari hasil belajar siswa sebelum tindakan dan sesudah tindakan.

Kriteria penilaian pengamatan kegiatan dan hasil belajar siswa ditetapkan dengan standar penilaian kuantitatif dengan interval 0-100 yang perinciannya sebagai berikut :

Kriteria Rentang skor Sangat Baik : 85-100

Baik : 75-84

Cukup : 60-74

Kurang : 40-59

(9)

BAB IV

DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan disekolah SMP Negeri 8 Gorontalo, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok dengan menggunakan metode mengajar Gaya Komando. Penelitian ini berlangsung dalam tiga siklus yang didahului dengan pengambilan data awal melalui observasi. Setiap siklus dirancang menjadi tiga kali pertemuan atau tiga kali pengambilan tindakan.

4.1.1 Observasi Data Awal

a. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa

Hasil pengamatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada observasi awal dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Presentase Hasil Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Observasi Awal

No Kriteria penilaian Rentang Nilai Jumlah Siswa Presentase (%) 1 Baik Sekali 90-100 - 0% 2 Baik 75-89 - 0% 3 Cukup 60-74 - 0% 4 Kurang 40-59 11 44% 5 Kurang Sekali 0-39 14 56% 25 100% 4.1.2 Siklus 1

1. Hasil Pelaksanaan Kegiatan 2. Hasil pengamatan siswa

Hasil pengamatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

(10)

Tabel 2. Presentase Hasil Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Siklus I

No Kriteria penilaian Rentang Nilai Jumlah Siswa Presentase (%) 1 Baik Sekali 90-100 - 0% 2 Baik 75-89 - 0% 3 Cukup 60-74 17 68% 4 Kurang 40-59 8 32% 5 Kurang Sekali 0-39 - 0% 25 100% 1.1.3. Siklus II

Siklus II merupakan kegiatan lanjutan dari tindakan yang dilaksanakan pada siklus I.

1. Hasil Pelaksanaan Kegiatan a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti

c. Kegiatan Penutup 2. Hasil pengamatan siswa

Tabel 6. Presentase Hasil Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Siklus II

No Kriteria penilaian Rentang Nilai Jumlah Siswa Presentase (%) 1 Baik Sekali 90-100 - 0% 2 Baik 75-89 15 60% 3 Cukup 60-74 10 40% 4 Kurang 40-59 - 0% 5 Kurang Sekali 0-39 - 0% 25 100% 1.1.4 Siklus III

1. Hasil Pelaksanaan Kegiatan a.Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti

(11)

2. Hasil pengamatan siswa

Hasil pengamatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siklus III dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6. Presentase Hasil Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Siklus III

No Kriteria penilaian Rentang Nilai Jumlah Siswa Presentase (%) 1 Baik Sekali 90-100 2 8% 2 Baik 75-89 21 84% 3 Cukup 60-74 2 8% 4 Kurang 40-59 - 0% 5 Kurang Sekali 0-39 - 0% 25 100% 4.2 Pembahasan

a. Apabila 80% dari jumlah siswa telah menunjukkan kriteria baik dalam penilaian hasil belajar lompat jauh gaya jongkok.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala 0-100 untuk kegiatan pengamatan. Bedasarkan standar nilai, tindakan kelas ini menunjukkan hasil seperti penjelasan berikut.

Pada Observasi awal, data yang didapat dari kemampuan siswa dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok yakni 14 orang siswa memperoleh kriteria kurang sekali (KS), dan 11 orang siswa memperoleh kriteria kurang (K). Pada siklus I, terjadi peningkatan yaitu 8 orang siswa memperoleh kriteria kurang (K), dan 17 orang siswa memperoleh kriteria Cukup (C). Pada pelaksanaan siklus II kembali terjadi peningkatan yaitu 10 orang siswa memperoleh kriteria Cukup (C), dan 15 orang siswa memperoleh kriteria Baik (B). Meskipun dari dua siklus yang telah dilaksanakan terus mengalami peningkatan, namun hasil itu belum mencapai indikator yang di harapkan, Sehingga tindakan harus dilanjutkan pada siklus III.

(12)

Pada pelaksanaan siklus III kembali terjadi peningkatan yaitu 2 orang siswa memperoleh kriteria Cukup (C), 21 orang siswa memperoleh kriteria Baik (B), dan 2 orang memperoleh kriteria Baik Sekali (BS).

b. Apabila hasil penelitian dari kemampuan siswa dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok menunjukkan peningkatan.

Hasil penilaian yang dimaksud adalah rata-rata dari jumlah persentase seluruh aspek yang diamati. Berdasarkan hasil penelitian, tindakan yang diberikan pada siklus I dapat memberi peningkatan sebesar 22.51 dari kemampuan siswa dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok, Pada siklus II, tindakan yang dilakukan juga memberikan peningkatan sebesar 13.45 , yakni dari 61.44 menjadi 74.89. Pada siklus III, keterampilan siswa kembali mengalami peningkatan sebesar 7.28, yakni dari 74.89 menjadi 82.17.

Dengan demikian, hipotesis yang diajukan dapat diterima. berdasarkan pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan yakni ketika hasil belajar lompat jauh gaya jongkok meningkat hingga 80%.

Jadi dengan hasil yang telah dicapai oleh siswa, maka dapat dikategorikan penelitian ini telah berhasil. Terlebih jika dilihat dari keterampilan siswa melakukan gerkan lompat jauh gaya jongkok dari Observasi awal sampai siklus III yang mencapai peningkatan hingga 82.17.

Dengan demikian, hipotesis penelitian tindakan kelas ini menyatakan bahwa, ” Jika Guru Menggunakan Metode Mengajar Gaya Komando, maka Keterampilan Siswa Dlam Melakukan Lompat Jauh Gaya Jongkok Dapat Meningkat” Dapat Diterima.

(13)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Melalui hasil pengamatan dan analisis data dari kegiatan siswa dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok, peneliti menarik kesimpulansebagai berikut:

a. Gaya Mengajar Komando merupakan salah satu metode pembelajaran yang cukup efektif yang dapat digunakan dalam peroses belajar mengajar, karena telah terbukti melalui beberapa penelitian, termasuk penelitian ini.

5.2 Saran

a. Setiap guru ataupun mahasiswa yang akan melaksanakan penelitian tindakan kelas, hendaknya mempersiapakn diri baik fisik maupun mental, dan merencanakan kegiatan pembelajaran agar pelaksanaannya terarah dan mencapai hasil yang diharapkan.

b. Setiap Guru pendidikan jasmani ataupun mahasiswa yang akan meneliti denagn menggunakan metode gaya mengajar komando, khususnya untuk bidang lompat jauh, agar dapat menguasai teknik dasar dari bidang itu sendiri.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Aan Sunjata Wisahati,Teguh Santosa.2010. Pendidikan jasmani, olahraga dan

kesehatan, jakarta: pusat perbukuan kementerian pendidikan nasional.

Achmad Paturusi. 2012. Manajemen pendidikan jasmani dan olahraga. Jakarta:

Rineka Cipta

Ahmad, Supandi, (dalam asna 2009), Skripsi Mengajar Gaya Komando Dalam

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh

Ahmad Rithaudin,Tarmudi B.Halid..2011. Pendidikan jasmani, olahraga dan

kesehatan. Jakarta: Pusat Kurikulum Dan Perbukuan Kementrian

Pendidikan Nasional.

Atmaja Budi Sarjana,Bambang Trijono Joko Sunarto.2010. Pendidikan

jasmani, olahraga dan kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan,

Kementerian Pendidikan Nasional

Budi Sutrisno,Muhammad Bazin Khafadi.2010. pendidikan jasmani, olahraga

dan kesehatan. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan

Nasional.

Chandra Sodikin ,Achmad Sanoesi.2010. pendidikan jasmani, olahraga dan

kesehatan. Jakarta: pusat perbukuan kementerian pendidikan nasional

Fathurrohman,Sobri Sutikno.2010. Strategi belajar mengajar. Bandung: Refika

Aditama.

Faridah Isnaini,Suranto.2010. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.

Jakarta: pusat perbukuan kementrian pendidikan nasional.

Harun Rasyid, Mansyur.2008. Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: pusat perbukuan

Gambar

Tabel 1. Presentase Hasil Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok  Pada Observasi Awal
Tabel 2. Presentase Hasil Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok  Pada Siklus I
Tabel 6. Presentase Hasil Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok  Pada Siklus III

Referensi

Dokumen terkait

Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2AlO (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2OtO Nomor 537);.. Peraturan Daerah

Sosiometri merupakan metode pengumpulan data tentang pola dan struktur dan hubungan antara individu-individu dalam suatu kelompok.Metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa

38.2 Dalam hal kontrak dihentikan, maka PPK wajib membayar kepada penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah dicapai, termasuk:.. biaya langsung pengadaan

2. Orang dari golongan apapun boleh datang kepada Kristus. Bandingkan dengan Yoh 6:37b yang berbunyi: “barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan Kubuang”. Apakah ini berarti

Pemeriksaan secara incidental dilakukan dengan cara bergerak (hunting) , yaitu saat melakukan patroli Kepolisian menemukan pelanggaran lalu lintas.Upaya pencegahan

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Rasio

Artinya perusahaan dengan intensitas aset tetap yang lebih besar akan semakin besar kemungkinan memilih menggunakan model revaluasi pada pencatatan aset tetap

Hal ini dibuktikan ketika proses pembelajaran hampir seluruh siswa aktif dalam mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, mengerjakan soal latihan di LKS (soal pada