• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) PADA MODEL LOGISTIK EXPONENSIAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) PADA MODEL LOGISTIK EXPONENSIAL"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION (MLE) PADA

MODEL LOGISTIK EXPONENSIAL

DESI RAHMATINA

Universitas Maritim Raja Ali Haji.Jln Politeknik. Senggarang. Tanjungpinang email : [email protected]

Abstrak

Model logistik eksponensial yang digunakan dalam paper ini pada kajian kesehatan untuk menguji hubungan diantara variabel dependen (Y) dan variabel independen (X) dimana Y merupakan variabel dikotomi,contoh kejadian dari beberapa hasil yang sukses (Y=1) dan gagal (Y=0).

Paper ini bertujuan untuk menguji pengaruh kovariat pada model logistik exponensial

model. Klasifikasi dalam model logistik eksponensial dilakukan dengan menggunakan

estimasi parameter menggunakan Maximum Likelihood Estimation (MLE) menggunakan iterasi Newton Raphson untuk menguji signifikansi pada kovariat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Stanford Heart Transplant data. Hasil estimasi kovariat pada

model logistik exponensial adalah pada Age signifikan dengan p-value of 0.0184,

sedangkan Surgery dan Transplant tidak signifikan denganp-value 0.8793 and 0.0655.

Kata kunci: model logistik exponensial, mixture model, maximum likelihood.

1. Pendahuluan

Pengembangan analisis survival dilakukan dengan menggabungkan konsep mixture,

mixture model dikenal juga sebagai split population model. Beberapa penelitian mixture model ini telah dilakukan antara lain oleh Ando et. al. [2004] yang meneliti tentang model kernel mixture model pada beberapa jenis penyakit kanker, Abu Bakar, M. R. [1998] telah melakukan penelitian tentang pola kekerasan dalam rumah tangga dan Zhang [2008] yang melakukan penelitian tentang analisis mixture model menggunakan algoritma EM (Expectation and Maximization).

Ketika distribusi pada survival time telah ditarik adalah parametrik, fungsi likelihood biasa dihitung dalam bentuk percobaan survival. Sebuah subjek diamati gagal pada saat

berkontribusi dengan istilah fS(t)pada likelihood, merupakan fungsi pada peluang pada

t.

2. Formulasi Dasar

Asumsikan bahwa distribusi sensor independen pada fungsi distribusi dari model populasi terpisah diwakili oleh distribusi dua parameter berikut:, scale

> 0, and 0 << 1.

) ( ) 1 ( ) (t S t SS   R

(2)

Dan fungsi padat peluang ) ( exp ) ( i S t t f .

Adapun fungsi likelihood dapat ditulis sebagai berikut:

i i i S n i i S t S t f L

 1 1 )] ( [ ] ) ( [ ) , ( i i i n i i t t        

1 1 )] exp( ) 1 [( ] ) exp( [

Model tersebut lebih umum ditulis dalam bentuk split model dimana kemungkinan

kebal/immune yang dikenal juga dengan model logitik,dengan

merupakan variabel

penjelas pada model eksponensial.

Misal zi adalah vektor karakteristik dari individu, dan adalah vektor

parameter yang sesuai, kemudian diasumsikan model logistik sebagai berikut:

)

1

(

]

)

exp(

1

[

)

exp(

i T i T i

z

z

Pertama, diasumsikan

adalah konstan sehingga bentuk fungsi log likelihood pada

model logistik adalah

ln

ln

(

1

)

ln

(

1

)

exp(

)

(

2

)

)

,

(

1

n i i i i i i i i i

t

t

l

Dengan mensubsitusikan (1) ke (2) diperoleh

)

3

(

.

)

(

exp

1

)

(

exp

)

(

exp

1

ln

)

1

(

ln

)

(

exp

1

)

(

exp

ln

)

,

(

1













n i i T i i T i i i T i T i i

z

t

z

t

z

z

l

Turunan pertama dari persamaan (3) di atas adalah sebagai berikut:

,

)

(

exp

)

(

exp

1

)

exp(

1

)

(

exp

1

)

(

exp

)

1

(

)

(

exp

1

ln

1

n i i i T i T i i T i i T i ij j

z

z

t

t

z

z

z

L

n i i i T i i T i i i i

t

z

t

z

t

t

L

1

1

exp

(

)

exp

(

)

)

exp(

)

exp(

)

1

(

1

ln

Turunan kedua dari persamaan (3) diperoleh





n i T i T i i i i T i i T i T i ij j

z

z

t

t

z

z

z

z

l

1 2 2 2 2 2

)

(

exp

)

(

exp

1

)

(

exp

1

)

(

exp

1

)

(

exp

)

1

(

)

(

exp

1

)

(

exp

)

(

)

,

(

1 exp(Tzi) 2exp(ti)



(3)





n i T i i i i T i i ij

t

z

t

z

t

z

l

1 2 2

)

(

exp

)

(

exp

1

)

(

exp

)

(

exp

)

1

(

)

,

(





n i T i i i i T i i i

t

z

t

z

t

l

1 2 2 2 2 2

)

(

exp

)

(

exp

1

)

(

exp

)

(

exp

)

1

(

)

,

(

Jika diasumsikan

adalah kovariat dengan exp( i)

T i z

, maka diperoleh fungsi log

likelihood sebagai berikut:

n i i i i i i i i i i i i i

t

t

L

1

)

exp(

)

1

(

ln

)

1

(

ln

ln

)

,

(

ln

                      n i i T i i T i T i T i z t z z z l 1 ) ( exp ) ( exp 1 ) ( exp ln ) , (

)

4

(

)

(

exp

1

))

(

exp

(

exp

)

(

exp

1

ln

)

1

(







i T i T i i T i

z

z

t

z

Turunan pertama dari persamaan (4) diatas adalah sebagai berikut:

         n i i T i i T i T i i T i i T i i ij j z t z z t z z t z l

1 1 exp( )exp( exp( ))

) ( exp ) exp( ) 1 ( ) exp( 1 ) , (

)) ( exp exp( T i i z t

                                  n i i T i i T i T i i T i T i i T i ij j z t z z t z z z z l

1 1 exp( )exp( exp( ))

)) exp( exp( 1 ) exp( 1 ) exp( ) 1 ( ) exp( 1 ) , (

Adapun turunan kedua persamaan (4) adalah

                 n i i T i i T i i T i i ij ij j z t z z t z z l 1 2 2 2 )) exp( exp( ) exp( 1 ) 1 ( ) exp( ) , ( ) exp( ) exp( i T i i T z t z exp( exp( i)) T i z t

1tiexp(Tzi)exp(Tzi)exp(tiexp(Tzi))





n i i T i i T i T i i T i i T i ij ij j j

z

t

z

z

t

z

t

z

z

z

l

1 2 2

))

(

exp

(

exp

)

(

exp

1

))

(

exp

(

exp

)

(

exp

)

(

exp

)

1

(

)

,

(

(4)



                    n i i T i i T i T i T i i i T i T i ij ij j z z t z z t z z z z l 1 2 2 2 2 )) exp( exp( ) exp( 1 ) exp( 1 )) exp( exp( 1 ) 1 ( ) exp( 1 ) ( exp ) , (

exp

(

)

exp

(

exp(

))

1

exp(

)

))

exp(

exp(

)

exp(

1

)

exp(

2 i T i T i i T i T i i T i T

z

z

t

z

z

t

z

z

3. Hasil

Setelah membuat model, turunan pertama dan kedua dari fungsi log likelihood, maka langkah selanjutnya adalah membuat estimasi parameter dan kovariat pada model logistik eksponential menggunakan Maximum Likelihood Estimation (MLE) memakai iterasi Newton Raphson dengan bantuan program C dan software S-Plus untuk membuat grafik. Data dalam paper ini adalah data sekunder yaitu data Stanford Heart Transplant,Crowley dan Hu [1977] memberikan waktu tahan hidup yang berpotensi penerima pencakokan jantung sejak tanggal dari penerimaan mereka dalam program pencakokan jantung, waktu tahan hidup dalam hari, tidak tersensor dan tersensor pada 103 pasien dan 3 kovariate yaitu, Age dalam tahun, Surgery dan Transplant.

Gambar 1 dan gambar 2 menunjukkan estimasi Kaplan-Meier pada data Stanford Heart Transplant pada 2 kovariate, Surgery and Transplant.

Time (days)

Survival Distribution Function

0 500 1000 1500 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Yes Surgery No Surgery K-M Plot

(5)

0 500 1000 1500 Time (days) 0 .0 0 .2 0 .4 0 .6 0 .8 1 .0 S u rv iv a l D is tr ib u ti o n F u n c ti o n Transplanted Not transplanted K-M Plot

Gambar2 : Kurva Kaplan-Meier pada Transplant

3.1 Maximum Likelihood Estimation (MLE) Menggunakan Metode Newton-Raphson

Untuk membuat estimasi maksimum likelihood pada model logistik eksponensial, dalam paper ini menggunakan metode newton raphson yang ditulis dalam bahasa pemrograman

visual C++. Metode Newton–Raphson dihitung dengan mencari turunan pertama dan

turunan kedua dari ln()dan mencari nilai Sn() danFn(), sehingga diperoleh

matriksFn1() yaitu negative dari invers turunan kedua dari matriksln(), kemudian dibuat estimasi MLE sebagai berikut:

). ( ) ( 1 1 1 1 2 F Sn   

Dengan Sn(1)adalah vektor pada turunan pertama pada ln()

   ( ) ) ( n n l S dan 2 2 ) ( ) (     n n l F .

(6)

3.2 Analisis Pada Model Eksponensial

Nilai estimasi pada model eksponensial sederhana

, adalah 0.002346, dimana

nilai fungsi maksimum log likelihood adalah –529.125 dan –2

_

log L

= 1058.25. Adapun untuk nilai kovariate pada model eksponensial dapat dilihat pada table 1 di bawah ini.

Table 1: Estimasi parameter pada model eksponensial dengan kovariates.

Berdasarkan table 1 di atas, diperoleh semua kovariate adalah signifikan dengan

berturut-turut p-values 0.0000, 0.0329 dan 0.0000.

3.3 Analysis Pada Immune Pada Populasi

Untuk menguji apakah ada individu yang kebal/immune dengan hipotesis sebagai berikut: 1 : 0 H

1

:

1

H

Estimasi pada model split exponensial sederhana pada data Stanford heart transplant dapat dilihat pada table 2 di bawah ini.

Table 2:Estimasi Parameter pada model split eksponensial sederhana

Variabel Coefficient Standard Error 2

statistic p-value

0.0050668 0.0006626 58.4726917 0.0014

0.8053063 0.0442740 330.8448046 0.0000

Nilai log likelihood pada model split eksponensial sederhana adalah 511,21 dan–2logL=

1022.42, adapun perbedaan nilai model split eksponensial dengan nilai model eksponensial sederhana adalah

n d 1058.25-1022.42 = 35.83. ) (X c0.95 P  =

0.95 2 1 2 1 95 . 0 2 1    P c . 95 . 0 c = 2.71.  n

d 35.83 lebih besar dari nilai kritis 2.71 menggunakan tingkat signifikan 5%,

sehingga disimpulkan H0 ditolak, jadi populasi pada data adalah immune. Selanjutnya,

model split eksponensial ini didasarkan pada karakteritik dari individu sebagai kovariate, sebagaimana ditampilkan pada table 3 di bawah ini.

Variabel Coefficient Standard

Error 2 statistic p- value 0 (intercept) -8.1041221 2.7868635 155.926025 0.0000 1

(Age) 0.0895382 0.9093114 37.6092103 0.0000 2

( Surgery) -0.9376451 0.5352304 4.5531122 0.0329 3 (Transplant) -2.3196814 0.3803186 80.1594870 0.0000

(7)

Table 3: Estimasi Parameter model split eksponensial dengan kovariate.

Berdasarkan table 3 di atas,semua kovariate yaitu Age, Surgery dan Transplant signifikan

dengan berturut turut p-value 0.0054, 0.0167 dan 0.0000 .

3.4 Analysis Pada Model Logistik Eksponensial

Untuk memungkinkan adanya pengaruh kovariat pada probabilitas bahwa seorang individu yang kebal, juga menguji kemungkinan kekebalan bervariasi dari individu ke individu. Akibatnya, dengan menghubungkan probabilitas setiap individu yang berbeda menjadi kebal/immune, yang bergantung pada informasi kovariat pada individu tersebut. Pertama dianalisis model logistik eksponensial dengan scale eksponensial adalah konstan yang disebut juga dengan logistik eksponensial sederhana.

Table 4. Estimasi Parameter pada Logistik Eksponensial Sederhana

Log- likelihood : -502.14809961

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa Age dan Transplant adalah signifikan

dengan nilai p- value berturut-turut 0.0059 dan 0.0211, sedangkan Surgery tidak

signifikan dengan nilai p- value 0.1737.

Selanjutnya di analisis model logistik eksponensial dengan scale eksponensial didasarkan pada karakteritik dari individu sebagai kovariate disebut juga sebagai model logistik eksponensial sebagaimana ditampilkan pada table 5 di bawah ini

Variabel Coefficient Standard

Error 2 statistic p-value 0 (intercept) -5.8538567 0.7960379 54.0775055 0.0000 1

(Age) 0.0472512 0.0169796 7.7441434 0.0054 2

(Surgery) -1.1356590 0.4746254 5.7252423 0.0167 3 (Transplant) -2.2812744 0.2993184 58.0882351 0.0000 (Population split) 0.9155647 0.0490618 348.2494354 0.0000

Variabel Coefficient Standard

Error 2 statistic p- value 0 (intercept) -0.2959629216 1.40981401 0.044070803 0.8337 1

(Age) 0.0929554976 0.03373976 7.590423552 0.0059 2

( Surgery) -1.0174345511 0.74780697 1.851117295 0.1737 3 (Transplant) -2.7492072100 1.19240013 5.315827931 0.0211

0.0052216383 0.00067632 59.60797637 0.0000

(8)

Table 5 : Estimasi Parameter pada model logistik eksponensial

Variabel Coefficient Standard

Error 2 statistic p- value 0 (intercept) -5.1423817 0.6654312 59.7203282 0.0000 1

(Age) 0.0311276 0.0148373 4.4013286 0.0359 2

(Surgery) -1.3649098 0.7429733 3.3748869 0.0662 3 (Transplant) -1.9813518 0.3013371 43.2332677 0.0000 0 (intercept) -0.5364496 1.3905355 0.1488311 0.6997 1

(Age) 0.0875403 0.0371367 5.5565935 0.0184 2

(Surgery) 0.6228595 4.1006762 0.0230707 0.8793 3 (Transplant) -1.9281219 1.0468279 3.3924884 0.0655 Log- likelihood = -473.3356875

Pada tabel 5 di atas didapat bahwa Age dan Transplant adalah signifikan pada distribusi

kegagalan bertahan hidup dengan nilai p-value berturut turut 0.0359 dan 0.0000,

sedangkan Surgery tidak signifikan dengan p-value of 0.0662. Selanjutna untuk

kemungkinan immune/kebal dari individu ke individu lain diperoleh Surgery dan

Transplant tidak signifikan dengan p-value berturut turut 0.8793 dan 0.0655, sedangkan

Age adalah signifikan dengan p-value 0.0184.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Abu Bakar, M. R. Multivariate Survival Analysis for Split population with

application to patterns of domestic violence: construction and application of customized computer software for the analysis of data generated from studies of recidivism with covariates to accommodate the detection of demotivation and right-censoring mechanism. Ph. D. Thesis, University of Bradford, 2009.

[2]. Ando, T., Imoto, S., dan Miyano, S. , Kernel Mixture Survival Models for

Identifying Cancer Subtypes, Predicting Patient’s Cancer Types and Survival Probabilities, Genome Informatics, 15(2), 201-210, 2004

[3]. J. Crowley and M.Hu.Covariance analysis of heart transplant survival data.

Journal of the American Statistical Association 72, 27-36, 1997

[4]. Zhang, Y. Parametric Mixture Models in Survival Analysis with Applications,

Gambar

Gambar 1 dan gambar 2 menunjukkan estimasi Kaplan-Meier pada data Stanford Heart Transplant pada 2 kovariate, Surgery and Transplant.
Table 1: Estimasi parameter pada model eksponensial dengan kovariates.
Table 4. Estimasi Parameter pada Logistik Eksponensial Sederhana
Table 5 : Estimasi Parameter pada model logistik eksponensial Variabel Coefficient Standard

Referensi

Dokumen terkait

Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga, Kasi Pembinaan Sentra, PPLP dan PPLM PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017. DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN

Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini dapat melakukan sebuah penelitian, wawancara atau  study literatur . Seorang

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segalaa anugerah-Nya sehinga penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PEMBERDAYAAN KARYAWAN DAN

Hasil penelitian melalui kegiatan pengambilan contoh (port sampling) di PPS Cilacap tahun 2010 menunjukkan bahwa terdapat 2 (dua) spesies hiu thresher yang tertangkap rawai tuna

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberkati penulis sehingga dapat menyelesaikan Penulisan Hukum / Skripsi ini yang berjudul

Berdasarkan penelitian tersebut maka penulis menyimpulkan bahwa Waqaf produktif merupakan suatu amal ibadah sebagai investasi yang pahalanya akan terus mengalir, di

Orang Kelantan, walau pun yang berkelulusan PhD dari universiti di Eropah (dengan biasiswa Kerajaan Persekutuan) dan menjawat jawatan tinggi di Kementerian atau di Institusi

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dwiningsih, mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan SD dan SLTP di Kabupaten Klaten”