• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARSITEKTUR KOMUNIKASI LITERER KUMPULAN PUISI MATA mbeling JEIHAN Analisis Semiotik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ARSITEKTUR KOMUNIKASI LITERER KUMPULAN PUISI MATA mbeling JEIHAN Analisis Semiotik"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ARSITEKTUR

KOMUNIKASI LITERER

KUMPULAN PUISI MATA

mBeling JEIHAN

Analisis Semiotik

Oleh: Drs. A. Rahman M.

Ida Nurul Chasanah, S.S., M.Hum. Dra. Sudijah Sudarmo, M.A.

(2)

                                 

ARSITEKTUR KOMUNIKASI LITERER

KUMPULAN PUISI

MATA mBeling JEIHAN

Analisis Semiotik

Penulis: 

Drs. A. Rahman M.  Ida Nurul Chasanah, S.S., M.Hum.  Dra. Sudijah Sudarmo, M.A. 

(3)

ARSITEKTUR KOMUNIKASI LITERER

KUMPULAN PUISI

MATA mBeling JEIHAN

Analisis Semiotik

Penulis  :  Drs. A. Rahman M.       Ida Nurul Chasanah, S.S., M.Hum.       Dra. Sudijah Sudarmo, M.A.  Editor  :  Ida Nurul Chasanah       Intan Pramasweta  Tata Letak Isi  :  Intan Pramasweta  Desain Sampul  :  Intan Pramasweta    Cetakan Pertama, 10 Oktober  2010    Dilarang mengutip atau memperbanyak   sebagian atau seluruh isi buku ini  tanpa izin tertulis dari penerbit    HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG‐UNDANG          Penerbit Robbani  Graha Sunan Ampel Blok i‐30 Surabaya  Telp. 031‐60710339, 081655400156 

(4)

RINGKASAN

ARSITEKTUR KOMUNIKASI LITERER KUMPULAN PUISI

MATA MBELING JEIHAN: ANALISIS SEMIOTIK

(A. Rahman M., Ida Nurul Chasanah, Sudijah Sudarmo, 97 halaman)

Penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan perwujudan dialektika antara konvensi dan revolusi kumpulan puisi MATA mBeling JEIHAN dan visualisasi arsitektur komunikasi literer yang terbangun di dalamnya.

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan perwujudan dialektika antara konvensi dan revolusi kumpulan puisi MATA mBeling JEIHAN sebagai salah satu bentuk puisi mbeling. Selain itu juga untuk merumuskan visualisasi arsitektur komunikasi literer yang terbangun dalam kumpulan puisi MATA mBeling JEIHAN.

Penelitian ini menggunakan metode content analysis melalui pembacaan sastra heuristik dan hermeunitik. Metode content analysis ini menekankan pada kedalaman pemaknaan terhadap teks sastra tersebut. Objek penelitian ini adalah sajak-sajak yang terdapat dalam kumpulan puisi MATA mBeling JEIHAN. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah (1) menentukan objek penelitian, yaitu kumpulan puisi MATA mBeling JEIHAN karya Jeihan Sukmantoro (2000); (2) menganalisis objek penelitian dengan memanfaatkan teori semiotik melalui tahap-tahap berikut. (a) melakukan pembacaan heuristik, pembacaan berdasarkan konvensi bahasanya, terhadap objek peneliltian; (b) melakukan pembacaan hermeneutik, pembacaan berdasarkan konvensi sastranya; (c)

(5)

mendata dan mendeskripsikan ikon-indeks-simbol dalam teks puisi; (d) mengalihkodekan ikon-indeks-simbol dengan memanfaatkan hubungan antara teks dan konteks; (e) meneliti hubungan intertekstual antara objek penelitian dengan teks lainnya; (3) menyimpulkan dan menyusun laporan penelitian.

Dialektika antara konvensi dan revolusi dalam kumpulan puisi MATA mBeling JEIHAN ditemukan melalui pemanfaatan bahasa, permainan kata dan makna, serta repetisi. Pemanfaatan bahasa dalam kumpulan puisi MATA mBeling JEIHAN seringkali memanfaatkan kosakata sehari-hari, campur kode, dan pemlesetan kosakata. Selain itu juga ditemukan pemanfaatan esensi angka dan huruf-huruf untuk berbahasa. Fenomena ini menunjukkan adanya dialektika konvensi dan revolusi pada sajak-sajak mbeling Jeihan.

Dengan demikian, kesatuan puisi tidak dapat dicari hanya melalui strukturnya belaka, melainkan juga harus dicari pada lapisan satuan-satuan tanda yang digunakannya. Pesan dan kesan yang hendak dikomunikasikan penyair tidak sekedar terekspresikan melalui pemanfaatan kata-kata dalam bahasa puisi, tetapi juga melalui visualisasi kata-kata yang membentuk bangunan arsitektur puisi.

Visualisasi arsitektur komunikasi literer melalui tipografi dalam kumpulan puisi MATA mBeling JEIHAN membentuk sebuah desain sehingga puisi tidak lagi dibaca semata-mata melalui struktur kata tetapi juga struktur gambar. Dalam rangka mengkomunikasikan bentukan arsitektur puisi tersebut, masing-masing bentukan hendaknya diletakkan dalam konstruksi arsitektur sebagai sebuah simbol. Arsitektur sebagai simbol dalam kumpulan puisi MATA mBeling JEIHAN meliputi arsitektur sebagai simbol

(6)

yang mewakili bentukan fisik, mewakili sebuah konsepsi, dan arsitektur sebagai simbol peristiwa.

Rumah tangga bahasa dalam sastra, fungsi-fungsi semiotiknya kian merambahi wilayah-wilayah komunikasi yang tidak semata berbasiskan dunia verbal, tetapi juga visual. Pada wilayah seperti inilah politik bahasa seharusnya dijalankan oleh penyair, dengan cara mengembalikan bahasa kepada fenomena komunikasi yang sedang berlangsung dalam masyarakat. Puisi harus mendapatkan rasionalisasi barunya di sini, untuk para penyair seperti Jeihan, yang tidak hanya berpikir dengan kata melainkan juga dengan gambar. Dengan demikian, kumpulan puisi MATA mBeling JEIHAN tidak semata-mata fenomena kesenian, tetapi juga salah satu bagian dari fenomena komunikasi yang hidup dalam masyarakat.

(L.P. Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra. Universitas Airlangga: No Kontrak 4624/JO3/PG/2003)

(7)

SUMMARY

THE ARCHITECTURE OF LITERARY COMMUNICATION OF THE SELECTED POEMS MATA MBELING JEIHAN:

A SEMIOTICS ANALYSIS

(A. Rachman M., Ida Nurul Chasanah, Sudijah Sudarmo, 97 pages)

The study is intended to solve the problem of dialectic realization between convention and revolution of the selected poems MATA mBeling JEIHAN and visualization of architecture of literary communication built within.

The objective of the study is to describe the dialectic realization between convention and revolution of the selected poems MATA mBeling JEIHAN as one form of mischievous poetry. Moreover, it is also intended to formulate the visualization of the architecture of literary communication built within the selected poems.

This study uses content analysis method by heuristic and hermeneutic literary readings. This method stresses on the depth of meaning of the literary text. The object of the study is poems found in MATA mBeling JEIHAN. The procedures of the study are: (1) deciding the object of the study that is the selected poems MATA mBeling JEIHAN written by Jeihan Sukmantoro (2000); (2) analyzing the object of the study by applying semiotics theory following the stated below: (a) heuristic reading based on the language convention of the object of study; (b) hermeneutic reading based on its literary convention; (c) recording the data and

(8)

describing the icon indexes of the symbols in the poetics texts; (d) transcoding the icon-indexes-the symbols by using relationship between texts and contex; (e) observing intertextual relationship between the object of the study and the other text; (3) making conclution and a report of the study.

The dialectics between the convention and the revolution in the selected poems MATA mBeling JEIHAN are obtained through the language, play at word, meaning and also repetitious. The selected poems MATA mBeling JEIHAN frequently uses everyday words, code-mixing and play at words. Furthermore, the use of the essence of figures/ letters is also found. This phenomenon shows that there are dialectics of convention and revolution in the verses of mischievous poetry’s Jeihan.

Therefore, poetic unity can not only be obtained through looking at the structure, but also through the layers of the sign units which are used. Message and impression which will be communicated by the poet is not only expressed by the use of word in the language of the poems, but also by the visualization of the words composing the building of the poetic architecture.

The visualization of the architecture of the literary communication through the typography in MATA mBeling JEIHAN establishes a design so that the poetry is no longer merely read through the structure of the words but also through that of pictures. To communicate the poetic architecture each formation should be put in the architecture construction as a symbol. The architecture as a symbol in MATA mBeling JEIHAN consist of a symbol representing a physical formation. A concept and an event symbol.

(9)

The domain of language in literature, including its semiotics functions has intruded the communication domain based not only on the verbal word but also on the visual one. In this kind of area the politics of the language should be performed by the poet by giving the language back to communication phenomenanon happening in society. Poetry must be newly rationalized here especially for poets like Jeihan, who does not only think with words but also with pictures. Therefore, the selected poems MATA mBeling JEIHAN is not only communication phenomenon, which live in society.

(Rest. Inst. English Department, Faculty of Letters, Airlangga University: Contract Numbers: 4624/JO3/PG/2003).

(10)

PENGANTAR

egala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam, yang senantiasa melimpahkan nikmat, rahman dan rahim-Nya hingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini.

Penelitian yang dibiayai dana DIK Suplemen 2003 Universitas Airlangga ini merupakan salah satu penelitian bagi peneliti-peneliti muda. Dengan selesainya penulisan laporan ini penulis sampaikan terima kasih kepada Prof. Dr. Med. dr. H. Puruhito selaku Rektor Universitas Airlangga; Prof. Dr. H. Sarmanu selaku Ketua Penelitian Universitas Airlangga; dan Dekan Fakultas Sastra Universitas Airlangga; yang telah memberikan dana, kesempatan, dan ijin untuk penelitian ini. Kepada Staf Dokumentasi H.B. Jassin, yang telah mengirimkan beberapa

(11)

data penelitian yang diperlukan. Kepada seluruh anggota penelitian, terima kasih atas kerjasama yang baik selama proses penelitian berlangsung. Serta kepada semua pihak yang membantu terlaksananya penelitian ini.

Akhirnya, penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya para pecinta sastra.

Surabaya, 24 Desember 2003 Ketua Peneliti

(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... ii

RINGKASAN... iv

SUMMARY ... vii

PENGANTAR... x

DAFTAR ISI... xii

PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 7 TINJAUAN PUSTAKA... 8 2.1 Penelitian Sebelumnya ... 8 2.2 Landasan Teori ... 10

(13)

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ... 23

3.1 Tujuan Penelitian... 23

3.2 Manfaat Penelitian ... 24

METODE PENELITIAN... 25

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 28

5.1 Dialektika antara Konvensi dan Revolusi dalam Kumpulan Puisi MATA mBeling JEIHAN... 30

5.1.1 Dialektika Pemanfaatan Bahasa... 31

5.1.2 Dialektika Pemanfaatan Permainan Kata dan Makna... 41

5.1.3 Dialektika Pemanfaatan Repetisi... 56

5.2 Visualisasi Arsitektur Komunikasi Literer melalui Tipografi dalam Kumpulan Puisi MATA mBeling JEIHAN...65

SIMPULAN DAN SARAN ... 89

6.1 Simpulan ... 89

6.2 Saran-Saran... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 94

Referensi

Dokumen terkait

Yang disambut antusias oleh pihak sekolah, yang keberadaan duta remaja kesehatan ini sebagai kepanjangan tangan dari tim dosen pelaksana kegiatan pengmas yang

Selain itu, dibutuhkan juga waktu yang lebih lama dalam melakukan proses audit perusahaan yang memiliki anak perusahaan, sehingga berdampak pada biaya audit

Kelompok (lembaga masyarakat) yang telah memiliki usaha kecil dan menengah yang telah/belum berkembang, sanggup dikembangkan secara bersama dan sanggup untuk bermitra

Jika verba keadaan menghadirkan dua partisipan pada struktur logisnya, dan dalam kelompok verba itu termasuk verba kognisi, pengetahuan, emosi, persepsi (yang disengaja),

 Dengan mengamati media gambar berbagai pilihan kegiatan Siti, siswa dapat menunjukkanbeberapa contoh perilaku yang bertentangan dengan aturan yang berlaku dalam

Pensiun/Tunjangan menerima lebih dari satu penghasilan yang berupa gaji dengan pensiun/tunjangan atau beberapa jenis pensiun/tunjangan maka gaji/pensiun/tunjangan

Ini adalah pengeringan produk cara termudah tetapi juga merugikan karena tergantung pada kondisi iklim dan membutuhkan permukaan yang besar dan waktu yang lama dari

Dengan adanya permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk merancang produk mesin printer yang dapat mencetak hasil printer dengan media kain atau