• Tidak ada hasil yang ditemukan

GINEKOMASTIA TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GINEKOMASTIA TEORI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Ginekom

Ginekomastia merupakan istilah yang astia merupakan istilah yang berasal dari berasal dari bahasa Ybahasa Yuunani yaitunani yaitu gyvec gyvec yangyang  berar

 berarti ti pereperempuan mpuan dandan mamastostoss yanyang g berberarti arti paypayudaudara, ra, yanyang g dapdapat at diadiartikrtikan an sebsebagaiagai  payudara

 payudara seperti seperti perempuan. perempuan. Ginekomastia Ginekomastia berhubungan berhubungan dengan dengan beberapa beberapa kondisi kondisi yangyang meny

menyebaebabkabkan n pempembesbesaran aran abnabnormormal al dardari i jarijaringangan n paypayudaudara ra padpada a pripria. a. GinekoGinekomastiamastia merup

merupakan akan pempembesabesaran ran jinjinak ak paypayudaudara ra laklaki-lai-laki ki yayang ng diadiakibkibatkatkan an proprolifliferaserasi i komkomponponenen k

kelelenenjajarr. Gi. Gi nekomasnekomas tia tia biasabiasa nya nya ditemuditemu kan kan secarsecar a a kekebebetutulalan n sasaat pemat pemererikiksasaanan kesehatan rutin atau dapat dalam bentuk benjolan yang terletak dibawah regio areola baik  kesehatan rutin atau dapat dalam bentuk benjolan yang terletak dibawah regio areola baik  unilateral maupun bilateral yang nyeri saat ditekan, atau pembesaran payudara yang progresif  unilateral maupun bilateral yang nyeri saat ditekan, atau pembesaran payudara yang progresif  yang tidak menimbulkan rasa sakit.

yang tidak menimbulkan rasa sakit.2,72,7

Jaringan payudara pada kedua jenis kelamin pria dan wanita secara histologi sama Jaringan payudara pada kedua jenis kelamin pria dan wanita secara histologi sama saat lahir dan cenderung untuk pasif selama masa anak-anak sampai pada saat pubertas. ada saat lahir dan cenderung untuk pasif selama masa anak-anak sampai pada saat pubertas. ada kebanyakan pria, proliferasi sementara duktus dan jaringan mesenkim sekitar terjadi saat kebanyakan pria, proliferasi sementara duktus dan jaringan mesenkim sekitar terjadi saat masa pematangan seksual, yang kemudian diikuti in!olusi dan atrofi duktus. "ebaliknya, masa pematangan seksual, yang kemudian diikuti in!olusi dan atrofi duktus. "ebaliknya, duk

duktus tus paypayudaudara ra dan dan jarjaringingan an perperiduiduktal ktal padpada a wanwanita ita teruterus s memmembesbesar ar dan dan memmembenbentuk tuk  term

terminainal l acinacini, i, yanyang g memmemerluerlukan kan estrestrogeogen n dan dan proprogestgesteroeron n karkarena ena stimstimulaulasi si estrestrogeogenn terhadap jaringan payudara dilawan dengan efek androgen, ginekomastia dipertimbangkan terhadap jaringan payudara dilawan dengan efek androgen, ginekomastia dipertimbangkan sejak dulu akibat ketidakseimbangan antara hormon tersebut.

sejak dulu akibat ketidakseimbangan antara hormon tersebut.

Ginekomastia merupakan kelainan bentuk jinak yang terjadi sekitar #$% dari seluruh Ginekomastia merupakan kelainan bentuk jinak yang terjadi sekitar #$% dari seluruh kelainan payudara pada laki dan sekitar &'% dari kelainan benjolan pada payudara kelainan payudara pada laki dan sekitar &'% dari kelainan benjolan pada payudara laki-laki. (erbagai

laki. (erbagai studi populasi studi populasi banybanyak ak menemmenemukan ginekomastukan ginekomastia. )da ia. )da tiga tiga distribdistribusi usi perioperiodede usi

usia a terterserisering ng terjterjadiadinya nya ginginekoekomasmastia tia ataatau u perperubaubahan han paypayudaudara ra yanyang g padpada a umuumumnymnyaa dipengaruhi hormon. eriode pertama ditemukan saat neonatus yang terjadi sekitar #$-*$% dipengaruhi hormon. eriode pertama ditemukan saat neonatus yang terjadi sekitar #$-*$% dari seluruh kelahiran akibat penyaluran estrogen melalui plasenta. eriode kedua terjadi saat dari seluruh kelahiran akibat penyaluran estrogen melalui plasenta. eriode kedua terjadi saat  pubertas,

 pubertas, yaitu yaitu dimulai dimulai saat saat umur +$ umur +$ tahun tahun dan dan puncaknya antpuncaknya antara ara usia usia +-+ +-+ tahun. tahun. eriodeeriode ketiga ditemukan pada orang dewasa yang terjadi antara usia '$-&$ tahun. aktor ras tidak  ketiga ditemukan pada orang dewasa yang terjadi antara usia '$-&$ tahun. aktor ras tidak   berpengaruh terhadap kejadian ginekomastia.

 berpengaruh terhadap kejadian ginekomastia.

1 1

(2)

BAB II BAB II TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi Payudara 2.1. Anatomi Payudara

ada pria dan wanita payudara adalah sama sampai masa pubertas, sampai estrogen ada pria dan wanita payudara adalah sama sampai masa pubertas, sampai estrogen dan

dan hormonhormon--hormonhormon lainnya mempengaruhi perkembangan payudara pada wanita dan pria. lainnya mempengaruhi perkembangan payudara pada wanita dan pria. ay

ayudaudara ra terterdiri diri dardari i jarijaringangan n kelkelenjaenjar r fibfibrosa rosa dan dan lemlemak. ak. JariJaringangan-jn-jarinaringan gan iniini terpisah dari otot-otot dinding dada, otot pektoralis dan seratus anterior oleh jaringan ikat. terpisah dari otot-otot dinding dada, otot pektoralis dan seratus anterior oleh jaringan ikat. "edikit di bawah pusat payudara dewasa terdapat puting /papila mamaria0, tonjolan yang "edikit di bawah pusat payudara dewasa terdapat puting /papila mamaria0, tonjolan yang  berpigmen

 berpigmen dikelilingi dikelilingi oleh oleh areola, areola, puting puting mempunyai mempunyai perforasi perforasi pada pada ujungnya ujungnya dengandengan  beberapa

 beberapa lubang lubang kecil-kecil, kecil-kecil, apertura apertura duktus duktus laktiferosa. laktiferosa. 1ub1uberkel-tuberkel erkel-tuberkel montgomerymontgomery adalah kelenjar lemak pada permukaan areola.

adalah kelenjar lemak pada permukaan areola.

Gambar +. )natomi ayudara a

Gambar +. )natomi ayudara anita /kiri0 nita /kiri0 dan )natomi ayudara ria /kanan0dan )natomi ayudara ria /kanan0 Jaring

Jaringan an kelenjkelenjar ar membemembentuk +'-2' lobus yang ntuk +'-2' lobus yang tersusutersusun n radier di radier di sekitar puting dansekitar puting dan dipisahkan oleh jaringan lemak yang ber!ariasi jumlahnya, yang mengelilingi jaringan ikat dipisahkan oleh jaringan lemak yang ber!ariasi jumlahnya, yang mengelilingi jaringan ikat /stroma0 di antara lobus-lobus. "etiap lobus berbeda, sehingga penyakit yang menyerang satu /stroma0 di antara lobus-lobus. "etiap lobus berbeda, sehingga penyakit yang menyerang satu lobus tidak menyerang lobus lainnya. 3rainase atau lobus menuju ke dalam sinus laktiferosa, lobus tidak menyerang lobus lainnya. 3rainase atau lobus menuju ke dalam sinus laktiferosa, ya

yang ng kekemumudidian an bebermrmuauara ra ke ke puputitingng. . 3i 3i babanynyak ak temtempapat t jarjariningagan n ikikat at akakan an mememamadadatt membe

membentuk pita ntuk pita fibrosa yang tegak lurus fibrosa yang tegak lurus terhadterhadap substansi lemak, mengikat lapisan dalamap substansi lemak, mengikat lapisan dalam

2 2

(3)

dari fasia subkutan payudara pada kulit. ita ini yaitu ligamentum cooper, merupakan ligamentum suspensorium dari payudara.

4askularisasi 5

 ). 6ammaria interna, ). 1horacalis nternus, ). 1horacalis 8ateralis, ). )cromiothoracic. "elain itu terdapat pasokan darah juga dari cabang ). ntercostalis dan ). "ubscapilaris.

 3rainase !ena melalui pembuluh darah sesuai pasokan arteri.

(4)

)liran 8imfe 5

 embuluh getah bening aksila 5

9G( interpektoral /:otter;s0 dan 9G( sepanjang !ena aksilaris dan cabang-cabangnya di bagi kedalam beberapa le!el 5

 8e!el  /8ow a<illa0 5 9G( terletak di bawah otot pektoralis minor.

 8e!el  /6id a<illa0 5 9G( terletak dibelakang otot pektoralis minor 

 8e!el  /)pical a<illa0 5 9G( terletak di atas otot pektoralis minor, di puncak a<illa.

 embuluh getah bening mammaria interna

embuluh getah bening di daerah tepi medial bawah payudara.

(5)

2.2. Ginekomatia 2.2.1. De!inii

Ginekomastia merupakan istilah yang  berasal dari bahasa Yunani yaitu gyvec  yang  berarti perempuan dan mastos yang berarti  payudara, yang dapat diartikan sebagai  payudara seperti perempuan. Ginekomastia  berhubungan dengan beberapa kondisi yang menyebabkan pembesaran abnormal dari  jaringan payudara pada pria. Ginekomastia merupakan pembesaran jinak payudara laki-laki yang diakibatkan proliferasi komponen kelenjar. Ginekomastia biasanya ditemukan secara kebetulan saat pemeriksaan kesehatan rutin atau dapat dalam bentuk benjolan yang terletak dibawah regio areola baik unilateral maupun bilateral yang nyeri saat ditekan atau  pembesaran payudara yang progresif yang

tidak menimbulkan rasa sakit. Gambar 2. Ginekomastia

Ginekomastia adalah pembesaran jinak dari payudara laki-laki yang

dapat terjadi akibat perubahan hormal pada laki-laki, bayi, remaja,

ataupun tua. Pertumbuhan payudara juga bisa disebabkan oleh

obat-obatan, perubahan fsiologis dan kondisi medis yang mengubah

keseimbangan dari androgen dan estrogen.Kelainaninijuga dapat dikaitkan

dengan kelainan kromosom Klineelter syndrome.Pada pasien !"# tertentu

yang menerima terapi anti-retro$iral juga mungkin hadir dengan

%ondition.

(6)

Klasifkasiberdasarkan American Society of Plastic Surgeon '

Grade

"' pembesaran payudara

ke%il dengan pembesaranke%il

(sebesarkan%ing) jaringan sekitar areola

Grade ""' pembesaran payudara sedang, melebihi batas areola dengan

tepi yang tidak jelas pada dada

Grade """' pembesaran payudara sedang melebihi batas areola dengan

tepi yang berbeda dari dada dengan redundansi kulit

Grade "# 'pembesaran payudara besar dengan kulit redundansi

(kelebihan) dan adanya eminisasi payudara

2.2.2 P"E#ALENSI

Ginekomastia merupakan kelainan bentuk jinak yang terjadi sekitar #$% dari seluruh kelainan payudara pada laki dan sekitar &'% dari kelainan benjolan pada payudara laki-laki.2 (erbagai studi populasi banyak menemukan ginekomastia. )da tiga distribusi periode usia tersering terjadinya ginekomastia atau perubahan payudara yang pada umumnya dipengaruhi hormon. eriode pertama ditemukan saat neonatus yang terjadi sekitar #$-*$% dari seluruh kelahiran akibat penyaluran estrogen melalui plasenta. eriode kedua terjadi saat puberitas, yaitu dimulai saat umur +$ tahun dan puncaknya antara usia +-+ tahun. eriode ketiga ditemukan pada orang dewasa yang terjadi antara usia '$-&$ tahun. aktor ras tidak berpengaruh terhadap kejadian ginekomastia.+,2,+$

1abel +. re!alensi terjadinya ginekomastia berdasarkan penelitian2

(7)

2.2.$ ETI%L%GI

Ginekomastia dapat diklasifikasikan berdasarkan etiologinya. Ginekomastia idiopatik  terjadi sekitar 7'% dari kasus. 9eadaan fisiologis terjadi pada bayi baru lahir dan usia dewasa saat memasuki pubertas. ada bayi baru lahir, jaringan payudara yang membesar   berasal dari interaksi estrogen ibu melalui transplasenta. Ginekomastia pada orang dewasa sering

ditemukan saat puberitas dan sering bersifat bilateral. Ginekomastia pada masa remaja terjadi  pada 2= remaja. 3an bertahan sampai beberapa bulan. Jika ginekomastia selama masa puber 

ini menetap maka disebut ginekomastia esensial. 2, ++,,

9ondisi patologik diakibatkan oleh defisiensi testosteron, peningkatan produksi estrogen atau peningkatan kon!ersi androgen ke estrogen. 9ondisi patologik juga didapatkan  pada anorchia kengenital, klinefelter sindrom, karsinoma adrenal, kelainan hati dan malnutrisi.2

enggunaan obat-obatan juga dapat menyebabkan ginekomastia. >bat-obat penyebab ginekomastia dapat dikategorikan berdasarkan mekanisme kerjanya. 1ipe pertama adalah yang  bekerja seperti estrogen, seperti diethylstilbestrol, digitalis, dan juga kosmetik yang mengandung estrogen. 1ipe kedua adalah obat-obat yang meningkatkan pembentukan estrogen endogen, seperti gonadotropin.1ipe ketiga ada la h oba t yan g men gha mba t sintesis dan kerja testosteron, seperti ketokona?ole,metronida?ole, dan cimetidine. 1ipe terakhir adalah obat yang tidak diketahui mekanismenya seperti captopril, antidepresan trisiklik, dia?epam dan heroin.2,

1abel 2. @tiologi Ginekomastia

(8)

1abel  . >bat-obat yang bisa mengakibatkan ginekomastia2

(9)

2.2.&. Pato'enei

(10)

Jaringan payudara pada kedua jenis kelamin pria dan wanita secara histologi sama saat lahir dan cenderung untuk pasif selama masa anak-anak sampai pada saat pubertas. ada kebanyakan pria, proliferasi sementara duktus dan jaringan mesenkim sekitar terjadi saat masa pematangan seksual, yang kemudian diikuti in!olusi dan atrofi duktus. "ebaliknya, duktus payudara dan jaringan periduktal pada wanita terus membesar dan membentuk  terminal acini, yang memerlukan estrogen dan progesteron karena stimulasi estrogen terhadap jaringan payudara dilawan dengan efek androgen, ginekomastia dipertimbangkan sejak dulu akibat ketidakseimbangan antara hormon tersebut.

6asa transisi dari prepuber ke post puber diikuti oleh peningkatan $ kali lipat hormon testosteron dan  kali lipat hormon estrogen. 9etidakseimbangan relatif antara le!el estrogen dan androgen menghasilkan ginekomastia. erubahan rasio estrogen dan androgen ditemukan pada pasien ginekomastia yang berhubungan dengan obat-obatan, neoplasma adrenal dan testis, sindrom 9linefelter, tirotoksikosis, sirosis, hipogonadisme, malnutrisi dan  penuaan.

@stradiol adalah hormon pertumbuhan pada payudara yang dapat meningkatkan  proliferasi jaringan payudara. "ebagian estradiol pada pria didapat dari kon!ersi testosteron dan adrenal estron. 6ekanisme dasar ginekomastia adalah penurunan produksi androgen,  peningkatan produksi estrogen dan peningkatan a!ailabilitas prekursor estrogen untuk 

kon!ersi estradiol.

a. eningkatan konsentrasi estrogen serum

 Aormalnya testis pria dewasa menghasilkan +' persen estradiol dan kurang dari '  persen estron dalam sirkulasi. 3an &' persen estradiol dan lebih dari *' persen estron diproduksi di jaringan ekstragonad melalui aromatisasi prekusor. rekusor utama dari estradiol adalah testosterone, *'% dihasilkan oleh testis. )ndrostenedion, androgen yang disekresikan oleh kelenjar adrenal, menjadi prekursor pada pembentukan estron. 1empat ekstragrandular yang penting terhadap aromatisasi adalah jaringan adipose, hati dan otot. 3erajat inter!ensi substansial antara estron dan estradiol terjadi melalui reduktase en?im +7-kortikosteroid yang juga mengkatalis kon!ersi androstenedion ke testosteron.

eningkatan patologis dari konsentrasi estrogen dalam serum ditemukan  pada beberapa keadaan. 1umor sel 8eydig dan neoplasma adrenokortikal feminis mensintesis 1

(11)

dan menghasilkan jumlah estrogen yang meningkat. )romatisasi prekusor estrogen yang meningkat terjadi pada sel sertoli atau tumor seksual testis, tumor sel-germ testis terdiri dari  jaringan tropoblastik, beberapa kanker nontropoblastik dan pada pasien obesitas, penyakit

hati, hipertiroidisme, feminisasi testicular atau pada sindrom 9linefelter, pria yang mengkonsumsi spironolakton. eningkatan aromatisasi juga ditemukan pada penuaan, yang menggambarkan peningkatan lemak tubuh. eningkatan idiopatik pada aromatisasi ekstraglandular, biasanya berhubungan dengan aromatase janin yang mengakibatkan produksi estrogen perifer yang masif.

6eskipun globulin pengikat hormon seksual sama-sama mengikat estrogen dan androgen, namun afinitas pengikatan terhadap androgen lebih besar daripada estrogen. 9emudian, obat-obatan seperti spironolakton dan ketokona?ol yang dapat memecah ikatan steroid dengan globulin, memecah estrogen lebih mudah daripada endrogen pada konsentrasi yang rendah. "ituasi lain dimana le!el sirkulasi estrogen bebas dapat meningkat antara lain metabolisme estrogen yang menurun, sebuah mekanisme yang menyebabkan ginekomastia  pada pasien dengan sirosis. Bal ini tidak sepenuhnya benar karena laju klearens metabolic

dari estrogen normal pada pasien sirosis. 9onsumsi estrogen baik sengaja maupun sebagai obat, juga dapat memicu peningkatan dari konsentrasi estrogen total dan bebas dan menimbulkan ginekomastia pada beberapa pasien. )kti!asi dari reseptor estrogen pada  jaringan payudara dapat terjadi pada konsumsi obat yang memiliki struktur yang sama

dengan esterogen seperti digoksin.

 b. enurunan konsentrasi androgen serum

eningkatan rasio estrogen-androgen akan ditemukan pada pasien dengan le!el estrogen yang normal atau meningkat tapi mengalami penurunan konsentrasi androgen. enurunan sekresi androgen biasanya ditemukan pada pria tua sebagai akibat dari  proses penuaan, pasien dengan hipogonadisme primer atau sekunder, pasien dengan kekurangan en?im testikuler atau pada konsumsi obat seperti spironolakton dan ketokona?ol yang menginhibisi biosintesis testosterone. enurunan sekresi juga ditemukan pada keadaan hiperesterogenik, baik pada supresi hormone 8B hipofisis yang diinduksi estrogen, yang menghasilkan supresi sekresi hormone testosterone, maupun pada inhibisi akti!itas en?im sitokrom -'$c +7 di testis yang di induksi estrogen yang dibutuhkan pada biosintesis testosterone. @fek yang sama terlihat pada stimulasi 8B pada sel interstisial testis yang terjadi  pada hipogonadisme primer, gonadotropinkorionik yang dihasilkan oleh tumor germ-sel

(12)

testikuler dan ekstragonad dan pada beberapa neoplasma nontropoblastik, seperti tumor paru- paru, abdomen, hati atau ginjal. 8e!el gonadotropin serum yang tinggi menstimulasi akti!itas aromatase sel interstisial dan peningkatan sekresi estradiol yang kemudian menginhibisi akti!itas en?im sitokrom -'$c +7. 8e!el testosterone serum juga dapat turun sebagai akibat peningkatan aromatase testosterone ke estradiol pada beberapa kondisi berhubungan dengan ginekomastia atau peningkatan klirens dari sirkulasi melalui akti!itas reduktase cincin reduktase-) testosterone hepatic sebagai akibat konsumsi alcohol. 9arena androgen terikat erat dengan globulin pengikatan hormon seks, maka kondisi-kondisi yang meningkatkan le!el dari protein ini dapat mengakibatkan konsentrasi androgen bebas rendah, terutama jika kondisi tersebut juga menurunkan produksi androgen.

c. 6asalah reseptor androgen

3efek pada struktur dan fungsi dari reseptor androgen yang ada pada pasien dengan sindrom insensiti!itas androgen komplit atau parsial atau pelepasan androgen dari reseptor  androgen payudara oleh obat seperti spironolakton, cyproterone asetat, flutamide cimetidine atau cimetidine mengakibatkan efek yang tidak diinginkan pada jaringan payudara.

d. Bipersensiti!itas pada jaringan payudara

Ginekomastia terjadi jika jaringan payudara pada pria memiliki sensiti!itas yang meningkat pada estrogen. 6eskipun peningkatan akti!itas aromatase ditemukan pada pasien ginekomastia. )romatase androgen ke estrogen dalam jaringan payudara merupakan  penyebab dari ginekomastia idiopatik. Ginekomastia yang terjadi pada neonatus biasanya diikuti pada masa pubertas yang mendukung bahwa jaringan glanduler payudara lebih sensitif  terhadap stimulasi estrogen pada beberapa pria dibandingkan pria lainnya.

Bormon utama pada laki-laki adalah testosteron, yang dihasilkan testis . ada wanita hormon utama adalah estrogen, yang dikeluarkan oleh o!arium. 9edua hormon tersebut masing-masing diproduksi oleh kedua kelenjar. @strogen juga diproduksi di testis dan sejumlah testosteron juga diproduksi di o!arium. Ginekomastia terjadi karena ketidakseimbangan antara estrogen /yang menstimuli jaringan payudara0 dan androgen /yang menghambat stimulus0.

(13)

Gambar . roses terbentuknya estrogen yang menyebabkan ginekomastia

2.2.(. Dia'noi

8angkah pertama dalam e!aluasi klinik adalah menetapkan bahwa benjolan ini adalah ginekomastia. 9eadaan yang paling sulit dibedakan dengan ginekomastia adalah pembesaran  jaringan lemak subareolar payudara tanpa proliferasi kelenjar /psuedoginekomastia0.

asien dengan pseudoginekomastia memiliki badan obesitas menyeluruh dan tidak  mengeluhkan nyeri. 3an sebagai tambahan dapat dilakukan pemeriksaan payudara. emeriksaan yang baik dengan meletakkan tangan pasien dibelakang kepala sambil pasien  baring. emeriksa meletakkan ibu jari pada sisi yang satu dan jari kedua diletakkan pada sisi

lain lalu memeriksa dengan seksama. ada pasien ginekomastia akan didapatkan benjolan yang kenyal dan berbatas tegas dan berada ditengah dan puting susu serta mudah dipalpasi. "edangkan pada pseudoginekomastia tidak ada hambatan saat kedua jari dipertemukan.

(14)

Gambar . Cara pemeriksaan fisik dalam mendiagnosis ginekomastia

(iasanya ginekomastia terjadi asimetrik. Ginekomastia unilateral biasanya menandakan adanya pertumbuhan ginekomastia bilateral. 6eskipun kelainan seperti neurofibroma, limpangioma, hematoma, lipoma dan kista dermoid dapat mengakibatkan  pembesaran unilateral, namun yang paling harus dibedakan ialah dengan karsinoma payudara yang terjadi pada pria kurang dari +%. 9anker payudara pada pria biasanya massanya unilateral, keras, terfiksasi pada jaringan dibawahnya, adanya dimpling, retraksi atau crusting  puting susu, keluarnya cairan dari puting susu atau adanya limfadenopati aksilla.

Gambar '. Ginekomastia asimetris

(15)

"etelah diagnosis ginekomastia dapat dibuat, beberapa etiologi lain dapat diketahui melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. 3ari anamnesis didapatkan rasa sakit pada  payudara. :iwayat penggunaan obat-obatan dan juga riwayat kelainan hati dan ginjal menjadi

hal penting dalam menetapkan etiologi. :iwayat penurunan berat badan, takikardi, gemetar, diaporesis dan hiperdefekasi dapat membantu ke arah hipertiroid. ada pemeriksaan fisik  dilakukan palpasi pada payudara untuk membedakan dengan pembesaran akibat jaringan lemak. emeriksaan palpasi pada testis juga perlu dilakukan untuk menilai apakah ada rasa sakit atau tidak. Gejala-gejala dan hipogonadisme juga perlu di periksa, seperti penurunan libido, impotensi, penurunan kekuatan dan juga atrofi testis. emeriksaan yang teliti terutama untuk massa di abdomen, dapat membantu dalam menemukan kanker adrenocortical.

6ammografi atau A) sangat membantu dalam membedakan kanker atau ginekomastia, meskipun biopsy bedah harus dilakukan jika kedua prosedur sebelumnya tidak  menunjukkan adanya proses keganasan. ada pasien dengan kemungkinan neoplasma testikular dapat dilakukan D"G testis.

ada pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan pemeriksaan kadar serum hormon-hormon tertentu untuk dapat menentukan etiologi, sepert i pemeriksaan gonadotropin korionik  serum /hCG0, testosterone, estradiol dan 8B.

2.2.). Penata*akanaan

enanganan ginekomastia dilakukan berdasarkan penyebabnya. "ecara umum tidak  ada pengobatan bagi ginekomastia fisiologis. 1ujuan utama pengobatan adalah untuk  mengurangi kesakitan dan menghindari komplikasi. enanganan ginekomastia meliputi tiga hal yaitu obser!asi, medikamentosa dan operasi.

2.2.#.+. >bser!asi

>bser!asi dilakukan pada pasien-pasien yang mendapatkan terapi obat-obatan yang  biasa menyebabkan ginekomastia. enggunaan obat-obatan tersebut dihentikan dan pasien

die!aluasi setelah + bulan. Jika ginekomastia terjadi akibat obat-obatan, maka penghentian konsumsi obat-obatan tersebut akan menyebabkan berkurangnya rasa sakit pada payudara. enggantian obat yang menyebabkan ginekomastia dengan obat lainnya dapat dilakukan.

(16)

"ebagai contoh, ketika hendak memberikan obat calcium channel blocker pada orangtua, penggunaan nifedipine lebih berpotensi timbulnya ginekomastia, dibandingkan dengan !erapamil dan juga diltia?em. 9eadaan yang sama juga terjadi pada penggunaan histamin reseptor atau parietal cell proton-pump. enggunaan obat cimetidine lebih memiliki resiko dibandingkan ranitide dan juga omepra?ole.

>bser!asi juga dapat dilakukan pada keadaan fisiologis, termasuk pasien usia  pubertas dan memiliki pemeriksaan fisik dan testis yang normal. asien tersebut die!aluasi

selam # bulan

2.2.#.2. 6edikamentosa

dentifikasi kelainan penyebab ginekomastia dapat membantu meringankan  pembesaran payudara. >bat-obat yang dapat digunakan sebagai berikut 5

a0 Clomiphene /anti estrogen0 dapat diberikan dengan dosis '$-+$$ mg setiap hari selama #  bulan. @fek samping obat ini dapat mengakibatkan gangguan penglihatan, muntah dan  bintik merah.

 b0 1amo<ifen /antagonis estrogen0 dapat diberikan dengan dosis +$-2$ mg dua kali sehari selama  bulan. @fek samping obat ini dapat mengganggu epigastrium dan mual.

c0 3ana?ol, obat testosteron sintetik, yang menghambat sekresi 8B dan "B dan menurunkan sintesis estrogen di testis. 3iberikan dengan dosis 2$$ mg dua kali sehari. @fek samping obat ini adalah akne, penambahan berat badan, retensi cairan, mual dan hasil fungsi hati yang abnormal.

d0 1estolactone /inhibitor aromatisasi0, diberikan '$ mg sehari selama # bulan. @fek  samping obat ini adalah mual, muntah dan udem.

2.2.#.. >peratif 

engobatan dengan bedah bertujuan mengembalikan bentuk normal payudara dan memperbaiki kalainan payudara, puting dan areola. engobatan operatif dilakukan jika respon obat-obatan tidak mencukupi. embedahan yang bersifat kuratif dapat dilakukan pada tumor yang menyerang penghasil estrogen atau hCG.

(17)

)da 2 jenis operasi yang dapat dilakukan yaitu "urgical resection /subcutaneous mastectomy0 dan 8iposuctio-assisted mastectomy.

a. "urgical :esection /"ubkutaneus 6astektomi0

)da beberapa jenis irisan pada eksisi payudara laki-laki. Jenis irisan yang sering dilakukan adalah dengan insisi intra-areolar atau ebster incision. nsisi ebster dibuat sepanjang lingkaran areola bagian bawah dan dengan panjang irisan yang ber!ariasi tergantung dari areola pasien. nsisi lain yang digunakan adalah insisi tran!ersal yang melewati papilla mamae. nsisi ini memiliki bukaan yang terbatas. 1riple-4 incision memiliki  bukaan yang paling besar namun jarang digunakan saat sekarang. "ebelum operasi, dokter   bedah harus menentukan garis insisi dan memperkirakan kedalaman jaringan lemak dan  jaringan payudara yang akan dikeluarkan. "elain itu ada teknik 8etterman dan juga teknik 

yang digunakan jika ginekomastia bersifat masif.

Gambar #. /a0 ebster incision, /b0 ebster incision yang diperlebar ke arah medial dan lateral, /c0 1rans!erse incision, /d0 1riple-4 incision, /e0 1eknik yang paling sering digunakan untuk reseksi kulit dan transposisi puting susu /8etterman 1echniEue0, /f0 1eknik yang digunakan pada ginekomastia massif.

(18)

 b. 8iposuctio-assisted mastectomy 8iposuctio-assisted mastectomy merupakan salah satu jenis operasi untuk pseudognikomastia. nsisi dibuat sekitar + cm diatas areola, lalu jaringan kelenjar dan parenkim disedot keluar. 3iperkenalkan pertama kali pada tahun +*&$an. "ekarang digunakan ultrasonic liposuction yang meningkatkan hasil koreksi payudara. 9omplikasi  pascaoperasi ini lebih kecil dibandingkan dengan operasi open mastektomi.

 Gambar 7. "ebelum dan setelah operasi 8iposuction-assisted mastectomy

2.2.+. Pro'noi

rognosis dari ginekomastia baik untuk semua etiologi. "uatu studi menunjukkan *$% pasien ginekomastia fisiologis membaik dalam 2 tahun. asien ginekomastia akibat keadaan patologik dapat membaik dengan terapi obat dan pembedahan.

(19)

BAB III PENUTUP

$.1. Keim,u*an

Ginekomastia merupakan kelainan bentuk jinak yang terjadi sekitar #$% dari seluruh kelainan payudara pada laki dan sekitar &'% dari kelainan benjolan pada payudara laki-laki.

Ginekomastia berhubungan dengan beberapa kondisi yang menyebabkan pembesaran abnormal dari jaringan payudara pada pria. Ginekomastia merupakan pembesaran jinak   payudara laki-laki yang diakibatkan proliferasi komponen kelenjar. Ginekomastia biasanya

ditemukan secara kebetulan saat pemeriksaan kesehatan rutin atau dapat dalam bentuk   benjolan yang terletak dibawah regio areola baik unilateral maupun bilateral yang nyeri saat

ditekan atau pembesaran payudara yang progresif yang tidak menimbulkan rasa sakit.

Ginekomastia dapat diklasifikasikan berdasarkan etiologinya. Ginekomastia idiopatik  terjadi sekitar 7'% dari kasus. 9eadaan fisiologis terjadi pada bayi baru lahir, masa pubertas dan lanjut usia /memasuki usia '$-&$ tahun0. 9ondisi patologik diakibatkan oleh defisiensi testosteron, peningkatan produksi estrogen atau peningkatan kon!ersi androgen ke estrogen misalnya pada sindrom klinefelter, karsinoma adrenal, kelainan hati dan lain-lain juga bisa menyebabkan ginekomastia. "elain itu, penggunaan obat-obatan juga dapat menyebabkan terjadinya ginekomastia.

enanganan ginekomastia dilakukan berdasarkan penyebabnya. "ecara umum tidak  ada pengobatan bagi ginekomastia fisiologis. 1ujuan utama pengobatan adalah untuk  mengurangi kesakitan dan menghindari komplikasi. enanganan ginekomastia meliputi tiga hal yaitu obser!asi, medikamentosa dan operasi.

$.2. Saran

Dntuk mencegah dan mengontrol resiko ginekomastia, hal berikut dapat dilakukan 5

• Bindari penyalahgunaan narkoba dan doping, termasuk steroid, heroin dan lain-lain. • Bindari konsumsi alkohol, meskipun sedikit.

• eriksa ulang obat-obat harian yang dikonsumsi dan konsultasi ke dokter.

DA-TA" PUSTAKA

(20)

+. (raunstein G3. Gynecomastia. A@J6 Fserial online +** eb Fcited 2$$* 3es 2&H 2&5*$-'. )!ailable from 5 D:85http5==www.nejm.org.

2. )li . Gynecomastia. F>nline 2$$# June * Fcited 2$$* 3es 2&H )!ailable from5 D:85http5==www.emedicine.corn

. 6ansjoer ), "uprohita, ardhani , "etiowulan . @ditor. 9apita "elekta 9edokteran ed  Jilid 2. 6edia )esculapius 9-D Jakarta 2$$$

. Glass ):. Gynecomastia n5 (ecker 98 /editor0 rinciples )nd ractice >f  @ndocrinology )nd 6etabolism rd @d. 8ippincott illiam I ilkins ublisher. 2$$2

'. Clarke J, Bands 8. )bnormalities of 1he male breast. n5 6orris J, ood C, editors. ><ford 1e<tbook of surgery 2nd @d. ><ford ress 5 2$$2 (raunstein G3.

#. 6anagement of Gynecomastia. n Barris J:, 8ippman 6@, 6orrow 6, >sborne C9  editors. 8ippmon (y 8ippincott illiams I ilkins ublishers H2$$$

7. (raunstein G3. Gynecomastia. A@J6 Fserial online 2$$* "ept 2$ Fcited 2$$7 3es 2&H '75+22*-7. )!ailable from 5 D:8 5http5==w ww.nejm.org.

&. )lle 6:. Gynecomastia. F>nline 2$$# Ao! +' Fcited 2$$* 3es 2&H )!ailable from5 D:85http5==www.emedicine.com

*. ensler J6. Gynecomastia. F>nline 2$$* Jul + Fcite d 2$$* 3es 2&H )!ailable +$. Jong 3, "yamsuhidajat :. @ditor. ayudara. n. (uku )jar lmu (edah @d 2. @GC

Jakarta 5 2$$'. p5 &7-$+

++. rice "), ilson 86. atofisiologi 9onsep 9linis rosesroses enyakit. @d. (uku 2. @GC Jakarta +**'

+2. "herwood 8. isiologi 6anusia 3an "el 9e sistem @d 2. @GC Jakarta 2$$+

+. )ninim. Gynecomastia. F>nline 2$$* jan + F cited 2$$* 3es 2&H )!ailable from5 D:85http5==www.webmd.com

+. 9 ron enb erg B, 6elmed ", 8ars en :, olonsk y 9. rinciples >f   @ndocrinology. n 8arsen :, 9ronenberg B, 6elmed ", olonsky 9. @ditors. illiams 1e<tbook >f @ndocrinology +$th @d."aunders 2$$

+'. "uherman "9,. @strogen, )ntiestrogen rogestin, dan 9ontrasepsi Bormonal. 3alam Ganiswama @ditor ar makologi 3an 1erapi. Gaya (aru5 Jakarta . +**'. hal #-'#

Referensi

Dokumen terkait

Jika definisi itu diterapkan di rumah sakit, maka dapat dibuat rumusan sebagai berikut: Promosi Kesehatan oleh Rumah Sakit (PKRS) adalah upaya rumah sakit

Oleh karena itu, untuk menaikkan etos kerja dan produktivitas masyarakat harus didukung dengan SDA dan SDM yang bagus, serta jaminan kesehatan dan pendidikan yang

Siagian (2002) mengemukakan bahwa peran pemimpin atau kepemimpinan dalam organisasi atau perusahaan ada tiga bentuk yaitu peran yang interpersonal adalah seorang pemimpin

- Seluruh satker agar mengantisipasi nilai hibah/ pinjaman yang telah ditransfer oleh pihak donor kepada satker penerima, nilai penarikan yang dilakukan satker,

SNMI4 2008 diselenggarakan oleh Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara dalam rangka Dies Natalis ke-27 Program Studi Teknik Mesin dan Dies Natalis ke-3

Analisis yuridis dilakukan karena penelitian ini bertitik tolak dari peraturan perundang- undangan yang ada sebagai hukum positif, sedangkan analisis kualitatif yaitu

Pada tahun 2001, asset (aktiva) perusahaan ini sebesar Rp. Produk yang dihasilkan oleh PT. Mabar Feed Indonesia, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifinikan.