• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dewasa Madya khairul

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dewasa Madya khairul"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Dewasa Madya

Dewasa Madya

( 40 tahun - 60 tahun )( 40 tahun - 60 tahun )

Masa Dewasa Madya adalah masa peralihan dewasa yang berawal dari masa dewasa muda Masa Dewasa Madya adalah masa peralihan dewasa yang berawal dari masa dewasa muda yang berusia 40- 65 tahun. Pada masa dewasa madya, ada aspek- aspek tertentu yang yang berusia 40- 65 tahun. Pada masa dewasa madya, ada aspek- aspek tertentu yang  berkembang

 berkembang secara secara normal, normal, aspek-aspek aspek-aspek lainnya lainnya berjalan berjalan lambat lambat atau atau berhenti. berhenti. Bahkan Bahkan adaada aspek- aspek yang mulai me

aspek- aspek yang mulai menunjukkan terjadinya kemunduran- kemunduran.nunjukkan terjadinya kemunduran- kemunduran.

Aspek jasmaniah mulai berjalan lamban, berhenti dan secara berangsur menurun. Aspek jasmaniah mulai berjalan lamban, berhenti dan secara berangsur menurun. Aspek-aspek psikis (intelektual- sosial- emosional- nilai) masih terus berkembang, walaupun tidak aspek psikis (intelektual- sosial- emosional- nilai) masih terus berkembang, walaupun tidak dalam bentuk penambahan atau peningkatan kemampuan tetapi berupa perluasan dan dalam bentuk penambahan atau peningkatan kemampuan tetapi berupa perluasan dan  pematangan kualitas. Pada akhir masa dewasa madya (sekitar usia 40 tahun), kekuatan aspek  pematangan kualitas. Pada akhir masa dewasa madya (sekitar usia 40 tahun), kekuatan aspek

--aspek psikis ini pun secara berangsur ada yang mulai menurun, dan penurunannya cukup aspek psikis ini pun secara berangsur ada yang mulai menurun, dan penurunannya cukup drastic pada akhir usia dewasa. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan disajikan uraian secara drastic pada akhir usia dewasa. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan disajikan uraian secara lebih rinci tentang perkembangan fisik, intelektual, moral, dan karier pada masa

lebih rinci tentang perkembangan fisik, intelektual, moral, dan karier pada masa dewasa.dewasa.

Menurut Lavinson, Masa Dewasa Madya berusia 40-50 tahun. Masa Dewasa Madya adalah Menurut Lavinson, Masa Dewasa Madya berusia 40-50 tahun. Masa Dewasa Madya adalah masa peralihan dari masa dewasa awal. Pada usia 40 tahun tercapailah puncak masa dewasa. masa peralihan dari masa dewasa awal. Pada usia 40 tahun tercapailah puncak masa dewasa. Setelah itu mulailah peralihan ke masa madya (tengah baya antara usia 40-45 tahun), dalam Setelah itu mulailah peralihan ke masa madya (tengah baya antara usia 40-45 tahun), dalam masa ini seseorang memiliki tiga macam tugas:

masa ini seseorang memiliki tiga macam tugas:

1. Penilaian kembali pada masa lalu 1. Penilaian kembali pada masa lalu

2. Perubahan struktur kehidupan 2. Perubahan struktur kehidupan

3. Proses individuasi 3. Proses individuasi

Artinya seseorang menilai masa lalu dengan kenyataan yang ada saat ini, dan dengan Artinya seseorang menilai masa lalu dengan kenyataan yang ada saat ini, dan dengan  pandangan

 pandangan ke ke depan depan seseorang seseorang merubah merubah struktur struktur kehidupannya kehidupannya dengan dengan penyesuaianpenyesuaian  pemikiran

 pemikiran rasional rasional pada pada zaman zaman ini ini pula. pula. Proses Proses individuasi individuasi akan akan membangun membangun strukturstruktur kehidupan baru yang berlangsung sampai fase penghidupan yang berikutnya yaitu permulaan kehidupan baru yang berlangsung sampai fase penghidupan yang berikutnya yaitu permulaan masa madya (45-50 tahun)

(2)

a) Perkembangan Fisik Masa Dewasa Madya

Masa usia dewasa madya diartikan sebagai suatu masa menurunnya keterampilan fisik dan semakin besarnya tanggung jawab, suatu periode dimana orang menjadi sadar akan polaritas muda-tua dan semakin berkuranggya jumlah waktu yang tersisa dalam kehidupan, suatu masa ketika orang mencapai dan mempertahankan kepuasan dalam karier, dan suatu titik ketika individu berusaha meneruskan suatu yang berarti pada generasi berikutnya.

Menurut Hurlock (1980), baik pria maupun wanita selalu terdapat ketakutan, dimana  penampilannya pada masa ini akan menghambat kemampuannya untuk mempertahankan  pasangan mereka, atau mengurangi daya tarik lawan jenis.

Selain itu, sebuah penelitian dalam Nowark (1977) sebagaimana yang dikutip oleh Jhon F. Santrock (1995), menemukan bahwa perempuan berusia dewasa madya lebih memfokuskan  perhatiannya pada daya tarik wajah dari pada perempuan yang lebih muda atau tua. Dalam  penelitian ini, wanita dewasa madya lebih mungkin menganggap tanda-tanda penuaan

sebagai pengaruh negative terhadap penampilan fisiknya.

Adapun beberapa perubahan fisik mulai tampak lebih awan di usia 30 tahun, tetapi pada  beberapa titik atau bagian terjadi di usia 40 tahun, menurunnya perkembangan fisik

menunjukan bahwa masa dewasa madya telah datang.

Beberapa perubahan fisik yang terjadi pada masa dewasa mad ya antara lain:

1. Timbulnya Uban.

2. Kulit mulai keriput.

3. Gigi yang menguning.

4. Tubuh semakin lama semakin pendek karena otot-otot melemah.

5. Punggung orang dewasa melemah kerena piringan sendi di tulang belakang mengalami  penurunan.

(3)

menjadi 5 kaki 9 7/8 inci di usia 50 tahun, dan mungkin akan menjadi 5 kaki 9 1/4 pada usia 60 tahun.

7. Sulit melihat objek-objek yang dekat. Daya akomondasi mata, kemampuan untuk memfokuskan dan mempertahankan gambar pada retina mengalami penurunan paling tajam pada usia 40 dan 59 tahun.

8. Penurunan pada sensitivitas pendengaran.

9. Menopause. pada usia dewasa madya ini mereka akan mengalami periode menopaose, dimana pada periode ini haid dan kemampuan bereproduksi akan berhenti secara keseluruhan, sehingga dapat menyebabkan gejala yang tidak menyenangkan bagi wanita, seperti hot flushses, mual, letih, dan cepatya denyut jantung. hal ini disebabkan oleh menurunnya produksi hormon ekstrogen oleh indung telur.

10. Penurunan kebugaran fisik. masalah kesehatan utama pada masa dewasa madya antara lain penyakit kanker, kardivaskuler, dan obesita.

b) Perkembangan Psikis Dewasa Madya

Ciri-ciri masa dewasa madya :

1. Usia madya merupakan periode yang sangat ditakuti

Diakui bahwa semakin mendekati usia tua, periode usia madya semakin lebih terasa menakutkan. Pria dan wanita banyak mempunyai alasan untuk takut memasuki usia madya. Diantaranya adalah : banyaknya stereotip yang tidak menyenangkan tentang usia madya. Yaitu : kepercayaan tradisional tentang kerusakan mental dan fisik yang diduga disertai dengan berhentinya reproduksi.

2. Usia madya merupakan masa transisi

Usia ini merupakan masa transisi seperti halnya masa puber, yang merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja. Dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri

(4)

 jasmani dan perilaku masanya dan memasuki periode dalam kehidupan yang akan diliputi oleh ciri-ciri jasmani dan perilaku baru.

3. Usia madya adalah masa stress

Bahwa usia ini merupakan masa stress. Penyesuaian secara radikal terhadap peran dan pola hidup yang berubah, khususnya bila disertai dengan berbagai perubahan fisik, selalu cenderung merusak nomeostatis fisik dan psikologis dan membawa ke masa stress, suatu masa bila sejumlah penyesuaian yang pokok harus dilakukan di rumah, bisnis dan aspek sosial kehidupan mereka.

4. Usia madya adalah usia yang berbahaya

Cara biasa menginterpretasi “usia berbahaya” ini berasal dari kalangan pria yang ingin melakukan pelampiasan untuk kekerasan yang berakhir sebelum memasuki masa usia lanjut. Usia madya dapat menjadi dan merupakan berbahaya dalam beberapa hal lain juga. Saat ini merupakan suatu masa dimana seseorang mengalami kesusahan fisik sebagai akibat dari terlalu banyak bekerja, rasa cemas yang berlebihan, ataupun kurangnya memperhatikan kehidupan. Timbulnya penyakit jiwa datang dengan cepat di kalangan pria dan wanita dan gangguan ini berpuncak pada suicide. Khususnya di kalangan pria.

5. Usia madya adalah usia canggung

Sama seperti pada remaja, bukan anak-anak bukan juga dewasa. Demikian juga pada pria dan wanita berusia madya. Mereka bukan muda lagi, tetapi juga bukan tua.

6. Usia madya adalah masa berprestasi

Menurut Errikson, usia madya merupakan masa kritis diamana baik generativitas / kecenderungan untuk menghasilkan dan stagnasi atau kecenderungan untuk tetap berhenti akan dominan. Menurut Errikson pada masa usia madya orang akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti (tetap) tidak mengerjakan sesuatu apapun lagi. Menurutnya apabila orang pada masa usia madya memiliki keinginan yang kuat maka ia akan berhasi, sebaliknya dia memiliki keinginan yang lemah, dia akan stag (atau menetap) pada hidupnya.

(5)

7. Usia madya adalah masa evaluasi

Pada usia ini umumnya manusia mencapai puncak prestasinya, maka sangatlah logis jika  pada masa ini juga merupakan saat yang pas untuk mengevaluasi prestasi tersebut  berdasarkan aspirasi mereka semula dan harapan-harapan orang lain, khususnya teman dan

keluarga-keluarga dekat.

8. Usia madya dievaluasi dengan standar ganda

Bahwa pada masa ini dievaluasi dengan standar ganda, satu standar bagi pria dan satu standar  bagi wanita. Walaupun perkembangannya cenderung mengarah ke persamaan peran antara  pria dan wanita baik di rumah, perusahaan perindustrian, profesi maupun dalam kehidupan sosial namun masih terdapat standar ganda terhadap usia. Meskipun standar ganda ini mempengaruhi banyak aspek terhadap kehidupan pria dan wanita usia madya tetapi ada dua aspek yang perlu diperhatikan : pertama aspek yang berkaitan dengan perubahan jasmani dan yang kedua bagaimana cara pria dan wanita menyatakan sikap pada usia tua.

9. Usia madya merupakan masa sepi

Dimana masa ketika anak-anak tidak lagi tinggal bersama orang tua. Contohnya anak yang mulai beranjak dewasa yang telah bekerja dan tinggal di luar kota sehingga orang tua yang terbiasa dengan kehadiran mereka di rumah akan merasa kesepian dengan kepergian mereka. 10. Usia madya merupakan masa jenuh

Banyak pria atau wanita yang memasuki masa ini mengalami kejenuhan yakni pada sekitar usia 40 akhir. Pra pria merasa jenuh dengan kegiatan rutinitas sehari-hari dan kehidupan keluarga yang hanya sedikit memberi hiburan. Wanita yang menghabiskan waktunya untuk memelihara rumah dan membesarkan anak-anak mereka. Sehingga ada yang merasa kehidupannya tidak ada variasi dan monoton yang membuat mereka merasa jenuh.

(6)

c) Perkembangan kognitif :

Pada tahap Formal Operasional

Pada tahap ini perkembangan intelektual dewasa sudah mencapai titik akhir puncaknya yang sama dengan perkembangan tahap sebelumnya (tahap pemuda). Semua hal yang berikutnya sebenarnya merupakan perluasan, penerapan, dan penghalusan dari pola pemikiran ini.

 Orang dewasa mampu memasuki dunia logis yang berlaku secara mutlak dan universal yaitu dunia idealitas paling tinggi.

 Orang dewasa dalam menyelesaikan suatu masalah langsung memasuki masalahnya. Ia mampu mencoba beberapa penyelesaian secara konkrit dan dapat melihat akibat langsung dari usaha-usahanya guna menyelesaikan masalah tersebut.

 Orang dewasa mampu menyadari keterbatasan baik yang ada pada dirinya (baik fisik maupun kognitif) maupun yang berhubungan dengan realitas di lingkungan hidupnya.

 Orang dewasa dalam menyelesaikan masalahnya juga memikirkannya terlebih dahulu secara teoritis. Ia menganalisis masalahnya dengan penyelesaian berbagai hipotesis yang mungkin ada. Atas dasar analisanya ini, orang dewasa lalu membuat suatu strategi  penyelesaian secara verbal. Yang kemudian mengajukan pendapat-pendapat tertentu yang sering disebut sebagai proporsi, kemudian mencari sintesa dan relasi antara proporsi yang  berbeda-beda tadi.

d) Perkembangan psikososial:

Perkembangan psikososial pada masa ini berkaitan dengan beberapa hal : 1. Pernikahan dan cinta

Cinta kasih sayang atau sebagai teman meningkat pada masa dewasa tengah, khususnya dalam pernikahan yang telah bertahan selama bertahun-tahun.

2. Sindrom Sarang kosong dan pengisiannya kembali

(7)

oleh karena itu, kepergian anak dari keluarga akan meninggalkan orang tua dengan perasaan kosong. Meskipun sindrom sarang kosong tersebut berlaku bagi beberapa orang tua yang hidup melalui anak-anaknya. Sarang yang kosong tersebut biasanya tidak menurunkan kualitas kepuasan pernikahan. Melainkan,sebaliknyalah yang terjadi, kepuasan pernikahan meningkat pada tahun-tahun pasca membesarkan anak.

Jumlah anak-anak muda dewasa yang terus tinggal dengan orang tuanya atau mengisi sarang yang kosong dengan kembali kerumah setelah pernikahan gagal, kesulitan ekonomi, kuliah, atau kehilangan pekerjaan mengalami peningkatan. Pengisian kembali sarang kosong memerlukan adaptasi yang sangat besar pada pihak orang tua dan anak-anak mereka yang sudah dewasa.

3. Meningkatnya Hubungan persaudaraan dan persahabatan

Hubungan ini berlanjut sepanjang hidup. Banyak hubungan saudara kandung pada masa dewasa sangat dekat, terutama jika mereka dekat pada masa anak-anak. Meskipun sebagian ada yang tidak acuh atau sangat bertentangan. Persahabatan terus menjadi penting pada masa dewasa tengah. Persahabatan yang berlangsung lama sering semakin dalam dan intim.

4. Hubungan antar generasi

Umumnya ada kontak yang berkelanjutan antar generasi dalam keluaraga. Kontinuitas yag lebih besar terjadi dalam sikap-sikap politik dan agama. Kontinuitas yang lebih kecil terjadi  pada peran gender, gaya hidup, dan orientasi kerja.Ibu dan anak perempuan memiliki hubungan paling dekat pada masa dewasa. Perempuan memainkan peranan penting dalam memantau akses pada kerabat dan kedekatannya.Generasi usia tengah baya disebut generasi “sandwich”, karena kewajiban financial dan pemberian perawatan pada yang masih muda dan  pada orang tua yang lanjut usia mungkin menimbulkan stres pada orang dewasa usia tengah  baya. Generasi usia tengah baya memainkan peran penting dalam menghubungkan generasi.

(8)

e) Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Orang Dewasa Dalam Kehidupannya

Adapun faktor- faktor tertentu dalam kehidupan orang dewasa yang akan mempermudah  perkembangan orang dewasa. Faktor- faktor yang paling berpengaruh adalah :

A. Kekuatan Fisik

Bagi banyak individu, puncak kekuatan fisik dicapai dalam usia pertengahan dua puluhan. Kekuatan fisik yang prima dapat mengatasi atau memecahkan persoalan- persoalan yang timbul pada masa orang dewasa. Untuk memelihara kekuatan fisik yang prima perlu dijaga kesehatan. Ada 6 kebiasaan hidup sehat yang perlu dilakukan oleh orang dewasa untuk memelihara kekuatan fisik, yaitu:

1. Sarapan pagi.

2. Makan secara teratur.

3. Makan secukupnya untuk memelihara badan yang normal. 4. Tidak merokok.

5. Olahraga secukupnya.

6. Tidur secara teratur 7- 8 jam setiap malam.

Kekuatan fisik yang prima pada orang dewasa, memungkinkan mereka untuk optimal dalam  bekerja, berkeluarga, memperoleh keturunan, dan mengelola kehidupan keluarganya.

Sebaliknya, kekuatan fisik yang tidak prima menghambat orang dewasa untuk mengerjakan apa yang seharusnya dilakukan oleh orang dewasa dan dapat menggagalkan sebagian atau secara total tugas- tugas perkembangan orang dewasa.

B. Kemampuan Motorik

Kemampuan motorik orang dewasa mencapai kekuatannya antara usia 20-an dan 30-an. Kecepatan respons maksimal terdapat antara usia 20-an dan 25-an dan sesudah itu

(9)

Kemampuan motorik ini mempunyai hubungan yang positif dengan kondisi fisik yang baik dan kesehatan yang baik. Kondisi fisik yang kuat dan kesehatan yang baik memungkinkan orang dewasa melatih keterampilan- keterampilannya secara lebih baik. Di samping itu, orang dewasa yang mempunyai kemampuan motorik yang baik cenderung akan dapt menyelesaikan dengan baik pekerjaan yang menuntut kemampuan fisik.

Dalam mempelajari keterampilan-keterampilan motorik baru, orang dewasa yang berusia 20-an, menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hasil mereka yang mempelajarinya dalam usia mendekati masa setengah baya.

C. Kemampuan Mental

Kemampuan mental yang diperlukan untuk menyesuaikan diri pada situasi- situasi baru adalah mengingat kembali hal-hal yang dulu pernah dipelajari, penalaran analogis dan  berpikir kreatif. Kemampuan mental ini mencapai puncaknya dalam usia 20-an, kemudian

sedikit demi sedikit menurun.

Kemampuan mental yang dimiliki orang dewasa ini sangat penting kedudukannya dalam menyesuaikan diri terhadap tugas-tugas perkembangan, jauh melebihi pentingnya kemampuan motorik.

Kemampuan mental seperti penalaran dengan menggunakan analogi, mengingat kembali informasi yang telah dipelajari, dan berpikir secara kreatif sangat diperlukan dalam mempelajari dan menyesuaikan diri terhadap keterampilan- keterampilan dan kecakapan-kecakapan yang dituntut oleh tugas- tugas perkembangan orang dewasa. Baik pria maupun wanita pada umumnya memiliki kemampuan berpikir yang sama dalam usaha- usaha mereka memilih teman- teman bergaul sebagai calon istri naupun suami.

D. Motivasi Untuk Berkembang

Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa adalah motivasi untuk  berkembang. Apabila remaja telah mencapai usia dewasa secara hukum, mereka berkeinginan

kuat untuk dianggap sebagai orang- orang dewasa yang mandiri oleh kelompok sosial mereka. Hal ini menjadi motivasi bagi orang- orang dewasa untuk mengembangkan dirinya.

(10)

Pada masa dewasa, individu terdorong untuk mulai bekerja, memilih pasangan hidup, belajar hidup dengan tunangan, mulai membina keluarga, mengasuh anak, mengelola rumah tangga, mengambil tanggung jawab sebagai warga negara dan mencari kelompok sosial yang menyenangkan.

Motivasi untuk berkembang memiliki peranan yang strategis dalam perkembangan orang dewasa. Individu yang merasa butuh dan perlu untuk menuasai tugas- tugas perkembangan orang dewasa cenderung mengarahkan perilakunya ke arah terkuasainya tugas- tugas  perkembangan orang dewasa. Sebaliknya individu yang tidak memiliki motivasi untuk  berkembang menjadi orang dewasa. Individu tersebut cenderung mengabaikan tugas- tugas  perkembangan orang dewasa yang harus dikuasainya.

E. Model Peran

Faktor lingkungan perkembangan orang dewasa sangat berpengaruh terhadap perkembangan orang dewasa. Orang dewasa yang berinteraksi dengan orang dewasa lainnya mempunyai model peran untuk diteladani. Karena berinteraksi dengan orang dewsa lainnya mereka memperoleh motivasi untuk mencontoh perilaku sesuai dengan ketentuan- ketentuan yang dianut oleh masyarakat orang dewasa.

Sebaliknya orang dewasa yang masih beriteraksi dengan remaja dan mengikuti garis- garis  perilaku remaja akan tetap berperilaku seperti remaja dan bukan pola perilaku dewasa. Jika mereka tetap dalam status ketergantungan, mereka hampir tidak memperoleh kesempatan atau motivasi untuk menguasai tugas- tugas perkembangan orang dewasa.

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa yang menjadi alasan Terdakwa tidak kembali ke Kesatuan karena Terdakwa tidak mempunyai biaya, sehingga tanpa ijin Dansat atau Atasan lain yang berwenang

Wahdaniah, dkk (2016), dalam hasil penelitiannya menunjukkan bahwa 1) persepsi kelompok tani terhadap kinerja penyuluh pertanian di Desa Barumbung, Kecamatan Matakali,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana pengungkapan diri Odha yang hidup di masyarakat, secara khusus pada siapa Odha cenderung

Tema yang dipilih dalam penelitian ini adalah kualitas mikrobiologik keju impor dengan judul: Kajian Tingkat Keamanan Keju Impor Ditinjau dari Pencemaran

Berdasarkan hasil dari penelitian yang dipaparkan pada bagian sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Deskripsi kemampuan

SHOLIHIN WAHYU

Aspek Dokumentasi Isi Rekam medis menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan sarana kesehatan Berdasarkan

mengabaikankeamanan saat menggunakan ukuran 5 dan 10 cc (maka dapat dikatakan bahwa BD tidak peduli keselamatan pekerja kesehatan di rumah sakit