NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Terkonfirmasi dari sejumlah indikator teknikal IHSG masih berpotensi untuk bergerak positif dalam pekan ini. Indikator dari MACD dan Stochastic mengindikasikan trend positif bagi indeks. Selain itu, dari lagging indikator yang tercermin dari MA5 dan MA20 mengkonfirmasikan positif bagi IHSG
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 4597.057 +11.511 4,432.89 4,794.24
LQ-45 795.175 +4.875 1,116.03 3,474.09
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan hari Kamis (26/11), IHSG ditutup megnuat 11.51 poin (0.25%) pada level 4597.06, dibawah harga psikologis 4600. Penguatan didorong oleh industri dasar yang menguat 2,27%, sektor infrastruktur dengan 0,66%, dan aneka industri dengan 0,59%. Lembaga Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) akan memasukan yuan ke dalam keranjang mata uang special drawing rights (SDR), pada akhir November ini. Jika rencana ini terlaksana maka yuan akan menjadi mata uang acuan aset internasional kelima setelah dollar AS, euro, yen, dan poundsterling. Masuknya yuan ke SDR IMF menjadi momentum perdagangan dan perekonomian Indonesia-China. Apalagi ke depan, Indonesia akan bergabung dalam Trans Pacific Partnership (TPP). Rencananya pengukuhan yuan sebagai SDR ini akan diumumkan pada 30 November mendatang. Pengumuman itu dilakukan menjelang laporan kebijakan kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat. Pengumuman ini akan memberikan pengaruh kepada rupiah juga. Dari pasar global, indeks Wall Street ditutup menguat pada hari Rabu mengikuti beberapa data ekonomi yang baru dikeluarkan. Klaim pengangguran dicatatkan turun, barang tahan lama meningkat , dan penjualan rumah baru bertumbuh. Dengan semua data ekonomi AS yang mencapai ekspektasi pasar, kemungkinan Federal Reserve mengangkat suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan Desember semakin tinggi. Namun data tenaga kerja AS, yang merupakan salah satu acuan terbesar dari ekonomi AS , masih akan dirilis pada hari Jumat. Dari pasar regional, indeks Nikkei 225 menguat ke level tertinggi nya selama 3 bulan dengan menguat 96.83 poin (0,49%) ke level 19.944,41, dari level 19,847.58 sehari sebelunya. Penguatan tersebut didukung oleh data ekonomi AS yang kuat dan juga Yen yang melemah dan mendukung ekspor Jepang. Di sisi lain, indeks Shanghai Composite turun 12.38 poin (0,34%) ke level 3,635.55, dari level 3,647.93 sehari sebelumnya. Pelemahan tersebut meskipun Beijing mengumumkan kebijakan baru yang akan mendorong perdagangan luar negeri. Adapun, indeks Hang Seng melemah 9.06 poin (0,04%) mengikuti pasar saham Tiongkok. Dari Eropa, indeks-indeks saham Eropa tentatif menguat pada awal perdagangan seiring dengan ekspektasi ECB akan menambah kebijakan moneternya untuk pendukung ekonomi eurozone.
Masuknya Yuan ke dalam Special Drawing Rights (SDR) International Monetary Fund (IMF). Yuan telah mendapat status yang sama dengan U.S. Dollar, Yen Jepang, Poundsterling dan Euro dalam sistem pembayaran internasional. Untuk menindaklanjuti hal ini, Bank sentral China dan Bank Sentral Eropa tengah siap menjalankan operasi 'currency swap'. Dimana kedua bank sentral ini telah sukses melakukan dua kali uji coba pada tahun ini. People's Bank of China (PBoC) dan European Central Bank (ECB) telah menandatangani kesepakatan pertukaran mata uang pada Oktober 2013, dengan jumlah maksimum 350 miliar Yuan. Perjanjian tersebut akan memberikan dukungan likuiditas ke pasar moneter kedua belah pihak serta memfasilitasi perdagangan dan investasi yang lebih baik.. Selain itu, Cina juga resmi membuka pasar uangnya untuk investor yang berasal dari luar negeri. Dalam periode pendaftaran tahap pertama, beberapa bank sentral dan institusi finansial telah melakukan registrasi untuk beoperasi di pasar foreign exchange interbank. PBoC mengatakan bahwa lembaga yang pendaftarannya diterima bisa memperdagangkan produk spot mata uang, forward, swap, currency swap dan option di pasar valuta Cina. Rincian soal tata aturan transaksi sudah disebarluaskan pada bulan September lalu, menyusul izin untuk transaksi investor jangka panjang asal luar negeri dan pencabutan batas investasi forex bulan Juli lalu. Dengan membuka jalan bagi pemodal luar untuk bermain di pasar uang domestik. Sementara itu sentiment dari dalam negeri, Presiden Joko Widodo mengatakan, Paket Kebijakan Ekonomi Tahap VII akan diterbitkan pada pekan pertama Desember mendatang. Paket Kebijakan Ekonomi Tahap VII, sedang digodok di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Paket Ekonomi VII, mengindikasikan pemerintah tidak memasukkan insentif pajak berupa diskon atau penurunan tarif Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 untuk karyawan kepada perusahaan padat karya. pemerintah Padahal sebelumnya kabar tersebut sudah menyebar ke pasar, tentang insentif pajak keringan beban PPh 21 untuk karyawan kepada perusahaan padat karya. Pasar yang sebelumnya merespon positif atas rencana insentif pajak, namun akhirnya potensi tersebut pupus, diperkirakan kabar tersebut dapat mengurangi optimisme pasar atas paket ini. Sedangkan sentimen dari pasar global terbilang positif, pasar Eropa ditutup naik. Sementara ini bursa Asia di buka di zona positif meski terbatas. Sentimen pasar terutama dari Asia ini dapat memicu
IHSG bergerak mixed dengan peluang penguatan terbatas pada hari ini.
DAILY REPORT
27 November 2015
Support Level 4580/4563/4542
Resistance Level 4618/4638/4656
Major Trend Down
Minor Trend Up
•Minat MEDC akuisisi NNT adalah skema B2B
•Pemprov NTB dukung MEDC beli 76% saham NNT
•MEDC belum terlibat dalam akuisisi Newmont
•SRTG dan MEDC incar 50% kepemilikan PLTGU Jawa I
•ENRG bukukan pendapatan USD 465,1 juta
•Anak usaha DKFT tingkatkan fasilitas LC jadi USD 35 juta
•Unilevel Oleochemical operasikan pabrik sawit di Sei Mangkei
•TBIG akan tingkatkan bisnis sewa menara
•WSKT peroleh kontrak baru Rp 27,9 triliun
•BKSL konversi utang valas
•BKSL restrukturisasi utang Rp 190 miliar
•BBRI targetkan dapat menyalurkan KUR Rp 3 triliun
•WINS bukukan rugi bersih US$2,75 juta hingga 3Q15
•ABMM fokus tingkatkan margin
•HITS gandeng Mitsui Lines garap proyek Rp 1 triliun
•GIAA siap ekspansi USD 500 juta
•GIAA targetkan revaluasi aset sebelum akhir 2015
•GDST lanjutkan pembangunan [abrik Plate Mill 2
•DAJK targetkan pendapatan tambahan Rp400 miliar
•MLPT perkenalkan solusi VisionMobile Laku Pandai
27 November 2015
27 November 2015
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, menyebutkan keinginan pendiri Medco Energi Internasional (MEDC), Arifin Panigoro, untuk mengakuisisi 76% saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) tidak akan terjadi begitu saja. Aksi Medco untuk mengakuisisi NTT merupakan skema bisnis to bisnis. Pengambilalihan saham tersebut sejalan dengan program pemerintah mewujudkan hilirisasi negara. Selain itu Arifin Panigoro juga berkomitmen membantu pengembangan Labuhan Bajo, NTT, dan Lombok, NTT, sebagai destinasi anfalan melalui dana Corporate Social Responbility (CSR)-nya.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mendukung langkah pengusaha nasional Arifin Panigoro, pendiri Medco Energi Internasional (MEDC), untuk membeli 76% saham milik PT Newmont Nusa Tenggara senilai USD 2,2 miliar atau setara Rp 30,1 triliun. Pemerintah provinsi melalui PT Daerah Maju Bersaing (PT DMB) tetap berkeinginan untuk membeli sisa 7% divestasi saham PT NNT tersebut, karena dari saham yang ada saat ini 24% menjadi 31%. Karena selain memperoleh dividen, daerah juga bisa menempatkan orang-orangnya untuk duduk di jajaran direksi PT NNT.
Medco Energi Internasional (MEDC) menjelaskan hingga saat ini tidak ikut serta dalam rencana akuisisi 76% saham Newmont Nusa Tenggara yang sempat dilontarkan pemilik perseroan, Arifin Panigoro. Direktur utama MEDC, Hilmi Panigoro, tidak dapat memastikan apakah akan membeli saham Newmont yang nilainya diperkirakan mencapai USD 2,2 miliar tersebut. Bursa efek Indonesia mengaku belum mengetahui secara pasti perusahaan yang akan dijadikan Arifin Panigoro sebagai kendaraan untuk membeli saham Newmont.
Saratoga Investama Sedaya (SRTG) dan Medco Energi Internasional (MEDC) melalui Medco Power Indonesia membidik kepemilikan 50% pada pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Jawa 1 berkapasitas 2X800 MW di Jawa Barat. Saat ini, Medco Power bersama Mitsui & Co Ltd tengah menjalani proses lelang proyek tersebut. Nilai proyek PLTGU Jawa 1 tersebut sekitar USD 1,6 miliar. Pembangunan PLTGU tersebut diperkirakan memerlukan waktu selama tiga tahun.
Energi Mega Persada (ENRG) membukukan pendapatan sebesar USD 465,1 juta hingga kuartal III-2015 atau lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar USD 603 juta. Adapun EBITDA perseroan mencapai USD 236 juta. ENRG membukukan rugi bersih sebesar USD 40 juta hingga kuartal III-2015 karena beban penyusutan yang cukup tinggi seiring kewajiban perseroan mengaplikasikan standar akuntansi keuangan terbaru. Hingga kuartal III-2015, ENRG memproduksikan 11.138 barel minyak per hari dan 214 juta kaki kubik gas per hari.
Central Omega Resources (DKFT) melalui anak usahanya yaitu PT COR Industri Indonesia telah meningkatkan fasilitas Letter of Credit (LC) pada 24 November 2015 dari Bank Panin (PNBN) menjadi USD 35 juta dengan tanggal jatuh tempo 26 Desember 2016 dari fasilitas LC sebelumnya sebesar USD 25 juta. LC itu diberikan untuk memfasilitasi pembelian dan jasa berkaitan dengan pembangunan Smelter Nickel Pig Iron di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah dimana LC ini dijamin oleh perseroan.
PT Unilever Oleochemical Indonesia, anak usaha Unilever Indonesia (UNVR), resmi mengoperasikan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Simalungun, Sumatra Utara, pada Kamis (26/11/2015). Investasi yang dikeluarkan untuk pembangunan pabrik seluas 18 ha mencapai Rp 2 triliun. Pabrik ini mampu menghasilkan 200.000 ton produk oleochemicals per tahun, seperti fatty acid, surfactant, glycerin, dan soap noodle. Produk-produk tersebut nantinya digunakan dalam pembuatan Produk-produk-Produk-produk konsumen terutama sabun, shampo, dan detergen. Sebanyak 85% dari produknya akan diekspor.
Tower Bersama Infrastructure (TBIG) menargetkan mampu menjaring 1.500-2.000 tenant baru tahun depan. Perseroan berupaya mencapai
target tersebut secara organik. Perseroan masih memiliki dana yang cukup untuk ekspansi. Hingga kini, TBIG memiliki fasilitas kredit yang belum ditarik senilai USD 300 juta.
Waskita Karya (WSKT) memperoleh kontrak baru sebesar Rp 27,9 triliun hingga November 2015 atau setara 93% dari target akhir tahun Rp 30 triliun. Kontribusi terbesar masih berasal dari perusahaan BUMN sebesar 60%. Sementara itu, kontrak dari pemerintahan dan swasta masing-masing berkontribusi 26% dan 14% terhadap total kontrak. Dengan demikian, jumlah order book perseroan tercatat sebesar Rp 47,8 triliun.
Sentul City (BKSL) mengonversi sebagian utang valas ke rupiah demi mengurangi kerugian kurs dan mendorong profit. Pada kuartal III/2015, perseroan mengalami rugi selish kurs senilai Rp70,58 miliar, meningkat dari posisi setahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp1 juta. Perseroan memiliki utang valas sekitar US$39,8 juta, dimana sebesar US$6,8 juta merupakan outstanding pinjaman dari CIMB Bank Berhad, Labuan Offshore Branch dn US$33 juta lainnya dalam bentuk notes kepada Winter Capital Pte. Ltd. Dari US$33 juta kepada Winter Capital, perseroan sudah mengonversi sebesar US$12,5 juta.
Sentul City (BKSL) menjadwal ulang pembayaran (restrukturisasi) utang anak usahanya, Bukit Jonggol Asri (BJA), senilai total Rp 190,9 miliar. Perseroan telah menandatangani akta perjanjian untuk menambah cash deficiency, cost overrun dan subordinasi pada 23 November 2015. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin kewajiban pembayaran pinjaman anak usaha BJA. Fasilitas pinjaman rekening koran sebesar Rp 20 miliar diperpanjang hingga 20 Februari 2016 atau setahun setelah jatuh tempo pertama. Sementara, jatuh tempo pinjaman jangka panjang sebesar Rp 170,9 miliar diperpanjang hingga 20 Mei 2021 atau dengan kata lain tenor perpanjangan ditingkatkan dari 2 tahun menjadi 8 tahun.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) optimistis hingga akhir tahun ini dapat menyalurkan kredit usaha rakyat atau KUR senilai Rp 13 triliun dengan target debitor sebanyak 856 ribu orang. Dalam tiga bulan terakhir, perseroan telah menyalurkan KUR senilai Rp 10 triliun dengan total debitor sebanyak 600 ribu orang.
Wintermar Offshore Marine (WINS) membukukan rugi bersih senilai US$2,75 juta pada kuartal III/2015, setelah pada periode yang sama tahun sebelumnya membukukan laba sebesar US$17,96 juta. Pendapatan perseroan hingga akhir kuratal III/2015 juga mengalami penurunan 41,87% menjadi US$74,41 juta.
Di tengah penurunan kinerja akibat rendahnya harga batubara, ABM Investama (ABMM) memilih meningkatkan margin melalui efisiensi biaya dan peningkatan produktivitas. Perseroan akan meningkatkan ke level 5-8% untuk margin operasional. Per 30 September 2015, operating margin sudah berada di posisi 6,5%. ABMM memangkas beban usaha sebesar 24,8% YoY menjadi USD 57,6 juta. Rugi bersih tercatat sebesar USD 3,06 juta atau jauh di bawah setahun sebelumnya yang laba USD 4,22 juta. Meskipun ada penurunan kinerja, perseroan tidak memangkas produksi batubara tahun ini yang sekitar 6,5-7 juta ton.
Humpuss Intermoda Transportasi (HITS) menggandeng Mitsui OSK Lines (MOL) untuk mengerjakan proyek pengiriman mini liquefied natural gas (LNG) di Bali. Nilai kontrak proyek tersebut mencapai Rp 1 triliun. Penandatanganan kontrak tersebut akan dilakukan pada Desember tahun ini dan kontrak berdurasi tujuh tahun. HITS telah membeli satu kapal LNG shuttle tanker berkapasitas 22 ribu meter kubik untuk menggarap proyek tersebut.
Garuda Indonesia (GIAA) menyiapkan dana ekspansi sebesar USD 500 juta tahun depan. Dari jumlah tersebut, sekitar USD 160 juta akan diserap untuk keperluan Garuda dan sisanya USD 340 juta dialokasikan untuk anak usaha perseroan yaitu Citilink Indonesia, GMF
27 November 2015
27 November 2015
AeroAsia, Gapura Angkasa dan Aerowisata. Mayoritas belanja modal digunakan untuk pre-delivery payment pesawat dan memperkuat sistem teknologi informasi dan e-commerce. GIAA akan mengadakan 23 pesawat tahun depan. Pesawat tersebut terdiri atas 15 pesawat untuk Garuda dan 8 pesawat untuk Citilink. Perseroan juga akan memperkuat pasar umrah, haji dan carter.
Garuda Indonesia (GIAA) telah menunjuk konsultan untuk melakukan revaluasi terhadap aset tetap berupa tanah dan bangunan. Perseroan menargetkan proses revaluasi aset selesai sebelum akhir Desember 2015.
Meskipun pasar melemah akibat melambatnya ekonomi nasional, tetapi Gunawan Dianjaya Steel (GDST) tetap akan melanjutkan proyek pembangunan pabrik Plate Mill 2. Namun operasional pabrik baru ini akan mundur dari semula direncanakan beroperasi pada tahun 2016 menjadi di tahun 2017. Pabrik Plate Mill 2 nantinya akan menghasilkan plate baja lembaran baja dengan lebar sampai 3 meter, berbeda dengan Plate Mill 1 yang hanya mampu memproduksi dengan lembaran baja lebar 2,5 meter. Saat ini pembangunan Plate Mill 2 yang berada di belakang Plate Mill 1 sudah mencapai 40%. Sejak pertengahan tahun 2014 hingga saat ini perseroan telah membelanjakan modal sekitar USD 100 juta untuk pengembangan Plate Mill 2. Hingga dua tahun ke depan, perseroan akan belanja modal lagi sekitar USD 52 juta hingga Plate Mill 2 selesai dan beroperasi.
Dwi Aneka Jaya Kemasindo (DAJK) melalu anak usaha DAJK Portalindo memutuskan untuk merambah ke sektor ritel dan menargetkan dapat meraih pendapatan tambahan sebesar Rp400 miliar pada 2016. Penetrasi ke sektor ritel tersebut ditempuh untuk meningkatkan penjualan di tengah ketatnya persaingan. Oleh karena itu, perseroan akan menggencarkan sosialisasi dan promosi antara lain dengan melakukan roadshow ke berbagai kota. Selain dari penjualan DAJK Portalindo, target penjualan tersebut juga bersumber dari kontribusi lini distribusi yaitu melalui DAJK Distributor Indonesia. Multipolar Technology (MLPT) memperkenalkan solusi VisionMobile Laku Pandai, yaitu aplikasi untuk mendukung Laku Pandai. Aplikasi itu lengkap dengan fitur-fitur layanan yang memungkinkan untuk dapat
selalu online dengan sistim perbankan di kantor bank.
Truba Alam Manunggal Engineering (TRUB) mencatatkan penurunan pendapatan per September 2015 menjadi Rp 89,02 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 957,67 miliar. Rugi bersih yang didistribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp 569,14 miliar naik dari rugi bersih tahun sebelumnya Rp 230,16 miliar.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) meminta pemerintah menetapkan industri kelapa sawit sebagai komoditas strategis karena berkontribusi besar untuk perekonomian. Kini industri sawit sedang mengalami situasi sulit, diantaranya disebabkan harga minyak sawit yang menurun tajam sejak tahun 2015 dan harga rata-rata CPO periode Januari-Oktober 2016 sebesar USD 584 per ton dari USD 821 per ton pada periode sama tahun 2015. Menurunnya harga minyak sawit disebabkan oleh melemahnya permintaan dari negara importir utama, seperti Eropa dan Timur Tengah. Ekspor CPO dan produk turunannya ke Eropa dan Timur Tengah turun masing-masing sebesar 6% dan 17% YoY dalam Januari-Oktober 2015. Selain itu disebabkan oleh menurunnya harga minyak bumi dunia, yakni dalam periode Januari-Oktober 2015 rata-rata turun 50% YoY serta terjadinya kelebihan persediaan minyak nabati dunia karena panen yang berhasil serta meningkatnya produksi minyak kedelai.
Harga ekspor komoditas Indonesia pada tahun 2016 diprediksi masih
akan terus tertekan. Hal ini dikarenakanpertumbuhan ekonomiCina
masih menunjukkan perlambatan pada tahun 2016. Cina merupakan negara perekonomian terbesar kedua di dunia, membuat Cina sebagai salah satu pembentuk harga komoditas dunia. Sementara Cina
merupakan pasar ekspor terbesar RI hingga 13%, tapi juga menentukan harga komoditas dunia. Secara gradual pertumbuhan ekonomi Cina hanya akan menembus level 7%, karena pemerintah Cina sendiri tidak menginginkan pertumbuhan ekonominya kembali ke level 10%-12%. Pemerintah Cina sendiri menginginkan pertumbuhan ekonomi di level 7,5%. Namun itu diperkirakan masih sulit mengingat pertumbuhan ekonomi Cina 6,3% pada tahun 2016.
Menurut Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, melemahnya pertambangan dan perdagangan menyebabkan ekonomi nasional hanya tumbuh 4,7%. Saat ini pertambangan mengalami pertumbuhan 4,5%, sedangkan perdagangan hanya mencapai 2,4%. Padahal sektor pertambangan dan perdagangan seharusnya dapat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional dengan pertumbuhan di atas 5%. Meski demikian ekonomi nasional mampu ditopang oleh sektor informasi komunikasi yang tumbuh mencapai 10%, disusul oleh sektor konstruksi 6,1%, pertanian 4,6%, manufaktur 4,2% dan perdagangan tumbuh 2,4%. Tahun depan sektor manufaktur dapat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional dan diharapkan akan mampu tumbuh hingga 7%.
Kementerian Perindustrian optimis sektor industri terus menggeliat di tahun 2016. Pertumbuhan industri ditargetkan mencapai 5,7%. di atas target pertumbuhan ekonomi yang 5,3%. Sampai dengan triwulan III 2015, pertumbuhan industri pengolahan non-migas sebesar 5,21%, lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi periode yang sama tahun 2014 sebesar 4,73%. Sementara kontribusi industri pengolahan non-migas terhadap PDB nasional diharapkan sebesar 18,5%. Pada tahun 2014 realisasi kontribusi sektor industri mencapai 17,87%. Ekspor produk hasil industri (industri pengolahan non migas) hingga Agustus 2015 berkontribusi sebesar 70,44% terhadap total ekspor nasional. Pangsa pasar ekspor utama produk industri menuju Amerika Serikat, Jepang, China, Singapura, dan India.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan pada Kamis (26 /11/215) telah melakukan penerbitan Surat Utang Negara (SUN) dengan cara Private Placement dengan total penerbitan surat utang Rp 657.915.000.000 yang transaksinya telah dilakukan pada 23 November 2015. SUN yang diterbitkan merupakan jenis Surat Perbendaharaan Negara (SPN) seri SPNNT20160902 dengan status tidak dapat diperdagangkan (non tradable). Surat utang ini berimbal hasil 7,5000% dan jatuh tempo pada 2 September 2016 dan tanggal setlemen 26 November 2015.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Paket Kebijakan Ekonomi Tahap VII akan diterbitkan pada pekan pertama Desember 2015. Paket Kebijakan Ekonomi Tahap VII kini sedang digodok di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Pemerintah siap mengevaluasi apabila terdapat hal-hal yang dinilai masih kurang.
27 November 2015
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 42,59 -0,45 TLKM (US) 42 14.377 86
Natural Gas (US$)/mmBtu 2,24 -0,06 ANTM (GR) 0,02 204 0
Gold (US$)/Ounce 1072,06 -0,15
Nickel (US$)/MT 8910,00 140,00
Tin (US$)/MT 14745,00 320,00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 52,85 -9,55
Coal (RB) (US$)/MT* 54,80 -8,56
CPO (ROTH) (US$)/MT 627,50 5,00
CPO (MYR)/MT 2062,00 -12,50
Rubber (MYR/Kg) 602,50 -4,00
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 801,61 -1,38
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 17813,39 0,01 -0,05 16,16 15,18 3,07 2,94 5.368,9
USA NASDAQ COMPOSITE 5116,15 0,26 8,03 23,13 19,86 3,68 3,38 8.037,0
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6393,13 0,88 -2,63 15,84 15,11 1,79 1,74 1.675,9
CHINA SHANGHAI SE A SH 3807,22 -0,34 12,33 15,46 13,98 1,79 1,63 4.694,0
CHINA SHENZHEN SE A SH 2434,05 -0,77 64,63 33,37 24,16 3,76 3,36 2.933,7
HONG KONG HANG SENG INDEX 22488,94 -0,04 -4,73 11,33 10,75 1,19 1,11 1.786,0
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4597,06 0,25 -12,05 16,97 14,73 2,48 2,23 354,0
JAPAN NIKKEI 225 19944,41 0,49 14,29 19,24 17,43 1,70 1,59 2.961,0
MALAYSIA KLCI 1683,09 -0,08 -4,44 16,43 15,08 1,82 1,72 237,1
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2884,69 -0,24 -14,28 12,62 12,01 1,12 1,07 281,4
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13.741,53 51,53 1000 IDR/ USD 0,07 -0,0003
EUR/IDR 14.572,34 -8,70 EUR / USD 1,06 -0,0005
JPY/IDR 112,05 -0,07 JPY / USD 0,01 0,0000
SGD/IDR 9.758,36 4,29 SGD / USD 0,71 0,0001
AUD/IDR 9.915,75 -17,24 AUD / USD 0,72 -0,0009
GBP/IDR 20.750,26 20,17 GBP / USD 1,51 -0,0002
CNY/IDR 2.150,64 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000
MYR/IDR 3.254,94 2,96 MYR / USD 0,24 -0,0007
KRW/IDR 11,98 0,00 100 KRW / USD 0,09 -0,0003
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 8.26
BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51
ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13
27 November 2015
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description October-15 September-15 Description Rate (%)
Inflation YTD % 2.16 2.24 SBI (9M) 7.10
Inflation YOY % 6.25 6.83 SBIS (9M) 7.10
Inflation MOM % -0.08 -0.05 SBI (12M) 7.15
Foreign Reserve (USD) 100.70 Bn 101.72 Bn SBIS (12M) 7.15
GDP (IDR Bn) 2,982,562.00 2,865,246.00
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
30 Nov US Pending Home Sales MoM Naik menjadi 1.3% dari -2.3%
30 Nov US Pending Home Sales YoY --
01 Des Indonesia CPI MoM --
01 Des Indonesia CPI YoY --
01 Des US Construction Spending MoM Tetap 0.6%
01 Des US ISM Manufacturing Naik menjadi 50.5 dari 50.1
01 Des US ISM Prices Paid --
01 Des US Domestic Vehicle Sales Naik menjadi 14.20 juta dari 14.14 juta
01 Des US Total Vehicle Sales Turun menjadi 18.00 juta dari 18.12 juta
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
BMRI IJ 9275 3.92 8.05 UNVR IJ 37050 -1.98 -5.70 TLKM IJ 2950 1.72 5.02 EMTK IJ 9500 -9.52 -5.62 INTP IJ 21000 5.00 3.67 SMMA IJ 5000 -6.54 -2.17 GGRM IJ 51600 2.38 2.30 PGAS IJ 2935 -1.68 -1.21 ASII IJ 6225 0.81 2.02 HMSP IJ 97500 -0.41 -0.93 CPIN IJ 3300 3.29 1.71 BBNI IJ 5125 -0.97 -0.92 KLBF IJ 1385 2.59 1.63 UNTR IJ 16900 -1.17 -0.74 INDF IJ 5475 2.34 1.09 LPPF IJ 16500 -1.49 -0.73 LPKR IJ 1340 3.08 0.92 MNCN IJ 1680 -2.89 -0.71 ISAT IJ 5500 2.80 0.81 MYOR IJ 25925 -2.17 -0.51
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Dua Putra Utama Makmur
Agriculture Fishery
550.00 1675.00 24-25 Nov 2015 01 Dec 2015 DBS Vickers, BNI Securities
Sucorinvest Central Gani PT Indonesia Pondasi
Raya ( Indopora)
Infrastructure & Construction
1280-1920 303.00 02-03 Dec 2015 09 Dec 2015 Yuanta Securities Indonesia
Minna Padi Investama Tbk
PT Kino Indonesia Consumer 3750-5225 228.57 02-04 Dec 2015 09 Dec 2015 Indo Premier, Credit Suisse
Deutsche Securities PT Ateliers Mecaniques
D'Indonesis (Atmindo)
Manufacture & Industries
120-140 240.00 01-03 Dec 2015 09 Dec 2015 Panin Sekuritas Tbk
PT Buyung Poetra Sembada
27 November 2015
27 November 2015
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
BFIN 138.00 Cash Dividend 26 Nov-15 27 Nov-15 01 Dec-15 16 Dec-15
SMSM 50.00 Cash Dividend 26 Nov-15 27 Nov-15 01 Dec-15 15 Dec-15
SCMA 55.00 Cash Dividend 01 Dec-15 02 Dec-15 04 Dec-15 22 Dec-15
MPPA 7.00 Cash Dividend 01 Dec-15 02 Dec-15 04 Dec-15 23 Dec-15
UNVR 342.00 Cash Dividend 01 Dec-15 02 Dec-15 04 Dec-15 17 Dec-15
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
MCOR Rights Issue 100:154 100.00 20 Nov-15 23 Nov-15
27 Nov – 03 Dec’15
BACA Rights Issue 81:8 102.00 24 Nov-15 25 Nov-15
01 Dec – 07 Dec’15
BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 07 Dec’15 08 Dec’15
14 Dec – 21 Dec’15
GSMF Rights Issue 32:15 100.00 15 Dec’15 16 Dec’15
22 Dec – 30 Dec’15
AGRS Rights Issue TBA 100.00 15 Dec’15 16 Dec’15
22 Dec – 30 Dec’15
DEFI Stock Split 1:10 -- -- 23 Nov-15 23 Nov-15
TIRA Stock Split 1:10 -- -- TBA TBA
TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
SONA RUPSLB 30-Nov-15
BEKS RUPSLB 30-Nov-15
BBHI RUPSLB 01-Dec-15
BNII RUPSLB 01-Dec-15
SAFE RUPSLB 02-Dec-15
BBRI RUPSLB 02-Dec-15
ARGO RUPSLB 03-Dec-15
AISA RUPSLB 03-Dec-15
TBLA RUPSLB 03-Dec-15
BSWD RUPSLB 03-Dec-15
GMCW RUPSLB 04-Dec-15
INTP RUPSLB 04-Dec-15
BAJA RUPSLB 04-Dec-15
AGRS RUPSLB 08-Dec-15
MAGP RUPSLB 08-Dec-15
GSMF RUPSLB 08-Dec-15
BACA RUPSLB 09-Dec-15
27 November 2015
27 November 2015
BMRI
TRADING BUY
S1 9025 R1 9400 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 8650 R2 9775
Closing
Price 9275
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI berada dalam area overbought
•Harga berada dalam area upper band
Prediksi •Trading range Rp 9025-Rp 9400
•Entry Rp 9275, take Profit Rp 9400
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 67.25 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) 52.94 Positif
Bollinger Band (Mid) 8715 Positif
MA5 8860 Positif 8,000 9,000 10,000 11,000 12,000
May Jun Jul August September October November BMRI Downward Sloping Channel
8,715 8,285.24 8,150 8,078.57 8,078.57 7,757.14 7,757.14 8,790.63 8,860 9,150 9,275 9,275 9,275 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BMRI - Stochastic %D(6,3,3) = 75.45, Stochastic %K = 82.53, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
75.4487 75.4487 20 80 82.5321 82.5321 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 240.0 0.0 BMRI - MACD (5,3) = -108.55, Signal() = -70.82
-108.546 -70.8249 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 BMRI - TSI(3,5,3) = 52.94, Volume() = 28,714,300.00
37.3711 0.00000 52.9437
28,714,300
BMRI - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 28,714,300.00 0.00000 28,714,300
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
KLBF
TRADING BUY
S1 1355 R1 1405 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 1305 R2 1455
Closing
Price 1385
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi potensi rebound
• RSI berada dalam area netral
•Harga berada dalam area upper band
Prediksi •Trading range Rp 1355-Rp 1405
•Entry Rp 1385, take Profit Rp 1405
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 25.62 Positif
MACD -1.16 Positif
True Strength Index (TSI) 10.62 Positif
Bollinger Band (Mid) 1375 Positif
MA5 1347 Positif 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800 1,900
May Jun Jul August September October November
KLBF Downward Sloping Channel
1,347.5 1,347 1,315 1,245.42 1,245.42 1,202.86 1,202.86 1,374.75 1,375 1,385 1,385 1,385 1,446.39 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 KLBF - Stochastic %D(6,3,3) = 35.33, Stochastic %K = 51.44, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
35.3288 35.3288 20 51.4409 51.4409 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 KLBF - MACD (5,3) = -6.97, Signal() = -1.84 -6.97319 -1.84134 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 KLBF - TSI(3,5,3) = 10.62, Volume() = 64,714,600.00 0.00000 -9.8891 10.6193 64,714,600 KLBF - William's % R(14) = -40.74, Volume() = 64,714,600.00 -40.7407 64,714,600
27 November 2015
27 November 2015
INTP
TRADING BUY
S1 20375 R1 21350 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 19400 R2 22325
Closing
Price 21000
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI berada dalam area netral
•Harga berada dalam area netral
Prediksi •Trading range Rp 20375-Rp 21350
•Entry Rp 21000, take Profit Rp 2350
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 69.28 Positif
MACD 97.54 Positif
True Strength Index (TSI) 4.01 Positif
Bollinger Band (Mid) 19761 Positif
MA5 20360 Positif 16,000 17,000 18,000 19,000 20,000 21,000 22,000 23,000 24,000
May Jun Jul August September October November INTP Upward Sloping Channel
20,537.5 20,360 19,761.3 19,720 19,720 19,450 18,369.8 21,000 21,000 21,000 21,400 21,563.6 21,563.6 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 INTP - Stochastic %D(6,3,3) = 36.45, Stochastic %K = 36.75, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
36.4506 36.4506 20 36.7521 36.7521 80 -400 -300 -200 -100 0 100 200 300 400 0 INTP - MACD (5,3) = -94.03, Signal() = -21.82
-94.0337 -21.8202 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 INTP - TSI(3,5,3) = 4.01, Volume() = 2,771,600.00
4.01429 0.00000
4.17522 2,771,600
INTP - William's % R(14) = -12.12, Volume() = 2,771,600.00 -12.1212 2,771,600
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
LPKR
TRADING BUY
S1 1310 R1 1375 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 1255 R2 1430
Closing
Price 1340
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI berada dalam area overbought
•Harga berada dalam area upper band
Prediksi •Trading range Rp 1310-Rp 1375
•Entry Rp 1340, take Profit Rp 1375
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 82.01 Positif
MACD 19.57 Positif
True Strength Index (TSI) 56.49 Positif
Bollinger Band (Mid) 1221 Positif
MA5 1299 Positif 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400
May Jun Jul August September October November LPKR Downward Sloping Channel
1,285 1,258.75 1,220.5 1,121.46 1,110 1,045 1,045 1,285 1,299 1,315 1,340 1,340 1,340 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 LPKR - Stochastic %D(6,3,3) = 88.24, Stochastic %K = 93.01, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 88.2373
80 20 88.2373 93.0135 93.0135 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 LPKR - MACD (5,3) = -20.03, Signal() = -18.83 -20.0293 -18.8348 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 LPKR - TSI(3,5,3) = 56.49, Volume() = 94,289,296.00 51.739 0.00000 56.4869 94,289,296 LPKR - William's % R(14) = -2.13, Volume() = 94,289,296.00 -2.12766 94,289,296
27 November 2015
27 November 2015
BBTN
TRADING BUY
S1 1230 R1 1300 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 1180 R2 1350
Closing
Price 1270
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI berada dalam area overbought
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi •Trading range Rp 1230-Rp 1300
•Entry Rp 1270, take Profit Rp 1300
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 86.13 Positif
MACD 11.19 Positif
True Strength Index (TSI) 53.07 Positif
Bollinger Band (Mid) 1190 Positif
MA5 1237 Positif 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600
May Jun Jul August September October November BBTN Broadening Wedge 1,237 1,228.75 1,190.25 1,085 1,068.44 945 945 1,250 1,270 1,270 1,270 1,353.2 1,353.2 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 BBTN - Stochastic %D(6,3,3) = 70.17, Stochastic %K = 74.37, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
70.1675 70.1675 20 74.3651 74.3651 80 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 BBTN - MACD (5,3) = -10.34, Signal() = -8.44 -10.3379 -8.43887 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 BBTN - TSI(3,5,3) = 53.07, Volume() = 42,407,900.00 47.0461 0.00000 53.0728 42,407,900 BBTN - William's % R(14) = -2.63, Volume() = 42,407,900.00 -2.63158 42,407,900
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
ISSP
TRADING BUY
S1 205 R1 220 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 195 R2 230
Closing
Price 211
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI berada dalam area netral
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi •Trading range Rp 206-Rp 220
•Entry Rp 211, take Profit Rp 220
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 69.60 Positif
MACD 1.85 Positif
True Strength Index (TSI) 24.40 Positif
Bollinger Band (Mid) 197 Positif
MA5 204.2 Positif 120.0 140.0 160.0 180.0 200.0 220.0 240.0
May Jun Jul August September October November ISSP Upward Sloping Channel
204.2 203.625 199 199 197.45 197 148.87 210 211 211 211 213 213 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ISSP - Stochastic %D(6,3,3) = 53.27, Stochastic %K = 60.09, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
53.2669 53.2669 20 60.0855 60.0855 80 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 0.0 ISSP - MACD (5,3) = -1.86, Signal() = -1.21
-1.86287 -1.20568 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ISSP - TSI(3,5,3) = 24.40, Volume() = 65,446,300.00
18.0619 0.00000 24.4047
65,446,300
ISSP - William's % R(14) = -20.00, Volume() = 65,446,300.00 -20 65,446,300
27 November 2015
27 November 2015
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
26-11-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Buy 18500 18500 18675 18175 18425 18675 18925 Positif Positif Negatif 22100 18000
LSIP Trading Sell 1285 1285 1275 1245 1275 1305 1335 Positif Negatif Negatif 1585 1200
SGRO Trading Buy 1450 1450 1475 1365 1420 1475 1530 Positif Positif Positif 1445 1010
Mining
PTBA Trading Buy 5900 5900 5975 5675 5825 5975 6125 Positif Positif Negatif 7825 5700
ADRO Trading Buy 585 585 595 565 580 595 610 Positif Positif Positif 695 555
MEDC Trading Buy 1300 1300 1435 915 1175 1435 1695 Positif Negatif Positif 1240 1000
INCO Trading Buy 1770 1770 1825 1625 1725 1825 1925 Positif Positif Positif 2515 1645
ANTM Trading Buy 352 352 357 341 349 357 365 Positif Negatif Positif 449 306
TINS Trading Buy 545 545 560 510 530 560 580 Positif Positif Positif 735 520
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Buy 925 925 935 895 915 935 955 Positif Positif Negatif 1090 895
SMGR Trading Sell 11175 11175 10975 10575 10975 11375 11775 Negatif Positif Negatif 11775 9625
INTP Trading Buy 21000 21000 21350 19400 20375 21350 22325 Positif Positif Positif 21400 17700
SMCB Trading Buy 1070 1070 1085 1035 1060 1085 1110 Positif Positif Negatif 1120 995
Miscellaneous Industry
ASII Trading Sell 6225 6225 6175 6075 6175 6275 6375 Negatif Positif Negatif 6850 5725
GJTL Trading Sell 580 580 570 550 570 590 610 Negatif Negatif Negatif 655 555
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 5475 5475 5525 5275 5400 5525 5650 Positif Positif Positif 6425 5050
GGRM Trading Buy 51600 51600 51975 49725 50850 51975 53100 Positif Positif Positif 52650 42300
UNVR Trading Buy 37050 37050 37825 35475 36650 37825 39000 Negatif Positif Negatif 39325 34500
KLBF Trading Buy 1385 1385 1405 1305 1355 1405 1455 Positif Positif Positif 1500 1305
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 1735 1735 1750 1690 1720 1750 1780 Positif Positif Positif 1795 1550
PTPP Trading Sell 3790 3790 3775 3735 3775 3815 3855 Negatif Negatif Negatif 3930 3585
WIKA Trading Buy 2890 2890 2920 2850 2880 2920 2950 Positif Positif Positif 3150 2690
ADHI Trading Buy 2270 2270 2300 2200 2250 2300 2350 Positif Negatif Positif 2410 2040
WSKT Trading Sell 1715 1715 1705 1680 1705 1730 1755 Negatif Negatif Negatif 1770 1595
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Sell 2935 2935 2915 2855 2915 2975 3035 Negatif Negatif Negatif 3100 2560
JSMR Trading Sell 4895 4895 4840 4695 4840 4985 5125 Negatif Positif Negatif 5625 4795
ISAT Trading Buy 5500 5500 5575 5125 5350 5575 5800 Negatif Positif Positif 5625 3950
TLKM Trading Buy 2950 2950 2975 2845 2910 2975 3040 Positif Positif Positif 2950 2660
Finance
BMRI Trading Buy 9275 9275 9400 8650 9025 9400 9775 Positif Positif Positif 9650 8150
BBRI Trading Buy 11475 11475 11600 11100 11350 11600 11850 Positif Negatif Positif 11700 10100
BBNI Trading Sell 5125 5125 5075 4950 5075 5200 5325 Negatif Negatif Negatif 5375 4650
BBCA Trading Buy 13525 13525 13675 13225 13450 13675 13900 Positif Negatif Positif 13775 12650
BBTN Trading Buy 1270 1270 1300 1180 1230 1300 1350 Positif Positif Positif 1270 1085
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Sell 16900 16900 16750 16400 16750 17100 17450 Positif Negatif Negatif 21200 16550