SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan dari beberapa hal sebagai berikut :
1. Pada variable role conflict dalam menjalankan aktivitas, Karyawan bekerja dengan dua tim kerja atau lebih dengan cara kerja yang berbeda-beda menyatakan setuju dan terendah pada pernyataan karyawan melakukan pekerjaan dalam penugasan yang sebenarnya menurut saya tidak perlu sebesar 3.55 namun masih dalam kategori setuju dengan pernyataan tersebut. Sedangkan pada rata-rata variable role conflict didapatkan nilai sebesar 3.83. Dapat dilihat bahwa disini karyawan dalam menjalankan aktivitas, Karyawan bekerja dengan dua tim kerja atau lebih dengan cara kerja yang berbeda-beda meskipun kadang melanggar peraturan atau kebijakan Rumah Sakit untuk bisa melaksanakan suatu penugasan.
2. Pada variable role ambiguity terdapat 6 (enam) item bahwa nilai tertinggi adalah 3.88 yaitu respon den kurang dapat membagi waktu dengan baik antara harus menyelesaikan penugasan di lapangan dengan menyelesaikan laporan yang diminta atasan maupun klien menyatakan setuju dan terendah pada pernyataan karyawan merasa kurang mengetahui dengan jelas tanggung jawab yang ditetapkan ditempat kerja dan apa yang
diharapkan tempat kerja sebesar 3.50 namun masih dalam kategori setuju dengan pernyataan tersebut. Sedangkan pada rata-rata variable role ambiguity didapatkan nilai sebesar 3.83. Berdasarkan jawaban rata-rata karyawan dapat dilihat bahwa karyawan kurang dapat membagi waktu dengan baik antara harus menyelesaikan penugasan di lapangan dengan menyelesaikan laporan yang diminta atasan maupun klien sehingga karyawan merasa rencana dan tujuan pekerjaannya kurang jelas.
3. Pada variable role overload memiliki 3 (tiga) item nilai tertinggi adalah 3.83 yaitu karyawan hanya diberi sedikit waktu (sangat terbatas) untuk mengerjakan pekerjaan saya dalam suatu penugasan dan karyawan merasa mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan lebih dari satu orang, tetapi saya kerjakan sendiri menyatakan setuju dan terendah pada pernyataan karyawan merasa bahwa standar kinerja pada pekerjaan saya terlalu tinggi sebesar 3.67 namun masih dalam kategori setuju dengan pernyataan tersebut. Sedangkan pada rata-rata variable role overload didapatkan nilai sebesar 3.78 yang mana karyawan hanya diberi sedikit waktu (sangat terbatas) untuk mengerjakan pekerjaan saya dalam suatu penugasan dan responden merasa mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan lebih dari satu orang, tetapi dikerjakan sendiri. 4. Pada variable self esteem memiliki 7 (tujuh) item nilai tertinggi adalah
3.64 yaitu Identitas diri tentang diangap sebagai aspek dari dasar gambaran diri. Subdimensi ini menggambarkan, siapakah saya menyatakan setuju dan terendah pada pernyataan Fisik diri menampilkan
pandangan individu terhadap kebutuhannya, kesehatannya, penampilanya, dan seksualitasnya sebesar 3.31 namun masih dalam kategori setuju dengan pernyataan tersebut. Sedangkan pada rata-rata variable self-esteem didapatkan nilai sebesar 3.45 dimana identitas diri diangap sebagai aspek dari dasar gambaran diri sehingga merefleksikan seberapa berharga individu menilai dirinya.
5. Pada variable Job Performanc ememiliki 15 (limabelas) item nilai tertinggi adalah 3.83 yaitu memiliki kemampuan berbicara secara efektif (dengan baik) dan Memiliki pengertian dan pemahaman atas klien sedangkan terendah pada pernyataan Memiliki kemampua nteknis dalam bekerja sebesar 3.40 namun masih dalam kategori setuju dengan pernyataan tersebut. Sedangkan pada rata-rata variable job performance didapatkan nilai sebesar 3.68, disini karyawan dituntut agar dapat meyakinkan klien bahwa mengerti betapa uniknya masalah klien tersebut. 6. Hasil analisa Role Ambiguity memiliki efek negatif yang signifikan
terhadap Job Performance karyawan
Role Ambiguity memiliki efek negatif yang signifikan terhadap Job Performance karyawan. Hal ini dapat dilihat dari hasil signifikan sebesar 0.043 atau lebih kecil dari 0.05, nilai terhitung lebih besardari tabel (-2.094 > -2.021) sehingga role ambiguity memiliki pengaruh negative yang signifikan terhadap job performance karyawan sebesar -0.629.
7. Role Conflic memiliki efek negatif yang signifikan terhadap Job Performance karyawan
Role Conflict memiliki efek negatif yang signifikan terhadap Job Performance karyawan. Hal ini dapat dilihat dari hasil signifikan sebesar 0.035 atau lebih kecil dari 0.05, nilai terhitung lebih besar dari tabel (-2.187 > -2.021) sehingga role conflict memiliki pengaruh negative yang signifikan terhadap job performance karyawan sebesar -0.441.
8. Role Overload memiliki efek negative yang signifikan terhadap Job Performance karyawan
Role Overload memiliki efek negatif yang signifikan terhadap Job Performance karyawan. Hal ini dapat dilihat dari hasil signifikan sebesar 0.034 atau lebih kecil dari 0.05, nilai terhitung lebih besar dari tabel (-2.195 > -2.021) sehingga role overload memiliki pengaruh negative yang signifikan terhadap job performance karyawan sebesar -0.628.
9. Self-esteem memiliki efek positif yang signifikan terhadap Job
Performance karyawan
Self-esteem memiliki efek positif yang signifikan terhadap Job
Performance karyawan. Hal ini dapat dilihat dari hasil signifikan sebesar 0.000 atau lebih kecil dari 0.05, nilai terhitung lebih besar dari tabel (6.644 > 2.021) sehingga kualitas self-esteem memiliki pengaruh yang signifikan terhadap job performance karyawan sebesar 1.369.
5.2 Keterbatasan
Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Penelitian hanya dilakukan pada satu lingkup Rumah Sakit Aqidah Tangerang.
2. Sampel yang digunakan dalam penelitian hanya karyawan Rumah Sakit Aqidah Tangerang yaitu sebanyak 42 responden.
5.3 Implikasi
Berdasarkan dari kesimpulan diatas, maka peneliti ingin memberikan saran kepada pimpinan Rumah Sakit Aqidah Tangerang, antara lain:
1. Pimpinan harus memberikan kedisiplinan dan aturan etika kerja terhadap karyawan. Berdasarkan hasil yang didapatkan dari penelitian ini, karyawan kadang melanggar peraturan atau kebijakan Rumah Sakit untuk bisa melaksanakan suatu penugasan.
2. Pimpinan harus memberikan aturan yang jelas tentang job description kepada karyawan dalam tugas, wewenang dan tanggung jawabnya. Hal ini disebabkan jika karyawan terlalu bebas mengekspresikan emosi atau persaannya dapat menyinggung perasaan rekan kerja dan menimbulkan sebuah konflik. Kurangnya kemampuan dalam membagi waktu dengan baik antara harus menyelesaikan penugasan dilapangan dengan menyelesaikan laporan yang diminta atasan maupun klien sehingga karyawan merasa rencana dan tujuan pekerjaannya kurang jelas.
5.4 Saran untuk Penelitian Selanjutnya
Adapun saran-saran yang dapat diberikan untuk peneliti selanjutnya guna memperbaiki kekurangan-kekurangan dan menambah wawasan yang ada sabagai berikut:
1. Kepada peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat dilakukan pada rumah sakit-rumah sakit supaya mendapatkan sampel yang lebih banyak guna mengembangkan hasil penelitian.
2. Menambahkan beberapa variabel yang diperlukan unutk menunjang hasil penelitian ini pada objek penelitian lainnya.