• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berpendapat : Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Berpendapat : Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADILAN MILITER III-19 J A Y A P U R A

P U T U S A N

NOMOR : 121-K /PM.III-19/AD/VIII/2012

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Sorong dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : ALIM

Pangkat/NRP : Sertu/21040218251283 Jabatan : Bamin Unit Intelijen Kesatuan : Kodim 1713/Kaimana

Tempat tanggal lahir : Kendari, 23 Desember 1983 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Asrama Kodim 1713/Kaimana.

Terdakwa ditahan oleh :

Dandim 1713/Kaimana selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari terhitung mulai tanggal 10 Pebruari 2012 sampai dengan tanggal 29 Pebruari 2012 berdasarkan Surat Keputusan penahanan sementara Nomor : Skep/07/II/2012, tanggal 10 Pebruari 2012 dan dibebaskan pada tanggal 1 Maret 2012, tanggal 29 Pebruari 2012 dari Dandim 1713/Kaimana selaku Ankum.

PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA tersebut di atas.

Membaca : Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem171/PVT selaku Papera Nomor : Kep20/VII/2012 tanggal 12 Juli 2012.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 114/VII/2012 tanggal 30 Juli 2012.

3. Penetapan Kepala Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor : Tap /306/ PM.III-19 /AD/X/ 2012 tanggal 22 Oktober 2012 tentang Penunjukan Hakim.

4. Penetapan Hakim Ketua Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor : Tap /306/PM.III-19 /AD/X/ 2010 tanggal 22 Oktober 2012 tentang Hari Sidang.

5. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan Para Saksi.

6. Surat surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

(2)

Memperhatikan : 1. Tuntutan Pidana ( Requisitoir ) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “ Desersi Dimasa Damai ”.

Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

Dan oleh karenannya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana :

a. Pidana : Penjara selama 5 (lima) bulan dipotong tahanan sementara.

b. Menetapkan alat bukti berupa.

Surat-surat :

- 1 ( satu ) lembar Surat Keterangan Pengganti Desersi dari Kesatuan Kodim 1713/Kaimana atas nama Terdakwa.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

b. Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.15.000,- ( lima belas ribu rupiah ).

2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia sangat menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi dan memohon dijatuhkan pidana seringan-ringannya.

Menimbang : Bahwa menurut surat dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Bah wa Terdakwa pada waktu - waktu dan di tempat-te mpat seperti tempat-tersebut di bawah ini yai tu sejak tanggal del apan bel as bul an Desemb er tahun dua ribu sebelas sampai dengan tanggal dua puluh Sembilan bulan Januari tahun dua ribu sebelas atau waktu lain, seti dak-ti daknya pada waktu dal am tahun dua ri bu dua bel as berte mpat di per waki l an Kodi m 1 713/Kai mana di Jayapura atau di tempat l ai n, seti dak -ti daknya di suatu te mpat yang ter masuk daerah we wen ang Pengadil an Mi l i ter III-19 Jayapura, tel ah mel akukan ti ndak pi dana:

“ Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”.

Dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa adalah Prajurit TNI AD aktif yang berdinas di Kodim 1713/Kaimana dengan pangkat Sertu NRP 21040218251283 dengan jabatan Bamin Unit Intelijen dan sampai dengan sekarang belum ada keputusan dari pejabat yang berwenang yang menyatakan Terdakwa diberhentikan dari Dinas Militer.

(3)

2. Bahwa berdasarkan keterangan Sertu Iriyanto (Saksi-I) dan Sertu Warjito (Saksi-II) Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Dandim 1713/Kaimana atau Atasan lain yang berwenang sejak tanggal 18 Desember 2011.

3. Bahwa menurut keterangan Saksi-I dan Saksi-II tidak diketahui dari penyebab Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin dari Dandim 1713/Kaimana atau atasan lain yang berwenang dan selama meninggalkan Dinas Saksi tidak mengetahui Terdakwa berada dan apa yang dilakukan oleh Terdakwa.

4. Bahwa menurut keterangan Saksi-I dan Saksi-II saat Terdakwa diketahui meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Danyonif 754/ENK atau atsan lain yang berwenang, dari pihak Kesatuan telah melakukan upaya pencarian namun hasilnya nihil, selanjutnya melaporkan ke Komando.

5. Bahwa selama meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Dandim 1713/Kaimana atau atasan lain yang berwenang Terdakwa tidak pernah menghubungi Kesatuan baik melalui telepon ataupun surat.

6. Bahwa pada hari Rabu tanggal 30 Januari 2012 Terdakwa menyerahkan diri ke Kodim 1713/Kaimana dan menghadap Pasi Intel, selanjutnya atas perintah Dandim Terdakwa langsung diperiksa di Unit Intel Kodim 1713/Kaimana, dan pada tanggal 10 Perbuari 2012, Terdakwa diserahkan ke Sub Denpom Persiapan Kaimana untuk proses lebih lanjut.

7. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Dandim 1713/Kaimana atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 18 Desember 2011 sampai dengan tanggal 29 Januari 2012 atau selama kurang lebih 45 (empat puluh lima) hari yang berarti lebih lama dari 30 hari berturut-turut.

8. Bahwa selama Terdakwa pergi meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Dandim 1713/Kaimana atau atasan lain yang berwenang Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai dan Kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk melakukan tugas operasi Militer.

Berpendapat : Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana Desersi sebagaimana dirumuskan dan diacam dengan pidana yang tercantum dalam: Pasal 87 ayat (l) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

Menimbang : Bahwa Para Saksi tidak hadir dipersidangan dan keterangannya yang diberikan Penyidik ( Pom) dibawah sumpah dibacakan oleh Oditur Militer yang pada pokoknya sebagai berikut :

Saksi- I : Nama lengkap : Iriyanto, pangkat / NRP : Sertu / 21050266661283, Jabatan : Bamin Intel, Kesatuan : Kodim 1713/Kaimana, Tempat tanggal lahir : Manokwari,23 Desember 1983, Jenis kelamin : Laki -laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Jalan Batu Putih Kab. Kaimana.

(4)

1. Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 2008 di Kodim 1713/Kaimana dalam hubungan dinas sebagai atasan dan bawahan, namun tidak ada hubunan keluarga.

2. Bahwa Saksi mengetahui Dandim 1713/Kaimana telah mengeluarkan Surat Perintah nomor : Sprin/30/XII/2011 tanggal 06 Desember 2011 tentang penarikan Terdakwa sebagai perwakilan Kodim 1713/Kaimana, namun sejak saat itu Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin Dansat atau Atasan lain yang berwenang sehingga oleh Kesatuan dinyatakan disersi sejak tanggal 18 Desember 2011.

3. Bahwa Saksi tidak mengetahui apa yan menjadi penyebab sehingga Terdakwa pergi meninggalkan dinas tanpa ijin Dansat atau Atasan lain yang berwennang, dan selama meninggalkan dinas, Saksi tdak mengetahui Terdakwa dimana dan apa yang dilakukan Terdakwa.

4. Bahwa Saksi mengetahui pada tanggal 30 Januari 2012, Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan menumpang pesawat Ekspres Air dari Jayapura dengan sebelumnya meminjam uang sebesar Rp. 1.500.000; (satu juta lima ratus ribu rupiah) kepada Sertu Warjito, dan setelah sampai ke Kaimana Terdakwa langsung menyerahkan diri ke Kodim 1713/Kaimana.

5. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin ke Komandan yang berwenang Terdakwa tidak memberikan informasi ke Kesatuan tentang keberadaannya akan tetapi Terdakwa kembali ke Kesatuan pada tanggal 7 Juni 2010 atas kesadaran sendiri dan selama dinas perilaku Terdakwa biasa-biasa saja.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi-II : Nama lengkap : Warjito, Pangkat/NRP : Sertu/21050163520185, Jabatan : Basub unit 21 intel, Kesatuan : Kodim 1713/Kaimana, Tempat tanggal lahir : Nganjuk, 04 Januari 1985, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Asrama bujangan Kodim 1713/Kaimana Jl. Lettu Indrus, Kab Kaimana.

Keterangan Saksi-II yang dibacakan dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak 2008 di Kodim 1713/Kaimana dalam hubngan dinas antara atasan dan bawahan, namun tidak ada hubungan keluarga.

(5)

3. Bahwa Saksi tidak mengetahui apa yang menjadi penyebab Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin Dansat atau Atasan lain yang berwenang, dan selama meninggalkan dinas, Saksi tidak mengetahui Terdakwa berada dan apa yang dilakukan oleh Terdakwa.

4. Bahwa dari Kesatuan Kodim 1713/Kaimana sudah berupaya melakukan pencarian namun hasilnya nihil, selanjutnya melaporkan ke Komando.

5. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara menyerahkan diri ke Kodim 1713/Kaimana pada tanggal 30 Januari 2012, selanjutnya Terdakwa diproses hukum sesuai dengan perbuatannya.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa memberikan keterangan yang pada pokok sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD sejak tahun 2004 melalui Pendidikan Secaba PK-XI di Rindam XVII/Cenderawasih, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, selanjutnya mengikuti pendidikan kecabangan Infantri di Rindam XVII/Cenderawasih, setelah lulus ditugaskan di Yonif 751/BS Sentani, dan pada tahun 2008 dipindah tugaskan ke Kodim 1713/Kaimana, sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, masih berstatus dinas aktif dengan pangkat Sertu NRP 21040218251283.

2. Bahwa pada tanggal 12 Mei 2011 Terdakwa diperintahkan oleh Dandim 1713/Kaimana untuk menjadi perwakilan Kodim di Jayapura, namun pada sekira bulan Desember 2011, Hp Terdakwa hilang sehingga Terdakwa meminjam Hp milik temannya dan melaporkan kepada Serda Sakalesi, selanjutnya Terdakwa juga SMS Dandim untuk menyampaikan perihal hilangnya HPnya, namun dibalas oleh Dandim “Ok kamu persiapan kembali, saya sudah buat Sprin penarikan”, selanjutnya Serda Sakalesi menelepon Terdakwa dan menyampaikan agar Terdakwa siap-siap untuk kembali ke Kesatuan karena sudah dibuatkan Sprin dari Dandim.

3. Bahwa selanjutnya Terdakwa berkemas-kemas sambil menunggu gaji bulan Januari 2012 untuk dipakai beli tiket pesawat, namun rencana Terdakwa tersebt tidak disampaikan ke Kesatuan dan dengan alasan Terdakwa sudah tidak punya Hp, sehingga tanpa ijin Dansat tau Atasan lain yang berwenang, Terdakwa tidak masuk dinas selama Terdakwa tidak masuk dinas Terdakwa tinggal di asrama Yonif 751/BS Sentani Jayapura.

(6)

Januari 2012 di kantor Wing Air, dan mendapat tiket untuk tanggal 29 Januari 2012.

5. Bahwa selanjutnya pada tanggal 29 Januari 2012, Terdakwa berangkat dengan pesawat menuju Kaimana, dan setelah tiba di Kaimana, Terdakwa tidak menyerahkan diri ke Kodim, Namun Terdakwa pergi ke rumah kost Praka Ahmad Hehanusa anggota Unit Intel Kodim 1713/Kaimana, selanjutnya pada hari rabu tanggal 30 Januari 2012 Terdakwa menyerahkan diri ke Kodim 1713/Kaimana dan menghadap Pasi Intel, selanjuynya atas perintah Dandim Terdakwa langsung diperiksa di Unit Intel Kodim 1713/Kaimana, dan pada tanggal 10 Pebruari 2012, Terdakwa diserahkan ke Sub Denpom Persiapan Kaimana untuk diproses lebih lanjut.

Menimbang : Bahwa barang bukti lain yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa :

Surat-surat :

- 1 ( satu ) lembar Surat Keterangan Pengganti Desersi dari Kesatuan Kodim 1713/Kaimana atas nama Terdakwa.

Adalah alat bukti yang menunjukan ketidakhadiran Terdakwa ditempat yang diwajibkan baginya sehingga menjadi perkara ini, barang bukti berupa surat tersebut kesemuanya ternyata berhubungan dan bersesuian dengan bukti-bukti lain maka oleh karenanya dapat mempercepat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Para Saksi di bawah sumpah, hal-hal yang diperiksa dari barang bukti , kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD sejak tahun 2004 melalui pendidikan Secaba PK-XI di Rindam XVII/Cenderawasih, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda selanjutnya mengikuti pendidikan kecabangan Infantri di Rindam XVII/Cenderawasih, setelah lulus di tugaskan di Yonif 751/BS Sentani, dan pada tahun 2008 di pindah tugaskan ke Kodim 1713/Kaimana, sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini masih berstatus dinas aktif dengan pangkat Sertu NRP 21040218251283.

2. Bahwa Terdakwa diperintahkan untuk kembali ke Kesatuan, dari tugas sebagai perwakilan Kodim 1713/Kaimana di Jayapura pada tanggal 06 Desember 2011, namun Terdakwa tanpa ijin Dansat atau Atasan lain yang berwenang pergi meninggalkan Kesatuan, mulai tanggal 18 Desember 2011, selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin Terdakwa tinggal di Asrama Yonif 751/BS Sentani Jayapura.

(7)

dengan alasan baru menerima gaji tanggal 26 Januari 2012, sehingga Terdakwa menunggu adiknya menerima gaji dulu, setelah adik Terdakwa menerima gaji, selanjutnya pada tanggal 27 Januari 2012 Terdakwa memesan tiket di kantor Wings Air dan mendapat tiket untuk penerbangan tanggal 29 Januari 2012.

4. Bahwa selanjutnya pada hari selasa tanggal 29 Januari 2012, Terdakwa berangkat dengan menggunakan pesawat Wings Air menuju Kaimana dan setelah tiba di Kaimana Terdakwa tidak langsung menyerahkan diri, namun pergi ke rumah Kost. Praka Ahmad Hehanusa anggota Unit Intel Kodim 1713/Kaimana, selanjutnya pada hari Rabu tanggal 30 Januari 2012 Terdakwa menyerahkan diri ke Kodim 1713/Kaimana dan menghadap Pasi Intel, selanjutnya atas perintah Dandim Terdakwa langsung di periksa di Unit Intel Kodim 1713/Kaimana, dan pada tanggal 10 Perbuari 2012, Terdakwa di serahkan ke Subdenpom Persiapan Kaimana untuk diproses lebih lanjut.

5. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan tanpa ijin dari Dansat atau Atasan lain yang berwenang sejak tanggal 18 Desember 2011 sampai dengan tanggal 29 Januari 2012, atau selama kurang lebih 45 (empat puluh lima) hari atau lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari secara berturut-turut.

6. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Dansat atau Atasan lain yang berwenang, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai, dan Kesatuan Kodim 1713/Kaiman tempat Terdakwa berdinas tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas Operasi Militer.

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer dalam hal pembuktian unsur dakwaannya, namun demikian mengenai pidana yang di mohonkan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana dalam diktum putusan ini.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaannya yang disusun secara tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

1. Unsur kesatu : “ Militer “

2. Unsur kedua : “ Yang karena salahnya atau dengan sengaja Melakukan ketidakhadiran tanpa ijin “

3. Unsur ketiga : “ Dalam waktu damai ”

4. Unsur keempat : “ Lebih lama dari tiga puluh hari ”

(8)

Unsur kesatu : “ Militer “

Bahwa yang dimaksud dengan “Militer” dalam pasal 46 KUHPM adalah mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada angkatan perang, yang wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut dan semua sukarelawanlainnya pada angkatan perang dan militer wajib selama mereka itu berada dalam dinas. yang dimaksud dengan angkatan perang adalah anggota TNI ( TNI AD, TNI AL dan TNI AU serta satuan satuan lain yang dipanggil dalam perang menurut undang undang yang berlaku.

Bahwa seorang militer ditandai dengan : Pangkat, Nrp, Jabatan dan Kesatuan di dalam melaksanakan tugasnya atau berdinas memakai seragam sesuai dengan Matranya, lengkap dengan tanda pangkat, lokasi kesatuan dan atribut lainnya.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa adalah Prajurit TNI AD yang saat melakukan tindak pidana yang menjadi perkara ini, berdinas aktif 1713/Kaimana dengan pangkat terakhir Sertu NRP 21040218251283.

2. Bahwa benar Terdakwa tidak hadir di persidangan namun demikian hingga saat ini belum ada suatu peraturan perundangan yang mengatur maupun menghendaki lain tentang status Terdakwa sebagai Prajurit TNI-AD atau Militer sehingga dengan demikian segala ketentuan perundangan yang berlaku bagi Prajurit TNI.

Berdasarkan uraian dan fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur kesatu “ Militer ” telah terpenuhi.

Unsur kedua : “ Dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin ”.

Bahwa yang dimaksud dengan “Dengan sengaja” adalah menghendaki atau menginsyafi terjadinya sesuatu tindakan beserta akibatnya artinya seorang yang melakukan tindakan dengan sengaja maka ia harus menghendaki dan menginsyafi tindakannya tersebut beserta akibat yang akan ditimbulkannya.

Bahwa yang dimaksud ” tanpa izin” berarti ketidakhadiran atau tidak beradanya si pelaku (Terdakwa) di suatu tempat tersebut (kesatuan) sebagaimana lazimnya seorang prajurit antara lain didahului dengan apel pagi, melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan atau yang menjadi tanggungjawabnya, kemudian apel siang tanpa sepengatahuan atau seijin Komandan atau Pimpinannya. Sebagaimana lazimnya setiap prajurit yang bermaksud meninggalkan Kesatuannya wajib menempuh prosedur yang berlaku di kesatuannya.

(9)

1. Bahwa Terdakwa diperintahkan untuk kembali ke Kesatuan, dari tugas sebagai perwakilan Kodim 1713/Kaimana di Jayapura pada tanggal 06 Desember 2011, namun Terdakwa tanpa ijin Dansat atau Atasan lain yang berwenang pergi meninggalkan Kesatuan, mulai tanggal 18 Desember 2011, selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin Terdakwa tinggal di Asrama Yonif 751/BS Sentani Jayapura.

2. Bahwa yang menjadi alasan Terdakwa tidak segera kembali ke Kesatuan karena Terdakwa tidak mempunyai biaya, sehingga tanpa ijin Dansat atau Atasan lain yang berwenang Terdakwa menunggu menerima gaji bulan Januari 2012, barulah Terdakwa kembali ke Kesatuan, namun setelah bulan Januari 2012 Gaji Terdakwa tidak dikirimkan sehingga Terdakwa berupaya meminjam ke adiknya namun adiknya belum menerima.

gaji dengan alasan baru menerima gaji tanggal 26 Januari 2012, sehingga Terdakwa menunggu adiknya menerima gaji dulu, setelah adik Terdakwa menerima gaji, selanjutnya pada tanggal 27 Januari 2012 Terdakwa memesan tiket di kantor Wings Air dan mendapat tiket untuk penerbangan tanggal 29 Januari 2012.

Berdasarkan uraian dan fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur kedua “ Dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin ” telah terpenuhi.

Unsur ketiga : “ Dalam waktu damai ”

Bahwa yang diimaksud “dimasa damai” berarti bahwa si Pelaku/Terdakwa atau seorang prajurit melakukan ketidakhadiran tanpa izin itu Negara Republik Indonesia tidak dalam keadaan perang yang ditentukan oleh Undang-undang demikian pula Kesatuan Terdakwa/si Pelaku tidak sedang melaksanakan atau tidak dipersiapkan untuk tugas-tugas Operasi Militer (pasal 58 KUHPM) yaitu perluasan dalam keadaan perang.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta sebagai berikut :

- Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Dansat atau Atasan lain yang berwenang, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai, dan Kesatuan Kodim 1713/Kaiman tempat Terdakwa berdinas tidak sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas Operasi Militer.

Berdasarkan uraian dan fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur ketiga “ Dalam waktu damai ” telah terpenuhi.

Unsur keempat : “ Lebih lama dari tiga puluh hari “

(10)

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta sebagai berikut :

- Bahwa benar dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan tanpa ijin dari Dansat atau Atasan lain yang berwenang sejak tanggal 18 Desember 2011 sampai dengan tanggal 29 Januari 2012, atau selama kurang lebih 45 (empat puluh lima) hari atau lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari secara berturut-turut.

Berdasarkan uraian dan fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur keempat “ Lebih lama dari tiga puluh hari ” telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dipersidangan , Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana :

“Militer yang dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”

Sebagaimana diatur dan diancam menurut Pasal 87 ayat ( 1 ) ke-2 jo ayat ( 2 ) KUHPM.

Menimbang : Sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut :

1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa adalah hanya mengutamakan/mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan dinas.

2. Bahwa hakikat Terdakwa melakukan tindak pidana ini karena Terdakwa kurangnya jiwa kejuangan pada diri Terdakwa dan kurangnya pemahaman dari aturan-aturan hukum dan ketentuan-ketentuan serta disiplin yang berlaku di lingkungan Militer.

3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa adalah dapat mempengaruhi sendi-sendi kehidupan disiplin pada kesatuannya serta tugas dan tanggung jawab yang menjadi kewajiban Terdakwa dialihkan ke personil yang lain, sementara personil tersebut juga mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri sehingga dalam pelaksanaannya dapat mengganggu kelancaran tugas di satuan tempat Terdakwa bertugas.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warganegara dan prajurit yang baik sesuai falsafah Pancasila dan Sapta Marga.

(11)

memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan :

1. Terdakwa masih muda dan belum pernah dihukum.

2. Terdakwa berterus terang hingga mempelacar jalannya sidang.

3. Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.

4. Terdakwa kembali kesatuan dengan cara karena menyerahkan diri.

Hal-hal yang memberatkan:

1. Bahwa perbuatan Terdakwa dapat merusak sendi kehidupan disiplin prajurit di kesatuan Terdakwa.

2. Bahwa perbuatan Terdakwa bertentangan dengan sapta marga ke-5 sumpah prajurit ke-2.

Menimbang : Bahwa oleh karena tindak pidana yang dilakukan Terdakwa selama 45 hari dengan alasan Terdakwa tidak mempunyai biaya untuk kembali maka Majelis Hakim perlu memperingan hukuman terhadap Terdakwa dari Tuntutan Oditur Militer.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa hukuman sebagaimana yang tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dihukum maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.

Menimbang : Selama Terdakwa dalam tahanan perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

Menimbang : Bahwa barang- barang bukti dalam perkara ini berupa :

Surat-surat :

- 1 ( satu ) lembar Surat Keterangan Pengganti dsersi dari Kesatuan Kodim 1713/Kaimana, An. Terdakwa.

Merupakan keterangan ketidakhadiran Terdakwa yang erat kaitannya dengan tindak pidana yang dilakukan Terdakwa, maka perlu ditentukan statusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Mengingat : 1. Pasal 87 ayat (1) ke-2 Jo ayat (2) KUHPM.

(12)

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu ALIM NRP 21040218251283 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

“ Desersi dalam waktu damai “.

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

Pidana Pokok : 2 (dua) bulan dan 15 (lima belas) hari di kurangi selama Terdakwa berada dalam penahanan sementara.

3. Menetapkan barang bukti berupa :

Surat-surat :

- 1 ( satu ) lembar Surat Keterangan Pengganti Desersi dari Kesatuan Kodim 1713/Kaimana, An. Terdakwa.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp 10.000,- ( sepuluh ribu rupiah).

Demikianlah diputuskan pada hari Jumat tanggal 23 Nopember 2012 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh BAMBANG INDRAWAN, SH Letkol Chk NRP 548944 sebagai Hakim Ketua, sertaASEP RIDWAN HASYIM, SH Mayor Laut (KH) NRP 12360/P dan WING EKO JOEDHA HARIJANTO, SH Mayor Sus NRP 524432 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer TAVIP HERU MARSONO, SH Mayor Sus NRP 520861 Panitera MUHAMMAD SALEH, SH Kapten Chk NRP. 11010001540671 serta dihadapan umum dan tanpa hadirnya Terdakwa.

HAKIM KETUA Cap/Ttd

BAMBANG INDRAWAN, SH LETKOL CHK NRP 548944

HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II

Ttd Ttd

ASEP RIDWAN HASYIM, SH WING EKO JOEDA H, SH MAYOR LAUT NRP 12360/P MAYOR SUS NRP 524432

PANITERA Ttd

Referensi

Dokumen terkait

Pengertian Kesempatan Kerja, Angkatan Kerja dan Penduduk Usia Kerja Istilah kesempatan kerja mengandung pengertian lapangan pekerjaan atau kesempatan kerja yang

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu-lintas pembayaran. Jenis Bank Menurut Bentuk Badan Usaha. a. Sedangkan badan hukumbank perkreditan rakyat dapat

Kosintensi adalah ,sebuah bentuh sikap yang konsisten atau berpegang teguh pada prisnsip yang telah menjadi acuan atau standard, dalam hal penerapan

kembali suatu produk dan jasa dari perusahaan di masa yang akan datang dan tidak terpengaruh untuk melakukan pergantian merek (Fandy Tjiptono, 2008 ;

Untuk melakukan Edit data pada modul ABK, tujuannya untuk memperbaiki data hasil entry atau menambah SDMK lainnya. Prinsipnya langkah-langkahnya sama dengan entry data.

Tes adalah hasil belajar siswa, tes terdiri dari dari dua macam yaitu pretest dan posttest. Pretest yaitu butir soal yang digunakan untuk mengetahui apakah kelas

Pengaruh BOPO terhadap risiko operasional adalah negatif, Hal ini dapat terjadi apabila BOPO meningkat, berarti peningkatan pendapatan operasional maupun non

Panitia pelaksana kegiatan ini terdiri dari pengurus departemen Komunikasi dan Informasi (KOMINFO), serta Hubungan Luar dan Pengabdian Masyarakat (HLPM) BEM FMIPA Unila