• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tulang kranium

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tulang kranium"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Tulang kranium Tulang kranium

Tengkorak terdiri atas tulang-tulang kranium (pembentuk atap dan basis kranii) dan Tengkorak terdiri atas tulang-tulang kranium (pembentuk atap dan basis kranii) dan tulang-tulang wajah, termasuk mandibula. Kranium

tulang-tulang wajah, termasuk mandibula. Kranium adalah rongga berbentuk kotak danadalah rongga berbentuk kotak dan  berfungsi melindungi otak. Atapny

 berfungsi melindungi otak. Atapnya berbentuk kubah dan disebut kalvaria atau tutupa berbentuk kubah dan disebut kalvaria atau tutup tengkorak dan lantainya disebut basis tengkorak. Kranium terdiri dari 15 tulang. tengkorak dan lantainya disebut basis tengkorak. Kranium terdiri dari 15 tulang.

Tampak samping tengkorak

Tampak samping tengkorak

Tampak depan tengkorak

Tampak depan tengkorak

a)

a) Atap tengkorakAtap tengkorak

Terdiri atas tulang-tulang lempeng , masing-masing terdiri atas

Terdiri atas tulang-tulang lempeng , masing-masing terdiri atas dua lapisan tulangdua lapisan tulang  padat yang di pisahkan o

 padat yang di pisahkan oleh lapisan tulang berongga (diploe) yang leh lapisan tulang berongga (diploe) yang mengandungmengandung sumsum merah serta sejumlah vena diploika. Tulang-tulang ini adalah os frontal, os sumsum merah serta sejumlah vena diploika. Tulang-tulang ini adalah os frontal, os  parietal, os oksipital, os tempora skuamosa, dan ala mayor os sfenoid

 parietal, os oksipital, os tempora skuamosa, dan ala mayor os sfenoid.. Tulang-tulang tengkorak di pisahkan oleh sutura

Tulang-tulang tengkorak di pisahkan oleh sutura yang menyatukan tulang ini padayang menyatukan tulang ini pada tengkorak dewasa. Kadang-kadang terpisah menjadi dua bagian oleh sutura metopik di tengkorak dewasa. Kadang-kadang terpisah menjadi dua bagian oleh sutura metopik di garis tengahnya. Terdapat sejumlah foramina emisaria

garis tengahnya. Terdapat sejumlah foramina emisaria yang membawa vv. emisaria.yang membawa vv. emisaria. Vena ini merupakan penghubung antara vena-vena intra- dan ekstrakranial.

Vena ini merupakan penghubung antara vena-vena intra- dan ekstrakranial.

 b)

 b) Bagian interior basis kraniBagian interior basis krani

(2)

Tulang :Tulang : 

 Pars orbitalis os frontalPars orbitalis os frontal 

 Ala minor os sfenoidAla minor os sfenoid 

 Pars kribriformis os etmoidPars kribriformis os etmoid

Foramina :Foramina : 

 Dalam pars kribriformis (Nn. Olfaktorius)Dalam pars kribriformis (Nn. Olfaktorius) 

 Kanalis optikus (N. Optikus dan a. Oftalmika)Kanalis optikus (N. Optikus dan a. Oftalmika)

Ciri lain :Ciri lain : 

 Pars orbitalis os frontal membentuk atap orbita.Pars orbitalis os frontal membentuk atap orbita. 

 Di sebelah lateral kanalis optikus terdapat prosesus klinoideus anterior.Di sebelah lateral kanalis optikus terdapat prosesus klinoideus anterior. 

 Batas antara fosa kranialis anterior dan media adalah tepi posterior ala minorBatas antara fosa kranialis anterior dan media adalah tepi posterior ala minor os sfenoid yang tajam.

os sfenoid yang tajam.

 Fosa kranialis mediaFosa kranialis media

Tulang :Tulang : 

 Ala mayor os sfenoidAla mayor os sfenoid 

 Os temporalOs temporal

Foramina :Foramina : 

 Fisura orbitalis superior (cabang frontalis, lakrimalis, nasosiliaris dari n.Fisura orbitalis superior (cabang frontalis, lakrimalis, nasosiliaris dari n. trigeminus; n. okulomotorius, n troklearis, dan n. abdusens; v. Oftalmika) trigeminus; n. okulomotorius, n troklearis, dan n. abdusens; v. Oftalmika) 

 Foramen rotundum (cabang maksilaris dari n. trigeminus)Foramen rotundum (cabang maksilaris dari n. trigeminus) 

 Foramen ovale (cabang ovale (cabang mandibularis dari n. trigeminus)Foramen ovale (cabang ovale (cabang mandibularis dari n. trigeminus) 

 Foramen spinosum (A. Maningea media)Foramen spinosum (A. Maningea media) 

 Foramen laserum (A. Karotis interna melalui pintu atas)Foramen laserum (A. Karotis interna melalui pintu atas)

Ciri lain :Ciri lain : 

 Fisura orbitalis superior terletak antarFisura orbitalis superior terletak antara ala mayor dan minor os sfenoid.a ala mayor dan minor os sfenoid. 

 Di garis tengah terdapat korpus os sfenoid dan sella Di garis tengah terdapat korpus os sfenoid dan sella tursika pada aspektursika pada aspek superiornya. Di sini terdapat sinus sfenoidalis.

superiornya. Di sini terdapat sinus sfenoidalis. 

 Foramen laserum adalah celah antara apeks os Foramen laserum adalah celah antara apeks os temporal petrosa dan dantemporal petrosa dan dan korpus os sfenoid.

korpus os sfenoid. 

 Batas-batas antara fosa kranialis media dan posterior adalah tepi atas osBatas-batas antara fosa kranialis media dan posterior adalah tepi atas os temporal petrosa yang tajam.

temporal petrosa yang tajam.

 Fosa kranialis posteriorFosa kranialis posterior

Tulang :Tulang : 

 Os temporal petrosa (permukaan posterior)Os temporal petrosa (permukaan posterior) 

 Os oksipitalOs oksipital

Foramina :Foramina : 

 Foramen magnum (bagian bawah medula, a. Vertebralis, n. aksesoriusForamen magnum (bagian bawah medula, a. Vertebralis, n. aksesorius spinalis)

spinalis) 

 Meatus auditorius interna (n. fasialis dan n. vestibulo koklearis , v. JugularisMeatus auditorius interna (n. fasialis dan n. vestibulo koklearis , v. Jugularis interna)

(3)

 Foramen jugularis (n. glosofaringeus, n. vagus, dan n. aksesorius, v. JugularisForamen jugularis (n. glosofaringeus, n. vagus, dan n. aksesorius, v. Jugularis interna)

interna) 

 Kanalis hipoglosus (n. hipoglosus)Kanalis hipoglosus (n. hipoglosus)

Ciri lain :Ciri lain : 

 Foramen jugularis adalah celah antara os oksipital Foramen jugularis adalah celah antara os oksipital dan os temporal petrosa.dan os temporal petrosa. 

 Permukaan dalam os oksipital di tandai oleh adanya alur-alur Permukaan dalam os oksipital di tandai oleh adanya alur-alur dalam untukdalam untuk senus transvesus dan sinus vena sigmoid. Alur ini menuju ke foramen senus transvesus dan sinus vena sigmoid. Alur ini menuju ke foramen  jugularis.

 jugularis.

c)

c) Bagian luar basis kraniiBagian luar basis kranii

Tertutupi tulang-tulang wajah. Sisanya adalah tulang yang terlihat di fosa kranialis Tertutupi tulang-tulang wajah. Sisanya adalah tulang yang terlihat di fosa kranialis media dan posterior namun sebagian besar foramina yang terlihat dari luar

media dan posterior namun sebagian besar foramina yang terlihat dari luar tidaktidak terlihat dari bagian dalam kranium.

terlihat dari bagian dalam kranium.

Tulang :Tulang : 

 Os temporal ( pars skuamosa, petrosa, dan timpanik, serta prosesusOs temporal ( pars skuamosa, petrosa, dan timpanik, serta prosesus stiloideus)

stiloideus) 

 Os sfenoid (korpus) yang memiliki pars pterigoid medialis dan lateraliOs sfenoid (korpus) yang memiliki pars pterigoid medialis dan laterali ss

Foramina :Foramina : 

 Foramen magnumForamen magnum 

 Klanalis hipoglosusKlanalis hipoglosus 

 Foramen stilomastoideusForamen stilomastoideus 

 Foramen jugularisForamen jugularis 

 Foramen laserum (a. Karotis interna melewati pintu interna)Foramen laserum (a. Karotis interna melewati pintu interna) 

 Kanalis karotis (a. Karotis interna dan n. simpatis)Kanalis karotis (a. Karotis interna dan n. simpatis) 

 Foramen spinosumForamen spinosum 

 Foramen ovaleForamen ovale

Ciri ain :Ciri ain : 

 Area di antara dan di bawah linea nuclea adalah untuk perlekatan otot-ototArea di antara dan di bawah linea nuclea adalah untuk perlekatan otot-otot ekstensor leher.

ekstensor leher. 

 Kondilus oksipitalis, untuk artikulasi dengan tulang atlas, terletak di keduaKondilus oksipitalis, untuk artikulasi dengan tulang atlas, terletak di kedua sisi foramen magnum.

sisi foramen magnum. 

 Prosesus mastoideus adalah bagian dari os temporal petrosa dan mengandungProsesus mastoideus adalah bagian dari os temporal petrosa dan mengandung sel-sel mastoid.

sel-sel mastoid. 

 Dasar meatus auditorius eksterna di bentuk oleh pars timpanik os temporalDasar meatus auditorius eksterna di bentuk oleh pars timpanik os temporal 

 Kanalis karotis di dalam os temporal berbelok untuk berjalan horizontal keKanalis karotis di dalam os temporal berbelok untuk berjalan horizontal ke arah depan. Kemudian membuka ke dinding posterior foramen laserum arah depan. Kemudian membuka ke dinding posterior foramen laserum sebelum berbelok ke atas lagi untuk memasuki rongga kranial melalui pintu sebelum berbelok ke atas lagi untuk memasuki rongga kranial melalui pintu interna foramen.

interna foramen. 

 Di belakang foramen spinosum terdapat spina sfenoid di sebelah medial fosaDi belakang foramen spinosum terdapat spina sfenoid di sebelah medial fosa mandibularis bersama dengan kaput mandibula.

mandibularis bersama dengan kaput mandibula. 

 Di depannya terdapat eminensia artikularis, tempat pergerakan kaputDi depannya terdapat eminensia artikularis, tempat pergerakan kaput mandibula saat mulut terbuka.

(4)

Tulang kranium :

Tulang kranium :

a)

a) TulTul ang frontaang frontal l  adalah tulang pipih besar yang membentuk dahi dan sebagian besar adalah tulang pipih besar yang membentuk dahi dan sebagian besar atap orbita. Terdapat tonjolan besar (tuberositas frontal) satu pada masing-masing sisi garis atap orbita. Terdapat tonjolan besar (tuberositas frontal) satu pada masing-masing sisi garis tengah bervariasi ukurannya pada setiap individu dan bersama-sama membentuk dahi. tengah bervariasi ukurannya pada setiap individu dan bersama-sama membentuk dahi. Tulang frontal memiliki dua rongga tidak teratur yang disebut sinus frontal yang terletak di Tulang frontal memiliki dua rongga tidak teratur yang disebut sinus frontal yang terletak di atas orbita masing-masing sisi dan sinus ini bermuara ke dalam rongga nasal. Sinus tersebut atas orbita masing-masing sisi dan sinus ini bermuara ke dalam rongga nasal. Sinus tersebut  berisi udara dan di lapisi membran mukosa yang

 berisi udara dan di lapisi membran mukosa yang kontinu dengan membran mukontinu dengan membran mukosa yang dikosa yang di lapisi traktus respiratorius. Sinus-sinus ini memperkuat resonansi suara dan juga berfungsi lapisi traktus respiratorius. Sinus-sinus ini memperkuat resonansi suara dan juga berfungsi meringankan tengkorak, tetapi membran mukosa sinus dapat mengalami infeksi, suatu meringankan tengkorak, tetapi membran mukosa sinus dapat mengalami infeksi, suatu kondisi yang di sebut sinusitis.

kondisi yang di sebut sinusitis.

 b)

 b) TulTul ang pang pariari eetaltal membentuk sisi dan atap kranium. Berartikulasi membentuk sisi dan atap kranium. Berartikulasi dengan tulangdengan tulang frontal, tulang oksipital, dan antar tulang tersebut untuk membentuk sutura atau sendi frontal, tulang oksipital, dan antar tulang tersebut untuk membentuk sutura atau sendi kranium. Pada permukaan dalamnya terdapat alur-alur kecil, tempat lewat pembuluh darah kranium. Pada permukaan dalamnya terdapat alur-alur kecil, tempat lewat pembuluh darah yang menyuplai otak dan dapat pula di

yang menyuplai otak dan dapat pula di temukan cekungan lipatan atau temukan cekungan lipatan atau konvolusi padakonvolusi pada  permukaan otak. Saat bayi lahir, terdapat celah membranosa pada tengko

 permukaan otak. Saat bayi lahir, terdapat celah membranosa pada tengkorak pada sudutrak pada sudut  pertemuan tulang parietal, yang disebut fontamel(ubun-ubu

 pertemuan tulang parietal, yang disebut fontamel(ubun-ubun).n).

c)

c) TulTul ang oang oksksipitalipital membentuk bagian belakang tengkorak. Mempunyai membentuk bagian belakang tengkorak. Mempunyai penonjolanpenonjolan yang besar (protuberansia oksipital eksternal)

yang besar (protuberansia oksipital eksternal) yang merupakan tempat perlekatan otot.yang merupakan tempat perlekatan otot. Dibawah tonjolan ini terdapatb lubang oval bes

Dibawah tonjolan ini terdapatb lubang oval besar (foramen magnum) ar (foramen magnum) yang merupakanyang merupakan tempat pertemuan rongga kranial dengan kanal vertebra.

tempat pertemuan rongga kranial dengan kanal vertebra.

d)

d) TuTu ll ang ang tetemporalmporal masing-masing memiliki 4 bagian :masing-masing memiliki 4 bagian : 

Bagian skuamosaBagian skuamosa

Membentuk bagian arterior dan superior tulang temporal dan berbentuk tipis dan datar. Membentuk bagian arterior dan superior tulang temporal dan berbentuk tipis dan datar. Terdapat sebuah prosesus melengkung (zygoma atau

Terdapat sebuah prosesus melengkung (zygoma atau prosesus zygomatikus yangprosesus zygomatikus yang menonjol ke depan dari bagian inferior.

menonjol ke depan dari bagian inferior. 

Bagian petromastoidBagian petromastoid

Membentuk bagian prosterior tulang dan bisa di bagi menjadi 2 bagian : Membentuk bagian prosterior tulang dan bisa di bagi menjadi 2 bagian :

 Bagian mastoid : tonjolan kerucut (prosesus mastoideus dan mengandung sel-selBagian mastoid : tonjolan kerucut (prosesus mastoideus dan mengandung sel-sel udara.

udara.

 Bagian petrosa : antara tulang oksipital dan sfenoid dan mengandung strukturBagian petrosa : antara tulang oksipital dan sfenoid dan mengandung struktur  pembentuk telinga dalam.

 pembentuk telinga dalam. 

Bagian timpaniBagian timpani

Berbentuk piring melengkung, terletak di bawah b

Berbentuk piring melengkung, terletak di bawah bagian skuamosa dan di depanagian skuamosa dan di depan  prosesus mastoideus. Mencakup meatus auditorius eksterna.

 prosesus mastoideus. Mencakup meatus auditorius eksterna. 

Prosesus stiloideusProsesus stiloideus

Menonjol ke bawah dan ke depan dari bawah tulang temporal. Menonjol ke bawah dan ke depan dari bawah tulang temporal.

e)

e) TuTu ll ang ang eethmoidthmoid sangat ringan dan bentuknya tidak teratur. sangat ringan dan bentuknya tidak teratur. Mengandung 3 bagian :Mengandung 3 bagian : 

Lempeng kribriformis : horizontal kecil yang di tembus oleh beberapa lubang halusLempeng kribriformis : horizontal kecil yang di tembus oleh beberapa lubang halus (foramina)untuk tempat lewat nervus olfaktorius yang menghantar sensasi penciuman. (foramina)untuk tempat lewat nervus olfaktorius yang menghantar sensasi penciuman.

(5)

Lempeng perpendikular : menjulur ke bawah dari lempeng kribriformisdanLempeng perpendikular : menjulur ke bawah dari lempeng kribriformisdan

membentuk bagian atas septum nasalis, yang membagi rongga hidung menjadi dua membentuk bagian atas septum nasalis, yang membagi rongga hidung menjadi dua  bagian.

 bagian. 

Dua labirin : masing-masing terdiri dari sejumlah sel udara ethmoid berdinding tipisDua labirin : masing-masing terdiri dari sejumlah sel udara ethmoid berdinding tipis yang berhubungan dengan rongga nasal, sehingga bisa mengalami

yang berhubungan dengan rongga nasal, sehingga bisa mengalami infeksi. Duainfeksi. Dua lempeng tulang yang tipis (konka nasalis superior dan medial) menonjol kedalam lempeng tulang yang tipis (konka nasalis superior dan medial) menonjol kedalam rongga nasal dari labirin spongiosa.

rongga nasal dari labirin spongiosa.

f)

f) TuTu ll ang sang sff eenoinoi dd terletak di basis tengkorak, di depan tulang-tulang temporal.terletak di basis tengkorak, di depan tulang-tulang temporal. Bentuknya mirip kelelawar dengan sayap terkembang. Badan tulang ini terdiri dari dua Bentuknya mirip kelelawar dengan sayap terkembang. Badan tulang ini terdiri dari dua sinus udara besar

sinus udara besar yang berhubungan dengan ronggyang berhubungan dengan rongga hidung dan suatu cekungan dalama hidung dan suatu cekungan dalam (fossa hipofisis) yang mengandung kelenjar hipofisis. Sayap besar dan kecil di te

(fossa hipofisis) yang mengandung kelenjar hipofisis. Sayap besar dan kecil di te mbus olehmbus oleh  banyak lubang, sehingg

 banyak lubang, sehingga dapat di lewati saraf dan pembuluh darah.a dapat di lewati saraf dan pembuluh darah.

g)

g) Konka nasKonka nasalis infalis inf eeriri oror merupakan lempeng tulang melengkung yang terletak padamerupakan lempeng tulang melengkung yang terletak pada dinding rongga hidung, di bawah konka nasalis superior dan medial

dinding rongga hidung, di bawah konka nasalis superior dan medial tulang ethmoid.tulang ethmoid.

h)

h) Tulang lakriTulang lakri mamal l  merupakan tulang kranial  merupakan tulang kranial yang paling kecil dan paling rapuh.yang paling kecil dan paling rapuh.

Tulang ini membentuk sebagian orbita. Setiap tulang memiliki alur yang berisi kantong dan Tulang ini membentuk sebagian orbita. Setiap tulang memiliki alur yang berisi kantong dan duktus lakrimalis untuk

duktus lakrimalis untuk mengalirkan cairan cairan lakrimalis (air mata) mengalirkan cairan cairan lakrimalis (air mata) kedalam ronggakedalam rongga hidung. Cairan lakrimalis membasuh permukaan mata secara konstan.

hidung. Cairan lakrimalis membasuh permukaan mata secara konstan.

i)

i) TuTu ll ang nasang nasal al  merupakan tulang segi empat kecil yang bersama-sama membentuk merupakan tulang segi empat kecil yang bersama-sama membentuk  batang hidung.

 batang hidung.

 j)

 j) Vomer Vomer  adalah tulang pipih yang membentuk bagian bawah septum nasalis. adalah tulang pipih yang membentuk bagian bawah septum nasalis.

Tulang tulang wajah Tulang tulang wajah

Menggantung di bagian depan kranium dan terdiri atas tulang rahang atas, Menggantung di bagian depan kranium dan terdiri atas tulang rahang atas, tulang-tulang sekitar orbita, dan kavum nasi serta mandibula.

tulang sekitar orbita, dan kavum nasi serta mandibula.

 TulangTulang 

 Os maksilaOs maksila 

 Pars pterigoid os sfenoidPars pterigoid os sfenoid   Os palatinumOs palatinum   Os zigomatikumOs zigomatikum   Os nasalOs nasal   Os frontaOs fronta   Os lakrimalOs lakrimal 

 Tulang-tulang orbita dan kavum nasiTulang-tulang orbita dan kavum nasi

(6)

 Supraorbital (N. supraorbitalis)Supraorbital (N. supraorbitalis) 

 Infraobital (N. infraobitalis)Infraobital (N. infraobitalis) 

 Mentalis (N. mentalis)Mentalis (N. mentalis) 

 Foramina palatina mayor dan minor (Nm. Palatina mayor dan minor)Foramina palatina mayor dan minor (Nm. Palatina mayor dan minor) 

 Paramina fosa insisivus (A/v/n. nasopalatinusParamina fosa insisivus (A/v/n. nasopalatinus

 Ciri lain :Ciri lain : 

 Pars Pars pretigoid pretigoid os os sfenoid sfenoid menyokong menyokong belakang belakang maksila.maksila. 

 Diantara kedua tulang ini terdapat fusura pterigomaksilaris Diantara kedua tulang ini terdapat fusura pterigomaksilaris yang menuju ke fosayang menuju ke fosa  pterigopalatina .

 pterigopalatina . 

 Palatum durum dibentuk oleh prosesus palatina maksila dan pars horizontalis osPalatum durum dibentuk oleh prosesus palatina maksila dan pars horizontalis os  palatinum.

 palatinum. 

 Gigi berasal dari maksila.Gigi berasal dari maksila. 

 Maksila memiliki sinus maksilaritas yang besar.Maksila memiliki sinus maksilaritas yang besar. 

 Tulang tulang orbita : batas batas orbita dibentuk oleh os frontal, os zigomatikum,Tulang tulang orbita : batas batas orbita dibentuk oleh os frontal, os zigomatikum, dan os maksila.

dan os maksila. 

 Os etmoid terletak diantara kedua orbita dan memiliki sinus etmoidalis.Os etmoid terletak diantara kedua orbita dan memiliki sinus etmoidalis. 

 Os lakrimal memiliki fosa untuk tempat sakus lakrimalisOs lakrimal memiliki fosa untuk tempat sakus lakrimalis 

 Pada bagian belakang Pada bagian belakang orbita terdapat ala mayor dan orbita terdapat ala mayor dan minor os sfenoid minor os sfenoid dengandengan fisura orbitalis superior di antaran

fisura orbitalis superior di antaranya. Terdapat juga kanalis optikus dan fisuraya. Terdapat juga kanalis optikus dan fisura infraorbitalis.

infraorbitalis. 

 Tulang-tulang kavum nasi adalah maksila, konka inferior, etmoid, vomer, septumTulang-tulang kavum nasi adalah maksila, konka inferior, etmoid, vomer, septum nasi, dan pars pendikularis os palatinum.

nasi, dan pars pendikularis os palatinum.

Mandibula Mandibula

Terdiri atas korpus dan dua rami. Tiap ramus tebagi atas prosesus koronoidesus dan Terdiri atas korpus dan dua rami. Tiap ramus tebagi atas prosesus koronoidesus dan kaput, untuk artikulasi dengan fosa mandibularis. Foramen mandibularis membawa a/v/n. kaput, untuk artikulasi dengan fosa mandibularis. Foramen mandibularis membawa a/v/n. alveolaris inverior.

alveolaris inverior.

Watson, Roger. 2002.

Watson, Roger. 2002.  Anatomi dan fisiologi untuk  Anatomi dan fisiologi untuk perawat perawat . Alih bahasa, Sitti. Alih bahasa, Sitti Syabariah. ; editor Bahasa Indonesia, Komalasari. Jakarta

Syabariah. ; editor Bahasa Indonesia, Komalasari. Jakarta : EGC.: EGC. Faiz, Omar & David Moffat.

Faiz, Omar & David Moffat. 2002.2002. At a Glance Ceries ANATOMI. At a Glance Ceries ANATOMI. Alih bahasa, dr.Alih bahasa, dr. Annisa rahmalia. ; editor Bahasa Indonesia,Amalia s

Annisa rahmalia. ; editor Bahasa Indonesia,Amalia safitri, S.TP, M.Si. Jakarta : Penerbitafitri, S.TP, M.Si. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis cuplikan cairan hasil lindi peleburan pasir zirkon dengan alat analisis spektrograf emisi menunjukkan bahwa konsentrasi masing-masing unsur Si, Cu, dan

inas Koperasi dan UMKM merupakan salah satu dinas teknis pengemban amanah masyarakat Kabupaten Kulon Progo melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian

Kemudian akan diamati zona hambat dari 6 kelompok tersebut sehingga akan diperoleh data konsentrasi ekstrak kayu manis (Cinnamomum burmanii) yang paling efektif

Bahkan ayat (2) nya menerangkan bahwa: dalam hal atas suatu bidang tanah sudah di terbitkan sertipikat secara sah atas nama orang atau badan hukum yang

Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian hukum normatif melalui studi kepustakaan dan dilengkapi dengan studi

Jadi, agar penghuni rumah bisa mengetahuinya, digunakanlah teknologi mikrokontroler ini sebagai alat yang mengendalikan alarm berupa suara dan lampu pengawas pada pagar

32/DSN-MUI/IX/2002, obligasi syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah

Pak Sarwan tentu menganggap Aggy akan mampu untuk mengerjakan soal ini, sekaligus memberikan hukuman kepada Daffa dengan membiarkannya tetap berdiri di depan hingga