Pestisida dan Teknik Aplikasi
Dr.
Akhmad
Rizali
Pestisida
•
Definisi:
pest
‐
hama,
sida
‐
racun
•
Penggolongan:
OPT sasaran: insektisida, bakterisida, herbisida
bahan: kimia, botanis, minyak, IGR, mikroba
cara kerja: kontak, sistemik
Pest
Pest
‐
‐
cide
cide
Asal
kata
Asal
kata
Pestisida
Organisme Pengganggu Tanaman (hama, patogen,
gulma)
‐cida = Killer
Definisi
BERDASAR
HUKUM
/
PERATURAN
•
Suatu substansi yang
digunakan untuk
mengendalikan,
mencegah,
merusak,
menolak
atau mengurangi organisme pengganggu
Definisi
• MENURUT THE U.S. FEDERAL ENVIRONMENTAL
PESTICIDE CONTROL ACT
Semua zat/campuran zat yang khusus untuk mengendalikan, mencegah atau menolak gangguan dari serangga, binatang pengerat, nematoda, cendawan, gulma, virus, bakteri, jasad renik yang dianggap hama kecuali virus, bakteri atau jasad renik yang terdapat pada manusia dan binatang lainnya Semua zat/campuran zat yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai pengatur pertumbuhan tanaman atau pengering tanaman
Definisi
• MENURUT P.P. NO. 7 TAHUN 1973 :
• PESTISIDA adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang
dipergunakan untuk :
Memberantas atau mencegah hama‐hama dan penyakit‐penyakit yang merusak tanaman, bagian‐ bagian tanaman atau hasil‐hasil pertanian
Memberantas rerumputan
Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan
Definisi
• MENURUT P.P. NO. 7 TAHUN 1973 :
• PESTISIDA adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk :
Memberantas atau mencegah hama‐hama luar pada hewan‐hewan piaraan dan ternak
Memberantas atau mencegah hama‐hama air
Memberantas atau mencegah binatang‐binatang dan jasad renik dalam rumah tangga, bangunan dan dalam alat‐alat pengangkutan
Memberantas atau mencegah binatang‐binatang yang
dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanaman,
tanah dan air
Memilih Produk
PENGGOLONGAN
•
berdasarkan
OPT
sasaran
•
berdasarkan
kimia
pestisida
•
berdasarkan
cara
kerja
•
Insektisida
•
Herbisida
•
Fungisida
•
Akarisida/mitisida
•
Rodentisida
Penggolongan Berdasarkan OPT
Sasaran
Kelas Pestisida Kegunaan Asal kata* Akarisida membunuh tungau Gr. akari, kutu, atau tungau
Algisida membunuh ganggang L. alga, ganggang
Avisida membunuh / menolak
burung L. aves, burung
Bakterisida membunuh bakteri L. bacterium, Gr. baktro, renik
Fungisida membunuh jamur L. fungus, Gr. spongos, jamur
Herbisida membunuh gulma L. herba, tumbuhan semusim
Insektisida membunuh serangga L. insectum, berbuku
Larvisida membunuh larva L. lar, topeng atau hantu
Kelas Pestisida Kegunaan Asal kata*
Moluskisida membunuh bekicot L. molluscus, kerang lunak atau kerang
Nematisida membunuh nematoda L. nematoda, Gr. nema, benang
Ovisida membunuh telur L. ovum, telur
Pedikulisida membunuh kutu/caplak L. pedis, caplak
Piscisida membunuh ikan L. piscis, ikan
Predisida membunuh predator L. praeda, predator
Rodentisida membunuh roden L. rodere, mengerat
Silvisida mematikan pohon L. silva, hutan
Termitisida membunuh rayap L. termes, penggerek kayu
Lanjutan Tabel 1 ………
Senyawa kimia yang diklasifikasikan sebagai pestisida tanpa akhiran sida Atraktans memikat serangga
Khemosterilan memandulkan serangga, atau hama vertebrata (burung,
roden)
Defolian peluruh daun
Desikan mempercepat pengeringan pada tumbuhan
Desinfektan menghilangkan atau menginaktivasi mikroorganisme yang
merugikan
Zat pengatur tumbuh (IGR)
mempercepat atau menghambat pertumbuhan pada serangga atau tumbuhan
Feromon memikat serangga atau vertebrata
Repelen menolak serangga, kutu, tungau, atau vertebrata (kelinci,
Peranan Pestisida
Kelebihan dan Keuntungan Pestisida:
• Pestisida mudah didapat dan mudah digunakan
• Pestisida secara umum sangat efektif untuk mengendalikan OPT, ketika tidak ada
permasalahan resistensi
• Perlakuan pestisida dapat dilaksanakan secara cepat ketika dibutuhkan, dengan senjang waktu yang minimal, dan mempunyai aktivitas
penyembuhan yang cepat dalam mencegah kehilangan hasil lebih lanjut
Peranan Pestisida
Kelebihan dan Keuntungan Pestisida:
• Perlakuan pestisida seringkali lebih murah dan memberikan keuntungan, terutama jika
perlakuan alternatif lain memerlukan banyak tenaga kerja
• Sifat‐sifat, penggunaan, dan cara aplikasinya mempunyai kisaran luas untuk menghadapi berbagai macam keadaan hama, termasuk untuk mengendalikan ledakan populasi OPT pada areal
Peranan Pestisida
Pestisida digunakan dalam program
PHT
ketika
cara lain
yang
efektif tidak tersedia atau cara lain
tidak cukup kuat untuk mempertahan populasi
OPT
tetap di
bawah ambang kerusakan
ekonomis
“Maksimalkan keuntungan dan kelebihan
pestisida sementara berbagai potensi bahaya
diminimalkan”
Penggunaan Pestisida secara berlebihan
Beberapa permasalahan yang
diakibatkan:
•
Resistensi terhadap Pestisida
frekuensi aplikasi yg rapat dan dosis tinggi
•
Peracunan terhadap Musuh Alami dan
Organisme bukan sasaran
terjadi resurgensi dalam populasi hama dan laju pertumbuhannya jauh lebih cepat dibandingkan musuh alaminya
Penggunaan Pestisida secara berlebihan
Beberapa permasalahan yang
diakibatkan:
•
Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan
pengaruh merugikan terhadap kesehatan manusia, satwaliar, air tanah, dan kualitas lingkungan secara keseluruhan
•
Biaya Pestisida
faktor resistensi hama, menyebabkan umur
pemasaran pendek akibatnya biaya produksi tinggi shg berimbas pada harga pestisida tinggi
APLIKASI
BIJAKSANA
AMAN
EFEKTIF
TUJUAN APLIKASI
“ Mengurangi gulma / hama / penyakit
sampai dibawah nilai ambang ekonomis“
Azas penggunaan pestisida pertanian
Penggunaan pestisida BENAR BIJAKSANA LEGAL Efektif
(A) Meminimalkan dampak negatif pestisida terhadap pengguna, konsumen dan lingkungan
Resiko penggunaan pestisida pertanian
(1) Pengguna (2) Konsumen (3) Lingkungan Keracunan & gangguan kesehatan Umum AgroekosistimPencemaran lingkungan dan
segala akibatnya
Resistensi; Resurjensi; Ledakan OPT lain;
Kematian musuh alami hama; Fitotoksik; Perubahan flora; dsb.
Faktor
‐
faktor yang
mempengaruhi efikasi
pestisida di lapangan
Hubungan: sasaran‐pestisida
‐Kesesuaian antara pestisida dan OPT sasaran
‐Penentuan bidang sasaran aplikasi yang tepat
‐OPT sasaran masih peka terhadap pestisida tsb.
Teknik penggunaan (teknik aplikasi)
‐Kapan pestisida di gunakan? (Tepat waktu)
‐Berapa takarannya? (Tepat takaran)
2. PESTISIDA 1. SASARAN 4. TAKARAN 3. WAKTU 5. CARA/METODA APLIKASI TEKNIK APLIKASI kesesuaian & kepekaan
Faktor
‐
faktor yang
mempengaruhi efikasi
pestisida di lapangan
SASARAN APLIKASI (1) SASARAN BIOLOGIS (2) BIDANG SASARAN spesifik tanaman spesifik OPT hama, penyakit, gulma. tanaman, daun, air, tanah, gulma, dst.I.
Sasaran aplikasi
II. Pemilihan pestisida
Pilih pestisida sesuai sasaran
Untuk hama serangga
:
insektisida
Untuk penyakit oleh jamur :
fungisida
Lihat Tabel 1. Klasifikasi Pestisida
III.
Waktu Aplikasi
PRINSIP:
“
NO
PEST
NO
SPRAY
“
• Gunakan ambang pengendalian atau ambang ekonomi(
hama / penyakit ).
• Aplikasikan pestisida segera setelah gejala serangan nampak ( hama / penyakit ).
• Aplikasikan pestisida saat OPT pada tahap peka terhadap pestisida.
• Aplikasikan pestisida saat udara tidak terlalu panas dan tidak terlalu kering, angin tidak terlalu kencang.
IV.
Dosis /
takaran pestisida
•
DOSIS
:
Jumlah pestisida yang
dibutuhkan
untuk setiap satuan luas bidang sasaran (
kg
/
ha
;
lt /
ha
)
•
KONSENTRASI
:
Jumlah pestisida yang
dicampur untuk setiap liter
pelarut
(
gr /
lt ;
ml
/
lt )
Dikenal 3 macam konsentrasi :
• Konsentrasi formulasi, artinya banyak pestisida dihitung dalam ml atau gram per liter air (ppm),
yang dicampurkan.
• Konsentrasi bahan aktif, artinya persentase bahan aktif suatu pestisida yang terdapat dalam larutan jadi.
• Konsentrasi larutan atau konsentrasi pestisida,
artinya persentase kandungan pestisida yang
terdapat dalam larutan jadi
1. Konsentrasi
Contoh :
• Konsentrasi formulasi fungisida Antracol 70 WP
adalah 2 gram, artinya dlm 1 ltr kita campur dengan 2 gram Antracol 70 WP.
• Konsentrasi bahan aktif insektisida Basudin 60 EC
adalah 0,12% artinya dalam 1 ltr air dicampur dengan 2 ml Basudin 60 EC.
• Konsentrasi larutan herbisida Agroxone adalah 0,3% atau 3000 ppm, artinya dalam 1 ltr air
dicampur 3 gr Agroxone (1000 ppm = 0,1%)
2. Dosis
• Jumlah pestisida (ltr atau kg) yang digunakan utk mengendalikan OPT per satuan luas tertentu atau per pohon yang dilakukan dalam satu kali aplikasi atau lebih
• Jumlah pestisida yang telah dicampur atau
diencerkan terlebih dahulu dg air yang digunakan untuk menyemprot pertanaman yang diserang OPT dg luas tertentu dlm satu kali aplikasi
• Jumlah bahan aktif pestisida yang dibutuhkan per
satuan luas atau per satuan volume larutan tertentu
3. Volume Semprot
•
Banyaknya larutan pestisida yang
digunakan
untuk mengendalikan OPT
per
satuan luas
tertentu (mis:
ha,
m²),
maupun per
pohon,
tanaman
•
Banyaknya vol.
semprot bergantung pada:
Stadium pertumbuhan tanaman
Jarak tanam yang akan disemprot
Alat yang digunakan
V.
Cara
Aplikasi
• Metoda aplikasi
• Parameter aplikasi dan kriteria pola semprotan
• Alat aplikasi
• Kalibrasi alat aplikasi
larutan semprot
Hilang(exo loss): drift,
menguap, jatuh ke tanah
Hilang(endo loss): run off,
roll off,percikan, hujan deposit didistribusikan butiran semprot atomisasi pestisida air bidang sasaran
Proses penyemprotan
PELIPUTAN
(n/cm
2)
UKURAN
DROPLET
(mm)
VOLUME
SEMPROT
(l/ha)
DISTRIBUSI
(cv)
RECOVERY
(%)
Contoh Perhitungan
Untuk mengendalikan ulat kubis pada pertanaman seluas 1 ha diperlukan 0.9 kg b.a Sidazinon 60 EC
dalam 600 liter larutan jadi per aplikasi.
Berapa :
a.dosis pestisida tsb untuk 1 kali aplikasi ? b.konsentrasi formulasinya ?
c.konsentrasi bahan aktifnya ?
d.konsentrasi Sidazinon 60 EC dlm larutan jadi ?
Contoh Perhitungan
Jawaban :
a. dalam 1 ltr Sidazinon 60 EC tedapat 60/100 atau 0,6 kg
b.a artinya jika diperlukan b.a sebanyak 0,9 kg, maka Sidazinon 60 EC yang diperlukan sebanyak:
0,9
0,6 X 1 ltr = 1,5 ltr
Contoh Perhitungan
Jawaban : b. Konsentrasi formulasi : 1500 ml Sidazinon 600 ltr air = 2,5 ml / ltrContoh Perhitungan
Jawaban :c. Konsentrasi bahan aktif :
2,5 1000 X 60 % = 0,15 % 2,5 1000 X 100 % = 0,25 % d. Konsentrasi pestisida :
Berapa pun volume semprot, baik konsentrasi maupun dosis tidak boleh dikurangi
Apabila dosis dijadikan dasar perhitungan, konsentrasi mengikuti volume semprot
Volume semprot diatur, agar konsentrasi tidak terlalu tinggi,
atau terlalu rendah
Apabila dasar perhitungannya konsentrasi, dosis mengikuti volume semprot
Volume semprot diatur, agar dosis tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Faktor
‐
faktor yang
mempengaruhi banyaknya
volume
semprot (kalibrasi)
Curah nozzle (flow rate) Kecepatan penyemprotan Lebar gawang
VOLUME
SEMPROT
Kemana pestisida hilang?
Sebelum mengenaisasaran (exo loss)
Sesudah mengenai sasaran (endo loss)
Penguapan, drift,
langsung terbuang ke tanah
Roll off, run off, wash off,
percikan
• TEPAT TAKARAN (dosis / konsentrasi )
Berapa takaran yang diperlukan ?
• TEPAT WAKTU
Kapan pestisida digunakan ?
• TEPAT CARA
Bagaimana menggunakannya ?
dosis
Volume semprot = ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐
konsentrasi
Dosis= konsentrasi X volume semprot
dosis
Konsentrasi= ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐
volume semprot
Rumus :
MACAM
ALAT
SEMPROT
• Beberapa peralatan semprot yang umum digunakan di Indonesia a.l :
1. Knapsack Sprayer 2. Mist Blower 3. Alat Pengabutan 4. Traktor Sprayer
Knapsack
Sprayer
•
Semi
otomatis
(bertekanan
rendah)•
Otomatis
(bertekanan
tinggi)Mistblower
• Spesifikasi Teknis rata‐rata :
Motor (2tak) : 40‐60 cc; 1,45‐2,5 Kw pada 6000 rpm
Kecepatan udara : 300‐350 km/jam
Volume udara : 10‐20 m3/menit
Debit (ter‐ : 0,2‐1,5 lt/menit gantung nozzle)
Alat Pengabutan (Fogging)
• Alat Pengabutan Suhu Tinggi
Contoh: Swingfog, Pulsfog
• Alat Pengabutan Suhu Rendah
ULV
Sprayer
Pesticide
Injector
for
Greenhouse
TEKNIK
APLIKASI
•
Efisiensi dan efektifitas yang
dicapai di
lapang
tergantung dari produknya sendiri dan mutu
aplikasinya
•
Mutu dan keberhasilan dari suatu pekerjaan
dapat dinilai berdasarkan :
Evaluasi Biologis, dinyatakan dengan pengurangan jumlah atau tingkat kerusakan
Evaluasi Fisik, dinyatakan dengan jumlah peliputan (n/cm2) atau deposit (mg/cm2) pada sasaran
• Hal yang perlu diperhatikan :
Saat (timing)
Peliputan (coverage)
Dosis (dosage)
• Parameter kualitas fisik :
Herbisida min 20 ‐30 droplet/cm2
Insektisida min 50 – 70 droplet/cm2
Fungisida min >100 droplet/cm2 • Hal yang perlu diperhatikan :
Saat (timing)
Peliputan (coverage)
Dosis (dosage)
• Parameter kualitas fisik :
Herbisida min 20 ‐30 droplet/cm2
Insektisida min 50 – 70 droplet/cm2
Fungisida min >100 droplet/cm2
Saat
Aplikasi
(
timing
)
•
Waktu
optimal
untuk
mengaplikasikan
produk
sangat
terbatas
•
Setelah
terjangkitnya
infeksi
oleh
cendawan,
maka
penggunaan
fungisida
kontak
sudah
tidak
bermanfaat
lagi
•
Waktu
optimal
untuk
mengaplikasikan
produk
sangat
terbatas
•
Setelah
terjangkitnya
infeksi
oleh
cendawan,
maka
penggunaan
fungisida
kontak
sudah
tidak
bermanfaat
lagi
Saat
Aplikasi
(
timing
)
• Suatu percobaan telah menunjukkan bagaimana pentingnya saat/timing
• Suatu percobaan telah menunjukkan bagaimana pentingnya saat/timing
Kategori Pestisida Persentase pengurangan dari
Jumlah Penyemprotan Ongkos
Insektisida/Akarisida 55 55
Perlakuan dg Fungisida:
Kudis (Venturia inaequalis) 21 26
Tepung (Podosphaera leucotricha) 44 64
Saat
Aplikasi
(
timing
)
• Jumlah aplikasi per musim Saat konvensional : 8 – 23
Program terpadu : 6 – 11
• Kualitas hasil produksi
Saat konvensional : 65,5% buah apel yang mulus
Program terpadu : 85,75% buah apel yang mulus
Tanpa perlakuan : 38,0% buah apel yang mulus
• Jumlah aplikasi per musim
Saat konvensional : 8 – 23
Program terpadu : 6 – 11
• Kualitas hasil produksi
Saat konvensional : 65,5% buah apel yang mulus
Program terpadu : 85,75% buah apel yang mulus
Tanpa perlakuan : 38,0% buah apel yang mulus
Saat yang tepat adalah suatu pra duga yang sangat penting untuk berhasilnya aplikasi yang
gemilang
Penggunaan secara praktis
Peliputan
(
coverage
)
Pengertian :
jumlah droplet
per
satuan luas
(n
/
cm
2)
Prinsip dasar :
“Lebih tinggi kepadatan (density)
droplet,
Peliputan (
coverage
)
Faktor
‐
Faktor yang
mempengaruhi :
1. Ukuran butiran semprot (alat semprot )
2. Volume aplikasi (kapasitas retensi tanaman )
3. Cuaca saat aplikasi (angin ) 4. Ketrampilan penyemprot
UKURAN DROPLET
(makin halus peliputan makin baik)
VOLUME SEMPROT (terlalu sedikit: tidak rata terlalu banyak: terbuang)
CUACA (hujan; angin; suhu;
kelembaban udara)
KECEPATAN (makin lambat peliputan
makin baik)
Peliputan
(
coverage
)
• Herbisida• Herbisida
Volume lt/ha Peliputan n/cm2 terkendalikan% yang
42 46 a 100 a
14 45 a 99 a
4,7 17 b 99 a
2,4 07 c 91 b
Pengendalian Amaranthus dengan Propacin (1,1 kg/ha) sebagai fungsi dari droplet/cm2dan vol semprot per ha
Peliputan
(
coverage
)
• Insektisida • Insektisida Diameter rata‐ rata dari partikel m Dusting Insektisida yg termakan g / serangga Persentase kematian setelah 48 jam 22 449 43 % 12 238 61 %Hubungan antara ukuran partikel (peliputan) dan kematianEpilachna verivestis
Peliputan (
coverage
)
• Fungisida
• Fungisida
Perlakuan Atomisasi
Alat / nozzel Vol
semprot
% Efikasi Jumlah produk yg
diaplikasikan sangat halus Mistblower/ 0,9
mm 40 lt/ha 98,6 15 % halus Mistblower/ 1,2 mm 40 lt/ha 94,4 15 % kasar Mistblower/ 1,6 mm 40 lt/ha 84,6 15 %
run off Knapsack sprayer 800 lt/ha 76,4 100 %
kontrol ‐ ‐ ‐ ‐
Efikasi rata-rata dari bermacam semprotan pada powdery dan downy mildew pada anggur
Ukuran Butiran
Ukuran Butiran
•
Makin
halus droplet
semakin tinggi efikasi :
1. Coverage meningkat2. Penetrasi kedalam kanopi merata 3. Mudah menempel pada sasaran
4. Mudah terserap oleh tanaman (sistemik) 5. Mempercepat efek kontak pada serangga 6. Volume aplikasi berkurang (ekonomis)
Dosis
(
dosage
)
Efisiensi berbagai macam dosis DDT terhadapHeliothis armigera
pada kapas 10 1 0.1 5.0 500 5000 gr DDT/ha Larva yg hidup Dosis yg direkomendasikan adalah 600 -1200 gr DDT per ha
Dosis
(
dosage
)
Hasil panen kapas sebagai fungsi dari deposit produk per cm2
permukaan daun Hasil benih ka p as t/ ha 2 1 3 o o o o o o o o o o o o oo oo
Parameter
Kualitas Fisik
Retensi Semprotan dan endapan kimiawi sbg fungsi dari volume semprot
Penggunaan Secara Praktis dari Teknik
Aplikasi
Penggunaan Secara Praktis dari Teknik
Aplikasi
Timing
Penggunaan Secara Praktis dari Teknik AplikasiPeliputan
Penggunaan
Secara
Praktis
dari
Teknik
Aplikasi
Dosis
Dosis
Penggunaan
Secara Praktis dari Teknik Aplikasi