Received June1st,2012; Revised June25th, 2012; Accepted July 10th, 2012
PENGEMBANGAN DAN RANCANG BANGUN
TEKNOLOGI RFID (RADIO FREQUENCY
IDENTIFICATION) GUNA OPTIMALISAI STOK PADA
PROSES INVENTORY
Tri Susanto1), Robert Marco2)
1), 2) 3) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55281 Email : [email protected]), , [email protected] 2)
Abstrak
Masalah yang sering dihadapi suatu instansi perguruan tinggi adalah ketidaktersediaan stok barang (stockouts) yang digunakan dalam proses operasional manajemen, stok barang yang berlebihan (overstock) untuk barang tertentu, ketidaktahuan manajemen tentang jumlah stok barang secara real time yang disebabkan karena informasi yang tidak akurat, jumlah stok yang tidak sesuai dengan sistem inventaris dan sistem layanan check-out dalam hal ini waktu menunggu. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan membuat usulan sebuah prototype RFIDdan menganalisa hasil percobaan tersebut pada sebuah metode guna sebagai business plan dalam mengoptimalisasikan stok.
Dari hasil pembahasan diatas, Penelitian ini ditujukan untuk mengurangi penumpukan stok barang pada gudang, dimana jika terjadi penumpukan barang pada gudang maka estimasi biaya baik tempat, perawatan dan kerusakan barang akan terjadinya kerugian serta barang yang menumpuk maka tidak terjadi siklus perputaran uang. Rancangan otomatisasi data dengan sistem yang terotomasi, mampu menyelesaikan kendala pada operasional. Otomatisasi data bertujuan untuk menjamin akurasi informasi dan ketepatan penyediaan data. Penerapan RFID pada supply chain akan memberikan kemudahan dalam memantau produk-produk apa yang ada di rantai pasoknya, memungkinkan lembaga mengurangi inventory dan menghemat biaya tahunan pengelolaannya
Kata kunci:
RFID, Supply chain, Inventory, Optimalisasi Stok.
Abstract
The problem often faced an agency college is the unavailability of inventory (stockouts)
used in the operational process management, inventory excess (overstock) for certain
goods, ignorance management about the number of stocks in real time due to inaccurate
information, the number of stocks that are not in accordance with the system of
inventory and check-out service system in this time of waiting.
This study was an experimental study, the research done by creating a prototype RFID
proposals and analyze the results of these experiments in a method as a business plan in
order to optimize the stock.
From the discussion above, this study aimed to reduce the buildup of inventory in the
warehouse, in which case the accumulation of goods in warehouses either place the
estimated cost, maintenance and damage of goods will be losses as well as goods piled
up then there is no cycle of turnover. The design automation data with the automated
system, capable of resolving constraints on operations. Automation of data aims to
ensure information accuracy and timeliness of data provision. Application of RFID in
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
the supply chain will provide convenience to monitor what products are in the supply
chain, enabling institutions reduce inventory and annual savings management
Keywords: RFID, Supply Chain, Inventory Optimization Stock.
1. PENDAHULUAN
Menurut Muhammad (2007), pemanfaatan teknologi informasi selain dapat digunakan sebagai media otomatisasi data dan akurasi informasi dalam optimalisasi stok, juga memungkinkan adanya koordinasi antar bagian, menyederhanakan proses, serta mempermudah kontrol dan perencanaan bisnis. Dimana tujuan akhirnya adalah kepuasan pelanggan. Oleh sebab itu, optimalisasi stokdapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi, dalam hal iniRadio Frequency Identification (RFID) sebagai media input data dalam rangkaian aktivitasinventory. RFID difungsikan sebagai alat komunikasi yang mampu membaca data barang dan merubah stok akhir yang pada akhirnya akan mengirimkan data ke database di bagian gudang. Pembacaan data barang dengan menggunakan RFID lebih baik daripada barcode, karena bisa dari berbagai arah tanpa penempatan yang presisi sehingga mengoptimalkan fungsi perusahaan.Ketika stok barang sudah mencapai titik minimal, teknologi RFID memungkinkan secara cepat dan otomatis mengirim informasi ke bagian gudang untuk dilakukan pengiriman barang yang habis. Jika stok di gudang juga sudah mencapai titik minimal maka sistem ini memungkinkan mengirim informasi pemesanan secara cepat dan otomatis ke pusat distribusi.
Masalah yang sering dihadapi oleh STMIK AMIKOM Yogyakarta pada bagian kerumahtanggan yang berfungsi sebagai penyediaan seluruh fasilitas untuk kepentingan civitas di lembaga adalah ketidaktersediaan stokbarang (stockouts), stok barang yang berlebihan (overstock) untuk barang tertentu, ketidaktahuan manajemen tentang jumlah stok barang secara real time yang disebabkan karena informasi yang tidak akurat, jumlah stok yang tidak sesuai dengan sistem inventaris dan sistem layanan check-out dalam hal ini waktu menunggu pada saat melakukan pemesanan ulang yang tidak efisien. Dengan adanya penggunaan RFID ini memungkinkan managemen kerumahtanggaan AMIKOM melacak masing-masing barang secara individu sepanjang value chain, meningkatkan efisiensi masing-masing proses, memperbaiki utilisasi aset, meningkatkan akurasi forecast, dan meningkatkan fleksibilitas perusahaan dalam merespon perubahan kondisi supply dan demand. Berbeda dengan yang dilakukan saat ini, masih bersifat manual. Dengan penerapan RFID pada supply chain akan memberikan kemudahan dalam memantau produk-produk apa yang ada di rantai pasoknya, apakah itu di pusat distribusi miliknya atau di gudang pemasoknya atau memungkinkan lembaga mengurangi inventory dan menghemat biaya tahunan pengelolaannya.
RFID adalah teknologi penangkapan data yang dapat digunakan secara elektronik untuk mengidentifikasi, melacak dan menyimpan informasi yang tersimpan dalam tag dengan menggunakan gelombang radio[2]. Teknologi RFID berkembang sebagai teknologi fleksibel yang dapat diimplementasikan pada berbagai sektor industri. Antara lain sektor bisnis ritel. Teknologi RFID diperkirakan akan semakin banyak digunakan para peritel. Selain itu, teknologi ini relatif bisa diimplementasikan pada penanganan kargo(muatan)[1]. Analisa kepekaan menunjukkan bahwa total manfaat yang diperoleh dengan menerapkan RFID meningkat seperti efisiensi biaya penundaan muatan, terminal yang menangani kapasitas dan biaya penyimpanan[3]. Pada sektor retail, teknologi identifikasi otomatis seperti Auto-Id System dengan menggunakan teknologi RFID digunakan untuk mengurangi kesalahan[5]. Implementasi sistem RFID harus diimbangi dengan informasi yang baik pada user atau pelanggan yang akan menggunakan sistem ini terutama pada produk yang dipasang RFID tag, hal ini dilakukan dalam rangka sebagai upaya atau solusi perhatian kepada keamanan sistem secara penuh[6].
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author) Rindra Yusianto, Wisnu Adi Prasetyanto, dan Usman Sudibyo (2013) dengan judul pengembangan model sistem pelayanan otomatis berbasis teknologi rfid untuk optimalisasi stok dalam rantai pasok pada sistem distribusi barang. Mengahasilkan Optimalisasi stok dilakukan dengan memanfaatkan teknologi Radio Frequency Identification (RFID). Dalam penelitian ini, rancang bangun RFID dilakukan dengan mempertimbangkan faktor otomatisasi data, akurasi informasi, efisiensi waktu, integrasi data dan jaminan ketersediaan barang. Tujuan penelitian ini adalah merancang bangun RFID berdasarkan faktor yang paling berpengaruh terhadap optimalisasi stok dalam rantai pasok pada sistem distribusi barang[4]. De Rosal Ignatius Moses Setiadi, Hanny dan Rindra (2013) dengan judul Rancang Bangun Prototype Sistem Pengendali Dan Pengawasan Regulasi Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi Dengan Teknologi RFID Pada Surat Ijin Mengemudi (SIM). Penelitian ini menghasilkan sebuah prototipe aplikasi sistem pengedalian dan pengawasan regulasi BBM subsidi yang praktis dan aman. Sedangkan kontribusi yang diharapkan yaitu dapat mengurangi konsumsi BBM subsidi, mencegah penimbunan dan pembelian yang tidak wajar, dan mengurangi kemungkinan naik harga BBM subsidi karena defisit anggaran belanja negara dapat dikurangi. Penggunaan sistem ini juga secara tidak langsung bermanfaat bagi Kepolisian Indonesia agar pengendara kendaraan bermotor lebih tertib dan harus memiliki SIM sesuai jenis kendaraanya, jika tidak maka harus menerima konsekuensi dengan membeli BBM non subsidi. Selain itu penanaman RFID tags pada SIM dapat dikembangkan lagi pada penelitian berikutnya agar memiliki fungsi ganda sebagai pencatat pelanggaran lalulintas.
Mardiyono, Idhawati H., Iswanti, Tri Raharjo Yudantoro, Muhammad Muqorrobin (2012). Judul Rancang Bangun Sistem Pendeteksi Pencurian Buku Perpustakaan Berbasis RFID. Sistem mandiri pada perpustakaan berbasis RFID memerlukan pendeteksian status buku yang keluar dari perpustakaan. Arsitektur sistem terdiri dari beberapa modul meliputi pemroses data tag, pemroses video, pengecek tag illegal, monitoring video, pemutar video, sistem alarm, perekam video, dan pangkalan data video.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen murni, yaitu penelitian yang dilakukan dengan membuat sebuah prototype yang diujicoba dan menganalisa hasil percobaan tersebut pada sebuah metode guna sebagai business plan suatu perusahaan. Penelitian ini mengikuti kerangka kerja Siklus Hidup Pengembangan Sistem, yaitu :
1) Tahap I : Survei ruang lingkup dan kelayakan proyek
Ruang lingkup penelitian ini adalah kartu pasien yang digunakan di STMIK AMIKOM. 2) Tahap II : Analisis sistem yang ada
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis sistem yang sedang berjalan, sehingga diketahui kekurangan dan peluang perbaikan yang mungkin dilakukan.
3) Tahap III : Pendefinisian kebutuhan user
Pada tahap ini dilakukan pendefinisian kebutuhan. Sistem yang dibutuhkan dalam pengembangan hardware dan software.
4) Tahap IV : Memilih solusi yang layak
Pada tahap ini dilakukan pemilihan dari berbagai alternatif tag RFID, reader RFID dan software yang memungkinkan sampai dengan alternative database yang akan digunakan. 5) Tahap V : Perancangan system
Pada tahap perancangan sistem, langkah-langkah yang dilakukan adalah mendesain sistem secara keseluruhan.
6) Tahap VI : Pengadaan hardware
Pada tahap ini dilakukan pembelian hardware berupa tag RFID dan reader RFID, yang digunakan sebagai alat uji.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author) Pembangunan sistem baru dilakukan sesuai dengan perancangan sistem. Pembangunan sistem baru ini berupa pembuatan software aplikasi berbasis RFID. Pengembangan sistem menggunakan metode SDLC (Software Development Life Cycle) yang terdiri dari Analsis sistem, Perancangan, Implementasi dan pengujian sistem. Sistem ini akan di integrasi dengan teknologi RFID.
8) Tahap VIII: Penerapan sistem baru
Penerapan atau implementasi sistem baru dilakukan secara total pada saat sistem baru dan infrastruktur hardware sudah siap untuk diimplementasikan. Termasuk di dalam tahap ini adalah simulasi
3. Hasil dan Pembahasan
Sistem yang dikembangkan antara lain meliputi sistem inventori yang diintegrasikan melalui RFID yang didalamnya memuat informasi produk seperti kode barang, nama barang, harga, bahan, distributor, dan lain-lain. Dimana melalui RFID tersebut pelanggan dapat mendapatkan informasi mengenai produk tersebut. Sistem RFID ini dilengkapi dengan beberapa antena sebagai transmitter dan RFID reader.
Sistem yang dikembangkan dilengkapi dengan peralatan pendukung sistem RFID, diantaranya adalah : RFID tag (label) yang ditempelkan pada setiap produk, antena sebagai transmitter frekuensi radio, serta RFID reader sebagai sensor untuk membaca RFID tag itu sendiri. Software yang mendukung sistem RFID, dengan dilengkapi komponen-komponen yang sesuai dengan kebutuhan dan mendukung proses transaksi Bloop/Endorse (dalam hal ini, transaksi penjualan dan pembelian persediaan). Sistem yang dibangun dengan spesifikasi standar level menengah yang mencakup penggunaan eksternal hardware seperti printer, dan lain-lain. Sistem akan dibangun dengan berdasarkan FACTOR criteria berikut :
Tabel 1. Analisis FACTOR
Functionality Sistem inventori menggunakan RFID
Application
Domain administrasi, Staff Gudang, Staff shipping
Condition
Sistem yang mampu melayani transaksi pembelian atau pengambilan barang yang terjadi di STMIK AMIKOM
Penggunaan RFID yang menggantikan sistem barcode untuk mempercepat proses transaksi.
Mampu menyimpan informasi berdasarkan RFID, dan mampu mengelola stok barang berdasarkan tag-tag yang telah ditempelkan.
Technology
RFID software (Sun Java) RAM Memory 1GB Pentium IV 1,6 GHz 80 GB Hard Disk space Modem
LAN cable
Object Detail produk
Responsibility Mendukung kebutuhan proses transaksi pembelian dan pengambilan yang
mampu terintegrasi dengan sistem RFID.
Analisis Sistem Yang Diusulkan
Untuk pengadaan persediaan, barang yang masuk dari supplier ataupun hasil produksi yang baru dikirimkan dari tempat produksi ditempelkan RFID tag sesuai dengan detail produk tersebut sebelum masuk ke dalam counter untuk distribusikan ke tiap bagian di STMIK AMIKOM. Karena pemasangan RFID tidak dapat langsung dilakukan pada saat shipping oleh supplier, maka tag dipersiapkan oleh karyawan pada bagian kerumah tanggaan pada saat barang akan di order ke setiap bagian data sudah terecord pada database. Sehingga dapat menghindari
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author) terjadinya over stock dan limit stock, serta dapat memantau setiap kebutuhan yang terjadi didalam lembaga. RFID Detail_Produk Produk Katalog_Produk Detail_Pengambilan Pengambilan Struk_Pengambilan Detail_Pembelian Pembelian Supplier Struk_Pembelian
Gambar 1 Class Diagram
Gambar 2 Use Case Technical Platform
Sistem dikembangkan dengan menggunakan PC di tempat berbeda yaitu pada admin, bagian gudang, dan bagian shipping dengan dihubungkan oleh switch yang terhubung ke server. Pada counter terdapat 1 screen yang masing-masing terhubung oleh server, dimana di sekitar screen tersebut terdapat RFID reader untuk melakukan scanning produk yang diinginkan. RFID reader juga terletak pada meja admin untuk pembayaran. Kemudian, di setiap sudut terdapat antena untuk memancarkan dan menangkap gelombang radio yang berguna sebagai perangkat untuk menghubungkan RFID tag agar dapat dibaca oleh setiap reader.
Jaringan terhubung dengan menggunakan kabel LAN untuk menghubungkan data dari PC dan server, dari screen dan reader juga perlu menggunakan kabel LAN yang berfungsi untuk menghubungkan perangkat RFID tersebut agar bisa terkoneksi dengan database sehingga dapat membaca setiap tag RFID yang tersimpan pada setiap barang yang ada.
Bagian Gudang Admin Bagian Shipping Sistem Informasi Mengecek persedian barang Menambah persedian barang Menerima pesanan Konfirmasi pembayaran Memproses pengiriman barang Melayani pengambilan Mencetak struk -End1 * -End2 * -End3 * -End4 * -End7 * -End8 * -End5 * -End6 * -End9 * -End10 * -End11 * -End12 * -End13 * -End14 *
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author) PC Shipment
PC Gudang
Switch 24 port
Server RFID reader
RFID reader PC admin Printer RFID antenna Screen RFID antenna
Gambar 3. Konfigurasi network
Uji Coba Program
Uji coba sistem berfungsi untuk memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen-komponen dari sistem telah berfungsi dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Uji coba perlu dilakukan untuk mencari kesalahan-kesalahan yang mungkin saja terjadi pada sistem baru yang telah dibuat. Jika sistem yang telah dibuat telah memenuhi peryaratan pada sistem yang dibuat maka sistem layak untuk digunakan.
1. White box testing
Suatu sistem pengijian perangkat lunak yang akan diproses dengan menyediakan text case yang akan mengerjakan kumpulan kondisi atau perulangan secara spesifik. Contohnya bentuk uji coba white box testing konversi ui coba ini dinyatakan berhasil apabila fungsi fungsi pada perangkat lunak sesuai dengan yang diharapkan pemakai. Contoh form login admin pada website.
Gambar 4.White box testing login
Ketika text field diisikan sembarang kata, dan tidak dalam tersaftar administrator, maka akan muncul keterangan.
2. Pengetesan black box
Tabel 2. Pengetesan BlackBox
N o
Skenario pengujian
Uji Hasil Kesimpulan
1 Mengosongkan semua isi data pada saat login
email: - password: -
System akan menolak akses login, menampilkan
pesan”kolom identity harus diisi dan kolom password harus diisi”
valid
2 Mengisi username saja pada saat login
email:
password: -
System akan menolak akses login, menampilkan pesan” kolom password harus diisi”
valid
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author) N
o
Skenario pengujian
Uji Hasil Kesimpulan
password saja pada saat login
password: 123 login, menampilkan pesan” kolom identity harus diisi”
Pengetesan black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian pengujian black box memungkinkan perekeayasaan perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input sepenuhnya dengan menggunakan semua persyaratan fungsional untuk semua program, pengujian black box bukan merupakan alternative dari teknik white box, tetapu merupakan pendekatan komplementer yang dimungkinkan mampu menangkap kesalahan dari metode white box.
5.4. Implementasi Sistem
Gambar 5 Halaman daftar gambar
Gambar 6 Halaman jenias barang
Gambar 7 Halaman Administrator 4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti mangambil sebuah kesimpulan dalam penelitian ini,
1. Pengembangan sistem RFID dapat memberikan kemudahan dalam menjalankan kegiatan operasional khususnya pada proses pengendalian stok barang.
2. Sistem RFID dirancang untuk memberikan pelayanan lebih bagi lembaga melalui pengembangan sistem yang terintegrasi.
Daftar Pustaka
[1] S.K. Kenue, “Limited angle multifrequency deffiaction tomography,” IEEE Trans. Sonic Ultrason, vol. SU-29, no. 6, pp. 213-217, July 1982.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author) [2] Basinger, L Karen. 2007. Impact of Inaccurate Data On Supply Chain Inventory Performance. The Ohio State University of Graduate Program in Industrial and System Engineering.
[3] Barrs, Henning.Kemper, Hans-Georg. Lasi, Heiner. Siegel, Marc. 2008. Combining RFID Technology and Business Intelligence for Supply Chain Optimization – Scenarios for Retail Logistics. Proceedings of the 41st Hawaii International Conference on System Sciences 2008.
[4] Danardono Dwi Antono. 2004. RFID, Sebuah Teknologi Identifikasi Pengancam Privasi?. Mahasiswa PhD Design Engineering di Universitas Tokyo; Ketua IECI-Japan periode 2003-2004. Email: [email protected]
[5] De Kok, A.G. Van Donselaar, et al. 2006. A break-even analysis of RFID technology for inventory sensitive to shrinkage. International Journal of Production Economics, 112, No. 2, April 2008. 521 - 531.
[6] De Rosal Ignatius Moses Setiadi, Hanny dan Rindra. 2013. Rancang Bangun Prototype Sistem Pengendali Dan Pengawasan Regulasi Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi Dengan Teknologi Rfid Pada Surat Ijin Mengemudi (SIM). Penelitian Dosen Pemula, Hibah DIKTI 2013.