• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pestisida dan Teknik Aplikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pestisida dan Teknik Aplikasi"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Pestisida dan Teknik Aplikasi

Dr.

 

Akhmad

 

Rizali

Pestisida

Definisi:

 

pest

 ‐

hama,

 

sida

racun

Penggolongan:

 OPT sasaran: insektisida, bakterisida, herbisida

 bahan: kimia, botanis, minyak, IGR, mikroba

 cara kerja: kontak, sistemik

(2)

Pest

Pest

cide

cide

Asal

 

kata

Asal

 

kata

Pestisida

Organisme Pengganggu Tanaman (hama, patogen, 

gulma)

‐cida = Killer 

Definisi

BERDASAR

 

HUKUM

 

/

 

PERATURAN

Suatu substansi yang

 

digunakan untuk

mengendalikan,

 

mencegah,

 

merusak,

 

menolak

atau mengurangi organisme pengganggu

(3)

Definisi

• MENURUT THE U.S. FEDERAL ENVIRONMENTAL 

PESTICIDE CONTROL ACT

 Semua zat/campuran zat yang khusus untuk  mengendalikan, mencegah atau menolak gangguan  dari serangga, binatang pengerat, nematoda,  cendawan, gulma, virus, bakteri, jasad renik yang  dianggap hama kecuali virus, bakteri atau jasad renik  yang terdapat pada manusia dan binatang lainnya  Semua zat/campuran zat yang dimaksudkan untuk  digunakan sebagai pengatur pertumbuhan tanaman  atau pengering tanaman

Definisi

• MENURUT P.P.  NO. 7  TAHUN 1973 :

• PESTISIDA adalah semua zat kimia atau bahan lain  serta jasad renik dan virus yang 

dipergunakan untuk :

 Memberantas atau mencegah hama‐hama dan penyakit‐penyakit yang merusak tanaman, bagian‐ bagian tanaman atau hasil‐hasil pertanian

 Memberantas rerumputan

 Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang  tidak diinginkan

(4)

Definisi

• MENURUT P.P.  NO. 7  TAHUN 1973 :

• PESTISIDA adalah semua zat kimia atau bahan lain   serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk :

 Memberantas atau mencegah hama‐hama luar pada hewan‐hewan piaraan dan ternak

 Memberantas atau mencegah hama‐hama air

 Memberantas atau mencegah binatang‐binatang dan jasad renik dalam rumah tangga, bangunan dan dalam alat‐alat pengangkutan

 Memberantas atau mencegah binatang‐binatang yang 

dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanaman, 

tanah dan air

Memilih Produk

PENGGOLONGAN

berdasarkan

 

OPT

 

sasaran

berdasarkan

 

kimia

 

pestisida

berdasarkan

 

cara

 

kerja

(5)

Insektisida

Herbisida

Fungisida

Akarisida/mitisida

Rodentisida

Penggolongan Berdasarkan OPT

 

Sasaran

Kelas Pestisida Kegunaan Asal kata* Akarisida membunuh tungau Gr. akari, kutu, atau tungau

Algisida membunuh ganggang L. alga, ganggang

Avisida membunuh / menolak

burung L. aves, burung

Bakterisida membunuh bakteri L. bacterium, Gr. baktro, renik

Fungisida membunuh jamur L. fungus, Gr. spongos, jamur

Herbisida membunuh gulma L. herba, tumbuhan semusim

Insektisida membunuh serangga L. insectum, berbuku

Larvisida membunuh larva L. lar, topeng atau hantu

(6)

Kelas Pestisida Kegunaan Asal kata*

Moluskisida membunuh bekicot L. molluscus, kerang lunak atau kerang

Nematisida membunuh nematoda L. nematoda, Gr. nema, benang

Ovisida membunuh telur L. ovum, telur

Pedikulisida membunuh kutu/caplak L. pedis, caplak

Piscisida membunuh ikan L. piscis, ikan

Predisida membunuh predator L. praeda, predator

Rodentisida membunuh roden L. rodere, mengerat

Silvisida mematikan pohon L. silva, hutan

Termitisida membunuh rayap L. termes, penggerek kayu

Lanjutan Tabel 1  ………

Senyawa kimia yang diklasifikasikan sebagai pestisida tanpa akhiran sida Atraktans memikat serangga

Khemosterilan memandulkan serangga, atau hama vertebrata  (burung, 

roden)

Defolian peluruh daun

Desikan mempercepat pengeringan pada tumbuhan

Desinfektan menghilangkan atau menginaktivasi mikroorganisme yang  

merugikan

Zat pengatur tumbuh (IGR)

mempercepat atau menghambat pertumbuhan pada serangga atau tumbuhan

Feromon memikat serangga atau vertebrata

Repelen menolak serangga, kutu, tungau, atau vertebrata (kelinci, 

(7)

Peranan Pestisida

Kelebihan dan Keuntungan Pestisida: 

• Pestisida mudah didapat dan mudah digunakan

• Pestisida secara umum sangat efektif untuk mengendalikan OPT, ketika tidak ada

permasalahan resistensi

• Perlakuan pestisida dapat dilaksanakan secara cepat ketika dibutuhkan, dengan senjang waktu yang minimal, dan mempunyai aktivitas

penyembuhan yang cepat dalam mencegah kehilangan hasil lebih lanjut

Peranan Pestisida

Kelebihan dan Keuntungan Pestisida: 

• Perlakuan pestisida seringkali lebih murah dan memberikan keuntungan, terutama jika

perlakuan alternatif lain memerlukan banyak tenaga kerja

• Sifat‐sifat, penggunaan, dan cara aplikasinya mempunyai kisaran luas untuk menghadapi berbagai macam keadaan hama, termasuk untuk mengendalikan ledakan populasi OPT pada areal 

(8)

Peranan Pestisida

Pestisida digunakan dalam program

 

PHT

 

ketika

cara lain

 

yang

 

efektif tidak tersedia atau cara lain

 

tidak cukup kuat untuk mempertahan populasi

OPT

 

tetap di

 

bawah ambang kerusakan

ekonomis

“Maksimalkan keuntungan dan kelebihan

pestisida sementara berbagai potensi bahaya

diminimalkan”

Penggunaan Pestisida secara berlebihan

Beberapa permasalahan yang

 

diakibatkan:

Resistensi terhadap Pestisida

 frekuensi aplikasi yg rapat dan dosis tinggi

Peracunan terhadap Musuh Alami dan

Organisme bukan sasaran

 terjadi resurgensi dalam populasi hama dan laju pertumbuhannya jauh lebih cepat dibandingkan musuh alaminya

(9)

Penggunaan Pestisida secara berlebihan

Beberapa permasalahan yang

 

diakibatkan:

Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan

 pengaruh merugikan terhadap kesehatan manusia, satwaliar, air tanah, dan kualitas lingkungan secara keseluruhan

Biaya Pestisida

 faktor resistensi hama, menyebabkan umur

pemasaran pendek akibatnya biaya produksi tinggi shg berimbas pada harga pestisida tinggi

APLIKASI

 

BIJAKSANA

AMAN

EFEKTIF

(10)

TUJUAN APLIKASI

“ Mengurangi gulma / hama / penyakit

sampai dibawah nilai ambang ekonomis“

Azas penggunaan pestisida pertanian

Penggunaan pestisida BENAR BIJAKSANA LEGAL Efektif

(A) Meminimalkan dampak negatif pestisida terhadap pengguna, konsumen dan lingkungan

(11)

Resiko penggunaan pestisida pertanian

(1)  Pengguna (2)  Konsumen (3)  Lingkungan Keracunan &  gangguan kesehatan Umum Agroekosistim

Pencemaran lingkungan dan

segala akibatnya

Resistensi; Resurjensi; Ledakan OPT lain; 

Kematian musuh alami hama; Fitotoksik; Perubahan flora; dsb.

Faktor

faktor yang

 

mempengaruhi efikasi

pestisida di lapangan

Hubungan: sasaran‐pestisida

‐Kesesuaian antara pestisida dan OPT sasaran

‐Penentuan bidang sasaran aplikasi yang tepat

‐OPT sasaran masih peka terhadap pestisida tsb.

Teknik penggunaan (teknik aplikasi)  

‐Kapan pestisida di gunakan? (Tepat waktu)

‐Berapa takarannya? (Tepat takaran)

(12)

2. PESTISIDA 1. SASARAN 4. TAKARAN 3. WAKTU 5. CARA/METODA APLIKASI TEKNIK  APLIKASI kesesuaian & kepekaan

Faktor

faktor yang

 

mempengaruhi efikasi

pestisida di lapangan

SASARAN APLIKASI (1) SASARAN BIOLOGIS (2) BIDANG SASARAN spesifik tanaman spesifik OPT hama, penyakit, gulma. tanaman,  daun, air, tanah, gulma, dst.

I.

  

Sasaran aplikasi

(13)

II.  Pemilihan pestisida

Pilih pestisida sesuai sasaran

Untuk hama serangga

:

 

insektisida

Untuk penyakit oleh jamur :

 

fungisida

Lihat Tabel 1. Klasifikasi Pestisida

III.

 

Waktu Aplikasi

PRINSIP:

 

 

NO

 

PEST

 

NO

 

SPRAY

 

• Gunakan ambang pengendalian atau ambang ekonomi( 

hama / penyakit ).

• Aplikasikan pestisida segera setelah gejala serangan nampak ( hama / penyakit ).

• Aplikasikan pestisida saat OPT pada tahap peka terhadap pestisida.

• Aplikasikan pestisida saat udara tidak terlalu panas dan tidak terlalu kering, angin tidak terlalu kencang.

(14)

IV.

 

Dosis /

 

takaran pestisida

DOSIS

 

:

Jumlah pestisida yang

 

dibutuhkan

untuk setiap satuan luas bidang sasaran (

 

kg

 

/

 

ha

 

;

 

lt /

 

ha

 

)

KONSENTRASI

 

:

Jumlah pestisida yang

 

dicampur untuk setiap liter

 

pelarut

(

 

gr /

 

lt ;

 

ml

 

/

 

lt )

Dikenal 3 macam konsentrasi :

Konsentrasi formulasi, artinya banyak pestisida dihitung dalam ml atau gram per liter air (ppm), 

yang dicampurkan.

Konsentrasi bahan aktif, artinya persentase bahan aktif suatu pestisida yang terdapat dalam larutan jadi.

Konsentrasi larutan atau konsentrasi pestisida

artinya persentase kandungan pestisida yang 

terdapat dalam larutan jadi

(15)

1. Konsentrasi

Contoh :

• Konsentrasi formulasi fungisida Antracol 70 WP 

adalah 2 gram, artinya dlm 1 ltr kita campur dengan 2 gram Antracol 70 WP.

• Konsentrasi bahan aktif insektisida Basudin 60 EC 

adalah 0,12% artinya dalam 1 ltr air dicampur dengan 2 ml Basudin 60 EC.

• Konsentrasi larutan herbisida Agroxone adalah 0,3% atau 3000 ppm, artinya dalam 1 ltr air 

dicampur 3 gr Agroxone (1000 ppm = 0,1%)

2. Dosis

• Jumlah pestisida (ltr atau kg) yang digunakan utk mengendalikan OPT per satuan luas tertentu atau per pohon yang dilakukan dalam satu kali aplikasi atau lebih

• Jumlah pestisida yang telah dicampur atau

diencerkan terlebih dahulu dg air yang digunakan untuk menyemprot pertanaman yang diserang OPT dg luas tertentu dlm satu kali aplikasi

• Jumlah bahan aktif pestisida yang dibutuhkan per 

satuan luas atau per satuan volume larutan tertentu

(16)

3. Volume Semprot

Banyaknya larutan pestisida yang

 

digunakan

untuk mengendalikan OPT

 

per

 

satuan luas

tertentu (mis:

 

ha,

 

m²),

 

maupun per

 

pohon,

 

tanaman

Banyaknya vol.

 

semprot bergantung pada:

 Stadium pertumbuhan tanaman

 Jarak tanam yang akan disemprot

 Alat yang digunakan

V.

 

Cara

 

Aplikasi

Metoda aplikasi

Parameter aplikasi dan kriteria pola semprotan

Alat aplikasi

Kalibrasi alat aplikasi

(17)

larutan semprot

Hilang(exo loss): drift,

menguap, jatuh ke tanah

Hilang(endo loss): run off, 

roll off,percikan, hujan deposit didistribusikan butiran semprot atomisasi pestisida air bidang sasaran

Proses penyemprotan

PELIPUTAN

(n/cm

2

)

UKURAN

 

DROPLET

(mm)

VOLUME

SEMPROT

 

(l/ha)

DISTRIBUSI

(cv)

RECOVERY

(%)

(18)

Contoh Perhitungan

Untuk mengendalikan ulat kubis pada pertanaman seluas 1 ha diperlukan 0.9 kg b.a Sidazinon 60 EC 

dalam 600 liter larutan jadi per aplikasi.

Berapa : 

a.dosis pestisida tsb untuk 1 kali aplikasi ? b.konsentrasi formulasinya ?

c.konsentrasi bahan aktifnya ?

d.konsentrasi Sidazinon 60 EC dlm larutan jadi ?

Contoh Perhitungan

Jawaban :

a. dalam 1 ltr Sidazinon 60 EC tedapat 60/100 atau 0,6 kg 

b.a artinya jika diperlukan b.a sebanyak 0,9 kg, maka Sidazinon 60 EC yang diperlukan sebanyak:       

0,9

0,6  X  1 ltr  =  1,5 ltr

(19)

Contoh Perhitungan

Jawaban : b. Konsentrasi formulasi : 1500 ml Sidazinon 600 ltr air =  2,5 ml / ltr

Contoh Perhitungan

Jawaban :

c. Konsentrasi bahan aktif :

2,5 1000 X 60 % =  0,15 % 2,5 1000 X 100 % =  0,25 % d. Konsentrasi pestisida :

(20)

Berapa pun volume semprot, baik konsentrasi maupun dosis tidak boleh dikurangi

 Apabila dosis dijadikan dasar perhitungan, konsentrasi mengikuti volume semprot

 Volume semprot diatur, agar konsentrasi tidak terlalu tinggi, 

atau terlalu rendah

 Apabila dasar perhitungannya konsentrasi, dosis mengikuti volume semprot

 Volume semprot diatur, agar dosis tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Faktor

faktor yang

 

mempengaruhi banyaknya

volume

 

semprot (kalibrasi)

Curah nozzle (flow rate) Kecepatan  penyemprotan Lebar gawang

VOLUME

SEMPROT

(21)

Kemana pestisida hilang?

Sebelum mengenai

sasaran (exo loss)

Sesudah mengenai sasaran (endo loss)

Penguapan, drift,

langsung terbuang ke tanah

Roll off, run off, wash off,

percikan

TEPAT  TAKARAN (dosis / konsentrasi )

Berapa takaran yang diperlukan ?

TEPAT  WAKTU

Kapan pestisida digunakan ?

TEPAT  CARA

Bagaimana menggunakannya ?

(22)

dosis

Volume semprot =  ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

konsentrasi

Dosis= konsentrasi X volume semprot

dosis

Konsentrasi= ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

volume semprot

Rumus :

(23)

MACAM

 

ALAT

 

SEMPROT

Beberapa peralatan semprot yang umum digunakan di Indonesia a.l :

1. Knapsack Sprayer 2. Mist Blower 3. Alat Pengabutan 4. Traktor Sprayer

Knapsack

 

Sprayer

Semi

 

otomatis

 

(bertekanan

 rendah)

Otomatis

 

(bertekanan

 tinggi)

(24)

Mistblower

Spesifikasi Teknis rata‐rata :

Motor (2tak) : 40‐60 cc; 1,45‐2,5 Kw pada 6000  rpm

Kecepatan udara  : 300‐350 km/jam

Volume udara : 10‐20 m3/menit

Debit (ter‐ : 0,2‐1,5 lt/menit gantung nozzle)

Alat Pengabutan (Fogging)

Alat Pengabutan Suhu Tinggi

Contoh: Swingfog, Pulsfog

Alat Pengabutan Suhu Rendah

(25)

ULV

 

Sprayer

(26)

Pesticide

 

Injector

 

for

 

Greenhouse

 

(27)

TEKNIK

 

APLIKASI

Efisiensi dan efektifitas yang

 

dicapai di

 

lapang

tergantung dari produknya sendiri dan mutu

aplikasinya

Mutu dan keberhasilan dari suatu pekerjaan

dapat dinilai berdasarkan :

 Evaluasi Biologis, dinyatakan dengan pengurangan jumlah atau tingkat kerusakan

 Evaluasi Fisik, dinyatakan dengan jumlah peliputan (n/cm2) atau deposit (mg/cm2) pada sasaran

Hal yang perlu diperhatikan :

Saat (timing)

Peliputan (coverage)

Dosis (dosage)

Parameter kualitas fisik :

Herbisida min 20 ‐30 droplet/cm2

Insektisida min 50 – 70 droplet/cm2

Fungisida min >100 droplet/cm2Hal yang perlu diperhatikan :

Saat (timing)

Peliputan (coverage)

Dosis (dosage)

Parameter kualitas fisik :

Herbisida min 20 ‐30 droplet/cm2

Insektisida min 50 – 70 droplet/cm2

Fungisida min >100 droplet/cm2

(28)

Saat

 

Aplikasi

 

(

timing

)

Waktu

 

optimal

 

untuk

 

mengaplikasikan

 

produk

 

sangat

 

terbatas

Setelah

 

terjangkitnya

 

infeksi

 

oleh

 

cendawan,

 

maka

 

penggunaan

 

fungisida

 

kontak

 

sudah

 

tidak

 

bermanfaat

 

lagi

Waktu

 

optimal

 

untuk

 

mengaplikasikan

 

produk

 

sangat

 

terbatas

Setelah

 

terjangkitnya

 

infeksi

 

oleh

 

cendawan,

 

maka

 

penggunaan

 

fungisida

 

kontak

 

sudah

 

tidak

 

bermanfaat

 

lagi

Saat

 

Aplikasi

 

(

timing

)

• Suatu percobaan telah menunjukkan bagaimana  pentingnya saat/timing

• Suatu percobaan telah menunjukkan bagaimana  pentingnya saat/timing

Kategori Pestisida Persentase pengurangan dari

Jumlah Penyemprotan Ongkos

Insektisida/Akarisida 55 55

Perlakuan dg Fungisida:

Kudis (Venturia inaequalis) 21 26

Tepung (Podosphaera leucotricha) 44 64

(29)

Saat

 

Aplikasi

 

(

timing

)

• Jumlah aplikasi per musim

 Saat konvensional : 8 – 23

 Program terpadu : 6 – 11

• Kualitas hasil produksi

 Saat konvensional : 65,5%   buah apel yang mulus

 Program terpadu : 85,75% buah apel yang mulus

 Tanpa perlakuan : 38,0%   buah apel yang mulus

• Jumlah aplikasi per musim

 Saat konvensional : 8 – 23

 Program terpadu : 6 – 11

• Kualitas hasil produksi

 Saat konvensional : 65,5%   buah apel yang mulus

 Program terpadu : 85,75% buah apel yang mulus

 Tanpa perlakuan : 38,0%   buah apel yang mulus

Saat yang tepat adalah suatu pra duga yang sangat penting untuk berhasilnya aplikasi yang

gemilang

Penggunaan secara praktis

Peliputan

 

(

coverage

)

Pengertian :

 

jumlah droplet

 

per

 

satuan luas

(n

 

/

 

cm

2

)

Prinsip dasar :

 

“Lebih tinggi kepadatan (density)

 

droplet,

 

(30)

Peliputan (

coverage

)

Faktor

Faktor yang

 

mempengaruhi :

1. Ukuran butiran semprot (alat semprot )

2. Volume aplikasi (kapasitas retensi tanaman )         

3. Cuaca saat aplikasi (angin ) 4. Ketrampilan penyemprot

UKURAN DROPLET

(makin halus peliputan makin baik)

VOLUME SEMPROT (terlalu sedikit: tidak rata terlalu banyak: terbuang)

CUACA (hujan; angin; suhu;

kelembaban udara)

KECEPATAN  (makin lambat peliputan

makin baik)

(31)

Peliputan

 

(

coverage

)

Herbisida

Herbisida

Volume lt/ha Peliputan n/cm2 terkendalikan% yang 

42 46 a 100 a

14 45 a 99 a

4,7 17 b 99 a

2,4 07 c 91 b

Pengendalian Amaranthus dengan Propacin (1,1 kg/ha) sebagai fungsi dari droplet/cm2dan vol semprot per ha

Peliputan

 

(

coverage

)

InsektisidaInsektisida Diameter  rata‐ rata dari partikelm Dusting Insektisida yg termakan g  / serangga Persentase kematian  setelah 48 jam 22 449 43 % 12 238 61 %

Hubungan antara ukuran partikel (peliputan) dan kematianEpilachna verivestis

(32)

Peliputan (

coverage

)

Fungisida

Fungisida

Perlakuan Atomisasi

Alat / nozzel Vol 

semprot

% Efikasi Jumlah produk yg 

diaplikasikan sangat halus Mistblower/ 0,9 

mm 40 lt/ha 98,6 15 % halus Mistblower/ 1,2  mm 40 lt/ha 94,4 15 % kasar Mistblower/ 1,6  mm 40 lt/ha 84,6 15 %

run off Knapsack sprayer 800 lt/ha 76,4 100 %

kontrol ‐ ‐ ‐ ‐

Efikasi rata-rata dari bermacam semprotan pada powdery dan downy mildew pada anggur

Ukuran Butiran

Ukuran Butiran

Makin

 

halus droplet

 

semakin tinggi efikasi :

1. Coverage meningkat

2. Penetrasi kedalam kanopi merata 3. Mudah menempel pada sasaran

4. Mudah terserap oleh tanaman (sistemik) 5. Mempercepat efek kontak pada serangga 6. Volume aplikasi berkurang (ekonomis)

(33)

Dosis

 

(

dosage

)

Efisiensi berbagai macam dosis DDT terhadapHeliothis armigera

pada kapas 10 1 0.1 5.0 500 5000 gr DDT/ha Larva yg hidup Dosis yg direkomendasikan adalah 600 -1200 gr DDT per ha

Dosis

 

(

dosage

)

Hasil panen kapas sebagai fungsi dari deposit produk per cm2

permukaan daun Hasil   benih   ka p as   t/ ha 2 1 3 o o o o o o o o o o o o oo oo

(34)

Parameter

 

Kualitas Fisik

Retensi Semprotan dan endapan kimiawi sbg fungsi dari volume semprot

Penggunaan Secara Praktis dari Teknik

Aplikasi

(35)

Penggunaan Secara Praktis dari Teknik

Aplikasi

Timing

Penggunaan Secara Praktis dari Teknik Aplikasi

Peliputan

(36)

Penggunaan

 

Secara

 

Praktis

 

dari

 

Teknik

 

Aplikasi

Dosis

Dosis

Penggunaan

Secara Praktis dari Teknik Aplikasi

(37)

Gambar

Tabel 1.  Klasifikasi pestisida, kegunaan, dan asal katanya

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian mix method (metode campuran) kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kuantitatif menggunakan analisis regresi,

(Adam, Jakarta). J: Begitulah manusia! Kita sebagai manusia lebih suka menuntut untuk disayangi, diperhatikan, dihormati, dan selalu minta diberi. Kita senang menuntut orang

hal ini penulis lakukan agar penulis mendapatkan data sebelum penulis memasuki lapangan, sehingga penulis mengetahui permasalahan-permasalahan di Lia Garment sehingga

inderanya ,Anak mulaimeniru perilaku keagamaan secara sederhana danmulai mengekspre-sikan rasa sayang dan cinta kasih,Anak mampu meniru secara terbatas perilaku

Setelah data dianalisis dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Numbered Heads Together berbantuan Interactive Handout

Seorang wanita yang mempunyai tingkat pen- didikan tinggi cenderung untuk menjadi wa- nita karier seperti terlihat pada Tabel 1 bahwa responden di Jurang Ombo yang secara umum

berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk melakukan optimasi penggunaan lahan berdasarkan ketersedian sumber daya air, maka dalam pengembangan di wilayah