• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI KEANDALAN PENYULANG DENGAN METODE RELIABILITY NETWORK EQUIVALENT APPROACH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI KEANDALAN PENYULANG DENGAN METODE RELIABILITY NETWORK EQUIVALENT APPROACH"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Evaluasi Keandalan Penyulang … Sukerayasa, Musthopa

Teknologi Elektro 30 Vol. 7 No. 1 Januari - Juni 2008

EVALUASI KEANDALAN PENYULANG DENGAN METODE RELIABILITY

NETWORK EQUIVALENT APPROACH

I Wayan Sukerayasa*, Musthopa**

*Staff Pengajar Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana ** Alumni Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

Kampus Bukit Jimbaran, Bali, 80361 E-mail : sukerayasa@ee.unud.ac.id

Abstrak

Kualitas keandalan pelayanan energi listrik dapat dilihat dari lamanya pemadaman dan seberapa sering pemadaman terjadi dalam kurun waktu tertentu. Indeks keandalan merupakan ukuran keandalan yang dinyatakan dalam besaran probabilitas. Konfigurasi penyulang radial biasanya lebih komplek dan panjang bila dibandingkan dengan konfigurasi spindel. Evaluasi keandalan penyulang radial memerlukan perhitungan indeks keandalan yang cukup rumit dan sangat banyak.

Metode Reliability-Network-Equivalent Approach (RNEA) digunakan untuk menganalisis keandalan sistem distribusi yang besar dan kompleks, dengan pendekatan elemen ekuivalen. Rangkaian ekuivalen digunakan untuk mengganti bagian jaringan distribusi dan menyusun kembali sistem distribusi kedalam bentuk seri dan sederhana. Metode RNEA menggunakan proses berulang dan berurutan untuk mengevaluasi indeks keandalan per titik beban (load point).

Sebagai sampel dalam penelitian ini diambil Penyulang Penebel, yang merupakan penyulang radial, panjang dan kompleks. Dari studi keandalan ini didapatkan indeks titik beban (load point) dan indeks sistem, yang berguna untuk perencanaan sistem di masa yang akan datang. Untuk mencari nilai indeks titik beban (load point), SAIFI dan SAIDI, telah dibangun program dengan memakai pendekatan metode RNEA. Hasil studi menunjukkan, nilai SAIFI Penyulang Penebel adalah sebesar 1,7594 (Pemadaman/Pelanggan.Tahun), dan untuk nilai SAIDI adalah sebesar 4,248 (Jam/Pelanggan.Tahun).

.

Kata Kunci : Keandalan, Sistem distribusi, Reliability-Network-Equivalent Approach

1. PENDAHULUAN

Keandalan sistem distribusi adalah peluang suatu komponen atau sistem distribusi dalam memenuhi fungsi yang dibutuhkan dalam periode tertentu. Peningkatan kebutuhan tenaga listrik menuntut sistem distribusi tenaga listrik yang mempunyai tingkat keandalan yang baik. Pada sistem distribusi, kualitas keandalan dapat dilihat dari lamanya pemadaman dan seberapa sering pemadaman terjadi dalam satu satuan waktu, misalkan dalam satu tahun Dengan tingkat keandalan yang sesuai dengan standar, masyarakat pengguna dapat menikmati energi listrik secara kontinyu. Untuk menyalurkan tenaga listrik dari Gardu Induk ke pusat-pusat beban diperlukan sistem distribusi. Sebuah sistem distribusi tentunya mempunyai nilai keandalan tertentu, yang tergantung dari keandalan sistem distribusi, yang diperoleh dengan menghitung tingkat indeks keandalannya. Indeks keandalan merupakan ukuran keandalan dari sistem distribusi yang dinyatakan dalam besaran probabilitas.

Salah satu Penyulang di Gardu Induk Kapal adalah Penyulang Penebel. Penyulang ini masuk dalam kawasan Area Jaringan Bali Selatan (AJ Batan) PT. PLN (Persero) Distribusi Bali. Penyulang Penebel bertipe radial dan konfigurasi jaringan yang

kompleks. Dari pemetaan yang telah dilakukan, terdapat 20 lateral dan jumlah Gardu Distribusi sebanyak 89 unit, dengan jumlah pelanggan sebanyak 14989 pelanggan, dan panjang Penyulang 131,792 km. PT. PLN mempunyai target untuk mencapai pelayanan pelanggan kelas dunia, yang selanjutnya disebut WCS (World Class Service). Salah satu indikator WCS adalah memenuhi standar SAIFI sebesar 3 (Pemadaman/Pelanggan.Tahun) dan SAIDI sebesar 100 (Menit/Pelanggan. Tahun). Dalam penelitian ini dihitung indeks keandalan Penyulang Penebel.

Teknik analisis yang digunakan untuk mengevaluasi keandalan sistem distribusi telah berkembang dengan pesat. Salah satu metode konvensional untuk mengevaluasi keandalan sistem distribusi umumnya berdasarkan analisis pengaruh kegagalan (Failure-Mode-and-Effect-Analysys) yang selanjutnya disingkat metode FMEA. Pada metode FMEA, kemungkinan terjadinya kegagalan atau tidak berfungsinya tiap komponen pada sistem distribusi diidentifikasi dan dianalisis untuk mengetahui pengaruhnya terhadap titik beban (load point). Pada akhirnya kejadian kegagalan dibentuk untuk mengevaluasi indeks titik beban. Metode FMEA menggunakan perhitungan yang sangat banyak, sehingga membutuhkan waktu perhitungan yang

(2)

Evaluasi Keandalan Penyulang … Sukerayasa, Musthopa

Teknologi Elektro 31 Vol. 7 No. 1 Januari - Juni 2008 lama. Oleh karena itu diperlukan suatu metode yang

lebih sederhana dan yang lebih cepat untuk menghitung indeks keandalan titik beban dan indeks keandalan sistem.

R. Billinton dan P. Wang memperkenalkan metode pendekatan ekuivalen keandalan jaringan (Reliability-Network-Equivalent Approach) pada tahun 1998. Metode pendekatan ekuivalen keandalan jaringan digunakan untuk menganalis sistem distribusi radial yang besar dan kompleks secara sederhana. Prinsip utama metode ini adalah elemen ekuivalen dapat digunakan untuk mengganti bagian jaringan distribusi dan menyusun kembali sistem distribusi yang besar kedalam bentuk seri dan sederhana. Metode ini merupakan metode pendekatan yang menggunakan proses berulang dan berurutan untuk mengevaluasi indeks keandalan per titik beban (individual load point). Metode pendekatan ekuivalen keandalan jaringan ini merupakan penyederhanaan dari metode FMEA, dan merupakan solusi dari masalah yang dihadapi metode FMEA. [2]

2.INDEKS KEANDALAN

Indeks keandalan merupakan suatu indikator keandalan yang dinyatakan dalam suatu besaran probabilitas. Sejumlah indeks sudah dikembangkan untuk menyediakan suatu kerangka untuk mengevaluasi keandalan sistem tenaga. Evaluasi keandalan sistem distribusi terdiri dari indeks titik beban dan indeks sistem. Indeks kegagalan titik beban yang biasanya digunakan meliputi tingkat kegagalan

λ

(Kegagalan/Tahun), rata-rata waktu keluar (outage) r (Jam/Kegagalan) dan rata-rata ketaktersediaan tahunan U (Jam/Tahun). [1]

Pada sistem distribusi tipe radial umumnya mengunakan kombinasi seri. Misalkan sebuah Penyulang tersusun secara seri antara Circuit Breaker, Disconnecting Switch, Saluran, Fuse, dan Gardu Distribusi. Secara sederhana susunan seri antar komponen dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Sistem Seri

Sistem yang ditunjukkan pada gambar 1 adalah sebuah sistem yang terdiri dari komponen A dan komponen B. Dua komponen tersebut terhubung secara seri, Jika λA adalah laju kegagalan komponen

A dan λB laju kegagalan komponen B. [1], maka :

B A SYS

λ

λ

λ

=

+

(1) B A B B A A SYS

r

r

r

λ

λ

λ

λ

+

+

=

(2) SYS SYS SYS

r

U

=

λ

(3) Untuk n komponen maka persamaan menjadi:

=

=

n i i SYS 1

λ

λ

(4)

= =

=

n i i n i i i SYS

r

r

1 1

λ

λ

(5) SYS SYS SYS

r

U

=

λ

(6) Keterangan: A

λ

: Laju kegagalan komponen A (fault/year) B

λ

: Laju kegagalan komponen B (fault/year) A

r

: Waktu keluar(Outage time) komponen A (hours/fault)

B

r

: Waktu keluar (Outage time) komponen B (hours/fault)

SYS

λ

: Laju kegagalan sistem (fault/year) SYS

r

: Rata-rata waktu keluar(outage time) sistem (hours/fault)

SYS

U

: Rata-rata ketaktersediaan (Unavailability) sistem (hours/year)

Dalam penelitian ini, indeks sistem yang dicari adalah SAIFI (System Average Interruption Frequency Index) dan SAIDI (System Average Interruption Duration Index).

Berikut ini adalah formula matematis-nya :

a. SAIFI

Indeks ini didefinisikan sebagai jumlah rata-rata kegagalan yang terjadi per pelanggan yang dilayani oleh sistem per satuan waktu (umumnya per tahun). [1] k k k

M

M

SAIFI

=

λ

(7) b. SAIDI

Indeks ini didefinisikan sebagai nilai rata-rata dari lamanya kegagalan untuk setiap konsumen selama satu tahun.[1]

k k k

M

M

U

SAIDI

=

(8)

Kegunaan dari informasi indeks keandalan sistem adalah sangat luas, kegunaan-kegunaan yang paling umum meliputi:.

1. Melengkapi manajemen dengan data capaian mengenai mutu layanan pelanggan pada sistem listrik secara keseluruhan. 2. Untuk mengidentifikasi subsistem dan sirkit

dengan capaian di bawah standar dan untuk memastikan penyebabnya.

(3)

Evaluasi Keandalan Penyulang … Sukerayasa, Musthopa

Teknologi Elektro 32 Vol. 7 No. 1 Januari - Juni 2008 3. Melengkapi manajemen dengan data

capaian mengenai mutu layanan pelanggan untuk masing-masing area operasi.

4. Menyediakan sejarah keandalan dari sirkit individu untuk diskusi dengan pelanggan sekarang atau calon pelanggan.

5. Memenuhi syarat pelaporan pengaturan. 6. Menyediakan suatu basis untuk menetapkan

ukuran-ukuran kesinambungan layanan. 7. Menyediakan data capaian yang penting

bagi suatu pendekatan probabilistik untuk studi keandalan sistem distribusi.[3]

3. METODE RELIABILITY-NETWORK-EQUIVALENT

Metode Reliability-Network-Equivalent Approach (RNEA) merupakan penyederhanaan dari metode Failure-Mode-and-Effect Analysis (FMEA). Metode RNEA digunakan untuk menganalis sistem distribusi radial yang kompleks secara sederhana. Prinsip utama pada metode ini adalah elemen ekuivalen dapat digunakan untuk mengganti bagian jaringan distribusi dan menyusun kembali sistem distribusi yang besar kedalam bentuk seri dan sederhana. Metode ini merupakan metode pendekatan untuk mengevaluasi sistem distribusi yang menggunakan proses berulang dan berurutan untuk mengevaluasi indeks keandalan per titik beban (load point).

Pada gambar 2 dapat dilihat bahwa sistem distribusi radial yang terdiri dari Transformator, Saluran, Breaker, Fuse, dan Disconnecting Switch. S1, L1 disebut sebagai seksi utama (main section) yang menyalurkan energi ke lokasi beban. Beban (load point) pada kondisi normal terhubung langsung dengan Transformator. Fuse F1 dan saluran cabang T1 dan L5 disebut sebagai seksi cabang (lateral section). Keterangan: B : Breaker T : Transformator L : Line S : Disconnecting Switch F :Fuse

Gambar 2. Sistem Distribusi

Sistem distribusi yang terlihat pada gambar 2 dapat dimodelkan dengan Penyulang umum, seperti yang terlihat pada gambar 2. Penyulang umum terdiri dari n seksi utama (main section), n seksi cabang (lateral section) dan komponen seri. Secara berurutan Si, Li, Mi dan Lpi menggambarkan komponen seri i, Li dapat disebut sebagai saluran dengan Fuse atau saluran dengan Fuse dan Transformator pada seksi cabang i, Mi dapat disebut sebagai saluran dengan Disconnecting Switch atau saluran dengan dua Disconnecting Switch di kedua ujungnya pada seksi utama i, dan Lpi adalah load point i.

Keterangan : S : Komponen Seri

M: Saluran dengan Disconnecting Switch L : Saluran dengan Fuse dan Transformator Lp: Load point

Gambar 3. Penyulang Umum

Berdasarkan data elemen dan konfigurasi pada Penyulang umum, didapatkan formula untuk menghitung tiga indeks titik beban (load point indexes) Sesuai dengan persamaan :

= =

+

+

=

n i n k kj kj ij sj j

P

1 1

λ

λ

λ

λ

(9)

= =

+

+

=

n i n k kj kj kj ij ij sj sj j

r

r

P

r

U

1 1

λ

λ

λ

(10) j j j

U

r

λ

=

(11) Keterangan: j

λ

: laju kegagalan pada titik beban j

Uj : rata-rata ketaktersediaan tahunan pada titik beban j

rj : rata-rata lama padam pada titik beban j sj

λ

: laju kegagalan komponen seri terhadap titik beban j

ij

λ

: laju kegagalan seksi utama i terhadap titik beban j

kj

λ

: laju kegagalan seksi cabang k terhadap titik beban j

kj

P

: parameter kontrol seksi cabang k terhadap titik beban j

(4)

Evaluasi Keandalan Penyulang … Sukerayasa, Musthopa

Teknologi Elektro 33 Vol. 7 No. 1 Januari - Juni 2008 ij

r

: waktu switching (switching time) atau waktu perbaikan (repair time) titik beban j pada main section i

sj

r

: waktu perbaikan (repair time) untuk elemen seri s terhadap titik beban j

kj

r

: waktu switching (switching time) atau waktu perbaikan (repair time) titik beban j pada lateral section k

Pkj adalah parameter kontrol dari seksi cabang k yang tergantung pada model operasi Fuse. Pkj bernilai 1 jika tidak ada Fuse atau 0 jika keandalan Fuse 100 prosen, dan bernilai antara 0 dan 1 untuk Fuse yang mempunyai probabilitas operasi ketidaksuksesan tertentu. Parameter λij, λkj, dan λsj adalah laju kegagalan dari seksi utama i, seksi cabang k dan elemen seri s. rij. rsj, dan rkj adalah durasi pemadaman (waktu switching atau waktu perbaikan).

Sistem distribusi biasanya mempunyai konfigurasi yang kompleks, dimana terdiri dari Penyulang utama dan Penyulang cabang, seperti yang ditunjukkan pada gambar 4. Penyulang utama merupakan konfigurasi yang terdiri dari satu pemisah, dua pemisah atau tidak mempunyai pemisah pada seksi utama (main section) dan model operasi Fuse yang berbeda pada seksi cabang (lateral section). Penyulang cabang adalah Penyulang yang terhubung dengan Penyulang utama seperti terlihat pada gambar 4. Penyulang cabang 2 dan Penyulang cabang 3 disebut sebagai Penyulang cabang. Persamaan (9-11) tidak bisa digunakan secara langsung untuk mengevaluasi indeks keandalan pada sistem ini. Metode pendekatan ekuivalen keandalan jaringan memberikan teknik praktis untuk mengatasi masalah ini. Konsep dasar pada metode pendekatan ini dapat diilustrasikan pada gambar 4, konfigurasi asli dilustrasikan oleh gambar 4.a, kemudian Penyulang cabang 3 dan Penyulang cabang 2 direduksi, sehingga menghasilkan jaringan ekuivalen seperti terlihat pada gambar 4.b. dan gambar 4.c.

Kegagalan elemen pada Penyulang cabang 3 akan mempengaruhi titik beban (load point) pada Penyulang cabang 3, Penyulang 1 dan Penyulang cabang 2. Pengaruh Penyulang cabang 3 terhadap Penyulang 1 dan 2 adalah sama dengan pengaruh seksi cabang pada Penyulang cabang 2. Penyulang cabang 3 dapat diganti dengan ekuivalen seksi cabang (El 3). Ekuivalen seksi cabang harus memasukkan pengaruh kegagalan terhadap semua komponen pada Penyulang cabang 3. Ekuivalen seksi cabang (El 2) Penyulang cabang 2 dapat dikembangkan seperti terlihat pada gambar 4.c.

Parameter ekuivalen seksi cabang. akan tergantung dari lokasi pemisah (Disconnecting Switch).

Gambar 4. Jaringan Ekuivalen Keandalan

Parameter keandalan ekuivalen seksi cabang dapat dibagi kedalam dua bagian dengan menggunakan persamaan matematis sebagai berikut

=

=

m i i e 1 1

λ

λ

(12)

=

=

m i i i e

r

U

1 1

λ

(13)

1 1 1 e e e

U

r

λ

=

(14)

=

=

n i i e 1 2

λ

λ

(15)

=

=

n i i i e

r

U

1 2

λ

(16)

2 2 2 e e e

U

r

λ

=

(17)

Keterangan : 1 e

λ

: laju kegagalan ekuivalen komponen seri yang tidak diisolasi pemisah

i

λ

: laju kegagalan komponen i

2

e

λ

: laju kegagalan ekuivalen komponen seri

yang diisolasi pemisah

1

e

r

: total waktu perbaikan (repair time) ri : waktu perbaikan komponen i

Ue1 : total ketaktersediaan tahunan ekuivalen komponen seri yang tidak diisolasi pemisah

(5)

Evaluasi Keandalan Penyulang … Sukerayasa, Musthopa

Teknologi Elektro 34 Vol. 7 No. 1 Januari - Juni 2008 Ue2 : total ketaktersediaan tahunan ekuivalen

komponen seri yang diisolasi pemisah Dengan menggunakan jaringan ekuivalen, sistem dapat direduksi ke dalam bentuk sistem distribusi umum seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.c. sehingga hanya Penyulang 1 saja yang ada.Untuk kondisi tersebut persamaan dasar (9-11) dapat digunakan untuk mengevaluasi indeks titik beban (load point) Penyulang 1. Disatu sisi, kegagalan komponen pada pada Penyulang 1 juga berpengaruh terhadap titik beban (load point) pada Penyulang 2 dan Penyulang 3. Pengaruh tersebut, ekuivalen terhadap komponen seri S2 pada Penyulang 2. Penyulang 2 menjadi sistem distribusi umum setelah ekuivalen komponen seri S2 dihitung. Indeks titik beban (load point) pada Penyulang 2 dan parameter ekuivalen komponen seri S3 kemudian dihitung dengan cara yang sama seperti pada Penyulang 1. Pada akhirnya indeks titik beban (load point) Penyulang 3 dapat dievaluasi. Parameter keandalan dari ekuivalen kompoonen seri dapat dihitung menggunakan metode yang dipakai untuk menghitung indeks titik beban (load point).

Proses yang digunakan untuk mengevaluasi indeks keandalan sistem distribusi yang menggunakan RNEA terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:

1. Proses bottom-up, digunakan untuk mencari semua Penyulang cabang (sub Feeder) kemudian diganti dengan jaringan ekuivalen seksi cabang (lateral section) sehingga sistem dapat direduksi menjadi sistem distribusi umum.

2. Prosedur top-down, proses ini digunakan untuk mengevaluasi indeks titik beban (load point) tiap Penyulang (Feeder) dan ekuivalen komponen seri untuk Penyulang cabang (sub Feeder), sampai semua indeks titik beban (load point) baik pada Penyulang utama (Feeder) maupun Penyulang cabang (sub Feeder) dievaluasi. 3. Setelah masing-masing indeks titik beban (load

point) dihitung, kemudian menghitung indeks Penyulang dan sistem.[2]

4. MODEL YANG DIANALISIS

Data Standar PLN yang digunakan dalam penelitian ini adalah Standar PLN 59 : “Keandalan pada Sistem Distribusi 20 kv dan 6 kV”, yaitu: [7]

λ

SUTM = 0.02466 Kggln./Tahun. km −

λ

SKBT = 0.07 Kggln./Tahun. km −

λ

trafo = 0.005 Kggln./tahun − Repair Time SUTM = 3 jam − Repair time SKBT = 10 jam − Switching Time = 0.003 Jam − Waktu Penggantian Trafo = 10 jam

Data jumlah pelanggan dan kapasitas masing-masing load point dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Jumlah Pelanggan Penyulang Penebel

Load Point Kapasitas (kVA) Jumlah Pelanggan PB4 50 121 PB78 50 13 PB83 160 55 PB13 100 424 PB63 160 67 PB14 50 168 PB59 25 96 PB74 50 11 PB62 25 13 PB75 50 23 PB64 160 74 PB67 50 104 PB73 50 33 PB61 50 83 PB68 50 56 PB72 50 77 PB16 100 196 PB53 50 30 PB54 50 137 PB55 160 123 PB15 50 206 PB23 100 586 PB84 100 55 PB66 50 10 MI93 250 2 KD17 100 1 KD4 100 341 KD51 50 177 KD36 100 295 KD61 100 164 KD11 160 223 MA44 160 223 KD81 100 61 KD58 50 199 TB12 100 308 TB52 50 49

(6)

Evaluasi Keandalan Penyulang … Sukerayasa, Musthopa

Teknologi Elektro 35 Vol. 7 No. 1 Januari - Juni 2008

Gambar 5. Penyulang Penebel

FKPLPNB1516 FKPLPNB151 7 FKPLPNB1214 FKPLPNB1213 FK PL PNB 1 7 1 8 F K PL PNB 1 3 1 5 F K PL PN B 1 1 1 2 FKPLPNB0120 FKPLPNB0119 FKPLPNB011 1 FK PL PN B0 8 0 9 FKPLPNB0910 FKPLPNB0108 FKPLPNB0107 FKPLPNB0106 FKPLPNB0104 FKPLPNB0105 FKPLPNB0120003004 FKPLPNB0120002003 FKPLPNB0120001002 FKPLPNB0120048001 FK PLPN B 01190 02 003 FKPLPNB0119004005 FKPLPNB0119002004 FKPLPNB0119001002 FKPLPNB0119046001 FKPLPNB1718001002 FKPL PN B17180020 01 FKPLPNB1315001002 FKPLPNB1517005001FKPLPNB 13 15005 00 6 FKPLPNB1315010011 FKPLPNB1315008009 FKPLPNB1315006007 FKPLPNB1213003001 FKPLPNB1213003001 FKPLPNB1315001002 FK PL PN B13150 1 0012 FKPL PNB1315 0 080 10 FK PL PNB 13 150 07008 FK PLPN B 13150 0 4005 FKPL PN B131 50 030 04 FK PL PNB 13 150 0 2003 FK PL PN B1315 00 1001 FKPLPNB1213003001 FK PLPN B 1214006 0 07 F KPLPN B 12140 0 30 04 FKPLPNB1214006008FKPLPNB1214005006FKPLPNB1214004005 FKPLPNB1112002003 FKPLPNB1214001002FKPLPNB1214004001 FK PL PN B 11110 0 3004 FK PLPN B 111 200 2003 FK PLPNB11120010 02 FK PL PNB 11 120 03001 FKPL PN B011 1 004 005 FKPLPNB011105006 FKPLPNB0101003004 FKPLPNB0111002003 FKPLPNB0111001002 FKPLPNB0111038001 FK PL PNB091000 3 004 FKPLPNB0809003005 FKPLPNB0910002003 FKPLPNB0910001002 FKPLPNB0910003001 FK PLPN B 08 090 010 02 FK PLPNB 0809003 0 01 FKPLPNB0108002003 FK PL PN B 01080 0 1002 FKPLPNB0108027001 FKPLPNB0107002003 FKPL PN B0 10 70 01002 FKPLPNB0107003004 FKPLPNB0107024001 FKPLPNB0106007008 FK PLPN B 010 6 0050 06 FKPLPNB0106005007 FKPLPNB0106004005FKPLPNB0106003004FKPLPNB0106002003 FKPLPNB0106001002 FKPLPNB0106023001 FKPL PN B0 105 004 005 FKPLPNB0105003004 FKPLPNB0105002003 FKPLPNB0105001002 FKPLPNB0105023001 FKPLPNB0104002003FKPLPNB0104001002 FKPLPNB0104020001 FK PLPNB01010470 48 FK PLPN B 010 104 6047 FKPL PN B 01010 4 4046 FKPLPNB0101044045 FK PLPN B01010430 44 FKPLPNB 010 104 204 3 FKPLPN B0 101 041042 FK PLPN B 0101039041 FKPLPNB0101039040 FK PLPNB 0 101038039 FK PL PNB 01 010 36038 FKPLPNB0101036037 FKPLPN B 01010 35 036 FK PL PNB010 1 03203 5 FK PLPN B 010 101 6018 FKPLPNB0101016017 FKPLPNB0101013014 FKPLPNB0101011012 FKPLPNB0101009010 FKPLPNB0101032034FKPLPNB0101032033 FK PL PNB010103 0 032 FKPLPNB0101030031 FK PL PN B 01 0102 8030 FKPLPNB0101028029 FK PL PNB0101 0 27028 FKPLPNB0102 FKPLPNB0103 FK PL PNB 01 010 25 027 FKPLPNB0101025026 FKPLP NB0 101 024025 FK PLPN B 01 0102 3024 FK PLPN B 01010 2 1023 FKPLPNB0101021022 FK PLPN B010 1 020021 FKPLPNB0101018019 FK PLPN B 01010 1 8020 FK PL PNB010 1 01501 6 FK PLPN B0 101 01301 5 FK PLPN B 010 101 1013 FK PL PN B01010 0 9011 FK PLPN B 010100 80 09 FKPLPNB0103001002 FK PLPNB01010070 08 FK PL PN B 01 010 05007 FKPLPNB0103008001 FKPLPNB0102004005 FKPLPNB0102003004 FKPLPNB0102002003 FKPLPNB0102001002 FKPLPNB0102003001 FKPLPNB0101005006 FKPL PN B 010 10 0400 5 FK PLPN B 0101003 0 04 FK PL PN B01010 0 2003 FK PLPN B 01 01 001 002 PB 61 PB 6 8 PB 72 0.66 9 1.171 0.426 0.311 0. 68 6 0. 22 9 1. 32 5 0.648 0.656 0.346 PB 64 PB 75 PB 6 2 PB 7 4 PB 73 PB 6 7 PB 59 0.455 0.536 0.52 9 1.453 PB 58 0.259 0.156 PB 5 2 PB 76 PB 5 1 PB 77 PB 4 9 PB 48 PB 1 2 PB 1 1 0.346 1. 32 8 0.64 0.773 0. 95 6 1.806 1.667 1.687 0.545 0. 88 7 0.441 0.335 0. 16 8 PB 57 PB 24 1.745 0. 87 9 PB 39 PB 56 PB 9 PB 8 0.902 0.346 1.228 1.856 PB 78 PB 8 3 PB 1 3 0. 27 3 1.016 0.602 0.807 PB 6 3 PB 1 6 PB 53 PB 54 PB 55 0.125 1.1 07 0.37 PB 14 PB 15 PB 2 3 PB 84 PB 66 1.656 1.249 1.016 1. 369 1.355 1.149 0. 68 9 0. 63 0.677 0.53 7 PB 4 0.289 1. 71 5 2.885 0. 42 1 0. 53 7 PB 81 0.987 PB 5 4. 89 7 TB 3 1 0.985 0.987 TB 29 1.939 TB 28 TB 5 2 0.407 0.827 0.399 1. 49 2 PB 38 KR 3 4 1. 26 6 1.927 0.374 0.607 KR 3 3 0.745KR 32 1. 45 3 1. 83 4 PB 46 PB 22 TB 1 5 TB 5 6 0.892 0.125 0.125 0. 29 2 TB 12 0.896 TB 13 TB 62 TB 1 4 1.50 3 1.161 1.562 1.45 6 1.268 TB 39 TB 3 8 TB 37 TB 3 6 0.507 TB 3 5 TB 11 TB 7 6 0.76 4 0.49 TB 43 TB 81 TB 7 TB 8 KD 25 KD 26 KD 1 2 0.862 0.536 1.376 1.235 0.751 0.759 1.825 1.675 0.998 0.449 0.359 1.378 9.256 0.391 2.348 0.1 0.694 0.257 KD 58 KD 81 0.2 51 0.251 MA 44 1.378 0.25 3 4.07 4 KD 11 KD 6 1 KD 3 6 0. 577 0.251 0.39 1.2 53 KD 5 1 0.821 0.45 3 0.583 0.306 KD 53 KD 5 2 0. 506 0. 85 8 KD 4 0.78 6 KD 17 0.4 78 3. 17 6 MI 93 MI 4 9 MI 1 61 MI 5 1 MI 5 2 MI 5 2 0. 65 7 0.855 0. 66 5 0.468 0. 06 8 2.1 74 0. 085 FK PL PNB 0 1 0 1 UC UC UC

(7)

Evaluasi Keandalan Penyulang … Sukerayasa, Musthopa

Teknologi Elektro 36 Vol. 7 No. 1 Januari - Juni 2008 (Lanjutan) Tabel 1. Jumlah Pelanggan Penyulang

Penebel Load Point Kapasitas (kVA) Jumlah Pelanggan MI49 100 222 MI161 100 222 MI51 160 355 MI195 100 222 MI52 64 222 KD52 50 127 KD53 100 176 KD12 160 236 MA26 100 206 MA25 100 139 TB8 100 328 TB7 160 507 TB81 100 111 TB43 200 204 TB76 160 22 TB11 160 217 TB35 100 331 TB36 50 226 TB37 100 181 TB47 50 1 TB38 200 360 TB39 100 272 TB14 160 330 TB62 160 55 TB13 100 412 TB56 160 59 TB15 100 86 PB22 100 313 PB46 50 225 KR32 100 272 KR33 100 164 KR34 50 123 PB38 50 45 PB8 100 313 PB9 100 320 PB56 50 44 PB39 50 176 PB24 50 71 PB57 25 49 PB11 50 211 PB12 100 257 PB48 50 89 PB49 50 90 PB77 50 55 PB51 50 40 PB76 50 32 PB52 50 77 PB58 100 60 Load Point Kapasitas

(kVA) Pelanggan Jumlah

TB28 160 399 TB29 160 414 TB31 100 102

PB5 160 448

PB81 50 8 Parameter utama yang digunakan adalah panjang saluran per segmennya. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 2. Data pada tabel tersebut adalah sudah dalam bentuk pemodelan program.

Tabel 2. Panjang Saluran (Line) per segmen Line Panjang (km) FKPLPNB0101001002 0.085 FKPLPNB0101002003 2.174 FKPLPNB0101003004 3.176 FKPLPNB0101004005 1.962 FKPLPNB0101005006 0.786 FKPLPNB0101005007 1.336 FKPLPNB0101007008 0.506 FKPLPNB0101008009 0.453 FKPLPNB0101009010 0.821 FKPLPNB0101009011 1.253 FKPLPNB0101011012 0.39 FKPLPNB0101011013 0.577 FKPLPNB0101013014 0.251 FKPLPNB0101013015 4.074 FKPLPNB0101015016 0.253 FKPLPNB0101016017 1.378 FKPLPNB0101016018 0.251 FKPLPNB0101018019 0.257 FKPLPNB0101018020 0.251 FKPLPNB0101020021 0.53 FKPLPNB0101021022 0.391 FKPLPNB0101021023 0.862 FKPLPNB0101023024 1.268 FKPLPNB0101024025 1.456 FKPLPNB0101025026 0.896 FKPLPNB0101025027 0.292 FKPLPNB0101027028 1.492 FKPLPNB0101028029 0.399 FKPLPNB0101028030 0.827 FKPLPNB0101030031 0.407 FKPLPNB0101030032 1.939 FKPLPNB0101032034 0.985 FKPLPNB0101032035 4.897

(8)

Evaluasi Keandalan Penyulang … Sukerayasa, Musthopa

Teknologi Elektro 37 Vol. 7 No. 1 Januari - Juni 2008 (Lanjutan) Tabel 2. Panjang Saluran (Line) per segmen

Line Panjang (km) FKPLPNB0101035036 0.958 FKPLPNB0101036037 0.987 FKPLPNB0101036038 2.885 FKPLPNB0101038039 1.715 FKPLPNB0101039040 0.289 FKPLPNB0101039041 0.537 FKPLPNB0101032033 0.987 FKPLPNB0101041042 0.677 FKPLPNB0101042043 0.63 FKPLPNB0101043044 0.689 FKPLPNB0101044045 1.149 FKPLPNB0101044046 1.355 FKPLPNB0101046047 1.369 FKPLPNB0101047048 1.107 FKPLPNB0102003001 0.064 FKPLPNB0102001002 0.468 FKPLPNB0102002003 0.665 FKPLPNB0102003004 0.855 FKPLPNB0102004005 0.657 FKPLPNB0103008001 0.306 FKPLPNB0103001002 0.583 FKPLPNB0104020001 0.694 FKPLPNB0104001002 0.1 FKPLPNB0104002003 2.348 FKPLPNB0105023001 0.49 FKPLPNB0105001002 9.256 FKPLPNB0105002003 1.378 FKPLPNB0105003004 0.359 FKPLPNB0105004005 0.764 FKPLPNB0106023001 0.449 FKPLPNB0106001002 0.998 FKPLPNB0106002003 1.675 FKPLPNB0106003004 1.825 FKPLPNB0106004005 0.759 FKPLPNB0106005006 0.507 FKPLPNB0106005007 0.751 FKPLPNB0106007008 1.235 FKPLPNB0107024001 1.562 FKPLPNB0107001002 1.503 FKPLPNB0107001003 1.161 FKPLPNB0107003004 1.376 FKPLPNB0108027001 0.125 FKPLPNB0108001002 0.125 FKPLPNB0108001003 0.892 FKPLPNB0809003001 0.431 FKPLPNB0809001002 1.453

(Lanjutan) Tabel 2. Panjang Saluran (Line) per segmen

Line Panjang (km) FKPLPNB0809002003 1.834 FKPLPNB0910001001 0.745 FKPLPNB0910001002 0.607 FKPLPNB0910002003 0.374 FKPLPNB0910003004 1.266 FKPLPNB0910003005 1.927 FKPLPNB0111038001 1.856 FKPLPNB0111001002 1.228 FKPLPNB0111002003 0.346 FKPLPNB0111003004 0.902 FKPLPNB0111004005 0.879 FKPLPNB0111004006 1.745 FKPLPNB1112003001 0.168 FKPLPNB1112001002 0.335 FKPLPNB1112002003 0.441 FKPLPNB1112003004 0.887 FKPLPNB1213003001 0.545 FKPLPNB1214004001 1.687 FKPLPNB1214001002 1.667 FKPLPNB1214002003 1.806 FKPLPNB1214003004 0.956 FKPLPNB1214003005 0.773 FKPLPNB1214005006 0.64 FKPLPNB1214006007 1.328 FKPLPNB1214006008 0.346 FKPLPNB1315001001 0.156 FKPLPNB1315001002 0.259 FKPLPNB1315001003 1.453 FKPLPNB1315003004 0.529 FKPLPNB1315004005 0.686 FKPLPNB1315005006 0.229 FKPLPNB1315006007 0.346 FKPLPNB1315006008 0.908 FKPLPNB1315008009 0.656 FKPLPNB1315008010 0.604 FKPLPNB1315010011 0.648 FKPLPNB1315010012 1.325 FKPLPNB1516004001 0.536 FKPLPNB1516001002 0.455 FKPLPNB1517005001 0.311 FKPLPNB1517001002 0.426 FKPLPNB1718002001 0.669 FKPLPNB1718001002 1.171 FKPLPNB0119046001 0.125 FKPLPNB0119001002 1.016 FKPLPNB0119002003 0.273 FKPLPNB0119002004 0.602

(9)

Evaluasi Keandalan Penyulang … Sukerayasa, Musthopa

Teknologi Elektro 38 Vol. 7 No. 1 Januari - Juni 2008 (Lanjutan) Tabel 2. Panjang Saluran (Line) per segmen

Line Panjang (km) FKPLPNB0119004005 0.807 FKPLPNB0120048001 0.37 FKPLPNB0120001002 1.656 FKPLPNB0120002003 1.249 FKPLPNB0120003004 1.016

5. PERANCANGAN PROGRAM

Perancangan program di buat agar dapat digunakan untuk menghitung indeks keandalan pada sistem distribusi yang bertipe radial. Sebagai objek penelitian dipilih Penyulang Penebel pada Gardu Induk Kapal. Penyulang Penebel adalah salah satu Penyulang yang terpanjang di GI Kapal, dengan pangjangnya yang mencapai 131,792 km.

Program dirancang dengan pemrograman Database MySQL dan interface Visual Basic. Algoritma program disusun sebagai beriikut:

1. Masukkan data kedalam sistem basis data 2. Menghitung lamda (λe) dan ketaktersediaan

tahunan Feeder anak (Ue)

3. Menghitung lamda (λ) dan ketaktersediaan tahunan Feeder induk (U)

4. Menghitung indeks titik beban yang terdapat pada Feeder induk

5. Mengulang proses 2, 3 secara berurutan sampai titik beban yang terakhir di evaluasi 6. Menghitung SAIFI dan SAIDI Penyulang.

6. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil ekskusi program didapat indeks load point, dimana λ (Kegagalan/Tahun) terbesar dimiliki oleh gardu PB72, yaitu 2,0905 (Kegagalan/Tahun). Hal ini terjadi karena letak load point di Bentangan Feeder FKPLPNB1718, yang merupakan Bentangan Feeder paling ujung. Sementara itu U (Jam/Tahun) terbesar, yaitu sebesar 6,76 (Jam/Tahun) dimiliki oleh load point PB15, PB23, PB84, PB66, yang terletak pada Bentangan Feeder FKPLPNB0120. Hal ini karena load point pada Bentangan Feeder FKPLPNB0120 terletak setelah ke-3 pemisah seksi.

Untuk kategori λ (Kegagalan/Tahun) terkecil sebesar 1,6508 (Kegagalan/Tahun) dimiliki oleh load point MI93, KD17, KD4, KD51, KD53, KD61, MA44, PB13, PB14, PB4, PB5, PB78, PB81, PB83, TB52, TB29, TB28, yang terletak pada Bentangan Feeder FKPLPNB0101, karena load point terletak pada Feeder Utama. λ (Kegagalan/Tahun) terkecil juga dimiliki oleh load point pada Bentangan Feeder FKPLPNB0103 (KD52, KD 53), begitu juga untuk

load point yang terletak pada Bentangan Feeder FKPLPNB0105 (TB8, TB7, TB81, TB43) . Sementara untuk U (Jam/Tahun) terkecil yaitu sebesar 2,8506 (Jam/Tahun) dimiliki oleh load point yang terletak pada Bentangan Feeder FKPLPNB0101 (KD11, KD17, KD4, KD53, KD61), load point yang terletak pada Bentangan Feeder FKPLPNB0102 (KD52, KD53), dan load point yang terletak pada Bentangan Feeder FKPLPNB0105 (TB8, TB7, TB81, TB43). Hal itu karena load point tersebut terletak sebelum ke-3 pemisah seksi dan tidak terletak pada lateral section.

Tabel 3. Indeks Load Point Penyulang Penebel

Load Point λ (Keggln./Th.) r (Jam) U (Jam/Th) KD11 1.6508 1.72679913 2.8506 KD12 1.7282 1.783937012 3.083 KD17 1.6508 1.72679913 2.8506 KD36 1.6604 1.734160452 2.8794 KD4 1.6508 1.72679913 2.8506 KD51 1.6508 1.72679913 2.8506 KD52 1.6508 1.72679913 2.8506 KD53 1.6508 1.72679913 2.8506 KD58 1.6604 1.734220617 2.8795 KD61 1.6508 1.72679913 2.8506 KD81 1.6571 1.731699993 2.8696 KR32 1.8919 1.847666359 3.4956 KR33 1.8919 1.847666359 3.4956 KR34 1.8919 1.847666359 3.4956 MA25 1.7282 1.783937012 3.083 MA26 1.7282 1.783937012 3.083 MA44 1.6508 1.72679913 2.8506 MI161 1.7176 1.776315858 3.051 MI195 1.7176 1.776315858 3.051 MI49 1.7176 1.776315858 3.051 MI51 1.7176 1.776315858 3.051 MI52 1.7176 1.776315858 3.051 MI93 1.6508 1.72679913 2.8506 PB11 1.8458 3.101473602 5.7247 PB12 1.8592 3.100849829 5.7651 PB13 1.6508 3.700145428 6.1082 PB14 1.6508 3.902713698 6.4426 PB15 1.7566 3.848343521 6.76 PB16 1.7204 3.86619396 6.6514 PB22 1.7706 1.768722489 3.1317 PB23 1.7566 3.848343521 6.76 PB24 1.8458 3.101473602 5.7247 PB38 1.8919 1.847666359 3.4956 PB39 1.8006 3.104132042 5.5893 PB4 1.6508 3.700145428 6.1082 PB46 1.7706 1.768722489 3.1317 PB66 1.7566 3.848343521 6.76 PB67 1.6752 3.111867133 5.213 PB68 2.0617 3.090895835 6.3725 PB72 2.0906 3.089591395 6.4591

(10)

Evaluasi Keandalan Penyulang … Sukerayasa, Musthopa

Teknologi Elektro 39 Vol. 7 No. 1 Januari - Juni 2008 (Lanjutan) Tabel 3. Indeks Load Point Penyulang Penebel

Load Point λ (Keggln./Th.) r (Jam) U (Jam/Th) PB73 1.6752 3.111867133 5.213 PB74 2.0355 3.092163993 6.2941 PB75 2.043 3.091727876 6.3164 PB76 2.0491 3.091552341 6.3349 PB77 2.04 3.09181377 6.3073 PB78 1.6508 3.700145428 6.1082 PB8 1.8006 3.104132042 5.5893 PB81 1.6508 3.700145428 6.1082 PB83 1.6508 3.700145428 6.1082 PB84 1.7566 3.848343521 6.76 PB9 1.8006 3.104132042 5.5893 TB11 1.9289 2.33589098 4.5057 TB12 1.6728 2.27773791 3.8102 TB13 1.7889 1.825144002 3.265 TB14 1.7889 1.825144002 3.265 TB15 1.6789 1.701471229 2.8566 TB28 1.6508 2.267930737 3.7439 TB29 1.6508 2.267930737 3.7439 TB31 1.675 2.278686637 3.8168 TB35 1.9289 2.33589098 4.5057 TB36 1.9289 2.33589098 4.5057 TB37 1.9289 2.33589098 4.5057 TB38 1.9289 2.33589098 4.5057 TB39 1.9289 2.33589098 4.5057 TB43 1.6508 1.72679913 2.8506 TB47 1.9289 2.33589098 4.5057 TB52 1.6508 2.267930737 3.7439 TB56 1.6789 1.701471229 2.8566 TB62 1.7889 1.825144002 3.265 TB7 1.6508 1.72679913 2.8506 TB76 1.9289 2.33589098 4.5057 TB8 1.6508 1.72679913 2.8506 TB81 1.6508 1.72679913 2.8506 PB56 1.8223 3.102837191 5.6543 PB57 1.8458 3.101473602 5.7247 PB58 2.027 3.09250116 6.2685 PB61 2.0452 3.091629158 6.323 PB62 2.027 3.09250116 6.2685 PB63 1.6791 3.887558699 6.5276 PB55 1.7204 3.86619396 6.6514 PB59 2.027 3.09250116 6.2685 PB48 2.0164 3.092937871 6.2366 PB49 2.0164 3.092937871 6.2366 PB5 1.6508 2.267930737 3.7439 PB51 2.0164 3.092937871 6.2366 PB52 2.0164 3.092937871 6.2366

(Lanjutan) Tabel 3. Indeks Load Point Penyulang Penebel

Load Point Λ (Keggln./Th.) r (Jam) U (Jam/Th) PB5 1.6508 2.267930737 3.7439 PB51 2.0164 3.092937871 6.2366 PB52 2.0164 3.092937871 6.2366 PB53 1.7204 3.86619396 6.6514 PB54 1.7204 3.86619396 6.6514 KD11 1.6508 1.72679913 2.8506 KD12 1.7282 1.783937012 3.083 KD17 1.6508 1.72679913 2.8506 KD36 1.6604 1.734160452 2.8794 KD4 1.6508 1.72679913 2.8506 KD51 1.6508 1.72679913 2.8506 KD52 1.6508 1.72679913 2.8506 KD53 1.6508 1.72679913 2.8506 KD58 1.6604 1.734220617 2.8795 PB64 2.027 3.09250116 6.2685

Hasil ekskusi program menunjukkan nilai SAIFI adalah sebesar 1.7594 (Pemadaman /Pelanggan. Tahun), hal ini mengisyaratkan bahwa rata-rata pemadaman adalah 1.7594 kali pemadaman perpelanggan pertahunnya. Sementara harga SAIDI sebesar 4.248 (Jam/Pelanggan.Tahun), hal ini mengisyaratkan bahwa rata-rata lama pemadaman adalah 4.248 jam perpelanggan pertahunnya

7. SIMPULAN

Berdasarkan hasil perhitungan program dapat diperoleh SAIFI dan SAIDI dari Penyulang sebesar 1.76 (Pemadaman/Pelanggan.Tahun) dan SAIDI sebesar 4.25 (Jam/Pelanggan. Tahun).

8. DAFTAR PUSTAKA

[1] Billinton, R., Allan, Ronald N. 1996. Reliability

Evaluation of Power Systems. 2nd ed. New

York: Plenum Press.

[2] Billinton. R, Wang. P, 1998. Reliability

Network Equivalent Approach to Distribution System Reliability Evaluation.

IEEE Proc-Gener. Distrib, vol.145, no.2. [3] Ebeling, Charles E. 1996. An Introduction To

Reliability and Maintainability Engineering. Singapura : The McGraw-Hill

Companies,Inc

[4] Williams. R. H, 2003. Probability, Statistic,

and Random Processes for Engineers. USA:

Thomson Brook

[5] PT. PLN (Persero). 1985. SPLN 59: Keandalan

Pada Sistem Distribusi 20 kV dan 6 kV.

Jakarta : Departemen Pertambangan dan Energi Perusahaan Umum Listrik Negara.

Gambar

Gambar 1. Sistem Seri
Gambar 3. Penyulang Umum
Gambar 4. Jaringan Ekuivalen Keandalan  Parameter keandalan ekuivalen seksi cabang  dapat dibagi kedalam dua bagian dengan  menggunakan persamaan matematis sebagai berikut
Tabel 1. Jumlah Pelanggan Penyulang Penebel
+4

Referensi

Dokumen terkait

Daerah tertinggal adalah daerah Kabupaten yang relatif kurang berkembang dibandingkan daerah lain dalam skala nasional, dan berpenduduk yang

Bagian ini disimpan pada bagian kepala berita (lead) dan tubuh berita. Adapun susunan dari unsur-unsur berita itu biasa variatif. Misalnya, ada yang didahului

o Mencari informasi tentang kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi pada manusia beserta cara mengatasinya melalui studi pustaka dan dari pusat

Pengendalian hama-hama tanaman kubis dan sawi yang dilakukan oleh petani di Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Bolaang Mongondow, dan Kota Tomohon

Kondisi tanah di Desa Poteran merupakan tanah liat, contoh tanah yang didominasi oleh fraksi liat (clay) sesuai untuk perkembangan dan pertumbuhan spora Glomus,

Eksisi lokal merupakan penanganan yang sesuai untuk beberapa tumor-tumor Eksisi lokal merupakan penanganan yang sesuai untuk beberapa tumor-tumor kecil (<2 cm)

Substansinya dari kemarin itu sepertinya tidak ada persoalan. Kelihatannya persoalannya itu adalah legal drafter dan dari kemarin jawaban soal ini tidak memuaskan,

penanaman nilai budaya yang terintegrasi dalam kegiatan bidang pengembangan lainnya Wawancara  Kepala Sekolah TKNPC  Guru TKNPC  Rancangan metode untuk kegiatan