andung, 7 September 2012 andung, 7 September 2012 disus
disusun un oleh : oleh :
II r. Rahmat Sr. Rahmat Saleh, M.Taleh, M.T . (Widya. (Widyaiswara Miswara M adyadya) a) Bandung
Bandung - Batubara merupakan mineral bahan bakar (fuel mineral), yang berasal dari tumbuh-- Batubara merupakan mineral bahan bakar (fuel mineral), yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang hidup dan kemudian mati in-situ, dibuktikan dengan terdapatnya akar batang tumbuhan yang hidup dan kemudian mati in-situ, dibuktikan dengan terdapatnya akar batang pada
pada lempung lempung yang yang biasanya biasanya berada berada diatas diatas (roof) (roof) dan dan bawah bawah (floor) (floor) lapisan lapisan batubarabatubara (Bateman,1950).
(Bateman,1950).
Secara umum batubara dapat dibagi menjadi empat macam terpenting yaitu: Secara umum batubara dapat dibagi menjadi empat macam terpenting yaitu: 1) Antrasit (hard coal)
1) Antrasit (hard coal)
2) Bituminus (bituminous coal) 2) Bituminus (bituminous coal) 3) Lignit (lignite)
3) Lignit (lignite) 4) Gambut (Peat) 4) Gambut (Peat)
Yang terakhir ini adalah jenis/macam khusus dari batubara, sedang selebihnya dibagi menjadi Yang terakhir ini adalah jenis/macam khusus dari batubara, sedang selebihnya dibagi menjadi beberapa
beberapa tingkatan. tingkatan. Tingkatan Tingkatan dari dari yang yang terendah, terendah, lignit, lignit, brown brown coal, coal, subbituminous,subbituminous, bituminous, antrasit.
bituminous, antrasit. Dibawah lignit masih terdapat gambut (peat).Dibawah lignit masih terdapat gambut (peat).
Tanpa memandang perbedaan antara batubara yang satu dengan yang lainnya, dapat dikatakan Tanpa memandang perbedaan antara batubara yang satu dengan yang lainnya, dapat dikatakan bahwa semua batubara adalah merupakan hasil dari suatu proses dasar yang sama.
bahwa semua batubara adalah merupakan hasil dari suatu proses dasar yang sama.
Kebanyakan batubara di dunia ini terbentuk beberapa juta tahun yang lalu yang menurut para Kebanyakan batubara di dunia ini terbentuk beberapa juta tahun yang lalu yang menurut para akhli geologi disebut Zaman B
akhli geologi disebut Zaman Batubara (coal Age). atubara (coal Age). Ada dua perioda Zaman Batubara Ada dua perioda Zaman Batubara tersebut,tersebut, yang pertama dimulai 345 juta tahun yang lalu (selama Perioda Karbon) dan berakhir pada 65 yang pertama dimulai 345 juta tahun yang lalu (selama Perioda Karbon) dan berakhir pada 65 juta
juta tahun tahun yang yang lalu. lalu. Zaman Zaman batubara batubara yang yang kedua kedua dimulai dimulai sekitar 10sekitar 100 0 juta juta tahun tahun yang yang lalu lalu dandan berakhir 55 juta tahun yang lalu.
berakhir 55 juta tahun yang lalu.
Tabel 1, menunjukkan pembagian zaman geologi dan dari sisni dapat dilihat Perioda Karbon Tabel 1, menunjukkan pembagian zaman geologi dan dari sisni dapat dilihat Perioda Karbon (Carboniferous) termasuk Zaman Paleozoic, sedangkan perioda kedua adalah Zaman Cenozoic (Carboniferous) termasuk Zaman Paleozoic, sedangkan perioda kedua adalah Zaman Cenozoic yang meliputi Perioda Tertiary yaitu Eocene, Oligocene, Miocene dan Pliocene serta yang meliputi Perioda Tertiary yaitu Eocene, Oligocene, Miocene dan Pliocene serta Quarternary.
Quarternary.
Iklim bumi selama Zaman batubara adalah
Iklim bumi selama Zaman batubara adalah tropis dan berjenis-jenis tumbuh-tumbuhan tumbuhtropis dan berjenis-jenis tumbuh-tumbuhan tumbuh subur di daerah rawa membentuk suatu
subur di daerah rawa membentuk suatu hutan tropis. hutan tropis. Setelah banyak tumbuhan yang mati danSetelah banyak tumbuhan yang mati dan bertumpuk di atas tanah, makin lama makin tebal menyebabkan bagian dasar dari rawa turun bertumpuk di atas tanah, makin lama makin tebal menyebabkan bagian dasar dari rawa turun
secara perlahan-lahan dan material tetumbuhan tersebut diuraikan oleh bakteri dan jamur. secara perlahan-lahan dan material tetumbuhan tersebut diuraikan oleh bakteri dan jamur.
Tahap ini merupakan tahap awal dari deretan pembentukan batubara (Coalification) dan ditandai Tahap ini merupakan tahap awal dari deretan pembentukan batubara (Coalification) dan ditandai oleh rekasi biokimia yang
selulosa mengalami penguraian lebih cepat bila dibandingkan dengan penguraian material selulosa mengalami penguraian lebih cepat bila dibandingkan dengan penguraian material berkayu
berkayu (lignin) (lignin) dan dan bagian bagian tumbuhan tumbuhan yang yang berlilin berlilin (kulit (kulit ari ari daun, daun, dinding dinding spora spora dan dan tepungtepung sari).
sari). Karena itulah dalam batubara yang muda masKarena itulah dalam batubara yang muda masih terdapat ranting, daun, spora, ih terdapat ranting, daun, spora, biji danbiji dan resin sebagai sisa tumbuhan.
resin sebagai sisa tumbuhan.
Tergantung pada keadaan iklim, bagian tumbuhan itu terurai dibawah kondisi aerobic menjadi Tergantung pada keadaan iklim, bagian tumbuhan itu terurai dibawah kondisi aerobic menjadi karbondioksida, air dan amoniak. Proses ini disebut proses pembentukan humus (Humification) karbondioksida, air dan amoniak. Proses ini disebut proses pembentukan humus (Humification) dan sebagai hasilnya adalah gambut (Peat), nama gambut ini diambil dari nama Kecamatan dan sebagai hasilnya adalah gambut (Peat), nama gambut ini diambil dari nama Kecamatan Gambut di Kalimantan Selatan, karena terdapat banyak gambut.
Gambut di Kalimantan Selatan, karena terdapat banyak gambut.
Proses terbentuknya gambut berlanjut tanpa menutupi endapan gambut tersebut, di bawah Proses terbentuknya gambut berlanjut tanpa menutupi endapan gambut tersebut, di bawah kondisi yang asam dengan dibebaskannya H
kondisi yang asam dengan dibebaskannya H22O, CHO, CH4,4, dan sedikit CO2dan sedikit CO2. . Terbentuklah Terbentuklah materialmaterial dengan rumus C
dengan rumus C6565 H H44 O O3030 atau ulmin yang pada keadaan kering akan mengandung karbon 61,7%, atau ulmin yang pada keadaan kering akan mengandung karbon 61,7%, hidrogen 0.3% dan oksigen 38%.
hidrogen 0.3% dan oksigen 38%.
Dengan berubahnya topografi daerah disekelilingnya, gambut menjadi terkubur dibawah lapisan Dengan berubahnya topografi daerah disekelilingnya, gambut menjadi terkubur dibawah lapisan silt dan pasir yang diendapkan oleh sungai dan rawa. Makin dalam terkubur makin bertambah silt dan pasir yang diendapkan oleh sungai dan rawa. Makin dalam terkubur makin bertambah timbunan sedimen yang menghimpitnya sehingga tekanan pada lapisan gambut bertambah serta timbunan sedimen yang menghimpitnya sehingga tekanan pada lapisan gambut bertambah serta suhu naik dengan jelas.
suhu naik dengan jelas.
Tahap ini merupakan tahap kedua dari proses pembentukan batubara atau yang disebut tahap Tahap ini merupakan tahap kedua dari proses pembentukan batubara atau yang disebut tahap Metamorfik. Penutupan ra
Metamorfik. Penutupan rawa gambut wa gambut memberikan kesempatan pada bakteria memberikan kesempatan pada bakteria untuk aktif danuntuk aktif dan penguraian
penguraian dalam dalam kondisi kondisi basa basa menyebabkannya menyebabkannya COCO22, deoksigenasi dari ulmin, sehingga, deoksigenasi dari ulmin, sehingga kandungan hidrogen dan karbon bert
kandungan hidrogen dan karbon bertambah. ambah. Tahap kedua dari prTahap kedua dari proses pembentukan batubara ioses pembentukan batubara inini adalah tahap pembentukan Lignit, suatu batubara rank rendah yang mempunyai rumus perkiraan adalah tahap pembentukan Lignit, suatu batubara rank rendah yang mempunyai rumus perkiraan C
C7979 HH5.55.5 OO14.114.1. Dalam keadaan kering lignit mengandung karbon 80,4%, hidrogen 0,5% dan. Dalam keadaan kering lignit mengandung karbon 80,4%, hidrogen 0,5% dan oksigen 19,1%.
oksigen 19,1%.
Tahapan-tahapan selanjutnya dari proses pembentukan batubara ialah pengubahan batubara Tahapan-tahapan selanjutnya dari proses pembentukan batubara ialah pengubahan batubara bitumen dengan rank rendah menjadi batubara bitumen dengan rank
bitumen dengan rank rendah menjadi batubara bitumen dengan rank pertengahan dan rank tinggi.pertengahan dan rank tinggi. Selama tahap ketiga, kandungan hidrogen akan tetapa konstan dan oksigen turun. Tahap ini Selama tahap ketiga, kandungan hidrogen akan tetapa konstan dan oksigen turun. Tahap ini merupakan tahap
merupakan tahap pembentukan batubara pembentukan batubara subbitumen. subbitumen. dalam dalam tahap keempat tahap keempat atau tahapatau tahap pembentukan
pembentukan batubara batubara bitumen, bitumen, kandungan kandungan hidrogen hidrogen turun turun dengan dengan menurunnya menurunnya oksigen oksigen secarasecara perlahan-lahan bila
perlahan-lahan bila dibandingkan dendibandingkan dengan tahapgan tahap-tahap sebelumnya. -tahap sebelumnya. Produk sampingan Produk sampingan dari tahapdari tahap ketiga dan keempat ini ialah C H
ketiga dan keempat ini ialah C H44, CO, CO22 dan mungkin H dan mungkin H22O. O. Tahap kelima Tahap kelima adalah antrasadalah antrasitisasi.itisasi. Dalam tahap ini oksigen hampir konstan sedangkan hidrogen turun lebih cepat dibandingkan Dalam tahap ini oksigen hampir konstan sedangkan hidrogen turun lebih cepat dibandingkan tahap-tahap sebelumnya. Proses pembentukan batubara merupakan serangkaian reaksi kimia, tahap-tahap sebelumnya. Proses pembentukan batubara merupakan serangkaian reaksi kimia, kecepatan rekasi kimia ini dapat diatur oleh suhu dan/atau tekanan.
Rank batubara
Rank batubara, adalah derajat atau tahapan yang telah dicapai oleh batubara selama, adalah derajat atau tahapan yang telah dicapai oleh batubara selama pembentukan batubara, yaitu derajat metamorfosa atau kematangan secara geokimia.
pembentukan batubara, yaitu derajat metamorfosa atau kematangan secara geokimia. Rank batubara pada dasarnya ditentukan oleh lingkungan di mana batubara itu terbentuk, Rank batubara pada dasarnya ditentukan oleh lingkungan di mana batubara itu terbentuk, sedangkan faktor suhu dan tekanan telah dipaksakan oleh suatu faktor waktu yang masif. sedangkan faktor suhu dan tekanan telah dipaksakan oleh suatu faktor waktu yang masif. Pengaruh suhu pada rank batubara dapat digambarkan dalam dua jenis aktifitas terobosan atau Pengaruh suhu pada rank batubara dapat digambarkan dalam dua jenis aktifitas terobosan atau intrusi berikut:
intrusi berikut:
1) Perubahan rank batubara disebabkan oleh aktifitas terobosan dalam arah vertikal, misalnya 1) Perubahan rank batubara disebabkan oleh aktifitas terobosan dalam arah vertikal, misalnya
suatu
suatu batubara batubara di di Skotlandia, Skotlandia, karena karena adanya adanya terobosan terobosan magma magma lapisan lapisan dekat dekat terobosanterobosan adalah antrasit, sedangkan lapisan teratas adalah batubara bitumen yang mengandung adalah antrasit, sedangkan lapisan teratas adalah batubara bitumen yang mengandung banyak volatile matter;
banyak volatile matter;
2) Perubahan rank batubara disebabkan aktifitas terobosan arah horizontal seperti batubara 2) Perubahan rank batubara disebabkan aktifitas terobosan arah horizontal seperti batubara Suban, Tanjung Enim - Sumatra Selatan, sehingga batubara Pliosen ini karena pengaruh Suban, Tanjung Enim - Sumatra Selatan, sehingga batubara Pliosen ini karena pengaruh terobosan, rank-nya dapat bervariasi dari lignit sampai antrasit.
terobosan, rank-nya dapat bervariasi dari lignit sampai antrasit.
Gabungan antara tekanan, gerakan dan panas gesekan yang berpengaruh pada devolatilisasi Gabungan antara tekanan, gerakan dan panas gesekan yang berpengaruh pada devolatilisasi batubara
batubara akan akan menyebabkan menyebabkan naiknya naiknya rank. rank. Faktor-faktor Faktor-faktor yang yang dapat dapat mengontrol mengontrol rank rank batubarabatubara antara lain ialah :
antara lain ialah : (a)
(a) Rank regional dari Rank regional dari batubara sebelum adanya intrusi batubara sebelum adanya intrusi atau aktifitas atau aktifitas tektonik,tektonik, (b)
(b) Bentuk dan ukuran Bentuk dan ukuran terobosan atau terobosan atau aktifitas taktifitas tektonik,ektonik, (c)
(c) Keadaan alami Keadaan alami dan tebalnya batuan dan tebalnya batuan penutup (overburden)penutup (overburden) (d)
(d) Jarak batubara Jarak batubara dari gangguan/intrusi/aktifidari gangguan/intrusi/aktifitas tektonik.tas tektonik. (e)
(e) Suhu yang dibangkitkan oleh batubara Suhu yang dibangkitkan oleh batubara dari gangguan/intrusi/aktifitas dari gangguan/intrusi/aktifitas tektonik.tektonik. Adapun petunjuk utama terhadap rank ialah:
Adapun petunjuk utama terhadap rank ialah:
(i) Volatile matter (dmmf): turun dengan naiknya rank; (i) Volatile matter (dmmf): turun dengan naiknya rank;
(ii) Specific energy (dmmf): naik dengan naiknya rank, tetapi cenderung turun lagi pada antrasit (ii) Specific energy (dmmf): naik dengan naiknya rank, tetapi cenderung turun lagi pada antrasit
karena adanya dehidrogenasi batubara; karena adanya dehidrogenasi batubara; (iii) Karbon (dmmf): naik dengan naiknya rank; (iii) Karbon (dmmf): naik dengan naiknya rank;
(iv) Nilai reflektans maksimum dari vitrinit: naik dengan naiknya rank. (iv) Nilai reflektans maksimum dari vitrinit: naik dengan naiknya rank.
Gambar 3, menunjukkan perubahan-perubahan parameter tersebut karena adanya perubahan dari Gambar 3, menunjukkan perubahan-perubahan parameter tersebut karena adanya perubahan dari rank.
rank.
Sifat-sifat lainnya yang tergantung dari rank antara lain moisture, specific gravity, hardgrove Sifat-sifat lainnya yang tergantung dari rank antara lain moisture, specific gravity, hardgrove gindability index, dan sebagainya.
Artikel Artikel Search... Search... Kumpulan Berita Kumpulan Berita BeritaBerita ArtikelArtikel
Kegiatan DiklatKegiatan Diklat PengumumanPengumuman
GENESA BATUBARA GENESA BATUBARA
1.
1. TINJAUAN TINJAUAN UMUMUMUM
Batubara yang mempunyai rumus kimia C, adalah bahan tambang yang tidak termasuk dalam Batubara yang mempunyai rumus kimia C, adalah bahan tambang yang tidak termasuk dalam kelompok mineral.
kelompok mineral. Batubara (Batubara (coal coal ) adalah) adalah :: bahan baker bahan baker hidro-karbon hidro-karbon padat padat yang terbentuk yang terbentuk dari
dari tetumbuhantetumbuhan dalam lingkungan dalam lingkungan bebas oksigenbebas oksigen dan dan terkenaterkena pengaruh pengaruh P P & & T T yang yang berlangsung
berlangsunglama sekalilama sekali (hingga puluhan-ratusan juta tahun).(hingga puluhan-ratusan juta tahun).
Proses pembentukan batubara memakan waktu hingga puluhan juta tahun, dimulai dari Proses pembentukan batubara memakan waktu hingga puluhan juta tahun, dimulai dari pembentukan
pembentukan gambut gambut (( peat peat ) kemudian menjadi) kemudian menjadi lignite, sub-bituminous, bituminouslignite, sub-bituminous, bituminous hinggahingga antrasit. Proses pembentukan batubara/pembatubaraan (koalifikasi) dapat diartikan sebagai antrasit. Proses pembentukan batubara/pembatubaraan (koalifikasi) dapat diartikan sebagai proses
proses pengeluaran pengeluaran berangsur-angsur berangsur-angsur dari dari zat zat pembakar pembakar (O(O22) dalam bentuk karbon dioksida) dalam bentuk karbon dioksida (CO
(CO22) dan air (H) dan air (H22O) hingga akhirnya menyebabkan konsentrasi karbon tetap (O) hingga akhirnya menyebabkan konsentrasi karbon tetap ( fixed fixed carboncarbon)) dalam bahan asal batubara bertambah.
dalam bahan asal batubara bertambah.
Sebagai contoh, pembagian kelas batubara menurut ASTM (
Sebagai contoh, pembagian kelas batubara menurut ASTM ( American American Society Society for for TestingTesting Material
Material ) memperlihatkan bahwa semakin tinggi kelas () memperlihatkan bahwa semakin tinggi kelas (rank rank ) batubara, kandungan airnya) batubara, kandungan airnya semakin rendah.
semakin rendah.
Kandungan Air : Kandungan Air : Peat
Peat (gambut) (gambut) < < 60 60 %%
---Lignite 30 Lignite 30 – – 40 % 40 % Sub-bituminous 10 Sub-bituminous 10 – – 25 % 25 % Bituminous 5 Bituminous 5 – – 10 % 10 %
Antrasit
Antrasit 1 1 - - 3 3 %%
Kelas atau
Kelas atau rank rank disini mempunyai pengertian sebagai suatu tahapan dari suatu proses disini mempunyai pengertian sebagai suatu tahapan dari suatu proses pembatubaraan (koalifikasi) yang telah
pembatubaraan (koalifikasi) yang telah dilaluinya. Perubahandilaluinya. Perubahanrank rank ini dicirikan oleh perubahan : ini dicirikan oleh perubahan : nilai kalori (
nilai kalori (calorific valuecalorific value), prosentase karbon tertambat (), prosentase karbon tertambat ( fix carbon fix carbon), kandungan air (), kandungan air (inherentinherent moisture
moisture) dan kandungan zat terbang () dan kandungan zat terbang (volatile matter volatile matter ).). Salah satu contoh pembagian kelas (
Salah satu contoh pembagian kelas (rank rank ) batubara menurut ASTM dapat dilihat pada (Table) batubara menurut ASTM dapat dilihat pada (Table 1.1)
1.1)
Gambut meskipun dalam banyak hal mempunyai kesamaan dengan batubara, tidak digolongkan Gambut meskipun dalam banyak hal mempunyai kesamaan dengan batubara, tidak digolongkan sebagai batubara. Gambut secara umum mempunyai pengertian sebagai suatu sedimen organik sebagai batubara. Gambut secara umum mempunyai pengertian sebagai suatu sedimen organik yang dapat terbakar, berasal dari tumpukan hancuran atau bagian dari tumbuhan yang yang dapat terbakar, berasal dari tumpukan hancuran atau bagian dari tumbuhan yang terhumifikasi dan dalam keadaan tertutup udara (di bawah air), tidak padat, kandungan air lebih terhumifikasi dan dalam keadaan tertutup udara (di bawah air), tidak padat, kandungan air lebih dari 60 %. Ada satu hal penting yang menjadikan alasan, mengapa gambut tidak bisa dari 60 %. Ada satu hal penting yang menjadikan alasan, mengapa gambut tidak bisa digolongkan kedalam kelompok batubara, yaitu pada gambut belum/tidak terjadi metamorfosa digolongkan kedalam kelompok batubara, yaitu pada gambut belum/tidak terjadi metamorfosa akibat pengaruh P (
akibat pengaruh P ( pressure pressure) & T () & T (temperaturetemperature), sehingga karakter fisik dan kimianya tidak jauh), sehingga karakter fisik dan kimianya tidak jauh beda dengan kayu, meskipun penampakan fisualnya
beda dengan kayu, meskipun penampakan fisualnya lebih mirip dengan batubara.lebih mirip dengan batubara.
Batubara dan gambut dapat terbentuk pada lingkungan rawa dan berasal dari tetumbuhan rawa, Batubara dan gambut dapat terbentuk pada lingkungan rawa dan berasal dari tetumbuhan rawa, dalam suatu cekungan-cekungan besar.
dalam suatu cekungan-cekungan besar. Tabel
2.
2. BAGAIMANA BAGAIMANA BATUBARA BATUBARA TERBENTUK TERBENTUK ??
Untuk mengetahui bagaimana batubara itu terbentuk, ada dua hal penting yang harus diketahui, Untuk mengetahui bagaimana batubara itu terbentuk, ada dua hal penting yang harus diketahui, yaitu
yaitu pertamapertama; lingkungan atau kondisi yang bagaimana batubara itu dapat terbentuk; lingkungan atau kondisi yang bagaimana batubara itu dapat terbentuk (lingkungan pengendapan/pembentukan batubara) dan
(lingkungan pengendapan/pembentukan batubara) dankedua ;kedua ; tahapan dan proses apa saja yang tahapan dan proses apa saja yang berlangsung serta
berlangsung serta yang menyang menyertainya selama yertainya selama pembentukan pembentukan batubara, dbatubara, dari mulai ari mulai tanaman htanaman hinggaingga menjadi batubara..
menjadi batubara..
Tumbukan Lempeng (Kerak Bumi) dan Kaitannya dengan Pembentukan Cekungan Tumbukan Lempeng (Kerak Bumi) dan Kaitannya dengan Pembentukan Cekungan
Pengendapan Batubara di Indonesia Pengendapan Batubara di Indonesia
Bumi yang kita tinggali, sebenarnya merupakan sebuah benda cair (
Bumi yang kita tinggali, sebenarnya merupakan sebuah benda cair (liquid liquid ) panas yang diselimuti) panas yang diselimuti oleh suatu lapisan
oleh suatu lapisan padat yang lebih dingin, yang padat yang lebih dingin, yang dikenal sebagai kerak atau lempeng dikenal sebagai kerak atau lempeng bumi.bumi. Suatu massa cair yang panas akan selalu bergejolak, ditambah lagi dengan adanya rotasi bumi Suatu massa cair yang panas akan selalu bergejolak, ditambah lagi dengan adanya rotasi bumi menghasilkan energi yang luar biasa, hingga dirasakan pengaruhnya sampai ke kerak bumi menghasilkan energi yang luar biasa, hingga dirasakan pengaruhnya sampai ke kerak bumi bagian
bagian atas. atas. Hal Hal ini ini ditandai ditandai dengan dengan munculnya munculnya pergerakan, pergerakan, pergeseran, pergeseran, tumbukan tumbukan dandan pemekaran kerak (lempeng) bumi.
pemekaran kerak (lempeng) bumi.
Di Indonesia dan wilayah sekitarnya, tedapat beberapa lokasi tumbukan lempeng itu, baik yang Di Indonesia dan wilayah sekitarnya, tedapat beberapa lokasi tumbukan lempeng itu, baik yang terbentuk di sebelah barat dan selatan Indonesia, maupun yang terjadi di Indonesia bagian timur terbentuk di sebelah barat dan selatan Indonesia, maupun yang terjadi di Indonesia bagian timur (Gambar 1.) Salah satu dari tumbukan lempeng yang terkenal adalah tumbukan antara lempeng (Gambar 1.) Salah satu dari tumbukan lempeng yang terkenal adalah tumbukan antara lempeng benua
benua Asia Asia dari dari utara utara dan dan lempeng lempeng samudera samudera Hindia Hindia yang yang bergerak bergerak dari dari selatan selatan mendesak mendesak keke utara.
Akibat tumbukan itu menghasilkan suatu morfologi yang khas, yaitu palung (jurang laut yang Akibat tumbukan itu menghasilkan suatu morfologi yang khas, yaitu palung (jurang laut yang sempit dan dalam), punggungan
sempit dan dalam), punggungan mélangemélange akibat sesar naik, cekungan-cekungan, dan jajaran akibat sesar naik, cekungan-cekungan, dan jajaran gunung-gunung api atau jalur batuan beku (
gunung-gunung api atau jalur batuan beku (Gambar 2). Dari Gambar 2). Dari model morfologi model morfologi yang terbentukyang terbentuk akibat tumbukan ini, yang terpenting dan terkait erat dengan pembentukan batubara adalah akibat tumbukan ini, yang terpenting dan terkait erat dengan pembentukan batubara adalah munculnya cekungan-cekungan. Cekungan-cekungan ini dikelompokkan menjadi cekungan munculnya cekungan-cekungan. Cekungan-cekungan ini dikelompokkan menjadi cekungan busur muka, cekungan antar pegunungan dan ceku
Gambar 2.
Gambar 2. Model tektonik IModel tektonik Indonesia bagian baratndonesia bagian barat
Cekungan antar pegunungan jarang terjadi, kecuali bila ada sesar mendatar yang sangat besar, Cekungan antar pegunungan jarang terjadi, kecuali bila ada sesar mendatar yang sangat besar, seperti yang membelah pulau Sumatera hingga bagian barat Myanmar, menghasilkan cekungan seperti yang membelah pulau Sumatera hingga bagian barat Myanmar, menghasilkan cekungan antar pegunungan. Batubara di Ombilin adalah contoh endapan batubara yang terbentuk di antar pegunungan. Batubara di Ombilin adalah contoh endapan batubara yang terbentuk di cekungan antar pegunungan. Sebagai contoh, adalah penampang yang memotong Sumatera cekungan antar pegunungan. Sebagai contoh, adalah penampang yang memotong Sumatera bagian tengah pada arah barat daya
bagian tengah pada arah barat daya – – timur laut (Gambar 3) timur laut (Gambar 3) Di Jawa, endapan batubara
Di Jawa, endapan batubara terbatas pada daerah tepian cterbatas pada daerah tepian cekungan busur muka. ekungan busur muka. Karena tidakKarena tidak dijumpai sesar mendatar yang cukup besar di Jawa, maka cekungan antar gunung yang dijumpai sesar mendatar yang cukup besar di Jawa, maka cekungan antar gunung yang mengandung batubara tidak berkembang. Sampai saat ini, belum ada penemuan batubara yang mengandung batubara tidak berkembang. Sampai saat ini, belum ada penemuan batubara yang berarti di daerah cekungan bususr belakang di Jawa.
berarti di daerah cekungan bususr belakang di Jawa.
Cekungan busur belakang membentang mulai pesisir timur Sumatera dan utara Jawa hingga Cekungan busur belakang membentang mulai pesisir timur Sumatera dan utara Jawa hingga Kalimantan. Gambut dan batubara dengan deposit yang besar banyak ditemukan di cekungan ini. Kalimantan. Gambut dan batubara dengan deposit yang besar banyak ditemukan di cekungan ini. Batubara di Bukit Asam terjadi di cekungan busur belakang, demikian pula gambut dan batubara Batubara di Bukit Asam terjadi di cekungan busur belakang, demikian pula gambut dan batubara di seluruh Kalimantan terbentuk di cekunagn busur belakang.
Gambar 3.
Gambar 3. Penampang Barat Daya- Timur Penampang Barat Daya- Timur Laut memotong Sumatera Laut memotong Sumatera Bagian TengahBagian Tengah
Proses dan Tahapan Pembentukan Batubara Proses dan Tahapan Pembentukan Batubara
Syarat-Syarat Pembentukan Batubara : Syarat-Syarat Pembentukan Batubara :
Batubara dapat terbentuk setidaknya harus terpenuhi empat hal, yaitu : Batubara dapat terbentuk setidaknya harus terpenuhi empat hal, yaitu :
1.
1. Ketersediaan tumbuhan yang melimpahKetersediaan tumbuhan yang melimpah 2.
2. Morfologi tempat pengendapan yang sesuai : kondisi rawa ideal untuk perkembanganMorfologi tempat pengendapan yang sesuai : kondisi rawa ideal untuk perkembangan organisme anaeraob, muka air tanah dangkal, iklim yang sesuai.
organisme anaeraob, muka air tanah dangkal, iklim yang sesuai. 3.
3. Penurunan dasar cekungan/rawa saat pengendapan (Penurunan dasar cekungan/rawa saat pengendapan ( synsedimenter synsedimenter ) ) ::
Terjadi keseimbanganTerjadi keseimbangan biotektonik biotektonik , yaitu keseimbangan kecepatan sedimentasi bahan-bahan, yaitu keseimbangan kecepatan sedimentasi bahan-bahan
pembentuk humin atau gambut dengan penurunan dasar rawa. pembentuk humin atau gambut dengan penurunan dasar rawa.
Terjadi Terjadi fasefase biokimiabiokimia (proses-proses kimiawi dengan bantuan mikro organisme dalam lingkungan (proses-proses kimiawi dengan bantuan mikro organisme dalam lingkungan
bebas oksigen). bebas oksigen).
4.
4. Penurunan cekungan/dasar rawa sesudah pengendapan (Penurunan cekungan/dasar rawa sesudah pengendapan ( postsedimenter postsedimenter ) :) :
Proses-proses geotektonikProses-proses geotektonik
Terjadi fase geokimia, yTerjadi fase geokimia, yaitu proses-proses kimiawi aitu proses-proses kimiawi bahan/material oleh proses-proses bahan/material oleh proses-proses alam yangalam yang
terjadi di dalam bumi. terjadi di dalam bumi.
Tahapan dan Proses Terjadinya Batubara : Tahapan dan Proses Terjadinya Batubara :
Tahapan dan Proses Pembentukan Batubara dapat digolongkan menjadi dua kejadian, yaitu Tahapan dan Proses Pembentukan Batubara dapat digolongkan menjadi dua kejadian, yaitu pertama
pertama tahap/fase tahap/fase diagenesa diagenesa (perusakan (perusakan dan dan penguraian) penguraian) oleh oleh organisme, organisme, atau atau sering sering jugajuga disebut sebagai tahap/fase biokimia. Kedua adalah tahap metamorfosa, yaitu perubahan dari disebut sebagai tahap/fase biokimia. Kedua adalah tahap metamorfosa, yaitu perubahan dari gambut menjadi batubara, yang sering juga disebut sebagai tahap geokimia (Gambar 4.)
gambut menjadi batubara, yang sering juga disebut sebagai tahap geokimia (Gambar 4.)
Tahap Diagenesa Tahap Diagenesa
Gambar
Gambar 4. 4. Tahapan pembentukan Tahapan pembentukan batubarabatubara Tahap/Fase Diagenesa (Biokimia)
Tahap/Fase Diagenesa (Biokimia)
Ekosistem rawa berbeda dengan ekosistem sungai dan danau, demikian pula kondisi air dan Ekosistem rawa berbeda dengan ekosistem sungai dan danau, demikian pula kondisi air dan tanahnya. Pada lingkungan rawa, sirkulasi
tanahnya. Pada lingkungan rawa, sirkulasi air air sangat minim bahkan sering sangat minim bahkan sering tidak ada sirkulasi tidak ada sirkulasi airair sama sekali, hal ini mengakibatkan minimnya kandungan oksigen di rawa. Dalam lingkungan sama sekali, hal ini mengakibatkan minimnya kandungan oksigen di rawa. Dalam lingkungan seperti ini, tanaman dan sisa-sisa tanaman rawa yang mati tidak bisa membusuk secara wajar seperti ini, tanaman dan sisa-sisa tanaman rawa yang mati tidak bisa membusuk secara wajar (untuk pembusukan dibutuhkan oksigen/bakteri
(untuk pembusukan dibutuhkan oksigen/bakteri – – bakteri bakteri aerob/suka aerob/suka oksigen). oksigen). Pada Pada akhirnyaakhirnya yang dominan adalah bakteri-bakteri jenis an aerab.
Bakteri anaerob mengurai tanaman yang mati tidak menjadi kompos (busuk), tetapi menjadi Bakteri anaerob mengurai tanaman yang mati tidak menjadi kompos (busuk), tetapi menjadi bahan
bahan lain lain yang yang disebut disebut dengandengan gel gel atau atau jelly. jelly. Penguraian ini terjadi di lingkungan yang bebasPenguraian ini terjadi di lingkungan yang bebas (minim) oksigen. Lingkungan rawa yang selalu basah/berair atau muka air tanah yang sangat (minim) oksigen. Lingkungan rawa yang selalu basah/berair atau muka air tanah yang sangat dangkal dan tanpa sirkulasi air yang baik, menghasilkan lingkungan yang cocok untuk bakteri an dangkal dan tanpa sirkulasi air yang baik, menghasilkan lingkungan yang cocok untuk bakteri an aerob berkembang biak dan aktif mengurai tanaman menjadi
aerob berkembang biak dan aktif mengurai tanaman menjadi gel gel .. Tahap selanjutnya,
Tahap selanjutnya, gel gel atau atau jelly jelly semakin lama semakin tebal, membentuk sedimen, mampat dan semakin lama semakin tebal, membentuk sedimen, mampat dan memadat. Pemadatan biasanya diikuti dengan penurunan kandungan air, hingga akhirnya memadat. Pemadatan biasanya diikuti dengan penurunan kandungan air, hingga akhirnya membentuk endapan/sedimen yang kaya bahan-bahan organik (humin) yang dikenal sebagai membentuk endapan/sedimen yang kaya bahan-bahan organik (humin) yang dikenal sebagai gambut (
gambut ( peat peat ).).
Fase Metamorfosa (Geokimia) Fase Metamorfosa (Geokimia)
Pada fase ini, terjadi perubahan yang mendasar dari sifat-sifat fisik dan kimiawi bahan gambut Pada fase ini, terjadi perubahan yang mendasar dari sifat-sifat fisik dan kimiawi bahan gambut menjadi batubara. Perubahan mendasar ini ditandai dengan semakin menurunnya kandungan air, menjadi batubara. Perubahan mendasar ini ditandai dengan semakin menurunnya kandungan air, hydrogen, oksigen, karbon dioksida dan bahan-bahan lain yang mudah terbakar (
hydrogen, oksigen, karbon dioksida dan bahan-bahan lain yang mudah terbakar (volatile matter volatile matter ).). Bakteri tidak lagi berperan disini, akan tetapi yang berperan adalah perubahan-perubahan dan Bakteri tidak lagi berperan disini, akan tetapi yang berperan adalah perubahan-perubahan dan aktivitas-aktivitas yang terjadi di dalam bumi, seperti adanya perubahan tekanan dan temperatur, aktivitas-aktivitas yang terjadi di dalam bumi, seperti adanya perubahan tekanan dan temperatur, struktur, intrusi dan lain sebagainya.
struktur, intrusi dan lain sebagainya. Cekungan atau dasar r
Cekungan atau dasar rawa tempat terdapatnya awa tempat terdapatnya lapisan gambut, yang lapisan gambut, yang terus menurun, terus menurun, ditandaiditandai dengan timbunan sedimen dengan ketebalan hingga ribuan meter, mengakibatkan bertambahnya dengan timbunan sedimen dengan ketebalan hingga ribuan meter, mengakibatkan bertambahnya tekanan (P) dan suhu (T) yang cukup tinggi, hingga sebagian senyawa dan unsur (H2O, O2, tekanan (P) dan suhu (T) yang cukup tinggi, hingga sebagian senyawa dan unsur (H2O, O2, CO2, H2, CH4, dll.) akan berkurang dan hilang. Dilain pihak, akibat berkurangnya kandungan CO2, H2, CH4, dll.) akan berkurang dan hilang. Dilain pihak, akibat berkurangnya kandungan za-zat tadi akan menambah prosentase unsur C (
za-zat tadi akan menambah prosentase unsur C (carboncarbon) yang terkandung dalam batubara.) yang terkandung dalam batubara. Semakin tinggi kandungan C dalam batubara, maka tahap pembatubaraan (coalifikasi) semakin Semakin tinggi kandungan C dalam batubara, maka tahap pembatubaraan (coalifikasi) semakin baik,
baik, ditandai ditandai dengan dengan kenaikan kenaikan kelas kelas ((rank rank ) batubara. Dari unsure C inilah kalori batubara) batubara. Dari unsure C inilah kalori batubara dihitung. Semakin tinggi prosentase C dalam batubara, maka nilai kalorinya semakin tinggi. dihitung. Semakin tinggi prosentase C dalam batubara, maka nilai kalorinya semakin tinggi. Peningkatan kelas (
Peningkatan kelas (rank rank ) batubara dapat juga terjadi akibat adanya intrusi magma atau) batubara dapat juga terjadi akibat adanya intrusi magma atau hidrotermal. Lapisan gambut atau batubara yang terkena intrusi hingga radius tertentu akan hidrotermal. Lapisan gambut atau batubara yang terkena intrusi hingga radius tertentu akan mendapat P dan T yang lebih tinggi dibanding gambut dan batubara di tempat lain, sehingga mendapat P dan T yang lebih tinggi dibanding gambut dan batubara di tempat lain, sehingga kelas batubaranya akan naik.
kelas batubaranya akan naik. 2.2.3.
2.2.3. Tipe Tipe Pengendapan Pengendapan BatubaraBatubara
Ditinjau dari mekanisme atau tipe pengendapan bahan-bahan pembentuk batubara maupun Ditinjau dari mekanisme atau tipe pengendapan bahan-bahan pembentuk batubara maupun pengendapan
pengendapan batubara, batubara, dapat dapat digolongkan digolongkan menjadi menjadi dua dua kelompok, kelompok, yaitu yaitu : : batubara batubara yangyang terbentuk secara
terbentuk secarain-situin-situ atau atau autochthonousautochthonous dan yang terbentuk secara dan yang terbentuk secaradriftdrift atauatauallochthonousallochthonous.. Batubara jenis
Batubara jenis in-situin-situ atau atau autochthonousautochthonous yaitu batubara yang terjadi dari sedimentasi gambut yaitu batubara yang terjadi dari sedimentasi gambut dimana rawa gambut tersebut berada. Jadi batubara benar-benar berasal dari rawa gambut tempat dimana rawa gambut tersebut berada. Jadi batubara benar-benar berasal dari rawa gambut tempat tumbuh dan berkembangnya tanaman rawa tersebut, yang kemudian oleh proses-proses biokimia, tumbuh dan berkembangnya tanaman rawa tersebut, yang kemudian oleh proses-proses biokimia, geokimia dan geotektonik, batubara terbentuk (Gambar 5).
Batubara jenis
Batubara jenis drift drift atau atau allochthonous adalah lapisan batubara yang terbentuk dari hasilallochthonous adalah lapisan batubara yang terbentuk dari hasil pelapukan, erosi, transportasi dan akhirnya sedimentasi kembali dari lapisan batubara yang sudah pelapukan, erosi, transportasi dan akhirnya sedimentasi kembali dari lapisan batubara yang sudah
terbentuk sebelumnya. Suatu
terbentuk sebelumnya. Suatu seam seam batubara yang tersingkap ( batubara yang tersingkap (exposed exposed ) kemungkinan dapat lapuk) kemungkinan dapat lapuk (pecah-pecah/hancur) yang memungkinkan tererosi dan tertransportasi oleh aliran air. (pecah-pecah/hancur) yang memungkinkan tererosi dan tertransportasi oleh aliran air. Sedimentasi kembali batubara ini dapat menghasilkan lapisan batubara yang baru (Gambar 5). Sedimentasi kembali batubara ini dapat menghasilkan lapisan batubara yang baru (Gambar 5).
Gambar 5.
Gambar 5. Pembentukan batubara tipe in-sPembentukan batubara tipe in-situ dan tipe driitu dan tipe driftft 2.3. Model-Model Endapan/Lapisan (
2.3. Model-Model Endapan/Lapisan (Seam Seam ) Batubara) Batubara
Endapan batubara sering dijumpai berlapis-lapis atau berselang-seling dengan batuan sedimen Endapan batubara sering dijumpai berlapis-lapis atau berselang-seling dengan batuan sedimen lain (
lain (clay stone, sand stone, limestoneclay stone, sand stone, limestone, dll.). Terkadang lapisan batubara ini (biasa disebut, dll.). Terkadang lapisan batubara ini (biasa disebut seam seam)) sangat tebal, tipis-tipis, bercabang dan terkadang dijumpai pula sisipan-sisipan (
sangat tebal, tipis-tipis, bercabang dan terkadang dijumpai pula sisipan-sisipan (lenseslenses) batu) batu lempung atau batu pasir .
lempung atau batu pasir .
Pada dasarnya model atau pola (
Pada dasarnya model atau pola ( pattern pattern) endapan dan perlapisan pada batubara dapat) endapan dan perlapisan pada batubara dapat digolongkan menjadi dua model, yaitu yang terjadi karena stratigrafinya (
digolongkan menjadi dua model, yaitu yang terjadi karena stratigrafinya ( stratigraphic p stratigraphic patternattern)) dan karena pengaruh struktur geologi (
dan karena pengaruh struktur geologi ( structural pattern structural pattern).). 2.3.1.
Endapan batubara model ini terjadi bilamana tidak ada pengaruh struktur geologi (patahan, Endapan batubara model ini terjadi bilamana tidak ada pengaruh struktur geologi (patahan, lipatan, dll.) yang berarti, tetapi oleh proses sedimentasi normal atau adanya erosi dan lipatan, dll.) yang berarti, tetapi oleh proses sedimentasi normal atau adanya erosi dan ketidakselarasan (
ketidakselarasan (unconformityunconformity). Model-model lapisannya berupa lapisan yang normal mendatar). Model-model lapisannya berupa lapisan yang normal mendatar atau sedikit miring (tebal atau tipis, atau berselangseling) dan terkadang dijumpai sisipan-sisipan atau sedikit miring (tebal atau tipis, atau berselangseling) dan terkadang dijumpai sisipan-sisipan lempung atau batupasir.
lempung atau batupasir. 2.3.1.1.
2.3.1.1. Lapisan Lapisan atauatau Seam Seam Batubara yang Tebal Batubara yang Tebal Lapisan (
Lapisan ( seam seam) batubara yang tebal diperkirakan terjadi karena pada saat pembentukan lapisan) batubara yang tebal diperkirakan terjadi karena pada saat pembentukan lapisan gambut, dasar rawa mengalami penurunan yang signifikan dan terus-menerus. Apabila kecepatan gambut, dasar rawa mengalami penurunan yang signifikan dan terus-menerus. Apabila kecepatan penurunan
penurunan dasar dasar rawa rawa tempat tempat pembentukan pembentukan lapisan lapisan gambut gambut tersebut tersebut sebanding sebanding (seimbang)(seimbang) dengan kecepatan pembentukan materi asal batubara (gel atau gambut), maka gambut yang dengan kecepatan pembentukan materi asal batubara (gel atau gambut), maka gambut yang terbentuk akan tebal, hingga memungkinkan terbentuk
terbentuk akan tebal, hingga memungkinkan terbentuk seam seam batubara yang tebal.. Keseimbangan batubara yang tebal.. Keseimbangan ini dikenal sebagai keseimbangan biotektonik.
ini dikenal sebagai keseimbangan biotektonik. 2.3.1.2.
2.3.1.2. Lapisan Lapisan atauatau Seam Seam Batubara yang Tipis Batubara yang Tipis Lapisan (
Lapisan ( seam seam) batubara yang tipis diperkirakan terjadi karena beberapa hal, diantaranya adalah) batubara yang tipis diperkirakan terjadi karena beberapa hal, diantaranya adalah ketersediaan bahan-bahan pembentuk gambut (tetumbuhan) kurang mencukupi. Kemungkinan ketersediaan bahan-bahan pembentuk gambut (tetumbuhan) kurang mencukupi. Kemungkinan lain adalah karena pada saat pembentukan lapisan gambut, rawa terus mengalami pendangkalan lain adalah karena pada saat pembentukan lapisan gambut, rawa terus mengalami pendangkalan karena tidak adanya penurunan dasar rawa, hingga akhirnya ekosistem rawa berubah menjadi karena tidak adanya penurunan dasar rawa, hingga akhirnya ekosistem rawa berubah menjadi ekosistem darat.
ekosistem darat.
Perubahan ekosistem dan iklim yang ekstrim (perubahan iklim basah ke iklim kering) Perubahan ekosistem dan iklim yang ekstrim (perubahan iklim basah ke iklim kering) diperkirakan juga menjadi penyebab terputusnya proses pembentukan dan sedimentasi gambut, diperkirakan juga menjadi penyebab terputusnya proses pembentukan dan sedimentasi gambut, hingga menghasilkan lapisan gambut dan batubara yang tipis.
hingga menghasilkan lapisan gambut dan batubara yang tipis. 2.3.1.3.
2.3.1.3. Lapisan Lapisan atau atau SSeeam am Batubara dengan Sisipan Sedimen Lain Batubara dengan Sisipan Sedimen Lain
Model lapisan batubara jenis ini diperkirakan terjadi erosi oleh sungai yang memotong Model lapisan batubara jenis ini diperkirakan terjadi erosi oleh sungai yang memotong lapisan-lapisan gambut pada saat pembentukannya. Perpindahan letak sungai, seperti yang sering lapisan gambut pada saat pembentukannya. Perpindahan letak sungai, seperti yang sering dijumpai pada proses
dijumpai pada proses meander meander , pada daerah rawa tempat pembentukan gambut tersebut, pada daerah rawa tempat pembentukan gambut tersebut diperkirakan menjadi penyebab utama munculnya sisipan-sisipan lempung atau pasir pada suatu diperkirakan menjadi penyebab utama munculnya sisipan-sisipan lempung atau pasir pada suatu seam
seam batubara. batubara.
Pembentukan lapisan gambut pada suatu rawa gambut (
Pembentukan lapisan gambut pada suatu rawa gambut (moor moor ), dapat tererosi dan terpotong oleh), dapat tererosi dan terpotong oleh aliran sungai, sehingga akan diendapkan sedimen asing di tempat tersebut. Apabila kemudian aliran sungai, sehingga akan diendapkan sedimen asing di tempat tersebut. Apabila kemudian sungai ini mati/atau berpindah (sering dijumpai pada peristiwa
sungai ini mati/atau berpindah (sering dijumpai pada peristiwa meandermeander sungai), sedimen yangsungai), sedimen yang terdapat di bekas sungai itu akan dapat tertutup lagi oleh sedimentasi gambut. Hasil akhir dari terdapat di bekas sungai itu akan dapat tertutup lagi oleh sedimentasi gambut. Hasil akhir dari proses
proses ini ini menghasilkan menghasilkan bentuk-bentuk bentuk-bentuk perlapisan perlapisan (( seam seam) batubara yang disisipi oleh sedimen) batubara yang disisipi oleh sedimen lempung atau pasir (Gambar 6).
Gambar 6 .
Gambar 6 . Tahapan pembentukan lensa-lensa batu pasir Tahapan pembentukan lensa-lensa batu pasir atau batu lempung pada atau batu lempung pada suatusuatu seam seam batubara. batubara. 2.3.1.4.
2.3.1.4. Batubara yang Berlapis-Lapis atau Terkadang dengan BatugampingBatubara yang Berlapis-Lapis atau Terkadang dengan Batugamping
Batubara yang berlapis-lapis, diperkirakan terjadi karena terputusnya proses penggambutan Batubara yang berlapis-lapis, diperkirakan terjadi karena terputusnya proses penggambutan akibat beberapa hal, seperti penurunan dasar rawa yang terlalu cepat, sehingga dapat mengubah akibat beberapa hal, seperti penurunan dasar rawa yang terlalu cepat, sehingga dapat mengubah ekosistem rawa secara ekstrim.
ekosistem rawa secara ekstrim.
Penurunan dasar rawa yang lebih cepat dari wilayah sekitarnya, mengakibatkan daerah tersebut Penurunan dasar rawa yang lebih cepat dari wilayah sekitarnya, mengakibatkan daerah tersebut lebih rendah, sehingga air dan sedimen-sedimen asing cenderung masuk ke daerah ini, membawa lebih rendah, sehingga air dan sedimen-sedimen asing cenderung masuk ke daerah ini, membawa
lempung dan pasir. Masuknya aliran air dan sedimen asing akan mempengaruhi ekosistem dan lempung dan pasir. Masuknya aliran air dan sedimen asing akan mempengaruhi ekosistem dan biokimia rawa, menyebabkan mikroorganisme pembentuk humin (gel dan gambut) mati.
biokimia rawa, menyebabkan mikroorganisme pembentuk humin (gel dan gambut) mati.
Penurunan dasar rawa dekat pantai yang terlalu cepat dapat menyebabkan air laut masuk ke rawa Penurunan dasar rawa dekat pantai yang terlalu cepat dapat menyebabkan air laut masuk ke rawa ((transgressiontransgression), menyebabkan ekosistem rawa berubah menjadi ekosistem laut. Perubahan), menyebabkan ekosistem rawa berubah menjadi ekosistem laut. Perubahan ekosistem ini dapat menghasilkan terbentuknya lapisan batu gamping diantara ekosistem ini dapat menghasilkan terbentuknya lapisan batu gamping diantara lapisan-lapisan batubara. Apabila ekosistem ini berubah kembali ke ekosistem rawa karena terjadinya lapisan batubara. Apabila ekosistem ini berubah kembali ke ekosistem rawa karena terjadinya kemunduran laut (
kemunduran laut (regressionregression), proses penggambutan dapat terjadi lagi, sehingga pada akhirnya), proses penggambutan dapat terjadi lagi, sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan lapisan batubara lagi, berselang-seling dengan lapisan batugamping dan dapat menghasilkan lapisan batubara lagi, berselang-seling dengan lapisan batugamping dan sedimen lain.
sedimen lain. 2.3.1.5. Bentuk
2.3.1.5. BentukBurr ieBurried d HH ill ill
Bentuk ini terjadi apabila ditempat dimana proses penggambutan terjadi, terdapat suatu Bentuk ini terjadi apabila ditempat dimana proses penggambutan terjadi, terdapat suatu kulminasi (puncak/punggungan di dasar rawa), sehingga lapisan batubara yang terbentuk seperti kulminasi (puncak/punggungan di dasar rawa), sehingga lapisan batubara yang terbentuk seperti terpotong oleh semacam “intrusi” (Gambar
terpotong oleh semacam “intrusi” (Gambar 7). 7).
Gambar
2.3.2.
2.3.2. Model atau Pola Akibat Struktur Geologi (SModel atau Pola Akibat Struktur Geologi (Structural Pattern tructural Pattern ))
Model atau pola ini terjadi akibat struktur geologi yang berkembang selama proses Model atau pola ini terjadi akibat struktur geologi yang berkembang selama proses penggambutan maupun
penggambutan maupun pembatubaraan. Struktur pembatubaraan. Struktur geologi yang geologi yang mempengaruhi antara mempengaruhi antara lain adanyalain adanya perlipatan (
perlipatan ( fold fold ), patahan/pensesaran (), patahan/pensesaran ( fault fault ),), subsidence, subsidence, dll. dll. 2.3.2.1.
2.3.2.1. Bentuk Bentuk Lapisan Lapisan ((Seam Seam ) Bercabang) Bercabang
Percabangan pada batubara dapat terjadi manakala pada saat proses penggambutan (dimana pada Percabangan pada batubara dapat terjadi manakala pada saat proses penggambutan (dimana pada tahap ini lapisan yang terbentuk masih dianggap plastis), terjadi penurunan dasar rawa tahap ini lapisan yang terbentuk masih dianggap plastis), terjadi penurunan dasar rawa setempat-setempat (tidak merata secara luas). Akibatnya ada sebagian lapisan gambut yang tertarik setempat (tidak merata secara luas). Akibatnya ada sebagian lapisan gambut yang tertarik melengkung ke bawah (Gambar 8).
Gambar 8.
Gambar 8. Tahapan terjadinya percabangan Tahapan terjadinya percabangan pada lapisan batubarapada lapisan batubara
Perbedaan penurunan dasar rawa (lebih cepat daripada di tempat lain) ini mengakibatkan daerah Perbedaan penurunan dasar rawa (lebih cepat daripada di tempat lain) ini mengakibatkan daerah yang lebih rendah akan terisi oleh aliran air baru yang membawa sedimen asing (pasir atau yang lebih rendah akan terisi oleh aliran air baru yang membawa sedimen asing (pasir atau lempung), sehingga proses penggambutan di cekungan ini terhenti. Apabila kedudukan dasar lempung), sehingga proses penggambutan di cekungan ini terhenti. Apabila kedudukan dasar rawa yang terisi sedimen asing ini sudah seimbang dengan dasar rawa di sekitarnya, ekosistem rawa yang terisi sedimen asing ini sudah seimbang dengan dasar rawa di sekitarnya, ekosistem rawa dapat terbentuk lagi, sehingga memungkinkan proses-proses penggambutan dapat terjadi rawa dapat terbentuk lagi, sehingga memungkinkan proses-proses penggambutan dapat terjadi lagi.
2.3.2.2. Bentuk
2.3.2.2. Bentuk Clay Vein Clay Vein (Urat Lempung) (Urat Lempung)
Bentuk ini terjadi apabila diantara dua bagian deposit batubara terdapat urat lempung. Bentuk ini Bentuk ini terjadi apabila diantara dua bagian deposit batubara terdapat urat lempung. Bentuk ini terjadi apabila dal
terjadi apabila dalam proses penggambutan am proses penggambutan atau atau pembatubaraan mengalami patahan (pembatubaraan mengalami patahan (jenisjenis patahan
patahan geser/mendatar, geser/mendatar, atau atau patahan patahan normal), normal), kemudian kemudian pada pada bidang bidang patahan patahan yang yang merupakanmerupakan rekahan terbuka terisi oleh material lempung atau pasir (Gambar 9).
rekahan terbuka terisi oleh material lempung atau pasir (Gambar 9).
Gambar
Gambar 9. 9. ModelModelclay veinclay vein pada lapisan batubara pada lapisan batubara 2.3.2.3. Bentuk
2.3.2.3. Bentuk Fault Fault (Patah) (Patah)
Bentuk ini terjadi dari lapisan batubara yang mengalami beberapa tahap patahan. Patahan Bentuk ini terjadi dari lapisan batubara yang mengalami beberapa tahap patahan. Patahan umumnya terjadi setelah lapisan batubara terbentuk, dengan bidang patahan relatif tidak terbuka, umumnya terjadi setelah lapisan batubara terbentuk, dengan bidang patahan relatif tidak terbuka, sehingga tidak memunculkan urat lempung (Gambar 10)
sehingga tidak memunculkan urat lempung (Gambar 10) 2.3.2.4. Bentuk
2.3.2.4. Bentuk Fold Fold (Melipat) (Melipat)
Bentuk melipat terjadi bilamana lapisan batuan mengalami perlipatan akibat gaya-gaya yang Bentuk melipat terjadi bilamana lapisan batuan mengalami perlipatan akibat gaya-gaya yang bekerja (Gambar 11)
bekerja (Gambar 11) 2.3.2.5. Bentuk
2.3.2.5. Bentuk HH orse orse Back Back (Punggung Kuda) (Punggung Kuda)
Bentuk ini dicirikan oleh perlapisan batubara dan batuan yang menutupinya melengkung ke arah Bentuk ini dicirikan oleh perlapisan batubara dan batuan yang menutupinya melengkung ke arah akibat gaya kompresi. Ketebalan kea rah lateral lapisan batubara kemungkinana sama atau lebih akibat gaya kompresi. Ketebalan kea rah lateral lapisan batubara kemungkinana sama atau lebih kecil atau menipis (Gambar 12).
kecil atau menipis (Gambar 12). 2.3.2.6. Bentuk
2.3.2.6. Bentuk Pinch Pinch
Bentuk ini dicirikan oleh perlapisan yang menipis di bagian tengah. Pada umumnya dasar dari Bentuk ini dicirikan oleh perlapisan yang menipis di bagian tengah. Pada umumnya dasar dari lapisan batubara merupakan batuan yang plastis, misal batu lempung, sedang di atas lapisan lapisan batubara merupakan batuan yang plastis, misal batu lempung, sedang di atas lapisan
batubara secara
batubara secara setempat ditutupi setempat ditutupi oleh batu oleh batu pasir yang pasir yang secara lateral secara lateral merupakan pmerupakan pengisian suatuengisian suatu alur (Gambar 13).
alur (Gambar 13).
Gambar 10.
Gambar 10. Salah satu Salah satu bentuk endapan bentuk endapan batubara yang batubara yang terjadi karena terjadi karena adanya patahanadanya patahan
Gambar
Gambar
Gambar 12 12 Endapan batubara Endapan batubara bentukbentukhorse back horse back
Gambut
Gambut
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa Belum Diperiksa Langsung ke:
Langsung ke: navigasinavigasi,, caricari Untuk kegunaan lainnya, lihat
Bog
Bog, lahan bergambut di Transilvania, lahan bergambut diTransilvania Gambut
Gambut adalah jenis tanah adalah jenistanah yang terbentuk dari akumulasi sisa-sisayang terbentuk dari akumulasi sisa-sisa tetumbuhantetumbuhanyang setengahyang setengah membusuk
membusuk ;; oleh sebab itu, kandungan oleh sebab itu, kandungan bahan organiknya bahan organiknyatinggtinggii[1][1].. Tanah yang terutama Tanah yang terutama terbentuk di
terbentuk di lahan-lahan basahlahan-lahan basahini disebut dalamini disebut dalam bahasa Inggris bahasa Inggrissebagaisebagai peat peat ; dan lahan-lahan; dan lahan-lahan bergambut di berbagai belahan dunia dikenal dengan aneka nama sep
bergambut di berbagai belahan dunia dikenal dengan aneka nama sep ertiertibog bog ,,moor moor ,,muskeg muskeg ,,
pocosin
pocosin,,miremire, dan lain-lain. Istilah, dan lain-lain. Istilah gambut gambut sendiri diserap dari bahasa daerah sendiri diserap dari bahasa daerah Banjar Banjar .. Sebagai bahan organik, gambut dapat dimanfaatkan sebagai sumber
Sebagai bahan organik, gambut dapat dimanfaatkan sebagai sumber energienergi.. Volume gambut di Volume gambut di seluruh dunia diperkirakan sejumlah 4 trilyun
seluruh dunia diperkirakan sejumlah 4 trilyun mm³³, yang menutupi wilayah sebesar kurang-lebih 3, yang menutupi wilayah sebesar kurang-lebih 3 juta
juta kmkm²² atau sekitar 2% luas daratan di dunia, atau sekitar 2% luas daratan di dunia, dan mengandung podan mengandung potensi energi kira-kira 8 miliartensi energi kira-kira 8 miliar ter
ter aa joule joule[2][2].. Daftar isi Daftar isi
1 Agihan geografis1 Agihan geografis 2 Pembentukan gambut2 Pembentukan gambut
3 Gambut sebagai sumber energi3 Gambut sebagai sumber energi
o
o 3.1 Gambut di Indonesia3.1 Gambut di Indonesia
4 Lihat pula4 Lihat pula 5 Rujukan5 Rujukan 6 Pranala luar6 Pranala luar
Agihan geografis Agihan geografis
Deposit gambut tersebar di banyak tempat di
Deposit gambut tersebar di banyak tempat di dunia, terutama didunia, terutama di RusiaRusia,, BelarusiaBelarusia,, UkrainaUkraina,, Irlandia
Amerika Utara
Amerika Utara,, khususnya di khususnya di KanadaKanada,, MichiganMichigan,, MinnesotaMinnesota,, EvergladesEvergladesdidi FloridaFlorida,, dan di delta dan di delta Sungai Sacramento-San Joaquin di
Sungai Sacramento-San Joaquin di KaliforniaKalifornia.. Kandungan gambut di belahan bumi selatan lebih Kandungan gambut di belahan bumi selatan lebih sedikit, karena memang lahannya lebih sempit; namun gambut dapat dijumpai di
sedikit, karena memang lahannya lebih sempit; namun gambut dapat dijumpai di Selandia BaruSelandia Baru,, Kerguelen
Kerguelen,, PatagoniaPatagoniaselatan//Tierra del FuegoselatanTierra del Fuegodan Kepulauan FalklanddanKepulauan Falkland.. Sekitar 60%
Sekitar 60% lahan basahlahan basahdi dunia adalah gambut; dan sekitar 7% dari lahan-lahan gambut itudi dunia adalah gambut; dan sekitar 7% dari lahan-lahan gambut itu telah dibuka dan dimanfaatkan untuk kepentingan
telah dibuka dan dimanfaatkan untuk kepentingan pertanian pertaniandandan kehutanankehutanan.. Manakala Manakala kondisinya sesuai, gambut dapat berubah menjadi sejenis
kondisinya sesuai, gambut dapat berubah menjadi sejenis batubara batubarasetelah melewati periodesetelah melewati periode waktu geologis.
waktu geologis.
Pembentukan gambut Pembentukan gambut
Pemanenan tanah gambut di Frisia Timur,
Pemanenan tanah gambut di Frisia Timur, JermanJerman
Gambut terbentuk tatkala bagian-bagian tumbuhan yang luruh terhambat pembusukannya, Gambut terbentuk tatkala bagian-bagian tumbuhan yang luruh terhambat pembusukannya, biasanya di lahan-lahan
biasanya di lahan-lahan berawa berawa,, karena kadar karena kadar keasamankeasaman yang tinggi atau kondisiyang tinggi atau kondisi anaerobanaerobdidi perairan setempat. Tidak mengherankan jika sebagian besar tanah gambut tersusun dari serpih perairan setempat. Tidak mengherankan jika sebagian besar tanah gambut tersusun dari serpih
dan kepingan sisa tumbuhan,
dan kepingan sisa tumbuhan, daundaun,, ranting, pepagan, bahkan kayu-kayu besar, yang belum ranting, pepagan, bahkan kayu-kayu besar, yang belum sepenuhnya membusuk. Kadang-kadang ditemukan pula, karena ketiadaan oksigen bersifat sepenuhnya membusuk. Kadang-kadang ditemukan pula, karena ketiadaan oksigen bersifat menghambat
menghambat dekomposisidekomposisi,, sisa-sisa bangkai sisa-sisa bangkai binatang binatangdandan seranggaserangga yang turut terawetkan diyang turut terawetkan di dalam lapisan-lapisan gambut.
dalam lapisan-lapisan gambut.
Lazimnya di dunia, disebut sebagai gambut apabila kandungan bahan organik dalam tanah Lazimnya di dunia, disebut sebagai gambut apabila kandungan bahan organik dalam tanah melebihi 30%; akan tetapi
melebihi 30%; akan tetapi hutan-hutan rawa gambuthutan-hutan rawa gambutdidi IndonesiaIndonesiaumumnya mempunyaiumumnya mempunyai kandungan melebihi 65% dan kedalamannya melebihi dari 50
kandungan melebihi 65% dan kedalamannya melebihi dari 50cmcm.. Tanah dengan kandungan Tanah dengan kandungan bahan organik antara 35
bahan organik antara 35 – – 65% juga biasa disebut65% juga biasa disebutmuck muck ..[1][1]
Pertambahan lapisan-lapisan gambut dan derajat pembusukan (
Pertambahan lapisan-lapisan gambut dan derajat pembusukan (humifikasihumifikasi) terutama bergantung) terutama bergantung pada komposisi gambut dan intensitas penggenangan. Gambut yang terbentuk pada kondisi yang pada komposisi gambut dan intensitas penggenangan. Gambut yang terbentuk pada kondisi yang teramat basah akan kurang terdekomposisi, dan dengan demikian akumulasinya tergolong cepat, teramat basah akan kurang terdekomposisi, dan dengan demikian akumulasinya tergolong cepat, dibandingkan dengan gambut yang terbentuk di lahan-lahan yang lebih kering. Sifat-sifat ini dibandingkan dengan gambut yang terbentuk di lahan-lahan yang lebih kering. Sifat-sifat ini memungkinkan para
memungkinkan para klimatologklimatolog menggunakan gambut sebagai indikator perubahan iklim padamenggunakan gambut sebagai indikator perubahan iklim pada masa lampau. Demikian pula, melalui analisis terhadap ko
masa lampau. Demikian pula, melalui analisis terhadap ko mposisi gambut, terutama tipe danmposisi gambut, terutama tipe dan jumlah penyusun bahan organiknya, para ahli
jumlah penyusun bahan organiknya, para ahli arkeologiarkeologidapat merekonstruksi gambarandapat merekonstruksi gambaran ekologiekologi
pada masa purba. pada masa purba.
Pada kondisi yang tepat, gambut juga merupakan tahap awal pembentukan
Pada kondisi yang tepat, gambut juga merupakan tahap awal pembentukan batubara batubara.. Gambut Gambut bog
bog yang terkini, terbentuk di wilayahyang terkini, terbentuk di wilayah lintanglintangtinggi pada akhir tinggi pada akhir Zaman EsZaman Esterakhir, sekitar 9.000terakhir, sekitar 9.000 tahun yang silam. Gambut ini masih
tahun yang silam. Gambut ini masih terus bertambah ketebalannya dengan laju terus bertambah ketebalannya dengan laju sekitar beberapasekitar beberapa milimeter
milimeter setahun. Namun gambut dunia diyakini mulai terbentuk tak kurang dari 360 juta tahunsetahun. Namun gambut dunia diyakini mulai terbentuk tak kurang dari 360 juta tahun silam; dan kini menyimpan sekitar 550
silam; dan kini menyimpan sekitar 550 GtGt karbonkarbon..[3][3]
Gambut sebagai sumber energi Gambut sebagai sumber energi
Gambut itu lunak dan mudah untuk ditekan. Bila ditekan , kandungan air dalam gambut bisa Gambut itu lunak dan mudah untuk ditekan. Bila ditekan , kandungan air dalam gambut bisa dipaksa untuk keluar. Bila dikeringkan , gambut bisa digunakan sebagai bahan bakar sumber dipaksa untuk keluar. Bila dikeringkan , gambut bisa digunakan sebagai bahan bakar sumber energi. Gambut adalah bahan akar penting dinegara negara dimana pohon langka seperti Irlandia energi. Gambut adalah bahan akar penting dinegara negara dimana pohon langka seperti Irlandia dan Skotlandia, secara tradisional gambut digunakan untuk memasak dan pemanas rumah tangga dan Skotlandia, secara tradisional gambut digunakan untuk memasak dan pemanas rumah tangga . Secara modern, gambut dipanen dalam sekala industri dan dipakai untuk bahan bakar
. Secara modern, gambut dipanen dalam sekala industri dan dipakai untuk bahan bakar pembangkit listrik.
pembangkit listrik. Pembangkit listrik tenaga gambutPembangkit listrik tenaga gambutterbesar ada di Finlandiaterbesar ada di Finlandia ((Toppila PowerToppila Power Station
Station)) sebesar 190 sebesar 190 MWMW..[4][4]
Gambut di Indonesia
Gambut di Indonesia
Luas lahan gambut di
Luas lahan gambut di SumatraSumatradiperkirakan berkisar antara 7,3diperkirakan berkisar antara 7,3 – – 9,7 juta9,7 juta hektarehektareatau kira-kiraatau kira-kira seperempat luas lahan gambut di seluruh
seperempat luas lahan gambut di seluruh daerahdaerah tropikatropika.. Menurut kondisi dan sifat-sifatnya, Menurut kondisi dan sifat-sifatnya, gambut di sini dapat dibedakan atas gambut
gambut di sini dapat dibedakan atas gambuttopogentopogen dan gambut dan gambutombrogenombrogen..[1][1]
Gambut
Gambut topogetopogen n ialah lapisan tanah gambut yang terbentuk karena genangan air yang terhambat ialah lapisan tanah gambut yang terbentuk karena genangan air yang terhambat drainasenya pada tanah-tanah cekung di belakang pantai, di pedalaman atau di pegunungan. drainasenya pada tanah-tanah cekung di belakang pantai, di pedalaman atau di pegunungan. Gambut jenis ini umumnya tidak begitu dalam,
Gambut jenis ini umumnya tidak begitu dalam, hingga sekitar 4 m saja, tidak behingga sekitar 4 m saja, tidak begitugitu asamasamairnyaairnya dan relatif subur; dengan zat
dan relatif subur; dengan zat harahara yang berasal dari lapisan tanahyang berasal dari lapisan tanah mineralmineraldi dasar cekungan, airdi dasar cekungan, air sungai
sungai,, sisa-sisa tumbuhan, dan air sisa-sisa tumbuhan, dan air hujanhujan.. Gambut topogen relatif tidak banyak d Gambut topogen relatif tidak banyak dijumpaiijumpai..[1][1]
Gambut ombr
Gambut ombr ogeogen n lebih sering dijumpai, meski semua gambut ombrogen lebih sering dijumpai, meski semua gambut ombrogen bermula sebagaibermula sebagai gambut topogen. Gambut ombrogen lebih tua umurnya, pada umumnya lapisan gambutnya lebih gambut topogen. Gambut ombrogen lebih tua umurnya, pada umumnya lapisan gambutnya lebih tebal, hingga kedalaman 20 m, dan permukaan tanah gambutnya lebih tinggi daripada permukaan tebal, hingga kedalaman 20 m, dan permukaan tanah gambutnya lebih tinggi daripada permukaan sungai di dekatnya. Kandungan unsur hara tanah sangat terbatas, hanya bersumber dari lapisan sungai di dekatnya. Kandungan unsur hara tanah sangat terbatas, hanya bersumber dari lapisan gambut dan dari air hujan, sehingga tidak subur. Sungai-sungai atau drainase yang keluar dari gambut dan dari air hujan, sehingga tidak subur. Sungai-sungai atau drainase yang keluar dari wilayah gambut ombrogen mengalirkan air yang keasamannya tinggi
wilayah gambut ombrogen mengalirkan air yang keasamannya tinggi (( pH pH3,03,0 – – 4,5), mengandung4,5), mengandung banyak
banyak asam humusasam humus dan warnanya coklat kehitaman seperti warna air dan warnanya coklat kehitaman seperti warna air tehteh yang pekat. Itulahyang pekat. Itulah sebabnya sungai-sungai semacam itu disebut juga
sebabnya sungai-sungai semacam itu disebut juga sungai air hitamsungai air hitam..[1][1]
Gambut ombrogen kebanyakan terbentuk tidak jauh dari pantai. Tanah gambut ini kemungkinan Gambut ombrogen kebanyakan terbentuk tidak jauh dari pantai. Tanah gambut ini kemungkinan bermula dari tanah endapan
bermula dari tanah endapan mangrovemangroveyang kemudian mengering; kandunganyang kemudian mengering; kandungan garamgaram dandan sulfidasulfida yang tinggi di tanah itu mengakibatkan hanya sedikit dihuni oleh jasad-jasad renik
yang tinggi di tanah itu mengakibatkan hanya sedikit dihuni oleh jasad-jasad renik pengurai pengurai.. Dengan demikian lapisan gambut mulai terbentuk
Dengan demikian lapisan gambut mulai terbentuk di atasnya. Penelitian didi atasnya. Penelitian di Sarawak Sarawak
memperlihatkan bahwa gambut mulai terbentuk di atas lumpur mangrove sekitar 4.500 tahun memperlihatkan bahwa gambut mulai terbentuk di atas lumpur mangrove sekitar 4.500 tahun yang lalu
yang lalu[5][5];; pada awalnya dengan laju penimbunan sekitar 0,475 m/100 tahun (pada kedalaman pada awalnya dengan laju penimbunan sekitar 0,475 m/100 tahun (pada kedalaman gambut 10
gambut 10 – – 12 m), namun kemudian menyusut hingga sekitar 0,223 m/100 tahun pada12 m), namun kemudian menyusut hingga sekitar 0,223 m/100 tahun pada kedalaman 0
kedalaman 0 – – 5 m5 m[6][6] Agaknya semakin tuaAgaknya semakin tua hutanhutan di atas tanah gambut ini tumbuh semakindi atas tanah gambut ini tumbuh semakin lamban akibat semakin berkurangnya ketersediaan hara.
Kota
Kota PalangkarayaPalangkaraya,, Kalimantan TengahKalimantan Tengah,, dibangun di atas lahan gambut ombrogen. dibangun di atas lahan gambut ombrogen.
II. PENGANTAR PEMBENTUKAN BATUBARA II. PENGANTAR PEMBENTUKAN BATUBARA
Pembatubaraan (coalifikasi) terjadi karena adanya tekanan dan temperatur yang Pembatubaraan (coalifikasi) terjadi karena adanya tekanan dan temperatur yang t i
t in gn gg i g i d ad an b e r l a n gn b e r l a n g s u n g d a ls u n g d a l a m s e l aa m s e l a n g w a k t u n g w a k t u y a n g s ay a n g s a n g a t l an g a t l a m a . B am a . B a t u b a r at u b a r a aa dd aa ll aa h h bb aa tt uu aa n n ss ee dd ii mm ee nn ororgaganoknoklalaststik ik yayang ng beberarasasal l dardari ti tumumbuhbuhan an yayang ng papada da kokondindisisi tertentu tidak mengalami proses pembusukan dan penghancuran sempurna. Pada tertentu tidak mengalami proses pembusukan dan penghancuran sempurna. Pada
umumnya proses pembentukan batubaraterjadi pada jaman Karbon yaitu sekitar umumnya proses pembentukan batubaraterjadi pada jaman Karbon yaitu sekitar 2 7 0 - 3 5 0 j u t a t a h u n y a n g l a 2 7 0 - 3 5 0 j u t a t a h u n y a n g l a l u . P a d a G a m b a r 2 . 1 d i i l u s t r a s i k a n h u t a n r a w al u . P a d a G a m b a r 2 . 1 d i i l u s t r a s i k a n h u t a n r a w a p p aa dd a a zz aa mm aa n n kk aa rr bb oo n n ss aa aa t t pp ee mm bb ee nn tt uu kk aa n n bb aa tt uu bb aa rr aa . . PP aa dd a a jj aa mm aa nn tt ee rr ss ee bb uu tt t e r b e n t u k b a t u b t e r b e n t u k b a t u b a r a d i b e l a h a n b u m i U t a r a s e p e r t i E r o p a , A s i a d a na r a d i b e l a h a n b u m i U t a r a s e p e r t i E r o p a , A s i a d a n A
A mm ee rr ii kk aa .. Di IDi Indonesndonesia batia batubarubara yang dia yang ditemutemukan dan kan dan ditaditambang umbang umumnymumnya beruma berumurur ja
ja uuh h lele bibi h h mumu dda,a, yaya itit u u tete rbrb eentnt uuk k ppaada da jaja mman an TTeersrs iierer . . BaBa ttuubaba ra ra tterer ttua ua yaya nngg
ditambang di Indonesia berumur Eosen (40-60 juta tahun yang lalu) namun sumber ditambang di Indonesia berumur Eosen (40-60 juta tahun yang lalu) namun sumber daya batubara di Indonesia umumnya berumur antara Miosen dan Pliosen (2-15 juta tahun daya batubara di Indonesia umumnya berumur antara Miosen dan Pliosen (2-15 juta tahun ya
yang ng lalalulu). ). PePengngerertitian an menmengegenanai pi proroseses pes pe mbmb entent ukauka n n batbat ubub ara ara dan dan propro ses ses penpen gengen dada panpan b
batat uuan an yaya nng g tete rjrj adad i i sese tete lala hhnnya ya mmerer uupapa kkaanfnf aaktkt or or pepe nntiti nng g yaya nng g ddapap at at mmemem bbaantnt uu p
pemem ahah aamman an mmeenngege nana i i tete kknini k k pprere papa rara si si ddan an pepe nnccuucici aan n batubara yang kadang-kadang sulitbatubara yang kadang-kadang sulit dilakukan.
dilakukan.
2.1. Pembentukan Gambut dan Batubara 2.1. Pembentukan Gambut dan Batubara
Proses pembentukan batubara dari tumbuhan melalui dua tahap, yaitu :a) Tahap pembentukan Proses pembentukan batubara dari tumbuhan melalui dua tahap, yaitu :a) Tahap pembentukan gambut (peat) dari tumbuhan, sering disebut proses peatification. b) T
gambut (peat) dari tumbuhan, sering disebut proses peatification. b) T ahap pembentukanahap pembentukan batubara dari gambut, sering disebut proses coalification.
batubara dari gambut, sering disebut proses coalification. Pembentukan Gambut
Pembentukan Gambut
. T u m b u h a n y a n g t u m b a n g a t a u m a t i d i p e r m u k a a n t a n a h p a d a u m u m n y a . T u m b u h a n y a n g t u m b a n g a t a u m a t i d i p e r m u k a a n t a n a h p a d a u m u m n y a akan mengalami proses pembusukan dan penghancuran yang sempurna
akan mengalami proses pembusukan dan penghancuran yang sempurna
s e h i n g g a s e t e l a h b e b e r a p a w a k t u k e m u d i a n t i d a k t e r l i h a t l a g i b e n t u k s e h i n g g a s e t e l a h b e b e r a p a w a k t u k e m u d i a n t i d a k t e r l i h a t l a g i b e n t u k a s a l n y a . P e m b u s u k a n d a n p e n g h a n c u r a n t e r s e b u t p a d a d a s a r n y a m e r u p a k a n a s a l n y a . P e m b u s u k a n d a n p e n g h a n c u r a n t e r s e b u t p a d a d a s a r n y a m e r u p a k a n p p rr oo ss ee s s oo kk ss ii dd aa ss i i yy aa nn g g dd ii ss ee bb aa bb kk aa n n oo ll ee hh aa dd aa nn yy a a oo kk ss ii gg ee n n dd aa n n aa kk tt ii vv ii tt aa s s bb aa kk tt ee rr ii a t a u j a s a d r e n i k l a i n n y a ( f u n g i ) . J i k a t u m b u h a n t u m b a n a t a u j a s a d r e n i k l a i n n y a ( f u n g i ) . J i k a t u m b u h a n t u m b a n g d i s u a t u r a w a ,g d i s u a t u r a w a , y a n
y a n g dg d i c ii c i r i k ar i k a n dn d e n g ae n g a n n k a nk a n d u nd u n g ag a n n o k s io k s i g e n g e n y a n g y a n g s a ns a n g a t g a t r e nr e n d a hd a h sseehhiinngggga a ttiiddaakk mem
memungungkinkinkan bakan bakterkteri aeri aerob (bob (bakteakteri yri yang mang memeremerluklukan okan oksigsigen) hen) hiduidup, map, makaskas ii ss a a tt uu mm bb uu hh aa nn t e r s e b u t t i d a k m e n g a l a m i p r o s e s p e m b u s u k a n d a n p e n g h a n c u r a n
t e r s e b u t t i d a k m e n g a l a m i p r o s e s p e m b u s u k a n d a n p e n g h a n c u r a n y
y aa nn gg sempursempurna sehingga tidna sehingga tidak akan terjadak akan terjadi proses oksii proses oksidasi yang semdasi yang sempurna. Pada kondispurna. Pada kondisii
tteerrsseebbuutth a n y a h a n y a b a k t eb a k t e r i - b ar i - b a k t e r i k t e r i a n a e r oa n a e r o b s a jb s a j a y aa y a n g bn g b e r f u ne r f u n g s i m e lg s i m e l a k u ka k u k a n pa n p r o s e sr o s e s d e
d ek ok om pm po so si si si i yy a na ng k e m u dg k e m u d i a n mi a n m e m b ee m b e n t u k n t u k g a m bg a m b u t ( pu t ( p e a t ) . e a t ) . D a e rD a e r a h y aa h y a n gn g ii dd e ae a l l u nu n tt u k u k pp ee m bm b e ne n tt uu kk a n a n g ag a m bm b u tu t mmiissaalln yn ya a d ed ellt a t a ssu nu ng ag aii, , d ad an an au u d ad an gn gk ak al .l . Meskipun oksigen tidak tersedia dalam jumlah yangcukup, komponen utama pembentuk Meskipun oksigen tidak tersedia dalam jumlah yangcukup, komponen utama pembentuk kayu akan juga teroksidasi menjadi H
kayu akan juga teroksidasi menjadi H 2
2
O, CH O, CH