• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN BYLINE DAN INTEGRITAS WARTAWAN (Studi Deskriptif tentang Penerapan Byline terhadap Integritas Wartawan Harian Medan Bisnis)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN BYLINE DAN INTEGRITAS WARTAWAN (Studi Deskriptif tentang Penerapan Byline terhadap Integritas Wartawan Harian Medan Bisnis)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENERAPAN BYLINE DAN INTEGRITAS WARTAWAN

(Studi Deskriptif tentang Penerapan Byline terhadap Integritas Wartawan Harian Medan Bisnis)

Febrian 090904017

Abstrak

Penelitian ini berjudul Penerapan Byline dan Integeritas Wartawan (Penerapan

byline terhadap integritas wartawan Harian Medan Bisnis). Penelitian ini

bertujuan untuk melihat apakah dengan diterapkannya byline atau pencantuman nama wartawan di Harian Medan Bisnis menggambarkan integritas wartawan atau tidak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu dengan mengembangkan konsep dan menghimpun data, tetapi tidak melakukan pengukuran dengan data nominal yang menyangkut klasifikasi atau kategorisasi sejumlah variabel ke dalam beberapa sub kelas nominal. Metode penelitian kualitatif cenderung dihubungkan dengan paradigma interpretif dengan lebih menspesifikasikan lagi kepada teori analisis interaksisme simbolik dan fenomenologi. Metode ini memusatkan penyelidikan terhadap cara manusia memaknai cara kehidupan sosial mereka, serta bagaimana manusia mengekspresikan pemahaman mereka. Subjek penelitian ini adalah wartawan Harian Medan Bisnis yang ditarik dengan menggunakan teknik pengumpulan data

snow ball. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap

responden. Pemimpin redaksi Medan Bisnis mengatakan penerapan byline bertujuan untuk transparansi dan pertanggungjawaban reporter terhadap berita yang mereka laporkan agar dapat mendorong integritas wartawan menjadi lebih baik. Namun Hasil penelitian ini, ternyata penerapan byline di Medan Bisnis tidak mencerminkan integritas wartawan yang bekerja di media tersebut. Selain itu dengan diterapkannya byline wartawan Medan Bisnis merasa lebih dihargai. Kata kunci : Byline, Wartawan, Integritas, Medan Bisnis

PENDAHULUAN Konteks Masalah

Keberadaan jurnalisme di era sekarang sudah cukup dekat dengan masyarakat Indonesia secara umum. Masyarakat sudah tidak lagi buta dengan informasi yang terus berkembang, terutama dengan informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik. Kita masih ingat dengan pers di Indonesia yang cukup terkekang pada zaman orde baru. Berbeda dengan situasi sekarang di mana jurnalisme punya pengaruh besar dengan opini publik. Maka dari itu diperlukan suatu komitmen yang suci dari pegiat jurnalisme untuk bekerja berlandaskan kepada kebenaran dan mengutamakan kepentingan khalayak banyak. Media yang sebagai penggerak jurnalisme pun kian beragam.

Untuk media cetak, pencantuman nama wartawan di setiap tulisan dibilang Bill Kovach sebagai salah satu cara agar pembaca dapat memberikan penilaian kepada wartawan-wartawan yang setiap hari menulis berita. Pencantuman nama

(2)

2

wartawan ini dinamakan byline. Dalam bahasa Inggris byline berasal dari kata “by” (oleh) dan “line” (baris) yang merujuk kepada sebuah baris dekat judul berita di mana terdapat nama orang yang menulis berita itu. Pemakaian byline pertama kali pada tahun 1850-an oleh Charles S. Taylor. Taylor memutuskan menaruh nama para wartawan pada berita-berita yang diterbitkan The Boston Globe (Harsono, 2011: 42). Buntutnya dengan pemakaian byline mendorong wartawan

The boston Globe untuk berhati-hati dengan berita-berita yang ia laporkan. Sejak

saat itu byline mulai banyak digunakan di media cetak Amerika.

Harian Medan Bisnis pertama kali diterbitkan di Medan 15 Januari 2001 dalam bentuk surat kabar mingguan. Semenjak pertama kali diterbitkan, harian ini sudah menerapkan prinsip byline. Penerapan prinsip ini tidak berubah setelah hampir 13 tahun surat kabar ini menjelma sebagai salah satu media cetak dengan oplah yang cukup besar di Medan. Konten berita yang dimuat di Medan Bisnis terdiri dari 50 persen berita ekonomi dan 50 persen berita umum.

Fokus Masalah

“Bagaimanakah penerapan byline terhadap integritas wartawan harian

Medan Bisis?”.

Tujuan Penelitian

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat integritas wartawan harian Medan Bisnis dengan penerapan byline pada media tersebut. 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keefektifan penerapan

byline di harian Medan Bisnis sebagai media cetak yang menerapkan

penggunaan byline di Medan. KAJIAN PUSTAKA

Komunikasi

Para pakar komunikasi memiliki pendapat berbeda dalam mengemukakan fungsi-fungsi komunikasi, meskipun adakalanya terdapat kesamaan dan tumpang tindih di antara berbagai pendapat tersebut. Thomas M Scheidel (Mulyana, 2002: 4) mengemukakan bahwa kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang di sekitar kita dan untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir atu berperilaku seperti yang kita inginkan. Namun tujuan dasar kita berkomunikasi adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologis kita.

Komunikasi massa

Pembahasan komunikasi yang kian pesat dan kompleks beserta penelitian yang terus menerus dilakukan menjadi bukti bahwa ilmu komunikasi massa menjadi bagian penting dalam kajian keilmuan. Bahkan kemudian menjadu peran terpenting dalam sejarah perkembangan manusiaterutama komunikasi. Alasannya, masyarakat kita dewasa ini tidak akan lepas dari peran ilmu komunikasi massa ini. (Nurudin, 2003: 2).

(3)

3 Jurnalistik

Rosihan anwar dalam (Suhandang, 2010: 22) menyebutkan bahwa di Amerika Serikat ada orang-orang- orang yang mengatakan bahwa, journslism is

not a game, bahwa kewartawanan itu bukanlah suatu permainan. Ia mempunyai

suatu tujuan sosial yang serius. Dengan menggunakan kemerdekaan pers di negeri tersebut, jurnalistik mempunyai kekuatan untuk menjaga dan melindungi kebebasan rakyat, membetulkan apa yang salah, apa yang tidak adil, serta memerangi kejahatan.

Paradigma Interpretif

Paradigma interpretif rumbuh berdasarkan ketidakpuasan dengan teori post-positivis, karena perspektif positivis dipandang terlalu umum, terlalu mekanis, dan tidak mampu menangkap keruwetan, nuansa, dan kompleksitas dari interaksi manusia. Perspektif interpretif mencari sebuah pemahaman bagaimana kita berperilaku terhadap dunia yang kita bentuk itu. Dalam pencarian pemahaman jenis ini, teori interpretif mendekati dunia dan pengetahuan dengan cara yang sangat berbeda dengan cara teori post-positivis. (Ardianto. 2007: 124)

Interaksionisme Simbolik

George Herbert Mead lahir di Massacusettes, Amerika Serikat, pada tahun 1863, yakni pada era perang sipil. Ayahnya merupakan seorang menteri, namun kakeknya merupakan seorang petani miskin. Mead dianggap sebagai bapak interaksionisme simbolik, karena pemikirannya yang luar biasa. Pemikiran Mead terangkum dalam konsep pokok mengenai “mind”, “self” dan “society” sebagaimana dijelaskan berikut ini (Mufid, 2009:160).

Fenomenologi

Secara harfiah fenomenologi atau fenomenalisme adalah aliran atau faham yang menganggap bahwa fenomenalisme (gejala) adalah sumber pengetahuan dan kebenaran. Sehingga dalam berbagai hal kita dapat mempelajari atau memahami sesuatu dari gejala atau penampakan. Yakni hal-hal yang menyangkut kenyataan sebagaimana tampaknya.

Byline

Penggunaan byline pertama kali diterapkan pada tahun 1850-an oleh Charles S. Taylor, seorang jenderal yang kemudian menjadi publisher harian The

Boston Globe. Taylor sering jengkel karena selama perang ada saja wartawan

yang menulis dengan judul „berita penting jika terbukti benar‟. Maka Taylor memutuskan menaruh nama para wartawan pada berita-berita yang diterbitkan

The Boston Globe(Harsono, 2011: 42).

Wartawan

Deborah Potter (2006: 2) menyebutkan di sebuah masyarakat yang bebas tidak hanya mempunyai perlindungan hukum. Wartawan juga mempunyai tanggung jawab agar warga selalu memperoleh informasi yang akurat dan dilaporkan dengan adil dan bebas dari pengaruh luar.

(4)

4 Integritas

Definisi Integritas dalam Wikipedia adalah adalah sebuah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. Suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip. Dalam etika,integritas diartikan sebagai kejujuran dan kebenaran dari tindakan seseorang. Lawan dari integritas adalah hipocrisy (hipokrit atau munafik).

Integritas Wartawan

Wartawan yang berintegritas menurut yang disimpulkan PWI adalah wartawan yang memenuhi kriteria empat pasal di atas. Mempunyai mutu, sifat, atau keadaan yg menunjukkan kesatuan yg utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yg memancarkan kewibawaan; kejujuran dalam menjalankan profesi sebagai wartawan.

METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu. Peneltian mengembangkan konsep dan menghimpun data, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesis (Singarimbun, 1995).

Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah wartawan harian Medan Bisnis yang akan diambil dengan teknik pengumpulan data snowball.

Subjek Penelitian

Subjek dalam peneltian ini adalah harian Medan Bisnis. Salah satu media cetak yang telah menerapkan byline sejak pertama kali terbit pada tahun 2001. Kerangka Analisis

Gambar 3. Kerangka Analisis Induktif Memulai Berakhir VI Membangun atau menjelaskan teori V Menarik kesimpulan-kesimpulan umum IV Menjelaskan hubungan-hubungan kategorisasi III Menelusuri dan menjelaskan kategorisasi II Melakukan kategorisasi terhadap informasi yang diperoleh I Melakukan pengamatan, identifikasi, dan re-check terhadap data

(5)

5

Sumber: Burhan Bungin, 2003. Teknik Pengumpulan Data

1. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu pengumpulan data secara langsung dengan cara wawancara dengan informan. Untuk menghindari ketidakvalidan data, peneliti melakukan dengam wawancara secara mendalam kepada narasumber maupun para ahli guna mendapatkan data yang sebenarnya dan sesuai dengan tujuan peneltian.

2. Studi Kepustakaan (Library Reserach) yaitu penelitian yang dilakukan cara menghimpun data dari buku-buku yang relevan dengan masalah penelitian. Dalam hal ini peneliti mengambil data dari sumber-sumber bacaan guna mengambil teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli sebagai bahan rujukan.

Penentuan Informan

Informan adalah subjek penelitian atau orang yang memiliki pengalaman sesuai dengan penelitian, yang diamati, diwawancarai dan diminta informasi oleh peneliti. Informan adalah orang dalam pada lokasi tempat penelitian diadakan atau dapat juga orang yang merupakan anggota masyarakat setempat .Sebuah studi fenomenologis menggolongkan

Keabsahan Data

Keabsahan data dapat ditetapkan dengan melampirkan transkrip wawancara yang telah diverifikasi, diklarifikasi atau telah disetujui informan. Transkrip menggunakan teknik report yaitu hasil wawancara diberikan kepada informan informan sebagai bukti otentik. Humphrey dalam Phenomenological

Research Methods, mencontohkan teknik validasi data ini dengan mengirimkan

hasil penelitian kepada masing-masing informan dan meminta mereka untuk mengoreksi atau memberikan masukan (Rahmat, 2004: 74).

Teknik Analisis Data

Melalui pendekatan induktif, data yang diperoleh dari lapangan diambil kesimpulan dari yang bersifat khusus kepada yang bersifat umum. Singkatnya data muncul berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka. Data ini telah dikumpulkan dengan berbagai macam cara yaitu: observasi, wawancara, intisari dokumen, dan pita rekaman. Data ini diproses sebelum digunakan, yang kemudian dianalisis untuk memperoleh hasil penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Pelaksanaan penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan wawancara mendalam. Maka untuk menentukan narasumber yang akan dijadikan sebagai responden, peneliti terlebih dahulu menemui Iwan Guntara selaku Koordinator Liputan Medan Bisnis yang setiap hari mengontrol setiap wartawan yang bekerja di lapangan.

Setelah melakukan wawancara mendalam terhadap keempat responden tersebut, peneliti merasa mendapatkan informasi yang sama diberikan sehingga

(6)

6

peneliti menghentikan proses penelitian. Sesuai dengan prinsip teknik penarikan sampel snow ball yang peneliti gunakan dalam melakukan penelitian ini bahwa penelitian dihentikan ketika peneliti sudah menemukan data jenuh atau memperoleh informasi yang sama dari responden-responden sebelumnya.

Pembahasan

Penerapan byline seharusnya menjadikan tanggung jawab wartawan terhadap beritanya sangat besar. Bila di media yang tidak menerapkan byline ada sebuah masalah terhadap pemberitaan, maka pemimpin redaksi lah yang langsung turun untuk menyelesaikan persoalan. Namun bila sudah menerapkan byline, aturan tersebut berubah dengan „siapa yang berbuat, dia yang bertanggung jawab‟. Maka bila terjadi sesuatu hal terhadap berita yang dimuat, wartawan lah orang pertama yang harus bertanggung jawab. Namun karena konten berita yang dimuat di Medan Bisnis lebih kepada mengusung gairah pertumbuhan ekonomi di Medan dan Sumatera Utara penerapan byline belum begitu terasa dampaknya pada tanggung jawab integritas wartawannya.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penerapan byline terhadap integritas wartawan Medan Bisnis, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Penerapan byline di harian Medan Bisnis belum efektif dalam melihat pertanggungjawaban, kepercayaan dan standar kompetensi wartawan.

2. Integritas wartawan harian Medan Bisnis tidak tercermin bila dilihat dari penerapan byline di media tersebut.

3. Byline membuat wartawan merasa lebih dihargai. Tulisan hasil keringatnya dapat dibaca dan diketahui masyarakat.

4. Institusi atau media tetap tidak lepas tanggung jawab walau sudah menerapkan byline. Jajaran dewan redaksi meliputi pemimpin redaksi, redaktur juga ikut mempertanggungjawabkan berita yang ditulis oleh reporter. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti perlu mengajukan beberapa saran. Di antaranya:

a. Bekerja di media yang menerapkan byline atau tidak, harusnya setiap wartawan selalu bekerja sesuai dengan prinsip Sembilan elemen jurnalisme. Yaitu, menyampaikan berita dengan kebenaran, loyal kepada masyarakat, mematuhi disiplin dan verifikasi, menjaga independensi terhadap sumber berita, menjalankan peran sebagai pemantau kekuasaan, menyampaikan kritik maupun dukungan dari masyarakat, berupaya keras untuk membuat hal yang penting menarik dan relevan, menyiarkan berita secara komprehensif, dan mengikuti nurani

b. Media juga harus benar-benar mengontrol, memperbaiki serta meningkatkan kualitas dan integritas wartawan yang mereka pekerjakan sebagai ujung tombak dalam mencari informasi berita.

(7)

7

c. Media harus memberikan punish dan reward bagi setiap wartawan. Punish bagi wartawan yang mempunyai rapor buruk, dan reward bagi wartawan yang medapatkan rapor baik.

d. Masyarakat juga mempunyai peran penting dalam hal mengawasi wartawan. Karena tak tertutup kemungkinan wartawan melakukan pelanggaran dalam melakukan pekerjaan sebagai pencari berita.

DAFTAR REFERENSI

Ardianto, Elvinara. 2007. Filsafat Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatar Bogdan, Robert dan Steven J, Taylor. 1992. Pengantar Metoda Penelitian

Kualitatif. Surabaya: Usaha Nasional

Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Harsono Andreas. 2011. Agama Saya adalah Jurnalisme. Jogyakarta: Kanisius Mulyana, Deddy. 2002. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Mulyana, Deddy. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Nurudin. 2009. Jurnalisme Masa Kini. Jakarta: PT Grafindo Persada Nurudin, 2003. Komunikasi Massa. Malang: Cespur

Potter, Deborah. 2006. Buku Pegangan Jurnalisme Independen: Biro Program Informasi Internasional Departemen Luar Negeri A.S

Rahmat, Jalaluddin, 2004. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Gambar

Gambar 3. Kerangka Analisis Induktif

Referensi

Dokumen terkait

Ali: Menakar Asas Peradilan Sederhana, Cepat dan Biaya Ringan hubungan yang erat, tetapi adalah tidak layak dalam bentuk perkara yang satu (No. 53/1972.G). dijadikan gugatan

Dengan latar belakang tersebut maka disusunlah Tugas Akhir yang berjudul Optimasi Perancangan Awal Kapal Pendukung Anjungan Lepas Pantai ( Offshore Platform Supply Vessel

Biaya material untuk pengelasan dengan metode spot welding joint (CM). Biaya material untuk pengelasan selama 8 jam keija, dimana

Apabila Universitas Jambi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat tidak sesuai dengan Standar

20 Tahun 2003 dengan kenyataan yang terjadi dilapangan merupakan suatu hal yang sangat perlu dan patut untuk dicermati secara mendalam tentang faktor yang berpengaruh

Pembelajaran tematik memiliki ciri-ciri atau karakteristik sebagaimana diungkapkan sebagai berikut 1) berpusat pada siswa, 2) Memberikan pengalaman langsung kepada

Hydrodesulfurized Kerosene Pada Bensin Terhadap Emisi Gas Buang Dan Konsumsi Bahan Bakar ” telah selesai dengan baik padaakhir masakuliah pada jenjang Sarjana di

1. Los beneficios de una empresa de un Estado contratante solamente pueden someterse a imposición en ese Estado, a no ser que la empresa realice su actividad en el otro