• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Resmi APAR(Alat Pemadam Api Ringan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Resmi APAR(Alat Pemadam Api Ringan)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. Kebakaran merupakan suatu fenomena yang terjadi ketika suatu bahan mencapai temperatur kritis dan bereaksi secara kimia dengan oksigen sehingga dapat menghasilkan panas, nyala api, asap, karbon monoksida dan produk lain.

2 Dalam diagram fenomena terjadinya kebakaran dijelaskan bahwa api yang pertama kali muncul saat terjadi kebakaran bukanlah api dalam ukuran besar, melainkan api yang kecil. Pada kondisi yang seperti ini, kita dapat mencegah membesarnya api dengan cara memadamkannya. Ada dua cara memadamkan api yang berukuran kecil, yaitu cara tradisional dan cara modern.

3 Memadamkan api dengan cara tradisional dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan yang tradisional pula, seperti karung goni dan handuk yang telah dibahasi sebelumnya. Cara ini biasanya diaplikasikan pada rumah tangga. Sedangkan memadamkan api cara modern dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu bernama APAR (Alat Pemadam Api Ringan). Biasanya, APAR digunakan untuk memadamkan api di lingkungan kerja (kantor, pabrik, perusahaan, institusi, dll). 4 Memadamkan api yang masih berukuran kecil dapat membantu mencegah

terjadinya kebakaran serta dapat meminimalisir kerugian yang diderita. Oleh karena itu, pada praktikum kali ini kita akan mempelajari cara memadamkan api dengan media APAR.

1.2 Tujuan

TIU : Mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan teori pemadaman kebakaran..

TIK : Mahasiswa mampu memahami tentang prosedur pemakaian APAR dan dapat memadamkan kebakaran dengan APAR.

(2)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Teori

Apar adalah peralatan yang dirancang sebagai pertolongan pertama pada awal terjadinya kebakaran. Alat Pemadam Api Ringan (berat max 16kg) yang mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada awal mula terjadinya kebakaran. Sedangkan menurut PER.04/MEN/1980, APAR adalah alat yang ringan serta mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada mula terjadi kebakaran.

Gambar 2.1. Bagian-bagian APAR

2.2. Jenis Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

Berdasarkan jenisnya, APAR diklasifikasikan menjadi 4 macam, yaitu : 1 Jenis cairan (air)

Sifat air dalam memadamkan kebakaran adalah secara fisik mengambil panas (cooling) dan sangat tepat untuk memadamkan bahan padat (kelas A). APAR jenis air tidak dapat digunakan untuk :

1 Kebakaran pada aparat listrik yang bertegangan (kelas C). 2 Kebakaran minyak (kelas B).

3 Kebaran bahan yang reaktif terhadap air (kelas B). 4 Kebakaran logam (kelas D).

(3)

2 Jenis busa

Busa digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas A dan B.Busa memadamkan api melalui kombinasi tiga aksi pemadaman yaitu menutupi, melemahkan dan mendinginkan.

1 Menutupi yaitu membuat selimut busa di atas bahan yang terbakar, sehingga kontak dengan oksigen (udara) terputus.

2 Melemahkan yaitu mencegah penguapan cairan yang mudah terbakar.

3 Mendinginkan yaitu menyerap kalori cairan yang mudah terbakar sehingga suhunya turun.

3 Jenis tepung kimia kering

Cara kerja dari pemadam ini adalah dengan merusak reaksi kimia pembakaran dengan membentuk lapisan tipis pada permukaan bahan yang terbakar . Makin halus butiran serbuk kimia kering maka makin luas permukaan yang ditutupi .

1 Ammonium hydro phosphat dapat digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas A, B dan C.

2 Natrium bikarbonat dapat dipergunakan untuk memadamkan kebakaran kelas B dan C.

3 Kalsium bikarbonat dapat dipergunakan untuk memadamkan kebakaran kelas B dan C.

(4)

5 Karbondioksida

Media pemadam api CO2 berupa fase cair bertekanan tinggi . Prinsip kerja CO2 ialah reaksi dengan O2 sehingga konsentrasinya berkurang dari 21% menjadi sama atau lebih kecil dari 14%. Hal ini disebut pemadaman dengan cara menutup. Media pemadam api CO2 tidak beracun tetapi dapat membuat orang pingsan atau meninggal karena kekurangan oksigen. Kelemahan CO2 ialah tidak dapat mencegah terjadinya kebakaran kembali setelah api padam (reignitasi) karena CO2 tidak dapat mengikat O2 secara terus-menerus tetapi dapat mengikat O2 sebanding dengan jumlah CO2 yang tersedia sedang suplai oksigen di sekitar tempat kebakaran terus berlangsung.

6 Halon

Gas halon bila terkena panas api kebakaran pada suhu sekitar 485oC akan mengalami proses penguraian. Zat-zat yang dihasilkan dari proses penguraian tersebut akan mengikat unsur hidrogen dan oksigen (O2) dari udara. Karena sifat zat baru tersebut beracun maka cukup membahayakan terhadap manusia. Pada saat tejadi kebakaran, apabila digunakan halon untuk memadamkan api maka seluruh penghuni harus meninggalkan ruangan kecuali bagi yang sudah mengetahui betul cara penggunaannya. Jenis gas halon yang dapat digunakan sebagai alat pemadam adalah halon 1301 (BTM) dan halon 1211 (BCF). Halon 1301 (BTM – CBrF3) dengan konsentrasi 4% digunakan untuk pencegahan kebakaran terhadap alat-alat elektronik.

(5)

Hose

Nozzle

Lever

Chemical

Dry N2

Valve Stem

Spring

O2

Cartridge CO2

Per

2.3. Tipe Konstruksi Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

7 Tipe Tabung Bertekanan Tetap (Stored Pressure Type) ialah suatu alat pemadam kebakaran yang bahan pemadamannya didorong keluar oleh gas kering tanpa bahan kimia aktif/udara kering yang disimpan bersama dengan tepung pemadamannya dalam keadaan bertekanan. Digunakan untuk APAR dengan isi Busa, Air, DC.

Gambar 2.2. Tipe Tabung Bertekanan Tetap (Stored Pressure Type) Sumber : Dokumen Penulis, 2013

8 Tipe Tabung Gas (Gas Cartridge Type) ialah suatu alat pemadam kebakaran yang bahan pemadamannya di dorong keluar oleh gas bertekanan yang dilepas dari tabung gas. Digunakan untuk APAR dengan isi Busa, Air, DC, CO2.

(6)

Metode Praktikum 2.1.1 Peralatan

1. Tong tempat pembakaran 2. Solar

3. APAR dry chemical (Stored Pressure Type, Gas Cartridge Type)

.2.2 Bagian Prosedur kerja

Gambar 2.2.2.1 Membuka safety pin dan Pengambil APAR dari tempat diletakanya.

(7)

Gambar 2.2.2.3 Tangan kanan menekan lever dan tangan kiri mengarahkan nozzle dengan kuat ke sumber api.

Gambar 2.2.2.4 Lepaskan dengan pelan ketika api padam.

(8)

Memadamkan api dengan menggunakan APAR yang berisi dry chemical. Menarik safety pin yang terpasang pada nozzle. Gunakan kedua tangan, tangan kanan menekan lever sedangkan tangan kiri memegang nozzle dan mengarahkannya ke api. Lari menuju ke sumber api kemudian padamkan api. Hal yang perlu diperhatikan perhatikan yaitu arah angin, jarak dan arah nozzle.

(9)

HASIL PRAKTIKUM 3.1 Analisa

Praktikum Alat Pemadam Api Ringan(APAR) yang dilakukan pada tanggal 21 April 2015 di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya menggunakan APAR yang berisi dry chemical dan carbon dioxcide. Dalam praktikum ini, saya menggunakan kedua jenis media tersebut untuk memadamkan api karena kebakaran yang terjadi termasuk dalam kelas A (benda padat kecuali logam).

Secara keseluruhan metode/cara yang digunakan untuk memadamkan api berdasarkan kedua media tersebut sama. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memadamkan api, baik dengan menggunakan dry chemical maupun carbon dioxcide. Berikut akan dijelasakan metode/cara yang digunakan untuk memadamkan api dari masing-masing media :

9 Dry Chemical

Cara kerja dari pemadam ini adalah dengan merusak reaksi kimia pembakaran dengan membentuk lapisan tipis pada permukaan bahan yang terbakar . Makin halus butiran serbuk kimia kering maka makin luas permukaan yang ditutupi .

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan

(10)

Praktikum Sistem Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran dengan judul Alat Pemadam Api Ringan (APAR) ini memiliki kesimpulan yang diantaranya adalah sebagai berikut :

10 Mengklasifikasikan kelas kebakaran.

Karena hal ini akan berpengaruh dalam menentukan media yang digunakan untuk memadamkan api.

11 Arah angin.

Hendaknya dalam memadamkan kebakaran, kita menyemprotkan APAR-nya searah dengan arah angin.

12 Jarak antara api dengan nozzle.

Jarak antara api dengan nozzle tidak boleh terlalu dekat dan tidak boleh pula terlalu jauh, kira-kira jaraknya 50 – 100 cm dari sumber api.

13 Arah nozzle.

Selama proses pemadaman, arahkan nozzle tepat kearah sumber api. Dan pegang dengan kuat nozzle agar tidak lepas

Jangan lupa untuk mencabut safety pin yang terpasang pada nozzle. 4.2 Saran

Untuk kelancaran praktikum selanjutnya saya menyarankan agar sebelum digunakan untuk praktikum, alat pemadam di pastikan terlebih dahulu agar tidak terjadi potensi bahaya yang lain. Dan untuk anggota praktek yang lain agar berdiri jau dari tempat praktek dilakukan agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan.

Gambar

Gambar 2.1. Bagian-bagian APAR
Gambar 2.3. Tipe Tabung Gas (Gas Cartridge Type)Sumber : Dokumen Penulis, 2013
Gambar 2.2.2.1 Membuka safety pin dan Pengambil APAR dari tempat diletakanya.
Gambar 2.2.2.3 Tangan kanan menekan lever dan tangan kiri mengarahkan nozzle dengan kuat ke sumber api.

Referensi

Dokumen terkait

Apabila dalam pemeriksaan alat pemadam api jenis carbon dioxida (CO2) sesuai dengan ketentuan dalam pasal 12 terdapat cacat karena karat atau beratnya berkurang 10% dari

Gas Pasca Halon (PH) ini merupakan bahan pengganti halon, biasanya dipasang di dinding-dinding kantor. APAR jenis Paca Halon 5) Alat Pemadam api jenis chemical

Point paling rendah ada pada “Manufaktur atau pemasok harus menyerahkan kepada Pemilik atau wakil pemilik manual instruksi APAR yang merinci instruksi singkat

Sedangkan untuk hasil dari kesesuaian seluruh APAR dengan tiap-tiap komponen standar pemeliharaan APAR, maka dapat dideskripsikan sebagai berikut : sebanyak 94%

bisa gunakan pembersih karat, lalu akhiri dengan menggosok ulang dengan menggunakan lap kering. Untuk tabung type cartridge jangan lupa periksa bagian leher tabung alat pemadam

Berdasarkan hasil penelitian peneliti, mualim telah melaksanakan perawatan setiap 1 bulan sekali dengan pemeriksaan seluruh alat pemadam api ringan diatas kapal sesuai dengan prosedur

TUJUAN: Pedoman ini bertujuan untuk memberikan panduan kepada seluruh mahasiswa, dosen, tamu, staf, dan seluruh orang yang berada di lingkungan Fakultas Teknik dalam pemeliharaan dan

Proses atau prosedur pengujian pecah ditunjukkan pada gambar dibawah ini, dimana tabung APAR diberi tekanan dalam bentuk air yang didorong angin kompressor hidrostatik, sampai tabung