• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kode Etik Akuntansi ETIK AKUNTANSI (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kode Etik Akuntansi ETIK AKUNTANSI (1)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KODE PERILAKU AKUNTASI

KELOMPOK 5

1.WAWAN (1613001)

2. CELINE TJOE (1613004)

3. TAMARA G. P (1613024)

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERITAS ATMAJAYA MAKASSAR

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Etika Bisnis menghitung enam cara agar kode etik bisa berharga:

1. Kode dapat memotivasi melalui penggunaan tekanan teman sebaya, dengan mengangkat seperangkat ekspektasi perilaku yang diakui secara umum yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

2. Kode dapat memberikan panduan permanen yang lebih stabil ke kanan atau salah daripada kepribadian manusia atau keputusan ad hoc yang terus-menerus.

3. Kode dapat memberikan panduan, terutama dalam situasi yang ambigu.

4. Kode tidak hanya bisa membimbing perilaku karyawan, mereka juga bisa mengendalikan kekuatan otokratis pengusaha.

5. Kode dapat membantu menentukan tanggung jawab sosial bisnis itu sendiri.

6. Kode jelas untuk kepentingan bisnis itu sendiri, karena jika bisnis tidak melindungi diri mereka secara etis, yang lain akan melakukannya untuk mereka.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mengetahui secara menyeluruh mengenai kode etik Akuntansi 2. Memahami kode etik AICPA, IFAC, IAI

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kode Etik Akuntansi

Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.

Kode Etik Akuntan Indonesia, yaitu norma perilaku etika akuntan di Indonesia dalam memenuhi tanggung jawab profesinya yang mengatur hubungan antara akuntan publik dengan klien, antara akuntan publik dengan rekan sejawat dan antara profesi dengan masyarakat. Etika profesi terdiri dari lima dimensi yaitu kepribadian, kecakapan profesional, tangung jawab, pelaksanaan kode etik, penafsiran dan penyempurnaan kode etik.

Sedangkan kode etik akuntansi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari dalam profesi akuntansi. Kode etik akuntansi dapat menjadi penyeimbang segi-segi negatif dari profesi akuntansi, sehingga kode etik bagai kompas yang menunjukkan arah moral bagi suatu profesi dan sekaligus menjamin mutu moral profesi akuntansi dimata masyarakat.

1. Fungsi Etika dalam Akuntansi:

 Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan pelbagai

moralitas yang membingungkan.

 Etika ingin menampilkanketrampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk

berargumentasi secara rasional dan kritis.

 Orientasi etis ini diperlukan dalam mengabil sikap yang wajar dalam

(4)

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika dalam Akuntansi :

 Kebutuhan Individu

 Tidak Ada Pedoman

 Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi dan Tak Dikoreksi

 Lingkungan Yang Tidak Etis

 Perilaku Dari Komunitas

3. Sanksi Pelanggaran Etika :

 Sanksi Sosial adalah Skala relatif kecil, dipahami sebagai kesalahan yang

dapat ‘dimaafkan’.

 Sanksi Hukum adalah Skala besar yang merugikan hak pihak lain.

4. Jenis-jenis Etika dalam Akuntansi :

 Etika umum yang berisi prinsip serta moral dasar .

 Etika khusus atau etika terapan yang berlaku khusus.

5. Ada tiga prinsip dasar perilaku yang etis dalam Akuntansi :

 Hindari pelanggaran etika yang terlihat remeh. Meskipun tidak besar

(5)

 Pusatkan perhatian pada reputasi jangka panjang. Disini harus diingat

bahwa reputasi adalah yang paling berharga, bukan sekadar keuntungan jangka pendek.

 Bersiaplah menghadapi konsekuensi yang kurang baik bila berpegang

pada perilaku etis. Mungkin akuntan akan menghadapi masalah karier jika berpegang teguh pada etika. Namun sekali lagi, reputasi jauh lebih penting untuk dipertahankan.

B. Tujuan Kode Etik

Kode etik bertujuan agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya dan adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.

1. Dua sasaran pokok dari kode etik yaitu:

 Kode etik bermaksud melindungi masyarakat dari kemungkinan

dirugikan oleh kelalaian baik secara disengaja ataupun tidak disengaja dari kaum profesional,

 Kode etik bertujuan melindungi keseluruhan profesi tersebut dari

perilaku buruk orang-orang yang mengaku diri profesional.

2. Kode Etik Aturan Profesi Akuntansi IAI

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung-jawab profesionalnya.

(6)

Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung-jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat empat kebutuhan dasar yang harus dipenuhi:

a. Kredibilitas

Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi

b. Profesionalisme

Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh pemakai jasa Akuntan sebagai profesional di bidang akuntansi

c. Kualitas Jasa

Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan dengan standar kinerja tertinggi

d. Kepercayaan

Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan

4. Bagian - bagian kode etik Ikatan Akuntan Indonesia

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian:

 Prinsip Etika

Prinsip Etika merupakan suatu hal yang mendasari di buatnya Aturan Etika. Prinsip Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota.

 Aturan Etika

(7)

jasa profesional oleh anggota. Aturan Etika disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat anggota Himpunan yang bersangkutan.

 Interpretasi Aturan Etika

Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya.

5. Penegakkan kode etik di Indonesia

Penegakkan kode etik di Indonesia diawasi oleh:

 Kantor Akuntan Publik

 Unit Peer-Review Kompartemen Akuntan Publik- IAI  Badan Pengawas Profesi Kompartemen Akuntan Publik-IAI  Dewan Pertimbangan Profesi IAI

 Departemen Keuangan RI  BPKP

 Anggota dan Pimpinan KAP

6. Kongres Ikatan Akuntansi Indonesia Tentang Kode Etik

Dalam kongresnya tahun 1973, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk pertama kalinya menetapkan kode etik bagi profesi akuntan Indonesia, kemudian disempurnakan dalam konggres IAI tahun 1981, 1986,1994, dan terakhir tahun 1998. Dalam Kongres V Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) di Surabaya 20-30 Agustus 1986, telah berhasil disahkan butir-butir kode etik profesi akuntan. Kode etik yang dibentuk pada tahun tersebut terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :

(8)

Etika profesional yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia untuk memeriksa, menganalisis, kemudian memberikan pendapat / asersi atas laporan keuangan perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.

 Akuntan Manajemen

Akuntan manajemen merupakan sebuah profesi akuntansi yang biasa bertugas atau bekerja di perusahaan-perusahaan. Akuntan manajemen bertugas untuk membuat laporan keuangan di perusahaan.

 Akuntan Pendidik

Akuntan pendidik merupakan sebuah profesi akuntansi yang biasa bertugas atau bekerja di lembaga-lembaga pendidikan, seperti pada sebuh Universitas, atau lembaga pendidikan lainnya. Akuntan manajemen bertugas memberikan pengajaran tentang akuntansi pada pihak – pihak yang membutuhkan.

 Akuntan Internal

Auditor internal adalah auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh karenanya berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas audit yang dilakukannya terutama ditujukan untuk membantu manajemen perusahaan tempat dimana ia bekerja.

(9)

Salah satu profesi atau pekerjaan yang bisa dilakukan oleh akuntan diluar pekerjaan utamanya adalah memberikan konsultasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan sistem informasi dalam sebuah perusahaan. Seorang Konsultan SIA/SIM dituntut harus mampu menguasai sistem teknologi komputerisasi disamping menguasai ilmu akuntansi yang menjadi makanan sehari-harinya. Biasanya jasa yang disediakan oleh Konsultan SIA/SIM hanya pihak-pihak tertentu saja yang menggunakan jasanya ini.

 Akuntan Pemerintah

Akuntan pemerintah adalah akuntan profesional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan pemeriksaan terhadap pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi dalam pemerintah atau pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi dalam pemerintah atau pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah.

Meskipun terdapat banyak akuntan yang bekerja di instansi pemerintah, namun umumnya yang disebut akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja di Badan Pengawas Keuangan dan Pembagian (BPKP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BAPEKA), dan instansi pajak.

8. Kode Perilaku Profesional

(10)

interprestasi atas peraturan etika dan kaidah etika. Garis besar kode etik dan perilaku profesional adalah :

 Kontribusi untuk masyarakat dan kesejahteraan manusia.

Prinsip mengenai kualitas hidup semua orang menegaskan kewajiban untuk melindungi hak asasi manusia dan menghormati keragaman semua budaya. Sebuah tujuan utama profesional komputasi adalah untuk meminimalkan konsekuensi negatif dari sistem komputasi, termasuk ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan.

 Hindari menyakiti orang lain.

“Harm” berarti konsekuensi cedera, seperti hilangnya informasi yang tidak diinginkan, kehilangan harta benda, kerusakan harta benda, atau dampak lingkungan yang tidak diinginkan.

 Bersikap jujur dan dapat dipercaya

Kejujuran merupakan komponen penting dari kepercayaan. Tanpa kepercayaan suatu organisasi tidak dapat berfungsi secara efektif.

 Bersikap adil dan tidak mendiskriminasi nilai-nilai kesetaraan, toleransi,

menghormati orang lain, dan prinsip-prinsip keadilan yang sama dalam mengatur perintah.

 Hak milik yang temasuk hak cipta dan hak paten.

Pelanggaran hak cipta, hak paten, rahasia dagang dan syarat-syarat perjanjian lisensi dilarang oleh hukum di setiap keadaan.

(11)

Komputasi profesional diwajibkan untuk melindungi integritas dari kekayaan intelektual.

 Menghormati privasi orang lain.

Komputasi dan teknologi komunikasi memungkinkan pengumpulan dan pertukaran informasi pribadi pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah peradaban.

 Kepercayaan

Prinsip kejujuran meluas ke masalah kerahasiaan informasi setiap kali salah satu telah membuat janji eksplisit untuk menghormati kerahasiaan atau, secara implisit, saat informasi pribadi tidak secara langsung berkaitan dengan pelaksanaan tugas seseorang.

C. Prinsip- Prinsip Etika IFAC, AICPA, DAN IAI

Prinsip-prinsip yang membentuk kode perilaku profesi sudah ditentukan dan dipegang teguh oleh profesi tersebut. Sebagai contoh terdapat prinsip-prinsip kode etik menurut lembaga-lembaga yang mengaturnya, antara lain :

1. Menurut IFAC

Menurut The International Federation of Accountants, seorang profesi dituntut memiliki berbagai sikap seperti :Integritas, seorang akuntan harus memiliki sikap yang tegas dan jujur dalam semua hubungan bisnis profesional.

(12)

meningkatkan kemampuan agar dapat memberikan pelayanan yang memuaskan. Kerahasian, seoang akuntan harus selalu menjaga dan menghormati kerahasiaan atas informasi klien yang ia lakukan pelayanan. Perilaku Profesional, seorang akuntan harus taat akan hukum dan dilarang melakukan hal-hal yang membuat nama akuntan buruk.

2. Menurut AICPA

Menurut American Institute of Certified Public Accountants, seorang profesi dituntut memiliki berbagai sikap seperti :

 Tanggung Jawab, seorang akuntan sebagai profesional, harus menerapkan

nilai moral serta bertanggung-jawab di setiap pelayanannya.

 Kepentingan Umum, seorang akuntan harus menerima kewajibannya

untuk melayani publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen terhadap profesionalisme

 Integritas, selalu mempertahankan dan memperluas kepercayaan publik

terhadapnya.

 Objektivitas dan Independensi, seorang akuntan harus mempertahankan

objektibitas dan bebas dari konflik kepentingan dalam melaksanakan tanggung jawabnya.

 Due Care, seorang akuntan harus mematuhi standar teknis dan etis

profesinya, selalu berusaha terus-menerus untuk meningkatkan kompetensi yang dimilikinya.

 Sifat dan Cakupan Layanan, seorang akuntan harus memperhatikan

(13)

3. Menurut IAI

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, seorang profesi dituntut memiliki berbagai sifat seperti :Tanggung Jawab,Kepentingan Publik, Integritas, Objektivtias, Kompetensi, Kehati-hatian, Kerahasiaan, dan Perilaku Profesional.

4. Aturan dan Interprestasi Etika

Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya. Pernyataan Etika Profesi yang berlaku saat ini dapat dipakai sebagai Interpretasi dan atau Aturan Etika sampai dikeluarkannya aturan dan interpretasi baru untuk menggantikannya.

Kepatuhan terhadap Kode Etik, seperti juga dengan semua standar dalam masyarakat terbuka, tergantung terutama sekali pada pemahaman dan tindakan sukarela anggota. Di samping itu, kepatuhan anggota juga ditentukan oleh adanya pemaksaan oleh sesama anggota dan oleh opini publik, dan pada akhirnya oleh adanya mekanisme pemrosesan pelanggaran Kode Etik oleh organisasi, apabila diperlukan, terhadap anggota yang tidak menaatinya.

D. Prinsip Dasar Etika Profesi Akuntansi

Terdapat delapan prinsip yang mejadi dasar dalam kode etika akuntansi. Prinsip tersebut adalah :

(14)

Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.

Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peran tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka.

2. Kepentingan publik

Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme. Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik.

Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut.

3. Integritas

Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.

Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.

4. Objektivitas

(15)

Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain.

5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan.

Selain itu juga memiliki ketrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir.

Hal ini mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung jawab profesi kepada publik.

6. Kerahasiaan

Prinsip ini menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.

Seorang akuntan berkewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi tentang klien atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang diberikannya. Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan antar anggota dan klien atau pemberi jasa berakhir.

7. Perilaku profesional

(16)

8. Standar teknis

Setiap kegiatan harus mengikuti standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, berkewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.

(17)

BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Akuntan memiliki tanggung jawab untuk memberikan sesuatu yang jujur dan akurat, gambaran keuangan sebuah organisasi. Sebagai auditor, mereka memiliki tanggung jawab untuk mengevaluasi kinerja akuntan lainnya dan membuktikan kebenaran dan akurasi kinerja mereka.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

https://vanesyayulianti.wordpress.com/2014/12/10/kode-etik-akuntansi/

https://rezamanhattan.wordpress.com/2012/11/13/pentingnya-etika-dalam-profesi-bidang-akuntansi/

https://meisaranastasia.wordpress.com/2016/10/24/kode-etik-profesi-akuntansi/

http://rocketmanajemen.com/etika-profesi-akuntansi/

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari pembuatan aplikasi ini adalah sebuah media pembelajaran Aplikasi Pengembangan Bahan Ajar Mata Pelajaran TIK Untuk Siswa SMP Materi Pemrograman

Sedangkan fungsi hati ketika darah telah bersih dari seluruh sisa-sisa makanan, dan ketika organ-organ pembantu tersebut telah melakaukan

“Rendahnya tingkat pencapaian prestasi belajar akuntansi siswa disebabkan karena metode pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang tepat, sehingga perlunya adanya penerapan

Tahap remaja adalah berpusat kepada siapa saya, dengan identitas apa sebetulnya saya. Perubahan pubertas memerlukan remaja untuk mengubah.. konsep fisik mereka,

Efek dari terjadinya hambatan dalam perkembangan ini sangat luas, tidak hanya berpengaruh pada pencapaian aktualisasi diri karena ada type hambatan perkembangan

Pada metode ini, prinsip pemisahan senyawa volatil yang terkandung dalam sampel adalah sebagai berikut: (1) distilat dari komponen volatil bahan ikut menguap bersamaan dengan

Dari penelitian yang dilakukan oleh National Childern Bureau (Biro Anak-anak National) tampaknya terdapat tiga faktor-faktor yang merupakan kerugian sosial : (a) komposisi

terdapat 16 jenis pajak yang dipungut oleh daerah, yaitu pajak kendaraan bermotor, Bea balik nama kendaraan bermotor, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak air