• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Pelayanan Klinis Ukp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman Pelayanan Klinis Ukp"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Secara umum Puskesmas merupakan satuan organisasi yang memberikan kewenangan kemandirian oleh dinas kesehatan untuk melaksanakan satuan tugas operasional pembangunan di wilayah kerja. Menurut peraturan menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada pasal 4 disebutkan bahwasannya Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.

Adapun fungsi puskesmas sebagaimana tertuang pada pasal 5 Permenkes RI No. 75 tahun 2014 meliputi :

1. Penyelenggaraan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) tingkat pertama di wilayah kerjanya

2. Penyelenggaraan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) tingkat pertama di wilayah kerjanya.

Selain dua fungsi yang terdapat pada pasal 5, selanjutnya pasal 8 menyebutkan bahwa puskesmas juga dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan.

Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama di Puskesmas Cikande meliputi :

a. Rawat Jalan

b. Pelayanan gawat darurat c. Rawat Inap

d. PONED e. Laboratorium f. Rujukan B. Tujuan Pedoman

Pedoman pelayanan klinis bertujuan untuk menjadi acuan bagi seluruh aktifitas pelayanan klinis yang dilaksanakan di Puskesmas Cikande , sehingga pada akhirnya pelayanan klinis dapat meningkatkan kepuasan pelanggan yang pada akhirnya dapat mendukung pencapaian standar pelayanan minimal (SPM).

C. Sasaran Pedoman

Sasaran pedoman pelayanan klinis adalah seluruh pelayanan klinis yang ada di Puskesmas Cikande mulai dari pendaftaran pasien, pemeriksaan pasien (poli umum, poli gigi, poli KIA, poli MTBS, poli LKB, UGD), pemeriksaan penunjang (Laboratorium), pelayanan Farmasi, konsultasi (kinik PTM, klinik Jiwa, klinik Gizi, klinik PHBS, klinik Sanitasi, klinik TB Paru, klinik HIV, klinik IMS, klinik Kusta), PONED, dan rawat inap. D. Ruang Lingkup Pedoman

Ruang lingkup pelayanan klinis di Puskesmas meliputi : 1. Pendaftaran pasien

(2)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 2 Sebelum mendapatkan pelayanan pemeriksaan atau konsultasi kesehatan, pasien terlebih

dahulu mendaftarkan diri di bagian pendaftaran untuk dicatatkan data identitasnya dan dibuatkan rekam mediknya. Selanjutnya pasien akan diarahkan ke poli yang dituju. 2. Pemeriksaan pasien

Pemeriksaan pasien dilakukan di poliklinik sesuai dengan keluhan dan kondisi pasien. Pemeriksaan dilakukan di poli umum, poli gigi, poli KIA, atau ruang tindakan terbatas (UGD).

3. Pemeriksaan penunjang

Apabila dianggap perlu maka dokter yang memeriksa kondisi pasien dapat merujuk pasien ke unit penunjang (laboratorium) untuk mendapatkan pemeriksaan penunjang yang sesuai demi mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai kondisi pasien.

4. Pelayanan kefarmasian

Apabila pasien sudah selesai diperiksa membutuhkan obat, maka pasien akan diberi resep yang akan dibawa kebagian farmasi untuk mendapatkan obat sesuai dengan yang tertera dalam resep.

5. Konsultasi pasien

Pasien yang membutuhkan penjelasan mengenai kondisi kesehatan yang lebih rinci akan dirujuk ke unit terkait, misalnya konsultasi kinik PTM, klinik Jiwa, klinik Gizi, klinik PHBS, klinik Sanitasi, klinik TB Paru, klinik HIV, klinik IMS, klinik Kusta.

6. Rawat Inap

Apabila dari hasil pemeriksaan dokter menyatakan pasien memerlukan perawatan lebih lanjut maka pasien akan dirujuk ke unit rawat inap.

E. Batasan Operasional

1. Rawat jalan adalah pelayanan medis yang diberikan kepada pasien untuk tujuan engamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa mengharuskan rawat inap.

2. Pelayanan gawat darurat adalah pelayanan kesehatan yang harus diberikan secepatnya untuk mencegah terjadinya kematian, keparahan dan kecacatan sesuai dengan kemampuan puskesmas.

3. Pasien rawat jalan

Adalan pasien puskesmas yang setelah mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan kondisinya dapat pulang ke rumah.

4. Pemeriksaan penunjang

Adalah pemeriksaan tambahan terhadap pemeriksaan kesehatan yang dilakukan dokter untuk mendapatkan kepastian diagnosa dan ketepatan terapi terhadap pasien.

5. Konsultasi

Adalah upaya memberikan pengertian dan pengetahuan kepada pasien mengenai hal-hal yang harus diketahui berhubungan dengan kondisi kesehatannya.

6. Pelayanan rawat inap adalah pelayanan yang diberikan pada pasien yang tidak memungkinkan untuk dilakukan perawatan di rumah karena memerlukan pengawasan, pengobatan dan perawatan lebih lanjut sesuai kewenangan dan kemampuan puskesmas.

(3)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 3

BAB II

STANDAR KETENAGAAN A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Berikut ini tenaga kesehatan pada pelayanan klinis yang ada di Puskesmas Cikande :

NO JABATAN KUALIFIKASI JUMLAH

1 Dokter Umum S1 Kedokteran dengan profesi 3

2 Dokter Gigi S1 Kedokteran Gigi 1

3 Apoteker S1 Apoteker 1

4 Perawat S1 Keperawatan 2

D III Keperawatan 13

5 Bidan D IV Kebidanan 7

D III Kebidanan 16

6 Perawat Gigi D III Keperawatan Gigi 1

7

Petugas

Laboratorium D III Analis Kesehatan

1

Sekolah Menengah Analis Kesehatan (SMAK)

1

8 Petugas Farmasi D III Farmasi 1

9 Nutrision S1 Nutrisionist 1

10 Sanitarian S1 Kesling 1

11 Perekam Medis SMA 3

12 Promkes S1 Promkes 2

Tabel 1.Klasifikasitenagakesehatanpuskesmascikande B. Distribusi Ketenagaan

Puskesmas Cikande memiliki puskesmas pembantu ( Pustu Situ Terate dan Pustu Gembor Udik), pelayanan dalam gedung dilakukan di puskesmas Induk. Kegiatan luar gedung yang dijadwalkan secara rutin adalah kegiatan puskesmas keliling.

1. Dokter Umum

Setiaphari bertugas di rawat jalan, UGD dan PONED, sedangkan untuk pelayanan di rawat inap, seperti visite dan konsul diatur dengan jadwal visite dan jadwal konsul. Jumlah dokter ada 3 (tiga) yang masing-masing tugasnya diatur dengan jadwal. Bila ada pertemuan yang menyangkut upaya klinis yang menjadi tugas keseharian dokter atau yang berkaitan dengan tugas integritasinya, maka tugas dipelayanan akan digantikan sementara oleh dokter yang lain.

(4)
(5)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 5 Tabel 2. 144 penyakitpelayananklinis

(6)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 6 2. Dokter Gigi

Setiap hari bertugas di poli Gigi . Jumlah dokter gigi ada 1 (satu) yang menemapati ruangan dental unit.

Doktergigimelaksanakantugasnyasesuaidengan SOP LayananKlinissebagaiberikut :

DAFTAR NAMA PENYAKIT GIGI YANG DAPAT DITANGANI DI LAYANAN PRIMER

No NamaPenyakit

1 Kariesdini / karies email tanpakavitas

2 Karies email / karies dentin / kariessememtum/ akar

3 Kariesterhenti / arrested caries

4 Demineralisasipermukaanhalus / aproksimal

5 Frakturmahkotagigi yang tidakmerusakpulpa

6 Dentin hipersensitif

7 Atrisi, Abrasi, Erosi

8 Kariesmencapaipulpa vital gigisulung

9 Periodontitis kronisdengankehilanganjaringan periodontal

ringan-sedang

10 Ginggivitisakibatplak microbial

11 Primary herpetic gingivostomatitis

12 Oral Hygiene buruk

13 Stomatitis aftosa

14 Angular cheilitis

15 Pulpitis reversible

16 Nekrotispulpa / gangrene pulpa ( akartunggal, akarjamak

yang lurusdengansudutpandangkerjake orifice

tidakterhalang)

17 Nekrotispulpa / gangrene pulpagigitinggalakar

(gigisisasudahtidakmendukunguntukdilakukantumpatan)

18 Pulpitis Irreversible ( akartunggal, akarjamak yang

lurusdenganpanjangkerjapada orifice tidakterhalang)

19 Iritasipulpagigitetapmuda

20 Hyperemia pulpagigitetapmuda

21 Nyeriorifisial

22 Persistensigigisulung

23 Akargigitertinggal / Facial fenestrasi / ulkus decubitus

(7)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 7 3. Bidan

Setiap hari melakukan pelayanan di ruangan KIA, Jumlah Bidan di ruang KIA ada 3 (tiga), masing-masing bidan mempunyai spesifikasi ketugasan yang berbeda, misalnya sebagai koordinator KIA, penanggung jawab kesehatan anak atau penanggung jawab pelayanan KB (Keluarga Berencana). Sedangkan untuk persalinan ada 1 (satu) bidan penanggung jawab yang bertugas setiap hari (pada jam kerja) dibantu 1 (satu) bidan yang bertugas diatur dengan jadwal. Jika ada undangan pertemuan untuk bidan maka yang ditugaskan adalah disesuaikan dengan ketugasannya. Untuk melakukan kegiatan luar gedung, misalnya kunjungan ibu hamil risiko tinggi, maka bidan akan menyesuaikan dengan kondisi pelayanan yang ada dipuskesmas.

Bidanmelaksanakantugasnyasesuai SOPsebagaiberikut :

DAFTAR SOP ASUHAN KEBIDANAN DI PELAYANAN PRIMER

(8)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 8

No SOP AsuhanKebidanan

1 Antenatal / kehamilan normal

2 BBLR /BeratBadanLahirRendah 3 Hiperemesis 4 KehamilanResikoTinggi ( Resti ) 5 KehamilanEktopik ( KET ) 6 MetodeKangguru 7 Manual Plasenta 8 Mastitis 9 PemeriksaanNifas 10 Perawatan BBLR

11 Ruptur Perineum tingkat ½

12 PersalinanSungsang 13 PraRujukan 14 PlasentaPrevia 15 Vaccum 16 Abortus 17 Anemia DefisiensiBesiPadaKehamilan 18 PenangananKetubanPecahDini ( KPD ) 19 PenangananAsfixia 20 Pre Elkampsia 21 RetensioPlasenta 4. Perawat

Setiap hari bertugas di poli umum, UGD, dan rawat inap. Ada 3 jenis pelayanan dalam gedung yang dilakukan perawat yaitu di poli umum, UGD dan ruang perawatan (rawat inap).

Jumlah perawat yang bertugas di poli umum ada 2 (dua) orang, di UGD ada 1 (satu) orang dan ada 2 (dua) orang di ruang perawatan setiap hari (jam kerja).

Sedangkan untuk pelayanan diluar jam kerja (UGD dan ruang perawatan) diatur dengan jadwal. Setiap perawatan mempunyai tugas integrasi atau tugas lain yang diberikan kepala puskesmas, misalnya penanggung jawab TB, penanggung jawab PHN dan lain-lain. Sehingga jika ada undangan yang menyangkut ketugasannya perawat yang bersangkutan akan didisposisi mengikuti kegiatan tersebut. Untuk kegiatan puskesmas keliling ada 1 (satu) perawat yang bertugas.

Perawatmelaksanakantugasnyasesuai SOP sebagaiberikut :

DAFTAR SOP ASUHAN KEPERAWATAN DI LAYANAN PRIMER

No SOP AsuhanKeperawatan 1 Mengukurtinggibadan 2 Mencucitangan 3 Menimbang BB 4 Menghitungnadi 5 PemeriksaanFisik 6 Mengukursuhutubuh

(9)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 9 7 Penanganankejangdemam 8 PemberianOksigen 9 Observasipenderitagawat 10 PenangananSyokAnafilaktik 11 PengukuranTekananDarah 12 MenghitungPernafasan 13 AsuhanKeperawatan 14 Melakukan Anamnesis

15 Penangan Luka Bakar

16 Pemeriksaan Rumple Leed

17 Ekstraksi Kuku

18 InsisiAbses

19 MenghitungJumlahNadidanPernafasan

20 Menjahit Luka

21 PemasanganInfus

22 PemberianInjeksi Intra Muskular

23 PemasanganKateter

24 PemberianSuntikan Intra Cutan

25 PemberianSuntikan Intra Vena

26 PemberianSuntikan Sub Cutan

27 Perawatan Luka 28 PenangananCederaKepala 29 Triase 30 Sirkumsisi 31 PrinsipPemberianObat 32 MemberikanObatPada Mata 33 MemberikanObatTetesTelinga

34 PemberianObat Per Rectal

35 Irigasi Mata 36 IrigasiTelinga 37 MenyuapiPasien 38 MenolongPasien BAK 39 MenolongPasien BAB 40 MengambilSampelDarah 41 MengambilsampelUrin 42 Memindahkanpasiendaribrangkarketempattidur 43 Memindahkanpasiendaritempattidurkekursiroda 44 MelakukanUjiTorniquet 45 MemasangBidai 46 MembersihkanLendirdengan suction 47 PenangananFraktur 48 PenangananSyokHipovolemi 49 MenerimaPasienBaru 50 InformasiKepadaPasien

(10)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 10

51 MendampingiDokterVisite

52 MenghitungTetesanInfus

53 Mengambil Benda Asing Di Hidung

54 Mengambil Benda Asing Di Telinga

55 PemulanganPasienMeninggal 56 PenangananResusitasiJantungParu 57 PenangananAsma 58 Tindakan Nebulizer 59 PembuatanVisum (PasienHidup) 60 Pembuatanvisum (pasienmeninggal)

61 Pemasangan neck coller

62 PemasanganBidai

63 Pemasangan NGT

64 MembersihkanLendirDengan Suction

65 AnestesiLokal

66 MengangkatJahitan

67 Memecahkan Bullae Luka Bakar

68 Penanganan Luka TusukPaku

69 MelepasKateter 70 Skin Test 71 MengangkatJahitan 72 MelepasInfus 73 PasienPulangAtasPermintaanSendiri (APS) 74 PasienPulangSembuh 75 MenyiapkanPasienUntukPemeriksaanLaboratorium 76 SerahterimaPergantian Shift 77 MengaturPosisiTidurSelangSeling 78 MengukurSuhuBayi 79 MemberikanPenyuluhanSecara Individual 80 MemberikanObatPadaKulit 5. Perawat Gigi

Setiap hari bertugas di poli gigi bersama dokter gigi. Jumlah perawat gigi ada 1 (satu) yang memiliki tugas integrasi atau tugas lain, seperti penanggung jawab UKS. 6. Petugas Laboratorium

Setiap hari bertugas di ruang laboratorium. Jumlah petugas laboratorium ada 1 (satu) D III Analis Kesehatan dan ada 1 (satu) SMAK (Sekolah Menengah Analis Kesehatan) yang masing-masing memiliki tugas integrasi

7. Petugas Farmasi

Setiap hari bertugas dipelayanan farmasi. Jumlah petugas farmasi ada 1 (satu) S1 Apoteker, ada 1 (satu) D III farmasi dan dibantu oleh 1 (satu) orang SMA yang masing-masing memiliki tugas integrasi, jika petugas farmasi ada undangan pertemuan maka pelayanan farmasi dilayani oleh D III farmasi dan SMA.

(11)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 11 Setiap hari bertugas di poli Gizi. Jumlah Nutrisionis ada 1 (satu) dengan spesifikasi gizi klinik dan gizi masyarakat.

No. SOP AsuhanGizi

1 Pemberiannutrisipasienrawatinap 2 Pemesananmakanan 3 AsuhanGizi 4 Pemilihanmakanan 5 Pemberianedukasibilakeluargamenyediakanmakanan 6 Penyiapanpengolahanmakanan 7 Penyimpananmakanandanbahanmakanan 8 Prosedurdistribusimakanan 9 Asuhangizidenganresikonutrisi 10 Komunikasidankoordinasipemberiannutrisi 11 Monitoring danevaluasigizi 12 9. Sanitarian

Bertugas setiap hari, jumlah sanitarian ada 1 (satu) orang. 10. Petugas Pendaftaran

Setiap hari bertugas di ruang pendaftaran, Jumlah petugas pendaftaran ada 4 orang, 1 orang tenaga IT sebagai koordinator dan 3 orang petugas yang sudah dilatih. C. Jadwal Kegiatan

Pelayanan dilaksanakan stiap hari sesuai jam kerja. Sedangkan untuk pelayanan di UGD, PONED, dan rawat inap, puskesmas membuka pelayanan 24 jam.

BAB III

STANDAR FASILITAS A. Denah Ruang

1. DenahRuangPendaftaran dan Farmasi

(12)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 12 3. Denah Ruang UGD Umum

(13)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 13 5. Denah Ruang Poli Rawat Jalan Sebelum di Rehab

B. Standar Fasilitas 1. Fasilitas dan sarana

Ruang pelayanan pasien pada umumnya berlokasi di lantai satu gedung puskesmas (lantai bawah) sehingga memudahkan bagi pasien untuk mengakses. Ruang pendaftaran berada paling depan disebelah pintu masuk puskesmas berupa ruangan dengan loket pendaftaran. Ruang pendaftaran dilengkapi AC, 1 meja administrasi, 2 meja kerja dengan seperangkat komputer, pengeras suara dan rak penyimpanan family folder.

Poli umum merupakan ruangan dengan 1 ruang pemeriksaan dokter, termasuk di dalamnya terdapat bed/tempat tidur pasien. Ruangan ini memiliki wastafel sebagai sarana cuci tangan bagi petugas. Selain itu ruangan ini memiliki seperangkat komputer sebagai bagian dari sistem informasi puskesmas yang terhubung dengan server untuk memasukkan data pasien pada sistem informasi puskesmas.

Ruang UGD terdiri dari ruangan dengan 3 (tiga) bed/tempat tidur yang dibedakan berdasarkan triase dengan 1 ruang tindakan. Ruang UGD dilengkapi dengan AC, troli

(14)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 14 tindakan, sterilisator, wastafel, lemari obat, lampu tindakan, dan meja administrasi dengan seperangkat komputer.

Disebelah ruang UGD terdapat ruang PONED, ruang PONED terdiri dari 4 ruang, 1 ruang UGD persalinan, 1 ruang persalinan dan 2 ruang nifas dengan 2 bed dan 4 bok bayi. Ruang PONED dilengkapi AC, troli tindakan, sterilisator, dan lemari obat.

Ruang KIA terhubung langsung dengan ruang KB/Imunisasi, ketiganya saling terkait, sehingga memudahkan pemberian pelayanan KIA, seperti pemeriksaan ibu hamil, pelayanan KB< pemeriksaan calon pengantin serta pemberian imunisasi pada balita. Ruangan KIA juga ber-AC, dilengkapi dengan meja administrasi, bed pemeriksaan, bed ginekologi, wastafel, lemari peralatan dan perangkat komputer pendukung sistem informasi puskesmas.

Ruang pelayanan Gigi terdiri dari 1 ruang pemeriksaan oleh 1 dokter gigi, 1 perawat gigi dan 1 tenaga administrasi. Ruangan ini ber-AC, dilengkapi peralatan yang sudah memadai seperti dental unit, lemari alat dan meja administrasi, termasuk seperangkat komputer yang terhubung dengan serve.

Ruang konsultasi Gizi memiliki ruang tersendiri sehingga memberikan privasi kepada pasien untuk dapat berkonsultasi kepada petugasdengan nyaman. Selain itu petugas juga lebih mudah dan nyaman ketika menyusun program maupun menyusun laporan karena memiliki ruangan tersendiri yang akan menunjang kinerjanya. Ruang ini terdiri dari meja kerja untuk konsultasi, timbangan,LILA, buku register dan seperangkat alat bantu peraga.

Ruang laboratorium terdiri dari 3 ruangan, 1 ruang penerimaan/administrasi pasien dilengkapi dengan meja kerja dan kursi, 1 ruangan sampling darah dilengkapi dengan kursi sampling, 1 ruangan dilengkapi dengan meja kerja komputer, 1 ruangan pewarnaan BTA dilengkapi dengan Hexause, meja pewarnaan dan kursi, 1 ruangan kimia darah dan hematologi ber-AC dilengkapi dengan lemari alat dan reagent, lemari es 2 pintu, wastafel, peralatan dan mesin pemeriksaan laboratorium, dan 1 ruangan tempat penyimpanan alat dan bahan laboratorium.

Ruang farmasi terdiri dari 2 ruangan, yaitu ruang untuk pelayanan obat (Apotek) dan ruangan untuk penyimpanan obat (Gudang obat). Ruang pelayanan obat (Apotek) dilengkapi dengan lemari obat, meja administrasi dengan seperangkat komputer, timbangan, alat laminating, rak obat, lemari arsip, pengeras suara, kipas angin, AC, apar. Ruang peracik dilengkapi dengan meja peracik, alat meracik, wastafel, blender obat, dispenser air mineral, exhause fan, kipas angin, sedangkan ruang penyimpanan obat (Gudang obat) ada 2 gudang A dan gudang B ruangan gudang ber-AC dilengkapi dengan lemari obat, rak penyimpanan obat, palet, lemari es, lemari narkotika, meja administrasi

dengan seperangkat komputer, apar. Ruang konseling dilengkapi meja,

kjfuetjzjdsbgymmgjjknvursi dengan seperangkat komputer,lemari arsip, leaflet untuk konseling, buku farmakofe dan buku ISO.

Ruang perawatan terdiri dari 3 ruangan, yaitu 1 ruangan untuk nurse station yang dilengkapi dengan meja kerja, lemari obat, dan lemari linen, 1 ruangan perawatan untuk pasien laki-laki yang dilengkapi dengan 2 tempat tidur beserta lemari, dan kamar mandi pasien, 1 ruangan untuk pasien perempuan yang dilengkapi dengan 5 tempat tidur dan lemari, dan 1 ruangan anak dilengkapi dengan 4 tempat tidur, wastafel dan lemari. 2. Peralatan

(15)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 15

Poli Umum 1. Tensimeter

2. Stetoskop 3. Termometer 4. Hammer 5. Senter 6. Diagnostik set 7. Timbangan

8. Pengukur tinggi badan 9. Timer 10. Lemari arsip 11. Box fail 12. Lampu Rontgn 13. Meja kerja 14. Kursi 15. Buku register

Poli KIA 1. Tensimeter

2. Stetoskop 3. Termometer 4. Stetoskop laennec 5. Dopler 6. Partus set 7. KB set 8. Spuit 9. Pita pengukur 10. Bed periksa 11. Senter 12. Tinggi badan 13. Timbangan 14. Register pasien 15. Kohor Ibu 16. Kohor bayi 17. Kohor KB Poli MTBS 1. Buku MTBS 2. Tensimeter 3. Stetoskop 4. Termometer 5. Tinggi badan 6. Timbangan 7. Timer 8. Senter

(16)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 16

Poli Gigi 1. Dental unit

2. Tensimeter 3. Sterilisator 4. Ultra sonic scaler 5. Light curing 6. Stetoskop 7. Micromotor 8. Pincet 9. Sonde 10. Kaca mulut 11. Exavator 12. Plastic instrumen 13. Spatel 14. Spatel plastik 15. Scaler manual 16. Gunting verban 17. Handle scalpel 18. Korentang

19. Tang molar atas kiri 20. Tang molar atas kanan 21. Tang pre molar atas 22. Tang radix atas belakang 23. Tang mahkota atas depan 24. Tang radix atas depan 25. Tang molar bawah 26. Tang pre molar bawah

Ruang Laboratorium 1. Mikroskop

2. Alat Hematologi Analyzer 3. Alat fotometer 5010 4. Alat urine analyzer 5. Rotator

6. Centrifuge 7. Lampu spirtus 8. Spuit / jarum suntik 9. Tabung

10. Objek glass 11. Deck glass 12. Box fiksasi 13. Rak pengecatan 14. Rak pengering slide 15. Alat Nesco Cholesterol 16. Alat UA Sure asam urat 17. Alat Gluco-DR

18. Alat Easytouch Hb 19. Mikropipet

(17)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 17 20. Blue tip

21. Yellow tip

Ruang Farmasi 1. Blender obat

2. Lamnator 3. Plastik obat 4. Kalkulator 5. Mesin puyer 6. Kertas puyer 7. Kulkas obat/vaksin 8. Lemari obat 9. Palet 10. Label obat 11. Sendok obat 12. Copy resep 13. Rak obat 14. Komputer+printer

Ruang UGD 1. Tensimeter

2. Stetoskop 3. Termometer 4. Hammer 5. Senter 6. Diagnostik set 7. Timbangan

8. Pengukur tinggi badan 9. Alat THT 10. CFR 11. Tensi digital 12. Nebulezer 13. Tabung O2 14. Solesen 15. Oksigen konsentrat 16. Register 17. Status pasien

(18)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 18 18. Family folder

19. Lemari obat 20. Lemari Arsip

Ruang perawatan 1. Bed

2. Tensimeter 3. Stetoskop 4. Termometer 5. Hammer 6. Senter

Ruang PONED 1. Tensimeter

2. Stetoskop 3. Termometer 4. Stetoskop laennec 5. Doppler 6. KB set 7. Partus set 8. Kulkas 9. Spuit 10. Pita pengukur 11. Tabung O2 12. Ambubag 13. Resusitasi bayi 14. Vacum set 15. Cipep 16. Suction 17. Bed gnekolog 18. Bed partus 19. Timbangan bayi 20. Timbangan dewasa Pedaftaran 1. Meja 2. Kursi 3. Buku register 4. Rak status 5. Pengeras suara 6. Komputer+printer 7. Nomor antrian 8. Lemari folder 9. Kartu status 10. Alat tulis

(19)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 19

BAB IV

TATALAKSANA PELAYANAN A. Poli Umum

1. Petugas penanggung jawab a. Dokter 2. Perangkat kerja a. Tensimeter b. Stetoskop c. Termometer d. Hammer e. Senter f. Diagnostik set g. Timbangan

h. Pengukur tinggi badan i. Timer j. Lemari arsip k. Box fail l. Lampu Rontgn m. Meja kerja n. Kursi o. Buku register 3. Tatalaksana

a. Petugas melakukan pemanggilan pasien

b. Petugas melakukan anamnese untuk mengetahui keluhan dan kondisi pasien lebih lanjut dan memeriksa tanda vital pasien, kemudian mencatatannya direkam medis. Pasien dipersilahkan menuju meja dokter.

c. Dokter melakukan pemeriksaan terhadap pasien dan mencatatkannya direkam medis. Bila dokter merasa pasien perlu mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut, maka dokter akan membuat surat rujukan baik internal atau eksternal dan memberikannya kepada pasien. Bila tidak, maka pasien mendapatkan resep sesuai kondisi penyakitnya. B. Poli Gigi

1. Petugas penanggung jawab a. Dokter gigi b. Perawat gigi 2. Perangkat kerja a. Dental unit b. Tensimeter c. Sterilisator d. Ultra sonic scaler e. Light curing f. Stetoskop g. Micromotor

(20)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 20 h. Pincet i. Sonde j. Kaca mulut k. Exavator l. Plastic instrumen m. Spatel n. Spatel plastik o. Scaler manual p. Gunting verban q. Handle scalpel r. Korentang

s. Tang molar atas kiri t. Tang molar atas kanan u. Tang pre molar atas v. Tang radix atas belakang w. Tang mahkota atas depan x. Tang radix atas depan

y. Tang molar bawahTang pre molar bawah 3. Tatalaksana

a. Petugas melakukan pemanggilan pasien

b. Petugas melakukan anamnese dan pemeriksaan tanda vital pasien dan mencatatkannya direkam medis. Pasien disiapkan dikursi gigi untuk diperiksa dokter. c. Dokter memeriksa kondisi kesehatan mulut pasien dan mencatatkannya direkaaammm medis. Bila pasien memerlukan tindakan perawatan gigi, maka dokter gigi akan melakukan tindakan. Bila tidak dan pasien membutuhkan obat, maka dokter akan menuliskan resep untuk pengambilan obat di farmasi.

C. Poli KIA

1. Petugas penanggung jawab a. 2. Perangkat kerja b. 3. Tatalaksana c. D. Poli MTBS

1. Petugas penanggung jawab a. Dokter b. Bidan c. Perawat 2. Perangkat kerja a. Buku MTBS b. Tensimeter c. Stetoskop d. Termometer e. Tinggi badan f. Timbangan g. Timer

(21)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 21 h. Senter

3. Tatalaksana

a. Petugas memanggil pasien

b. Petugas akan melakukan anamnese dan pemeriksaan tanda vital serta mencatatkannya direkam medis

c. Pasien dipersilahkan naik ke bed untuk dilakukan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan akan dicatat direkam medis.

d. Bila memerlukan pemeriksaan penunjang yang lain, pasien akan dirujuk internal. Bila memerlukan imunisasi akan diberi imunisasi.

e. Bila sudah selesai diberikan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan

f. Pasien bayi yang akan imunisasi akan diperiksa dulu apakah cukup sehat untuk mendapatkan imunisasi hari ini

g. Bila kondisi bayi sehat, maka bayi akan diberi jenis imunisasi sesuai jadwalnya. Untuk jenis imunisasi yang dapat menimbulkan demam, kepada orang tuanbayi akan diberi resep pengambilan obat penurun panas

E. Laboratorium

1. Petugas penanggung jawab a. Analis kesehatan 2. Perangkat kerja

a. Centrifuge b. Mikroskop

c. Alat pelindung diri d. Hematologi analyzer e. Fotometer 5010 f. Rotator g. Urinalisa analyzer h. Nesco i. UA Sure j. Easytouch k. Gluco DR l. Spuit 3. Tatalaksana

a. Petugas memanggil pasien sesuai dengan nomor urutnya dan menerima surat permintaan laboratorium yang dibawa dari perujuk.

b. Petugas menyiapkan peralatan dan bahan reagen yang sesuai dengan pemeriksaan yang akan dilakukan.

c. Petugas menerima spesimen yang akan diperiksa, atau petugas sendiri yang melakukan pengambilan spesimen dari pasien.

d. Petugas mempersilahkan pasien menunggu di luar sementara petugas melakukan pmeriksaan terhadap spesimen.

e. Bila hasil pemeriksaan sudah keluar, petugas memanggil pasien dan menyerahkan hasil pemeriksaan laboratorium untuk diserahkan ke unit perujuk.

(22)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 22

F. Farmasi

1. Petugas penanggung jawab a. Apoteker b. Asisten Apoteker 2. Perangkat kerja a. Alat tulis b. Blender obat c. Lamnator d. Plastik obat e. Kalkulator f. Mesin puyer g. Kertas puyer h. Kulkas obat/vaksin i. Lemari obat j. Palet k. Label obat l. Sendok obat m. Copy resep n. Rak obat o. Komputer+printer 3. Tatalaksana

a. Pasien meletakkan lembar resep di keranjang yang telah disediakan dan menunggu obat disiapkan

b. Petugas mengambil lembar resep dan membacanya untuk memastikan resep dapat dibaca dengan jelas dan obat-obat yang tertulis di dalam lembar resep tersedia

c. Apabila ada keraguan atau kekurang jelasan, maka petugas akan menanyakan kepada petugas yang menulis resep

d. Petugas kemudian menyiapkan obat yang tertera di resep dan memasukkannya ke dalam bungkus plastik, menuliskan informasi penggunaan obat di bungkusnya dan kemudian menyerahkannya kepada pasien

e. Sambil menyerahkan obat, petugas juga menyampaikan informasi yang perlu diketahui pasien atau keluarganya sehubungan dengan penggunaan obat.

(23)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 23

BAB V LOGISTIK

Untuk menunjang terselenggaranya pelayanan klinis yang bermutu, maka perlu didukung oleh penyediaan logistik yang memadai dan optimal, melalui perencanaan yang baik dan berdasarkan kebutuhan masyarakat dan usulan pemegang program yang sudah berdasarkan hasil pemetaan masalah. Ketersediaan logistik harus dijamin kecukupannya dan pemeliharaan yang sudah dianggarkan dan dijadwalkan. Pengadaan alat dan bahan dalam pelaksaan upaya klinis Puskesmas diselenggarakan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(24)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 24

BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

Ada 6 sasaran keselamatan pasien, yaitu : 1. Identifikasi pasien secara benar

Indikator melakukan identifikasi pasien secara benar adalah :

a. Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, seperti nama pasien dan alamat, tidak termasuk nomor dan lokasi kamar.

b. Pasien diindentifikasi sebelum melakukan pemberian obat atau produk lainnya. c. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah, dan specimen lain untuk keperluan

pemeriksaan.

d. Pasien diidentifikasi sebelum memberikan perawatan atau prosedur lainnya. 2. Prosedur dalam identifikasi pasien

Ada 2 identitas yaitu menggunakan NAMA dan ALAMAT yang disesuaikan dengan tanda pengenal resmi. Pengecualian prosedur identifikasi dapat dilakukan pada kondisi kegawatdaruratan pasien di UGD.

Beberapa hal yang dapat dilakukan petugas adalah :

a. Petugas meminta pasien untuk menyebutkan nama dan tanggal lahir sebelum melakukan prosedur, dengan pertanyaan terbuka, contoh : “ Nama pasien siapa?” “Tolong sebutkan tanggal lahir bapak.”

b. Bila pasien tidak dapat menyebutkan nama, identitas pasien dapat ditanyakan kepada penunggu/pengantar pasien.

3. Meningkatkan komunikasi efektif

Cara komunikasi yang efektif di puskesmas :

a. Menggunakan teknik SBAR (Situation – Backround – Assessment – Recomendation) dalam melaporkan kondisi pasien untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar pemberi layanan.

1) Situation : Kondisi terkini yang terjadi pada pasien.

2) Background : Informasi penting apa yang berhubungan dengan kondisi pasien terkini

3) Assessment : Hasil pengkajian kondisi pasien terkini

4) Recommendation : Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah pasien saat ini

b. Komunikasi Verbal (Write down/tulis, Read back/baca kembali)

1) Intruksi/laporan hasil tes secara verbal dan telepon ditulis oleh penerima intruksi/laporan.

2) Intruksi/laporan hasil tes secara verbal dan telepon dibacakan kembali oleh penerima instruksi/laporan.

3) Instruksi/laporan yang dibacakan tersebut, dikonfirmasikan oleh individu pemberi instruksi/laporan.

(25)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 25 4) Untuk Istilah yang sulit atau obat-obatan kategori LASA (Look Alike Sound

Alike) diminta penerimaan pesan mengeja kata tersebut perhurup, misalnya : UBRETID

S Situasi

Saya menelepon tentang (Nama pasien, umur, dan lokasi) ...

Masalah yang ingin disampaikan ... Tanda-tanda vital :

B Background/latar belakang

Status mental pasien : Kulit ...

Alat bantu ...

A Assessment/penilaian

Sampaikan masalah yang sedang terjadi dan katakan penilaian anda

R Rekomendasi

Apakah (katakan apa yang ingin disarankan) Apakah diperlukan pemeriksaan tambahan?

4. Meningskatkan keselamatan penggunaan obat yang perlu diwaspadai (High Alert) Obat-obatan yang perlu diwaspadai adalah :

a. Elektrolit pekat : KCL, MgSO4, Natrium Bikarbonat, NaCl 0,3%

b. NORM (Nama Obat Rupa ucapan Mirip)/LASA (Look Alike Sound Alike) yaitu obat-obat yang terlihat mirip dan kedengerannya mirip.

1) Pengelolaan obat yang perlu diwaspadai :

a. Penyimpanan di lokasi khusus dengan akses terbatas dan diberi penandaan yang jelas berupa stiker berwarna merah bertuliskan “High Alert”

b. NaCl 0,3% dan KCL tidak boleh disimpan di ruang perawatan kecuali di unit perawatan intensif (ICU).

b) Ruang perawatan yang boleh menyimpan elektrolit pekat harus memastikan bahwa elektrolit pekat disimpan di lokasi dengan akses terbatas bagi petugas yang diberi wewenang.

c) Obat diberi penanda yang jelas berupa stiker berwarna merah bertuliskan “High Alert” dan khusus untuk elektrolit pekat, harus ditempelkan stiker yang dituliskan “Elektrolit pekat, harus diencerkan sebelum diberikan” d) Pisahkan atau beri jarak penyimpanan obat dengan kategori LASA.

e) Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi di meja dekat pasien tanpa pengawasan.

f) Biasakan mengeja nama obat dengan kategori LASA saat

menerima/memberi istruksi

c. Obat-obatan yang memerlukan kewaspadaan tinggi : 1) Elektrolit Pekat

a) KCL 7,46% b) Meylon 8,4%

(26)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 26 d) NaCl 3% 2) Golongan Opioid a) Fentanil b) Morfin Sulfat c) Petidin HCL d) Sufentanil 3) Antikoagulan a) Heparin b) Enoksaparin Natrium 4) Trombolitik a) Streptokinase 5) Antiaritmia a) Lidokain b) Amiodaron 6) Insulin

7) Obat Hipoglikemia Oral 8) Obat Agonis Adrenergik

a) Efinefrin b) Norefineefrin 9) Anestetik Umum a) Propofol b) Ketamin 10) Kemoterapi 11) Obat Kontras 12) Pelemas Otot a) Suksinilkolin b) Rokuronium c) Vekuronium 13) Larutan Kardioplegia

14) Sound Alike Look Alike Drugs

5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan Indikator usaha menurunkan infeksi :

a. Menggunakan panduan hand hygiene terbaru yang diakui umum. b. Mengimplementasikan program kebersihan tangan yang efektif.

Semua petugas di puskesmas melakukan kebersihan tangan pada 5 MOMEN yang telah ditentukan, yakni :

a. Sebelum kontak dengan pasien b. Sesudah kontak dengan pasien c. Sebelum tindakan asepsis

d. Seseudah terkena cairan tubuh pasien

e. Sesudah kontak dengan lingkungan sekitar pasien Ada 2 cara cuci tangan yaitu :

a. HANDWASH – dengan air mengalir, waktunya : 40-60 detik

(27)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 27 Alat Pelindung Diri

Alat yang digunakan untuk melindungi petugas dari pajanan darah, cairan tubuh, ekskreta, dan selaput lendir pasien seperti sarung tangan, masker, tutup kepala, kacamata pelindung, apron/jas dan sepatu pelindung.

6. Pengurangan risiko cedera akibat pasien jatuh

Indikator usaha menurunkan risiko cedera karena jatuh :

a. Semua pasien baru dinilai risiko jatuhnya dan penilaian diulang jika diindikasikan oleh perubahan kondisi pasien atau pengobatan, dan lainnya.

b. Hasil pengukuran dimonitor dan ditindak lanjuti sesuai derajat resiko jatuh pasien guna mencegah pasien jatuh serta akibat tak terduga lainnya.

(28)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 28

BAB VII

KESELAMATAN KERJA

Dengan meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh masyarakat maka tuntutan pengelolaan program keselamatan kerja di puskesmas semakin tinggi, karena Sumber Daya Manusia (SDM) puskesmas, pengunjung/pengantar pasien, pasien dan masyarakat sekitar puskesmas ingin mendapatkan perlindungan dari gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja, baik sebagai dampak proses kegiatan pemberian pelayanan maupun karena kondisi saran dan prasarana yang ada di puskesmas yang tidak memenuhi standar.

Puskesmas sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Dalam undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, khususnya pasal 165 : “ Pengelolaan tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui upaya pencegahan. Peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja “. Berdasarkan pasal di atas maka pengelola tempat kerja di puskesmas mempunyai kewajiban untuk menyehatkan para tenaga kerjanya.

Salah satunya adalah melalui upaya kesehatan kerja disamping keselamatan kerja. Puskesmas harus menjamin kesehatan dan keselamatan baik terhadap pasien, penyediaan layanan atau pekerja maupun masyarakat sekitar dari berbagai potensi bahaya di puskesmas.

Program keselamatan kerja di puskesmas merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmas, khususnya dalam hal kesehatan dan keselamatan bagi SDM puskesmas, pasien, pengunjung/pengantar pasien, masyarakat sekitar.

1. Tujuan umum

Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk SDM puskesmas, aman dan sehat bagi pasien, pengunjung/pengantar pasien, masyarakat dan lingkungan sekitar sehingga proses pelayanan puskesmas berjalan baik dan lancar.

2. Tujuan Khusus

a. Terlindunginya pekerja dan mencegah terjadinya PAK (Penyakit Akibat Kerja) dan KAK (Kecelakaan Akibat Kerja).

b. Peningkatan mutu, citra dan produktivitas puskesmas. Alat Keselamatan Kerja

1. Pemadam kebakaran (hidrant) 2. Jas

3. Peralatan pembersih 4. Obat-obatan

(29)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 29 6. Plaster pembalut

Aturan umum dalam tata tertib keselamatan kerja adalah sebagai berikut:

1. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja,

2. Pakailah jas (dokter, dokter gigi, analis) saat bekerja,

3. Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye shower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya.

4. Buanglah sampah pada tempatnya,

5. Lakukan latihan keselamatan kerja secara periodik, 6. Dilarang merokok.

(30)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 30

BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu (quality control) dalam manajemen mutu merupakan suatu sistem kegiatan teknis yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur dan menilai mutu produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan. Pengendalian mutu pada pelayanan klinis diperlukan agar produk layanan klinis terjaga kualitasnya sehingga memuaskan masyarakat sebagai pelanggan.

Ishikawa (1995) menyatakan bahwa pengendalian mutu adalah pelaksanaan langkah-langkah yang telah direncanakan secara terkendali agar semuanya berlangsung sebagaimana mestinya, sehingga mutu produk yang direncanakan dapat tercapai dan terjamin. Dalam pengertian Ishikawa tersirat pula bahwa pengendalian mutu itu dilakukan dengan orientasi pada kepuasan konsumen. Dalam bahasa layanan kesehatan keseluruhan proses yang diselenggarakan oleh puskesmas ditujukan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat sebagai konsumen.

(31)

Pedoman UPT Puskesmas Kecamatan Cikande 31

BAB IX PENUTUP

Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah dinas kesehatan kabupaten/kota. Sedangkan Puskesmas bertanggung jawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan kemampuannya. Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional. Yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas, agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Gambar

Tabel 1.Klasifikasitenagakesehatanpuskesmascikande
Tabel 2. 144 penyakitpelayananklinis

Referensi

Dokumen terkait

Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya

bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan Puskesmas terhadap tuntutan Masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, perlu disusun tentang Penetapan

Dengan meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayaanan kesehatan oleh masyarakat maka tuntutan pengolahan program Kesehatan dan Keselamtan Kerja di rumah sakit semakin

Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyakarat dan upaya

bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan puskesmas terhadap tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu, perlu ditentukan indikator-indikator

Upaya kesehatan lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh Puskesmas untuk menjadikan lingkungan yang sehat dalam rangka pencegahan terhadap penyakit

Dengan meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayaanan kesehatan oleh masyarakat maka tuntutan pengolahan program Kesehatan dan Keselamtan Kerja di rumah sakit semakin

BAB II Ruang lingkup Panduan pelayanan klinis bagi dokter di Puskesmas meliputi pedoman penatalaksanaan terhadap penyakit yang dijumpai di Puskesmas Sadananya penyakit mengacu pada