PENYIMPANAN DAN
PENGUMPULAN LIMBAH B3
Oleh :
Iyan Suwargana
Mekanisme Pengelolaan Limbah B3
PENGUMPUL LIMBAH B3
yg telah memiliki izin
PENGHASIL LIMBAH B3(Generator)
PEMANFAAT/PENGOLAH/
PENIMBUN LIMBAH B3 yg
telah memiliki izin
DIMANFAATKAN/DIOLAH/
DITIMBUN SENDIRI
DIDALAM PABRIK (izin)
PENYIMPANAN SEMENTARA LB3 1) Izin TPS-LB3
2) Persetujuan Penyimpanan > 90 hari apabila :
LB3 dihasilkan < 50kg/hari 3) Pencatatan LB3 dan Pelaporan
Kegiatan penyimpanan serta pengelolaan LB3 lebih lanjut
Identifikasi LB3 yg dihasilkan
CRADLE TO GRAVE
Sistem Manifest
Jumlah LB3 Jumlah LB3 yg dimanfaatkan/ diolah/ditimbun PENGELOLAAN LANJUTANPenyimpanan Limbah B3 adalah kegiatan menyimpan limbah B3
yang dilakukan oleh penghasil dan/atau pengumpul dan/atau
pemanfaat dan/atau pengolah dan/atau penimbun limbah B3
dengan maksud menyimpan sementara
Penyimpanan Limbah B3 adalah kegiatan menyimpan limbah B3
yang dilakukan oleh penghasil dan/atau pengumpul dan/atau
pemanfaat dan/atau pengolah dan/atau penimbun limbah B3
dengan maksud menyimpan sementara
DEFINISI
DEFINISI
DEFINISI
DEFINISI
PENYIMPANAN
PENYIMPANAN LIMBAH B3
LIMBAH B3
PENYIMPANAN
PENYIMPANAN LIMBAH B3
LIMBAH B3
PRINSIP
PRINSIP
PRINSIP
PRINSIP
“
“ Mencegah
Mencegah terlepasnya
terlepasnya limbah
limbah B
B3
3 ke
ke lingkungan
lingkungan sehingga
sehingga potensi
potensi
bahaya
bahaya terhadap
terhadap manusia
manusia &
& lingkungan
lingkungan dapat
dapat dihindarkan
dihindarkan ”
”
“
“ Mencegah
Mencegah terlepasnya
terlepasnya limbah
limbah B
B3
3 ke
ke lingkungan
lingkungan sehingga
sehingga potensi
potensi
bahaya
bahaya terhadap
terhadap manusia
manusia &
& lingkungan
lingkungan dapat
dapat dihindarkan
dihindarkan ”
”
TUJUAN
TUJUAN
TUJUAN
TUJUAN
Menyimpan
Menyimpan
sementara
sementara
limbah
limbah
sampai
sampai
dengan
dengan
tercapai
tercapai
kuantitas
kuantitas limbah
limbah yang
yang memadai
memadai sehingga
sehingga efisien
efisien
secara
secara
ekonomi
ekonomi untuk
untuk pengelolaan
pengelolaan lebih
lebih lanjut
lanjut
Menyimpan
Menyimpan
sementara
sementara
limbah
limbah
sampai
sampai
dengan
dengan
tercapai
tercapai
kuantitas
kuantitas limbah
limbah yang
yang memadai
memadai sehingga
sehingga efisien
efisien
secara
secara
ekonomi
ekonomi untuk
untuk pengelolaan
pengelolaan lebih
lebih lanjut
lanjut
Penyimpanan sementara Limbah B3 :
kegiatan menyimpan limbah B3 yg
dihasilkan intern oleh satu penghasil
Pengumpulan Limbah B3:
kegiatan menyimpan limbah B3 yang
dihasilkan oleh banyak sumber penghasil
PENYIMPANAN VS PENGUMPULAN Limbah B3
PENYIMPANAN VS PENGUMPULAN Limbah B3
Pengumpul Limbah B3 wajib memiliki
Lab. analisis atau alat analisa Limbah B3
di lokasi kegiatan
Pasal 2 Permen LH No. 18/2009 Tentang Tata Cara
Perizinan Pengelolaan Limbah B3 :
Penghasil limbah B3 tidak dapat melakukan kegiatan
pengumpulan limbah B3.
Keterangan : Ketentuan diatas dimaksudkan bagi
pelaku pengelola limbah yang hanya sebagai penghasil
limbah B3 tetapi bagi Penghasil limbah B3 yang
sekaligus sebagai pemanfaat dan/atau pengolah
limbah B3 dapat melakukan kegiatan pengumpulan
limbah B3.
Pemilahan Limbah B3 adalah kegiatan
memilah limbah B3 yang dilakukan oleh
penghasil dan/atau pengumpul dan/atau
pemanfaat dan/atau pengolah dan/atau
penimbun limbah B3 untuk memudahkan
atau menentukan pengelolaan lebih lanjut.
Pemilahan Limbah B3 adalah kegiatan
memilah limbah B3 yang dilakukan oleh
penghasil dan/atau pengumpul dan/atau
pemanfaat dan/atau pengolah dan/atau
penimbun limbah B3 untuk memudahkan
atau menentukan pengelolaan lebih lanjut.
PRA PENYIMPANAN
PEMILAHAN Limbah B3
PRA PENYIMPANAN
PEMILAHAN Limbah B3
Pemilahan Limbah B3 didasarkan pada :
• Jenis Limbah B3
• Karakteristik Limbah B3
• Jumlah limbah B3
Pemilahan Limbah B3 didasarkan pada :
• Jenis Limbah B3
• Karakteristik Limbah B3
• Jumlah limbah B3
PEMILAHAN Limbah B3
PEMILAHAN Limbah B3
Limbah B3 yg tdk sesuai harus dipisah dlm
pengemasan maupun penyimpanan, baik
berdasarkan Jenis maupun karakteristik Limbah B3,
untuk menghindari munculnya resiko bahaya karena
terjadinya kontak atau pencampuran
•
Penyimpanan bersifat sementara, Menyimpan limbah B3
maksimal 90 hari (penyimpanan > 90 hari bila limbah B3 yang
dihasilkan < 50 kg/hari dan adanya persetujuan)
•
Lokasi
(bebas banjir, tdk rawan bencana, diluar kawasan lindung,
jarak minimm antar lokasi dengan fasilitas umum 50 m)
•
Memiliki catatan Limbah B3
(jumlah dan jenis)
•
Kemasan
-
sesuai dengan karakteristik limbah
- kondisi baik
- simbol & label (Kepka No. 05/1995)
•
Rancang bangun tempat penyimpanan
-
sesuai dengan karakteristik limbah
- lantai kedap & landai ke arah pit pengumpul
- minimisasi potensi leachate (atap)
- ventilasi memadai
- pit pengumpul
•
Disesuaikan dengan jumlah & karakteristik limbah B3
•
Kondisi
(tidak ada ceceran, lantai bersih dll)
•
Memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP)
•
Memiliki Emergency Response System (ERS)
•
Memiliki Izin penyimpanan sementara
•
Melaporkan kegiatan penyimpanan limbah B3
•
Menyimpan limbah B3 maksimal 90 hari
•
Lokasi (bebas banjir, tdk rawan bencana, diluar kawasan lindung,
jarak minimm antar lokasi dengan fasilitas umum 50 m)
•
Memiliki catatan Limbah B3 yang dikumpulkan (jumlah dan jenis
limbah B3)
•
Rancang bangun tempat pengumpulan
- sesuai dengan karakteristik limbah
- lantai kedap & landai ke arah pit pengumpul
- minimisasi potensi leachate (atap)
- ventilasi memadai
- pit pengumpul
•
Limbah B3 yang dikumpulkan sesuai dengan izin
•
Kondisi (tidak ada ceceran, lantai bersih dll)
•
Memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP)
•
Memiliki Emergency Response System (ERS)
•
Memiliki Izin pengumpulan LB3
•
Melaporkan kegiatan pengumpulan limbah B3
Persyaratan Pengumpulan LB3
Pengumpulan LB3 hanya diizinkan untuk LB3 yg dpt
dimanfaatkan dgn teknologi yang tersedia
VERIFIKASI
VERIFIKASI PENYIMPANAN SEMENTARA LB3
PENYIMPANAN SEMENTARA LB3
Pengecekan
Pengecekan izin
izin penyimpanan
penyimpanan sementara
sementara limbah
limbah B3
B3
dan
dan persetujuan
persetujuan penyimpanan
penyimpanan lebih
lebih dari
dari 90
90 hari
hari ((jika
jika
menyimpan
menyimpan > 90
> 90 hari
hari))
Pengecekan
Pengecekan jenis
jenis limbah
limbah B3 yang
B3 yang disimpan
disimpan ((sesuai
sesuai
dengan
dengan izin
izin yang
yang diberikan
diberikan))
Pengecekan
Pengecekan kondisi
kondisi bangunan
bangunan TPS,
TPS, sistem
sistem
penyimpanan
penyimpanan,
, kemasan
kemasan yang
yang digunakan
digunakan,
, sistem
sistem
pelabelan
pelabelan,
, sarana
sarana penunjang
penunjang
Evaluasi
Evaluasi jumlah
jumlah limbah
limbah B3 yang
B3 yang dihasilkan
dihasilkan dan
dan
kapasitas
kapasitas TPS yang
TPS yang ada
ada
Pengecekan
Pengecekan catatan
catatan penyimpanan
penyimpanan limbah
limbah B3 (
B3 (jumlah
jumlah
Limbah
Limbah yg
yg dihasilkan
dihasilkan,
, dikelola
dikelola dan
dan sisa
sisa yang
yang tersimpan
tersimpan
di
di TPS)
TPS)
Pengecekan
Pengecekan pengelolaan
pengelolaan lanjutan
lanjutan LB3 yang
LB3 yang
dihasilkan
dihasilkan
cek
cek dokumen
dokumen manifest
manifest
Pengecekan
Pengecekan pelaporan
pelaporan kegiatan
kegiatan penyimpanan
penyimpanan
sementara
Periode Penyimpanan Sementara LB3
• Penyimpanan sementara Limbah B3 maksimal
90 hari
• Kecuali bagi penghasil limbah dalam jumlah kecil
(< 50 kg/ hari) dapat menyimpan lebih dari 90 hari
dan ada persetujuan.
Hal yang dipertimbangkan :
– Karakteristik LB3 yang disimpan
– Kuantitas ekonomis untuk pengelolaan lebih
lanjut
– Kapasitas tempat penyimpanan
• Penyimpanan sementara LB3 di pengumpul
maksimal 90 hari
PERSYARATAN PRA PENGEMASAN LIMBAH B3
Harus dengan pasti mengetahui karakteristik bahaya dari
setiap limbah B3 yang dihasilkan/dikumpulkan/yang akan
diolahnya (melalui pengujian dilaboratorium rujukan atau
direkomendasikan oleh KLH)
Kemasan untuk limbah B3 harus dalam kondisi baik, tidak
rusak, dan bebas dari pengkaratan serta kebocoran;
Bentuk,
ukuran
dan
bahan
kemasan
limbah
B3
harus
disesuaikan
dengan
karakteristik
limbah
B3
yang
akan
dikemasnya dengan mempertimbangkan segi keamanan dan
kemudahan dalam penanganannya;
Kemasan limbah B3 dapat terbuat dari bahan plastik (HDPE, PP
atau PVC) atau bahan logam (Teflon, baja karbon, SS304,
SS326 atau SS440) dengan syarat bahan kemasan yang
dipergunakan tersebut tidak bereaksi dengan limbah B3 yang
disimpannya;
Prinsip Kemasan
• Mampu mengisolasi limbah dengan baik
• Compatibility limbah
• Compatibility limbah dengan kemasan
• Kemudahan bongkar muat
• Kemudahan inspeksi/ sampling
•
LimbahB3 yang tidak saling cocok, atau limbah B3 dan bahan yang tidak
saling cocok tidak disimpan dlm satu kemasan.
•
Pengisian limbah B3 ke dalam kemasan harus mempertimbangkan
kemungkinan terjadinya pengembangan volume limbah, pembentukan
gas atau terjadinya kenaikan tekanan;
•
Kemasan harus
selalu dalam
keadaan baik
dan jika kemasan
rusak/bocor, limbah B3 harus segera dipindahkan ke kemasan yang
memenuhi persyaratan.
•
Kemasan yang telah berisi limbah B3 harus diberi penandaan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan disimpan dengan memenuhi
ketentuan tentang tata cara dan persyaratan bagi penyimpanan limbah
B3;
•
Terhadap kemasan yang telah berisi limbah B3 wajib dilakukan
pemeriksaan secara teratur oleh pihak penanggung jawab pengelolaan
limbah B3 (penghasil, pengumpul atau pengolah)
•
Pengemasan hanya menggunakan kemasan (drum, tong atau bak
kontainer) yang berada dalam kondisi baik, tidak bocor, berkarat atau
rusak.
•
Limbah B3 yang disimpan dalam satu kemasan adalah limbah yang
sama, atau memiliki karakteristik yang sama, atau dengan limbah lain
yang karakteristiknya saling cocok.
•
Pengisian
limbah
B3
dalam
satu
kemasan
harus
dengan
mempertimbangkan
karakteristik
dan
jenis
limbah,
pengaruh
pemuaian limbah, pembentukan gas dan kenaikan tekanan selama
penyimpanan.
•
Kemasan yang telah diisi harus diberi identifiksi (simbol & label) dan
selalu dalam keadaan tertutup dengan baik.
•
Melakukan pemeriksaan terhadap kondisi kemasan min 1 kali/minggu
PERSYARATAN PENGEMASAN LIMBAH B3
Tutup Karet Label Simbol Cincin pengunci
A : Kemasan drum penyimpanan limbah B3 cair
Mengajukan permohonan rekomendasi kepada Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan melampirkan laporan hasil evaluasi terhadap rancang bangun dari sistem tangki yang akan dipasang.
Tangki dan sistem penunjangnya harus terbuat dari bahan yang saling cocok dengan karakteristik dan jenis limbah B3 yang disimpannya.
Limbah B3 yang tidak saling cocok, tidak ditempatkan secara bersama-sama di dalam tangki.
Tidak digunakan untuk menyimpan limbah B3 mudah menyala atau reaktif.
Tangki wajib dilengkapi dengan penampungan sekunder dengan ketentuan-ketentuan tertentu.
Pemilik atau operator harus melakukan pemeriksaan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali sehari selama sistem tangki dioperasikan.
Pemilik atau operator harus memeriksa sistem perlindungan katodik (jika ada), untuk memastikan bahwa peralatan tersebut bekerja sempurna
Apabila sistem tangki atau sistem pengumpul sekunder mengalami kebocoran atau gangguan yang menyebabkan limbah B3 yang disimpannya terlepas, maka pemilik atau operator harus segera melakukan upaya-upaya penanggulangan dan membuat catatan mengenai uapaya yang telah dilakukan untuk kemudian melaporkannya ke KLH.
PERSYARATAN PEWADAHAN LIMBAH B3 (Tangki)
Penyimpanan Kemasan Limbah B3
Penyimpanan kemasan harus dibuat dengansistem blok. Setiap blok terdiri atas 2 (dua) x 2 (dua) kemasan.
Lebar gang antar blok harus memenuhi persyaratan peruntukannya.
Penumpukan kemasan limbah B3 harus mempertimbangkan kestabilan tumpukan kemasan.
Jarak tumpukan kemasan tertinggi dan jarak blok kemasan terluar terhadap atap dan dinding bangunan penyimpanan tidak boleh kurang dari 1 (satu) meter.
Kemasan-kemasan berisi limbah B3 yang tidak saling cocok harus disimpan secara terpisah, tidak dalam satu blok, dan tidak dalam bagian penyimpanan yang sama.
Penempatan kemasan harus dengan syarat bahwa tidak ada kemungkinan bagi limbah-limbah tersebut jika terguling/ tumpah akan tercampur/masuk ke dalam bak penampungan bagian penyimpanan lain.
Penyimpanan Kemasan Limbah B3
Penyimpanan kemasan harus dibuat dengansistem blok. Setiap blok terdiri atas 2 (dua) x 2 (dua) kemasan.
Lebar gang antar blok harus memenuhi persyaratan peruntukannya.
Penumpukan kemasan limbah B3 harus mempertimbangkan kestabilan tumpukan kemasan.
Jarak tumpukan kemasan tertinggi dan jarak blok kemasan terluar terhadap atap dan dinding bangunan penyimpanan tidak boleh kurang dari 1 (satu) meter.
Kemasan-kemasan berisi limbah B3 yang tidak saling cocok harus disimpan secara terpisah, tidak dalam satu blok, dan tidak dalam bagian penyimpanan yang sama.
Penempatan kemasan harus dengan syarat bahwa tidak ada kemungkinan bagi limbah-limbah tersebut jika terguling/ tumpah akan tercampur/masuk ke dalam bak penampungan bagian penyimpanan lain.
Pola penyimpanan kemasan drum di atas pallet
• Sekitar tangki harus di buat tanggul
yang dilengkapi saluran pembuangan
yang menuju ke bak penampung.
• Bak penampung harus kedap air dan
mampu menampung cairan minimal
110% dari kapasitas maksimum
volume tangki.
• Tangki harus diatur sedemikian rupa
sehingga bila terguling akan terjadi di
daerah tanggul dan tidak menimpa
tangki lain.
• Tangki harus terlindung dari
penyinaran matahari dan masuknya air
hujan secara langsung.
Tempat penyimpanan limbah
B3 dalam jumlah besar
(tangki)
Persyaratan teknis TPS-LB3 :
Persyaratan Umum Bangunan Penyimpanan Limbah B3
Memilki rancang bangun dan luas ruang penyimpanan yang sesuai dengan jenis, karakteristik dan jumlah limbah B3 yang dihasilkan atau akan di simpan.
Terlindung dari masuknya air hujan baik secara langsung maupun tidak langsung;
Dibuat tanpa plafon dan memilki sistem ventilasi udara yang memadai yang dilengkapi dengan kasa atau bahan lain untuk mencegah masuknya burung atau binatang kecil lainnya ke dalam ruang penyimpanan.
Memiliki sistem penerangan (lampu atau cahaya matahari) yang memadai untuk operasional penggudangan atau inspeksi rutin.
Dilengkapi dengan sistem penangkal petir;
Pada bagian luar tempat penyimpanan diberi penandaan (simbol) sesuai dengan tata cara yang berlaku.
Lantai bangunan penyimpanan harus kedap air, tidak bergelombang, kuat dan tidak retak. Lantai bagian dalam dibuat melandai turun ke arah bak penampungan dengan kemiringan maksimum 1%. Pada bagian luar bangunan,kemiringan lantai diatur sedemikian rupa sehingga air hujan dapat mengalir ke arah menjauhi bangunan penyimpanan.
Persyaratan Khusus Bangunan Penyimpanan Limbah B3
A)
Persyaratan bangunan penyimpanan limbah B3 mudah terbakar:
jika bangunan penyimpanan limbah B3 berdampingan dengan gudang,
maka harus di buat tembok pemisah tahan api,
pintu darurat di buat tidak pada tembok tahan api.
jika bangunan penyimpanan limbah B3 dibuat terpisah dengan bangunan
lain, maka jarak minimum dengan bangunan lain adalah 20 meter.
untuk kestabilan struktur pada tembok penahan api dianjurkan agar
digunakan tiang-tiang beton bertulang yang tidak ditembusi oleh kabel
listrik;
struktur pendukung atap terdiri dari bahan yang tidak mudah menyala.
Konstruksi atap di buat ringan, dan mudah hancur bila ada kebakaran,
penerangan, jika menggunakan lampu, harus menggunakan instalasi
yang tidak menyebabkan ledakan/percikan listrik (explotion proof).
Memiliki : sistem pendeteksi dan pemadam kebakaran, persediaan air
untuk pemadam api, hidran pemadam api dan perlindungan terhadap
hidran.
B) Persyaratan bangunan penyimpanan limbah B3
mudah meledak:
•
Konstruksi bangunan baik lantai, dinding maupun atap harus
dibuat tahan ledakan dan kedap air.
•
Konstruksi lantai dan dinding dibuat lebih kuat dari konstruksi
atap, sehingga bila terjadi ledakan yang sangat kuat akan
mengarah ke atas (tidak ke samping).
•
Suhu dalam ruangan harus dapat dikendalikan tetap dalam
kondisi normal.
•
Desain bangunan dirancang sedemikian rupa sehingga
cahaya matahari tidak langsung masuk ke ruang gudang.
C) Persyaratan bangunan penyimpanan limbah B3
mudah reaktif, korosif & beracun:
•
Konstruksi
dinding
harus
dibuat
mudah
lepas,
guna
memudahkan
pengamanan
limbah
B3
dalam
keadaan
darurat;
•
Konstruksi atap, dinding dan lantai harus tahan terhadap
korosi dan api.
D) Persyaratan bangunan untuk penempatan tangki
•
Tangki penyimpanan limbah B3 harus terletak di luar
bangunan tempat penyimpanan limbah B3.
•
Bangunan penyimpanan tangki merupakan konstruksi tanpa
dinding yang memiliki atap pelindung dan memiliki lantai
yang kedap air.
•
Tangki dan daerah tanggul serta bak penampungannya
harus terlindung dari penyinaran matahari secara langsung
serta terhindar dari masuknya air hujan, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Sarana lain yang harus tersedia :
•
peralatan dan sistem pemadam kebakaran;
•
pagar pengaman;
•
pembangkit listrik cadangan;
•
fasilitas pertolongan pertama;
•
peralatan komunikasi;
•
gudang tempat penyimpanan peralatan dan
perlengkapan;
•
pintu darurat;
•
alarm.
Permasalahan Penyimpanan LB3
25
1. Penyimpanan tidak per jenis LB3 2. Tatacara cara penyimpanan LB3
tidak benar.
3. Kapasitas TPS LB3 tidak sesuai degan jumlah LB3 yang dihasilkan 4. Penyimpanan sludge IPAL di luar
TPS LB3
5. Permasalahan jumlah LB3 skala besar dll.
1
2
5
4
3
Tempat penyimpanan sementara LB3
Penandaan LB3 (simbol & label)
?
Tempat Penyimpanan Sementara Oli Bekas
Tempat penyimpanan sementara LB3
DAFTAR PERIKSA TEMPAT
PENYIMPANAN SEMENTARA LB3 (1)
I.
DATA UMUM PERIZINAN
1.
Nomor/tahun/jenis izin
2.
Tanggal terbit
3.
Batas berlaku
4.
Status izin (baru, perpanjangan)
5.
Jenis tempat penyimpanan (gudang,tanki,lain2)
6.
Sumber limbah (sendiri, pihak lain)
7.
Pengawasan terakhir (waktu, status, petugas)
II.
DATA TEKNIS
1.
Kapasitas penyimpanan :padat (M3/ton/kg), cair
(m3/l)
2.
Data limbah B3
a.
Limbah yg dihasilkan : (jenis, bentuk,
sumber/kode, jumlah)
b.
Limbah di TPS : jumlah, kemasan (jenis,
DAFTAR PERIKSA TEMPAT
PENYIMPANAN SEMENTARA LB3 (2)
III.
DATA PENAATAN
1.
PENGEMASAN
a.
Apakah dilakukan pengujian karakteristik LB3 pra
pengemasan setiap 90 hari ?
b.
Apakah pengemasan sesuai dengan jenis & karakteristik LB3
? (bentuk, bahan, simbol dan label )
c.
Apakah kemasan LB3 dalam kondisi baik ? (tdk rusak, bebas
karat, tdk bocor, tdk meluber )
d.
Apakah dilakukan pemeriksaan kemasan setiap minggu ( cek
log book)
2.
PENYIMPANAN
a.
Apakah bagian luar tempat penyimpanan diberi simbol sesuai
dengan jenis dan karakteristik LB3 ?
b.
Apakah LB3 yg tersimpan terlindung dari hujan ?
c.
Apakah tempat penyimpanan memp sistim ventilasi ?
d.
Apakah saluran dan bak penampungan berfungsi dengan baik
?
e.
Apakah penyimpanan limbah dilakukan dalam sistim blok atau
sel ?
DAFTAR PERIKSA TEMPAT
PENYIMPANAN SEMENTARA LB3
(3)
f.
Apakah masing2 blok dipisahkan oleh gang minimal 60
cm / tanggul pemisah
g.
Apakah tumpukan limbah dalam keadaan stabil ( mis
tumpukan tidak lebih dari 3 lapis dan jarak dgn atap
minimal 1 meter) ?
h.
Apakah limbah disimpan lebih dari 90 hari (check log
book) ?
i.
Periksa log book / manifest kapan limbah terakhir diolah,
dan atau dimanfatkan, dan atau diserahkan kepada
pengumpul ? (tanggal, jumlah dan no. manifest)
3.
PEMANTAUAN
a.
Apakah dilakukan pemantauan thd jumlah dan jenis LB3
yg dihasilkan setiap bulan (periksa log book ) ?
b.
Apakah dilakukan pemantauan thd jumlah dan jenis LB3
yg dikelola sendiri atau pihak ketiga (periksa hasil
DAFTAR PERIKSA
TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA LB3 (5)
5.
PELAPORAN
a.
Apakah dilakukan pelaporan secara berkala (MenlH, Gubernur,
Bupati/Walikota) ?
IV.
LAIN-LAIN ( Berkaitan dengan peralatan penunjang dan tanggap
darurat di lokasi penyimpanan)
a.
Apakah peralatan pemadam kebakaran dlm keadaan baik ?
b.
Apakah fasilitas P3K yg tersedia memadai ?
c.
Apakah pagar pengaman disekitar lokasi TPS berfungsi dgn baik
dan memadai ?
d.
Apakah tersedia pintu darurat dan route evakuasi di TPS dan glm
keadaan berfungsi ?
e.
Apakah house keeping dan kebersihan disekitar TPS dlm
keadaan baik
V.
STATUS PENAATAN
(Status penaatan dan temuan dilengkapi dengan bukti )
VI.
TINDAK LANJUT
(Tindak lanjut temuan dan komitmen perusahaan : kegiatan dan
waktunya )
Penghasil LB3 dan pemegang izin PLB3 wajib melakukan
pelaporan rutin PLB3 (neraca LB3) sekurang-kurangnya 3
bulan sekali kepada KNLH dengan tembusan Gubernur
dan Walikota/Bupati
Pelaporan dokumen limbah B3 (manifest LB3)
PELAPORAN PLB3
Pelaporan :
-
Memudahkan pengawasan PLB3 sejak dihasilkan, diangkut,
diolah, dimanfaatkan, diekspor, dan ditimbun (dilandfill).
- Mengetahui penyebaran limbah B3 dan juga ketaatan
dari setiap penghasil dan pengelola limbah B3.
- Untuk mengetahui kinerja PLB3 yang dilakukan oleh
pengelola LB3
- Sebagai bahan pertimbangan dalam pemberian
perpanjangan izin PLB3
Uraian Limbah B3 Satuan JUMLAH LIMBAH B3 Keterangan Perlakuan PLB3 Dihasilkan Dikelola Disimpan di TPS menunggu pengelolaan lebih lanjut Tidak Dikelola / disimpan > 90 hr A. Sumber Dari Proses Produksi
1. Ton
2. Ton
3. Ton
4. Ton
5. Ton
B. Sumber Dari Luar Proses Produksi
6. Ton
7. Ton
8. Ton
9. Ton
10. Ton
TOTAL Ton ... (A) ...(B) ... (C) ... (D)
Persentase %
Persentase jumlah limbah B3 yang dikelola = Kinerja Pengelolaan Limbah B3 = [A - D]/A * 100% = ... % Persentase jumlah limbah B3 yang belum dikelola = D/A * 100% = ... % Cat : D = [A-(B+C)]